“Laiv sudah latihannya di cari Mommy”teriak Radeska dari pintu dapur memanggil Adiknya yang sedang berlatih beladiri dihalaman belakang rumah di sebuah rumah megah. Tanpa memperdulikan Kakaknya Laiv masih melayangkan tinjunya kedepan pelatihnya.
“Laiv Alessandra”teriak Radeska tidak sabaran.
“Ia sebentar. Dasar crewet”dumel Laiv.
“Sudahlah Laiv latihannya sampai disini dulu”kata pelatihnya.
“Baiklah. Trimakasih untuk hari ini”kata Laiv akhirnya menghentikan aktifitasnya kemudian mereka berdiri tegap saling berhadapan dan membungkukkan badan. Setelah itu Laiv menyeret kakinya menuju pintu yang terbuat dari kaca yang terhubung langsung dengan dapur rumahnya dengan nafas yang masih menderu dan keringat yang masih mengalir.
“Kenapa Mom?”tanya Laiv kepada Mommynya.
“Kamu itu anak gadis gak usahlah kamu belajar bela diri segala mending kamu bantuin mommy sini buat kue”kata Mommy Ratu yang sibuk bergelirya dengan kue di depannya.
“Mommy please kita sudah pernah membahasnya. Itu hobi aku Momm”
“Balapan juga hobi kamu?”kata Mommynya yang kini beralih menatapnya.
“Basket juga Mom”kata Laiv sambil nyengir ke mommynya.
“Mommy mau kamu tuh bantuin Mommy masak, bikin kue, atau kamu menari sanah. Nanti mommy akan mendaftarkanmu ke teman mommy pemilik sanggar tari”kata Mommynya sedangkan Laiv hanya cemberut mendengarnya.
“Aduh Adik Kkakak yang satu ini kenapa sih gak nurut aja sama Mommy?” kata Radeska tiba-tiba datang sambil mencomot kue yang sedang di potong Mommynya.
“Adik? hey kamu bukan Kakakku”kata Laiv.
“Jaga bicaramu anak muda!”kata Mommy Ratu dengan nada yang sedikit membentak dan tegas. Tapi memang benar Radeska Aksara bukan anak Mommy dan Daddynya.
Radeska diangkat anak oleh Mommynya karena setelah melahirkan Laiv, Mommynya tidak diperbolehkan untuk mengandung lagi sementara Mommynya ingin mempunyai anak laki-laki. Mommynya pertama kali bertemu dengan Radeska ketika Mommy dan Daddynya sedang berkunjung mengantarkan bantuan di panti asuhan waktu itu Radeska baru berumur 7 tahun.
Mommynya langsung jatuh cinta kepada Radeska ketika pertama kali bertemu dan langsung mengangkatnya menjadi anak. Radeska pun tau dia hanyalah anak angkat dari Ragaska Raharja dan Ratu Anandita. Tapi dia sangat bersyukur karena kedua orang tuanya selalu memberikan kasih sayang yang sama dengan Adiknya. Laiv juga sangat menyayangi kakaknya walapun dia tau Radeska bukan kakak kandungnya.
“Heheh bercanda Mommy. Aduh Kakakku sayang yang paling ganteng maafkan Adikmu yang cantik ini ya”kata Laiv sambil menggelantung manja dengan Kakaknya.
“Sana kamu mandi! bau keringat ih”kata Kakaknya sambil memencet hidungnya dengan jari telunjuk dan jempolnya. Laiv hanya cemburut dan pergi meninggalkan Kakak dan Mommynya di dapur menuju kamarnya di lantai dua.
“Sayang kamu tolonglah bilangin ke Adik kamu, dia itu cewek. Gak baik loh balapan, bela diri, basketlah haduhhhh”kata mommynya geleng-geleng membayangkan bagaimana nasib putrinya kelak.
“Sudahlah Mom, Laiv semakin dipaksa semakin menjadi. Dia sudah besar pasti sudah bisa menentukan mana yang terbaik buat dia" kata Radeska kemudian memeluk dan mencium kening Mommynya.
“Hey anak muda wanita itu milik daddymu ini”kata daddy Ragaska yang tiba-tiba muncul masih lengkap dengan setelan kantornya.
