NovelToon NovelToon

Diam Menjadi Cupu Bergerak Menjadi Mafia

Episode 1

Dorrr!

Suara peluru kembali terdengar saat ini wilayah Kartel Sinaloa sedang di serang oleh The Woman.

Ramond yang baru saja tiba di wilayahnya seketika mengereyit melihat anak buahnya sudah tergelatak tak berdaya.

"Ada apa ini?" tanya Ramond dengan nada lantang.

Tangan kanan Ramond yang bernama Laksa seketika langsung menghampiri Ramond.

"Saya tidak tau secara jelas bagaimana yang sebenarnya,tetapi yang pasti mereka telah salah paham karena mereka mengira jika anda yang membunuh Istri dari pemimpin mereka."

Seketika Ramond mengereyit ia sama sekali tidak mengetahui pembunuhan Istri Arga.

"Bagaimana bisa dia mengira kalau saya pembunuh Istri Arga," gumam Ramond.

"Kalau begitu kita harus melakukan serangan balik kita tidak bisa diam saja!!!"

Klan Kartel Sinaloa berlarian sembari membawa senjata,pertengkaran berangsur dengan sengit.

Sudah banyak korban karena perang The Woman dan Kartel Sinaloa,sekarang saat nya pemimpin mereka melawan satu sama lain.

"Ramond...,sebentar tangan ku akan menghilangkan nyawamu dan dendam ku kepadamu sudah terbayar," ucap Arga dengan nada sombong.

Ramond sama sekali tidak takut,seorang mafia kenapa harus takut bukan dan ia juga sedang membela kebenaran.

"Kamu salah paham Arga,buk-"

Belum selesai bicara Arga sudah menghentikan pembicaraan Ramond.

"Alah! Bilang saja kalau kamu takut kan" ucap Arga sembari tersenyum mengejek.

Ramond masih bersikap santai,Arga mengeluarkan pistol nya dan akan mengarahkan nya kepada Ramond.

Dengan santai Ramond menghindar.

"Ch!" Arga berdecak.

Sekarang Ramond yang melakukan serangan melalui perlawanan fisik tanpa menggunakan senjata apapun.

Hanya dalam beberapa detik saja Arga sudah berada di bawah Ramond,tangan Ramond memegang leher Arga erat.

"Sial! Kau licik!" umpat Arga.

Ramond hanya berdecak,ia mengeluarkan pistol yang berada di sakunya dan menempelkan nya kepada pipi Arga.

"Sepertinya lebih baik orang seperti mu harus di musnahkan."

"Kau pikir begitu?" ucap Arga dengan mengangkat satu alisnya.

Sudah berada di bawah tubuh Ramond saja Arga masih bersikap sombong seperti itu,Ramond mulai hendak menekan pistolnya tetapi tiba-tiba.

"Mas!" suara yang bagi Ramond sudah tidak asing lagi.

Seketika Ramond menoleh terlihat Istrinya yang sedang berlutut dengan tangan di ikat dan banyak luka lembap di tubuhnya.

Darah Ramond langsung mendidih melihat Istrinya yang sangat ia cintai terluka seperti itu,berani sekali Arga melakukan itu.

Ramond saja tidak pernah melakukan hal kasar seperti itu kepada Istrinya,tetapi Arga dengan beraninya telah melukainya.

Melihat Ramond yang seperti lengah tangan Arga langsung mendorongnya

Bruk!

Tubuh Ramond terdorong,seketika tubuhnya merasa lemas melihat

"Lepaskan Istriku! Kamu boleh melukai ku atau membunuh ku tetapi jangan Istriku!"

"Tetapi dengan nyawamu tidak cukup aku ingin melihat bagaimana reaksi mu ketika Istri tercinta mu mati di hadapan mu."

Seketika Ramond langsung memegang tangan Arga yang memegang pistol,ia mengarahkan pistol itu kepada dirinya.

"Bunuh aku saja Arga!"

Arga tersenyum miring ia pun perlahan menekan pistolnya dan

Dorr!

Tubuh Istri Ramond tergelatak,ia menatap sekilas Istrinya dan kembali menghadap Arga.

Ternyata tangan Arga juga memegang pistol,Arga benar-benar sangat licik.

Ramond langsung melepaskan tangan Arga dan berlari menghampiri Istrinya yang semakin tidak berdaya.

