NovelToon NovelToon

ANTARA JARAK DAN CINTA

1. AWAL MULA BERTEMU DENGANMU

AWAL MULA BERTEMU DENGANMU

Terkadang kisah hidup yang ingin kita rajut dengan sempurna, tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, apalagi kisah cinta manis yang selalu di harapkan oleh setiap orang tentu nya.

Cinta adalah sebuah makna tersirat namun seseorang terpesona jika cinta itu nyata kalau di rasakan dengan hati yang memang tulus ingin merasakan nya.

Di sebuah sekolah elit nan megah, Di mana sekolah yang sangat populer kala itu apalagi dengan banyak nya jumlah siswa dan siswi tentu nya menambah daya tarik tersendiri, namun bukan itu sebenarnya tapi di mana sekolah ini memiliki bentuk yang cukup unik dengan design nya yang apik menambah kesan mewah sekolah tersebut.

Sekolah yang mana yang terkenal ini di bangun pada tahun 1980 an, Zaman orang tua mereka sekolah di sana.

Seorang pria tampan berperawakan tinggi dan merupakan ketua OSIS dan sekaligus kapten tim basket berjalan menyusuri lorong sekolah menuju lapangan basket dan di ikuti oleh teman nya yang ada di belakang nya.

Ya Pria tampan bertubuh atletis itu adalah Devanka Radiansyah Putra, putra sulung pasangan tuan Hazlan Radiansyah dan bunda Sita Saraswati ini memang di kenal dengan ketampanan wajah nya, apalagi sikap cuek nya kepada siapapun menjadi daya tarik tersendiri. Namun siapa sangka tidak selama nya ia bersikap cuek begitu, jika di depan gadis pujaan hati nya ia seolah lupa jati diri nya yang di kenal sebagai pria dingin mendadak menjadi pria humoris tukang pelawak.

Sesampainya ia di lapangan basket, ia juga sempat melihat sekeliling tempat itu apakah ada gadis pujaan hati nya, karena ia dan diri nya beda kelas namun sama sama kelas 12 SMA juga.

Dimana dia, bahkan aku ingin melihat nya ketika ku tanding hari ini. Padahal jika ada diri nya aku sangat bersemangat dan seolah ialah imun semangat ku.

Ia terus mencari gadis itu dengan pandangan matanya, hingga ia menemukan sosok yang ia cari baru datang dan berdiri di teman sekelas nya. Dev yang melihat penyemangat nya hadir di lapangan basket tersebut sangat senang sekali, bahkan tak segan ia tersenyum ke arah nya dan betapa terkejutnya langsung di respon baik oleh gadis itu.

Wah akhir nya gadis ku hadir juga, sebenarnya yang aku butuhkan adalah kehadiran di sini sebagai penyemangat ku Ara ku.

Pertandingan basket pun di mulai, dimana saat ini ia bertanding melawan sekolah saingan nya namun mereka tidak bermusuhan.

Dengan penuh ketegangan mereka yang sebagai penonton menyaksikan sendiri bagaimana lagi nya Dev dengan sangat apik mendribble bola basket hingga melesat sempurna memasukkan bola nya hingga ke dalam ring.

Hingga di akhir pertandingan dengan skor seri mereka terus berusaha sekuat tenaga menyalurkan seluruh energi nya untuk menang kembali.

sorak demi sorakan tak henti mereka dengar dari teman sekolah nya begitu antusias mendukung nya sepenuh hati.

Ayo kalian semua harus semangat, harus bisa kalian harus menang.

Hingga di menit ke 30 Dev kembali memasukkan bola dan sekolah menang kembali dalam pertandingan basket secara berturut-turut. Hingga pertandingan pun selesai dan seluruh siswa telah bubar, kini hanya tertinggal Dev dan juga teman seperjuangan nya.

" Wah tidak aku sangka kau begitu hebat dalam melempar bola hingga tepat mengenai sasaran, kau sangat hebat Dev. Ku rasa gelar kapten memang pantas untuk mu." ucap salah satu teman seperjuangan nya.

