NovelToon NovelToon

Tabir Cinta Alea

1.Tawaran pernikahan

Seorang gadis cantik, tubuh tinggi semampai, kulit putih bersih dengan rambut hitam sepinggang yang di kuncir kuda memasuki ruangan serba putih dengan bau disinfektan yang khas dengan tergesa-gesa , menghampiri dokter yang memeriksa pria paruh baya yang terbaring di ranjang pasien.

"Bagaimana keadaan papah saya dok?"sapa gadis itu yang tak lain adalah alea prameswari

" alhamdulillah,untuk saat itu kondisi bapak cakra sudah mulai stabil, tapi seperti yang sudah saya saran kan kemarin harus segera dilakukan tindakan operasi agar sel kanker dalam tubuh pak cakra tidak semakin menyebar." jelas dokter Herman yang menangani kondisi pak cakra prameswara ayah dari alea.

"Akan saya usahakan melunasi biaya Operasi secepatnya dok. " tanya alea dengan nada sendu.

"baik lah kalau begitu tapi usahakan secepatnya ya mbak saya khawatir kondisi pak cakra semakin drop kalo tidak cepat operasi, saya permisi dulu" pamit dokter Herman.

alea hanya mengangguk. setelah dokter keluar dari ruangan alea hanya mampu menatap sang papa dengan mata berkaca-kaca sambil mendekap tangannya, menyesal karena tidak mampu melunasi biaya operasi untuk cinta pertamanya yang sudah beberapa hari ini terbaring diranjang rumah sakit akibat kanker otak BLyang menggerogoti tubuhnya beberapa bulan terakhir.

"maafin lea pah, maaf karena lea belum bisa jadi anak yang bisa diandalkan tapi lea janji secepatnya melunasi biaya operasinya agar papa tidak merasakan sakit lebih lama lagi" isak tangis alea yang terdengar pilu.

suara dering ponsel dalam tas slim bag nya menghentikan tangisannya

"Hallo, ada apa va? " berbicara dengan seseorang diseberang telepon itu

"Lea kamu ada dimana sih? sebentar lagi giliran masuk jam kerjamu. " eva rekan kerja alea di havanna cafe.

"ah ya maaf, aku lagi dirumah sakit tapi aku akan segera kesana. "

"oh yasudah cepat kesini jangan sampai telat, bisa bisa si bos marah, "

"oke"

alea memasukkan hpnya ke dalam tas lalu menatap kembali pusat papa nya yang masih tak sadarkan diri dari pengaruh obat.Sejenak ia menghela nafas pelan sambil mengusap ujung mata nya yang basah kemudian beranjak pergi ke tempat kerja yang sudah lebih dari 3 tahun menjadi sumber penghasilannya.

****

Braak,,

auhh

Karena terlalu terburu-buru alea tanpa segaja menambrak dada bidang seseorang yang hendak keluar dari cafe. ia mengusap dahi nya yang sakit terasa seperti benda keras.

"maaf" ucapnya

lalu ia mendongkak kan kepalanya ke atas menatap wajah dengan mata yang tajam seperti elang, hidung bangir serta rahang tegas didepannya.

Tanpa menjawab permintaan maafnya laki laki itu melengos pergi dari hadapan alea diikut seseorang dibelakangnya.

"ciih sombongnya, " desis alea

ia masuk ke cafe lalu menuju tempat istirahat karyawan untuk menaruh tas dan mengganti baju dengan seragam kerja.

"Bagaimana keadaan papa mu, " tanya seseorang yang menepuk bahunya dari belakang.

ia menoleh, menghela nafas "hmm, ya seperti itu lah tadi saat mau pulang kuliah pihak rumah sakit menghubungi ku katanya papa drop dan harus secepatnya dioperasi, "

"oh ya Tuhan, aku turut prihatin, maaf aku tidak bisa membantu apa apa karena keadaanku juga sedang kesusahan, " sesal eva.

"Doa mu saja sudah cukup untuk kesembuhan papaku, " alea berkata sambil tersenyum.

