NovelToon NovelToon

My Reincarnation In The Modern World

00— Kematian&Penghianatan

GYAAAAAAAA
Teriakan mencekam terdengar memenuhi sudut kota besar yang telah hancur
Langit tampak gelap dengan warna merah darah
GROARRR
T- tolong!! Arghh!!!
Raungan, teriakan, semuanya terdengar membuat hawa mencekam
Seorang remaja terlihat memegang dua pedang di tangannya yang memancarkan aura suci dan gelap
Dengan berani dia menerobos segerombolan monster yang tampak kuat seorang diri
Random people
Random people
Ti tidak!!! Jangan makan aku!! //Mundur perlahan
Di depannya terlihat seekor salamander yang terlihat seperti ingin memakan wanita itu
SYAAAAA!!
Namun dengan kecepatan angin tiba-tiba kepala salamander terputus dari tubuhnya
*Slash
*Bruk
Random people
Random people
Kau baik-baik saja? Sebaiknya kau cepat segera menuju tempat perlindungan
Random people
Random people
B baik, terima kasih tuan muda Kaozu
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Sama-sama, segeralah bergegas
Random people
Random people
Sekali lagi terima kasih tuan muda /Pergi
Secara alami remaja yang memegang dua pedang di kedua tangannya adalah Hikaru Kaozu
GAHAHAHAHAHAHAHAHA
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
/Menatap sekeliling dengan waspada
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Raja iblis! Sebaiknya kau menunjukkan dirmu!!
Random people
Random people
Hahahaha, sang pahlawan sangat berani /Memunculkan diri di depan Kaozu
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
/Tatapan berkilat marah
Random people
Random people
Raja iblis: Bagaimana kalau kita berbincang sebentar? Pahlawan
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Tidak perlu! /Mengayunkan pedang secara bersamaan secara vertikal
Random people
Random people
Raja iblis: /Menahan
*Tang!
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
/Melompat kebelakang /Melempar pedang dengan aura gelap jauh ke belakang raja iblis
Random people
Random people
Raja iblis: Kau bodoh karena membuang pedangmu! /Menumbuhkan cakar di kedua tangan
Random people
Random people
Raja iblis: MATILAH!! /Berlari ke arah Kaozu
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
/Memiringkan badan ke samping
Random people
Random people
Raja iblis: /Serangan meleset /Menginjak permukaan tanah
Muncul tanah runcing dengan jumlah yang tak terhitung di belakang raja iblis dan melesat ke arah Kaozu
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
/Menghindari serangan
Namun masih ada beberapa yang berhasil mengenai Kaozu menembus tubuh nya
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Uhuk-
Sesuap darah keluar dari mulut Kaozu
Random people
Random people
Raja iblis: Ternyata aku terlalu berekspektasi terlalu tinggi terhadap mu pahlawan!! Akan ku akhiri sekarang!
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Jika kau bisa, raja iblis...
Random people
Random people
Raja iblis: Apa maksud-
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Teknik berpedang ganda: Tiruan mematikan...
Secara mengejutkan hawa keberadaan Kaozu lebih kuat dua kali dari sebelumnya
Belum sempat raja iblis menyadari nya, kepala nya telah terpisah dari bagian tubuhnya. Dia berniat menyatukan kembali kepalanya namun itu nihil, sama sekali tidak berguna
*Bruk
Di penglihatan raja iblis yang masih sadar, terlihat Kaozu menjadi dua orang dengan memegang dua pedang yang berbeda dan berekspresi dingin
Random people
Random people
Raja iblis: "Teknik ini..."
Dan raja iblis pun di kalahkan oleh sang pahlawan 'Hikaru Kaozu' sendirian
Menghilangkan tiruan, dia melihat sekelilingnya. Langit masih gelap meskipun sudah tidak berwarna merah
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Huhhhhh, sungguh melelahk- Uhuk-
Memuntahkan sesuap darah, Kaozu merasakan bahwa di tempat tulang rusuknya ditembus oleh benda tajam
*Bruk
Terjatuh dan tergeletak tak berdaya di tanah, dia lengah, kondisi nya sudah tidak bisa dibilang baik-baik saja. Dengan kekuatan terakhirnya dia melihat siapa yang telah menusuknya dari belakang
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
/Terbelalak
Terkejut dengan perasaan tidak percaya, dia melihat pelaku yang menusuk dirinya
Arsen
Arsen
Yo pahlawan pedang ganda
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
/Diam /Tatapan bertanya
Arsen
Arsen
Haha, sebenarnya selama ini aku berpura-pura bahwa aku berteman dengan mu. Bukankah begitu Sisil? /Merangkul pundak seorang gadis
Sisilia
Sisilia
Benar sayang~ /Mengalungkan lengannya ke leher Arsen
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
K- kalian!? /Tatapan terluka
Arsen
Arsen
Memang begitu kenyataannya! Bukankah ini akhir yang bagus?