“Ia Daddy, Mommy hanya milik Daddy seorang”kata Radeska melepaskan pelukannya dan mengangkat kedua tangannya menjadi seperti orang yang menyerah.
“Hi sayang”kata Ragaska mencium kening istrinya.
“Hi bagimana hari ini hah?”tanya Mommy.
“Fine”kata daddy tersenyum.
“Eh mana anak Daddy yang satunya lagi?”tanya Daddy sambil celengak - celinguk mencari keberadaan Laiv.
“Lagi mandi Dadd”kali ini Radeska yang jawab.
"Dia tidak latihan bela diri?"tanya Ragaska.
"Baru selesai tadi"jawab Ratu masih menyiapkan makan untuk makan malam.
"Kamu bilanginlah ke anak kamu jangan terlalu kuat jadi wanita nanti gak ada laki-laki yang mau karena merasa tersaingi"
"Justru itu sayang dia wanita yang cantik dia harus bisa melindungi dirinya sendiri dari laki-laki kurang ajar di luar sanah. Banyak loh sayang"kata Ragaska sementara Ratu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tidak akan pernah bisa menang dari suaminya.
Radeska baru menyelesaikan pendidikannya di amerika sedangkan Laiv baru masuk kuliah disalah satu universitas negeri bergengsi di negaranya. Orang tuanya tidak menyetuji Laiv kuliah diluar negeri karena khawatir tidak bisa mengontrol pergaulan Laiv. Di meja makan mereka makan bersama sebagai keluarga yang harmonis.
“Huh gini nih Daddy sama Mommy terlalu mesra. Kan kita malu sendiri. Ia gak Kak?”
“Ia berasa dunia milik berdua. Yang lain ngontrak”goda Radeska sedangkan Daddy dan Mommynya hanya bisa nyengir.
“Dadd besok aku ada Balapan ya”kata Laiv seketika raut wajah Dadddynya langsung berubah menjadi serius.
“Gak Laiv. Daddy sudah melarang kamu balapan”kata Daddynya tegas.
“Tapi Dadd…”belum saja Laiv selesai berargumen langsung di sela Daddynya.
“Tidak ada bantahan Laiv”kata Daddynya setengah membentak sedangkan Laiv langsung menekuk wajahnnya dan berdiri meninggalkan meja makan menuju ke kamarnya dia tidak menghiaraukan Daddynya yang tengah memanggilnya. Ratu hanya bisa diam karena dia setuju dengan Ragaska.
“Sudahlah Dadd, Laiv sudah besar ijinkan dia ya? Kalau tidak diijinkan pasti dia akan kabur dan mengikuti balapan diam-diam. Apa Daddy mau?”kata Radeska mencoba membujuk Daddynya sedangkan Daddynya hanya bisa membuang nafasnya dengan kasar. Dia tidak tau lagi bagaimana harus menghadapi anak gadis satu-satunya itu.
“Terserah kamu saja Des, kamu buatlah perjanjian dengannya”kata Ragaska. Seakan tau maksud Daddynya Radeska hanya mengangguk. Mereka pun melanjutkan makannya dengan diam.
**
“Laiv kamu sudah tidur?”kata Radeska mengetok pintu Laiv karena tidak ada jawaban Radeska pun membuka pintu kamar Laiv dia mendapati adiknya lagi menggunakan headphone dan membaca buku. Melihat kakaknya yang baru masuk kamarnya Laiv langsung melepaskan headphonenya dan meletakkan buku di sampingnya.
“Memangnya kamu gak bisa kalau gak balapan hah?”tanya kakaknya yang sekarang sudah duduk di tepi ranjang Laiv dan menatapnya dengan sendu.
“Tidak bisa Kak, Kakak kan tau Laiv”Radeska hanya bisa membuang nafas panjang sebelum akhirnya melanjutkan omongannya.
“Baiklah Laiv, kamu bisa balapan tapi sekali saja kamu celaka Kkakak tidak akan bisa membiarkanmu ikut balapan lagi. Oke?”kata Radeska dengan serius. Seketika senyum Laiv langsung mengembang dan langsung memeluk erat kakakanya.
