NovelToon NovelToon

Pemikat Hati Sang Cassanova

Pengenalan dan Visual

Freya Reyes Cassilas

Putri dari Anton dan Dinda. Gadis dengan sikap dingin, mandiri, dan tidak mengandalkan kekayaan orang tua.

Freya tidak menyukai David, orang yang dijodohkan dengannya. Bukan tanpa alasan Freya tidak menyukai pria itu, tetapi karena gaya hidup David yang berbanding balik dengan tipe pria yang Freya impikan. Namun, bukan David namanya jika menyerah begitu saja. Pria itu rela kerja di paris hanya demi mendekati gadis itu, ia hampir tiap hari menggoda Freya hingga Freya jatuh kedalam lautan cinta David. Tetapi, karena gengsi Freya yang terlalu tinggi, ia tidak pernah menampakkan rasa cintanya pada pria tersebut.

Selain itu, Freya menolak dijodohkan dengan David karena ia tahu betul bahwa saudara kembarnya menyukai David dan ia tidak mau menyakitinya. Ia menutup pintu hatinya untuk David sebab ia tidak mau persaudaraannya hancur.

*************

David Maxyko Galaxy

Putra pertama dari Brian dan Gracia. Pria yang pintar mengambil hati para gadis karena sikapnya yang ramah. Dikenal sebagai seorang cassanova tidak membuatnya dijauhi para wanita.

Wajahnya yang tampan dan tubuhnya yang tinggi membuat para gadis tidak bisa menjauh dari pria itu kecuali Freya, gadis pilihan orang tuanya.

David marah saat mendengar penolakan Freya, Ia tidak pernah ditolak gadis manapun, hingga ia memutuskan untuk mengejar cinta Freya dan meninggalkan gadis itu setelah tergila-gila padanya.

Akan tetapi pada Akhirnya, David terjebak dengan permainannya sendiri, ia jatuh cinta pada Freya, gadis dengan sikap dingin pada pria manapun yang berusaha mendekatinya tak terkecuali David.

Akan tetapi David tidak menyadari perasaannya sendiri hingga ia memilih menikah kontrak dengan Freya karena terjebak situasi.

***************

Iraya Reyes Cassilas

Kembaran Freya, gadis ceria dan ramah pada siapapun. Sikapnya memang berbanding balik dengan Freya. Namun, wajahnya sulit untuk dibedakan.

Hanya dari segi penampilan dan sikap semua orang bisa membedakan antara keduanya, Raya dengan tampilan rambut yang lurus, sikapnya ramah pada setiap orang, sedangkan Freya dengan rambut yang bergelombang dan sikapnya begitu cuek dan terkesan sombong.

Raya menyukai David dan ia melanjutkan kuliahnya di Indonesia karena ingin mendapatkan pria itu. Namun, ia sangat kecewa saat David lebih memilih Freya dibandingkan dirinya. Ia memohon pada saudara kembarnya untuk menolak perjodohan itu, tetapi David sangat tertarik pada Freya hingga pria itu mengejar Freya sampai ke negara di mana Freya tinggal.

Freya kuliah sambil bekerja di rumah sakit milik daddynya, sedangkan Raya lebih memilih kuliah sambil bekerja di Indonesia, demi mendapatkan cinta seseorang yang menjadi pujaannya sejak kecil. Namun, kekecewaan ia rasakan, saat David bekerja di Paris demi mendapatkan cinta kembarannya.

...❤️❤️❤️❤️❤️...

Anton menjodohkan salah satu putrinya dengan putra pertama Brian karena ingin mengikat persahabatan antara dirinya juga Brian. Brian pun menyetujui keinginan Anton jika David menyetujui perjodohan itu.

Brian sebenarnya khawatir untuk menjodohkan putranya karena ia tahu betul sifat David seperti apa. Namun, karena mendengar ucapan dan melihat keyakinan sahabatnya, bahwa David akan berubah jika ia sudah tahu arti jatuh cinta yang sesungguhnya, pria paruh baya itu menyetujui untuk menjodohkan putranya dengan salah satu putri sahabatnya tersebut.

Brian memang tidak terlalu menekan putranya untuk menerima perjodohan itu. Namun, David yang awalnya tidak tertarik, ia menjadi bersemangat untuk mengejar cinta Freya karena penolakan gadis tersebut.

......💋💋💋💋💋......

...TBC...