" Haha jangan berlebihan Zi kau juga tak kalah hebat nya dengan ku kan ayo lah kita ini sama sama hebat. Ya sudah ayo kita kembali ke kelas, oh iya sebelum kita kembali ke kelas, bersihkan diri dulu sebelum bel pelajaran Bu Sukma di mulai."

Mereka keluar dari lapangan basket tersebut menuju ke kamar mandi khusus laki laki, hingga mata Dev tertuju pada gadis pujaan hati nya dengan berjalan menuju perpustakaan.

Ternyata selain dirimu cantik kau juga sangat rajin dan pandai, tidak salah aku mengagumi mu sejak kita sekelas di kelas 11 kemarin.

Senyum manis tak lepas dari pandangan nya melihat gadis itu masuk ke perpustakaan sekolah hingga ia tak menyadari jika teman nya menatap Dev bingung.

" Dev ada apa dengan mu, mengapa tatapan mu mengarah ke arah menuju perpustakaan, apa kau melihat seseorang atau gadis yang baru saja masuk ke perpustakaan itu?" ucap Diki salah satu sahabat nya.

" Aku tau kau pasti menyukai Clara kan secara dia memang sangat cantik di kelas 12 B, sayang nya di tidak sekelas dengan kami ya kan Dev."

" Kalian ini bicara apa sudah yuk kita bersihkan diri dulu lalu kita kembali ke kelas." sanggah Dev.

" Dev, kau jangan mengelak nya aku tau kau menyukai Clara bukan, bahkan aku tau kau menyukai nya sejak kalian sekelas dulu waktu di kelas 1, benar begitu Devanka Radiansyah Putra hem." goda Dimas yang juga anggota tim basket nya Dev.

Bagaimana mereka tau aku suka dengan Ara waktu masih kelas 11 ya, wah ternyata aku berteman dengan jelmaan tukang ghibah rupa nya.

" Hai kalian bisa diam tidak sih, apa hidup kalian harus jadi tukang ghibah terus, sebaik nya kita jangan membuang waktu ayo cepat sebelum kita tidak di perbolehkan untuk masuk kelas." seolah Dev mengalihkan pembicaraan, ia berasalan takut mereka tidak di beri untuk kembali ke kelas Atas keterlambatan nya.

Dengan tampang polos nya mereka menurut saja tanpa tau jika Dev hanya membohongi nya. sementara Dev hanya mampu menahan tawa agar tidak terlihat oleh teman nya.

Setelah mereka telah selesai membersihkan diri dan sudah memakai pakaian putih abu abu nya, mereka kembali ke kelas nya. Dimana kelas Dev adalah kelas 12 A.

Saat ia kembali ke kelas ia bertemu lagi dengan gadis itu, seolah pertanda tanda berasumsi sendiri jika ia adalah jodoh nya kelak. Ia bahkan begitu penasaran dan ingin semakin ingin mengenal sosok gadis yang bernama Clara itu lebih jauh.

Tunggu lah masa nya kita akan di pertemukan lagi gadisku, sejauh apapun kita melangkah jika tuhan berkehendak menjadikan Kamu Aku menjadi Kita hingga selamanya sampai maut yang memisahkan kita berdua.

Sampai lah pada akhir nya Bu Sukma yang merupakan guru yang mengajar di kelas Dev memasuki kelas nya dan memulai pelajaran tersebut.

...****************...

Hai reader bestie aku sengaja nih buat awal cerita kisah cinta mereka yang berawal dari mana, maaf ya jika up aku di novel sebelum nya terkadang kurang memuaskan karena di satu sisi kehidupan nyata yang membuat aku susah untuk crazy up juga. Et btw selamat membaca di cerita kedua ku ini Terima kasih reader bestie ❤️

2. HATI KU BERDETAK SAAT DI DEKAT MU

2 HATIKU BERDETAK SAAT DI DEKAT MU

Waktu jam sekolah telah usai, seluruh siswa telah berhamburan pulang. Namun ada sekilas mata memandang seseorang berjalan kaki di sepanjang trotoar, ya gadis itu sedang berjalan kaki menyusuri jalan. Ia menunggu taksi di setiap sudut jalan yang berlalu lalang padat nya kendaraan, baik itu sepeda motor maupun mobil, bahkan truk besar pun melintas sempurna di hadapan nya.