“Laiv janji Kak, makasih ya Kakak emang Kakak yang paling terbaik di muka bumi ini”Radeska menyambut pelukan adiknya. Radeska sangat menyayangi Laiv dia tidak mau melihat adik satu-satunya cemberut, walaupun dia mendukung hobi Adiknya yang ekstream dia tetap saja sangat khawatir Adiknya akan terluka. Radeska menepuk-nepuk punggung Adiknya dan kemudian melepaskan pelukannya.
Jangan lupa di vote dan like ya teman-teman. Karena sekecil apapun vote yang kalian berikan sangat berarti untukku.
**Makasih.**❤️❤️❤️
---------------------------------------------------
Follow ig aku yah : @Lalunaloony
Terimakasih sudah membaca novel ini teman-teman.
Jangan lupa di like ya dan kalau ada kritik dan saran silahkan di comment. Agar lebih baik lagi kedepannya ❤️❤️😘😘😘
Jangan lupa juga di vote yaa, tapi kalau tidak keberatan
Makasihh 💐💐
Follow ig aku yah : @Lalunaloony
Untukk visualnya
Laiv Alessandra
Radeska Aksara
“Sudahlah sekarang kamu tidur ya. Kakak mau balik ke kamar dulu”kata Radeska tersenyum dibalas anggukan dari Laiv. Radeska pun langsung melangkah pergi keluar dari kamar Laiv.
“Kak”panggil Laiv ketika Radeska sudah berada di depan pintur kamar Laiv. Radeska pun menoleh kepada Laiv yang masih duduk di kasur menatapnya.
“Hmmm”jawab Radeska.
“I love you”kata Laiv dan Radeska pun tersenyum.
“I love you Dek”kata Radeska kemudian benar-benar pergi menutup pintu kamar Laiv.
“Aku mencintaimu kak bukan sebagai Kakak”kata Laiv masih menatap pintu kamarnya dengan pilu.
“Kakak juga mencintaimu Laiv, bukan sebagai Adik”kata Radeska di dalam hatinya ketika masih berada di depan pintu Laiv.
Laiv mencintai Kakaknya bukan sebagai Kakaknya tapi sebagai seorang pria, dari dulu dia selalu mengekori kemanapun Kakaknya pergi. Radeska pun tidak keberatan dia selalu menyanyangi dan melindungi Adiknya. Laiv juga tidak suka kalau Radeska dekat dengan seorang wanita begitu juga Radeska. Dia pikir tingkahnya seperti itu karena dia ingin melindungi Adiknya agar tidak terluka dari laki-laki lain. Sampai akhirnya dia menyadari bahwa dia mencintai Adiknya bukan sebagai Adik melainkan sebagai wanita. Tentu saja mereka tidak jujur dengan perasaan mereka karena bisa mengahuncurkan keluarga mereka yang harmonis.
Hari ini Radeska mengajak Daddy dan mommynya pergi untuk melihat Laiv yang sedang balapan agar kedua orang tuanya bisa mengenal hobi Adiknya. Siapa tau dengan menonton hari ini bisa pelan-pelan membujuk kedua orang tuanya untuk sepenuhnya mendukung keinginan Laiv.
“Itu Laiv Dadd" kata Radeska menunjuk motor besar berwarna biru tua dengan corak biru muda sedangkan Daddy hanya manggut-manggut
"Mana? Mommy tidak bisa melihat Laiv"kata Mommynya masih celengak-celinguk mencari keberadaan Laiv.
"Itu loh sayang nomor punggung 15"kata Daddy Ragaska. Terlihat Laiv sudah bersiap-siap di arena sirkuit beserta 25 motor lainnya. Balapan hari itu sangat tegang Laiv terlihat selip-selipan dengan motor bewarna merah sampai akhirnya Laiv finish dirutan pertama.
"Yess”kata Daddy tanpa sadar sambil meninju tangannya ke udara membuat Mommy dan Radeska kaget dan hanya bisa geleng-geleng kepala. Mereka pun langsung melangkah keluar dari tribun penonton kearah sirkuit untuk menemui Laiv.
Melihat keluarganya yang sedang berjalan menuju kearahnya, Laiv langsung membuka helmetnya dan berlari memeluk mereka baertiga.
“Kamu hebat sayang”kata Mommy meletakkan tangan di pipi mulus anaknya yang cantik.