"semoga papamu cepat sembuh ya"

"amin"

"ya sudah aku juga harus mulai kerja, bukankah kau akan pulang" ucap alea sembari menuju meja kasir memulai pekerjaannya

"iya kan shift ku sudah selesai, bye " ucap eva rekan kerja na yang akan pulang

"bye"

alea melambaikan tangan nya pada eta da melanjutkan pekerjaan nya melayani pembeli.

suara decit pintu membuat pak cakra yang baru saja sadar menoleh ke pintu terpaku menatap seseorang yang baru saja masuk ke kamar rawat nya .

"sudah lama kita tidak bertemu cakra, bagaimana kabarmu,? ucap orang itu dengan tersenyum.

" ba, bagaimana bisa kau tau aku ada disini,tuan adipati gilbantara? suara lemah pak cakra penuh penekanan.

"aku sudah lama mencari mu cakra, dan akhirnya kita dipertemukan kembali walaupun dengan keadaan kau sekarang ini, " ucap tuan adipati.

"untuk apa kau mencariku setelah dulu memdepakku, " lirih pak cakra menatap wajah orang yang berdiri di samping ranjang nya.

"aku minta maaf untuk masalah yang terjadi di masalalu, Bertahun tahun aku mencari mu untuk menebus kesalahan dan berpikir sekarang adalah waktu yang pas"

pak adipati menjeda ucapannya sambil menarik nafas dalam-dalam.

"aku akan membiayai pengobatan mu sampai kau sembuh total dan bertanggung jawab atas kehidupan putrimu" sambung tuan adipati

pak cakra hanya tertawa pelan dengan lirih berkata "aku tau siapa dirimu, kau tidak akan memberi sesuatu secara percuma hanya karena rasa bersalah, jadi katakan apa mau mu?"

"aku hanya meminta satu hal dari mu, ini menyangkut putri dan cucu sulungku, "

pak cakra tertegun mendengar putrinya disebut, ia mencerna apa yang akan tuan adipati katakan mengenai putri semata wayangnya itu? ia tidak akan melibatkan putrinya ke hal yang berkaitan dengan masalalu nya yang pahit hanya untuk pengobatan nya. walaupun masalah dimasa lalu nya itu akan datang kapan saja datang menuntut untuk diselesaikan. tapi apakah harus alea? pikiran buruk mulai menghantuinya

tuan adipati menghela nafas, menatap ruangan didepannya dengan wajah gusar, ia tau permintaan nya tadi pas di membuat pak cakra syok tapi ia tidak mempunyai cara lain karena ini menyangkut masa depan cucu sulungnya. ia menghubungi orang kepercayaan nya yang menunggu dirinya di lobi rumah sakit untuk menyuruh cucu nya datang.

derap langkah seseorang menghampiri nya. ia terpaku menatap wajah cantik didepannya. lambaian didepan wajahnya membuyarkan lamunannya.

"maaf kakek sedang apa ya di depan ruang rawat papa saya" ucap alea pada tuan adipati

"hm saya__"

sebelum menyelesaikan ucapannya dokter keburu keluar dari ruangan. buru-buru alea menanyakan keadaan papa nya.

"papa saya kenapa ya dokter? apa terjadi sesuatu?" alea bertanya dengan raut khawatir

"tadi pak cakra hanya mengeluh sakit dikepalanya tapi sekarang sudah lebih baik karena diberi obat penahan rasa sakit, " terang dokter Herman.

"Terima kasih dokter,"

dokter Herman mengangguk kemudian berlalu memeriksa pasien lain.

"kau pasti alea ya putrinya cakra prameswara,?tanya tuan adipati.

alea menatap heran lelaki tua didepannya, karena merasa tidak kenal dan tidak pernah ketemu.