Duh kenapa tidak ada satu pun taksi melintas ya, padahal kan ini halte sekolah tapi kok berasa seperti kuburan saja. batin Clara.

Ya gadis itu Clara Ayunda, gadis berwajah imut yang mana wajah dan senyum nya menghantui pikiran Dev, saat itu Dev melintas di jalan dan melihat Clara berjalan kaki. Dengan hati berdebar ia meyakinkan diri untuk memberikan. tumpangan kepada gadis nya itu.

Kasihan sekali dia, pasti tidak ada taksi yang lewat, padahal kan ia tau jika taksi sangat jarang sekali lewat sini biarpun di padati kendaraan.

Dev menepikan mobil nya tepat di samping gadis tersebut, dan kemudian ia keluar dari mobil sport mewah tersebut.

" Hai Ra kok kamu jalan kaki pulang nya, biasa nya kan kamu di antar supir, emang kamu gak bawa kendaraan?"

Clara hanya menggeleng kan kepala nya, karena ia saat itu belum bisa mengendarai kendaraan apalagi mobil.

" Ya sudah kalau begitu kamu pulang bersama ku aja daripada kamu jalan kaki yang ada gak akan sampai sampai." tawar Dev dengan memberi Clara tumpangan.

" Apa aku tidak merepotkan mu?"

" Kan aku yang menawarkan diri, bahkan kalau kamu mau menumpang pulang bersama ku, dengan senang hati aku akan mengantarkan mu pulang." jelas Dev tersenyum manis.

Blush

Memerah pipi Clara melihat senyum manis Dev yang menatap nya.

Ya ampun pipi nya merah begitu, mengapa dia sangat menggemaskan sekali.

Ingin rasa nya ku kecup pipi tembem nya itu.

Akhir nya Dev mengantarkan Clara pulang ke rumah.

20 menit kemudian...

Mereka sudah sampai di halaman rumah Clara yang memang sangat besar bahkan bisa di katakan sebagai mansion.

" Terima kasih ya kamu sudah mengantarkan aku pulang."

Clara membuka pintu mobil.

" Iya sama sama Ara ya sudah kalau begitu kamu masuk sana, baru aku pulang aku mau lihat kamu masuk ke dalam."

" Ya sudah kalau gitu aku masuk dulu oh iya kamu juga pulang nya hati hati assalamualaikum."

Clara melangkah masuk ke dalam rumah nya yang mewah itu, padahal Clara bisa di katakan orang kaya namun ia tidak pernah ingin menyombongkan diri dengan kekayaan yang ia punya, itu lah yang paling Dev suka dari diri Clara.

" Iya wa'alaikumsalam."

Dev melesat dengan mobil yang ia kendarai, sepanjang jalan tak henti ia tersenyum manis saat mengingat wajah polos gadis itu, apalagi saat pipi nya mendadak merah merona, rasa nya ia ingin sekali mencubit pipi tembem nya itu.

" Kenapa dia menggemaskan sekali ya, apalagi saat pipi nya merah merona ingin rasa aku mencium pipi chubby itu ih gemas lah."

Dev memutar lagu dari radio mobil nya sembari menyusuri jalan pulang. lagu yang sangat mewakili isi hati nya yang berbunga saat ini.