“Thanks Mom. So, aku di ijinin balapan?”tanya Laiv.
“*O*f course with one condition seperti yang Kakak kamu sudah katakan”kata Daddy
“Kok Kakak ngomong ke Daddy sih”kata Laiv cemberut sedangkan Radeska hanya bisa mengangkat kedua alis dan bahunya secara bersamaan. Radeskapun langsung meminta tolong kepada salah satu crew agar memotret mereka berempat untuk di dokumentasikan.
**
Hari ini hari pertama masuk kuliah Laiv mengambil jurusan ekonomi sesuai permintaan Daddynya. Walapun enggan, Laiv harus menuruti keinginan Daddynya, itu adalah bentuk ucapan terimakasih kepada Daddynya karena sudah mendukung hobinya. Dia juga sudah terbiasa dengan ilmu itu karena seringkali dia membantu Daddynya dikantor untuk iklan maupun pemasaran. Bagi Laiv belajar ekonomi saat ini mungkin akan berguna suatu saat nanti untuk dirinya.
Laiv masuk kedalam kampusnya dengan menggunakan motor sportnya seharga 1 miliar membuat semua mata langsung tertuju padanya. Dia melihat semua mahasiswa baru sudah berkumpul di salah satu sisi lapangan. Dengan cepat Laiv mencabut kunci motornya membuka helmetnya dan berlari kearah barisan. Semua orang menatapnya karena mereka tidak menyangka yang membawa motor sport yang tadi adalah seorang wanita cantik berkulit putih bersih rambut panjang. Laiv yang cuek hanya langsung berusaha berbaur dengan yang lain.
“Hei kenalin nama aku Sayudha Rafisqy panggil aja Yudha”kata Yudha mengulurkan tangannya.
"Laiv"kata Laiv membalas uluran tangan dari Yudha.
“Motor kamu keren, punya aku versi tahun lalu itu yang terbaru ya?”tanya Yudha.
"Yapp"jawabnya sesingkat mungkin.
Hari itu berjalan dengan cepat, Laiv langsung cepat-cepat meninggalkan kampus untuk latihan muay thai dengan pelatihnya yang sudah menunggunya di studio. Laiv tidak memperdulikan Yudha yang sedari tadi memanggilnya. Selain muay thai, Laiv juga bisa taekwondo, kungfu dan karate.
Setelah selesai latihan Laiv mendapat pesan dari Kakaknya agar mampir ke kantor untuk makan malam bersama. Sesampainya di kantor Laiv langsung menuju keruangan Kakaknya di laintai 4.
"Mba, Pak Radeska ada kan ya?"kata Laiv langsung melangkahkan kakinya untuk masuk keruangan Kakaknya.
"Maaf anda tidak boleh masuk"cegat seorang wanita yang tidak hanya cantik namun sexy di depan ruangan Radeska yang diyakini Laiv adalah sekertarisnya. Pakaian yang dikenakan wanita itu sangat ketat di badannya sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya. Selain itu dia menggunakan rok yang sangat pendek dan tank top berkerah rendah sehingga dadanya sedikit kekihatan yang di lapisi oleh blazer. Laiv hanya mengerutkan alisnya dan menatapnya dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"Kenapa ya?"tanya Laiv. Karena semua karyawan kantor sudah mengetahui Laiv biasanya Laiv hanya bertegur sapa sebentar dan langsung masuk ke ruangan Daddynya kalau sedang berkunjung.
"Apa anda sudah mempunyai janji?"bukannya menjawab malah dia memberikan pertanyaan lagi. Laiv hanya memutarkan bola matanya dan langsung masuk ke dalam kantor Kakaknya.
"Maaf Pak nona ini dengan tidak sopannya langsung masuk"kata wanita itu ketika mereka sudah berada di ruangan Radeska. Mendengar ucapan wanita itu Laiv terpancing emosi.
"Tidak sopan? Mananya yang tidak sopan?" tanya Laiv dengan nada yang ditinggikan.
"Sudahlah sayang. Sini peluk dulu"Radeska langsung berusaha mengalihkan pembicaraan agar sekertaris barunya ini tidak kehilangan pekerjaan di minggu ketiganya. Bak di siram es kepalanya yang panas langsung terasa dingin menyambut pelukan dari Radeska yang melihat.
