Life Cycle
sadar
Di sebuah rumah sakit seorang wanita terbaring lemah tak sadarkan diri selama beberapa hari.
Anaya Nasreen
*Mengerjapkan mata sembari memegangi kepala yang terasa pusing*
Anaya Nasreen
Eh buset,gue dimana nih ?
Anaya Nasreen
*celingak-celinguk enggak jelas*
Yahra Azahra
Masyaallah Naya kamu sudah sadar.*Terkejut
Yahra Azahra
*Menangis haru,teriak memanggil suaminya
Arya Wijaya
Anaya sudah sadar, Alhamdulillah.*Terkejut
Arya Wijaya
*Berlari keluar mencari dokter
Dokter
Alhamdulilah,ini mukjizat dari Allah SWT, Anaya sudah siuman dari komanya. Istirahat dulu jangan banyak bergerak
Dokter
Suster berikan obat pada Anaya
Yahra Azahra
*menangis haru
Arya Wijaya
*memeluk Yahra ikut menangis haru
Arya Wijaya
Iya Umi Alhamdulilah Anaya sudah siuman
Yahra Azahra
*Menuju Anaya yang sedang berbaring
Yahra Azahra
*Menyelimuti Anaya
Yahra Azahra
Nak baringan aja ya jangan duduk dulu
Arya Wijaya
Iya nak kamu kan baru siuman
Anaya Nasreen
Kalian siapa ?
Yahra dan Arya saling bertatapan bingung
Yahra Azahra
*Menatap Arya dengan tatapan khawatir
Arya Wijaya
*sedikit panik
Arya Wijaya
Nak kamu baru sadar setelah koma selama tiga bulan.
Arya Wijaya
Hmm,Naya kamu lupa ya sama Abi dan Umi.
Yahra Azahra
Kamu baringan aja dulu jangan dipikirkan,kata dokter kamu harus istirahat jangan banyak gerak.
Anaya Nasreen
*memejamkan mata
Yahra Azahra
Abi,Anaya bi.*Khawatir
Arya Wijaya
Tenang ya mi, mungkin memang wajar kalau Anaya sedikit lupa dengan kita.
Yahra Azahra
Tapi Anaya enggak pernah menaikan suaranya saat berbicara
Arya Wijaya
Umi tenang ya,kita harus bersyukur sekarang Anaya sudah siuman.
Yahra Azahra
Abi udah telphon Arsya sama Erza ?
Arya Wijaya
Belum mi, Abi lupa
Yahra Azahra
Telphon cepat bi, pasti mereka senang banget kalau tahu Anaya sudah siuman.
Arya Wijaya
Iya--iya,Umi di sini dulu jagain Anaya.
Arya Wijaya
*Berjalan keluar
Yahra Azahra
*mendatangi Anaya yang sudah tertidur.
Yahra Azahra
Naya sayang cepat pulih ya,Umi rindu.*Mengecup kening Anaya.
Anaya Nasreen
'Kalian siapa sih,Yoran juga kemana sih dia ko enggak ada.'
Anaya Nasreen
*Memegang Perut yang terasa lapar
Anaya Nasreen
Nih perut lapar banget sih,udah berapa abad gue enggak makan.
Anaya Nasreen
Sssh lapar banget
Yahra Azahra
*Terbangun mendengar suara rintihan.
Yahra Azahra
Naya kamu Kenapa.*Berjalan cepat menuju Anaya.
Yahra Azahra
kenapa.*Khawatir
Yahra Azahra
Kamu lapar ya ?.
Yahra Azahra
Umi panggil Abi dulu biar belikan kamu makanan.
Yahra Azahra
kamu disini saja jangan kemana-mana
Yahra Azahra
*Berjalan keluar
Cukup lama menunggu,sedangkan perutnya sudah bergemuruh minta di isi membuat Anaya menggerutu kesal.
Anaya Nasreen
Aish lama banget tu orang tua cari makanan. Gue obrak- abrik entar ni rumah sakit kalau lama kaya gini.
Anaya Nasreen
kalau dipikir-pikir gue ko bisa ada di rumah sakit sih, Yoran kemana ya ko enggak ada,awas aja nanti kalau dia nongol langsung gue cakar tuh muka
Tap-tap-tap
Suara langkah kaki ramai dari luar ruangan membuat Anaya langsung berbaring menyelimuti seluruh badannya pura-pura tidur.