Aku tak tau apa yang lain

Darimu hari ini

Apa itu karena sepatu flat

Atau kukumu yang baru kau warnai

Pernahkah kau bertanya

Seperti apa bentuk air tanpa wadah

Pernah pernahkah kau mengira

Seperti apa bentuk cinta

Rambut warna warni bagai gulali

Imut lucu walau tak terlalu tinggi

Pipi chuby dan kulit putih

Senyum manis gigi kelinci

Membuatku tersadar bentuk cinta itu

Ya kamu

Kini ku tau apa yang lain

Darimu hari ini

Itu bukan karena sepatu flatmu

Atau kukumu yang baru kau warnai

Pernahkah kau bertanya

Seperti apa bentuk air tanpa wadah

Pernah pernahkah kau mengira

Seperti apa bentuk cinta

Rambut warna warni bagai gulali

Imut lucu walau tak terlalu tinggi

Pipi chuby dan kulit putih

Senyum manis gigi kelinci

Membuatku tersadar bentuk cinta itu

Ya kamu

Oh oh

Pernahkah kau bertanya

Seperti apa bentuk air tanpa wadah

Pernah pernahkah kau mengira

Seperti apa bentuk cinta oh

Rambut warna warni bagai gulali

Imut lucu walau tak terlalu tinggi

Pipi chuby dan kulit putih

Senyum manis gigi kelinci yeah

Rambut warna warni bagai gulali

Imut lucu walau tak terlalu tinggi

Pipi chuby dan kulit putih

Senyum manis gigi kelinci

Membuatku tersadar bentuk cinta itu

Ya kamu hu oh

Cuma dirimu hu

Untuku bentuk cinta itu kamu

Oh ya kamu

" Bentuk cinta itu,,,, ya Ara ku hahaha." Dev ikut bersenandung mendengar lagi yang ia setel dari radio mobil nya.

" Kenapa lagu nya pas banget sama yang aku rasakan ya, apakah ini pertanda kalau dia adalah jodoh ku,,, ya Tuhan jadikan gadis ku itu sebagai pelabuhan hatiku yang terakhir, karena entah mengapa hatiku sangat sulit menerima wanita lain selain gadis berpipi chubby itu." Gumam Dev yang masih mengendarai mobil nya.

Hingga tak terasa ia sudah sampai di depan halaman rumah nya, pak Odi selaku satpam penjaga rumah membukakan pintu gerbang untuk tuan muda nya sembari menyapa nya.

" Selamat siang tuan muda wah ada apa ini tumben sekali wajah anda seceria ini, lagi jatuh cinta." Tebak pak Odi.

Hah kenapa pak Odi bisa tau ya, padahal kan aku gak bilang apa apa.

" Kenapa pak Odi bisa tau apa yang saya rasakan ?" tanya Dev.

" Hahaha jelas saya tau tuan muda kan saya juga pernah muda, kalau seperti yang tuan muda rasakan saat ini biasa nya antara jatuh cinta atau tuan sedang menargetkan seseorang untuk layak tuan muda cintai."

Wah tebakan pak Odi benar semua.

" Wah pak Odi memang hebat, bahkan tanpa saya bicara pun pak Odi sudah tau sendiri jawaban nya, tidak saya sangka bapak sangat luar biasa."

" Hahaha anda terlalu berlebihan tuan muda ya nama nya juga jatuh cinta kalau soal ekspresi wajah itu mudah untuk di tebak iya toh."

" Iya pak Odi anda benar, oh iya kalau gitu say masuk dulu mari pak."

" Oh iya tuan muda silahkan masuk."

Setelah mobil tersebut memasuki halaman rumah nya tak lama pintu gerbang kembali di tutup oleh pak Odi.

Dev masuk ke dalam rumah yang ia lihat di ruang keluarga ada adik nya yang sedang belajar, karena Dav saat itu baru menduduki bangku kelas 5 SD. Dev menghampiri adik nya yang begitu fokus belajar.

" Assalamualaikum dek kamu lagi belajar apa?"

Dav yang melihat kedatangan kakak nya mencium tangan Dev, sebelum nya ia memberi salam dan di jawab oleh nya.

" Wa'alaikumsalam kak, ini aku lagi belajar matematika nih kakak baru pulang sekolah."

" Iya nih ya sudah kamu lanjutkan belajar nya kakak mau naik ke atas mau ganti baju."

" Iya kak."

...****************...

3. ARA KU GADIS YANG HEBAT

ARA KU GADIS YANG HEBAT

Keesokan hari nya, di mana pagi hari sudah terbitlah sinar matahari seakan memberikan kehangatan setiap umat manusia, salah satu nya Dev yang begitu antusias bangun pagi sebelum matahari itu sendiri dengan malu-malu nya menampakkan diri seolah ia telah datang di pagi yang cerah ini.

Saat ini ia berada di ruangan gym, memang Dev sangat rajin berolahraga setiap akan berangkat ke sekolah maupun ketika libur weekend tiba.

