NovelToon NovelToon

Luka Yang Kau Beri

Bab 1 "Keluarga bahagia"

Kasih seorang istri dan ibu dari satu anak perempuan, wanita cantik,baik hati dan sederhana itu sekarang berusia 29 tahun.

Jadi ibu rumah tangga adalah kesibukan Kasih sekarang, setelah menikah Kasih tidak bekerja karena suaminya tidak memperbolehkannya.

Seperti biasa Kasih selalu bangun tepat waktu dan bergegas melakukan aktifitasnya sebagai istri. Berjibaku dengan setumpuk tugas ibu rumah tangga,memasak membersihkan rumah dan masih banyak lagi.

Lelah ?

Sudah pasti, jangan ditanya lagi.

Kasih membangunkan suaminya untuk bersiap berangkat bekerja.

" Mas bangun sudah pagi, nanti mas telat kekantor." Ucap Kasih sambil memberikan ciuman selamat pagi untuk suaminya.

" Bentar lagi sayang, mas masih ngantuk 10 menit lagi ya ? " Tawar Raka

Raka adalah suami Kasih pria berusia 32 tahun itu memiliki wajah ganteng,tubuh tinggi,serta badan yang kekar.

Raka memang bukanlah seorang penguasa,pengusaha atau orang kaya. Raka cuma sebagai karyawan biasa disebuah perusahaan.

Tapi walaupun begitu hidup mereka bahagia dengan kesederhanaan dan penuh kasih sayang.

" Mas, jangan susah dibangunin ya, jangan kalah dong sama anak sendiri." Ucap kasih sambil mengelus rambut anak perempuannya.

" Mama, dara pengen di gendong." Rengek gadis kecil itu.

Dara adalah putri semata wayang mereka, gadis imut lucu nan menggemaskan yang berusia 5 tahun yang kini duduk di bangku taman kanak-anak.

Dara memang hidup dilimpahkan kasih sayang yang cukup oleh kedua orangtuanya, manja, aktif dan selalu saja bertingkah lucu.

Kehadiran Dara menambah kebahagian rumah tangga mereka, rumah itu semakin hidup karena ada-ada saja tingkah atau kelakuan Dara yang selalu memancing tawa kedua orang tuanya.

"Mama, Dara gak mau sekolah hari ini" ucap Dara merengek pada Kasih.

Kasih mengerutkan keningnya " kenapa nak ?"

" mau sama mama aja di rumah, nanti mama kesepian di rumah kalau Dara pergi sekolah dan ayah pergi kerja." Tawar Dara

sambil tersenyum kasih menggendong anaknya.

" Kamu itu bisa aja sayang,kalau Dara libur terus, gimana mau jadi anak pintar, katanya Dara mau jadi dokter, kalau jadi dokter itu harus rajin sekolah biar pintar." Tutur kasih kepada anaknya.

Raka yang dari tadi sudah bangun,memperhatikan interaksi anak dan istrinya. Dia tersenyum melihat kelakuan dua bidadari hatinya itu.

"Anak papa kenapa malas sekolah ? kalau malas papa nanti pulang kerja gak mau beli es cream kesukaan Dara lagi " bujuk Raka

"Dara gak jadi kok pa, liburnya.Tapi janji nanti pulang kerja papa bawain dara es cream.ucapnya

Raka dan Kasih tersenyum melihat tingkah menggemaskan putri mereka.

"Ok tuan putrinya papa,kalau begitu ayo Dara papa yang mandikan" ajak Raka pada putrinya.

" Ayo papa, yes.... hore Dara dimandiin papa"

Dara langsung meminta digendong papanya,mereka pergi ke kamar mandi,sedangkan Kasih membersihkan kamar tidur mereka dan menyiapkan pakaian untuk anak dan suaminya.

Setelah selesai mandi, Dara bersiap memakai seragam sekolahnya yang di bantu oleh mamanya.

"Anak mama udah cantik sekarang, sudah selesai. Ayo kita sarapan sayang." ajak Kasih pada anaknya.

" Ayo Mama, Dara udah lapar."ucap Dara

"Sebentar ya sayang" ucap Kasih

Kasih melihat suaminya yang belum selesai memakai dasi. Kasih mendekat dan membantu memakaikan dasi suaminya.

