NovelToon NovelToon

Aku Layak Bahagia

Bab 1 Awal mula masalah

Namaku Mia.Aku berumur 22 tahun.Aku hanyalah seorang gadis tamatan SMA yang tidak pernah bisa merasakan bangku kuliah,di karena kan keterbatasan ekonomi keluargaku.Ayah ku adalah seorang Tukang sampah yang gaji nya di bayar per hari,sedangkan ibu adalah seorang buruh tukang cuci di salah satu rumah di komplek elit di dekat rumah ku.Aku sendiri hanya bekerja sebagai pelayan di salah satu rumah makan.Aku adalah gadis yang sederhana berkulit hitam manis.Aku bersyukur,karena Tuhan menciptakan wajahku dengan begitu baik,hidung ku mancung,mata ku bulat,bibir ku tipis.Banyak yang memujiku mengatakan Aku cantik,banyak juga lelaki yang mengajak ku untuk menikah,tapi untuk saat ini Aku belum kepikiran untuk menikah.Yang Aku ingin kan bagaimana Aku bisa membahagiakan Ayah dan Ibu ku lebih dahulu.Itu lah cita-cita yang Aku ingin kan.Aku ingin membelikan Ayah dan Ibu rumah yang layak karena sampai saat ini,Kami hanya mampu mengontrak rumah yang di bayar nya per bulan itu pun dengan satu kamar,dimana Ayah selalu mengalah kepada Kami.Ayah ku selalu tidur di ruang tamu sedang kan Aku,Ibu dan Adik tidur dikamar.Aku dua bersaudara,Adik ku Ayu sekarang duduk di kelas 2 Sekolah Menengah Atas.Terkadang Aku iba melihat nya,detiap ke sekolah Ia tidak pernah membawa uang saku,karena keterbatasan ekonomi Kami.Gaji ku pun tidak seberapa itu pun untuk membantu Ayah dan Ibu untuk keperluan rumah dan keperluan Adik ku untuk sekolah.Andai kan Aku sarjana mungkin Aku bisa bekerja lebih layak lagi,bisa membantu keluarga ku.

Tiba-tiba hp ku berdering,membuyarkan lamunan ku

kulihat di layar hp no yang tidak ku kenal.

"Assalammualaikum.." Aku menjawab telpon ku.

"Halo..kamu Mia ya anak bapak tua ini??" Ujar suara di seberang sana dengan kasar.

"Maaf sebelum nya Saya berbicara dengan siapa ya??yang Anda maksud Bapak tua itu sapa ya??"Aku masih dengan sopan menjawab telp orang tersebut.

"Sekarang Kamu gak usah banyak ngomong,Kamu harus ke sini sekarang,ketempat pembuangan sampah.Kalo Kamu tidak sampai Lima belas menit ke sini,Bapak mu akan Aku penjarakan." Ucap Laki-laki tidak sopan itu sambil menutup telpon nya dengan kasar.

Seketika badan ku langsung lemas mendengar omongan Laki-laki itu.Apa yang terjadi dengan Ayah ku,mengapa Ia ingin di penjarakan.Seketika pikiran ku kemana- mana.

Aku cepat menemui Bos ku untuk meminta ijin untuk menemui Ayahku.

Setelah Aku berbicara dengan Bos,Alhamdulullah,Ia bisa mengerti dan Ia memberikan Aku ijin untuk pulang lebih awal.

Secepat kilat Aku mengayuhkan sepeda ku menuju ke tempat Ayah,dengan sepeda ini setiap hari nya Aku ke tempat kerja ku.Sepeda ini boleh di bilang teman setia ku yang selalu menemani Aku kemana-mana.Aku kayuh kan sepeda ku dengan cepat.

Aku hanya ingin sampai ke tempat Ayah tepat waktu.Aku tidak ingin terjadi apa-apa dengan Ayahku.

Sekitar tujuh belas menit Aku tiba di tempat Ayah ku berada.Telat dua menit pikir ku.Tapi apa yang kulihat membuat Aku kaget seketika.Ayah ku ingin di bawa dengan dua orang Laki-laki ke dalam mobil.