Peluh tubuh nya seolah menjadi saksi betapa keras nya ia berolahraga, ya ia melatih otot tangan nya dengan mengangkat barbel berukuran sedang, namun memiliki berat yang di kisar mencapai 5 - 6 kilogram.

Di rasa peluh dan olahraga nya cukup, ia memilih untuk mengakhiri olahraga nya tersebut, tak terasa waktu menunjukkan pukul 6 pagi. Ia bergegas kembali ke kamar nya untuk membersihkan diri karena hari ini ia sekolah.

15 menit kemudian

Ia sudah rapi dengan pakaian sekolah kebesaran anak SMA yaitu putih abu-abu, merapihkan sedikit pakaian nya dan menata rambut nya agar lebih kelihatan rapi dan kece tentunya.

ternyata aku tampan juga ya,,, tapi kenapa wajah ku begitu mirip sekali dengan ayah,,, oh iya aku lupa, kan emang dia ayah ku hehehe.

Setelah kira nya sudah siap, ia melangkah keluar dari kamar nya menuju lantai dasar dan sarapan bersama keluarga tercinta.

Sesampai nya di sana, ia sudah menemukan sosok dua wanita yang begitu ia cintai, wanita yang sudah melahirkan nya dan wanita kecil ia lindungi dan ia sayang yaitu adik nya, Davita dan juga seorang pria dewasa dengan pakaian lengkap ala kantoran yang wajah nya sangat tampan seperti nya, meskipun usia nya tak lagi muda namun wajah tampan itu tak termakan usia sedikit pun, bahkan kerutan saja seolah lebih memilih pergi dari wajah nya, siapa lagi kalau bukan tuan Hazlan, ayah dari dua anak itu.

" Selamat pagi ayah bunda adek." ucap nya menghampiri mereka dan duduk di kursi samping adik kecil nya.

" Pagi sayang, pagi kak." sahut mereka serempak.

" Wah anak ayah yang satu ini mengapa tampan sekali, apa kamu ingin bersaing dengan ayah mu ini nak Hem." ucap tuan Hazlan yang memang suka menjahili putra sulung nya itu.

" Oh tidak sama sekali ayah ku yang tampan, tapi lebih tampan kakak kemana-mana sih hehehe, kakak tu emang selalu tampan bahkan ketampanan kakak 100% original no kw hahaha." ucap nya percaya diri

Cih original konon,,, kau tau nak ketampanan mu adalah karya seni ku hehehe jadi jangan terlalu percaya diri gitu,,, kalau soal adu ketampanan sudah pasti ayah yang tampan sedunia ini lah juara nya. Batin tuan Hazlan penuh percaya diri.

Bunda Sita yang melihat kelakuan dua laki-laki berbeda usia ini hanya mampu menggelengkan kepalanya tanpa ikut berkomentar.

" Sampai kapan kakak sama ayah muji ketampanan kalian, emang cukup memandangi wajah tampan buat perut kenyang, enggak kan lebih baik kita sarapan lalu berangkat, benar kan bunda." ucap Dav kecil.

" Oh sayang ku ternyata kamu sangat pintar ya nak, jangan cepat dewasa ya nak, bunda ingin kamu seperti ini terus, karena kamu tetap gadis kecil bunda ayah dan kakak." Ucap bunda sambil memeluk Dav kecil.

" Bunda kalau Dav gak besar besar, bagaimana Dav bisa punya banyak teman sama punya kekasih nanti kalau Dav tidak boleh besar." Pertanyaan yang terlontar oleh Dav mendadak membuat mereka bertiga tertawa lucu.

" Hahaha ya ampun dek,,, dek kamu lucu banget sih, kakak gak ikhlas ya kalau sampai kamu sudah punya kekasih apalagi menikah, rasa nya kakak sangat kehilangan sekali sosok adik kecil kakak yang gembul ini." ucap Dev mencubit pipi Dav yang gembul dengan gemas.

