NovelToon NovelToon

SKAKMAT

Prolog

Pengenalan karakter dan cerita

Amanda Manuwella

Dia adalah wanita tangguh dan pekerja keras, yang berhasil mendirikan perusahaan besar dan terkenal di Indonesia, Oportunity Group. Ia adalah seorang yatim piatu. Ayah dan ibunya meninggalkannya, saat ia masih bayi dan menitipkannya di panti asuhan. Hidupnya penuh dengan pengalaman dan perjuangan yang cukup keras. Hingga membawanya di titik tertinggi saat ini. Wajahnya yang cantik, dan kesuksesannya menjadikannya dipuja oleh setiap lelaki, di seluruh pelosok negeri.

Tiga tahun yang lalu ia pernah jatuh cinta. Ia bertemu dengan seorang pria tampan yang ia puja dengan seluruh hidupnya. Namun entah apa yang terjadi, hingga pria itu meninggalkannya. Sejak saat itu, hidupnya berubah. Tidak ada lagi senyum cerah di wajah cantiknya. Sikapnya berubah 180•, setelah kejadia itu. Ia menjadi gadis yang kejam, dingin dan egois. Tidak mau satu pun keinginannya dan keputusannya dibantah oleh siapapun. Membuatnya ditakuti, dan disegani oleh seluruh bawahannya, bahkan seluruh masyarakat di pelosok negeri. Demikianlah wanita itu setiap harinya. Ia hidup dalam bayang-bayang kemunafikan, berusaha kuat, seolah-olah tegar, padahal ia sangat lemah dan rapuh. Bagaimana pun ia adalah seorang manusia biasa, bukan?.

Apapun yang terjadi dalam hidup ini, semua tidak luput dari pantauan Sang Pencipta. Ia yang membuatmu melalui proses panjang hingga kau akan bahagia. Hingga suatu hari wanita cantik itu, bertemu dengan seorang laki-laki tua yang cukup menyedihkan

Dengan penuh ketakutan, laki-laki itu mengumpulkan keberanian untuk menyampaikan isi hatinya kepada Amanda.

"Maafkan saya Nona, saya terlalu lancang menemui anda." ucap laki-laki itu setengah berlutut dengan kepala yang tertunduk, tidak berani menatap Amanda.

"Apakah anda tahu siapa saya? Betapa beraninya anda menemui saya Tuan." ucap Amanda setengah membetak, sambil berdiri dari kursi kebesarannya dan memutari tubuh laki-laki tua itu. Aura mencekam benar-benar terjadi di ruangan itu.

"Maafkan saya Nona, tapi saya benar-benar butuh bantuan anda kali ini" ucap laki-laki itu memohon, dengan penuh ketakutan

"Hahaha, apakah saya semenakutkan itu tuan, sehingga anda tidak berani menatap saya. Tatap saya, dan sampaikan keinginan anda" ucap Amanda sedikit melembut.

Biar bagaimanapun, ia adalah wanita yang sangat menghargai orang yang lebih tua darinya, apalagi orang tua. " Silahkan duduk, dan katakanlah keinginanmu," ucapnya lagi.

Laki-laki itu pun, perlahan melangkah dan kemudian duduk di kursi di depan Amanda.

" Mohon maafkan saya Nona, saya telah lancang meminta tolong. Tolong selamatkan perusahaan saya Nona. Berikanlah sedikit belas kasihanmu," laki-laki itu bicara setengah menangis.

"Cih, apa yang akan kau berikan padaku, sebagai balas budi?" ucap Amanda. Mari kita lihat apa yang anda akan lakukan tuan. Sejauh mana kau bisa bertahan di hadapanku.

Laki-laki tua itupun berkata,

"saya akan mengembalikan apa yang telah saya terima dari anda Nona, dengan besar saham sepuluh kali lipat sebagai ucapan terimakasih, jika perusahaan saya sudah membaik. Saya benar-benar butuh bantuan anda, untuk menyelamatkan perusahaan saya." ucapnya berharap dan berdoa dalam hati, agar kalimat itu cukup memuaskan wanita berkuasa di hadapannya

"Wah, anda benar-benar lancang tuan. Walaupun anda adalah orang tua yang harus saya hormati, namun mendengar kata-kata anda barusan, saya benar-benar tidak tertarik dengan itu. Apakah anda berpikir kebaikan saya setara dengan uang?" ucapnya setengah berteriak.

