NovelToon NovelToon

CINTA SI YATIM

NAMA KU LAILA

Nama ku adalah Laila Wulandari, aku sudah menjadi yatim sejak berusia lima tahun, ayah ku yang selama ini bekerja sebagai buruh serabutan tiba-tiba sakit keras karena sakit paru-paru yang sudah beliau idap sejak 1 tahun silam.

Sejak ayah ku meninggal ibu ku berusaha keras untuk menghidupi aku dan adik ku, ibu setiap jam 3 pagi selalu bangun lebih awal untuk membuat kue basah dan ketika sang fajar telah menunjukan sinar nya ibu ku akan berkeliling desa untuk menjajakan kue basah nya.

Aku yang masih berusia 5 tahun tentu tak dapat membantu banyak, hanya doa yang mampu aku berikan untuk ibu agar ibu tetap kuat, tegar dan sehat dalam menjalani kerasnya hidup, tabungan ibu dan harta benda kami yang tidak seberapa nilainya sudah habis lenyap untuk biaya berobat ayah dan ibu harus bekerja keras menggantikan ayah untuk mencari uang agar kami bisa makan dan membayar biaya sekolah.

Adik ku pun masih berusia 3 tahun namanya Lula Kasyafani, saat ibu sibuk menjajakan kue aku akan dengan senang hati membantu ibu mengurus Lula, aku memandikannya, memasangkan baju untuknya dan menyuapkan makanan untuknya. Saat Lula sudah siap dan bisa ku tinggal dengan semua mainan miliknya barulah aku membersihkan diri ku sendiri dan menyiapkan makanan untuk ku dan juga untuk ibu ku.

Sungguh sangat miris dan hati ku pun sangat sakit disaat aku melihat teman-teman seusia ku bermain dan bersendagurau bersama keluarganya aku justru dihadapkan oleh nasib dimana aku harus bisa membantu ibu dan harus menjadi anak yang baik dan berguna untuk ibu hanya demi sedikit mengurangi beban ibu.

Saat ibu sudah pulang setelah selesai menjajakan kue, barulah ibu mengantarkan aku ke sekolah dan setelah itu aku akan ditinggalkan begitu saja karena ibu harus pergi lagi kepasar untuk membeli bahan-bahan membuat kue untuk hari besok, sedih yaa aku sedih..... ibu harus pergi sedangkan teman-teman ku yang lain dijaga dan ditunggu oleh orang tuanya di sekolah, saat pulang sekolah nanti pun aku bahkan kadang tidak dijemput oleh ibu sehingga guru ku yang akan mengantarkan aku pulang ke rumah.

Saat ini usia ku sudah 15 tahun dan sekarang aku duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama tapi aku sudah tidak bisa melanjutkan sekolah ku karena ibu saat ini sedang sakit dan aku pun terpaksa putus sekolah. Aku sekarang menggantikan ibu untuk membuat dan berjualan kue keliling, aku harus merawat ibu ku yang sakit dan mencari uang untuk biaya sekolah Lula, yaa walau pun aku tidak bisa sekolah setidaknya Lula bisa hidup lebih layak dari aku.

Aku terpaksa mengubur semua angan dan cita-cita ku dan harus selalu bisa tersenyum di depan ibu dan adik ku yaa walau pun hati ku sangat sedih dan sakit tetapi dengan tersenyum di depan mereka setidaknya mereka bisa melihat aku baik-baik saja karena aku tidak boleh lemah meskipun aku dihina dan dicaci maki karena aku terlahir dari keluarga miskin sehingga orang-orang kadang memandang ku dengan sebelah mata.

Hingga pada akhirnya aku dipertemukan dengan seorang laki-laki yang tulus yang menerima segala kekurangan ku, laki-laki yang mampu membuat aku tersenyum di tengah getirnya hidup, laki-laki yang mampu manjadi naungan di tengah panasnya dunia yang menghimpit ku.

Namun satu hal yang tidak pernah terbayang oleh ku sebelumnya, aku yang hanya seorang gadis miskin dan yatim serta tidak berpendidikan ingin menggapai seorang laki-laki mapan dan terpelajar tentu hal ini ditentang oleh ibu dan keluarganya.

Akan kah aku mampu mempertahankan nya di sisi ku? akan kah aku mampu bertahan di tengah perbedaan kasta diantara kami? akan kah kami bisa bersatu dan membina keluarga yang bahagia?

BAGAI LANGIT DAN BUMI

Kring.... kring..... kring....