Assalamualaikum Readersku sayang 🥰

Othor lanjutkan nggak ya? 🤔

Kalau kalian ingin Othor lanjutkan please dukung Othor agar lebih semangat...🙈Semangat Othor karena kalian ❤️

Jajaknya jangan sampai lupa dan terima kasih bagi yang berkenan Mampir 🥰

Tekan Favorit untuk mengetahui kapan Othor Update 🙈

Thank you 😍😘🥰

Kedatangan Freya

Di sebuah perkantoran, seorang pria turun dari mobilnya dengan senyum yang mengembang. Dia melangkah memasuki gedung kantor untuk menemui daddynya.

Disetiap langkahnya, ia disambut ramah oleh para wanita di kantor tersebut dan pria itupun mengerlingkan sebelah matanya untuk menggoda para wanita yang ada di kantor itu, sikap ramahnya pun berhasil membuat mereka berharap untuk manjadi kekasihnya.

"Selamat pagi Tuan muda," ucap seorang gadis cantik yang menjadi sekretaris marketing di perusahaan itu. Gadis itu membungkuk hormat.

"Pagi Santy," ucap David tersenyum menggoda.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya Santy menundukkan kepala.

"Ada, aku mau kau bantu aku untuk mendapatkan hatimu!" ucap David menggombal.

"David!" Suara bariton dari arah belakang mengagetkan pria itu. David langsung menoleh dengan senyum konyolnya, "Hay, dad!" ucap David melambaikan sebelah tangannya dengan ragu.

"Ikut ke ruanganku sekarang!" ucap Brian tidak memperdulikan sapaan putranya.

"Okay," David langsung mengikuti langkah Brian. Namun, ia sempat menoleh lalu mengerlingkan sebelah matanya pada Santy. Sedangkan Gadis itu tersenyum dengan malu-malu.

Sesampainya di ruangan Brian, David langsung duduk di seberang meja kerja daddynya. Pria itu menatap Brian dengan senyum yang tak pernah pudar.

"Kapan kau akan mengubah sikapmu itu?" tanya Brian menatap putranya datar.

"Aku masih ingin bebas Dad, aku nggak mau membebani hidupku dengan seorang wanita, dan aku masih belum mau terikat dengan gadis manapun,"

"Kau bukan remaja lagi, sudah saatnya kau menikah dan meninggalkan kebiasaan burukmu itu," ucap Brian.

"Nanti saja Dad! David masih mau menikmati masa muda," ucap David santai.

"Nanti malam Anton mengundang kita makan malam bersama! Ada yang ingin kita bicarakan denganmu juga dengan Freya dan Raya.

David mengangkat sebelah alisnya karena bingung, tidak biasanya Anton mengajak makan malam bersama kecuali ada acara penting.

"Kenapa mau bicara dengan kita? Aku sudah menjaga Raya dengan baik selama ini, dan sampai saat ini dia baik-baik saja! Kalau Freya, aku tidak kenal, jadi aku tidak mungkin buat masalah dengannya," ucap David.

"Daddy mau menjodohkanmu dengan salah satu putri Anton," ucap Brian tanpa basa-basi. Pria paruh baya itu menatap David intens.

"What?"

"Ha ha ha... " David tertawa terbahak-bahak.

"Sekarang bukan zamannya main jodoh-jodohan Dad, Daddy hidup di zaman apa?" David menggeleng-gelengkan kepala dengan menahan tawanya.

"Aku tidak memaksamu untuk menerima perjodohan itu, tapi paling tidak hargai om Anton sebagai sahabat Daddy, bicaralah dengannya baik-baik jika kau menolak perjodohan itu, daddy harap kau tidak mengecewakan daddy!" ucap Brian datar.

"Baiklah, Daddy tenang saja! Aku akan merayu om Anton supaya membatalkan perjodohan ini!" David tersenyum penuh arti.

"Jangan bikin ulah!" ucap Brian.

"Iya, Dad! Sama anak sendiri gitu amet," ucap David.

"Tentang perusahaan, kapan kau akan siap menggantikan daddy?" tanya Brian.

"Aku sudah pernah bilang sama Daddy, perusahaan masih ada Devan, David ingin membangun perusahaan sendiri meskipun enggak sebesar milik Daddy," ucap David tersenyum dengan gaya santai.

"Ya sudah, David pulang dulu jika sudah tidak ada yang mau Daddy sampaikan," pamit David.

"Jangan lupa datang nanti malam! Daddy harap kau tidak mengecewakan Daddy!"

"Siap, Dad!" David beranjak dari kursi itu, lalu pergi meninggalkan ruangan Brian, sedangkan Brian menatap kepergian putranya dengan tersenyum tipis.