" Apakah anda lupa, bahwa saya adalah orang yang paling berkuasa di negeri ini. Saya tidak butuh uangmu. Mau berpuluh-puluh kali lipat anda akan mengembalikannya." imbuhnya lagi dengan sorot mata tajam.

Lelaki tua itupun kemudian memohon dengan sangat dan berkata

"apa yang bisa saya perbuat Nona, untuk membalas kebaikan anda? Perusahaan saya hampir hancur dan saya tidak memiliki apa-apa lagi," ucapnya sambil menangis

"Saya tidak tertarik dengan hartamu tuan, tapi saya dengar-dengar, anda mempunyai seorang laki-laki tampan. Saya sudah mendegar cukup banyak rumor tentangnya" ucap Amanda menyeringai licik

"Apa maksud anda Nona?" jawab lelaki itu. "Apa yang akan anda lakukan dengan anak saya?" ucapnya putus asa

"Saya menginginkan anak mu. Nikahkanlah saya dengan anakmu, sebagai balas budi." ucap Amanda.

"Tapi Nona, saya tidak mungkin melakukan itu. Anak saya berhak menentukan pilihannya sendiri." kata laki-laki itu.

" Ya sudah, jika anda tidak mau. Selamat menikmati kehancuran anda tuan Ardi Fernando. Bukankan tawaran saya untuk menikahi putramu, sangat menguntungkanmu? Kau tidak perlu takut untuk jatuh miskin. Bahkan anda hanya cukup duduk manis di dalam rumahmu, dan uang akan terus mengalir dari pundi-pundimu, hem. Bukankah sebuah kebanggaan bagimu memiliki menantu seperti saya, Amanda Manuwella" ucup Amanda dengan tatapan menghina. " Silahkan keluar dari ruangan saya, dan jangan pernah kembali lagi" bentak Amanda

" Tunggu Nona, baiklah saya setuju dengan anda. Saya akan menikahkanmu dengan anak saya, sebagai balas budi. Saya akan melalukannys Nona, sungguh" ucap laki-laki itu dengan gemetar.

" Baiklah calon ayah mertuaku. Anda sudah melakukan sesuatu yang benar. Menikahkan saya dengan putra anda. Tapi ada satu hal yang perlu anda lakukan lagi. Rahasiakan identitas saya dari anakmu, dan keluarga besarmu. Jangan sampai ada yang tahu siapa saya. Atur sendiri acaranya serahasia mungkin. Dan dalam setiap prosesnya, jangan pernah libatkan saya. Di hari pernikahannya nanti, saya cukup hadir sebagai mempelai perempuan. Bagaimana anda menjelaskan kepada putramu dan keluargamu siapa saya, itu urusanmu. Ingat jangan sampai ada yang tau identitas saya." ucap Amanda panjang lebar

Lelaki tua itu hanya mendengarkan dan menyimak, serta berpikir dalam diam. Kemudian berkata

" baik Nona, saya akan melakukannnya sesuai keinginan anda. Terimakasih atas kebaikan anda pada saya Nona." Ucapnya sambil menunduk.

" Saya mohon diri Nona, sekali lagi terimakasih atas kebaikan hati anda" ucapnya lagi sebelum ia meninggalkan ruangan mencekam itu

Demikianlah permainan takdir atas hidup Amanda, bagaimana selanjutnya. Biar takdir itu sendiri yg akan menjawabnya

Sebastian Fernando

Laki-laki tampan dan kaya putra tunggal dari Ardi Fernando, dengan sejuta pesona yang mampu memikat setiap hati lawannya jenisnya. Sekali bersitatap dengannya siapakah yang tidak akan jatuh hati?

