Hanya Sebatas Fans
1. Menjadi Idol
Menjadi idol itu tidak mudah. Mereka yang mengejar karir menjadi seorang idol harus di apresiasi karena tidak selalu mendapatkan pujian melainkan juga mendapatkan hujatan. Begitu juga dengan Jarvis. Ia merelakan masa kecil nya untuk mengejar impian yang orangtuanya inginkan yaitu menjadi seorang idol. Kehidupannya sangat berbeda dari anak kecil pada umumnya. ia harus menanggung beban yang seharusnya belum ditanggung oleh anak kecil.
Jarvis merupakan anak seorang CEO perusahaan ternama. Ia memiliki segalanya namun semua yang dimilikinya bukan keinginannya. Ia tidak bisa menjalankan hidup sesuai kemauannya. Hidupnya selalu terikat oleh aturan-aturan yang dibuat oleh orangtuanya.
Tidak ada yang menyaut, lantas Jane pun memanggil lagi dengan nada yang lebih tinggi daripada sebelumnya.
Masih tidak ada sahutan. Jane menghampiri Jarvis yang berada di kamar.
Terlihat Jarvis yang sedang asyik tidur.
Jane
Bagus ya tidur terus, mau jadi apa kamu? Bukannya latihan vokal atau dance malah tidur.
Jarvis sebenarnya tidak tidur. Ia hanya memejamkan mata mendengar semua ucapan mama nya. Ia sangat kesal setiap hari hidup sesuai kemauan orang lain.
Karena merasa perkataannya diabaikan, Jane pun menghampiri kasur Jarvis. Ia menarik selimut yang dikenakan Jarvis.
Jane
Jarvis bangun sekarang atau mama kasih tahu papa biar kamu dimarahi. Cepat bangun!! (menggoyang-goyangkan tubuh Jarvis supaya bangun).
Karena tidak tahan dengan keberisikan ini, Jarvis pun membuka mata lalu duduk sambil menatap mama yang berdiri tepat di samping kasur nya.
Jane
Kamu kenapa jadi pemalas sekarang? Sudah berani mengabaikan perkataan mama?
Jarvis
Huh...(menarik napas dengan berat). Mau sampai kapan mama begini?
Jarvis
Mau sampai kapan mama mengatur semua hidupku? Aku ini manusia bukan boneka. Aku ingin hidup bebas sesuai keinginanku bukan karena keinginan mama dan papa.
Amarah mulai menyelimuti Jane. Ia merasa anaknya ini sudah berani membantah.
Jane
Asal kamu tahu, papa sama mama melakukan semua ini demi kamu. Demi masa depan kamu, tapi kamu malah bilang begitu?
Jarvis
Demi masa depanku atau demi reputasi keluarga?
Suara tamparan terdengar lumayan keras.
Jarvis
Hahaha benar kan? Semua itu cuma demi reputasi keluarga, lucu banget gak sih?
Tamparan kedua berhasil mendarat di pipi kiri Jarvis sehingga membuat pipinya merah.
Jarvis
Tampar terus sampe puas. Kalo dengan menampar aku bisa hidup bebas, maka tampar lagi aja ma. Rasa sakit tamparan ini gak sebanding sama rasa sakit hatiku karena terus mengikuti semua permainan kalian.
Jane
Lihat aja nanti mama adukan kamu ke papa.
Jarvis
Aduin aja aku gak takut. Mau dibunuh pun gak masalah karena aku sudah capek hidup dengan jiwa yang mati.
Jane
KAMU BENAR BENAR YA..
Javiero
Ada apa ini ribut-ribut?
Javiero tiba-tiba muncul dari balik pintu.
Javiero
Ada masalah apa sampai teriak-teriak begitu?
Jane hanya terdiam berusaha untuk meredakan emosi nya.
Jane
gak ada apa-apa (lalu pergi ke luar kamar)
Javiero
Jarvis pipi kamu kenapa merah? Habis ditampar? Ada masalah apa coba jelaskan.
Jarvis
Gak papa udah biasa.
Javiero sangat bingung dengan situasi yang terjadi dan memilih untuk keluar kamar untuk menanyakannya kepada Jane.
Terlihat Jane yang sedang duduk di ruang tengah dengan keadaan yang sulit dijelaskan.
Javiero
Jane, sebenarnya ada masalah apa sampai kamu menampar Jarvis?
Jane
(Menarik napas sebelum memulai bicara) Dia udah mulai membangkang pa.
Javiero
Membangkang gimana?