"ia kek, kakek siapa ya?" tanya alea penasaran

"begini saya adalah ayah dari sahabat papa mu, dan saya akan menanggung seluruh biaya pengobatan papa mu sampai sembuh asal kau mau melakukan satu hal, " ucap tuan adipati dengan nada penuh harap.

alea di buat penasaran dengan syarat itu. "apa itu kek"

"menikahlah dengan cucuku,"

"APAA"

2.Bimbang

Alea yang seperti biasa sepulang kerja langsung menemui papanya penasaran melihat seseorang didepan ruang rawat papanya awalnya ia mengira keluarga pasien sebelah tapi melihat orang itu mondar mandir di dekat pintu membuatnya mendekat,ia terkejut mendengar bahwa kakek tua itu mengetahui dirinya dan berencana membiayai pengobatan papanya dengan satu syarat. ia tertegun mencerna syarat yang diucapkan kakek tua didepan ? satu kata yang saat ini belum dipikirkan nya apalagi dengan seseorang yang tak dikenalnya. bagaimana bisa, ingin rasanya mengatakan TIDAK tapi dia juga memikirkan kondisi papanya yang semakin menurun dan menahan rasa sakit per kepanjangan.Dokter pun sudah berulang kali menyarankan operasi secepatnya nya tapi apalah daya alea yang belum sanggup membiayai nya yang mencapai ratusan juta.

Apalagi tuan adipati juga menawarkan akan membiaya kuliahnya sampai lulus nya saat ini masih semester 6 yang sampai ini menunggak uang semester jika tidak dibayarkn ia terancam tidak akan lulus tahun depan padahal sebentar lagi impian nya menjadi sarjana hukum akan tercapai.Apakah ia sanggup mengorbankan masa depannya, Tapi ia juga tak rela jika harus kehilangan sang papa.

"Aku sudah membaca rekam medisnya,disitu tercatat bahwa papamu sudah mengidap kanker otak stadium 2 dan harus cepat di lakukan operasi, kau tentu tidak mau kan kalau kanker itu semakin menyebar dan ganas yang mana akan mengancam nyawa papamu, " ucap tuan adipati dengan tegas.

"tapi kenapa harus menikah? aku bisa jadi pelayan anda tanpa dibayar pun tidak papa, " tawar alea

"no, pelayan dirumah ku sudah banyak yang ku buruh kan itu istri untuk cucuku, jadi jika kau setuju makan malam ini juga kau harus menikah dan aku akan langsung membawa papamu ke rumah sakit terbaik di kota.,"

"apakah harus malam ini juga, " tanya alea sambil memikirkan tampang calon suami nya

"semakin cepat semakin baik, " jawab tuan adipati dengan optimis bahwa tawaran nya akan diterima.

"aku akan bicara ini dulu dengan papa, " ucap alea sambil berlalu masuk ke ruang rawat papanya.

tuan adipati mengangguk lalu menelepon orang asisten nya

"Hallo, apakah kau sudah memberi tau cucu ku untuk ke rumah sakit tempat ku sekarang?? "

"ya tuan, asisten nya bilang kalau tuan elang sedang menuju kemari, " jawab sang asisten

"nanti bilang padanya untuk langsung menemui ku di ruang direktur rumah sakit ini, " ucapan tuan adipati sambil berjalan menuju ruangan direktur.

"baik tuan, "

tuan adipati mematikan telepon nya lalu menasuki ruang yang lansung disambut hangat oleh direktur tersebut.

***

Erlangga javie gilbantara turun dari mobil didepan pintu utama, mamasuki lobi rumah sakit diikuti asisternya dibelakang dengan tergesa-gesa menghampiri laki laki parubaya yang menyambutnya di lobi.

"Dimana kakek? apa yang terjadi dengan nya" tanya Elang

"tuan adipati baik-baik saja, beliau sekarang sedang menunggu anda diruang direktur, mari tuan "jelas pak Ardi asisten tuan adipati.