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
/Menatap tajam "Aku ingin memukul mereka! Tapi... Tubuhku sangat lemah sekarang"
Arsen
Arsen
/Menendang tubuh Kaozu
Arsen
Arsen
Kau tahu? Sebenarnya aku sangat muak denganmu, kenapa kau yang dipilih dan bukan aku? Padahal jelas-jelas aku yang lebih hebat darimu dari segala aspek
Arsen
Arsen
Kenapa kau yang mendapat kepercayaan raja tanpa perlu berusaha keras sementara aku berusaha dengan keras /Menendang
Arsen
Arsen
Tapi tidak masalah, karena kau akan mati sekarang /Melempar pisau ke dada Kaozu
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Uhuk- /Perlahan kesadaran menipis
Sisilia
Sisilia
/Mencium bibir Arsen
Arsen
Arsen
/Membalas
Sungguh sebenarnya Kaozu tidak ingin percaya, namun itu adalah kenyataannya
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
"Hahaha, sungguh sangat tragis. Orang yang ku cintai memilih pria lain, bahkan mereka berciuman di depan ku. Dan itu dengan orang yang ku anggap sahabat ku sendiri, Artes... Jika aku ada kesempatan aku ingin membalas mereka..." /Jiwa telah meninggalkan raga
Dan di kejauhan tanpa ada yang menyadarinya, terlihat seorang gadis yang menatap kejadian itu dengan marah
Random people
Random people
Kaozu! Ku pastikan aku akan membalas mereka untuk mu! Aku akan menegakkan keadilan untukmu! /Pergi dengan air mata yang berurai
Dan awal cerita pun berakhir
Namiko [Author]
Namiko [Author]
Hai hai
Namiko [Author]
Namiko [Author]
Semoga suka dengan cerita author
Namiko [Author]
Namiko [Author]
Jangan lupa untuk like, komen, vote, rate bintang lima dan juga tambahkan ke favorit agar tidak ketinggalan cerita

01 — Reinkarnasi

*Tik tik tik
*Nitt nitt nitt
Suara tetesan yang berasal dari infus yang tampak tertempel di punggung tangan seorang remaja dengan rambut berwarna biru muda keperakan, dia terbaring tak sadarkan diri di ranjang pasien
Di tubuhnya terpasang berbagai peralatan medis, selang oksigen yang menempel di hidungnya, alat monitor detak jantung yang tertempel di dadanya
Dia tampak sangat kurus dan pucat, sepertinya sudah lama dia terbaring tak sadarkan diri di sana
*Ceklek
Pintu ruangan itu terbuka, membiarkan cahaya masuk kedalam ruang rawat itu yang kebetulan gelap
Terlihat seorang wanita paruh baya dengan rambut berwarna ungu kebiruan dan mata yang berwarna selaras dengan rambutnya, wajahnya tampak menunjukkan kelelahan dan kesedihan. Walau begitu wajahnya yang cantik tampak awet muda
*Ctak
Lampu ruangan menyala, terlihat ruangan itu bercat putih dengan garis biru di temboknya. Sama seperti rumah sakit pada umumnya
*Grek
Wanita itu mengambil sebuah kursi dan meletakkannya di samping ranjang pasien, memegang tangan remaja itu yang tidak di infus, memandang nya dengan penuh kerinduan
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
Kaozu, kapan kau akan bangun, nak? Apakah tidur mu begitu nyenyak hingga kau tidak ingin bangun?