Jane
Iya dia keterlaluan katanya kita mengatur dia demi reputasi keluarga.
Javiero
Belajar darimana dia kata-kata begitu? Sudah mulai kurang ajar rupanya. Harus diberi pelajaran.
Jane
Gimana kalo kita tempatin dia di asrama kursus pelatihan jadi idol? Biar dia fokus dan gak cuma santai-santai aja.
Javiero
Good idea. Nanti papa daftarin dia kebetulan ada kenalan kursus pelatihan jadi idol.
Jane
Oke papa atur aja dah soalnya mama udah pusing banget.
Ternyata Jarvis tidak sengaja mendengar percakapan kedua orangtuanya. Dia sangat kesal dan mulai memikirkan rencana untuk kabur dari rumah. Ia tidak mau mengikuti kursus apalagi harus tinggal di asrama.
.
.
.
.
Thanks for reading🙏
Sampai jumpa di episode selanjutnya
2. Kabur Dari Rumah
Di kamar Jarvis terus mondar-mandir dan sesekali melihat ke arah jendela yang memperlihatkan gedung-gedung tinggi.
Jarvis terus memikirkan cara supaya bisa kabur dari rumah tanpa ketahuan oleh orangtuanya.
Jarvis
Pokoknya gw harus segera memikirkan cara sebelum mereka menemukan pelatihan atau apalah itu.
Tiba-tiba sebuah ide terlintas dari pikiran Jarvis.
Ia segera mencari ponselnya dan menelepon seseorang.
Jihan
Halo? Tumbenan banget telp. Ada apa bro?
Jarvis
Lo mau bantuin gw gak?
Jihan
Bantuin apa dulu nih?
Jarvis
Ceritanya panjang, jadi intinya sekarang gw mau nginep di apartemen Lo boleh gak? ntar sekalian gw ceritain.
Jihan
Boleh aja sih. Kapan?
Jarvis
Sekarang, Lo jemput gw depan gang aja gkush ke rumah.
Jarvis
Iya buruan gw mohon banget Ji.
Jihan
Oke tgg depan gang gw otw sekarang.
Jarvis mengecek situasi di luar kamarnya terlebih dahulu. Ternyata tidak ada orang dan sepertinya kedua orangtuanya sedang ada di dalam kamar.
Jarvis segera mengemas barang seadanya dan bergegas keluar rumah.
10 menit kemudian Jihan datang dengan mobilnya.
Skip: Sesampainya di apartemen Jihan yang tidak jauh dari rumahnya. Mereka menggunakan lift untuk pergi ke kamar Jihan yang berada di lantai 5.
Sesi curhat pun di mulai...
Jihan
Jadi Sebenarnya Lo kenapa vis?
Jarvis
Orangtua gw mau daftarin gw dipelatihan buat jadi idol dan gw gk mau makannya gw kabur dari rumah.
Jihan
Loh bukannya bagus jadi idol? Suara Lo bagus dan muka Lo juga gak jelek-jelek amat.
Jarvis
Bukan gitu, dari kecil gw selalu hidup dalam keinginan mereka. Gw capek hidup begini terus, gw pengen ngerasain hidup sesuai kemauan sendiri. Jadi rencananya gw mau tinggal disini buat beberapa waktu, boleh kan?
Jihan
Gw boleh aja sih. Tapi dengan Lo kabur gini bukannya malah nambah masalah? Gw tau orangtua Lo bakal lebih kesel lagi nantinya.
Jarvis
Tenang aja gw udah memikirkan semua risiko nya, tapi gw minta tolong jangan sampe orangtua gw tau kalo gw nginep di apartemen Lo.
Jihan
Yaudah deh, Lo bisa tidur disini. Kebetulan kamar apartemen gw ada dua. Lo mau ikut gw keluar gak biar lebih menenangkan pikiran Lo?
Jihan
Biasalah tempat nongki, seru kok klo mau ayok mumpung gw lagi baik.
Jarvis
Boleh deh ikut daripada disini sendirian.
Mereka pergi ke tempat nongkrong Jihan menggunakan mobil.
Ternyata tempat tongkrongan yang dimaksud Jihan itu cafe? Keren juga sih ini cafe nya, gak terlalu rame juga.
Mereka memesan dua cangkir Americano panas dan sepotong roti.
Jarvis
Keren juga tempat nongkrong Lo.
Jihan
Yoi jelas dong, makannya sering-sering keluar rumah.
Suasana hening menyelimuti cafe, hanya terdengar suara alunan melodi piano yang memenuhi cafe.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!