Anak ku, kau kelak akan tumbuh dewasa nak, ayah dan bunda pasti akan merasakan momen di mana kamu akan dipersunting seorang pria yang kamu cintai kelak,,, sejujur nya ayah tidak ingin kamu cepat besar nak, ayah ingin kamu seperti gadis kecil ku yang gembul dan menggemaskan. Dan kakak mu pasti juga akan tumbuh dewasa dan suatu saat nanti ia akan menjadi seperti ayah yang siap membina rumah tangga nya kelak, ayah selalu berdoa untuk kalian berdua agar kelak jodoh kalian orang baik dan santun. Batin tuan Hazlan.

" Ya sudah ayo kita lanjutkan sarapan nya nanti keburu kalian kesiangan, nak kamu nanti antar adik mu ke sekolah ya, biar siang nya ayah atau paman Andi yang akan menjemput adik mu, soal nya hari ini ayah ada meeting dengan klien yang harus di adakan nanti dan inipun sudah seharusnya ayah berangkat, tapi demi kalian ayah akan sempatkan waktu untuk sarapan bersama."

" Baik ayah, kakak akan antar adek sekolah."

Setelah mereka telah selesai sarapan ,mereka bertiga pun berangkat ke tujuan masing masing, tak lupa berpamitan kepada bunda Sita lalu mereka berangkat.

Sepanjang perjalanan Dev mengendarai mobil nya, ia memang lebih banyak diam di kala saat berkendara agar lebih fokus.

" Kak, Dav boleh beli cilok kan nanti pas jam istirahat, soal nya kata teman-teman cilok itu enak terus rasa nya juga gurih. Boleh ya kak." Bahkan dengan mata puppy eyes nya apalagi berwajah bulat pipi chubby, Dav memohon kepada Dev agar di izin kan agar bisa jajan cilok berkat hasutan teman sekolahnya.

Dev yang melihat wajah menggemaskan adik nya itu tak kuasa ingin mencubit dan menggigit pipi bulat adik nya. Akhir nya ia pun mengizinkan adik kecil nya membeli jajanan asalkan tidak terlalu berlebihan.

" Baik lah adik ku yang gembul, tapi kamu ingat ya jangan terlalu banyak-banyak beli nya, nanti kalau ke buang kan mubazir, oke adik ku muach." Ucap Dev sembari mengecup pipi bulat Dav kecil.

Akhirnya mereka pun sampai di sekolah dasar, di sana sudah banyak teman seperjuangan adik nya yang saat itu sedang bermain lari-larian di depan kelas maupun di halaman sekolah.

" Sudah sampai, kamu belajar yang baik ya sayang nya kakak, kalau ada yang jahili kamu, kamu pukul aja kan adik nya kakak ini hebat." Ucap Dev yang mengantar adik nya tepat di depan halaman sekolah, bahkan ia menjadi pusat perhatian ibu-ibu yang melihat Dev mengantarkan Dav ke sekolah.

Wah itu anak muda tampan siapa ya,,,bisa kali ya ku jadikan menantu hehehehe. ucap salah satu ibu-ibu yang mengantarkan anak mereka ke sekolah.

" Oke kakak, kalau begitu Dav masuk ke kelas dulu assalamualaikum."

" Eh tunggu dulu dong."

Dav berbalik badan dan melihat ke arah kakak nya.

" Ada apa kak." Tanya nya.

" Sini dong, cium kakak dulu baru boleh pergi."

" Ih kakak Dav kan sudah besar,,, gak mau ah nanti Dav ejek teman teman gimana, Dav kan malu." Ucap Dav cemberut.

" Ya deh kakak aja yang cium pipi gembul kamu,,,sini muach muach muach muach ih gemes banget." Dev mencium pipi tembem itu berkali-kali hingga si empu yang memliki nya pun kesal bukan main.

" Ih kakak sudah dong malu tau."

" Iya iya adik ku yang gembul,, dan gih masuk kelas jangan nakal ya."

" Iya kak assalamualaikum." Ucap Dav berpamitan sembari mencium tangan Dev.

" Wa'alaikumsalam sayang."

Dev melangkah menuju mobil nya lalu ia kembali menyusuri jalanan menggunakan mobil sport nya.