......❤️❤️❤️❤️❤️......

Malam harinya, dua keluarga itu berkumpul di restoran mewah yang sudah disiapkan oleh Anton.

Mereka hanya menunggu Freya yang masih belum datang, gadis itu terlambat karena masih ada praktek di rumah sakit milik daddynya, dan Anton pun menyuruh mereka memesan makanan terlebih dahulu.

"Kak David! Kak David mau Raya suapi nggak?" tanya Raya.

"Nggak usah! Aku bisa makan sendiri!" ucap David tersenyum.

David memang suka menggoda para wanita. Namun, ia tidak pernah menggoda Raya karena ia menganggap Raya sebagai adiknya.

"Kak David! Minggu depan temani aku ke Bali ya! Aku mau liburan ke sana," ucap Raya.

"Kalau ada waktu luang, pasti aku temani," ucap David dengan senyum yang tak memudar, dan senyuman itu berhasil menyejukkan hati Raya.

"Raya! Kalau sedang makan jangan banyak bicara, habiskan makananmu dulu!" perintah Dinda.

"Iya, Mom!" ucap Dinda memanyunkan bibirnya, sedangkan David tersenyum melihat tingkah Raya.

"Selamat malam!"

Semua orang yang ada di meja makan itu menoleh, melihat siapa yang datang.

"Freya...!" teriak Raya. Gadis itu beranjak lalu lari ke arah saudara kembarnya, dan memeluknya dengan sangat erat.

"Miss you," ucap Raya.

"Me too," jawab Freya dengan senyum tipis.

"Kalian duduk dulu!" perintah Anton.

"Baik, Dad!" jawab mereka bersamaan.

"Freya, kau tambah cantik sayang!" ucap Gracia tersenyum lembut.

"Sama saja dengan Raya, wajahnya pun persis. Cuma segi penampilan saja yang berbeda," ucap David datar." David menatap Freya intens.

"Kau tidak terlalu mengenal Freya, makanya kau bilang begitu! Jika kau mengenal Freya lebih dekat lagi, maka kau tidak akan bilang seperti itu. Mereka berbeda jauh." Anton tersenyum, Sedangkan David mengangguk-nganggukkan kepalanya.

"Freya, silakan kau pesan makanan dulu!" perintah Anton.

"Tidak Dad, Freya masih pusing! Nanti saja di apartemen!" ucap gadis itu.

"Ya sudah kalau begitu!" ucap Anton.

Setelah itu, mereka makan dalam keheningan, sedangkan Freya sibuk memainkan ponselnya. Sesekali David melirik gadis itu, karena biasanya seseorang akan terperangah menatap ke tampanan pria tersebut jika berjumpa untuk yang pertama kalinya. Namun, tidak dengan Freya. Gadis itu tidak menoleh pada David sedikit pun sejak kedatangannya, dan membuat David penasaran dengan gadis tersebut.

...💋💋💋💋💋...

...TBC ...

Assalamualaikum Readersku sayang 🥰

Othor kangen banget sama komen Kalian 🙈

Jangan lupa tinggalkan jejaknya

Thank you 😍

Kenapa harus saudaraku?

Seusai makan malam bersama. Kini dua keluarga itu berbincang-bincang dengan sesekali bercanda membuat Freya yang tidak terbiasa kini merasa bosan.

"Dad, jika tidak ada yang penting, Freya ke apartemen duluan!" ucap Freya datar.

Anton menoleh menatap putrinya yang terlihat lelah. "Tunggu sebentar sayang! Baiklah, Daddy akan langsung pada intinya."

"Silahkan kau yang bicara, Bri!" ucap Anton tersenyum tipis.

Brian menatap Anton tajam karena ia bingung bagaimana ia memulai pembicaraan tersebut, ia sebenarnya tidak tertarik dengan perjodohan itu, baginya cukup ia dan Gracia yang menjadi korban perjodohan hingga di awal pernikahannya dengan Gracia begitu buruk.

Brian menarik nafas, lalu menatap putranya datar. "Silakan kau pilih salah satu dari mereka, Freya atau Raya!" ucap Brian tanpa basa-basi seraya menatap putri Anton satu persatu.

Deg

Kedua gadis kembar itu terkejut dan seketika menatap wajah Brian bersamaan.

Brian yang melihat keterkejutan Kedua gadis tersebut, ia dapat menyimpulkan bahwa sahabatnya itu belum memberi tahu putrinya tentang perjodohan mereka.

