NovelToon NovelToon

My First Love ( Kenanganku Terungkap Kembali)

BAB 1 | Menangis di Bawah Hujan

Apa itu keindahan? apa itu kebahagiaan? apa itu cinta? apakah cinta sejati benar benar ada? katakan padaku bagaimana cinta benar benar mampu mengembalikan senyuman seseorang. Saat hal yang berharga dalam hidupnya direnggut begitu saja, saat dunianya dihancurkan hanya dalam sekejap. Bagiku cinta sejati hanyalah omong kosong, tidak ada orang yang benar benar merasakan cinta sejati.

Yang ada hanya kehancuran, kesakitan yang mendalam, tawa yang tercipta, senyuman yang terpancar dan kebahagiaan yang dirasakan itu semua palsu. tidak ada satu orangpun yang mempu menunjukkannya padaku. Apakah saat ini kamu sedang jatuh cinta? Percayalah padaku, itu semua perasaan yang tidak nyata. Saat kamu memilih untuk percaya pada cinta, saat itulah cinta akan mengambil semuanya darimu dan yang tersisa hanyalah penyesalan.

Seperti berada dalam ruang hampa, hidupmu seakan akan tak berarti, seperti berjalan dalam lorong yang gelap tanpa arah dan harapan tak ada jalan keluar bagimu, menjeritlah sekuat tenaga tak akan ada yang mendengarmu, menangislah sekencang kencangnya tak akan ada yang memperhatikanmu.

Aku sudah tidak ingin lagi hidup seperti ini, seandainya waktu bisa ku putar kemabali, seandainya aku masih mempunyai kesempatan, sekali saja. Aku ingin sekali menampar diriku yang dahulu sangat bodoh karena cinta, aku tidak ingin mengenalnya, aku tidak ingin merasakan cinta, sudah cukup karena ini terlalu menyakitkan bagiku.

Dunia tidak peduli dengan apa yang ku rasakan dan waktu terus berjalan. Meskipun sakit namun aku harus terus melanjutkan hidupku yang seperti ini. Apakah aku baik baik saja? apakah aku mampu melewati semuanya? apakah aku kembali menjadi diriku yang dahulu? Yaa.. itu tidak terjadi di hidupku dan kuputuskan untuk menutup kisahku rapat rapat, kuputuskan untuk menyimpan rasa sakit ini untuk diriku sendiri.

Lalu apa yang terjadi dengan hidupku? aku dijodohkan oleh kedua orang tua ku. HA..HA..HA..HA.. Tragis bukan? Susah payah aku keluar dari jerat ini namun sepertinya cinta masih ingin menyiksaku lebih dalam lagi. Bak seorang petarung yang sudah diambang batas dan masih diserang bertubi tubi, aku sudah memar, aku sudah tak berdaya menghadapi semua ini, Namun jika ini memang takdirku aku harus tetap melakukannya, namun jangan pernah mengharapkan cinta dariku. karena cintaku sudah mati dan hatiku sudah membeku jadi jangan mengharapkan apapun dariku.

Hari pernikahanku pun tiba. Pernikahan ini dipenuhi dengan kebahagian dari orang lain, namun bukan kebahagiaanku, orang lain melihatku tersenyum cantik dan menawan, namun hatiku menjerit kesakitan, mereka menyelamatiku dan ikut bahagia bersamaku, namun aku tidak merasakan hal yang sama. banyak sekali karangan bunga yang datang dengan tulisan tulisan yang sangat indah.

“turut berbahagia atas pernikahan Sam dan Reina”.

namun apa boleh buat, aku sudah membunuh hatiku dan kini aku hidup seperti sebuah robot yang bisa bergerak namun tanpa perasaan.

*** 2 tahun kemudian ***

Suara tangisan bayi memenuhi seluruh rumah. Saat ini aku sudah menjadi istri dari Sammy dan kami mempunyai satu bayi perempuan. Tangisan Mira makin lama makin kencang, saat ini aku berperan sebagai seorang ibu yang mengurus anak dan mengurus rumah, aku mencoba membuka lebaran baru dihidupku dan hidup sebagai seorang ibu yang menyayangi anaknya, bukan sebagai Reina yang terbelenggu oleh masa lalu.