Erlang mengikuti langkah asisten kakeknya menuju lift .saat tiba lantai teratas rumah sakit ia memasuki ruangan tempat kakek nya berada , di dalam sana tuan adipati sedang bercekrama dengan direktur

" kek"

"apa yang kakek lakukan disini? " elang menyelonong duduk di samping kakeknya sambil menggangguk hormat pada direktur

"nahh ini dia cucuku yang akan menikah ini, " ucap tuan adipati pada direktur dengan menepuk bahu elang

"apa yang kakek bicarakan, " sahut elang tidak terima baru saja datang tiba-tiba kakeknya melontarkan ia akan menikahan.

mendengar pertanyaan elang, tuan adipati menghiraukan nya dan melanjutkan pembicaraannya dengan direktur

"jadi pak budi ijab kabul nya sendiri mungkin ada di laksanakan 1 jam dari sekarang, "

"kakek ap- " ucapan elang terpotong

"mohon sekiranya anda bisa menjadi saksi di pernikahan tersebut yang terkesan mendadak, "

"tentu tidakpapa tuan, nanti saya juga akan kordinasi dengan staf yang menangani pak cakra untuk turut jadi saksi, " jawab direktur dengan senyum ramah.

"kalo begitu saya permisi,"

tuan adipati berdiri mengulurkan tangan nya panda direktur untuk berpamitan diikuti elang. melangkah keluar yang sudah ditunggu oleh asisten nya dan asisten elang.Elang mencekal lengan sang kakek, membuat tuan adipati menoleh.

"apa maksud dari pembicaraan kakek dengan direktur itu? siapa yang akan menikah? " tanya elang dengan wajah datar dan penasaran.

"kau akan menikah dengan perempuan pilihanku, suka tidak suka kau harus mau, " ucap tuan adipati penuh penekanan.

"Bagaimana aku bisa menikah dengan orang yang tidak aku kenal dan tidak aku cintai, tidak kek aku tidak mau, " tolak elang

"sekalipun ini permintaan terakhir ku? tolong elang jika bukan demi aku lakukan ini untuk almarhum ayahmu, putraku itu pasti akan senang di alam sana jika kau mau permintaan ku karena itu salah satu impiannya, "

"dan di masa depan kau akan berterima kasih padaku atas pernikahan ini, " sambung tuan adipati menatap penuh harap wajah elang yang sangat mirip dengan Ronald gilbantara putranya.

Bibir elang terasa kelu mendengar ayahnya disebut, di satu sisi ia tidak akan mau ayahnya kecewa tapi disisi lain ia juga tidak mau menikah sekarang.

"apa maksud dari ucapan kakek itu? " elang penasaran maksud dari ia akan berterima kasih atas pernikahan ini.

"suatu saat nanti kau akan tau sendiri, " ucap tuan adipati dengan senyum misterius.

tuan adipati yakin bahwa elang tidak akan menolak permintaan nya begitupun alea makan dari itu ia menyuruh asisten elang yaitu Dirga suseno untuk mencari kebaya dan cincin pernikahan serta kiyai atau penghulu. ia mengajak elang untuk menemui alea dilantai bawah. elang hanya mampu mengikuti keinginan kakeknya,menolakpun percuma. ia berpikir apa benar ini salah satu keinginan ayahnya yang belum terucap sebelum meninggal, memang benar ayah nya pernah bilang agar elang menikah dengan calon yang dipilih kakeknya tapi apakah harus sekarang? disaat hatinya sendiri belum siap? ntahlah.

*****

alea memasuki ruang rawat dan mendekat pada papanya, memperhatikan wajah pucat itu, sungguh prihatin ia rasakan sosok pelindungnya harus terbaring tak berdaya seperti itu. Kehidupan serba sederhana yang di alaminya sejak kecil memaksa pak cakra untuk bekerja keras tak kenal waktu agar dapat memberikan masa depan cerah untuk alea sehingga tidak menyadari kondisi tubuhnya sendiri, ia sendiri bekerja sebagai penjahit keliling berbekal ilmu yang diwariskan sang ibu.alea yang pada saat itu baru sampai kampus dikejutkan dengan telepon yang mengatakan bahwa papanya jatuh pingsan dan segera dilarikan ke rumah sakit, saat itu pula ia mengetahui bahwa ada kanker yang bersarang di kepala papanya, membuatnya terpukul lalu meminta dokter memberikan perawatan dengan mengandalkan tabungannya hasil bekerja saat ia masih sma sampai sekarang, walau tidak cukup untuk operasi dan pemulihan nya yang mencapai ratusan juta.ia bahkan sudah menawarkan rumah tua warisan neneknya tapi sampai sekarang belum ada yang tertarik.

