NovelToon NovelToon

UMAREKAWARI

Episode 1 : Kematian Kenji

Jakarta, 03 Maret 2033
Kediaman Tuan Hiroshi, 09.00
Yuka. Istri Tuan Hiroshi menangis dengan kencang menyaksikan jasad anaknya sudah berada dalam peti mati. Matanya bengkak dengan kaki mulai lunglai.
Hiroshi
Hiroshi
*Memeluk Istrinya
Hiroshi
Hiroshi
Sayang, tidak ada gunanya kamu menangis seperti ini untuk Kenji. Lebih baik kita doakan dia agar Tuhan Yang Maha Agung mau memaafkan semua kesalahannya 🥺
Anonim
Anonim
Ada benarnya yang dikatakan suamimu itu. Tenangkan dirimu Nyonya Yuka,
Yuka
Yuka
*Menoleh dengen tajam
Yuka
Yuka
Beraninya kau berkata seperti itu! Apakah kau pernah merasakan kehilangan anakmu satu-satunya?
Yuka
Yuka
Tidak! Kau takkan pernah tahu hal itu. Berhentilah bersikap sok memahami keadaanku, Nyonya!
Hiroshi
Hiroshi
Daripada kita mengganggu kehikmatan semua orang disini, mari kita selesaikan masalah ini di belakang 🙏
Anonim
Anonim
Tidak! Tidak perlu, biarkan saja aku yang pergi dari sini. Uruslah sendiri jasad anak kalian 😠 Jangan harap kalian akan mendapat belas kasihan dariku!!
Yuka
Yuka
Iya! Itu akan lebih baik, lagi pula keberadaanmu sudah tak dibutuhkan lagi disini!
Hiroshi
Hiroshi
Istriku, tenangkan dirimu. Bagaimana pun dia sudah membantu kita selama ini,
Yuka
Yuka
Kamu tak mengerti bagaimana sedihnya aku melihat jasad anak kita. Kamu memang ...,
Tubuh Nyonya Yuka mendadak lemas dan hampir terjatuh.
Syukurlah Tuan Hiroshi bisa menangkap tubuhnya dengan sigap.
Hiroshi
Hiroshi
Marwan!
Marwan
Marwan
Iya Tuan,
Hiroshi
Hiroshi
Saya minta kamu untuk melanjutkan sesi acara pemakaman putraku
Hiroshi
Hiroshi
Saya akan membawa Nonya Yuka ke rumah sakit terlebih dahulu dan kembali kesini secepat mungkin
Marwan
Marwan
Baik Tuan,
Tuan Hiroshi mengangkat tubuh Nyonya Yuka ke atas genggamannya bak seorang putri dan membawanya menuju mobil
Skip
Sampai di Rumah Sakit, 09.30
NovelToon
Hiroshi
Hiroshi
Suster cepat panggilkan dokter untuk istri saya!
Resepsionis 1
Resepsionis 1
Baik, pak
Resepsionis 1
Resepsionis 1
