NovelToon NovelToon

MOMMY

Aruna

Pengenalan tokoh 👇

* ARUNA FARA *

seorang gadis yang berusia 17 tahun, masih sekolah SMA dan menyukai dunia otomotif. bekerja paruh waktu untuk menyambung hidupnya. gadis cantik bermata bulat, kulit yang tidak terlalu putih dan tidak terlalu coklat.

* BILQIS PUTRI *

Bayi kecil yang dulu ditemukan oleh Aruna di depan rumahnya. bayi kecil yang hidup dengan Aruna semenjak usianya sekitar 1 bulan, gadis cantik yang selalu takut kehilangan ibunya saat ada begitu banyak pria mendekati sang ibu.

* FAISAL SEBASTIAN *

seorang pria yang begitu sederhana walaupun kaya Faisal adalah tipikal pria yang selalu menghormati wanita usianya sudah 30 tahun namun Faisal begitu betah menjomblo.

* SURYA WIJAYA *

begitu angkuh, sombong dan selalu menganggap wanita adalah mainannya. pria yang berusia 32 tahun itu selalu menganggap wanita sebagai alat pelampiasan hasrat nya saja.

* HENI TYAS *

berusia 25 tahun, bermuka dua suka menghasut orang-orang yang ada di sekitarnya. kakak kelas dari Aruna itu adalah wanita yang selalu tidak menyukai kehadiran Aruna, karena baginya Aruna adalah wanita yang selalu mengambil para pria yang menjadi incarannya.

*****

Pagi itu terlihat seorang gadis kecil pulang ke rumahnya dengan kondisi wajah yang begitu muram. dia memasuki rumahnya tanpa mengetuk pintu dan langsung menutup pintunya secara perlahan.

"Kau sudah pulang Aruna?!" seru seorang wanita muda yang berusia sekitar 30 tahun.

Seorang gadis kecil yang berusia 7 tahun itu nampak tidak menjawab pertanyaan ibunya, dia terduduk di kursi ruang makan. dia hanya menatap ibunya yang sedang memasak, punggung seorang wanita yang terlihat basah oleh keringat. gadis kecil itu terus menatap ibunya yang dari tadi memasak. Wanita berusia 30 tahun itu terlihat begitu kita cekatan.

"Aruna Sayang, ada apa?" tanya ibu Aruna kepada putrinya. wanita itu melihat putrinya yang sedang ngambek sambil duduk dan memainkan kakinya yang sedang duduk diatas kursi.

"Ibu, kenapa sih ih Ayah tidak pernah pulang?" tanya Aruna.

DEG...

Ibu tersentak ketika Aruna bertanya seperti itu.

Setiap kali Aruna mendapatkan cacian dari teman-temannya, dia selalu menanyakan mengenai ayahnya kepada ibunya. ibu Aruna yang mendapat pertanyaan seperti itu seketika wanita itu tersenyum menatap seorang gadis kecil yang berusia 7 tahun yang hidup bersamanya.

"Ibu sudah bilangkan Aruna, kalau ayah tidak akan bisa pulang." jawab ibu Aruna.

"Memangnya kenapa? kenapa ayah tidak bisa pulang, Bu?" tanya Aruna kembali.

"Dengarkan Ibu, karena Ayah tidak bisa pulang. Ayah sudah bersama dengan para bidadari di surga, ibu sudah bilang kan pada Aruna.., kalau Ayah sudah bahagia bersama dengan para malaikat disana." jawab ibu Aruna.

Aruna yang berusia 7 tahun itu sebenarnya sudah mengerti kalau Ayahnya telah meninggal dunia, namun caci-maki dari teman-temannya seolah membuat Aruna tidak mengerti kata-kata yang diucapkan oleh ibunya.

"Kenapa sih Ibu.., Ayah pergi cepat sekali. Memangnya apa salah Aruna, Aruna tidak pernah melihat wajah Ayah sejak kecil." ucap Arun.