Bunyi alarm ponsel membangunkan Laila dari dunia mimpinya. Saat ini jam sudah menunjukan pukul 3 pagi, waktu untuk Laila memulai aktifitasnya.

Uuuuuummmm aaahhhhhh......

dengan malas Laila membuka matanya.

" Oke Laila semangaattt, hari mu baru dimulai" ucap Laila pada dirinya sendiri.

Tempat pertama yang ia tuju adalah kamar mandi untuk membersihkan diri dan mencuci muka, setelah selesai dengan aktifitas di kamar mandi Laila langsung bergegas menuju dapur.

Pertama yang ia lakukan menyiapkan wadah untuk membuat kue, mengambil tepung, telur, dan bahan-bahan yang lain.

" Laila " terdengar suara ibu memanggil

" Iya bu "

" Hari ini kamu buat kue apa nak? " kata ibu yang ternyata sudah berada di dapur.

" Laila hari ini mau buat dadar gulung, bolu kukus, lemper dan risol saja bu "

" Mau ibu bantu? "

" Tidak usah bu Laila bisa sendiri, ibu istirahat saja di kamar biar ini Laila yang kerjakan "

" Maafkan ibu nak, karena ibu sakit dan lumpuh, kamu terpaksa harus menggantikan ibu untuk mencari nafkah "

" Tidak apa bu, Laila ikhlas untuk ibu dan Lula "

Laila berkata kepada ibu dengan senyum secerah matahari.

" Sekarang ibu istirahat dan lanjutkan tidur ibu " ucap Laila lagi kepada ibunya.

Ibu pun mengangguk seraya pergi menjauh dari dapur. Tanpa terasa air mata jatuh menetes di pipi wanita paruh baya itu.

Yaaa, tentu saja...

Hati ibu mana yang tidak sakit harus melihat anak gadisnya menjadi tulang punggung keluarga, sedangkan dia hanya duduk lemah di kursi roda.

Iyaa sekarang Lastri (nama ibu Laila dan Lula) lumpuh dan tidak bisa berjalan sejak 6 bulan yang lalu karena penyakit komplikasi diabetes yang dideritanya. Penyakit ini membuat terjadinya pengentalan darah di otak yang memicu kelumpuhan syaraf dan stroke ringan sehingga sekarang kaki Lastri menjadi lumpuh dan sudah tidak bisa berjalan lagi.

" Malang sekali nasib mu Laila, diusia mu yang baru 15 tahun kamu harus bekerja sekeras ini dan tidak bisa melanjutkan sekolah mu, semoga Allah selalu meridho'i jalan mu nak " doa ibu Lastri didalam hatinya.

Saat ini jam sudah menunjukan pukul 6 pagi dan Laila pun sudah selesai dengan aktifitas membuat kue nya. sebelum pergi berjualan Laila terlebih dahulu menyiapkan sarapan untuk ibu dan juga Lula.

Setelah sarapan tertata rapi di atas meja makan baru lah Laila pergi untuk berjualan.

" Ibu laila berangkat dulu yaa "

" Iya sayang kamu hati-hati di jalan " ucap ibu

Laila pun mencium punggung tangan ibunya kemudian pergi menjauh secara perlahan sampai punggung putri tercintanya itu tidak terlihat lagi dijangkauan matanya.

Saat ibu melewati kamar putrinya ibu melihat Lula masih setia memejamkan matanya dengan selimut tebal yang menutup tubuhnya. Ibu lalu menghampiri Lula dan berkata " Lula... ayo bangon nak, kamu tidak sekolah? "

" Sebentar lagi bu, masih ngantuk.... ibu jangan berisik " kata Lula kepada ibunya.

" Kalau kamu tidak bangun nanti kamu bisa terlambat sekolah nak "

"A A A A HHHH ibu ini pagi-pagi berisik sekali. Apa ibu tidak ada pekerjaan lain selain mengganggu orang tidur " hardik Lula kepada ibunya.

" Astagfirullah lula " ucap ibu sambil mengelus dada nya.

Lula pun bangkit dari ranjang keluar kamarnya dan menuju ke kamar mandi dengan muka merah menahan amarah.

Braaaaakkkkk...

Bunyi suara pintu yang dibanting Lula dengan keras

Ya Allah kenapa sikap Laila dan Lula sungguh sangat jauh berbeda bagai langit dan bumi. Laila sungguh benar-banar anak yang lembut, baik, ramah, dan murah senyum. Sedangkan Lula kenapa dia begitu kasar, pendendam dan sombong ya Allah.