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
Lihatlah, kau begitu nyaman. Apakah kau tidak ingin melihat ibu? Sudah 6 bulan berlalu, dan kau tidur dengan sangat nyaman ... Ibu mohon ... Buka matamu ... /Memegang tangan anaknya
Setiap katanya mengandung kesedihan, dan tanpa sadar di ujung matanya. Perlahan mengalirkan liquid bening, mengalir bagaikan anak sungai yang deras
Mengusap air matanya, dia berusaha untuk nampak bahwa dia tegar dan kuat. Namun dia (Kirana) terlihat semakin rapuh, seperti sebuah kaca tipis
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
Hari ini ibu mengalami sebuah kejutan, gaji ibu di tambah. Dan itu setidaknya bisa menutupi uang rumah sakit, ibu juga memutuskan untuk memelihara kucing seperti keinginan mu... (Beratus-ratus kata yang di singkat)
Kirana bercerita panjang lebar, cerita tentang hal yang dia lakukan, yang dia alami. Dia berharap sang anak bisa mendengarkan cerita nya
3 jam telah berlalu, Kirana menghabiskan 3 jam untuk menemani dan bercerita kepada anaknya (Kaozu) yang tengah koma
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
Ini sudah malam... Ibu akan pulang dahulu /Berdiri dari posisi duduk
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
Kalau begitu selamat mal-
Belum sempat Kirana menyelesaikan ucapannya, sang anak menunjukkan tanda-tanda abnormal. Tubuhnya bergetar hebat, monitor yang memonitor detak jantung bersuara dengan sangat keras dan cepat
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
Kaozu!? /Memencet tombol darurat di samping ranjang pasien
Segera, dokter dan beberapa perawat memasuki ruangan
Random people
Random people
Dokter: Nyonya, mohon anda keluar dahulu
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
Baik dokter, tolong selamatkan anak saya
Random people
Random people
Dokter: Akan kami usahakan yang terbaik... Silahkan nyonya menunggu di luar
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
/Pergi keluar tanpa berkata-kata /Duduk di kursi di luar ruangan
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
"Semoga kau baik-baik saja nak, jangan tinggalkan ibu. Ibu mohon, kau adalah satu-satunya tujuan hidup ibu"
***********
*Tes tes
Suara tetesan air di sebuah tempat yang gelap, tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan
Ah, tunggu sebentar. Terlihat seseorang tergeletak tak sadarkan diri di tempat gelap dan hampa itu
￴              ￴
￴ ￴
/Membuka mata Di mana ini? Sangat gelap dan hampa, ini mengingatkan ku akan kehidupan yang ku jalani
￴              ￴
￴ ￴
/Berdiri Apakah aku berada di kehampaan?
￴                  ￴
￴ ￴
Tidak, ini adalah batas hidup dan mati
Sebuah suara terdengar
￴              ￴
￴ ￴
Siapa itu?
*Swosh
Ruang hampa itu sekarang berganti, menjadi sebuah lembah dengan cahaya bulan yang bersinar terang, dan tampak ada sebuah planet raksasa di atasnya
NovelToon
￴              ￴
￴ ￴
Bintang.... Bulan....
￴                  ￴
￴ ￴
Hai, permisi Hikaru-san
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
/Menoleh kebelakang
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Kau tahu namaku?
￴                  ￴
￴ ￴
/Hanya tersenyum Perkenalkan namaku....
Amane Kaozu [Asli]
Amane Kaozu [Asli]
Amane Kaozu, senang bertemu denganmu Hikaru-san
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
/Menyipitkan mata /Menghela napas
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu, senang bertemu denganmu. Amane-san
Amane Kaozu [Asli]
Amane Kaozu [Asli]
Seperti yang diharapkan dari pahlawan /Terkekeh
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Tolong jangan bahas hal itu, walau aku tidak tahu kau tahu hal itu dari mana
Amane Kaozu [Asli]
Amane Kaozu [Asli]
/Menatap Baiklah, maaf
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Baik, lagipula... Itu tidak penting /Menatap langit
Amane Kaozu [Asli]
Amane Kaozu [Asli]
/Mendekat Sebenarnya, aku ingin meminta bantuan mu...
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
/Menoleh Bantuan?
Amane Kaozu [Asli]
Amane Kaozu [Asli]
/Menatap bulan Benar
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
/Terpana "Dia terlihat seperti seorang yang suci, dan tampak tenang. Mengingatkan ku pada Dewi Artemis"
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Baiklah... Aku akan membantu jika bisa
Amane Kaozu [Asli]
Amane Kaozu [Asli]
Terima kasih, tolong kau gantikan aku menjaga ibuku. Aku sudah tidak bisa bertahan
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
/Mengangkat alis Kenapa tidak kau saja yang melakukan itu?