"Ibu nampak bersedih dengan kata-kata putrinya, wanita itu memeluk putrinya. Aruna terus menarik pakaian ibunya, bocah kecil itu seolah tidak ingin mengerti. dia ingin seperti teman-temannya yang mempunyai ayah dan ibu.

"Aruna sayang, Allah sangat mencintai Ayah Aruna. karena itu Ayah diambil cepat oleh Allah." jawab ibu Aruna.

"Tapi...., Aruna ingin Ayah, Ibu.., seperti teman-teman Aruna yang mempunyai ayah, mereka selalu mengejek Aruna. Mereka bilang kalau aruana ini tidak mempunyai ayah, Aruna lahir entah darimana." ucap Aruna sambil menundukkan kepalanya. air mata yang tidak bisa ditahan.., mulai mengalir. ibu yang melihat putrinya menangis, tentu saja hatinya benar-benar sangat sedih.

"Sayang, dengan kan Ibu. Ayah mungkin tidak akan bisa kembali kepada kita, tapi ayah selalu bersama kita. melihat kita dan menjaga kita." ucap ibu. Wanita itu memeluk putrinya, memberikan kehangatan dan keamanan kepada putrinya.

"Ibu..,ibu jangan meninggalkan Aruna seperti ayah. Aruna sudah tidak mempunyai siapa-siapa, Aruna kesepian Bu...," ucap Aruna. bocah kecil itu begitu sedih.

Hati ibu begitu tersentak, air matanya mengalir. wanita itu tahu kalau putrinya setiap hari mendapatkan cacian dari para tetangga dan juga teman-temannya. Memangnya Apa kesalahan Aruna Apa kesalahan Ibu Aruna jika ayah Aruna meninggal muda.

Ayah Aruna meninggal ketika Aruna masih berusia beberapa tahun, Ayah Aruna meninggal saat bekerja. tak ada uang pesangon atau apapun dari perusahaan tempat ayah Aruna bekerja. mereka tidak ingin memberikan uang santunan, Hidup bagaikan kepahitan. Ibu Aruna Hanya bisa pasrah kepada Allah.

Rumah kecil sederhana ditempati Aruna bersama ibunya, setiap hari Ibu Aruna membuat kue untuk dijual di pasar.

"Ibu, bolehkah Aruna meminta sesuatu?" tanya Aruna kepada ibunya.

"Memangnya Aruna minta apa?" tanya ibu.

"Bolehkah Aruna meminta foto ayah dipajang di kamar Aruna, Aruna ingin memeluk foto ayah setiap hari." jawab Aruna.

Ibu kembali tersentak dengan kata-kata putrinya yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ayahnya. ibu mantap bocah kecil yang ingin merasakan kasih sayang seorang ayah.

"Boleh, nanti Ibu cetakan foto ayah yang besar. nanti kita dipasang digulingmu saja. biar setiap hari kau bisa memeluk Ayah." jawab ibu Aruna.

Waktu mulai berjalan, 5 tahun pun mulai berlalu. kini Aruna sudah berusia 12 tahun, bocah kecil itu selalu membantu ibunya membawa kue untuk dijual di pasar. dia menitipkan kue buatan ibunya kepada penjual yang selalu menjadi tempat langganan Aruna.

"Aruna, Kamu mau berangkat sekolah?" tanya ibu pemilik toko kue.

"Iya bibi, Aruna mau berangkat sekolah. bibi tahu kan kalau hari ini Aruna harus ujian sekolah." jawab Aruna.

"Kau sudah belajar belum?" tanya bibi penjual kue.

"Tentu saja bibi, kalau Aruna tidak belajar nanti Aruna nggak dapat nilai bagus, kalau Aruna nggak dapat nilai bagus.., Aruna nggak bisa naik kelas dong." jawab Aruna.

"Memangnya usiamu itu sudah berapa tahun sih?" tanya bibi penjual kue.