"Tetap bertahan Sayang aku mohon!" ucap Ramond memegang tangan sang Istri.

"Aku sudah tidak tahan lagi Mas," lirih Istri Ramond.

Istri Ramond pun menghembuskan nafas terakhirnya,seketika Ramond menangis ia memeluk tubuh Istrinya.

Melihat Ramond seperti itu Arga tertawa terbahak-bahak ia sangat bahagia melihat musuhnya tidak berdaya seperti itu.

.....

Di satu sisi terlihat Adzkiya yang akrab di panggil Kiya sedang dalam perjalanan menuju rumahnya.

Ia baru saja pulang dari luar negeri,Kiya kesini untuk berlibur sebentar ia sangat merindukan kedua orang tuanya.

"Bisa lebih cepat enggak Pak,saya sudah tidak sabar bertemu dengan kedua orang tua saya," ucap Kiya.

"Sepertinya anda sangat merindukan orang tua anda?" ucap supir taksi.

Seketika Kiya tersenyum,ia mengangguk kecil dalam beberapa menit Kiya sudah sampai di tempatnya.

Mobil taksi yang di tumpangi Kiya pun berhenti di depan gerbang,Kiya langsung keluar setelah selesai membayar lewat aplikasi.

Ia membuka gerbang yang sudah tak terkunci,ia sedikit mengereyit tidak biasanya gerbang tidak di kunci.

Kiya masuk ke dalam dan terlihat anak buah Ayahnya tergelatak di tanah,ia berjalan perlahan masuk ke dalam.

"Sekarang giliran kamu!" ucap Arga.

Mendengar suara itu,Kiya bersembunyi di belakang pohon yang cukup besar ia melihat Ayahnya yang sedang memeluk Ibunya yang sepertinya sudah tidak bernyawa.

"Ibu!" lirih Kiya.

Kiya merapatkan mulutnya agar tidak bersuara,matanya membulat sempurna.

"Kamu sudah membunuh Istriku,jadi kamu harus merasakan bagaimana rasanya kehilangan Istri yang sangat kita cintai."

Apa Ayah membunuh Istri om Arga?, batin Kiya.

Entah kenapa Kiya sama sekali tidak percaya jika Ayahnya telah melakukan hal sekeji itu.

"Sekarang giliran mu..,ingat Ramond nyawa harus di balas dengan nyawa!"

Dorr!

Tubuh Ramond langsung tergeletak tak berdaya,darah segar mulai bercucuran.

"Ayah!!!"

Kiya hanya bisa berbicara lirih ia tidak berani bersuara karena ia takut jika Arga melihatnya,sudah pasti ia juga akan di bunuh nanti.

"Sekarang dendam ku sudah terbayar," ucap Arga tersenyum.

The Woman pun pergi dari sana,melihat situasi sudah aman Kiya keluar dari persembunyiannya dan berjalan menghampiri Ayahnya.

"Ayah!" ucap Kiya lirih.

Ramond membuka matanya ia menatap Anaknya yang selama ini ia rindukan,berada di depan mata.

"Kenapa bisa begini Ayah?" tanya Kiya lirih.

"Anak ku apa yang di katakan oleh Arga tadi sama sekali tidak benar,dia salah paham dan kamu harus membalaskan perbuatan mereka!"

"Kamu harus mengganti posisi Ayah,tetapi jangan sampai mereka semua tau identitas mu yang sebenarnya," pinta Ramond.

Kiya mengangguk kecil,air matanya perlahan menetes.

"Setelah urusan nya selesai...,menikahlah dengan Anak kandung Darwis,kamu harus menepati janji Ayah kepada Darwis."

Mendengar itu Kiya sedikit mengereyit jadi ia harus menikah dengan Arya,seorang yang sangat ia benci selama ini.

"Jadi aku harus menikah dengan Arya?"

"Tidak,Arya bukan anak kandung Darwis tetapi dia anak angkat Darwis."

"Apa?! Aku harus mencari anak kandung Om Darwis kalau begitu?"

Ramond mengangguk,sepertinya tugas yang diberikan kepada Kiya sedikit berat.

"Terus gimana caranya aku mencari anak kandung Om Darwis?"

Tentu saja Kiya tidak tau bagaimana ciri-ciri Anak kandung Darwis,karena yang Kiya ketahui Anak Darwis adalah Arya saja,tidak yang lain.