Amane Kaozu [Asli]
Amane Kaozu [Asli]
/Tersenyum sendu Aku tidak bisa...
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
"Ah, begitu... Jiwanya sudah mati, namun tubuhnya masih hidup. Lalu sistem dunia asalnya dia di konfirmasi telah mati oleh sistem itu"
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
/Mengangguk dengan yakin "Baiklah, aku akan menolong nya"
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Aku akan membantumu
Amane Kaozu [Asli]
Amane Kaozu [Asli]
Benarkah?
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Tentu saja /Tersenyum tipis
Amane Kaozu [Asli]
Amane Kaozu [Asli]
Terima kasih, terima kasih banyak /Menangis
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
/Mengusap punggung Sama-sama, tidak masalah... Tapi... Dunia seperti apa asalmu itu?
Amane Kaozu [Asli]
Amane Kaozu [Asli]
/Mengusap air mata Kau akan tahu melalui ingatanku, semoga kau selalu beruntung
Dengan tiba-tiba tempat itu runtuh, Hikaru Kaozu pun terjatuh ke sana
Amane Kaozu [Asli]
Amane Kaozu [Asli]
Hati-hati dengan 'orang itu'!! /Berteriak
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Apa?! Siapa dia?! /Teriak sambil terjatuh
Amane Kaozu [Asli]
Amane Kaozu [Asli]
Kau akan tahu nanti!!
Jatuh, jatuh semakin dalam dan terasa seperti tidak berujung. Sebelum akhirnya dia melihat cahaya
*Sring
*********
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Sekarang... Aku berada dimana?
Kaozu bertanya dengan bingung, namun wajahnya selalu datar dan datar. Seolah dia adalah manusia yang tidak memiliki perasaan
*Nitt nitt nitt
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Tunggu, suara asing apa itu? Bersuara secara teratur... Seperti detak jantung... Dan... Mesin?
Terlihat jelas dari matanya terlihat kebingungan walau wajahnya selalu datar
Tiba-tiba sebuah ingatan melintas, seorang anak kecil yang duduk di pangkuan seorang wanita di sebuah kursi yang tampak aneh bagi nya
￴              ￴
￴ ￴
Ibu, bolehkah aku bertanya?
Suara anak kecil itu terdengar
￴                  ￴
￴ ￴
Apa yang ingin kau tanyakan Kaozu?
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Tunggu... Di mana ini?
￴              ￴
￴ ￴
Di mana ayah? Kaozu tidak pernah bertemu dengan ayah
Hikaru Kaozu, melihat bahwa wajah wanita itu menengang sejenak. Sebelum membuat ekspresi sedih yang sengaja dia perlihatkan
￴                  ￴
￴ ￴
Maaf Kaozu, ayah sudah lama meninggal...
￴              ￴
￴ ￴
/Terdiam Begitu... Tidak apa-apa ibu, Kaozu sudah merasa sangat beruntung ada ibu yang menjaga Kaozu
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Ini adalah... Ingatan nya?
Lalu berganti, sekarang anak kecil itu terlihat tumbuh lebih dewasa. Dia mengenakan pakaian seperti di akademi namun agak aneh? Kira-kira itu adalah pikiran Hikaru Kaozu
Lalu dia tiba-tiba di hadang oleh beberapa anak-anak yang nampak ingin menjahilinya, namun dia malah di seret ke sebuah lorong sepi. Dicaci maki dengan perkataan yang kotor, dan mengungkit-ungkit masalah yang tidak bersangkutan
Menendangnya, memukulinya. Hikaru Kaozu ingin menolongnya, namun badannya tertembus
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Berarti aku hanya melihat kilas baliknya... bukan kembali ke masa lalunya
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Tidak ku sangka tingkat sikap manusia di dunia ini lebih rendah daripada di duniaku sebelumnya...
Bersamaan dengan ingatan itu berputar, beberapa informasi yang menurutnya asing memasuki kepalanya dengan perlahan. Dan potongan ingatan terakhir yang di gambarkan sekarang terlihat
Di sana dia melihat sosok Amane Kaozu yang telah berusia remaja, dia sekolah dengan biasanya, sangat pintar dan cerdas. Namun dia juga di bully seperti pada ingatan yang di lihat Hikaru Kaozu sebelumya
Di pukuli hingga sekarat sebelum akhirnya dia di lempar dari lantai 3 di sekolah nya dan berakhir pingsan
Dan tempat itu kembali gelap
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Pantas saja dia bilang dia tidak sanggup lagi, sepertinya aku mendapatkan mangsa~
￴                  ￴
￴ ￴
Oy Kaozu, jangan aneh-aneh dengan para manusia lemah itu!