"Usiaku sudah 12 tahun, bibi. tapi aku harus melakukan ujian kenaikan kelas, Aku harus semangat sekolah karena bibi tahu nggak, kalau aku semenjak SMP sudah mendapatkan beasiswa. kalau aku terus mendapatkan beasiswa sampai aku kuliah.., aku bisa meringankan beban ibuku." jawab Aruna.

Bibi penjual kue selalu tersenyum dengan kata-kata yang diucapkan oleh Aruna. "Kamu benar-benar anak yang sangat berbakti kepada Ibu mu." ucap bibi penjual kue.

"Tentu dong Bi, kalau aku tidak berbakti pada ibuku.., memangnya siapa yang akan berbakti kepada ibuku. anak ibuku kan cuma satu bukannya selusin, kalau selusin di rumah pasti rame." jawab Aruna yang sedikit ngaco.

Dari hari kehari Aruna menjadi gadis yang begitu ramah serta ceria, terkadang kata-katanya selalu membuat orang lain tertawa. seorang gadis kecil yang selalu mengatakan sesuatu tanpa berusaha untuk menutupi keadaannya. Aruna tidaklah malu dengan keadaannya, apalagi setiap hari harus pergi ke pasar dahulu untuk menitipkan kue buatan ibunya.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- Mommy

- Mantan terindah

- Suami keduaku cinta pertamaku

- Dewa perang dan Ratu sihir

- Permaisuri sang kaisar

- ijinkan aku bahagia bersamamu.

Terima kasih banyak 😊👍👍👍❤️❤️❤️

Gadis tangguh

* SMP NEGERI BANGSA *

"Cittt..,"

suara rem sepeda Aruna.

"Hei, anak babu!!" seru seorang remaja SMP.

Aruna yang menghentikan sepedanya, dia nampak tidak ingin menghiraukan caci makian dari teman-temannya. Aruna hanya diam, dia meletakkan sepedanya kemudian berjalan melalui seorang murid pria yang selalu meledaknya.

"Cie..,cie..,lihat nih anak babu pasti habis jualan dari pasar." ucap remaja pria itu lagi.

Aruna tidak ingin menghiraukan ejekan teman-temannya, Gadis itu berjalan sembari memegang tas ranselnya.

"Hei anak babu, nggak pantes banget deh kalau kamu sekolah di sini!!" seru si remaja pria bersama 3 temannya.

"....," Aruna masih tetap diam, dia tidak ingin membuat masalah karena beberapa minggu yang lalu Aruna sudah mendapatkan hukuman karena dia berkelahi dengan murid laki-laki di sekolahnya.

"He babu, babu.., babu!!!" teriak remaja pria kembali.

Langkah kaki Aruna terhenti, gadis berusia 12 tahun itu menatap temannya. "Jangan sampai ya mukamu yang tidak beraturan itu aku buat bertambah parah." ucap Aruna sembari menunjuk remaja pria.

"Hai Rudi, Masak kamu kalah sama itu anak babu." ejek teman Rudi.

Remaja berusia 13 tahun namun masih duduk di kelas yang sama dengan Aruna itu selalu mengecek Aruna. keluarga Rudi berasal dari keluarga yang sangat kaya, sangat berbeda dengan Aruna yang berasal dari keluarga miskin. karena hal itu sering Aruna menjadi bahan ledekan teman-temannya, Aruna tidak pernah ambil pusing. Gadis itu ingin melanjutkan sekolah kemudian masuk SMA. dia ingin mengejar cita-citanya menjadi seorang desainer pakaian.

"Ada apa ini, kenapa kalian berteriak disini!!" seru salah satu guru yang terlihat dari tadi mengawasi Rudi dan teman-temannya yang selalu mengejek Aruna tanpa henti.