"Ada tanda lahir di dahinya,lakukan tugas mu dengan baik,Ayah percaya kepadamu," ucap Ramond tersenyum dan menghembuskan nafas terakhir nya.

Bersambung....

Episode 2

Mendengar suara teriakan dari Kiya,seketika Laksa langsung bergegas menghampiri Kiya.

"Eh,nona Kiya sudah kembali rupanya?" tanya Laksa.

Kiya tidak mengabaikan pertanyaan Laksa,ia memeluk Ayahnya dengan erat sekarang dia sudah tidak punya siapapun lagi kecuali Adiknya Ira yang sekarang entah dimana keberadaannya.

"Bantu aku mengurus jasad Ayah dan Ibu," pinta Kiya lirih.

Seketika Laksa berserta klan yang lain,mengurus jasad pemimpin mereka sementara Kiya masuk ke dalam rumah.

Masih teringat jelas dimana ia melihat Ayahnya di bunuh,benar-benar sangat sadis.

"Mereka benar-benar keterlaluan aku akan membalas semuanya!" pekik Kiya dengan kedua tangan menggepal.

Niat hati ingin bertemu orang tuanya tetapi sekarang orang tuanya sudah tiada,Kiya sangat terpuruk tetapi ia tetap tegar.

Air matanya yang hendak jatuh langsung ia hempaskan,Kiya berganti pakaian setelah selesai berganti pakaian Kiya keluar dari kamar.

....

Sekarang Kiya berserta klan nya sudah berada di makam Ramond,Kiya menaburkan bunga di atas makam sang Ayah.

"Ayah yang tenang disana," ucap Kiya lirih.

"Dan Ibu juga,aku harap kalian berdua sudah tenang dan bahagia disana."

Kiya tersenyum tipis,Laksa ikut berjongkok di sebelah Kiya.

"Sepertinya tugas yang di berikan oleh Ayah Nona Kiya terlalu berat," ucap Laksa lirih.

Sebenarnya tadi ia sempat mendengarkan pembicaraan antara Pemimpinnya dan Anaknya itu sebelum wafat.

"Rupanya kau mendengarnya? hm,tentang saja aku bukan wanita yang lemah! Aku percaya jika aku bisa melaksanakan semua tugas yang Ayah berikan kepadaku," ucap Kiya sembari bangkit dan berjalan pergi dari sana.

"Nona Kiya sangat percaya diri,tetapi saya mohon izinkan saya untuk membantu Nona Kiya melaksanakan tugas," pinta Laksa.

Kiya menghentikan langkahnya lalu menghadap sedikit ke arah belakang.

"Terserah mu!" sahut Kiya lalu pergi dari sana.

Walaupun Kiya telah mengatakan jika dia sanggup,tetapi Laksa rasanya tidak yakin jika Kiya benar-benar sanggup.

Laksa menatap nisan yang ada di hadapannya saat ini dan mengusap nisan itu.

"Aku akan menjaga Nona Kiya dengan baik Tuan," ucap Laksa sembari tersenyum.

....

Keesokan harinya.

Kiya berserta Klan nya malam tadi tidak tidur di tempatnya,karena The Woman menjaga ketat di sana.

Mereka menginap di salah satu apartemen dekat dengan pemakaman,terlihat Kiya sedang duduk di balkon sembari menikmati juz buah memandang pemandangan langit pagi.

"Sepertinya The Woman sedang mengincar anak dari Tuan Ramond," ucap Laksa yang berjalan menghampiri Kiya.

"Ch! Sepertinya iya,mereka yakin jika Anak Ramond masih hidup."

Kiya bangkit dari tidurnya,sedari tadi ia memikirkan bagaimana rencana selanjutnya.

"Lantas apa rencana Nona Kiya kedepannya?"

Pertanyaan dari Laksa merupakan yang sedang Kiya pikirkan.

"Melihat keadaan sekarang,sepertinya kita harus membubarkan Kartel Sinaloa biarkan The Woman mengganggap bahwa Kartel Sinaloa telah bubar karena tidak ada yang memimpin."

Laksa sangat setuju dengan apa yang di katakan oleh Kiya,jika Kartel Sinaloa tidak di bubarkan sudah pasti The Woman akan terus menyerangnya.

"Kalau begitu apa nama klan kita nanti?"

"Melaka White."