Ratap ibu Lastri kepada dirinya, kenapa anak-anak ku menjadi seperti ini yaa Allah... Maafkan aku yang tidak bisa mendidik anak-anak ku dengan baik sehingga mereka jadi seperti ini.

hiks hiks hiks tangis ibu Lastri terdengar begitu lirih dan tanpa diperintah air mata ibu Lastri menerobos keluar dengan sendiri nya.

Setelah Lula selesai mandi dan memakai seragam putih biru nya, yaa sekarang lula duduk dibangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama, karena usia Lula dan Laila cuma berbeda 2 tahun, ketika Laila lulus Sekolah Mengah Pertama iya tidak melanjutkan lagi sekolah karena harus membayar biaya pendidikan Lula yang akan masuk Sekolah Menengah Pertama.

Sekarang dan disini lah Lula dan ibu berada duduk di depan meja makan, ketika Lula melihat makanan di sana yang ada cuma telur ceplok dan nasi goreng Lula dengan kasar manghempaskan piringnya.

Praaaankkkkk

Terdengar bunyi nyaring dari piring yang pecah karena dilemparkan Lula ke lantai.

" Apa-apaan kamu Lula" ucap ibu Lastri

" Lula bosan setiap hari harus makan nasi goreng dengan telor ceplok, memangnya ibu pikir otak Lula tidak kering setiap hari makan seperti ini?

Lula ini masih dalam masa pertumbuhan, harusnya Lula ini makan makanan bergiji bukannya iniiiii terus setiap hari ".

" Massyaallah nak, seharusnya kamu bersyukur kita masih bisa makan. Kakak kamu kerja keras mencari uang supaya kita tetap bisa makan setiap hari ".

" Harusnya kak Ila itu bekerja lebih keras lagi, biar kita gak makan SAMPAH seperti ini setiap hari "

" Jaga mulut kamu Lula " ibu Lastri mulai marah dan meninggikan suaranya.

" Ha ha hah ibu bilang jaga mulut, dasar ibu saja yang tidak bisa diandalkan, nasib Lula memang sial terlahir miskin dan punya ibu lumpuh seperti ibu "

" Cukup lula " suara ibu mulai tercekat, bu Lastri memegangi dadanya yang mulai terasa sakit.

Lula dengan santai nya beranjak dari meja makan dan pergi meninggalkan ibunya yang masih mencoba menormalkan nafas untuk mengurangi rasa sakit di dadanya.

Lula mengambil tas ranselnya di kamar dan berlalu begitu saja pergi untuk ke sekolah.

Braaaaaakkkkkk

Sekali lagi terdengar suara pintu yang di tutup secara kasar, yaa siapa lagi pelakunya kalau bukan Lula.

Perlahan ibu mencoba turun dari kursi rodanya untuk membersihkan piring dan nasi yang berserakan akibat ulah Lula, ia harus membereskan kekacauan ini sebelum Laila pulang ke rumah, ia tidak mau Laila melihat ini semua agar Laila tidak bersedih dan kecewa terhadap adiknya.

Yaa benar....

Selama ini memang bu Lastri selalu menutupi tinggah buruk Lula terhadapnya kepada Laila. Hal ini tentu saja ia lakukan agar kakak beradik itu tetap akur dan tentu saja ia tidak ingin membuat Laila merasa tidak di hargai atas semua kerja kerasnya selama ini

" Yaa Allah buka kan laah pintu hati Lula dan lembutkanlah hatinya ya Allah " sekali lagi rintihan pilu itu terdegar dari bibir bu Lastri.

PETAKA

Pagi itu berlalu seperti biasa tapi tidak untuk Laila.

Baru saja keluar beberapa meter dari rumahnya, tidak sengaja seorang anak kecil yang tengah berlari-lari menabrak laila

Bruuukk

Laila terjatuh

Semua kue dagangannya berhamburan ke jalan dan ada beberapa yang masuk ke dalam kubangan lumpur

Laila menatap sendu pada anak kecil itu

Sandi . . . .

Terdengar teriakan seorang wanita dari arah belakang laila

" Mama " ucap anak itu

" Kamu gak apa-apa nak, kenapa kamu lari-lari ? " ucap wanita itu kepada anaknya

Sandi : . . .. . . . .. . (diam seribu bahasa)

Kemudian wanita itu melirik Laila yang masih tersungkur di jalan

Sambil mengumpulkan kuenya yang berserakan akibat insiden tadi.

" Ehh mbak makanya jalan itu hati-hati, kalau nanti anak saya kenapa-napa bagaimana? emang nya mbak mau tanggung jawab? " ucap wanita itu

" Maaf bu, anak ibu yang tadi menabrak sa....