Laki-laki dengan kebiasaan buruknya bermain dengan banyak wanita, keras kepala dan egois ini, membuat orang tuanya prihatin dengan masa depannya. Ia tidak pernah peduli dengan keluarga bahkan perusahaannya. Ia hanya sibuk dengan dunianya sendiri, bermain dengan banyak wanita.

Sekali lagi takdirlah yang akan ambil alih hidupmu. Takdir yang akan bermain bersamamu. Lihatlah takdir apa yang akan terjadi pada seorang Sebastian Fernando.

Suatu hari tanpa ia ketahui ia di jodohkan dengan seorang wanita, yang tidak ia kenal asal usulnya dan juga tidak ia cintai sama sekali.

Bagaimana kisah mereka? Apakah pernikahan mereka akan bahagia?

......

yuks, check this out...!

Sepenggal Masa Lalu Part I

Ruang kerja yang cukup mewah, dengan design interior berkelas, begitu luas, di lengkapi dengan sebuah sofa panjang dan sofa kecil. Lalu sebuah rak yang berisi begitu banyak buku-buku, serta meja kerja yang begitu elegan. Di ruangan inilah Amanda Manuwella berada, pemilik perusahaan terbesar, di Indonesia bahkan di Asia, Oportunity Group. Yang ia bangun dengan penuh perjuangan, jatuh bangun, hingga takdir berpihak padanya. Usaha memang tidak pernah menghianati hasil, bukan?

Menatap keluar jendela, menikmati udara pagi yang begitu menyejukan hati. Ia menghirup udara sebanyak-banyaknya. Menutup mata sejenak, menaikan doa ucapan syukur pada Sang Pemilik takdir. Memohon kekuatan menjalani hari ini, mengizinkan seluruh energi positif mengalir bebas begitu deras di dalam hati, juga pikirannya. Demikianlah ia setiap harinya. Amanda percaya, bahwa apapun itu, tidak pernah luput dari kuasa sang empunya takdir. Apa yang ia punya adalah milik Sang Pencipta. Ia hanya di percayakan sementara untuk itu. Jika sudah waktunya berpindah tangan ia bisa apa. Maka saat ia masih bisa bernapas ia akan hidup sebaik-baiknya, sesuai keinginan Sang Pencipta.

Perlahan ia membuka laptopnya, ia memulai pekerjaannya, memeriksa beberapa berkas yang perlu ia tanda tangani hari ini. Tiba-tiba dering telepon yang cukup nyaring terdengar, membuyarkan fokusnya dari pekerjaannya. Perlahan ia mengalihkan pandangannya menuju ke benda pipih itu.

Tiba-tiba ia tersenyum gembira, terlihat jelas kebahagiaan dari wajah cantik itu.

"Hallo Def, selamat pagi. Ada apa menelponku?" ucap wanita itu.

"Aaah ia Amanda, ada sedikit yang ingin aku sampaikan padamu,"ucap Def dari seberang telepon.

Dengan senyum yang penuh, Amanda berkata

"katakanlah Def, apa yang bisa aku lakukan untukmu, akan aku lakukan."

Sejenak ia terdiam menunggu respon dari Def.

"Benarkan Amanda, aku cukup tersanjung mendengar kata-katamu barusan. Apa kau sedang menggodaku, hah?" ucap Def setengah tertawa.

Mendengar itu wajah Amanda menjadi merah, menahan malu. Mengingat sajak-sajak puisi bebas yang ia karang sendiri, teruntuk laki-laki yang sangat ia puja itu. Ya namanya Def, ia bahkan lupa siapa nama lengkapnya. Def adalah panggilan kesayangannya untuk lelaki itu. Yang hampir setiap hari membuat jantungnya berdegup kencang. Tapi, tahu kah anda? mereka belum memiliki status yang jelas. Perasaan Amanda seolah di gantung oleh lelaki itu. Meskipun begitu, Amanda cukup bahagia dengan kehadirannya di sisinya. Walau takdir tak berpihak padanya nanti, ia ikhlas. Cinta tidak harus memiliki kan?

"Hallo Amanda, kenapa kamu diam?" ucap Def membuyarkan lamunan Amanda.

"Aaah, maafkan aku Def, aku sibuk mentralkan detak jantungku", ucapnya sambil tertawa.