Erza Aliandra
*Berlari langsung memeluk tubuh Anaya
Anaya Nasreen
'Siapa nih.'*Memicingkan mata.
Anaya Nasreen
'Eh buset gue di peluk cogan.'
Anaya Nasreen
'Pura-pura tidur ah.'
Erza Aliandra
Anaya sayang bangun dong katanya udah siuman tapi ko masih terpejam.*Menatap Anaya
Anaya Nasreen
*Masih berakting
Yahra Azahra
Anaya sayang, ayo bangun,makan dulu.
Arya Wijaya
Abi udah bawain bubur ayam depan rumah kesukaan kamu.
Anaya Nasreen
'Eh buset gue di beliin bubur,gue kan enggak suka bubur, enggak selera gue kalau makan bubur.'
Erza Aliandra
Bangun ya Anaya, nanti aku suapin.
Anaya Nasreen
'Di suapin cogan,asik nih,tapi gue enggak suka bubur gimana dong.'
Tok-tok-tokk
Suara ketukan pintu, membuat Anaya penasaran.
Anaya Nasreen
*Memicingkan mata
Arsya Araya
Assalamu'alaikum.
Anaya Nasreen
'Ehh buset ganteng banget'
Manis
Waalaikumsalam jawab semua serentak.
Arsya Araya
Anaya sudah sadar ?.
Yahra Azahra
Alhamdulilah,sudah cuma masih tidur belum mau bangun padahal tadi perutnya keroncongan.
Erza Aliandra
Sudah gue bangunin tapi enggak mempan
Arya Wijaya
Coba kamu bangunkan kasihan Anaya.
Arsya Araya
*Mendekati Anaya dengan jarak aman.
Anaya Nasreen
'Aduh jantung gue kenapa nih,tu cowok ganteng banget sih, enggak tahu apa jantung gue udah mau lepas.'
Anaya Nasreen
*Dag-dig-dug
Anaya Nasreen
'Eh buset manis banget'
Arsya Araya
Assalamu'alaikum,Anaya bangun dulu makan.*Berbisik dengan suara lembut
Anaya Nasreen
*Mengerjapkan mata
Arsya Araya
*Tersenyum manis.
Anaya Nasreen
'Udah dong senyumnya diabetes deh gue'
Arsya Araya
Naya makan dulu ini aku bawakan bubur kesukaan kamu.
Arsya Araya
Ini makan dulu biar ada tenaganya.
Erza Aliandra
Jangan diam aja makan tuh entar dingin,jadi enggak enak
Erza Aliandra
Jangan bilang lo minta di suapin
Erza Aliandra
Sini gue aja yang suapin
Erza Aliandra
*Mengangkat sendok yang berisikan bubur
Erza Aliandra
*Ingin menyuap
Anaya Nasreen
Enggak suka bubur
Semua terkejut, saling bertatapan. Tanpa terkecuali Arsya. Semua orang tahu kalau Anaya adalah penikmat bubur ayam. Ia mampu memakan lima mangkok bubur.
Erza Aliandra
Yang benar enak loh.*Memakan bubur.
Anaya Nasreen
*Bergidik ngeri melihat Erza memakan bubur.
Arsya Araya
*Mengerutkan dahi
Erza Aliandra
*Menikmati bubur sampai habis
Yahra Azahra
Erza itu untuk Anaya kenapa malah di habisin
Arya Wijaya
Anak Abi mau makan apa ?.
Anaya Nasreen
'peduli amat lah yang penting gue makan, lapar nih.'
Anaya Nasreen
Bibimbap,ayam goreng, Jajangmyeon, bulgogi,sama teoboki.
Semua terdiam terkejut tersentak tertengun mendengar apa yang Anaya katakan. Semua makanan yang ia sebutkan adalah makanan yang sangat amat tidak di sukai nya,tapi mengapa ia malah meminta makanan yang tak disukainya.
Erza Aliandra
Yang benar lo mau makan--makanan itu, terakhir lo muntah makan bibimbap.
Anaya Nasreen
*Diam dengan wajah datar
Arya Wijaya
Huss, Abi pesan kan dulu,tunggu lima menit ya.
Arya Wijaya
*Memesan makanan.
Arsya Araya
Ini makan dulu buat ganjal perut.
Anaya Nasreen
*Memakan Kue
Yahra Azahra
pelan-pelan Nak.*Tersenyum
Erza Aliandra
Bagi dong,jadi pengen
Anaya Nasreen
*Memberi kue
Anaya Nasreen
'Manis banget,
jantung gue aman enggak nih.'