Seketika Aku berlari berteriak kepada Mereka.

"Tunggu..mau kemana Kalian membawa Ayah Saya??"Aku berteriak.

Mereka pun menghentikan langkah Mereka.

Lalu seorang Lelaki separuh baya sekitar umur 35 tahun menatap ku dengan sinis.

"Siapa Kamu??" Ia berkata ketus,kelihatan Dia tidak menyukai Aku.

"Saya anak Bapak ini yang Kalian mau bawa pergi.Mau kemana Kalian membawa Ayah Saya??"Aku bertanya kepada Laki-laki itu.

"Mia..bicara yang sopan nak."Ayah berkata pada ku.

"Ohh,,jadi ini Anak bapak yang tadi Saya telepon ya??"tanya laki-laki itu sambil menatap ku sinis.

"Ya Saya Anak Bapak ini,apa yang Ayah ku perbuat hingga Kalian ingin membawa Ayah ku pergi??"Aku bertanya kepada Laki-laki itu.

Laki-laki itu lalu berkata kepada Ayah ku.Nada bicaranya sedikit melunak kepada Ayah ku.

"Pak,tolong Bapak saja yang menjelas kan kepada anak Bapak."ujar nya pelan.

"Baik lah Tuan."ujar Ayah pada lelaki itu.

Lalu Ayah mendekat padaku dan Ayah bercerita panjang lebar ke padaku.

Seketika Aku lemas tak berdaya mendengar cerita Ayah.Ingin rasa nya Aku pingsan saat itu.Ternyata Ayah ku tidak sengaja menyenggol mobil Lelaki ini karena Ayah lagi melamun,dan menyebab kan mobil Laki-laki ini lecet di bagian bodi mobil nya.Dan yang membuat Aku terperanjat adalah Laki-laki itu meminta ganti rugi sebesar Dua puluh lima juta rupiah.Dari mana Kami mendapat kan uang sebesar itu,jangan kan untuk memegang nya melihat nya pun Aku tidak pernah.Apabila Kami tidak bisa mengganti rugi maka Ayah ku akan di laporkan ke kantor polisi.

Aku menghela napas panjang,lalu Aku menenangkan Ayah,Aku berkata."Biar Mia yang bicara kepada Lelaki itu yah.

Aku pun mendekati lelaki itu.

"Sebelum nya Saya minta maaf Tuan,karena Ayah ku telah menyenggol mobil Tuan,Kami benar-benar menyesal karena Ayah ku kurang berhati-hati.Tetapi apakah tidak ada cara lain untuk mengganti kerugian Tuan?Kami orang tidak punya,jangan kan untuk mengganti kerugian.Untuk makan sehari-hari saja Kami harus kerja mati-matian."ujar ku pada lelaki itu.

Lalu Lelaki itu mendekat padaku dan berkata"kenapa sekarang Kamu manis sekali berucap,bukan nya tadi Kamu angkuh sekali bicara padaku??"Ujar nya dengan seny sinis.

Seketika Aku kesal melihat nya.Tapi Aku mencoba menahan emosi ku karena Aku tidak ingin Ayah di bawa ke kantor polisi.

Aku pun berkata"Tuan boleh membawa Saya sebagai pengganti Ayah ku.Jika Tuan ingin memenjarakan Ayah ku,maka penjarakan saja Saya." Ujarku pada nya.

Ayahku kaget mendengar Aku berucap

"Nak jangan,biarkan Ayah saja yang menanggung perbuatan Ayah.Masa depan Mu masih panjang Nak."Ayah berkata dengan mata berkaca-kaca.

"Tidak Ayah.Ibu dan Ayu masih membutuhkan Ayah.biar lah Mia yang bertanggung jawab."Ujarku pada Ayah.

Aku berkata pada Ayah.

"Mia kuat yah,Mia yakin Mia kuat." Aku mencoba tersenyum kepada Ayah,padahal saat ini hati ku luar biasa takut.Takut membayang kan keadaan di penjara.Tidak pernah terlintas sedikit pun di benak ku bisa benar-benar ada disana.Jangan kan untuk berada disana.Pergi kesana pun Aku tidak pernah.