Aku berusaha menjadi istri yang baik untuk Sam, meskipun Sam tahu kalau aku tidak bisa memberikan hatiku padanya, namun Sam masih tetap membanjiriku dengan seluruh cintanya. Aku tahu Sam laki laki yang baik namun apakah aku layak untuk Sam? Seharusnya Sam layak mendapatkan perempuan yang lebih baik dariku, Aku hanyalah robot yang tak berperasaan. Seluruh harapan dan cintaku telah lama mati.

Segala cara kulakukan untuk membuat Sam marah padaku, aku meyakinkannya untuk meninggalkanku karena aku tidak pantas untuknya, aku berusaha membuatnya membenciku sampai tidak ingin melihatku lagi, namun tidak pernah berhasil.

“Kenapa? Kenapa kamu tidak melepaskanku saja?, aku wanita yang tidak pantas untukmu Sam, carilah wanita yang mencintaimu seutuhnya. Aku.. Aku hanya..”

Sam menyentuh bibirku dengan telunjuknya, dengan pandangan yang sangat lembut. Sam menghapus air mata yang membanjiri kedua pipiku, dia hanya tersenyum dan memelukku, kurasakan pelukannya yang hangat, pelukan yang pernah kurasakan sebelumnya, pelukan yang sangat kurindukan sejak dahulu. Sam sangat sempurna, tapi kenapa aku harus bersama Sam? aku benar benar tidak pantas untuknya.

Sam terus memelukku erat sampai aku merasa tenang.

“sudah? kita udah pernah bahas ini kan. dan apapun yang terjadi, sekeras apapun usahamu, aku akan tetap mencintaimu, sampai kamu merasakan hal yang sama. Meskipun itu artinya aku harus menunggu seumur hidup. bagianmu hanya menerima seluruh cintaku, dan bagianku yang menunggu cintamu kembali”

Sam mengatakan kata demi kata dengan sangat lembut, aku tidak bisa menyakitinya lagi, tapi kalau aku tidak meninggalkannya, maka selamanya Sam akan terjebak bersamaku, aku tidak ingin Sam merasakan penyesalan dan kesakitan yang pernah kurasakan.

.

.

.

.

.

Mohon like nya yaa teman teman dan silahkan beri komentar apapun yang membangun agar author lebih semangat lagi.

.

.

Ini karya pertama jadi kalau ada kesalahan atau bahasa yang kurang tepat mohon dimaklumi. Terimakasih 🥰😍😘

BAB 2 | Melangkah Lebih Jauh

Hari berganti hari, dan tak terasa lima tahun sudah kita bersama. lambat laun aku mulai tersadar dan merasakan cinta Sam yang hangat mulai melelehkan hatiku yang telah lama membeku. Aku ingin membalas cinta Sam yang sangat indah, namun saat aku mencoba membuka hatiku, bayang bayang masa laluku mulai menghantuiku. Aku tidak ingin hidup sebagai Reina yang dahulu, aku ingin membuang cintaku, aku tidak ingin tersakiti lagi. Lebih baik aku hidup seperti ini, aku tahu aku egois, aku yang tidak memberikan hatiku pada Sam tapi Sam terus memberiku cinta. Aku hanya takut semua akan terulang kembali seperti dahulu.

Hari ini tepat lima tahun pernikahan kami, bagiku itu tidak penting, banyak pasangan yang tidak pernah merayakan hari prnikahan mereka, tidak hanya aku, namun Sam tidak seperti itu, setiap momen yang pernah dilewati bersamaku, Sam ingin mengulang dan memperingati momen itu sebagai momen yang membahagiakan, berbeda sekali denganku bukan? tiba tiba dering ponselku membubarkan lamunanku, saat aku melihat ke layar pnselku ternyata Sam yang menelponku, aku sudah bisa menebak apa yang akan dikatakannya padaku.

“Halo... Rein, kamu ingatkan sekarang hari apa?”

aku bisa membayangkan raut wajah Sam yang berbicara karena nadanya terdengar seperti orang yang sangat bahagia.