"Kenapa kalian terkejut, apakah Anton tidak menjelaskan tentang ini semua?" tanya Brian. Kedua gadis kembar itu menggeleng bersamaan.

"Dasar Dokter sesat!" umpat Brian.

"Maksud, om Brian apa?" tanya Raya. Memberanikan diri untuk bertanya.

"Kami ingin menjodohkan kalian, tergantung David mau milih siapa?"

"Aku tidak mau dijodohkan dengan siapa pun, jika Daddy memang tidak bisa membatalkan perjodohan ini, maka Raya yang seharusnya dijodohkan dengan Tuan muda David. Raya lebih dekat dengannya dibandingkan denganku," ucap Freya seraya menatap Daddynya datar.

David yang mendengar penolakan Freya langsung mengepalkan tangannya, ia menatap Freya intens.

"Sayang...!" Anton menatap putrinya dengan lembut.

Raya yang mendengar penolakan kakaknya serasa mendapat angin segar karena ia sangat menyukai David sejak kecil.

"Tapi aku memilihmu untuk menjadi pendampingku," ucap David dengan senyum yang tidak bisa diartikan.

Deg

Bagai disambar petir di siang bolong Raya terkejut mendengar jawaban David karena yang Raya tahu David tidak mau terikat dengan wanita manapun.

"Kenapa Kak David lebih memilih Freya?" tanya Raya dengan senyum yang dipaksakan.

"Aku menganggapmu sebagai adik, tidak mungkin bagiku menikah dengan orang yang sudah ku anggap seperti saudara," ucap David tanpa mengalihkan tatapannya pada Raya.

"Kalau Freya...!" David menatap gadis itu penuh arti.

"Sepertinya tidak masalah bagiku untuk belajar mencintainya karena kita belum pernah dekat." David tidak mengalihkan tatapannya dari Freya, sedangkan yang ditatap kini terlihat santai tanpa memperdulikan tatapan David.

"Berarti kau tidak menolak perjodohan ini?" tanya Brian menatap putranya penuh tanya.

"Tidak, Dad! Aku menerima perjodohan ini dengan senang hati," ucap David tersenyum konyol.

"Maaf Om, kalau Om mau menjodohkan anak Om ya silakan saja! Toh, dari tadi aku tidak mendengar penolakan dari kembaranku, tetapi kalau denganku sepertinya jangan om karena aku mau melanjutkan pendidikanku sampai mendapatkan apa yang ku inginkan." Freya menatap Brian dengan wajah seriusnya tanpa senyum sedikit pun membuat Brian tersenyum tipis karena sikap dingin Freya.

"Bagiamana menurutmu, David?" tanya Brian pada putranya.

"Okay, aku akan menunggumu sampai kau mencapai impianmu,"

"Mana mau aku menunggu seorang wanita seperti dirinya, sok jual mahal, sombong dan pelit senyum. Aku akan membuatnya tergila-gila padaku, tapi aku akan meninggalkannya setelah ia jatuh ke dalam lautan cintaku," batin David.

Pria itu menatap Freya intens, sedangkan Freya menatap David tajam karena ia tidak mengerti dengan apa yang menjadi tujuan David hingga pria itu bisa memilihnya walaupun tidak kenal dengan begitu dekat.

"Bagaimana sayang? David mau menunggumu sampai kau mendapatkan apa yang kau cita-citakan." Anton menatap Freya dengan penuh harap hingga membuat gadis itu tidak tega untuk menolaknya.

"Terserah Daddy, aku akan menuruti apapun yang terbaik menurut Daddy," ucap Freya Datar

Deg

Perasaan Raya hancur seketika, orang yang ia kejar selama ini ternyata akan menjadi kakak iparnya. Raya terkejut hingga ia tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Kenapa harus saudaraku sendiri!" batin Raya seraya mengepalkan tangannya.

Setelah mendengar jawaban Freya, Anton kini terlihat begitu lega, ia tahu, meskipun Freya sedingin kulkas, tapi gadis itu tidak pernah menentang keinginan orang tuanya.

...💋💋💋💋💋...

...TBC...

Assalamualaikum Readersku sayang 🥰

Semangatin Othor yuk! Agar lebih rajin update

Thank you untuk Readers setiaku yang telah Sudi membaca karyaku sampai saat ini ❤️

Othor selalu menunggu dukungan Kalian 🥰

Jangan lupa Like, komen and Vote bagi yang berkenan 😍

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!