ia menundukkan wajahnya disambing ranjang pak cakra, air matanya mengalir deras tanpa diminta.

tangisannya berhenti saat ada tangan yang membelai halus rambutnya, membuatnya menoleh

"papa, "

3.Kenapa harus dia

"papa, "

"papa sudah sadar, ? tanya alea, ia langsung memeluk tubuh lemah didepannya, bergumam " papa harus kuat, lea tidak sanggup kalau harus kehilangan papa, "

pak cakra hanya tersenyum mendengar penuturan putrinya itu sambil terus membelai rambut nya dengan tangan yang terhalang selang infus.aleateringat kakek tua tadi, duduk kembali di kursi samping ranjang.

"apa papa tau kakek yang tadi ada didepan? " tanya alea.

"kau tadi bertemu dengannya? " pak cakra balik tanya.

"iya, dia bilang bahwa papa sahabat anaknya, dan berniat membantu membiayai pengobatan papa asalkan a aku-, ucapan alea terpotong.

" tidak nak, papa tidak akan mau menerima bantuannya"ucap pak cakra tak terima.

Bagaimana mungkin ia membiarkan anaknya menikah dengan dengan orang yang memiliki hubungan masalalu dengannya. itu hanya akan memberi kepahitan apalagi ia tau bahwa sosok adipati gilbantara adalah sosok yang arogan, ambisius dan tak mau terkalahkan.

Tidak menutup kemungkinan bahwa sifat buruk nya itu menurun pada cucu nya, sama seperti Ronald gilbantara yang sangat mewarisi ayahnya itu, walaupun terdapat perbedaan karena sosok Ronald lebih ramah dan bijak. Tapi karena itu lah yang membuatnya tertipu hingga membawa nya pada rasa kehilangan dan kerinduan pada sosok yang tak bisa di seutuhnya.

"tapi kenapa tidak pah,

" Apa dia mengatakan pada mu syarat dari bantuannya itu? "tanya pak cakra memotong ucapan alea

Alea hanya mengangguk

" dan kau mau menerima nya? "

lagi lagi alea hanya mampu menganggukan kepalanya.

pak cakra menghela nafas panjang " sudah ku duga orang itu tidak akan memberi bantuan dengan cara cuma cuma pasti ada timbal baliknya, dan yang lebih membuat ku tak habis pikir kau mau menerima nya, menikah dengan orang yang tak dikenal dan tak kau cintai? "

"pah, apapun akan aku lakukan asal papa bisa sembuh, lagipula menikah dengan nya bukan hal yang buruk? " alea mencoba memberi pengertian sambil menggenggam tangan papanya.

"aku lebih baik mati daripada harus melihat kau menderita karena pernikahan paksa ini, " ucap pak cakra tegas.

" aku akan jauh lebih menderita jika harus kehilangan papa, aku tau yang namanya hidup mati seseorang sudah ditentukan tapi apa salah nya jika kita melakukan penyembuhan, kata dokter Herman kanker papa masih stadium 2 , jadi masih bisa diobati agar tidak semakin menyebar.

"kau jual saja rumah peninggalan nenekmu itu"pak cakra masih memikirkan jalan keluar dengan menjual harta satu satunya yang dimiliki.

" aku sudah menawarkan nya ke beberapa orang tapi tidak ada yang tertarik dengan rumah tua itu, lagian aku tidak tega jika harus menjual rumah itu, disana banyak kenangan kita, " ucap alea benar adanya.

"aku hanya tidak ingin kau menderita-

"aku tidak akan menderita, dan tidak akan membiarkan orang lain membuatku menderita, " ucap alea tegas.

pak cakra mengingat rumah itu, tempat dimana ia dibesarkan oleh ibu bersama adiknya. disana pula ia memadu kasih dengan almh istrinya. ia masih ingat,di setiap sudut rumah itu terdengar jelas tawa alea yang menggema, tawa yang membuat nya lupa sejenak akan kesedihan dan kehilangan karena ditinggalkan satu persatu orang yang di sayanginya.membuat nya hanya memfokuskan diri membesarkan alea hingga ia sekarang tumbuh sehat dengan wajah sangat mirip dengan istrinya, bukan hanya mirip tapi sangat persis bahkan tidak dapat dibedakan.