“hmm”

jawabku singkat,

“kita dinner di luar yaa.. aku sudah reservasi restoran yang enak untuk malam nanti”

seperti dugaanku, Sam ingin kami merayakan ulang tahun pernikahan kami.

“Oke”

jawabku singkat,

“aku jemput jam lima yaa, dandan yang cantik sayang, love you”

Sam langsung menutup telepon setelah mengatakan itu, karena dia tahu kalau aku tidak mungkin membalas pernyataannya tadi.

Sudah lima jam berlalu sejak Sam menelponku tepat pukul sepuluh pagi tadi dan saatnya aku bersiap siap. Pergi makan malam bersama Sam tidak perlu dandan terlalu berlebihan, apapun yang kupakai bagaimanapun caraku ber make up, Sam tetap hanya akan memandangku, namun tidak mungkin aku melakukan itu, setelah semua yang dia lakukan untukku, hanya sekedar ber make up yang cantik saja tidakkah bisa ku lakukan? saat aku mulai bersiap ponselku berdering lagi dan kali ini bukan Sam yang menghubungiku namun Meli, sahabat dekatku. Meli menelponku dengan panggilan video.

“Hai Rein. Bagaimana kabarmu? Aku sangat merindukanmu”, ucap Meli dalam panggilan video yang sedang berlangsung

Satu satunya orang yang berdiri disampingku saat masa tersulitku dahulu adalah Meli. aku kembali merindukan masa laluku yang selalu ceria bersama Meli dan Rey.

Tiba tiba air mataku kembali mengalir ketika hatiku menyebutkan nama Rey, nama yang sudah ku kubur rapat rapat bersama seluruh kenangan didalamnya. Aku memalingkan wajahku dari Meli, Meli melihatku dengan bingung.

“Rein.. Ada apa? Aap aku salah bicara? Ada apa?.”

terlihat jelas bahwa Meli sangat khawatir kerena tiba tiba aku menangis ketika kami sedang berbicara. Meli yang awalnya bingung menjadi paham mengapa aku menangis.

“Rein, mau sampai kapan? hidupmu bahkan lebih baik dari sebelumnya Rein, kamu memiliki suami yang sangat menyaynagimu meskipun kamu tak pernah mencintainya, kamu memiliki anak yang cantik, hidupmu nyaman. Apa lagi? lupakan Rey, hidupmu sekarang adalah bersama Sam.”

Aku tersentak dengan kata kata Meli. dia ingin aku melupakan Rey dengan mudahnya? Aku kembali melihat Meli dengan kemarahan yang terpancar di wajahku.

“Mel, kamu tau perjuanganku untuk melupakan Rey tapi aku tak bida bahkan, sampai sekarang aku tetap tidak bisa Mel, aku pun lelah hidup seperti ini, hidup dengan segala kepalsuan namun aku tak pernah bisa mencintai Sam dan itu tidak akan terjadi sampai kapanpun”

aku mengatakannya dengan serius dan tegas didepan Meli. Meli hanya bisa menatapku, Tatapannya seperti menyerah kepadaku.

“Baiklah.. terserah kamu kali ini Rein, yang pasti aku sudah memperingatkanmu berkali kali, Rey masa lalu kamu, Rey sudah...”

Tak sampai hati Meli melanjutkan kata katanya karena melihatku makin tersiksa dengan semua ini.

“Rein.. maaf.. akutak bermaksud.. Maksudku kamu yang sekarang adalah milik Sammy, coba cintai dia walaupun sedikit, Sammy pantas mendapat cinta dari kamu Rein walau itu butuh waktu.”

Meli mencoba menenangkanku, aku mencoba kembali tenang dan berbicara dengan kepala dingin.

“Ren.. dengarkan aku, kamu akan menyesal untuk kedua kalinya kalau kamu tidak memilih untuk mencinai Sam, aku tahu kamu sakit dan takut namun lebih baik melangkah dari pada tidak sama sekali.. see you Rein”

Meli mengakhiri panggilan video kami, hari ini aku benar benar berantakan, apakah aku bisa menghadapi Sam dengan wajah dan penampilan seperi ini?