"Tidak apa-apa Pak, mungkin Rudi cuma sakit gigi saja, karena itu dia teriak-teriak. kalau enggak gitu.., mungkin mulutnya habis kesetrum, lihat aja mulut Kok jontor gitu. udah wajahnya rusak mulutnya jontor, Mana ada cewek yang mau sama dia." cibir Aruna yang kemudian pergi meninggalkan Rudi dan teman-temannya.

Sedangkan Rudi yang mendapat ejekan seperti itu..,tentu saja remaja itu naik pitam.

"Lihat saja ya, kalau sudah keluar pasti aku akan membuatmu merasakan akibatnya karena sudah menghinaku." ucap Rudi.

Aruna adalah seorang siswa yang selalu berprestasi, karena hal itu salah satu guru selalu meminta Aruna untuk menjauhi semua masalah, agar Aruna terus mendapatkan beasiswa sampai sekolah selanjutnya.

TRINGGGGG.....

TRINGGGGG...

bunyi bel yang menandakan kalau waktu sudah menunjukkan pukul 14.00. Aruna harus segera bergegas pergi ke pasar untuk mengambil uang dari ibu pemilik toko kue.

"Aruna!!" seru Via yang selalu jadi teman baik Aruna.

"Ada apa Via?" tanya Aruna.

"Kau mau kemana?" tanya Via yang melihat Aruna selalu terburu-buru jika sudah pulang sekolah.

"Tentu saja ambil uang di tempat bibi penjual kue." jawab Aruna.

"Boleh ikut tidak?" tanya Via.

"Ngapain sih ikut, kamu tahu kan kalau di pasar itu baunya nggak enak." canda Via.

"Kalau enak itu bau parfum, kalau pasar ya dari dulu sampai sekarang baunya seperti itu." jawab Via.

"Oh ya, kalau kamu ikut nanti sepatumu basah loh, tadi malam kan hujan deras. di pasar kondisinya udah becek.., baunya....," ucap Aruna.

Via adalah satu-satunya teman untuk Aruna, yang lainnya mereka selalu menghina Aruna. karena Gadis itu adalah anak orang miskin.

"Kok berat sih." ucap Aruna.

"Ada apa?" tanya Via.

Aruna nampak melihat ban sepedanya, ternyata ban itu sudah kempes.

"Ada apa Aruna?" tanya Via.

"Kok ban nya kempes sih." ucap Aruna.

Rudi yang berada tidak jauh dari tempat Aruna nampak pria itu tersenyum, ternyata Rudi sudah mengempeskan ban sepeda Aruna.

"Heh...," suara helaan nafas Aruna. "Ini pasti ulah anak manja itu." ucap Aruna.

"Aku benar-benar tidak habis pikir, kenapa Rudi selalu mengganggumu?" tanya Via.

"Kau pasti tahu kan apa jawabannya, tentu saja pria itu selalu menggangguku. aku kan anak orang miskin, jadi aku selalu jadi bahan ledekan mereka." jawab Aruna. gadis itu hanya bisa menghela nafasnya, sesaat kemudian tiba-tiba saja Rudi langsung melempar Aruna dengan air yang dibungkus dengan plastik. bau yang benar-benar menyengat tercium dari air yang dilempar oleh Rudi yang mendapatkan perlakuan seperti itu. tentu saja Gadis itu murka.

Seketika Aruna berbalik dan mendatangi Rudi, salah satu kaki Aruna langsung menendang Rudi. Gadis itu sudah kehilangan kesabarannya, selalu dihina namun diam saja, untuk kali ini Rudi melempar air got kepada Aruna Hal itu membuat Aruna begitu murka. perkelahian tidak terelakkan lagi.

* Ruang kepsek *

"Rudi untuk 3 hari kedepan kau akan diskors, kau selalu saja membuat masalah di sekolah ini. kau selalu mengganggu teman-temanmu, Apa kau tidak capek dengan kelakuanmu ini Rudi. kau ini harusnya sudah naik kelas 3 kan gara-gara semua kelakuanmu itu kau tetap berada di sini." ucap kepala sekolah.