"Katakanlah Def, jangan buat aku penasaran," lanjutnya.

Def menarik nafas panjang, mengumpulkan keberaniannya untuk menyampaikan keinginannya untuk gadis pemikat hatinya di seberang ini.

"Amanda, bisakah malam ini temani aku makan malam, sudah lama kita tidak melakukannya bukan?" ucapnya.

"Aku harap kamu meluangkan waktumu ya Amanda, aku menunggumu." ucapnya lagi.

Mendengar itu, jantung Amanda seolah sedang berperang, berdetak kuat, kuat sekali.

Jantungnya seperti mau keluar saja dan menari-nari di ruang kerjanya.

"I-iya Def aku mau," ucapnya sedikit gemetar.

Laki-laki di seberang pun tersenyum bahagia

"baiklah Amanda, nanti malam aku jemput ya, jam 7 malam. Jangan lupa dandan yang cantik ya, aku menunggumu" ucap Def, lalu menutup telepon sepihak.

Ia sudah tidak sanggup lagi menahan detak jantungnya kali ini. Ia memang sedang jatuh cinta. Benar-benar jatuh cinta. Setelah sekian lama ia memastikan hatinya, kini ia yakin ia akan mengungkapkan perasaannya kepada wanita itu. Wanita yang selama ini, hadir di dalam mimpinya, setiap hari.

"Aku mencintaimu Amanda, sangat mencintaimu" ucapnya dalam hati.

Amandapun terdiam, duduk tak berdaya di kursi kerjanya. Detak jantungnya kali ini, tidak bisa ia kontrol. Bahkan ia hampir kehabisan napas.

"Tarik napas, buang. Tarik napas, buang. Tarik lagi.....akh, apa-apaan ini. Kami juga sudah sering makan malam bukan? Tapi kenapa jantungku seperti ini, seolah-olah ingin keluar dari tubuhku saja," gumamnya.

"Eh tapi apa tadi dia bilang. Dandan yang cantik? Apa pula itu. Memang dia pikir aku jelek apa, selama ini," ucapnya lagi pada dirinya sendiri.

Seketika bayang-bayang Def memenuhi ruang kerjanya. Senyumnya, tawa lelaki itu, caranya bicara, semuanya bermunculan di pelupuk mata Amanda.

"Akh, bisa gila aku. Apa hari ini cinta tulusku terbalaskan. Aaakkk," ucapnya sambil menutup mukanya dengan tangannya. Ia malu dengan pikirannya sendiri.

"Aku jadi ingin hari segera malam, hihihi," ucapnya sambil tersenyum.

------------------------------------------------------

Hallo readers, happy reading. Salam kenal ya, namaku Nit, ini adalah karya pertamaku. Semoga kalian senang dan terhibur ya. Mohon maaf bila banyak typo dimana-dimana ya. Mohon saran dan kritik yang membangun, agar selanjutnya novel ini menciptkan kisah-kisah menarik dan menghibur kita semua

love you all

Nit

Amanda dan Ella

"Hallo Ella, kau dimana? Bisa keruanganku sebentar Ella?" ucap Amanda tidak sabaran, dengan wajah berseri-seri. Ia benar-benar bahagia saat ini. Sejak dering telpon yang membawa kabar sukacita itu, senyum tidak pernah lepas dari wajah cantiknya.

"Hallo Manda, ada apa. Kau begitu mengagetkan tahu. Kau terlihat bahagia sekali Manda, ada apa, hem?" ucap Ella yang tidak kalah antusias

" Cepatlah Ella, Jangan buat aku menunggu. Ini benar-benar kabar gembira yang harus kau dengar. Aku benar-benar bahagia Ella," ucap Amanda setengah berteriak karena terlampau bahagia

"huh, oke-oke, aku akan segera datang. Aku tidak ingin mengacaukan perasaanmu, karena menungguku Manda. Apapun kabar itu, aku turut bahagia," ucap Ella tulus

Ella adalah sahabat Amanda, sekaligus asisten pribadinya. Amanda sudah menganggap Ella saudaranya sendiri. Mereka berdua adalah yatim piatu. Mereka tidak punya siapa-siapa, Amanda untuk Ella, Ella untuk Amanda.

