Night Club
Dj mulai memainkan musik bergenre Hip Hop yang sangat epik, seluruh ruangan dipenuhi sorai para penikmat musik. Seorang wanita berambut panjang berdiri didepan bartender sambil menikmati segelas coctail. Dengan short dress hitam yang memprlihatkan lekuk tubuh dan lipstik orange yang menghiasi bibir mungilnya. Membuat siapapun yang melihatnya terpikat.
Segerombolan pria berkaos hitam berjalan mendekati wanita itu, salah satu pria mencoba menyentuh rambutnya namun dihalang oleh petugas bartender. Percecokan diantara mereka terjadi, pria berkaos hitam itu menyuruh angotanya untuk menyerang.
Pria bartender meraih lonceng dan menggoyangkannya dengan keras. Para tamu lelaki menoleh dan menghalangi segrombolan lelaki berkaos hitam.
“Heii.. kamu coba menyentuh Bunga Malam” teriak tamu lelaki menghalau pria berkaos hitam.
Para tamu lelaki mengancam grombolan itu dan membuat mereka lari kocar kacir meninggalkan Bar. Musik yang sempat berhenti kembali dimainkan. Para tamu lelaki itu tersenyum pada wanita itu dan beranjak pergi.
✨
✨
****Kring Kring****
Bunyi dering ponsel dari wanita cantik itu terdengar. Membuatnya segera menjawab panggilan itu. Tak lama usai berbicara, dia pun bergegas pergi meninggalkan bar. Sepertinya dia mulai mendapatkan tawaran yang menggiurkan.
Mobil dengan merek BMW seris terbaru sudah menunggu didepan, sang sopir membukakan pintu untuk wanita cantik itu. Terlihat seorang lelaki tua berusia 40 tahun sedang menunggunya didalam.
“Hallo Om.. sudah lama ngak ketemu. Hari ini kita mau main kemana” kata wanita cantik itu begitu masuk ke dalam mobil.
“Hari ini kamu pangil aku om, besok lagi pangil aku Tuan. Memang dasar mulut wanita.!”
Jawaban pria tua itu membuat si wanita tersenyum lebar.
“Hari ini kita akan ke Paris”
Supir bergegas mengemudikan kendaraan menuju bandara. Jet pribadi telah siap untuk terbang menuju paris. Begitu sampai, wanita itu langsung mengganti bajunya dengan long dress merah yang membuatnya tampak sexy juga elegan.
Sudut Pandang Na Na
Namaku Na Na, masih berusia 19 tahun, seorang pelajar dengan sejuta prestasi. Banyak orang menganggapku sebagai wanita simpanan, sebagian lagi menganggapku wanita cerdas namun bodoh.
Hah.. aku ngak masalahin pandangan mereka terhadapku. Karna pada dasarnya mereka sebagian benar tentang itu dan lainnya hanya pandangan sebelah mereka.
Wanita Simpanan...
Aku ngak begitu paham siih definisi detail soal kata itu.
Maksutnya wanita yang disimpan tidak bisa dan tidak boleh terpublish.?
Atau seorang wanita yang menaiki ranjang suami orang secara diam diam?
Dan pada intinya aku masih ngak tau alasan mereka menyebutku demikian.
Aku sangat benci pada orang yang munafik, terutama orang yang bohong pada dirinya sendiri.
Orang tua ku mengalami kecelakaan 2 tahun lalu, ibuku tewas ditempat dan ayahku terbaring koma dengan luka kepala serius.
Gak tau deeh harus bersyukur atau justru jatuh terpuruk. Setidaknya ayah masih bertahan atau harus menangis karna keadaannya. Dalam satu bulan aku harus menyetorkan setidaknya 100rb dolar pada rumah sakit untuk biaya perawatan. Itu belum biaya mendadak yang bisa terjadi. Jadi yaa otomatis aku harus kerja extra.
Untuk kuliah??? Aku cuma modal beasiswa aja, jadi selebihnya, aku cuma butuh uang untuk hidup juga biaya pengobatan ayah.
Aku butuh uang cepat tapi gak mau kalau harus putus kulian demi kerja kantoran.
Akhirnya aku milih jalan ini. Jalan yang orang sebut menjijikan.
Eeiii, tapi aku bukan orang yang seenaknya disentuh orang. Apa lagi sampe harus melayani s** dan memuaskan nafsu. Aku hanya menerima panggilan dari para lelaki yang membutuhkan teman dengan imbalan yang cukup besar.
Seperti menemani mereka minum, kepesta atau kadang cuma dinner biasa.