Bagiku adalah Aku bisa membebaskan Ayahku dan menghindari Ayah dari masalah besar.Aku tidak ingin melihat Ayahku dalam kesusahan,biarkan Aku saja yang menggantikan Ayah.

****

Bab 2 Hukuman apa ini??

Aku pun mendekati Lelaki itu dan berkata,

"Tolong lepaskan Ayahku dan bawalah Saya sebagai pengganti nya karena Kami tidak sanggup mengganti kerugian yang Tuan minta." Ujar ku lirih.

Lelaki itu menatap ku,lama Ia terdiam lalu Ia berkata,

"Baik lah kalo itu mau mu,Saya akan membawamu untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang di buat oleh Ayah mu." Ujar lelaki itu.

"Baik lah Tuan." Aku berujar.

Lalu Aku mendekati Ayah dan Aku berkata,

"Ayah baik-baik pulang nya,bawa lah sepedaku pulang yah,Ayah percayalah kalo Mia akan baik-baik saja." Aku meyakini Ayah.

"Kamu yakin nak??" Ayah bertanya padaku dengan penuh air mata.

'Iya yah..Mia yakin." Aku berkata tegas sambil tersenyum kepada Ayah.

"Kamu yang kuat ya nak,Ayah dan Ibu akan melihat mu nanti." Ayah berujar padaku.

"Iya yah,Ayah hati-hati ya pulang nya."Ujarku sambil menyalami Ayah dan mengikuti Lelaki itu ke mobil nya.

Lalu lelaki satu lagi membuka kan pintu untuk ku.

"Silahkan masuk Nona." Ia berujar padaku.

"Terima kasih Tuan." Aku berkata padanya.

Lalu Kami bertiga pun berlalu dari Ayah dan melaju dengan kencang.

Di dalam mobil suasana begitu hening.Lelaki yang mobil nya di senggol Ayah hanya memandang keluar kaca.Entah apa yang ada di pikiran nya.Kebetulan Ia duduk di belakang bersama ku.Jujur Aku baru pertama kali naik ke mobil mewah seperti ini.Mata ku takjub melihat isi di dalam mobil ini.

Dan Aku sempat melihat Laki-laki yang membawa mobil melihat ku sekali-kali dari kaca sambil tersenyum.

Mungkin Ia lucu melihat tingkah ku yang kelihatan seperti orang bodoh,karena pertama kali menaiki mobil mewah.

Tak lama kemudian Lelaki yang di belakang bersama ku berujar kepada Lelaki yang mengendarai mobil,

"Ndri Kita langsung ke rumah ya." Ujar nya kepada Lelaki itu

Lalu Lelaki itu pun menjawab.

"Kita tidak jadi ke kantor polisi Tuan??" Ujar nya lagi.

"Tidak jadi,Aku tau apa hukuman yang pantas untuk Wanita ini." Ujar nya datar sambil terus melihat keluar jendela.

Aku hanya terdiam,jujur Aku senang karena Aku tidak jadi di bawa kekantor polisi.Tetapi Aku juga bertanya-tanya di dalam hati,

"Apa yang akan Ia lakukan padaku??.Mau di bawa kemana aku??"gumamku dalam hati.Tidak mungkin Ia mau melepaskan Aku begitu saja.

Tidak berapa lama Kami sampai ke sebuah rumah megah,hampir seperti istana.Aku takjub melihat nya.

lama Aku terdiam menatap rumah tersebut.

"Ayo cepat turun..ngapain masih di mobil." Ujar Laki-laki yang punya mobil.

"Iyaa Tuan,,"Aku bergumam pelan.Lalu Aku beranikan diri bertanya kepada Laki-laki itu.

"Tuan ini rumah sapa??kenapa Kita kesini??"Ujar ku lagi.