Suara asing terdengar, namun bagi Hikaru Kaozu itu adalah suara yang sangat di kenalnya
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Light? Kau terseret bersama jiwaku?
￴              ￴
￴ ￴
Bukan hanya si naif itu, tapi aku juga
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Dark?
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Haihhhhh.... Bagaimana nasib dunia itu jika kalian terseret bersama ku?
Terlihat cahaya berwarna putih dibarengi oleh cahaya berwarna ungu muncul di depan Kaozu
Dark [Jiwa pedang]
Dark [Jiwa pedang]
Tenang saja, Dewi Artemis mengijinkan kami mengikuti mu. Apa kabar Kaozu?
Light [Jiwa pedang]
Light [Jiwa pedang]
/Memukul kepala dark
Dark [Jiwa pedang]
Dark [Jiwa pedang]
Aduh! /Mengusap kepalanya
Hikaru Kaozu
Hikaru Kaozu
Kalian sama sekali tidak berubah...
Light [Jiwa pedang]
Light [Jiwa pedang]
Aku ingin memberitahumu, walau kami terseret denganmu kami tidak bisa keluar untuk beberapa waktu
Dark [Jiwa pedang]
Dark [Jiwa pedang]
Nah, maka dari itu, sampai jumpa lagi
Sebuah cahaya yang menyilaukan menelan Kaozu
*******
Bau dari obat-obatan yang menyengat menyapa penciumannya, beberapa suara terdengar
Random people
Random people
Dokter, pasien menunjukkan tanda-tanda akan sadar
Random people
Random people
Syukurlah dia berhasil melewati masa kritisnya sekaligus sadar
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Di... mana... Ini? /Suara lemah
Random people
Random people
Jangan terlalu memaksakan diri, istirahat lah... Ini berada di rumah sakit
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
"Kupikir itu hanya mimpi, tapi karena aku diberi kesempatan dengan reinkarnasi. Aku akan mencoba membalas mereka yang membully mu Amane Kaozu"
Chapter pertama selesai
Namiko [Author]
Namiko [Author]
Ugh- agak berantakan...
Namiko [Author]
Namiko [Author]
Sepertinya ada beberapa penjelasan dan percakapan yang tidak penting...
Namiko [Author]
Namiko [Author]
Oh iya, karena tubuh yang ditempati Kaozu sebagai bentuk reinkarnasi memiliki nama yang sama dengannya, author sebut nama depannya (seperti marga) untuk memudahkan
Namiko [Author]
Namiko [Author]
Jangan lupa like, komen, vote, rate bintang lima, dan juga tambahkan ke favorit agar tidak ketinggalan cerita author :v

02 — Dunia Modern?

*Tik tok tik tok
Di sebuah ruang rawat di rumah sakit pada umumnya, namun hanya terdiri dari satu ranjang pasien. Terlihat seorang pemuda yang tengah tertidur, begitu juga dengan seorang wanita yang tertidur sambil memegang tangannya
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
/Perlahan membuka mata
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
"Ini... Bukan ruangan terakhir... Ugh-, bau nya terlalu menyengat. Aku tidak suka tempat ini"
Merasakan bahwa tangan kanannya yang tak di infus tengah di genggam oleh seseorang, dengan penasaran menoleh. Dengan sekali lihat Kaozu tahu bahwa dia adalah ibu dari Amane Kaozu
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kirana /Gerakan bibir
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
/Terbangun akibat sinar matahari
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
/Sadar sepenuhnya /Memeluk Kaozu
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
/Terdiam "Hangat..."
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
Kau sudah sadar nak? Apa ada yang sakit? Apa kau perlu sesuatu?
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Air... /Gerakan bibir
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
/Mengambil segelas air di nakas Ibu bantu minum airnya...
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
/Mendudukkan Kaozu
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
Minumlah...
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
"Tidak beracun" /Meminum air
Namiko [Author]
Namiko [Author]
Mohon jangan ditiru ya anak-anak
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
/Mengembalikan gelas ke atas nakas Apa kau lapar Kaozu? Apa ingin buah?