Begitu sulit meluruskan berita yang udah terlanjur bengkok, terutama harus beri mereka penjelasan. Karna pada poinnya, orang yang udah benci sama aku, ngak akan bisa liat kebaikan meski cuma sebutir debu doang. Untuk itu aku tetep santai meski mereka memanggil seperti itu di belakangku.
🌟
🌟
✨
Annyeong Reader👋🏻👋🏻
Dukung terus Novel Wanita Simpanan yaaa
Jangan lupa tekan jempol keatas👍🏻👍🏻👍🏻
Kamsahamnida🙇🏻♀️🙇🏻♀️
Hotel LaLuna Paris
“Selamat datang Tuan Wan”
“Hallo Tuan Wan”
Begitu sapa beberapa tamu dipesta.
Tuan Wan adalah pembisnis berlian dikota X, selain itu dia juga pelanggan setia Na Na.
Tuan Wan lebih sering membawa Na Na untuk perjalanan bisnis atau hanya sekedar menemaninya bermain golf atau tenis dibanding sekertarisnya yang lebih tua 3 tahun dari Na Na.
“NaNa kemarilah, aku akan menyapa para tamu” ajak Tuan Wan
“Tuan Wan, sekertaris Xu bilang anda belum makan dari siang, makan beberapa kue dulu baru menyapa tamu”
“Aaahhh Tuan Wan, bagaimana kabar anda??” Sapa seorang lelaki nampak lebih muda
“Tuan Wan, siapa nona ini?? Apa dia sekertaris baru anda??” Tanya lelaki sebelah yang berjas coklat
“Aahh dia, Dia adalah wanita mahal. Kalian tidak akan bisa dapetin dia. Hahahaha” jawab Tuan Wan dengan tertawa kencang lalu di ikuti tawa kedua pria itu.
🌟
🌟
Pesta telah usai. Tuan Wan yang berhasil memperoleh kesepakatan besar dalam pesta, memberi hadiah cincin berlian senilai 500rb dolar pada Na Na.
NaNa sempet menolak karna tidak pantas menerima itu sebagai upah panggilannya kali ini.
Namun Tuan Wan menjelaskan jika berlian itu sebagai hadiah atas kesuksesan tender dipesta dan tetap memberikan Na Na uang sebagai upah.
Meski Na Na butuh uang tapi dia selalu tahu diri dan tidak menerima pembayaran lebih untuk jasa panggilannya. Dengan sedikit desakkan Tuan Wan, akhirnya Na Na mau menerima itu sebagai hadiah dan sangat berterima kasih.
Matahari telah terbit, pesawat jet baru saja mendarat dengan selamat kembali ke kota X. Tuan Wan menyuruh sopirnya untuk mengantarkan Na Na ke kampus, selain itu dia juga menyiapkan baju ganti untuk Na Na seperti yang biasa dia lakukan saat mengajaknya ke luar negri.
🌟
🌟
Kampus YX
Kembali kerutinitas seperti biasa, hari ini kembali diantar pakai mobil bermerek dari Tuan Wan. Seperti biasa, begitu masuk area kampus mata mata tajam mereka mulai diarahkan padaku. Hari ini Tuan Wan memberikanku dress cantik dari Dior yang harganya mungkin udah mencapai seratus dolar. Terlihat biasa namun tetap menjadi sorotan dimata para wanita sosialita karena merek.
Berjalan memasuki kampus yang notabennya adalah kampus nomer 1 dengan para siswanya yang bisa dibilang tajir tajir dan lantas bertemu dengan para penguasa yang sedang menindas pejuang beasiswa sudah jadi hal biasa. Namun entah kenapa kali ini aku ikut campur urusan mereka.
“CUKUP!!”
“Cihh Si Bunga Kampus ikut campur. Ayo pergi” ucap wanita berambut pendek.
“Kali ini BMW seris terbaru dan dress dior seharga 150 dolar. Bos mana yang membawamu kali ini”
Sudah kesekian kali aku mendengar kata kata seperti itu dan hanya aku anggap sebagai angin lalu saja. Aku melewati wanita berambut pendek itu dan mengulurkan tanganku pada wanita yang ditindas untuk membantunya berdiri.
Aku mengajaknya pergi meninggalkan segrombolan wanita hits yang masih menatapku tajam.
“Makasih Na Na, aku Zian dari departemen yang sama denganmu” kata wanita berkaca mata itu memperkenalkan diri.
“Aku tau, di tahun angkatan 1 hanya ada 3 pemegang beasiswa, 2 diantaranya ada didepartemen yang sama”
“Rokmu kotor, sebentar lagi ada kelas dari Pak Wil. Pakai ini buat nutupin itu” kataku sambil memberikan cardigan.
