Samely
Pembuka
Liavin Loko mempersembahkan
Sebuah Chat Story bergenre fantasi, romantis, dan reinkarnasi. Berkisah tentang seorang Tuan Putri yang meninggal karena ditusuk oleh budak yang selalu mengatakan jika dia mencintainya.
Terbangun di dunia yang tidak dia kenali tepat setelah dia menghembuskan napas terakhir. Ketika dia sudah terbiasa dengan kehidupan barunya, tiba-tiba orang yang telah membunuhnya muncul di depan wajahnya.
Kisah ini murni fiksi, tidak ada hubungan dengan dunia nyata ^^
Luciana
Luciana Matilda, seorang Tuan Putri dari kerajaan Maghnova, tewas karena dibunuh oleh Sakarsa, budak laki-laki yang selalu mengikutinya kemana pun. Dia terbangun di dunia modern dan menjadi seorang gadis mafia dalam grup Katharsis.
Sakarsa
Sakarsa Gavinda, seorang budak yang mencintai Putri Luciana di kehidupan masa lalunya, bahkan di kehidupan masa sekarang pun dia masih mencintai Luciana.
Karakter lain akan muncul seiring berjalannya waktu ^^
Luciana
Aku sedang berada di mana sekarang?
/Menggaruk kepala/
Unknown
Kenapa bahasamu kaku sekali? Santai sajalah.
Luciana
Tidakkah benda-benda ini begitu kotor? Buang, cepat!
/Menutup hidung/
Unknown
Hei? Apa dia udah gila? Yang bos bilang benar. Luci lupa ingatan.
Luciana
Aku sudah terbiasa sekarang. Hm, gaya bicara mereka memang sedikit berbeda. Tidak masalah. Aku baik-baik saja dengan itu.
/Berbicara pada diri sendiri/
Sakarsa
Nona Ana. Kamu harus pergi menemui bos sekarang.
Luciana
/Menjatuhkan gelas/
Kau ... Sakarsa?
Unknown
Bulan depan, grup King Hell akan menyerang kita. Kita harus menyiapkan diri dan menyerang mereka duluan.
Luciana
Kau! Kenapa kau membunuhku waktu itu? Kau bilang kau mencintaiku?
Sakarsa
Aku gak tahu maksudmu apa, tapi aku memang mencintaimu.
Selamat membaca, jangan lupa like dan komen^^
Follow instagram Lilo @liavinloko_ dan DM Jika ingin di follback ^^
Terbangun di Kehidupan Berbeda
Di sebuah rumah sakit di kota Eibern. Seorang gadis cantik terbangun dari komanya.
Luciana
Hah! Apa ... mengapa ....
Gadis itu tersentak seolah dia baru saja bangun dari mimpi buruk. Napasnya terengah-engah. Matanya bergerak-gerak tak jelas. Keringat bercucuran di dahinya.
Luciana
Aku sedang berada di mana sekarang?
Seseorang membuka pintu ruangan.
Jacob
Ah? Luciana? Kamu udah bangun?
/Berlari ke arah Luciana/
Luciana
Kau siapa? Mengapa memanggilku dengan sebutan tak terhormat itu?
Jacob
Ha?
/Memiringkan kepala/
Jacob
Kamu baik? Apa otakmu rusak? Oh, ya. Aku belum menelpon ayahmu.
Pria itu mengambil ponsel dari saku celananya dan menghubungi seseorang.
Luciana
Hei! Kau orang rendahan! Benda apa yang kau pegang itu?
/Menunjuk ponsel Jacob/
Jacob
Luciana. Kenapa gaya bicaramu aneh? Tunggu sebentar. Ayahmu belum menjawab teleponku.
Luciana
Kau! Berani-beraninya memanggil namaku secara langsung? Kau meminta kematianmu, ha?
Jacob
/Berbicara di telepon/
Ya. Betul, Bos. Luciana aneh sekali. Sepertinya dia sedang berhalusinasi. Ya, Bos. Dia akan memanggil beberapa pengawal untuk menghukum saya. Baik, Bos. Baik!
Luciana
Hei! Tidak memiliki rasa hormat sama sekali! Putri mahkota sedang berbicara dan kau dengan lancang membalikkan tubuhmu dan berbicara dengan benda itu?
Jacob
/Mendekati Luciana/
/Menyentuh dahinya/
Hm. Agak panas. Apa efek dari bius saat operasi kemarin?
Luciana
/Menepis tangan Jacob/
Apa yang kau ocehkan? Hentikan itu. Cepat jawab! Siapa kau?
Jacob
Kenapa kamu marah-marah sendiri? Kamu benar-benar amnesia?
Luciana
Amnesia? Apa itu? Jelaskan dengan cepat. Putri ini menuntut jawaban.
Jacob
Hah ....
/Menghela napas/
Jacob
Lupa ingatan. Sebagian ingatanmu hilang.
Luciana melihat ke seluruh ruangan. Banyak benda-benda yang tidak dia kenali ada di ruangan itu.
Luciana
Rumah sakit? Apa itu?
Jacob
Yakin sekali aku kepalamu itu sudah retak di bagian dalam.
Luciana
Perhatikan kalimatmu, orang rendahan!
Jacob
Ya, ya, ya. Aku rendah dan kamu tinggi.