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
"Tubuh Amane lemah... Hanya bisa bergantung dengan orang lain" Iya... Aku lapar ibu... /Berbicara dengan lemas
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
/Senang Ibu akan membelikan makanan untukmu, tunggu sebentar ya /Pergi
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
/Menatap pintu ruangan
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Haihhhhh... Mari kita nikmati ini sejenak... Aku penasaran bagaimana rasanya memiliki keluarga...
Selang beberapa waktu Kirana pun kembali dengan sebungkus bubur yang dia beli
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
Karena Kaozu baru saja sadar, ibu membelikan mu bubur. Apa perlu ibu suapi?
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
/Ujung telinga memerah Tidak perlu ibu... Kaozu bisa makan sendiri..
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
Kalau begitu ibu suapi, sudah lama ibu tidak menyuapimu
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
B- baiklah /Wajah sedikit memerah
Begitulah awal Kaozu memulai kehidupan keduanya
Seminggu telah berlalu
Keadaan tubuhnya telah membaik, dengan Kirana yang hampir setiap hari menemaninya
*Ceklek
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
/Menatap pintu "Dokter?"
Random people
Random people
Dokter: Nak Kaozu, saya kemari untuk pemeriksaan terakhir. Jika nak Kaozu sudah benar-benar sembuh maka bisa langsung pulang
Random people
Random people
/Berjalan ke arah Kaozu
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Baik dokter, silahkan...
Setelah beberapa macam pemeriksaan yang dilakukan
Random people
Random people
Dokter: Kau bisa pulang hari ini, jaga selalu kesehatan mu, untuk beberapa waktu jangan terlalu lelah, istirahat yang cukup. Saya pamit, masih ada pasien lain yang harus saya tangani /Pergi
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Baik dokter, terimakasih
Random people
Random people
Dokter: /Mengangguk
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Aku sudah bisa pulang... Aku ingin melihat barang-barang modern yang lain... /Mengepak barang
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Dunia ini sungguh menarik, mereka bisa melakukan apa saja tanpa sihir. Dan mengandalkan teknologi, tapi ada beberapa yang belum efisien dan merusak lingkungan. Kalau sihir bisa di gunakan dengan efisien dan juga ramah lingkungan tentunya
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Aku akan mencari tahu lebih dalam tentang hal yang tidak di ketahui Amane
*Kriett
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
"Ibu" /Menoleh ke pintu
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
Kaozu, kau sedang apa nak?
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Mengepak barang bu... Kata dokter aku sudah boleh pulang hari ini, dengan begitu aku bisa bersekolah lagi dan membantu ibu di rumah /Tersenyum cerah
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
/Pandangan bersalah /Berjalan kearah Kaozu
*Greb
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
/Kaget
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
/Memeluk Kaozu /Menangis Maafkan ibu...
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
/Balas memeluk Tidak apa-apa ibu, ibu sama sekali tidak memiliki salah kepadaku. Aku sangat-sangat menyayangi ibu
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
"Ini adalah perasaan dari Amane, walau begitu aku juga merasa hangat..."
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
/Mengusap air mata Kirana
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Mulai hari ini, Kaozu akan melindungi ibu! Bahkan jika harus meledakkan gunung! /Mengusap air mata Kirana
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
/Terkekeh Ada-ada saja kau ya, walau kau sudah berusia 15 tahun kau tetap anak kecil di mata ibu
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Ibu!! /Kesal
Amane Kirana [Ibu]
Amane Kirana [Ibu]
/Mencubit pipi Kaozu Mari ibu bantu mengepak barangmu
Dan mereka mengepak (mengemas) barang bersama-sama, namun di sela-sela itu Kaozu juga memikirkan beberapa hal
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
Amane Kaozu [Hikaru Kaozu]
"Sebenarnya... Apa memang benar dunia ini tidak ada sihir? Lalu kenapa..."
Chapter kedua selesai
Namiko [Author]
Namiko [Author]
Untuk awalan belum ada konflik, author mau buat beberapa hal agar lebih rinci. Author usahakan menggunakan kalimat yang sangat sederhana :v
Namiko [Author]
Namiko [Author]
Tolong dukungannya! Jangan lupa like, komen, vote, rate bintang lima, dan juga tambahkan ke favorit agar tidak ketinggalan cerita author!
Namiko [Author]
Namiko [Author]
Follow juga kalau mau 😌

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!