Aku mendengar suara langkah kaki dan suara pintu terbuka, Sam adalah laki laki yang tepat waktu, ketika ia bilang akan menjemputku jam lima maka ia akan datang tepat pukul lima. Aku melihat wajah dan penampilanku di cermin.

“tidakkah ini cukup untuk hari ini? apa hanya ini yang bisa kuberikan untuk Sam?”

tok.. tok.. tok... aku mendengar pintu kamar diketuk saat aku menoleh kebelakang aku melihat Sam datang dengan membawa serangkaian mawar yang indah, senyuman manis terpancar di wajah tampan Sam, aku ingin mencintai pria ini, namun setiap kali aku ingin melangkah perasaan takut itu kembali muncul. ada apa dengan ku, mengapa tubuhku bergerak sendiri? aku menghampiri Sam dan menciumnya, aku ingin memulai hari bersama laki laki ini, laki laki yang tetap mencintaiku meskipun aku tidak mencintainya, laki laki yang terus menungguku selama apapun itu, aku ingin memulai kembali bersamanya.

aku melepaskan ciumanku dari Sam dan memalingkan wajahku darinya. Sam melihatku dengan tatapan yang sangat bahagia, Sam mendekat dengan senyumannya yang hangat dan membelai rambutku, Sam memelukku erat sambil menangis. Aku bisa melihat cinta di wajahnya, aku bisa merasakan ketulusan dalam pelukannya, laki laki ini sangat mencintaiku, kini saatnya aku membalas semua cinta yang pernah kurasakan. Meli benar, Rey hanya masa laluku dan saat ini aku menghadapi dunia bersama suamiku Sammy. Sam melepaskan pelukannya dari ku, Sam memegang erat kedua lenganku seakan akan tak percaya dengan apa yang baru saja ku lakukan.

“Rein... ini.. maksudnya.. aaa..aaku..”

Sam tidak bisa berkata kata, air mata terus mengalir dipipinya, aku membelai dan menyeka air mata Sam dengan penuh kasih sayang yang selalu dia dambakan dariku.

“Maafkan aku, setelah lima tahun kita menikah, aku..”

air mata juga mengalir dari mataku, tak kuat ku melanjutkan kata kataku, apakah keputusanku benar, kuakui aku mulai mencintainya, aku luluh, aku membiarkan diriku terbawa oleh kasih sayang yang diberikan Sam.

“Rein, aku tak pernah meminta banyak dari mu, kamu mulai mencintaiku saja itu sudah lebih dari cukup untuk saat ini.”

Sam sangat mengerti keadaanku, aku bersyukur laki laki yang kunikahi sebaik ini dan sesempurna ini aku tidur dipelukan Sam ambil tersenyum seperti tidak percaya kalau hari ini akan terjadi, aku melihat jam yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam, aku bangun dari pelukan Sam dan melihat ke arah Sam sambil membuka besar besar bola mataku.

“Sam, kita tidak berangkat? Ini sudah jam tujuh”

aku berdiri dan langsung mengambil tas, namun saat aku berdiri Sam menahan langkahku dan menarik tanganku yang membuatku jatuh ke pangkuannya, aku terkejut karena wajah kita sangat dekat, aku tidak pernah melihat wajah Sam sedekat ini sebelumnya, mengapa aku baru menyadari kalau suamiku sangat tampan?.

“sudah ku cancle Rein.”

Sam kembali tersenyum dan menempelkan keningknya ke keningku, aku tak ingin menghindarinya lagi.

“aku mau melewati malam ini berdua denganmu Rein”

akankah aku menghindar untuk kali ini, jantungku berdetak makin lama makin kencang, tidak, aku masih belum siap kali ini. Saat aku memejamkan mata aku merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirku. Sam mencium bibirku yang membuatku lemah tak berdaya, Sam seakan akan menguasaiku kali ini, lalu ia melepaskan ciumannya dariku dan memandangku juga membelaiku dengan lembut, Sam kembali mendekatkan wajahnya

“apakah aku boleh menyentuhmu?”

Sam menginginkan hal yang lebih lagi, Sam ingin menunjukkan cintanya dengan cara yag berbeda, aku hanya tersenyum tipis dan membelai rambutnya

“maaf, tapi aku belum siap untuk ini, aku butuh lebih banyak waktu.”