"Nama yang cukup bagus,terus jika Nona Kiya akan menjadi pemimpin bagaimana kuliah militer anda di luar negeri?" tanya Laksa lagi.

Seketika terdengar nafas berat Kiya,tinggal selangkah lagi sebenarnya ia menggapai cita-citanya tetapi tugas dari Ayahnya lebih penting daripada cita-cita Kiya.

"Aku akan kuliah disini saja," sahut Kiya.

Melihat wajah Kiya yang sepertinya berubah menjadi sendu Laksa tau benar bagaimana perasaan Kiya saat ini.

Dari dulu Kiya sangat bermimpi untuk menjadi lulusan militer tetapi kini semuanya terhalang karena sebuah tugas dari Ayahnya, batin Laksa.

"Di sini tidak ada jurusan militer."

"Aku akan masuk jurusan yang lain saja,memang tidak ada yang lain apa."

Sepertinya Kiya sudah mulai resah akan pertanyaan tentang Laksa,sejak dulu Laksa sama sekali tidak pernah berubah selalu saja kepo.

"Maaf Nona Kiya jika pertanyaan saya membuat anda kesal," ucap Laksa lirih.

Itu tau, batin Kiya.

"Saya hanya melepaskan rasa penasaran saya saja,kalau begitu saya akan pergi."

Saat Laksa hendak pergi dari sana,Kiya menahan tangan Laksa.

"Hanya kamu yang tau identitas saya yang sebenarnya,jadi aku mohon jaga dan sembunyikan identitas saya," pinta Kiya.

"Nona Kiya tidak perlu cemas seperti itu,saya akan menutup rapat mulut saya untuk menjaga identitas anda," ucap Laksa.

Setelah merasa yakin akan perkataan Laksa,tangan Kiya pun melepaskan genggamannya.

.....

Di tempat lain

Terlihat seorang lelaki dengan tumis tipis,wajahnya sangat tampan di tambah dengan Jaz yang melekat di tubuhnya.

Ia sedang menatap gambar yang berada dibawah laptopnya,terlihat gambar itu adalah Kiya yang saat sedang latihan militer di luar negeri.

Tok tok tok

Terdengar suara pintu ruangan di ketuk "Masuk!" ucap seorang itu.

Ceklek

Pintu terbuka,seorang masuk ke dalam ruangan sembari membawa map.

"Apakah kamu sudah mendapatkan informasi d

tentang wanita ini?"

"Sudah Tuan,saya sudah mendapatkan informasi lengkap tentang wanita ini," ucap Anak buah seorang itu sembari memberikan isi map kepada bos nya.

Seorang itu mulai membaca dengan cermat,ia tersenyum ternyata dia adalah anak Ramond.

"Ternyata dia musuh The Woman," ucap seorang itu dengan tersenyum miring.

Saat sedang di luar negeri ia tidak sengaja melihat Kiya sedang berlatih Militer,di sana wanitanya hanya Kiya saja tidak ada yang lain.

Melihat itu Seorang itu benar-benar sangat kagum kepada Kiya,biasanya wanita tidak akan mau ikut latihan militer tetapi tidak dengan ini,Seorang itu pun mencari-cari informasi lengkap tentang Kiya.

Ia menyuruh seorang Anak buahnya untuk mencari Informasi lengkap,jika mereka berhasil maka Seorang itu akan membayar mahal.

"Wanita mandiri dan tangguh,aku benar-benar tidak menyangka jika aku sedikit tertarik dengan mu," ucap Seorang itu.

...

Malam hari,Kiya sudah menemukan tempat ia dan klan nya untuk tinggal.

"Tempat ini sepertinya sudah pas untuk kita tempati?" tanya Kiya.

Laksa menatap lekat bangunan yang terlihat belum lama di bangun,tempatnya luas dan lumayan bagus.

"Iya sudah pas," sahut Laksa.

Laksa dan Kiya masuk ke dalam dengan di belakang di ikuti oleh Klan yang lainnya.

"Perkenalkan nama ku Adzykiya bisa kalian panggil Kiya,mulai hari ini aku adalah pemimpin kalian."

"Jadi aku harap biarpun aku perempuan kalian jangan meremehkan dan merendahkan ku,karena aku tidak seperti yang kalian lihat!" ucap Kiya dengan nada lantang.

Kiya berbicara dengan berdiri di atas tangga,ia menutup wajahnya menggunakan topeng sehingga bagian wajahnya sedikit tidak terlihat.