Suster! cepat bawakan brankan untuk pasien berikut!
Tak lama kemudian, 3 orang suster datang dengan membawa sebuah kasur dengan roda di bawahnya
NovelToon
Tuan Hiroshi dengan cepat menempatkan istrinya ke atas tempat tidur tersebut
Mereka mengantar Nyonya Yuka menuju kamar nomor 217
Suster
Suster
Maaf, pak. Namun, bapak hanya boleh menunggu pasien hingga sini
Hiroshi
Hiroshi
Tapi ...,
Dokter Aini
Dokter Aini
Saya mohon maaf ya pak, ini sudah menjadi prosedur rumah sakit. Ini juga untuk kebaikan Nyonya Yuka sendiri
Hiroshi
Hiroshi
Baik dokter. Saya serahkan semua kepada dokter
Dokter Aini
Dokter Aini
Sembari menunggu, bapak bisa melakukan administrasi pembayaran terlebih dahulu di meja resepsionis
Skip
Pemakaman Kenji, 11.15
NovelToon
Ibu²
Ibu²
Kok bisa, ya bu ada ayah yang tega nggak ikut nganter putranya sendiri ke peristirahatan terakhirnya 😞
Anonim
Anonim
Mungkin si Kenji itu bukan anak kandungnya kali, bu
Ibu²
Ibu²
Tapi, kan tadi ibunya kenji itu sayang banget sama kenji. Sampek nangis-nangis gitu. Nggak mungkin deh kalau dia bukan anaknya
Anonim
Anonim
Ya .. bisa jadi kan dia dapat kenji dari hubungan gelap?
Marwan
Marwan
Sudah cukup! Apa ibu nggak kasihan dengan arwah kenji? Ini masih dipemakaman, jadi tolong jaga sikap kalian! Berhenti berbicara yang tidak-tidak!
Skip
Rumah sakit, kamar 217
Pukul 09.45
Hiroshi
Hiroshi
Bagaimana keadaan istri saya, dok?
Dokter Aini
Dokter Aini
Saya telah melakukan beberapa prosedur pemeriksaan. Dari hasil yang di dapat, Bu Yuka mengalami syok berat
Hiroshi
Hiroshi
Apakah ini karena kematian kenji, dok?
Dokter Aini
Dokter Aini
Sepertinya begitu, jantung pasien sangat lemah untuk saat ini. Kemungkinan dia bisa mengalami koma jika keadaan tak kunjung membaik
Hiroshi
Hiroshi
Apakah tidak ada yang bisa saya lakukan dok?
Dokter Aini
Dokter Aini
Untuk saat ini kita hanya bisa berdoa kepada Tuhan
Dokter Aini
Dokter Aini
Baiklah saya izin keluar untuk menangani pasien lainnya. Pemerikasaan kesehatan Bu Yuka akan rutin dilakukan 2 kali sehari
Hiroshi
Hiroshi
Baik, dok!