" Terima kasih sayang, kamu memang terbaik" ucap Raka sambil mencium kening istrinya.

Kasih hanya tersenyum sambil merapikan dasi suaminya.

"Selesai ayo kita sarapan mas,Dara katanya udah lapar mas" ucap Kasih.

"Ayo sayang" ucap Raka.

Mereka pun berjalan ke meja makan untuk sarapan, Kasih mengisi piring suaminya kemudian piring anaknya. Jelas sekali terlihat pemandangan yang indah melihat kebersamaan keluarga kecil itu.

"Mama, Dara mau nambah telurnya, yang banyak ya ma." ucap Dara.

"Iya sayang, anak mama kuat bangat makannya, mau cepat besar ini anak mama biar cepat jadi dokter." ucap Kasih memuji anak perempuannya itu.

" Iya nanti kalau papa sakit, Dara yang obati papa, biar gratis gak bayar. iya kan sayang " tambah Raka merayu putrinya.

Bocah kecil itu memang sangat suka jika dipuji dan di rayu,dia akan menurut kalau orang tuanya membujuknya dengan cara memuji dan merayunya.

Selesai sarapan, Kasih mengantar suaminya sampai teras rumah.

Raka berpamitan kepada anak dan istrinya

" papa berangkat dulu ya, sambil mencium pipi gembul putrinya."

" mas berangkat dulu, baik-baik di rumah sayang." ucapnya Raka tak lupa mencium kening istrinya dan Kasih tak lupa mencium tangan suaminya.

" mas berangkat ya, assalamualaikum." ucap Raka

"iya mas, walaikumsalam. hati-hati di jalan ya mas." ucap kasih kepada suaminya.

Raka mulai menjalankan mobilnya dan melambaikan tangan kepada anak dan istrinya.

" dada papa, jangan lupa es cream Dara ya papa." ucap Dara

" Ok, tuan putri papa " ucap Raka.

Suami Kasih sudah berangkat, sekarang tinggal menunggu jemputan bus sekolahnya Dara.

Mereka menunggu di teras rumah, sambil menunggu kasih bercanda dengan putrinya.

Tak menunggu lama, bus sekolah Dara sudah datang.

"Dara berangkat sekolah dulu ya ma, Dara sayang mama." ucap Dara sambil mencium punggung tangan kasih

" Iya sayang, baik-baik di sekolah ya nak,rajin belajar, hormat sama ibu guru dan jangan nakal sama teman ya nak." ucap kasih sambil memeluk anaknya.

"Iya mama, assalamualaikum " ucap Dara

" walaikumsalam" balas kasih.

Kini tinggallah Kasih seorang diri di rumah,waktunya dia membersihkan seluruh rumah,agar ketika anak dan suaminya nanti pulang rumah sudah bersih dan rapi.

Jam sudah menunjukkan jam 11.30 wib, suara klakson bus sekolah Dara berbunyi, Kasih bergegas keluar rumah menyambut kedatangan putrinya.

" eh, anak mama yang cantik sudah pulang, gimana hari ini sekolahnya nak. Dara ada PR gak sayang." tanya Kasih

" Hari ini sekolahnya seru ma, tadi Dara sama teman-teman menggambar disekolah,terus Bu guru ngasih Dara PR kata Bu guru harus di kerjakan ma." ucap Dara

Sambil berjalan masuk kedalam rumah mereka bercanda, Kasih menganti baju anaknya dan memeriksa PR Dara.

Kasih mengajari putrinya mengerjakan Pekerjaan rumahnya. Setelah selesai belajar mereka makan siang berdua karena suami Kasih makan siang di kantornya.

Selesai makan siang Kasih mengajak putrinya untuk tidur siang.

"Kita bobo siang ya nak,nanti habis bobo baru mandi sore dan kita nunggu papa pulang bawain es cream Dara." bujuk kasih.

"Ayo Mama, Dara juga sudah ngantuk,pengen bobo" ucap anak itu.

Tin...tin...tin...

suara mobil Raka terdengar,Dara langsung berlari menghampiri papanya.

" Papa, mana es cream Dara" ucap Dara

Raka turun dari mobil dan membawa satu kantong plastik berisi es cream.