Luciana mengerutkan keningnya. Kembali melihat sekitar.
Luciana
Orang rendahan. Apakah kau memiliki sebuah cermin?
Luciana
Lalu, pergi dan ambil.
Jacob
Memangnya kamu siapa berani suruh-suruh orang lain?
Luciana
Aku seorang putri mahkota. Aku tidak mengenalmu. Jadi, secara jelas kau bukan orang kerajaan.
Luciana
Cepat pergi dan ambilkan cermin
Jacob
Sebenarnya, apa yang dari tadi kamu katakan? Telingaku sakit mendengar semua omonganmu.
Luciana
Seharusnya, putri ini yang bertanya. Kau siapa? Aku bertanya sebanyak dua kali dan tak ada satu pun dari itu kau menjawabnya.
Tak berselang lama, Jacob kembali sambil membawa cermin lipat.
Luciana
/Menerima cermin/
Bentuknya aneh.
Luciana membuka cermin lipat tersebut dan melihat pantulan wajahnya di sana.
Luciana
/Berteriak/
AAAAAAAAAAA!
Hilang Ingatan
Jacob
Apa? Ada apa? Ha? Kenapa teriak?
Luciana
Wajah, wajahku!
/Menunjuk cermin/
Jacob
Kamu kemarin kan ketabrak. Lecet sedikit kenapa teriak? Biasa juga mukamu penuh dengan luka.
Luciana
Bagaimana bisa wajah seorang putri mahkota terluka?
Luciana
Kalian orang rendahan tidak bisa menjaga anggota keluarga kerajaan dengan baik, ha?
Jacob tidak tahan lagi mendengar semua ocehan Luciana. Dia memilih keluar untuk memanggil dokter.
Jacob
Tunggu di sini. Aku panggil dokter dulu.
Luciana
Hei! Orang rendahan!
Luciana
Ada apa dengan suasana aneh ini?
Luciana
Kemana semua pasukan yang mengejarku?
Luciana
Ah! Benar. Di mana budak tidak tahu malu itu!
Luciana
Bukankah aku mati karena dibunuh oleh budak itu? Kenapa tiba-tiba aku berada di tempat ini?
Selama Luciana bertanya-tanya pada dirinya sendiri, Jacob kembali bersama dengan seorang dokter laki-laki.
Jacob
Ngapain kamu berdiri di sana?
Luciana
/Melihat Jacob dan dokter di sampingnya/
Terserahku ingin berdiri di mana.
Luciana
Orang rendahan yang tidak punya tata krama sepertimu seharusnya tutup mulut dan tidak berbicara kepada anggota keluarga kerajaan. Terutama pada seorang putri mahkota.
Jacob
Lihat, dokter. Udah kukatakan kepalanya rusak.
/Menyenggol dokter/
Dokter Kei datang dan mendekati Luciana. Memintanya untuk berbaring di ranjang.
Dokter Kei
Nona Luciana. Tolong tidur di sana.
Luciana
Siapa lagi kau ini?
Luciana
Hei!
/Menunjuk Jacob/
Luciana
Kenapa kau membawa temanmu ke sini?
Jacob
/Melihat dokter Kei/
Dia bukan temanku. Cepat berbaring di sana biar bisa diperiksa dokter. Anak ini!
Luciana
Hei! Siapa yang kau sebut anak?
Dokter Kei
Ahem. Maaf, Nona Luciana.
Dokter Kei
Saya akan memeriksa tubuh Nona dulu. Apa ada yang kurang baik atau tidak.
Luciana terdiam. Dia tampak berpikir.
Luciana
Apakah kau seorang tabib?
Dokter Kei
/Tertawa kecil/
Iya. Saya tabib. Silakan.
Setelah mengetahui jika dokter Kei adalah seorang tabib dan datang ke sini untuk memeriksa dirinya. Luciana segera berbaring di ranjang seperti yang dikatakan. Dia juga ingin mengetahui apa yang terjadi pada dirinya.
Dokter Kei
Hm ....
/Memeriksa Luciana menggunakan stetoskop/
Jacob
Bagaimana? Apa dia sakit?
Dokter Kei
Nona Luciana sangat baik. Tubuhnya memang kuat seperti biasa. Hanya saja dilihat dari cara berbicara dan ingatannya yang agak aneh, kemungkinan ini disebabkan oleh efek bius kemarin.
Luciana
Apa yang kalian lakukan terhadapku?
Dokter Kei
Tenang, Nona. Kemarin Anda mengalami kecelakaan dan harus di operasi di bagian kepala. Kemungkinan ingatan Anda hilang.
Luciana
Bukankah aku dikejar—
Jacob
/Memotong kalimat Luciana/
Dokter, apa ingatannya akan pulih?
Dokter Kei
Nona. Apa Anda mengingat nama lengkap Anda?
Dokter Kei
/Mengangguk/
Lalu dia? Apa Anda tahu namanya?
Dokter Kei
Jadi, Anda hanya ingat nama Anda sendiri?
Dokter Kei
/Melihat Jacob/
Tuan Jacob. Kami akan memeriksa Nona Luciana lebih jauh untuk memastikan apakah ini amnesia permanen atau bukan.
Jacob
Baik. Terima kasih, Dok.
Dokter Kei mengangguk dan keluar dari ruangan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!