Aku melihat raut wajah Sam yang sedikit kecewa dengan jawabanku, namun Sam tetap menghormati keputusanku, Sam benar benar laki laki yang sangat baik, dia menghargaiku sebagai seorang istri dan seorang wanita, aku ingin mengabulkan keinginannya, namun aku masih benar benar belum siap untuk melangkah lebih jauh dari ini. Sam membenarkan posisi duduknya seperti semula dan tersenyum kearahku dan mencium keningku

“aku yang minta maaf, aku bilang kalau aku tidak akan meminta banyak dari mu, tapi aku malah menginginkanmu lebih, maaf Rein”

Perasaanku semakin mendalam kepada Sam, suamiku yang baik, tampan dan sangat menghargaiku ini, aku masih tidak percaya aku menikahi laki laki s,esempurna ini. Aku terus menatap wajah suamiku yang tertidur pulas tepat di sebelahku, sekali lagi aku bertanya pada diriku sendiri, apakah pilihan untuk mencintai Sam ini tepat? aku takut. sangat takut. membayangkannya saja membuatku merinding.

.

.

.

.

Hai semua.. Terimakasih yaa sudah baca novel ini. kalau kalian suka bisa di like dan kasi saran yaa. Saran apapun asal membangun dari kalian sangat penting loh.. 😘😘

BAB 3 | Senyuman Manis

Hari ini aku membuka mata dengan perasaan yang tidak biasa perasaan hangat menyelimuntiku pagi ini, seperti inikah kehidupan pernikahan yang sebenarnya? meskipun hanya sedikit perasaan yang masuk ke hatiku, namun aku merasakan kebahagiaan yang sangat indah, tak bisa ku bohongi diriku sendiri kalau aku hanyut dalam cinta yang diberikan Sam kepadaku. Tak bisa ku percaya bahwa suamiku berhasil menarikku keluar dari perasaan takut akan jatuh cinta kembali. Aku mencoba membelai wajah suamiku ini, apakah perasaan yang kurasakan ini nyata? atau hanya perasaan kasihan? aku berharap perasaanku ini nyata. Aku melepaskan belaian tanganku dari wajahnya karena aku mendengar anakku Mira menangis karena terbangun dari tidurnya.

Anakku Mira saat ini berumur lima tiga tahun, aku mencintai dan menyayanginya karena dia darah dagingku, aku menenangkan dan mengurus Mira terlebih dahulu sebelum aku mengurus suamiku, saat aku sedang menenangkan Mira yang masih belum berhenti menangis juga, terdengar suara bersin yang cukup kencang sebanyak tiga kali yang mengartikan bahwa suamiku telah bangun dari tidurnya. Sam datang ke kamar Mira sambil meraba pintu dengan mata yang masih setengah terbuka,

“Rein.. Apa yang kamu masak hari ini?”

aku menggendong Mira yang masih menangis membalikkan tubuhku dan menjawab pertanyaan Sam

“Apa yang ingin kamu makan? Bukankah semalam kamu tak makan apapun? Tunggulah sebentar”. Ucapku sambil membawa Mira di pelukanku

Aku menuju ke arah dapur untuk mengecek bahan makanan apa yang tersisa hari ini. Sam tiba tiba datang ke dapur dan mengambil Mira dari pelukanku.

" Aku mengurus Mira, kamu memasak. Aku sudah sangat lapar karena semalam tak makan apapun”. Ucap Sam lalu mengambil Mira yang menangis dari pelukanku

Sam selalu mengatakan sesuatu dengan sangat lembut kepadaku, dia membawa Mira sambil tersenyum kepadaku dan mendekatkan wajahnya lalu mencium keningku.

“love you”. Ucapnya sambil mengecup keningku

Sam mengatakannya sambil tersenyum dengan suara bass nya yang terdengar sangat lembut yang membuatku tersipu malu, aku hanya tersenyum kearahnya dan menatap matanya yang penuh cinta itu. Lalu Sam mebawa Mira kembali ke kamar untuk menjaga dan bermain bersama Mira sebentar.