Episode 2 : Nomor Misterius

Kamar 217, 20.00
Tuan Hiroshi mendekati tubuh istrinya yang sudah terbungkus baju khas rumah sakit berwarna biru
Ia meneteskan air mata kala meratapi selang oksigen yang terkait di dalam mulutnya
NovelToon
Hiroshi
Hiroshi
Yuka, tak seharusnya kamu menerima semua ini. Maafkan aku,
Hiroshi
Hiroshi
Maafkan aku juga yang tak bisa menjaga Kenji dengan baik. Aku tahu, kecanduanku akan pekerjaan yang menyebabkan semua ini. Aku benar-benar minta maaf 🤧🤧
Hiroshi
Hiroshi
*menatap keluar jendela
Tuan Hiroshi bangkit dari tempat duduknya dan mengalihkan pandangan ke arah langit
NovelToon
Tuan Hiroshi, merapatkan kedua tangan dan memejamkan mata
Hiroshi
Hiroshi
Ya Tuhanku yang maha Agung, sembuhkanlah istri saya dan berikan kesempatan kepada Kenji untuk bisa menatap dunia dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi
Hiroshi
Hiroshi
Aamiin ...
Tuan Hiroshi kembali ke duduk ke atas kursi dan melihat layar hp yang ia letakkan di atas nakas sudah menyala
Hiroshi
Hiroshi
Astaga! Aku lupa masih me-silent nada dering hp ini.
Ia menekan sebuah nomor dan segera melayangkan panggilan
Hiroshi
Hiroshi
Halo, Marwan! Bagaimana kondisi pemakaman Kenji?
Marwan
Marwan
Baik, tuan. Tuan Hiroshi tidak perlu khawatir
Hiroshi
Hiroshi
Iya, sekali lagi saya minta maaf karena tidak bisa mengantar Kenji menuju tempat peristirahatan terakhirnya
Marwan
Marwan
Iya, Tuan. Saya dapat mengerti apa yang Tuan rasakan
Hiroshi
Hiroshi
*mematikan telepon
Hiroshi
Hiroshi
Selagi menunggu Yuka siuman, sebaiknya aku pergi mendoakan Kenji ke gereja
Skip
Hiroshi sekarang sudah berada dalam perjalanan kembali menuju rumah sakit,
Hiroshi
Hiroshi
Wah, ternyata masih ada toko bunga yang buka. Apa sebaiknya aku beli bunga saja ya untuk menyegarkan suasana kamar Yuka?
NovelToon
Hiroshi menghentikan mobilnya ke depan toko tersebut
Hiroshi
Hiroshi
Bu, satu bucket bunga aster dan vas putih ini berapa, ya harganya?
Anonim
Anonim
Murah kok nak, cuma 120.000 saja
Hiroshi
Hiroshi
Baik, bu saya beli 3 bucket dan 3 vas ya. Ini saya ada uang 500.000 ibu ambil saja kembaliannya
Anonim
Anonim
Tidak, nak. Tidak usah,
Hiroshi
Hiroshi
Sudah Ibu terima saja, tidak baik menolak rezeki
Keluar dari toko bunga
Anonim
Anonim
Eh, kamu tahu nggak. Aku denger-denger ada penyusup loh di kota kita,
Anonim
Anonim
Penyusup?
Anonim
Anonim
Iya, mereka adalah mafia yang berasal dari Jepang. Aku dengar mereka sudah sering beraksi dan mengedarkan obat-obatan terlarang
Anonim
Anonim
Selain itu mereka juga tidak segan-segan membunuh orang yang mencoba mencegah mereka
Hiroshi
Hiroshi
(Hmm .. apa jangan-jangan mafia itu ada hubungannya dengan kenji?)
Kring .. Kring ..! Deringan telepon menggetarkan paha Tuan Hiroshi
Hiroshi
Hiroshi
Siapa ini? Nomor tak dikenal?
Suara
Suara
Halo, Tuan Hiroshi. Keluargamu sudah berada di ambang kematian. Tinggal menunggh hari sebelum kau dan istrimu kembali ke atas sana
Mendadak telepon itu mati dan nomor yang barusan menghubungi Tuan Hiroshi tidak bisa dihubungi lagi
Hiroshi
Hiroshi
Apa sih, nggak jelas banget dia! Dasar orang iseng, ada-ada saja kelakuannya
Skip
Rumah Sakit, Kamar 217
21.52
Hiroshi
Hiroshi
ASTAGAA!! Istriku, apa yang sudah terjadi denganmu!!
Tuan Hiroshi pergi keluar ruangan dan berteriak memanggil bantuan
Dokter Aini
Dokter Aini
Ada apa, pak? Mohon jangan berisik, ya. Banyak pasien yang akan terganggu
Hiroshi
Hiroshi
Baguslah dokter ada disini, dokter harus cepat membantu istri saya!!
Tuan Hiroshi menarik tangan perempuan itu menuju kamar Yuka. Sembari ia mencoba menyembunyikan air mata dalam lubuk hatinya yang paling dalam
~Selesai~
* Wahh ..., kira-kira hal apa ya yang sudah terjadi dengan Nyonya Yuka hingga suaminya panik begitu? Tunggu episode berikutnya ya 😙 *