"Oo maaf Pak Radeska apakah nona ini kekasih bapak?"tanya sekertarsinya ingin tau membuat Laiv kembali tersulut emosi. Baru kali ini Laiv menemukan sekertaris yang suka ingin tau privasi atasannya.
"Ia kenapa?"Laiv yang menjawab.
"Tidak kenapa-kenapa. Saya permisi dulu"kata sekertaris itu terlihat tidak suka kepada Laiv.
"Itu sekertaris baru ya?"tanya Laiv.
"Ia. Sudahlah dia masih baru"kata Radeska menenangkan adiknya.
"Dia sekertaris atau apa sih pakaiannya kayak begitu"omel Laiv dan Radeska hanya bisa tertawa.
"Awas ya Kakak dekat-dekat dengan wanita itu"kata Laiv memesang wajah tidak suka.
"Ia Adikku sayang"kata Radeska mencubit pipi adikknya yang terlihat menggemaskan.
"Mmm kak gimana kalau aku bukan Adiknya Kakak?"tanya Laiv.
"Maksudnya?"
"Gak Kak, lupakan! Ayo makan! Laiv sudah laperr"kata Laiv memasang muka cemberut.
"Ya udah ayok! Kita ke mobil Kakak dulu ya, Kakak mau meletakkan jas ini"ajak Radeska.
"Mobil Kakak bagaiman?"tanya Laiv.
"Tenang nanti besok Kakak bareng Daddy aja"
"Oia Daddy sekarang dimana?"tanya Laiv tiba-tiba teringat Daddynya.
"Lagi meeting sama client"jawab Radeska sementara Laiv hanya ber o ria.
Mereka berduapun mengendarai motor Laiv untuk pergi ke restoran favorit mereka. Radeska memutuskan untuk membawa motor dan membonceng Laiv. Malam itu ditengah kota Laiv memeluk Radeska diatas motor alasannya sih biar tidak jatuh nyatanya dia menikmati itu. Dia menyandarkan kepalanya dipunggung Radeska. Laiv menikmati udara dan hiruk pikuk kendaraan kota malam itu
"Ya Tuhaan kenapa perasaan ini ada"kata Laiv dalam hatinya
Jangan lupa di vote dan like ya teman-teman. Karena sekecil apapun vote yang kalian berikan sangat berarti untukku.
**Makasih.**❤️❤️❤️
Kali ini Laiv ke kampus tidak menggunakan motornya dia terlalu malas untuk berkendara hari ini. Laiv berdiri dikaca depannya saat ini menatap dirinya pikirannya kemana-mana dia masih memikirkan perasaannya kepada kakaknya. Entah apa yang harus di perbuatnya, Laiv menggunakan pakaian sesuai moodnya kali ini. Sweater putih di padupadankan dengan rok dengan warna yang senada. Laiv menggunakan bando dan membiarkan rambut panjangnya tergerai. Laiv selalu menggunakan pakaian sesuai moodnya. Terkadang dia ingin terlihat feminim terkadang juga dia ingin terlihat tomboy.
"Wow anak Daddy cantik sekali, mau ke kampus?"kata daddy Ragaska ketika melihat Laiv berjalan kearah meja makan. Mendengar itu Radeska langsung menatap Laiv dan terdiam. Radeska terpana menatap Laiv yang sangat cantik sepersekian detik dia tersadar dan langsung menundukan wajahnya mengatur detak jantungnya dan berpura-pura untuk menikmati makannya. Radeska tidak mau orangtunya tau kalau dia saat ini sedang terpesona kepada Laiv.
"Ia dong Daddy sekali-kali Laiv pengen dandan"kata Laiv langsung menuju kursinya untuk sarapan pagi.
"Kakak Laiv cantik gak?"tanya Laiv tiba-tiba membuat Radeska hampir tersedak tapi ditahannya sebisa mungkin agar terlihat normal.
"Tentu dong. Adik Kakak memang paling cantik"kata Radeska memaksakan senyumnya yang kikuk apalagi melihat Laiv yang kini tersenyum sangat manis.