" kamu bagi sama mama ya sayang" ucap Raka pada putrinya

Bab 2 "Menantu kesayangan"

Kasih bahagia walaupun suaminya tidak membelikannya baju, tas, atau barang-barang branded lainnya. Hidup dengan kesederhanaan dan kasih sayang dari suaminya, sudah cukup bagi kasih. Diajak jalan-jalan saja sudah sangat senang, walau hanya jalan-jalan ke taman bermain anak dan menikmati kuliner sudah cukup baginya.

Bahagia tak selalu di ukur dari segi kemewahan, memang benar semua butuh uang.

Tapi tidak semua bisa di beli dengan uang.

Seperti hari ini Raka mengajak anak dan istrinya untuk jalan-jalan. Kebiasaan yang selalu mereka lakukan kala Raka libur kerja.

" Sayang, kalian siap-siap ya. Kita pergi jalan-jalan yuk ! sudah lama, Dara gak kita ajak main" ucap Raka

" Ok sayang. siap dilaksanakan " jawab kasih

Tampak senyum dibibir Kasih, karena diajak jalan-jalan oleh suaminya. Akhir-akhir ini agak jarang, karena pekerjaan suaminya sangat padat.

Raka bukanlah tipe suami yang romantis. Dia tipe yang pendiam dan sulit bergaul dengan orang baru, tapi kalau dia sudah nyaman, Raka akan hangat. Seperti disaat Raka bersama keluarganya, dia akan berubah menjadi sosok ayah yang hangat dan suami yang penuh perhatian. Tapi jangan harap seperti di drama -drama Korea yang cowoknya romantis,seperti kejutan di hari ulang tahun dan hari spesial lainnya. Sampai rambut Upin Ipin tumbuh juga gak akan berubah, gak ada romantis-romantisnya. Tapi itu yang membuat kasih semakin mencintai suaminya, sikap dingin tapi perhatian suaminya yang meluluhkan hatinya.

Raka dapat menunjukkan cintanya dengan caranya sendiri.

Putri kasih sudah berusia 5 tahun sampai saat ini kehidupan keluarga mereka harmonis. Bukan berarti tidak ada masalah atau pertengkaran dalam menjalani hidup berumah tangga. Pertengkaran akan menjadi bumbu penyedap dalam kehidupan pernikahan mereka. Setiap rumah tangga pasti akan ada masalah tersendiri, tinggal bagaimana kita menghadapinya.

Sejauh ini Raka tidak pernah berbuat macam - macam, dia selalu setia dan tidak pernah mencurigakan. Kasih tidak pernah menaruh curiga kepada suaminya, karena Kasih selalu tahu apa yang suaminya lakukan seperti, Kasih bisa bebas melihat hp suaminya kapan pun, password hp Raka juga tanggal lahir istrinya, diakun media sosial Raka juga selalu membagikan kebersamaannya dengan keluarganya. Jadi Kasih selalu merasa dicintai suaminya.

Hari berganti hari kehidupan tetap berjalan sepeti biasa, hari ini mereka akan berkunjung ke rumah mertua kasih. Karena ada acara keluarga di rumah mertua Kasih dan di sana semua keluarga suamiku berkumpul, ada para kakak ipar dan istri mereka.

Kami para menantu langsung pergi ke dapur untuk membantu ibu mertua kami menyiapkan hidangan makanan.

Raka 3 bersaudara dan dia anak yang paling kecil, dan semuanya laki-laki, oleh karena itu ibu mertua Kasih sangat bahagia bila para menantunya datang mengunjunginya, dia akan merasa mempunyai anak perempuan. Diantara para menantu, Kasih memang paling disayang sama mertuanya. Padahal Kasih itu adalah berasal dari keluarga tidak mampu bahkan setelah menikah hanya menjadi ibu rumah tangga, tidak seperti istri kakak ipar Kasih.

Istri kaka ipar pertama Kasih bekerja jadi PNS, sedangkan istri kakak iparnya yang ke dua kerja di sebuah bank swasta.

" Dara sudah besar ya, emang gak ada rencana nambah pasukan " kata Dini bercanda

Kasih hanya membalasnya dengan tersenyum saja.