Setelah itu akhirnya Aruna pulang ke rumah, Gadis itu melihat ibunya yang sedang membuat kue pesanan dengan jumlah yang lumayan banyak.

"Kok pulangnya telat, Aruna?" tanya ibu kepada Aruna.

"Iya Bu, ada sedikit masalah." jawab Aruna.

"Sudahlah Aruna, jangan dihiraukan teman-temanmu itu. mereka akan selalu berbuat seperti itu." ucap Ibu.

Aruna tidak akan tinggal diam saja ketika dirinya dihina, demi ibunya dia akan melakukan segala cara.

* Beberapa tahun kemudian *

beberapa tahun telah berlalu, sekarang Aruna sudah kelas 2 SMA. Gadis itu masuk sekolah negeri karena mendapatkan prestasi dan beasiswa begitu bahagia. setiap hari Dia selalu membantu ibunya, gadis yang sekarang berusia 16 tahun itu selalu bersikap ceria.

Sebenarnya kelas 1 SMA tapi karena prestasi dan kepandaiannya..,Aruna loncat satu kelas karena hal itu karena sekarang sudah kelas 2 SMA.

Pagi ini hari Minggu, Aruna pergi ke pasar Untuk mengantarkan pesanan kue dari beberapa toko. Aruna sangat senang, usaha yang dimiliki ibunya kini kian berkembang.

"Oh ya Bu, Nanti Aruna pulangnya agak telat ya. karena Aruna harus lembur karena Ibu tahu sendiri kan ini hari Minggu toko sangat ramai." ucap Aruna.

"Iya, hati-hati ya." jawab ibu.

Aruna pergi ke salah satu toko kue, Gadis itu bekerja paruh waktu di sana. hari ini Entah mengapa pikiran Aruna benar-benar tidak bisa konsentrasi, Gadis itu memikirkan sesuatu. Entah kenapa hatinya terus berdebar.

"Ada apa Aruna?" tanya teman Aruna.

"Nggak tahu, entah kenapa aku benar-benar ketakutan." ucap Aruna.

"Apa ada sesuatu atau kau sedang memikirkan sesuatu?" tanya salah satu teman kerja Aruna.

Di tempat lain terlihat seorang wanita mengalami kecelakaan seorang wanita yang sudah berusia hampir 40 tahun. para pejalan kaki yang ada di tempat itu nampak menolong si wanita, mereka membawanya ke rumah sakit terdekat. Via yang melihat hal itu nampak dia sangat terkejut karena korban kecelakaan itu adalah Ibu dari sahabatnya.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- Mommy

- Mantan terindah

- Suami keduaku cinta pertamaku

- Dewa perang dan Ratu sihir

- Permaisuri sang kaisar

- ijinkan aku bahagia bersamamu.

Mencari Uang untuk operasi

Via benar-benar sangat kebingungan, seketika Gadis itu pergi ke tempat kerja Aruna.

"Bagaimana ini, apa yang akan terjadi sama Aruna. kalau sesuatu terjadi sama ibunya bisa-bisa Aruna syok." ucap Via yang terlihat berjalan terburu-buru menuju tempat kerja Aruna.

* TOKO KUE *

di tempat Aruna bekerja terlihat tempat itu benar-benar sangat ramai, penuh dengan orang-orang yang memesan kue dan membeli kue.

"Aruna, Tolong ambilkan pesanan Ibu ini. ingat 500 kotak dan 50 kotak besar." pinta pemilik toko kue.

"Iya Mbak." Jawab Aruna yang kemudian mengambil pesanan si Ibu.

"Aruna besok minta sama ibumu untuk menambah kue buatannya, kuenya benar-benar sangat laris." ucap pemilik toko kue.

"Iya Mbak." Jawab Aruna. sekitar beberapa menit kemudian Via sudah berada di toko kue tempat Aruna bekerja. nafasnya begitu ngos-ngosan, dia menatap toko kue yang sangat besar itu.