Belum selesai Laila bicara ibu dari anak itu sudah memotong kalimat Laila

" Alah alasan saja kamu...Sudah salah malah menyalahkan anak kecil, dasar tidak tau malu " ucap wanita itu

Wanita itu pergi begitu saja dengan menggandeng tangan anaknya, dan dengan tega sengaja menginjak kue dagangan Laila.

Laila yang melihatnya pun hanya bisa pasrah

Sambil menyeka air matanya yang keluar membasahi pipi manisnya.

Dengan hati-hati laila mengumpulkan kue yang masih bisa dibersihkan dan masih layak untuk dijual.

Laila berkata pada dirinya sendiri " ayo Laila kamu pasti bisa, semangat dan tersenyumlah "

Langkah kaki itu melenggang dengan pasti menuju warung tempat biasa Laila menitipkan kuenya.

Seolah tidak pernah terjadi apa-apa Laila menyapa pemilik warung dengan senyum secerah mentari.

" Selamat pagi bu Yana " ucap Laila

Ibu Yana menatap Laila dengan tatapan tidak biasa tanpa menjawab sapaan dari Laila

" Eeemm La i la " ucap ibu Yana dengan terbata

Laila melihat ke arah bu Yana dengan masih tersenyum, padahal dalam hati Laila penuh dengan seribu tanya

" Kenapa perasaan ku jadi tidak enak " ucap Laila dalam hati

Bu Yana kemudian melanjutkan kata-katanya : " maaf Laila kue yang kamu titipkan kemaren tidak ...

A A A A H H H H

Laila menjerit kesakitan

Ternyata ada seorang wanita yang tiba-tiba menarik rambut Laila dari belakang dengan membabi buta.

" Hheh anak sialan.... Anak kurang ajar " hardik wanita tesebut.

Bu Yana yang melihat itu pun menjadi panik dan berusaha untuk menolong Laila

" Sudah bu Santi, lepaskan Laila "

Ya Allah sudah bu cukup... cukup..." teriak Bu Yana sambil berusaha melerai perbuatan bu Santi

Bu Santi pun tidak mendengarkan bu Yana seakan amarahnya sudah dikuasai oleh setan.

Bu Santi dengan membabi buta menampar Laila dan dangan tega membenturkan wajah Laila ke jalan, sehingga membuat wajah Laila ringsek seketika dan darah segar pun memgalir dari ujung pelipisnya

Karena bekas tamparan bu Santi pipi Laila pun seketika menjadi memar dan di ujung bibirnya pun juga mengeluarkan sedikit darah.

Laila hanya bisa menangis kesakitan.

Bu Yana yang panik langsung berteriak meminta tolong dari warga sekitar

TOLONG

TOLONG

TOLONG

Teriak bu Yana

Warga yang mendengar teriakan bu Yana langsung berdatangan, dan warga mencoba menolong Laila untuk terlepas dari cengkraman bu Snti

Tak tanggung-tanggung dua orang warga dengan kuat menarik bu Santi ke belakang dan menahannya agar Laila bisa terlepas.

karena bantuan dari orang-orang itu, Laila dengan cepat berlari dan bersembunyi di belakang bu Yana

Laila pun menangis dengan sesegukan.

" Brengsek kalian jangan halangi aku " ucap bu Santi

Pak RT yang kebetulan lewat melihat warganya berkerumun dengan segera mendekati keramaian itu.

" Ini ada apa rame-rame kayak gini " ucap pak RT

" Ini pak, bu Santi memukuli Laila " kata salah satu warga

Pak RT melihat ke arah bu Santi sebentar dan kemudian melihat ke arah Laila

" Coba ceritakan pelan-pelan bu Santi sebenarnya apa yang terjadi, ini negara hukum maka jangan langsung main kasar " ucap pak RT menjadi penengah

" Anak sialan itu sudah mencelakaan anak Saya, karena makan kue buatan dia anak Saya keracunan dan sekarang terbaring di rumah sakit " ucap bu Santi

" Tidak hanya itu, kemaren juga ada warga yanga menemukan cicak di dalam kue yang dibuat olehmya " lanjut bu santi sambil menunjuk-nunjuk ke arah laila

Pak RT pun kemudian beralih ke Laila, dan berkata :

" Benar begitu Laila, apa yang di ucapkan bu Santi " ucap pak RT

" Tidak pak RT itu tidak benar " ucap Laila

" Kue yang saya buat itu bersih... Saya membuat sendiri dengan bahan-bahan yang Saya beli di pasar dan Saya pun selalu mencek setiap produk yang Saya beli dan tidak ada produk kadaluarsa yang Saya gunakan " ucap Laila lagi

" Haaaallllah mana ada maling ngaku " timpal Santi

" Sumpah demi Allah, kalau ibu tidak percaya ibu bisa cek sendiri di rumah Saya " ucap Laila

" Bisa saja kan barang buktinya sudah kamu lenyapkan " ucap bu Santi lagi

" Saya berani bersumpah atas nama ibu Saya, bahwa apa yang ibu tuduhkan itu semuanya tidak benar ".