" Sudah program belum, Dara udah cocok itu jadi kakak" ucap dini istri kakak ipar kasih yang pertama.

" Belum mba, kalau aku hamil lagi kayaknya harus belajar lagi ngurus bayi mba, soalnya kan udah lama gak pegang bayi " ucap kasih.

" Udah nambah aja, mba aja udah 2 tuh" ucap Dini.

Kasih dan Dini memang lebih dekat dari pada dengan Sari istri kakak ipar kasih yang anak kedua. Kasih selalu merasa cocok kalau ngobrol dengan Dini. Dini memang orangnya baik dan ramah berbeda dengan Sari, yang selalu ngomong pedas kepada Kasih. Sejak Kasih jadi menantu di rumah itu.

Sari selalu cemburu kepada Kasih karena mertua mereka lebih sayang kepada Kasih.

Padahal Kasih hanya ibu rumah tangga dan berasal dari keluarga kurang berada.

" Kamu KB kan " ucap Sari

"Iya mba " jawab Kasih.

" Jangan lama-lama di pake, nanti rahim mu kering baru tahu rasa. Lagian kamu cuma jadi ibu rumah tangga aja masih punya anak satu, mba aja yang bekerja udah anak 3. Masa kalah sama kami yang sibuk kerja." ucapnya sinis.

Kasih dan Dini cuma geleng-geleng kepala melihat kelakuan Sari. Tapi dalam hati kasih mengumpat.

ini orang mulutnya gak pernah di sekolahin kayaknya,percuma sekolah tinggii-tinggi tapi ilmu kagak ke pake. sudahlah mengalah aja,gak usah di jawab yang waras ngalah aja.

Diawal-awal menikah, Kasih selalu sakit hati dengan omongan pedas Sari, Tapi lama kelamaan Kasih sudah tidak ambil pusing dengan kelakuan Sari. Dini dan mertuanya juga sering membela Kasih kalau Sari ngomong pedas kepada Kasih. Seperti saat ini, ibu mertua kasih membelanya.

"Kasih juga masih muda jadi tidak perlu buru-buru hamil lagi, nikmati saja dulu." jawab ibu mertua Kasih.

Kasih bersyukur karena ibu mertuanya yang membelanya jadi dia tidak usah repot menghadapi kelakuan Sari. Mertuanya juga tidak pernah ikut campur masalah keluarga anak-anaknya, baginya kebahagian keluarga anak-anaknya adalah yang terpenting dan dia tidak pernah menuntut para menantunya untuk menjadi wanita yang sempurna. Dia bahkan mau mengajari para menantunya jika punya kesulitan dalam menjalani kehidupan berumah tangga.

Ketika para wanita sibuk di dapur, para pria sibuk mengobrol diruang tamu, anak-anak sibuk bermain berlarian ke sana kemari. Tak jarang terdengar suara tangis anak-anak karena berebut mainan atau terjatuh.

Itu adalah hal biasa yang terjadi ketika kumpul keluarga.

Setelah acara selesai mereka pamit pulang dan sesampai di rumah mereka segera membersihkan diri dan istirahat.

"Kamu kenapa sayang, kayak gelisah gitu ? " tanya Raka

Kasih tersenyum dan tidur menyamping menghadap suaminya.

" Tadi waktu di rumah ibu, mba Dini bilang kapan Dara punya Adik bayi mas " ucap Kasih

Raka tersenyum dan mulai menarik istrinya kedalam dekapannya.

"Kalau kamu memang sudah siap untuk hamil lagi, mas setuju aja. Biar Dara ada temannya juga sayang." ucap Raka sambil mencium pucuk kepala istrinya.

"Jadi mas setuju aku hamil lagi" ucap Kasih bahagia.

" Iya sayang, besok kita pergi ke dokter untuk buka KB kamu dan konsultasi tentang program anak kedua, sekarang kita tidur ya." ucap Raka

"Iya mas" jawab Kasih

Tapi Raka masih terus menatap Kasih, sehingga membuatnya malu dan salah tingkah, Kasih langsung memeluk suaminya dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya karena malu. Sedangkan Raka hanya tersenyum gemas melihat tingkah istrinya yang malu-malu seperti pengantin baru. Setelah itu mereka benar menyelami mimpi indah mereka.