"Laiv nanti temenin Mommy ya, Mommy ingin jalan-jalan"
"Ia Mom pulang kampus ya nanti Laiv telpon Mommy"
"Oia Radeska kamu besok luangin waktu ya, Mommy mau kenalin ke anak temen Mommy"seketika mood Laiv langsung berubah mendengar perkataan Mommynya.
"Mau ngapain sih Mom?"tanya Radeska malas.
"Umur kamu sudah bisa menikah sayang, Mommy sudah ingin mempunyai cucu. Mommy selama ini tidak pernah melihat kamu membawa teman wanita ke rumah"kata Mommynya
"Radeska belum mau menikah Mom. Ini saja Rades baru sebulan kerja sama Daddy. Rades belum buat sesuatu di kantor"kata Radeska mencari alasan. Terlihat raut wajah Mommynya yang kecewa membuat Radeska tidak enak hati.
"Sudahlah sayang biarkan Radeska menentukan pilihannya sendiri. Ia kan?"kata Daddy mengedipkan salah satu matanya ke arah Radeska. Dia mengerti anaknya butuh diselamatkan.
"Thanks Dadd"kata Radeska tidak mengeluarkan suara tapi bisa di mengerti Daddynya. Ragaska hanya mengangguk nyengir. Radeska memperhatikan Laiv saat ini sedang cemberut.
"De, kakak antar ya kekampus"
"Hmmm"kata Laiv pura-pura sibuk dengan makanannya tanpa menatap Radeska. Radeska heran kenapa Adiknya langsung berubah mood seperti ini. Setelah selesai makan Radeska kemudian mengantar Laiv ke kampusnya. Di perjalanan Radeska sesekali melihat Laiv yang sedang menatap keluar jendela mobil.
"De"kata Radeska memecah keheningan.
"Hmmm"
"Nanti temenin Kakak beli sepatu ya"
"Hmmm"
"Kamu kenapasih?"
"Hmmm"mendengar itu Radeska langsung menepikan mobilnya dan fokus menatap Laiv disampingnya.
"Hey kamu kenapa? Kamu marah sama Kakak?"
"Gak Kak. Jalan aja, ayo Laiv sudah terlambat"Radeska hanya menarik nafas panjang dan kembali melajukan mobilnya. Dia tau Laiv berubah moodnya ketika mommynya ingin mengenalkannya kepada anak teman mommynya. Mungkin ini hanya perasaanya saja, tapi dia berdoa semoga saja tidak. Kalau dugaannya benar maka tamatlah sudah. Tidak ada yang bisa menghentikannya untuk memperjuangkan cintanya.
"De nanti Kakak jemput ya"kata Radeska ketika Laiv sudah keluar dari mobilnya.
"Gak usah Kak, Laiv mau pergi bareng Mommy"kata Laiv kemudian langsung meninggalkan Radeska menuju kelasnya. Semenatara Radeska hanya bisa memandang Laiv dari dalam mobil.
"Laiv"mendengar namanya di panggil Laiv langsung menoleh ke asal suara.
"Masih inget aku?"
"Siapa?"
"Aku Yudha"Laiv hanya ber o ria
"Kita sekelas"kata Yudha bersemangat. Lagi-lagi Laiv hanya diam, dia masih kesal karena tadi pagi mommynya ingin menjodohkan Radeska dengan anak teman mommynya.
"Boleh aku muji kamu cantik gak?"kata Yudha ketika mereka sudah berada dikelas.
"Makasih"jawab Laiv memaksakan senyumnya. Setelah selesai kuliah Laiv langsung mengirimkan pesan ke mommynya agar bisa menjemputnya sekarang.
"Laiv kamu gak bawa motor kan? Aku anter ya"ajak Yudha.
"Boleh deh"kata Laiv seketika senyum Yudha mengembang. Laiv langsung mengirimkan pesannya lagi ke mommynya agar tidak usah menjemputnya, mereka akan bertemu langsung di mall. Baru saja Laiv mau masuk kemobil Yudha, tiba-tiba terdengar suara bariton yang memanggil Laiv.
"Ikut Kakak sekarang"kata Radeska terlihat kesal.
"Tapi aku sudah janji sama Yudha Kak"kata Laiv.