Langkah kaki Via memasuki tempat kerja Aruna, begitu banyak pemikiran yang ada di otak Via. Gadis itu nampak memikirkan apa yang akan terjadi kepada sahabatnya Jika dia mendengar kabar kecelakaan ibunya.

"Mbak, Aruna di mana?" tanya Via kepada salah satu teman Aruna.

"Aruna sedang ambil pesanan, Memangnya ada?" tanya teman Aruna kepada Via.

Sesaat kemudian nampak Via mendekati si pemilik toko kue. "Mbak!" panggil Via.

"Via, ada apa?" tanya pemilik toko kue.

"Aruna di mana?" tanya Via.

"Aruna lagi ambil kue pesanan ibu itu, memangnya ada apa?" tanya pemilik toko kue.

"Mbak saya bisa minta izin sebentar enggak, saya mau membawa Aruna?" tanya Via.

"Memangnya ada apa? Aruna kan lagi kerja Via." ucap pemilik toko kue.

Sesaat kemudian Via memberitahukan kejadian yang terjadi, pemilik toko kue benar-benar sangat terkejut saat mendengar kabar Kalau Ibu Aruna mengalami kecelakaan.

"Aruna!" panggil pemilik toko kue.

"Ada apa, mbak?" tanya Aruna.

"Aruna, cepat ikut aku." panggil Via.

"Ada apa?" tanya Aruna.

Via langsung menarik Aruna dan membawanya ke rumah sakit, Wanita itu benar-benar sangat ketakutan akan terjadi sesuatu kepada temannya. nampak Via sedikit kebingungan harus menjelaskan kepada Aruna saat berada di rumah sakit. Aruna benar-benar begitu kebingungan, entah apa yang membuat via mengajaknya ke rumah sakit.

"Ada apa Via, Kenapa kau mengajakku ke sini?" tanya Aruna kepada Via. Via nampak tidak menjawab pertanyaan Aruna, Gadis itu hanya diam saja.

"Keluarga dari ibu delima!!" seru Seorang perawat.

Aruna sangat terkejut saat mendengar nama ibunya di panggil, Gadis itu menatap sahabatnya. Hal itu membuat Via mengatakan yang sebenarnya, Aruna benar-benar syok. Gadis itu langsung berlari kearah perawat.

"Iya saya keluarga dari ibu delima!" seru Aruna.

"Begini Mbak, tolong tanda tangani surat operasi dan tolong selesaikan pembayarannya di administrasi terlebih dahulu. agar ibu delima bisa langsung dioperasi." ucap perawat.

Aruna nampak terdiam, Gadis itu sangat kebingungan. salah satu perawat mengajak Aruna ke ruang administrasi, di sana tertera nominal yang begitu besar.

"Apa, apa ini uang untuk apa Mbak?" tanya Aruna kepada petugas administrasi rumah sakit.

"Begini Mbak, tolong selesaikan pembayaran dari Nyonya delima. kami akan segera mengoperasinya karena keadaan Nyonya delima sangat menghawatirkan." jawab petugas administrasi.

Kedua kaki Aruna terasa lemas. Apa yang harus dia lakukan. sore itu seakan membuat Aruna tidak bisa mengatakan apapun, keadaan ibunya benar-benar parah. uang Lima puluh juta untuk biaya operasi ibunya. Apa yang harus Aruna lakukan, uang sebesar itu bagaimana bisa dia mendapatkannya hanya dalam sehari.

Memang Aruna mempunyai tabungan, tapi hanya beberapa juta saja. tidak sampai 50 juta nona.

"Mbak saya hanya mempunyai uang sekitar 6 juta, Bisakah Ibu saya dioperasi terlebih dahulu. karena saya harus pulang untuk mencari uang itu dulu." ucap Aruna.

"Sebentar ya Mbak, saya tanya manajemen keuangan dulu." jawab si petugas administrasi.