15 menit kemudian

Ia pun sampai di halaman sekolah elit itu, untung nya bel belum berbunyi, ia segera memarkirkan mobil nya di parkiran khusus mobil. Saat ia keluar mobil dan melangkah menuju lorong kelas, ia melihat gadis nya hampir di bully oleh geng wanita yang beranggotakan lima orang. Ya siapa lagi kalau bukan Sherly dan kawan-kawan. Sekilas ia mendengar di balik tembok lorong yang memang jarang di lalui siswa manapun.

" Heh jangan sok keganjenan ya, sudah berani-beraninya dekat sama Devanka, kamu tau kan siapa dia, dia orang yang paling di kagumi di seluruh sekolah ini, dan kamu yang tampang nya bagaikan serpihan debu berani-beraninya mau mendekati Dev! hei kamu ngaca dulu, penampilan kayak pelayan aja sok sok an mau dekati Dev, mending kamu jauh jauh dari dia deh,,, ya kan girls." ucap Sherly yang merendahkan Clara.

Dev yang mendengar itu nyaris tersulut emosi, bagaimana tidak, gadis nya di hina bahkan di permalukan di depan teman geng nya, apalagi sampai di katakan sebagai pelayan. Sementara Clara hanya diam tapi ia juga tak menangis.

kamu hebat Ara ku,,, apapun pendapat mereka tentang mu aku tak peduli,,, jangan dengarkan apapun kata mereka,,,bagiku kamu Ara ku yang hebat.

" Kenapa aku harus jauh dari Dev, Dev saja tidak merasa terganggu sedikit pun, lantas mengapa kalian seolah-olah mengatur hidup nya Dev, bahkan orang tua mereka saja tidak melarang kami dekat dan berteman. Kalian yang bukan siapa-siapa nya Dev tapi kalian sudah mengklaim bahwa Dev milik kalian." ucap Clara tegas.

Mereka yang mendengar ucapan dari Clara skak mat, namun sekejap Sherly emosi akan sifat Clara yang menurut nya lancang.

" Kamu berani ya bicara begitu sama aku heh,,, jangan sok kamu jadi orang,,, Dev begitu belum tentu suka sama cewek cupu kayak kamu heh,,, bikin malu tau gak." Ucap Sherly emosi.

" Itu kan penampilan aku,,, kenapa kamu repot-repot urusin hidup aku, mending kamu urus saja hidup kamu yang suka nya membuat onar, tapi terima kasih atas kepedulian kamu kepada aku,,, yang hobi urusin hidup orang." Ucap Clara yang mendadak sengit apalagi menatap kelima gadis itu dengan tatapan tajam.

Dev yang di balik tembok sana sudah tidak tahan melihat gadis nya di bully pun menghampiri mereka.

" Apa-apaan kalian hah,,, ngapain kalian bicara begitu sama Clara, apa hak kalian bicara begitu,,, JAWAB." ucap Dev yang tersulut emosi, sementara mereka berlima mati kutu melihat kemarahan Dev sedangkan Clara berusaha menenangkan Dev.

" Sudah Deva aku tidak apa apa kok, jangan membuat keributan di sekolah, nanti nama kamu akan buruk apalagi sampai memalukan nama sekolah, sebaik nya jangan kamu ambil hati ya,, aku sendiri juga tidak masalah kok." ucap Clara tenang.

Ara ku,,, maaf jika di dekatku kamu jadi seperti ini,, aku mohon kamu tetap lah di samping ku selalu di sisi ku sampai kapan pun.

" Hm baik lah ayo kita kembali ke kelas walaupun kelas kita berbeda tapi kan hanya bersebelahan saja." ucap Dev merai tangan Clara dan mengajak nya ke kelas

" Baik lah."

Sementara wanita yang membully Clara sudah menghilangkan entah kemana.

...****************...

Maka nya kalau sekolah tu gak usah sok sok an mau berkuasa, apalagi pakai acara bully segala, ingat ya reader bestie semua,,, membullyan itu bisa di pidanakan loh kalau sampai salah satu dari nya mengalami trauma dan terluka, maka nya harus hati-hati dan jaga lah pergaulan pertemanan ❤️

salam sayang buat reader bestie semua

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!