Bab 3 "Wanita sederhana"

Keesokan hari setelah Raka pulang dari kantor, dia langsung menjemput anak dan istrinya ke rumah. Seperti janjinya tadi malam mereka akan pergi ke dokter untuk membuka KB kasih dan konsultasi anak kedua mereka.

tin..... tin.....tin....

"Mama, papa sudah datang. Ayo ma, cepat ma." ucap Dara.

" Iya sayang, sabar sebentar mama lagi kunci pintu sayang." jawab kasih pada putrinya.

Setelah mereka masuk ke mobil, Raka langsung menjalankan mobilnya.

Memang setelah Dara lahir, Raka dan Kasih sepakat untuk menunda anak kedua dulu karena ingin fokus dan memberikan kasih sayang yang penuh kepada Dara. Didalam mobil Dara bertanya mereka mau pergi kemana.

"Papa, kata mama kita mau ke dokter, emang siapa yang sakit papa ? tanya Dara.

"Mama yang mau ke dokter sayang, supaya nanti Dara bisa punya adik bayi." jawab Raka.

"Oh gitu ya pa, berarti bentar lagi Dara mau punya adik bayi dong pa ? tanya Dara lagi.

"Insya Allah dara berdoa ya, supaya adik bayinya cepat ada di perut mama." ucap Kasih sambil tersenyum melihat kelucuan anak mereka.

" Hore... hore ....,bentar lagi Dara mau punya adik." ucap Dara kegirangan.

Memang Dara sudah sering bertanya kepada orangtuanya kapan dia mempunyai adik bayi. Setelah mendengar kalau dia akan punya adik bayi, senyum dibibir ya langsung terlihat. Dara sangat bahagia mendengar dia akan memiliki adik bayi, karena Dara sering merasa cemburu melihat sepupunya yang punya adik. Dara memang sering merasa kesepian karena tidak ada teman bermain, apalagi ketika ia sedang di rumah.

Setelah sampai di klinik, mereka mengambil nomor antrian dan menunggu giliran mereka. Cukup banyak pasien yang berobat hari ini mungkin mereka agak lama karena harus menunggu giliran. Tak terasa mereka sudah ada sekitar 30 menit menunggu, baru nama kasih di panggil perawat.

" ibu kasih Anggraini . Silakan masuk ibu !" ucap seorang perawat.

" Terima kasih mba" jawab kasih

Mereka bertiga masuk ke dalam ruangan dokter, dan berkonsultasi tentang anak kedua.

" Jadi ibu kasih mau lepas KB dan ingin segera program anak kedua ya ?" ucap dokter itu

" Ya dokter." ucap kasih.

" Kalau begitu kita buka KB ibu ya, baru kita cek rahim ibu supaya kita tahu keadaan rahim ibu. Silakan Bu berbaring di ranjang pasien. sus,tolong di bantu." titah dokter tersebut.

Kasih berjalan menuju ranjang pasien dan berbaring dibantu suster, dan dokter mulai melakukan pelepasan KB implant di tangan Kasih. Setelah selesai dengan pelepasan KB barulah dokter memeriksa keadaan rahim Kasih apa subur atau tidak.

" KB ibu sudah di lepas, dan setelah saya cek keadaan rahim ibu normal dan subur, Tidak ada masalah. Jadi kalau mau program anak ke- 2 sudah bisa " dokter menjelaskan panjang lebar.

Konsultasi panjang kali lebar, Kasih dan Raka bertanya seputar rencana mereka program anak ke - 2 kepada dokter. Tak terasa hari sudah gelap baru Mereka keluar dari klinik dokter tersebut.

" Kamu dengar kan sayang apa kata dokter, kamu harus makan makanan sehat seperti sayur, buah, daging, ikan dan olah raga, jangan makan makanan junk food dulu ya." ucap Raka

" Iya mas, mas juga harus makan makanan sehat jangan Kasih aja mas. Terus merokoknya dikurangin mas, olah raga juga jangan malas." ucap Kasih.

"Iya sayang,mas gak akan malas olah raga. Apalagi olah raga malam." Goda Raka.