"Kakak gak suka dibantah Laiv"kata Yudha makin kesal karena Laiv lebih memilih Yudha dari pada dia.
"Siapa?"bisik Yudha.
"Kakak aku"jawab Laiv juga berbisik.
"Ya sudah sanah gak apa-apa. Nanti lain kali saja"kata Yudha tidak enak. Laiv pun dengan kesal meninggalkan Yudha dan pergi bersama Radeska.
"Itu tadi siapa?"tanya Radeska di dalam mobil yang melaju.
"Temen"jawab Laiv malas.
"Pacar?"
"Temen"
"Lagi deket?"
"Temen Kakak"kata Laiv penuh penekanan.
"Kakak gak suka kamu berteman sama dia"Laiv hanya diam. Radeska tidak tau lagi harus berbuat apa. Diapun langsung menepikan mobilnya.
"Laiv liat Kakak"Laiv masih dia menatap keluar jendela mobil membuat Radeska gemas. Dia langsung meletakan kedua tangannya kepipi Laiv dan mengarahkannya ke arahnya sehinga mereka bertatap muka.
Deg deg. Jantung Laiv berdetak sangat kencang.
"Kamu marah sama Kakak ya?"Laiv menggeleng, Radeska menahan tawanya melihat wajah lucu Laiv saat ini terlihat seperti ikan.
"Ya udah maafin Kakak ya kalo kakak punya salah. Sebagai perminta maaf kamu pengen dibeliin apa?"Radeska melepaskan tangannya dari pipi adiknya.
"Bener ya Kak?"kata Laiv sumringah sekarang ini dia masih terdiam tapi yang ada dipikirannya saat ini kenapa dia harus marah sejelas itu. Bagaimana kalau Radeska tau kalau dia mencintainya. Dia takut Kakaknya akan menjauh darinya. Melihat Laiv yang sudah tidak cemberut Radeska melajukan kembali mobilnya.
Setelah mengantar Laiv, Radeska langsung kembali ke kantor karena dia mempunyai janji meeting bersama daddynya. Sedari tadi di kantor Radeska tidak tenang memikirnya Adikknya yang mendiamkannya di mobil ketika di antar ke kampus. Untuk itu dia memutuskan untuk menjemput Adiknya agar hatinya bisa tenang.
Laiv terlihat mencari keberadaan mommynya ditempat yang sudah di janjikan.
"Hay sayang udah lama nunggunya?"
"Gak kok Mommy baru saja"
"Ayo kita ke toko tante Dewi, Mommy sudah tidak sabar sama koleksi terbarunya"tidak kalah semangat dari Mommynya Laivpun langsung mengapit lengan Mommynya dan berjalan menuju toko yang dimaksud. Setelah beberapa jam akhirnya mereka pulang kerumah puas dengan hasil belanjaan mereka hari itu.
Selain hobinya yang dibilang ekstream oleh Mommynya. Laiv juga penyuka mode, dia sering di undang ke acara fashion week beserta Mommynya. Pengetahuan tentang fashion pun diatas rata-rata. Tapi Laiv tidak mempunyai sahabat karena memang dia adalah pribadi tertutup. Dia akan berteman sekedar saling sapa, tapi kalau untuk makan atau jalan-jalan bersama dia sangat menghindari. Apalagi pergaulan anak-anak dari pemilik perusahaan besar di negara ini. Walau tidak semunya seperti itu tapi kebanyakan yang di temui Laiv adalah orang-orang yang selalu merendahkan orang lain. Kalau berkumpulpun mereka akan saling memamerkan kekayaan, Laiv muak mendengarnya. Laiv lebih memilih melakukan sesuatu yang positif seperti olahraga dan kegiatan lainnya.
Jangan lupa di vote dan like ya teman-teman. Karena sekecil apapun vote yang kalian berikan sangat berarti untukku.
**Makasih.**❤️❤️❤️
---------------------------------------------------
Follow ig aku yah : @Lalunaloony
Terimakasih sudah membaca novel ini teman-teman.
Jangan lupa di like ya dan kalau ada kritik dan saran silahkan di comment. Agar lebih baik lagi kedepannya ❤️❤️😘😘😘
Jangan lupa juga di vote yaa, tapi kalau tidak keberatan
Makasihh 💐💐
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!