“Ngk perlu, aku ngak begitu kenal kamu juga. Aku ngk enak.”
“Gak perlu saling kenal buat nolong orang. Ambil ini dan jangan lupa dicuci sebelum dibalikin. Hari ini aku absen kelas, sampaikan pada pak Wil aku lagi ngerjain naskah dari rektor. Bai Bai” ucap ku sambil berlari ke perpustakaan.
.
🌟
🌟
✨
Annyeong Reader👋🏻👋🏻
Dukung terus Novel Wanita Simpanan yaaa
Jangan lupa tekan jempol keatas👍🏻👍🏻👍🏻
Kamsahamnida🙇🏻♀️🙇🏻♀️
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
•
•
•
LadySky Cafe
Nampak seorang wanita duduk dengan segelas Greentea Latte sedang berbincang dengan seorang lelaki yang memakai kaos. Wanita itu terlihat mencari perhatian sedangkan lelaki itu cuek dan dinggin. Pembicaraan mereka tampaknya telah berakhir, wanita itu berjalan pergi dan bepapasan dengan lelaki berjas. Lelaki itu memandang sebentar lalu pergi menghampiri temannya yang memakai kaos itu.
“Heeii broooo!!! Kenapa? Gak cocok?” Ucap lelaki berjas.
“Ngapain kesini??”
“Cuma mastiin doang, calon kakak iparku ini bisa secantik apa”
“Kalo lagi bosen, mending pergi ke pinggir kota buat selesaiin proyek yang mangkrak itu”
“Cara bercandamu masih sereceh itu. Hahaha..
Bos Han, malam ini aku ajak ke Night Club deeh. Kabarnya disana ada wanita panggilan yang super cantik, siapa tau kamu tertarik buat ngenalin ke kakek”
“Kamu lagi becanda sama aku??” Sahut lelaki bernama Han sambil melirik tajam ke temannya yang sedang duduk menikmati coffe.
“Orang disana manggil dia Bunga Malam. Gak tau deeh dia itu wanita penghibur atau bukan. Tapi pemilik club bilang kalo dia itu cuma mau nemenin doang. Dia selalu nolak buat disentuh”
Lelaki bernama Han itu berfikir sejenak sambil menatap langgit. Dia mengambil rokok dan memetik korek api. Berusaha membuang segala beban dalam pikirannya. Tak lama kemudian dia melangkah pergi. Sebelum membuka pintu dia berpesan pada lelaki berjas itu.
“Nanti malam jam 9, langsung bertemu di Night Club”
< Ou Han Yu>
Ou Han Yu, lelaki tunggal dan satu satunya pewaris kerajaan bisnis properti di kota X. Seorang yatim piatu sejak kecil dan hanya mempunyai seorang kakek. Hari ini aku datang menghadiri kencan buta yang ke 5x dalam satu bulan ini.
Kakek memaksaku untuk segera memiliki kekasih dan menikah. Targetnya??? Apalagi kalo ngk pengen cepet cepet pengen cicit.
Dari banyak wanita yang dia pilih, aku belum menemukan seseorang yang cocok. Entah karna aku yang masih suka sama mantan atau emang bener2 ngk cocok.
Kakek bukan tipikal orang tua yang suka melihat dari kasta, meski begitu dia bisa menilai seorang wanita itu cocok atau ngak buat bersanding dengan cucunya.
Sempat terfikir buat nyari wanita simpanan untuk dijadikan kekasih kontrak sementara, setidaknya sampai aku nemuin wanita yang cocok.
Alasan yang lebih tepat adalah nolak untuk kencan buta dengan cewek cewek aneh.
Dan akhirnya aku setuju sama ajakan si Jordhan, lelaki berdarah campuran jerman yang memakai setelah Jas itu.
•
•
✨
✨
Night Club
“Bos Han, kenalin, dia pemilik club ini” ucap Jordhan memperkenalkan temannya.
“Hallo bos Han, cukup panggil aku Qin Lang” ucapnya sambil melambai tangan.
“Ehhh Tuan Qin, mana sii Bunga Malam??” Tanya Jordhan yang sudah ngak sabar.
“Yang kalian tunggu akan segera sampai. Silakan duduk, aku akan membuatkan coctail” begitu kata petugas bartender yang juga sebagai pemilik dari club itu.
•
🌟
🌟
✨
Annyeong Reader👋🏻👋🏻
Dukung terus Novel Wanita Simpanan yaaa
Jangan lupa tekan jempol keatas👍🏻👍🏻👍🏻
Kamsahamnida🙇🏻♀️🙇🏻♀️
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!