" Sudah laah sudahh... Masalah ini bisa kita selesaikan baik- baik" ucap pak RT

" Laila kamu pulang dulu dan obati luka-luka mu " ucap pak RT lagi kepada Laila

Laila pun mengaguk pasti dan ģkekacauan ini

Pak RT tidak tega melihat langkah gontai dan lemah laila, apalagi Laila hanya seorang anak yatim yang masih di bawah umur, maka dari itu pak RT menyuruh laila untuk pulang.

Pak RT kemuadian mengajak bu Santi duduk di warungnya bu Yana

" Ayo bu Santi kita duduk dulu sebentar " ucap pak RT sambil menggiring langkah bu Santi ke warung bu Yana

"Ķapan anak ibu masuk rumah sakit? " ucap pak RT

" Kemaren setelah pulang dari warung bu Yana dan makan kue Laila " ucap bu Santi

Pak RT pun beralih kepada bu Yana

" Benar begitu bu Yana? " ucap pak RT sambil menatap bu Yana

" Eeemmm Saya tidak tau pasti pak RT, tapi sebelumnya belum pernah terjadi yang seperti ini " ucap bu Yana

" Mungkin ini hanya salah paham bu santi, sekarang ibu pulanglah dulu dan Saya akan mencoba mencari tau apakah benar kue buatan Laila beracun " ucap pak RT

Karena sudah terlalu lelah marah-marah bu Santi setuju untuk pulang dan berlalu begitu saja meninggalkan warung bu Yana dan pak RT di sana.

Laila berjalan menuju rumahnya dengan semua rasa sakit hati dan fisik yang didapatnya pagi ini.

Langkah Laila begitu lemah, matanya bahkan sekarang membengkak karena menangis sedari tadi

Senyum cerah dibibirnya menghilang, lenyap seketika seiring dengan terus jatuhnya buliran bening itu.

Brrruuukkkk

Karena kurang memperhatikan jalan Laila akhirnya menabrak seorang laki-laki.

" Uhhh hey kalau jalan tu pakai mata " ucap laki-laki itu

" Mm aaff Saya tidak sengaja " ucap Laila terbata

Laki-laki itu memperhatikan Laila dari atas sampai bawah, kemudian tersenyum tipis, seolah baru saja menemukan ikan segar

Dengan lancang laki-laki itu mengangkat dagu Laila dan berkata " Gadis manis kenapa muka mu seperti ini, mari sini abang bantu mengobati lukanya " ucap laki-laki itu sambil tersenyum licik

Laila pun langsung menepis tangan laki-laki itu dan berkata

" TOLONG JANGAN KURANG AJAR "

" Haa haa haa (tertawa) anak manis, jangan jual mahal dengan abang " ucap laki-laki itu

Melihat gelagat laki-laki di depannya, Laila hendak pergi dengan cepat.

Dan ketika laki-laki itu masih tertawa, Laila dengan cepat berlari... Namun naas langkahnya kalah cepat dan laki-laki itu berhasil menahan pergerakan laila.

Laila berteriak dan memberontak sekuat tenaga

TOLONG

TOLONG

TOLONG

Namun karena tempat itu sangat sepi tidak ada yang mendengar teriakan laila.

Laki-laki itu dengan kasar menyeret laila ke semak semak dan menghempaskan tubuhnya diantara rerumputan

" Auuu " Laila meringis kesakitan

Laila pun menangis sejadi-jadinya dan memohon belas kasihan laki-laki itu

" Tuan Saya mohon lepaskan Saya, kasihani Saya Tuan, tolong jangan sakiti Saya " ucap Laila

" BEERISSIK.. " ucap laki-laki itu

Laila mencoba memberontak sekuat tenaga dengan sisa kemampuannya. Namun apalah daya, dia hanya gadis lemah yang tenaganya tidak sebanding dengan laki-laki ini

" Hiks hiks hiks " tangis pilu Laila

" Ibu... tolong " ucap batin Laila

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!