Arsya Araya
*Memasukan kue ke dalam mulut Erza.
Erza Aliandra
*Berusaha menelan potongan kue yang terlalu besar.
Erza Aliandra
Asem lo Sya.
*Mengunyah kue
Erza Aliandra
*Menelan kasar
Anaya Nasreen
'Mereka berdua akrab banget ya, tapi sumpah gue benar-benar enggak tahu mereka ini siapa.'
Anaya Nasreen
'Apa karena gue koma selama tiga bulan.'
Arsya Araya
Udah kenyang ?.
*Bertanya dengan suara lembut.
Anaya Nasreen
*Menatap dalam wajah tampan Arsya.
Arsya Araya
*Tersenyum sembari melambaikan tangan ke depan wajah Anaya.
Erza Aliandra
*Mengerutkan dahi
Arsya Araya
Anaya,hai,Asalamualaikum.
Anaya Nasreen
*Tersadar, langsung kelabakan menatap ke sembarang arah.
Erza Aliandra
Lo kangen banget ya sama kita,sampai bengong kaya gitu.
Arya Wijaya
*Datang menenteng banyak makanan
Yahra Azahra
Ayo kita makan bareng,
Arya Wijaya
Arsya ayo makan jangan malu-malu
Arsya Araya
Umi biar Arsya aja yang siapin makanan buat Anaya.
Yahra Azahra
Ah iya ini.*Menyerahkan piring kepada Arsya.
Anaya Nasreen
'Baik banget ni cowok,siapa ya?'
Batin Anaya bertanya-tanya bingung dengan kondisi yang ia hadapi saat ini.
Arsya Araya
Segini cukup ?.
Arsya Araya
*Menambah lauk hampir memenuhi piring.
Arsya Araya
*mengerutkan dahi sambil menambah ayam goreng membentuk gunung.
Semua kembali terkejut tersentak tertengun melihat piring Anaya yang sudah tak muat lagi menampung beban. Tak biasanya Anaya makan sebanyak ini. Cukup satu porsi itu pun cukup sulit untuk ia habiskan.
Arsya Araya
*Tersenyum manis sembari menyerahkan piring dengan hati-hati.
Semua sedang menengadahkan tangan bersiap untuk berdoa bersama namun Anaya sudah duluan melahap makanannya,membuat semua menatap heran pada Anaya.
Anaya Nasreen
*Terkejut, membulatkan matanya sempurna dengan sepotong ayam goreng yang masih ia pegang dengan setengah bagian pahanya sudah masuk kedalam mulut.
Anaya Nasreen
Ehem,*langsung ikut menengadahkan tangannya untuk berdoa
Semua bingung melihat sikap aneh Anaya.
Arsya Araya
'Anaya kenapa ya ?'
Erza Aliandra
'Anaya kenapa ya ?'
Tragedi Malam
Malam mencekam dengan rembulan bersinar terang.
Maureen Nazer
Woii!!,tungguin gue.*Berlari kencang
Nara
*tak menghirau tetap berlari kencang
Nindi
Aw*Tersandung di semak belukar.
Maureen Nazer
Lo enggak apa-apa ?.*Khawatir
Joy
Nindi ayo cepat!!*panik
Yasa
Cepat lari kita enggak punya waktu buat duduk*Teriak panik
beberapa polisi
Berhenti!!!!
beberapa polisi
*Berlari kencang
Nindi
*Darah segar mengalir dari betis kaki yang terkoyak cukup lebar
Nindi
Sshh, Maureen tolongin gue*Merintih menahan tangis.
Yoran Morgan
Maureen cepat!!
Maureen Nazer
Tapi,Nindi!! lo pada tega ninggalin Nindi sendirian di sini!!!*Teriak keras penuh amarah.
Yasa
Kalau lo mau mati di penjara jangan ajak kita,gue enggak mau masuk penjara.!!!*Teriak keras dengan wajah merah padam.
Nara
Gue mau pergi tu polisi udah pada ngejar kita gue enggak peduli.
Yoran Morgan
Maureen ayo cepat!!!,gue enggak mau kehilangan lo cuma gara-gara lo nolongin Nindi.*Kesal
Nindi
Sssh,Reen tolong gue*menangis.
beberapa polisi
Angkat tangan.*Menodongkan pistol.