Bersambung...

Episode 3

"Nona Kiya kenapa anda menutupi wajah anda?" tanya salah satu klan Melaka White.

"Untuk menutupi identitas saya karena saat ini identitas saya harus disembunyikan," sahut Kiya.

Tiba-tiba wajah klan-klan berubah menjadi kesal,Kiya menggigit bibirnya apa ia salah berbicara sesekali ia melirik wajah Laksa.

"Apa Nona Kiya tidak percaya kepada kami untuk itu Anda juga menyembunyikan identitas Anda kepada kami? Untuk apa suatu kelompok jika tidak ada saling percaya satu sama lain?"

Degh!

Kiya sedikit tersentuh benar juga apa yang di katakan oleh Anak buahnya itu,perlahan Kiya melepaskan topeng yang menutupi wajahnya.

"Apa Nona Kiya yakin?" bisik Laksa yang berdiri di sebelah Kiya.

Tali yang mengikat topeng di wajah Kiya sudah terlepas,Kiya mengangkat wajahnya dan menatap anak buahnya yang berada di bawah.

"Sangat yakin,mereka juga berhak akan identitas ku sepenuhnya," ucap Kiya.

"Tapi kalian harus janji akan menutupi identitas ku dengan baik jangan sampai seseorang tau,kalau sampai ada orang yang mengetahuinya maka kalian siap-siap akan menjadi umpan serigala kesayangan ku," ucap Kiya tersenyum.

Beberapa klan Melaka White menelan salivanya mendengar itu.

"Kami akan berjanji dan bersumpah akan menutupi identitas Nona Kiya," ucap Klan Melaka White secara serempak.

"Kalau begitu mari kita kembangkan Melaka White!"

"Mari!!!"

Mereka pun bubar,Kiya masuk ke dalam kamarnya untuk menata barang-barangnya,begitu juga dengan yang lain.

Setelah semuanya selesai mereka tidur tapi tidak dengan Kiya,ia menatap foto dirinya saat sedang mendapat penghargaan bersama kedua orang tuanya.

"Kenapa waktu berjalan begitu cepat,kenapa kalian cepat sekali meninggalkan ku,aku benar-benar merasa kehilangan kalian," gumam Kiya.

Ia memeluk foto itu dengan membaringkan tubuhnya perlahan matanya pun menutup,tetapi tiba-tiba.

Tok tok tok.

Terdengar suara pintu kamarnya ada yang mengetuk

"Nona Kiya,Nona Kiya!!" ucap Laksa dengan nada khawatir.

Seketika Kiya langsung bangkit dari tidurnya,berlari membuka pintu kamarnya terlihat wajah Laksa yang sangat serius.

"Ada apa?" tanya Kiya.

"The Woman telah mengetahui anak dari Tuan Ramond dan juga sudah mendapatkan foto wajahnya."

Dahi Kiya mengerut,ia membelalakkan matanya sungguh ini kabar yang sangat buruk bagi Kiya sekarang Kiya benar-benar terancam.

"Jadi saya harus semakin berjaga-jaga atas identitas ku,apa yang mereka ketahui tentang anak Ramond?"

"Yang mereka ketahui bahwa Ramond memiliki dua putri," sahut Laksa.

Bagaimana mereka bisa mendapat kan kabar tentang anak Ramond padahal Kiya sudah menutup rapat tapi sepertinya mereka terlalu ahli dalam hal itu.

"Ini sudah malam,lebih baik kau istirahat lah besok kita akan membicarakannya lagi," pinta Kiya sembari tersenyum tipis.

"Baik Nona,semoga tidur Nona Kiya malam ini nyenyak," ucap Laksa tersenyum lalu berjalan pergi dari sana.

Kiya tersenyum setelah melihat tangan kanan nya itu sudah jauh dari kamarnya,ia kembali menutup pintu kamarnya.

Bukan kembali untuk merebahkan tubuhnya ke ranjang,Kiya lebih memilih untuk duduk di meja yang biasa ia gunakan untuk mengerjakan sesuatu.

Kiya memegang kepalanya yang terasa pening ternyata menghadapi The Woman tidak semudah yang Kiya bayangkan,mereka sangat hebat dan kuat.

The Woman memiliki wilayah sekitar sepertiga di Renzy kord,Argia seorang yang paling di takuti karena kekejamannya itu.