"Jangan panggil Saya Tuan.Panggil saja Saya Dava.Ini adalah rumah ku.Mulai sekarang Kamu kerja disini sebagai pembantu tanpa di gaji selama enam bulan!!.Itu adalah hukuman untuk kerugian yang Ayah mu perbuat padaku." Ujar nya lantang.

"Apaa??jadi maksud Tuan Saya bekerja selama enam bln disini tanpa di gaji??Apa ini masih jaman kerja rodi??"Aku menjawab pertanyaan Tuan itu dengan spontan.

"Berani Kamu membentak ku??".Ujar nya marah.

Kalo Kamu tidak mau tidak apa.Sekarang juga Saya bawa Kamu ke kantor Polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatan Ayah mu." Ujar nya sambil berlalu.

Aku pun terdiam.Aku bingung harus bagaimana.Kalo Aku bekerja di sini selama enam bulan tanpa di gaji, bagaimana Aku bisa membantu Ayah dan Ibu,Tapi kalo Aku di penjara juga tentu Aku lebih banyak kerugian,sudah tidak bisa membantu Ayah Ibu,nama Ku pun menjadi jelek karena ada jejak kriminal nya.Akan susah untuk Aku mencari pekerjaan lagi.

"Aku harus bisa,,cuma enam bulan juga.Semangat Mia!!!" batinku berkata.

"Tunggu Tuan,,"teriak ku.baik lah Saya akan bekerja di sini selama enam bulan tanpa di gaji,tapi ijin kan Saya untuk pulang pamit kepada Orang tuaku,biar Mereka tidak cemas sekalian mengambil pakaian ku."Ujar ku pada Tuan tersebut.

"Bagus kalo Kamu menerima nya,baik lah nanti biar Andri yang mengantarmu pulang.Tapi ingat Aku beri waktu Kamu pulang cuma dua jam karena banyak pekerjaan menunggu Mu."Ujar nya sambil berlalu.

"Dasar Lelaki Menyebal kan,,"Ujarku dalam hati.

Apakah tidak seperti neraka nanti hari-hariku setiap hari harus bertemu dengan nya.Apalagi nanti Aku harus menuruti semua perintah nya,pasti mengerikan hari-hari ku."Ujar ku membayangkan.

"Ayo Nona Saya antar".ujar Andri supir Tuan angkuh itu.

"Maaf tuan jangan panggil Saya Nona.Panggil saja Mia.Nama saya Mia".Ujarku pada nya.

"Baiklah Mia.perkenal kan nama Saya Andri."Ujar nya sambil mengulurkan tangan.

"Saya Mia,,"ujarku sambil menyambut tangan nya.

"Ayo Kita pergi Ndri sebelum Tuan Angkuh itu Murka lagi."Ujar ku sambil tertawa.

"Hehehe..Ayo,,"ujar Andri sambil tertawa.

Lalu Kami sudah melaju dari rumah Tuan Dava menuju ke rumah ku.Tak butuh waktu lama untuk sampai ke rumah ku.Sekitar setengah jam Kami pun sampai di depan gang rumah ku.

"Ndri,Kamu tunggu disini saja ya.Karena mobil tidak bisa masuk ke dalam gang.Aku cuma pamit sebentar dengan Ayah Ibu Ku,lalu Kita pergi."Ujar ku pada Andri.

"Maaf Mia..tidak bisa,Aku harus mengikutimu.Karena tadi Tuan Dava berpesan agar Aku selalu mengikutimu biar Kamu tidak kabur."Ujar Andri sambil tersenyum.

"Jadi nama Tuan angkuh itu Dava".gumamku dalam hati.

"Jadi Kamu tidak mempercayai Aku ndri??"Ujar aku sedikit kesal.Aku tidak bakalan kabur."Ujarku pada Andri.

"Ini tugas ku Mia.Maafkan Aku,,"Ujar Andri sambil turun dari mobil.

"Supir dengan Tuan sama-sama Menyebalkan."Batin ku.

Lalu Aku pun turun dari mobil.Kami pun memasuki gang rumah ku.

Tak lama Kami sampai di depan rumah ku.Aku ucapkan salam.

Tak lama Ibu membukakan pintu.