Sore itu hujan turun, seolah langit dibuat menangis oleh Aruna yang kebingungan. langkah kaki Aruna nampak keluar dari rumah sakit, dia meminta Via untuk menjaga ibunya di rumah sakit. sedangkan Aruna dia keluar untuk mencari pinjaman buat ibunya.

Derasnya air hujan yang turun membuat Aruna benar-benar kebingungan, dia melangkahkan kakinya Ke tempat salah satu kerabatnya. namun tetap saja Aruna tidak mendapatkan pinjaman, sesaat kemudian Aruna kembali melangkahkan kakinya Ke tempat pemilik toko kue. Aruna berharap dia mendapatkan pinjaman uang dari bosnya, Gadis itu memasuki toko kue dalam keadaan basah. tubuhnya serasa menggigil, namun Aruna tidak menghiraukan hal itu yang penting dia harus mendapatkan uang untuk biaya operasi ibunya.

"Aruna." ucap pemilik toko kue yang melihat Aruna masuk ke dalam toko kue dalam keadaan basah.

"Mbak, tolong aku Mbak..," ucap Aruna.

"Aruna, ada apa?" tanya pemilik toko kue.

"Mbak, ibuku mengalami kecelakaan. ibu harus dioperasi Mbak." jawab Aruna.

"Lalu?" tanya pemilik toko kue.

"Tolong pinjamkan aku uang Mbak, Ibu membutuhkan uang sekitar 50 juta untuk biaya operasinya." jawab pemilik toko kue.

"Aruna uang itu besar sekali, Mbak tidak mempunyai uang sebanyak itu. kau tahu kan beberapa hari yang lalu Mbak baru membeli bahan kue dan membayar gaji para karyawan." jawab pemilik toko kue.

Aruna kembali meneteskan air matanya, entah apa yang akan dia lakukan lagi. meminjam kesana-kemari namun semuanya ditolak, malam semakin larut itu pun membuat Aruna benar-benar depresi.

"Aruna, Mbak mempunyai uang sekitar 15 juta. Apakah kamu mau membawanya? Bilang saja kau akan melunasi uang sisanya satu minggu lagi, Mbak pasti ada uang untuk membantumu." ucap pemilik toko kue.

"Terima kasih Mbak, Terima kasih..," ucap Aruna yang kemudian pergi dengan membawa uang sebesar 15 juta dari pemilik toko kue.

Aruna tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan, Dia benar-benar sangat kebingungan. semuanya terasa seperti begitu gelap, namun Aruna harus berusaha. langkah kaki Aruna berjalan begitu cepat, dia berlari menuju Rumah Sakit. Aruna tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan, uang yang ada di tangannya hanya sebesar 20 juta.

Sekitar 30 menit kemudian Aruna sudah sampai di rumah sakit, nafasnya terengah-engah saat sampai di tempat itu.

"Bagaimana Aruna?" tanya Via yang melihat Aruna akan memasuki rumah sakit.

"Pemilik tempat kue di tempat aku kerja hanya bisa membantuku lima belas juta, Via. Bagaimana ini." ucap Aruna.

"Ya sudah, kamu berikan dulu aja, nanti kita cari jalan yang lainnya." jawab Via. saat aruna hendak memberikan uang untuk biaya operasi itu, terlihat salah satu dokter keluar dari ruang operasi.

"Keluarga Ibu delima!!" seru Pak Dokter.

Aruna ketika berlari menghampiri Pak Dokter, kedua tangannya membawa 2 tumpuk uang yang sudah dia dapatkan.

"Iya Pak, saya akan membayar biaya operasinya setengah dulu, Tolong operasi ibu saya Pak Dokter." ucap Aruna.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- Mommy

- Mantan terindah

- Suami keduaku cinta pertamaku

- Dewa perang dan Ratu sihir

- Permaisuri sang kaisar

- ijinkan aku bahagia bersamamu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!