“Mira.. anak cantiknya mama papa..”

Sam sangat bahagia karena ada Mira, sebelumnya hanya ada aku dan Sam yang membuat suasana terasa canggung setiap harinya, Sam benar benar berusaha memberikan semua yang terbaik untukku dan Mira, masakkah aku tidak bisa mencintainya, Sam berhasil membutku melupakan masa laluku yang menyakitkan, dia juga berhasil membuatku jaatuh cinta padanya,

Yaa.. awalnya aku sangat membenci pernikahanku bersama Sam, karena dia tidak pernah sedikitpun tidak mencintaiku, cintanya makin lama makin besar kepadaku dan saat ini aku bersyukur karena suamiku adalah Sam, mungkin sudah waktunya aku memberikan diriku seutuhnya untuk Sam, menjadi istri yang sempurna untuknya karena Sam lebih dahulu menunjukkan cintanya padaku.

Aku berjalan dari dapur ke ruang makan sambil membawa semangkuk sop dan juga ayam goreng menu sarapan hari ini

“Sammy, sarapan telah siap. Turun dan bawalah Mira ikut bersamamu”, panggilku

"Cepatlah atau kamu akan terlambat", tambahku

Aku memanggil Sam dengan nada sedikit keras, aku melanjutkan membuatkan kopi untuk Sam, susu untuk Mira dan teh untukku lalu membawanya ke meja makan untuk makan bersama sama.

“Baiklah, waktunya kita sarapan. Mama tak pernah gagal dalam hal memasak", ucap Sam sambil nenggendong Mira

Sam membawa Mira sambil menggoyangkan badannya yang membuat Mira tertawa sangat kencang, memang tertawa dari seorang bayi mampu membuat siapa saja yang mendengarnya ikut tertawa juga. Aku mengambil Mira dari pelukan Sam aga Sam bisa langsung duduk dan makan, Mira ku dudukkan di kursi khusus bayi agar aku lebih mudah memberinya makan dan susu. kami bertiga makan di meja makan hari ini tidak lagu canggung seperti yang dulu, meskipun aku masih sedikit merasa canggung, namun kali ini berbeda. Aku menikmati tiap momen bersama dan sungguh, rasanya sangat menyenangkan.

“Masakan kamu tak ada yang gagal Rein. beruntung sekali aku memiliki istri yang pandai masak, pandai mengurus anak, cantik pula”, puji Sam padaku

Sam memuji masakanku sambil mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya, Apapun yang kulakukan Sammy selalu memuji dan mendukungku, Sam memang laki laki yang baik. Hari ini entah sudah berapa kali aku mengatakan bahwa Sam adalah suami yang baik. Aku membalas pujiannya hanya dengan senyuman di wajahku dan melanjutkan makan bersama sama.

“Cepat habiskan makananmu dan segeralah mandi”, seruku.

Aku ingin memberikannya perhatian yang seharusnya diadapatkan saat kemi resmi menikah, namun aku baru memberikannya setelah lima tahun kami menikah, ada apa ini, mengapa dikepalaku hanya ada Sam, apapun yang kulakukan, mengapa hanya dia yang terpikirkan olehku? apa yang salah denganku kali ini? perlahan lahan aku semakin dekat dengannya, aku mulai mengerti Sam hal keicl yang disukai atau tidak disukainya, selama lima tahun hanya Sam yang mengertiku namun aku tidak pernah ingin mengerti dan memahami dirinya.

“Jangan melihat kuu terus Rein, awas jatuh hati padaku, sekali kamu jatuh hati aku tidak akan membiarkan kamu lari”, ucap Sam menggodaku

Sam mengatakannya dengan taatapan yang yang seperti sedang menggodaku, yaa Tuhan.. mengapa jantungku berdekup kencang mendengarnya menggodaku, namun aku menyukainya. Saat ini setiap apapun yang dia katakan selalu membuatku terpesona. Aku seperti menemukan kembali cintaku yang hilang. Kali ini bisakah aku benar benar bahagia bersama Sam? saat aku bahagia bersamanya akankah cinta mengambil kembali seluruh kebahagiaan yang telah kurasakan?