"Mia.anak Ibu..Kamu pulang Nak". ujar Ibu sambil menangis memeluk ku.

"Ayah Mia pulang yah,,"teriak Ibu memanggil Ayah.

"Mia,kamu pulang nak??Ayah berujar sambil memeluk ku.

Kamu tidak jadi di bawa ke kantor polisi nak??"Ayah menanyaiku.

Setelah Aku mempersilahkan Andri masuk.Dan mengenal kan kepada Ayah Ibu.Aku pun bercerita kepada Ayah Ibu apa yang di ingin kan oleh Tuan angkuh itu.Ayah Ibu ternyata tidak keberatan.Menurut Mereka lebih baik Aku di rumah Tuan angkuh itu dari pada Aku di penjara.Kalo masalah untuk membantu biaya sehari-hari,Ayah berkata biar lah nanti Ayah bekerja lebih giat lagi untuk memenuhi kebutuhan rumah Kami.

"Maaf kan Ayah nak,karena Ayah Kamu jadi mendapat kan masalah Nak." Ujar Ayah sedih.

"Tidak apa-apa Ayah.Mia tidak merasa sedih Ayah,bagi Mia melihat Ayah bebas dari hukuman itu sudah membuat Mia lega." Ujar ku sambil tersenyum kepada Ayah Ibu.

"Kamu yang kuat ya Nak."Ujar Ibu sambil menangis.

"Iya Ibu Mia pasti kuat.Mia kan anak Ayah Ibu yang strong".Kataku sambil tertawa.

Aku sengaja tidak menampakan wajah sedih ku di depan kedua Orang tua ku.

Setelah Aku dan Andri berpamitan kepada Ayah Ibu, lalu Kami pun pergi ke rumah Tuan dava lagi.

Di dalam mobil Aku lebih banyak diam.Aku memikirkan apa yang akan terjadi dengan ku kedepan nya.Enam bulan bukan waktu yang sebentar pikir ku.

"Mia.Kamu kenapa diam??"Ujar Andri membuyarkan lamunanku.

"Tidak apa-apa Ndri".Ujar ku sambil tersenyum.

"Kamu tenang saja,Tuan Dava orang nya baik.Dia tidak seburuk yang Kamu pikirkan."Andri tersenyum berkata kepadaku.

"Aku tidak takut padanya Ndri..Aku cuma menjalan kan hukuman Ayahku.Dan kalo Dia macam-macam di luar hukuman Ku,Dia akan tau sapa Aku."Ujarku sambil mengepalkan tinju.

"hahaha..Kamu lucu juga ya."Andri tertawa terbahak.

"Apa nya yang lucu??"pikirku.Kenapa Andri seperti baru saja melihat parodi lawak hingga membuat Ia tertawa begitu.

Setelah melihat Aku diam,Andri pun tidak banyak berkata lagi Ia lebih banyak menyanyi mengikuti lagu di dalam mobil.

Sedangkan Aku kembali ke lamunan ku memikirkan apa yang akan Aku hadapi ke depan nya.

Semoga semua nya baik-baik saja.

*****

Bab 3 Tidak terlalu menakutkan.

Tak berapa lama Kami pun sampai di rumah megah punya Tuan Dava.

Aku pun cepat-cepat turun karena ingin tahu apa yang harus Aku kerjakan.

Ternyata Tuan Dava,telah menunggu Kami di teras rumah nya.

"Darimana saja Kalian??lama banget!!"Ujar nya ketus pada Kami.

"Maaf Tuan,bukan nya tadi Tuan memberi waktu dua jam untuk Saya pulang.Ini belum juga dua jam Saya sudah pulang Tuan." Aku memberanikan diri menjawab.

"Siapa yang suruh Kamu menjawab??Saya tidak tanya Kamu."Ujar nya ketus."Aku menanyai Andri."Ujar nya lagi.

"Dasar Lelaki menyebalkan." gumam ku dalam hati.

"Maaf Tuan,tadi jalanan macet."Andri berbohong,kebetulan rumah Mia dekat dengan pemukiman rel kereta api."Andri berkata lagi.