Apakah ia harus memberikan ijin untuk alea menikah sekarang?

ia tau alea adalah tipe orang yang sedikit ceroboh, polos, suka mengambil keputusan tanpa berpikir dan keras kepala persis seperti dirinya.

karena itu pula lah membuatnya takut dan tak dapat menentang keinginannya.ia hanya mampu mendoakan agar kehidupan alea kelak baik-baik saja.

"terserah kau saja nak, asal kau berjanji akan menjaga diri dengan baik apalagi nanti status mu bukan wanita lajang lagi,

" tentu, "alea memeluk papanya senang karena keputusannya direstui " aku sangat menyayangi mu pah, "

pak cakra tersenyum seraya membalas pelukan itu "aku juga sangat sangat menyayangimu nak, "

setelah berpelukan cukup lama alea melepaskannya karena ingin ke toilet, ia pun gegas pergi, tak lama setelah itu muncullah dua laki laki beda generasi menghampiri pak cakra.

pak cakra yang awalnya memejamkan mata merenungi keputusannya tadi menoleh ke ke orang yang baru saja tiba membuatnya tertegun menatap lelaki muda di samping di samping tuan adipati yang diyakininya putra dari ronald gilbantara.

Jika dilihat dari wajahnya elang memang sangat mirip dengan ronald waktu masih muda . hanya saja elang memiliki iris mata biru mungkin turunan dari neneknya dan tatapan nya pun lebih tajam sedangkan ronald lebih teduh. lamunanya berhenti ketika tuan adipati berbicara.

"jadi ini dia erlangga kami bisa memanggilnya elang, putra semata wayang ronald, bagaimana tampan kan? persis seperti ronald, " ucap tuan adipati bangga.

pak cakra mengangguk sementara elang hanya diam saja.

"jadi apakah kau sudah menyetujui permintaan ku itu? tanya tuan adipati pada pak cakra yang hanya dibalas dengus lemah.

" bukankah dari dulu aku memang selalu kalah jika berurusan denganmu tuan adipati gilbantara yang terhormat, "ucap pak cakra dengan penuh penekanan.

mendengar itu tuan adipati tertawa merasa lucu" hahahah kau ini ada ada saja"

sementara elang hanya menatap bingung terhadap dua laki-laki di hadapan nya seperti dapat membaca bahwa ada aura permusuhan dari keduanya.

"eh ngomong-ngomong di mana putrimu itu?" tuan adipati celingukan mencari keberadaan alea di ruanganan ini.

tak lama alea muncul dari toilet, diam terpaku menatap pria asing didepan nya. "bukankah dia orang yang aku tabrak dicafe tadi" ucap alea bingung untuk apa orang itu ada di kamar rawat papanya bersama tuan adipati atau jangan jangan, oh ya Tuhan alea repleks menutup mulut menyadari satu hal.

tuan adipati yang menyadari keberadaan alea pun menoleh "hei nak kenapa kau berdiri disitu, ayo kemari, kenalkan ini elang calon suamimu, "

alea hanya tersenyum kikuk sambil mendekat berdiri di satu sisi ranjang papanya,

"elang kenal kan ini pak cakra sahabat papamu dulu, dan yang cantik itu alea calon istri mu, " terang tuan adipati pada elang

elang hanya mengangguk sambil menatap alea dari bawah sampai atas membuat yang ditatap merasa risih. ia mendengus sebal"kenapa harus dia"ucap elang dalam hati.

Tak lama pak Ardi dan Dirga datang membawa barang yang diperintah kan oleh tuan adipati.

"nah alea pake kebaya itu nak, tidak mungkin menikah dengan memakai kaos itu, " titah tuan adipati dengan lembut, menyodorkan kebaya itu pada alea.

alea pun menurutinya, masuk ke toilet dan menggantinya disana, tak lama kemudian ia keluar dan ternyata sudah banyak orang yang akan menikahkannya didekat papanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!