Yasa
mengangkat tangan*gugup
Nindi
*Merintih,menangis bergetar.
Maureen Nazer
*mengangkat tangan
beberapa polisi
Cepat!!*Menodongkan pistol pada Yoran.
Yoran Morgan
*Menatap Yasa dan Joy.
Nara
*Bugh,memukul salah satu polisi dari belakang.
Yasa
*Berusaha mengambil pistol dari salah satu polisi.
Yoran Morgan
*Menendang lutut polisi,namun ujung pistol mengenai sudut bibirnya.
Yoran Morgan
*Mengalir darah segar dari sudut bibir.
Maureen Nazer
*Berusaha menggendong Nindi.
Maureen Nazer
*Berlari sambil menggendong tubuh Nindi
Nara
Ughh*tepat mengenai kaki Nara.
Nara
*Tetap berlari meski terpincang.
Maureen Nazer
Joy tolong gendong Nara!!*Teriak keras.
Yasa
*Memisahkan diri tak mau menolong Nara.
Joy
*Berlari tak menghiraukan ucapan Maureen.
Nara
Sssshh,*Merintih kesaksian
Maureen Nazer
Pengecut!!! lo pada!!!*Teriak kesal.
Maureen Nazer
Yoran lo gendong Nindi!!.
Maureen Nazer
*Menatap kesal, berlari ke arah Nara.
Maureen Nazer
Gue gendong!!.
beberapa polisi
Cepat berhenti jangan melawan. Satu tembakan akan tepat mengenai kepala kalian.*Menodongkan pistol.
beberapa polisi
*Membidik ke arah Maureen dan Nara yang sedang berlari kesusahan.
beberapa polisi
*Membidik punggung Nara.
Dan Dorr,satu peluru di luncurkan menuju punggung Nara namun Nara dengan sigap membalikkan tubuh Maureen yang tengah menggendong nya.
Maureen Nazer
*Terkejut.
Terduduk tak berdaya dengan darah yang mengalir deras dari kepalanya.
Nara
*Terjatuh dari gendongan Maureen, berusaha berlari.
Yoran Morgan
*Teriak sekuat tenaga sembari terduduk lemah menangis pilu.
Nindi
Maureen!!!*Menangis histeris.
Yoran Morgan
Kurang ajar!!!*Berjalan menuju Ke arah polisi.
Yoran Morgan
*Berusaha menghajar polisi.
Yoran Morgan
*Merenggut pistol, berjalan menuju Nara.
Yoran Morgan
*Menodongkan pistol ke kepala Nara.
Nara
*Mundur perlahan menelan ludah kasar.
Yasa
Yoran!!!*Teriak keras
Joy
Biarin aja ini juga salah Nara.
Nindi
*Berjalan menuju Maureen yang terbaring bersimbah darah.
Nara
*Dor.,menekan pistol ke arah Nindi yang tengah memeluk Maureen.
Nindi
*Terkejut,dengan air mata yang mengalir deras menahan sakit,namun rasa sakit yang teramat membuat nyawanya melayang meninggalkan jasadnya.
Maureen Nazer
*Berusaha merangkak, menggambil pistol di dekatnya.
Nara
Argh!! Terjatuh lemah. Peluru masuk tepat pada kepalanya yang berasal dari pistol yang Maureen tembakan.
Nara
*Mati dengan darah yang terus mengalir memenuhi wajahnya.
Yoran Morgan
Maureen!!*Berlari ke arah Maureen yang masih tersadar meski darah terus membasahi wajahnya.
Joy
*Berlari ke arah Maureen dan Yoran.
Yoran Morgan
Hiks*Memangku wajah Maureen.
Joy
Tembak gue Reen,*air mata mengalir.
Maureen Nazer
*Menatap sinis.
Maureen Nazer
*Memejamkan mata.
Yasa
*Dorr memembak Joy dan Yoran.
Yoran dan Joy terjatuh bersamaan dengan darah mengalir dari belakang kepalanya.
Yasa
*Berjalan menuju Yoran dan Joy.
Yasa
*Menunduk menatap Yoran dan Joy yang terbaring lemah .
Yasa
Maaf kalau kalian enggak mati,gue yang bakalan mati.
Yasa
*Berlalu sembari memegangi kepala nya yang terasa pusing.
Joy
*Berusaha sekuat tenaga mengambil pistol.
Yasa
*Terjatuh dengan seluruh tubuh mengeluarkan darah segar.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!