"Jadi nama Kamu Mia ya,baiklah Mia ini list pekerjaan yang Kamu harus kerjakan setiap hari nya."Ujar tuan Dava sambil memberikan secarik kertas padaku.

Aku pun mengambil kertas tersebut dan mulai membaca nya,Aku memperhatikan,tidak begitu rumit pekerjaan yang Ia berikan.Sama dengan pekerjaan ku sehari-hari.

Tapi ini salah satu nya Aku harus mengantarkan makan siang ke kantor nya setiap hari nya.Apa Ia tidak bisa makan diluar saja batin ku.

"Bagaimana Mia,Kamu keberatan??"Ujar nya padaku.

"Tidak Tuan.Saya tidak keberatan,maaf Tuan,apakah yang mengantarkan makan siang ke Tuan itu harus Saya yang mengantarkan nya Tuan??"Ujar ku polos.

"Ya tentu saja.Kamu pikir sapa lagi yang mengantarkan nya,Kamu bisa naik angkot ke kantor Saya.Nanti Andri yang memberikan alamat kantor Saya."Ujar nya sambil berlalu.

"Dasar Lelaki menyebalkan.Selalu saja berlalu sebelum Aku selesai bicara."Ujarku pelan.

"Tenang saja Mia.Kantor Tuan Dava gampang cari nya, Kamu pasti tau nanti." Ujar Andri sambil tersenyum.Mungkin Ia tau Aku kebingungan.

"Ini orang kenapa tersenyum terus,emang aku lucu apa??" Batinku dalam hati.

Entah mengapa Andri selalu saja tersenyum setiap melihat Aku bingung.Entah apa yang lucu dari diriku,tapi Ia selalu tersenyum setiap melihat Aku bicara atau melihat aku diam.

"Iya Ndri makasih ya."Ujarku pada nya.

"Ayo Mia masuk.Aku kenal kan Kamu sama Bi Ira,Dia kepala pembantu disini."Andri berkata padaku.

"Baik ndri."Ujar ku pada Andri.

Lalu Kami pun masuk kedalam rumah megah itu.Aku pun begitu takjub melihat rumah ini.Benar-benar seperti istana.Begitu banyak ruangan di dalam nya.Perabotan nya pun luar biasa bagus nya.Pasti harga nya pun mahal.

Lalu Aku melihat sebuah foto Keluarga besar di sana, Aku melihat ada Lelaki dan Wanita setengah baya dengan perawakan yang sangat berwibawa,lalu ada lelaki muda ya itu Tuan Dava dan seorang Wanita cantik umur nya hampir sebaya dengan ku.Jadi Lelaki sombong ini mempunyai adik perempuan ya."gumam ku dalam hati.

"Mia,udah puas mengamati foto nya??"Andri menegurku sambil tersenyum.

"Ehh,,iya Ndri..kita lanjut." gumamku pada Andri sambil tersenyum.

Lalu Kami bertemu pada Bik Ira.Bi Ira seumuran dengan Ibu ku.Perawakan nya pun sangat lah lembut, Aku seperti berada dekat dengan Ibuku.Setelah Aku mengenalkan diri,Bik Ira pun mengantarkan Aku ke kamar ku.

Kami pun masuk ke sebuah kamar.Lagi-lagi Aku takjub melihat kamar yang akan Aku tempati.Benar-benar sebuah kamar yang sangat nyaman menurut ku.Kasur nya bagus ada lemari dan kipas angin nya.Kalo di bandingkan dengan kamar di rumah ku tidak ada apa-apa nya.Kamarku benar-benar kamar seada nya.

"Ini kamar Mu Mia.Kamar Bibi ada di pojokan sana jika Kamu ada yang ingin di tanyakan Kamu tanyakan pada Bibi ya." Ujar bi Ira lembut.

"Iya Bi,,Terima kasih ya."Ujar ku sambil tersenyum.

"Iya.Sekarang Kamu istirahat,nanti sebelum subuh Kita sudah harus bangun membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan pagi."Ujar Bi Ira padaku.