"Tidak! Aku tidak boleh menyerah jangan takut dengan seorang Argia dan The Woman,kamu harus membalaskan dendam Ayah mu Kiya," ucap Kiya.

Kiya membuka laptop yang berada di atas meja ia mencari tentang berita pembunuhan Istri Argia,benar saja di berita itu pembunuh Istri Argia adalah Ramond.

Melihat artikel itu Kiya menggepalkan kedua tangannya,matanya berubah menjadi merah.

"Seenaknya saja menuduh Ayah ku sebagai pembunuh Istri om Argia,aku harus cari tau dulu kenapa Om Argia menuduh Ayah ku sebagai pembunuh Istrinya,dan siapa sebenarnya pembunuh asli Istri Om Argia?"

Mata Kiya semakin menghadap lekat ke arah laptopnya itu,ia mulai mencari bukti-bukti bahwa Ayah nya yang telah membunuh Istri Argia.

"Ch! Kenapa tidak menemukan sih,sepertinya aku harus melihat cctv di rumah Om Argia tetapi bagaimana bisa," ucap Kiya sembari mengusap-usap kan dagunya.

"Dan kenapa aku memanggilnya dengan sebutan Om!"

Kiya mengusap wajahnya itu,entah lah ia sangat emosi kepada orang bernama Argia itu dan kenapa ia harus menghormatinya.

Orang seperti Argia tidak layak untuk di hormati, "Bahkan aku tidak tau rumah Argia dimana," gumam Kiya.

Kepala Kiya menoleh ke samping tempat cermin berada disana,ia menatap diri nya sendiri yang terdapat di cermin itu.

"Argia sudah mengetahui wajah ku jadi aku harus merubah penampilan ku."

Kiya bangkit dari duduknya ia membuka lemari,ia harus menggunakan apa untuk merubah penampilan nya ini.

Dan ia menemukan topeng yang ia pakai tadi,lama ia memandang topeng itu.

"Kalau aku memakai topeng pasti akan di suruh untuk melepaskannya saat berada di kampus," ucap Kiya sembari mengusap-usap topeng wajah.

Alhasil Kiya mengembalikan topeng wajah itu ke tempatnya,tidak sengaja ia melihat kacamata pemberian Ayahnya waktu lalu.

Kacamata yang berbentuk bulat dengan kaca berwarna putih.

Dahi Kita kembali mengereyit entah dorongan apa ia mengambil kacamata itu lalu ia pakai,saat Ayah nya memberikan kacamata ini kepada Kiya.

Kiya sama sekali tidak pernah memakainya baru kali ia memakainya,ia berjalan ke arah cermin untuk melihat tampilannya saat ini saat menggunakan kaca mata.

"Tidak terlalu buruk juga ternyata," gumam Kiya sembari merapikan rambutnya.

Saat Ayahnya memberikan nya kacamata ini,Kiya sempat menolaknya karena dengan menggunakan kacamata itu pasti penampilan nya akan terlihat cupu.

"Aku tidak mau memakai kacamata itu Ayah,kenapa sih Ayah memberikan ku kacamata?"

"Tidak apa-apa Ya,Ayah tertarik saja dengan kacamata ini dan Ayah pikir dengan memakai kacamata ini wajah kamu akan terlihat lebih cantik," ucap Ramond sembari menampilkan deretan giginya.

Terlibat wajah Kiya menjadi kesal," bagus apanya,malahan terlihat cupu!"

Ramond hanya terkekeh sembari menggelengkan kepalanya.

"Baiklah kalau begitu simpan lah kacamata ini dengan baik,siapa tau suatu hari nanti kamu akan membutuhkan nya."

Tiba-tiba bibir Kiya melengkung,ia tersenyum menatap kacamata nya ini yang sempat Kiya tolak waktu itu.

"Apa yang di katakan oleh Ayah memang benar,nyatanya sekarang aku membutuhkan kacamata ini," gumam Kiya.

Kacamata pemberian Ayahnya akan mengubah identitas nya saat ini,mulai besok Kiya akan mengganti identitas yang baru.

....

Di tempat lain.

Terlibat seseorang sedang tersenyum menatap layar laptopnya,ternyata secara diam-diam ia memiliki cctv di kamar Kiya.

"Aku akan menjagamu dan membantu mu," ucap Seseorang itu.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!