Episode 3 : Wanita Misterius

Rumah Sakit Harapan Hati
21.00
NovelToon
Anonim
Anonim
Permisi!
Resepsionis 1
Resepsionis 1
Iya, ada yang bisa kami bantu?
Anonim
Anonim
Saya adalah teman dekat Nyonya Yuka. Bisakah saya menjenguknya untuk sebentar?
Resepsionis 1
Resepsionis 1
Maaf, bu. Namun, waktu jenguk Nyonya Yuka hanya sampai jam 19 malam.
Resepsionis 1
Resepsionis 1
Kecuaki jika ibu memikiki izin dari pihak rumah sakit atau Tuan Hiroshi sendiri
Anonim
Anonim
Sebentar saja, besok saya sudah harus kembali ke Jepang
Resepsionis 1
Resepsionis 1
Tidak bisa, bu. Ini sudah menjadi prosedur Rumah Sakit
Anonim
Anonim
Baik, bu. Jika begitu saya izin pergi terlebih dahulu
Wanita dengan setelah serba hitam serta sarung tangan dan masker putih itu bergegas keluar menuju tempat parkir
Ia duduk di atas motor kecilnya
Anonim
Anonim
(Aku harus mencari cara untuk masuk ke dalam sana)
Anonim
Anonim
*Melirik sekitar
Beberapa saat kemudian datanglah sebuah ambulan yang segera menurunkan seorang pasien perempuan dengan luka serius
Anonim
Anonim
(Sebaiknya aku menyelinap saja ke dalam kerumunan warga pasien tersebut)
Dengan keahliannya dalam menyamar. Ia segera masuk ke dalam, menuju kamar 217
Sampai di kamar 217
Anonim
Anonim
Lama tak berjumpa Nyonya Yuka
Anonim
Anonim
Bagaimana kabarmu?
Wanita itu kemudian mengambil sebuah jerum suntik dari dalam saku jasnya
Dengan obat penenang dosis tinggi ini, sluruh syaraf dalam tubuhmu akan mati untuk sesaat
Anonim
Anonim
Dengan begitu kau tidak akan merasakan sakit apapun, bahkan saat aku melepaskan selang infus ini dari tubuhmu
Anonim
Anonim
*Melepas selang infus
Dengan begini maka selesailah tugasku untuk saat ini. Aku benar-benar tidak sabar untuk menonton pertunjukkan akhir. Hahaha
Kring! Kring!
Anonim
Anonim
*Mengambil handphone
Anonim
Anonim
(Kenapa dia menelponku?)
Skip
Kamar 217, 22.00
Dokter Aini
Dokter Aini
Suster cepat ambilkan saya alat AED!! Irama jantung pasien benar-benar lemah!
AED (automated external defibrillator) adalah alat untuk menstabilkan atau memacu irama jantung pasien agar bisa bekerja dengan baik
Suster
Suster
Baik, dok!
Suster
Suster
*Keluar
Hiroshi
Hiroshi
Gimana, sus keadaan istri saya?
Suster
Suster
Sebentar, ya pak. Kami masih berusaha dengan sebaik mungkin
Hiroshi
Hiroshi
*Duduk kembali
Terlihat dari jauh seorang pria berlari dengan cepat melewati lorong rumah sakit
Hiroshi
Hiroshi
*Menoleh
Hiroshi
Hiroshi
Marwan, ada apa kau kesini?!
Hiroshi
Hiroshi
Apakah ada hal genting yang terjadi?
Marwan
Marwan
I-iya, Tuan. Ta .., tapi saya mohon untuk Tuan Hiroshi tetap tenang
Marwan
Marwan
Ini mungkin bukan berita bagus, sekali lagi saya mohon maaf. Namun, sudah tidak ada waktu lagi untuk menunggu!
Hiroshi
Hiroshi
*Berdiri dari kursi
Hiroshi
Hiroshi
Iya, Marwan. Cepat katakan saja! Kamu sudah tahu, bukan. Saya bukan tipe orang yang suka berbasa-basi!
Marwan
Marwan
Jadi, rumah .., rumah Tuan baru saja mengalami insiden kebakaran!
Hiroshi
Hiroshi
Apaa!
Hiroshi
Hiroshi
Kamu tidak bercanda, kan?
Marwan
Marwan
Tidak, Tuan.
Skip
Hiroshi
Hiroshi
(Sialan! Kenapa semua maslah ini harus terjadi sekarang?)
Hiroshi
Hiroshi
Marwan, gantikan dahulu saya untuk sementara! Jika ada apa-apa dengan keadaan nyonya Yuka kabari saya langsung!
Tuan Hiroshi segera meninggalkan rumah sakit sembari membawa jas hitamnya
Iya memasukan dengan kasar jas hitam itu ke dalam mobilnya dan melaju pergi
Kediaman Tuan Hiroshi, 23.11
Hiroshi
Hiroshi
*Keluar dari mobil
Hiroshi
Hiroshi
(Jadi, mereka sudah memulai bendera perang sekarang?)
Hiroshi
Hiroshi
(Baiklah, bukan waktunya bersedih sekarang. Namun, mempertahankan kekuasaan)
Tuan Hiroshi berlari mendekati rumahnya
Hiroshi
Hiroshi
Rumahku!!!
Tuan Hiroshi mencoba berlari masuk ke dalam sana, namun warga sekitar yang membantu memadamkan api menahannya sekuat tenaga
Hiroshi
Hiroshi
Lepaskan Saya! Saya harus menyelamatkan barang-barang peninggalan anak saya!!! *Meneteskan air mata
Anonim
Anonim
Tidak bisa, pak. Ini juga menyangkut nyawa dan kebaikan bapak!!
Hiroshi
Hiroshi
*Menoleh sinis

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!