"Baik bi,nanti sebelum subuh Aku bantu Bibi ya."Ujar ku

Bi Ira pun berlalu sambil tersenyum padaku.

Aku pun masuk ke dalam kamar dan mulai merapikan barang-barangku.Waktu sudah menunjukan sholat magrib.Aku pun lekas mandi dan bersiap untuk sholat.Aku pun berdoa agar aku baik- baik saja disini begitu pun dengan Ayah Ibu ku dan Adik ku di rumah.

Setelah selesai sholat Aku mencoba keluar kamar.Aku berjalan-jalan di halaman belakang rumah.Kebetulan halaman belakang rumah Tuan Dava ini benar-benar luas.Penuh dengan pohon Cemara dan bunga,dan ada pula kolam renang dan balkon nya.Tentu membuat Orang ingin berlama-lama berada disini.

Aku pun mulai berkeliling melihat pemandangan sekitar nya.Aku bahagia sekali,berasa di halaman ini berasa seperti sedang liburan,menikmati alam.Aku pun berlari kesana kemari melihat bunga-bunga sambil tertawa senang.

Tanpa Aku ketahui ada sesosok mata yang mengamati ku dari lantai atas.Dia nampak tersenyum melihat tingkah ku.

Aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan indah ini.Aku keluarkan handphone ku untuk mengambil video dan gambar diri untuk kenang-kenangan.Di setiap pojok rumah Aku berpose dengan manis nya.Aku tidak tahu kalo ternyata orang yang memperhatikan ku tadi sudah ada tak jauh dari tempat ku berdiri.

"Mengambil gambar di rumah Orang tanpa ijin termasuk perbuatan yang tidak menyenangkan,bisa di tuntut ini."Ujar tuan Dava mengagetkan Aku.

Aku pun terkejut melihat nya.

"Maaf tuan,Saya tidak bermaksud begitu.Saya cuma kagum melihat keindahan di sini.Apa lagi bunga-bunga disini sangat indah Tuan."ujarku pelan.

"Kamu suka bunga??" Ujar Tuan Dava lagi.

"Iya Tuan,Saya suka bunga."karena bunga itu indah dan berwarna warni.Apabila Saya lagi lelah,kalo Saya melihat bunga hatiku menjadi sedikit baik." Ujarku pada Tuan Dava.

"Tapi Kamu tidak meminta ijin padaku dulu untuk melihat bunga-bungaku!!"Kata Tuan Angkuh itu ketus.

"Maafkan Saya Tuan bila Saya lancang.Saya tidak ijin dulu untuk masuk kesini.Maaf Tuan,lain kali Saya janji tidak lagi ke sini.Maafkan Saya Tuan."Ujarku memohon

Sungguh Aku sangat takut bila Ia benar-benar murka.

"Baiklah Aku maafkan,Tapi sebagai permintaan maaf mu Aku ingin engkau membuatkan kopi untuk ku,Jika Kopi itu enak Aku akan memaafkan Kamu,tapi jika kopi nanti tidak enak Aku akan memberikan Kamu hukuman."Ujar Tuan Dava datar.

"Ya Allah,,apa lagi ini."gumamku lagi-lagi Aku dalam masalah.Aku memang sering membuatkan Ayah kopi, setiap pagi dan malam.Tapi apa iya selera nya sama dengan Ayahku.bukan nya kalo orang kaya Kopi nya beda dengan yang sering Kami minum pikirku.

"Kenapa Kamu melamun,cepat ke belakang bawakan Saya kopi." Ujar tuan Dava padaku.

"Baik tuan.Tunggu sebentar Tuan,Saya buatkan dulu."Aku berkata,setelah pamit Aku pun berlalu.

Aku berharap Aku tidak dalam masalah.Aku berharap kopi buatan ku sepeti yang Aku buat untuk Ayah bisa disukai Tuan Dava.Ayah sering memuji Kopi buatan ku enak,tapi apa iya selera Tuan Dava itu sama dengan selera Ayah ku.Entah lah.Aku berharap ada keajaiban dari Tuhan untuk ku.

*****

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!