Kasih memukul lengan suaminya

"Apaan sih mas, ngomongnya ngaco. Jangan ngomong sembarangan, ada Dara di belakang. ucap Kasih.

Begitulah perbincangan mereka di dalam mobil,dan seperti biasa Dara akan merengek pergi ke supermarket untuk membeli makanan kesukaannya.

” Papa, Dara mau jajan disitu." ucap Dara.

"Dara mau jajan, mau jajan apa sayang?" ucap Raka

" Jajan cokelat papa " jawab Dara

"Ok, kita jajan sayang" ucap Raka

mereka masuk kedalam supermarket dan memenuhi permintaan putri kecil mereka. Dara sangat bahagia karena bisa memilih makanan kesukaannya.

"Mas, jangan terlalu di turuti semua permintaan Dara.Nanti dia kebiasaan mas" ucap Dara

" Gak papa sayang, cuman sesekali saja. Bukan tiap hari kan sayang."

Kasih hanya menghembuskan kasar napasnya, memang selalu seperti itu, Raka selalu memanjakan anak semata wayang mereka.

Kasih cuma mengikuti dua orang tersayangnya itu.

"Kamu mau beli apa sayang" ujar Raka yang melihat istrinya hanya mengikuti mereka tanpa mengambil apapun.

Sedangkan putri mereka sudah asyik memasukkan makanan yang dia inginkan ke dalam troli.

"Gak ada mas, palingan nanti aku ngambil buah saja di sana." tunjuk Kasih.

"Baiklah, setelah Dara selesai kita akan ke sana." ucap Raka.

Raka tersenyum melihat istrinya, inilah salah satu yang membuat ia jatuh cinta kepada istrinya. Kasih yang tidak seperti kebanyakan wanita lain ketika ditawari belanja. Kasih hanya akan membeli apa yang dibutuhkannya, bukan apa yang di inginkannya. Kasih memang sangat pandai dalam mengatur keuangan sehingga gaji yang di berikan suaminya selalu cukup untuk kebutuhan mereka. Kasih tidak pernah mengeluh kepada suaminya walaupun suaminya belum bisa memberikan uang yang banyak. hanya cukup untuk kebutuhan mereka saja Kasih sudah bersyukur. kalau untuk kebutuhan dirinya itu nomor 2 kalau ada syukur kalau tidak , ya tidak apa - apa.

Kasih memang wanita yang sederhana, gak banyak tingkah, apalagi setelah menikah, Kasih seolah menjauh dari dunianya sebelum ia menikah. Kasih tidak lagi sering bertemu dengan teman-temannya untuk sekedar mengobrol atau nongkrong. Dia lebih fokus mengurus anak dan suaminya, Kasih tidak akan keluar rumah tanpa izin dari suaminya.

Raka memang tipe lelaki yang cemburuan, dia tidak suka kalau istrinya pergi tanpa sendiri tanpa dirinya. Raka selalu takut kalau ada lelaki lain yang akan melirik istrinya.

Kasih memang wanita yang cantik, walaupun dia tidak berdandan dia tetap cantik.

kalau kata orang-orang sih cantiknya kasih itu natural. Raka juga tidak suka jika istrinya berkomunikasi melalui hp atau media sosial dengan lelaki lain, walaupun itu teman Kasih.

karena bagi Raka tidak ada pertemanan yang murni antara laki-laki dengan perempuan.

pasti ada salah satu dari mereka yang merasakan perasaan lebih dari teman.

Di awal-awal mereka menikah, ini sering kali jadi bahan pertengkaran mereka. sifat Raka yang cemburuan,sering memicu keributan. Tapi seiring berjalannya waktu Kasih bisa menahan egonya dan memahami suaminya. Raka bersikap seperti itu karena suaminya sangat mencintainya dan takut kehilangan dirinya.

sehingga pelan-pelan kasih mulai membatasi diri dari pertemanannya. Terutama pertemanan Kasih dari lawan jenis. Sering kali teman-teman Kasih menyebut Kasih sombong. Tapi Kasih tidak pernah ambil pusing, Kasih cuma mengatakan kalau dirinya tidak bisa sebebas dulu lagi, apalagi sekarang ada anak.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!