Aku tidak ingin memikirkannya, aku sangat ingin menikmati semua ini. Aku mohon, jangan ada satupun yang menghancurkan kebahagiaan baru yang kutemukan bersama suamiku, jangan lagi. Saat ini aku memutuskan untuk mencintai suamiku sepenuhnya.

“Sam, aku..mencintaimu.”

Oh.. Tuhan.. apa yang telah ku katakan? mataku terbuka lebar setelah aku sadar apa yang telah ku ucapkan dan aku menutup mulutku. Sam yang mendengarnya tiba tiba tersedak dan segera minum untuk melegakan tenggorokannya.

“Rein.. Apa yang kamu katakan? Coba katakan sekali lagi?”

Sam memasang wajah terkejut dan bahagia sekaligus, kami saling menatap, namun aku tak tahan dengan tatapan Sam, aku memalingkan wajahku dari tatapannya. Sam meghampiriku yang duduk di dekat Mira dan duduk tepat disebelahku sambil memegang tanganku seperti tidak percaya dengan perkataanku tadi.

Aku yang awalnya menunduk karena malu mencoba memberanikan diri untuk kembali menatap mata Sam secara perlahan, aku benar benar malu sekali mengatakannya, apakah dia akan menertawakanku karena aku menyatakan perasaanku pada suamiku sendiri?

“Biarkan aku mendengarnya sekali lagi. Kata kata yang ingin ku dengar darimu selama lima tahun kita berumah tangga”

Sam memohon untuk aku mengatakannya sekali lagi. Bulan lalu aku mengatakan kalau aku akan mencoba mencintainya, aku mebutuhkan waktu lebih banyak lagi untuk bisa menerima dan menintai Sam dengan tulus, dan mungkin sudah saatnya aku melakukan apa yang seharusnya ku lakukan limat tahun yang lalu pada Sam.

“aku mencintaimu Sam, maafkan kamu pasti menunggu sangat lama untuk momen ini, aku benar benar jatuh hati pada suamiku sendiri”

Aku mengatakannya dengan tulus sampai tak terasa air mataku mengalir, aku sangat bahagia saat ini, mengetahui bahwa aku mencintai Sam, laki laki hebat yang telah membantuku melewati masa masa kelamku.

“Terimakasih Sam, kamu dengan sabar menungguku datang padamu, walaupun saat itu kamu tahu aku masih tidak bisa melupakan Rey, dan sekarang, aku punya kamu, suamiku yang baik yang mau menerima aku sepenuhnya”

Saat itu aku benar benar menangis aku menyentuh wajahnya dengan lembut, tidak tahu seberapapun usahaku untuk mencintai Sam, aku tidak akan pernah bisa membalas cinta Sam yang sangat besar kepadaku, aku memeluk Sam. Aku tidak mau kehilangan dirinya, aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan mencintainya dengan tulus, aku akan memberikan segalanya untuk suamiku. Dia laki laki terbaik yang pernah kudapatkan.

“Rein, terimakasih, tapi kalau kamu masih belum bisa benar benar mencintaiku, aku akan menunggumu, jangan memaksakan diri Rein, hanya karena aku sangat mencintaimu, aku tidak mau kamu terbebani dengan cinta yang kuberikan, dan aku tidak mau kamu mencintaiku atas dasar kasihan. Aku mau...”

Aku tidak membiarkan Sam melanjutkan kata katanya, aku menyentuh bibirnya dengan jariku, aku merasakan kebahagiaan yang dirasakan Sam saat ini.

“Sudah cukup. hari ini adalah hari yang paling bahagia untukku, tapi kamu harus berangkat kerja Sam. kamu sudah hampir terlambat”

Aku menyeka air mata Sam dan dia menyeka air mataku, Mira pun merasakan kebahagiaan yang kami rasakan. Sam kembali memelukku dan mencium keningku sebelum dia bergegas mandi san berangkat kerja.

.

.

.

.

Hai semua.. Terimakasih yaa sudah baca novel ini. kalau kalian suka bisa di like dan kasi saran yaa. Saran apapun asal membangun dari kalian sangat penting loh.. 😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!