Mungkin masa lalu Ella lebih baik dari Amanda. Ella dulu memiliki keluarga, Ayah dan Ibunya sangat menyayanginya. Hingga suatu hari, Ayah dan Ibunya mengalami kecelakaan yang cukup parah. Mengakibatkan kedua orang tua Ella meninggal dunia. Ella benar-benar hancur dan terpuruk, ia tidak memiliki siapapun di dunia ini.

Tapi hidup memiliki jalannya sendiri. Di hari-hari terburuknya, seorang gadis bernama Amanda Manuwella mengukurkan tangannya, menolong Ella, mengangkatnya dari keterpurukan. Sejak saat itu mereka berdua bersama-sama, menjalani hari

"Kau tidak perlu membalas kebaikanku Ella. Tidak ada bayaran untuk sebuah kebaikan. Kau hanya perlu melakukan satu hal, tetaplah bersamaku. Di saat aku tertawa, menangis, bahkan saat aku terpuruk sekaligus. Berjanjilah padaku Ella".

Kalimat itu masih jelas terdengar di telinga Ella. Setiap kali ia mengingat itu, hatinya menghangat. Dia tahu Amanda tulus padanya. Sejak hari itu, Amanda adalah prioritas dalam hidupnya.

Kebahagiaan Amanda, adalah kebahagiaan Ella. Demikianlah persahabatan sejati itu terjadi diantara keduanya. Sahabat sejati akan selalu menaruh kasih setiap waktu, bahkan menjadi saudara dalam kesukaran.

Pintu ruang kerja Amandapun terbuka, memperlihatkan seorang wanita muda yang cukup cantik, elegan, dengan bentuk tubuh proposional. Dengan senyum secerah mentari, menghampiri Amanda.

Amanda berdiri, menyambutnya dengan senyum yang tidak kalah cerahnya. Bahkan cerahnya mengalahkan sinar matahari siang itu. Mereka berdua berpelukan, seolah-olah sudah lama tidak pernah bertemu. Ya begitulah biasanya mereka.

" Ada apa Manda, apa kabar gembira itu?" ucap Ella tidak sabar. Amanda hanya tersenyum menarik tangan Ella, mengajaknya duduk di sofa yang ada di ruang kerjanya.

"Sabar Ella, aku pasti akan menceritakan semuanya padamu," ucapnya sambil tersenyum

Ella kemudian duduk di sebelah Amanda, menyiapkan hati dan pikirannya, untuk mendengar kabar bahagia dari sahabatnya itu.

Amanda menarik nafas dalam-dalam, menetralkan degub jantungnya. Ia diam sejenak lalu berkata,

"Ella, Def mengajakku makan malam hari ini," ucapnya gembira

" Astaga Amanda, aku pikir apa. Bukankah kalian juga sering seperti itu. Kabar itu tidak menarik Amanda. Kau menyita waktuku saja. Ini juga bisa kau ceritakan padaku di telepon," ucap Ella sedikit kecewa

Mendengar itu Amanda menjadi kesal, ia memukul lengan Ella, cukup kencang

"Aduuuuh, sakit Manda. Kau kenapa, apa salahku?" ucap Ella tidak kalah kesalnya

"Aku sedang bahagia, dan kau responnya hanya seperti itu. Huh, aku kecewa," ucap Amanda dengan mimik cemberut terkesan dibuat-buat.

"Ella, yang membuatku bahagia itu, bukan soal makan malamnya. Tapi Def menyuruhku dandan yang cantik, saat akan menemuinya nanti," ucap Amanda

"Kau polos sekali Manda, di bilang begitu saja sudah seperti menemukan harta karun," ucap Ella dalam hati.

"Jadi, kau mau apa dariku Manda?" ucap Ella

"Aku harus bagaimana Ella, apa yang akan aku lakukan. Baju apa yang harus aku pakai. Aku tidak mau mengecewakan Def," ucap Amanda penuh harap

"Manda, kau cukup jadi dirimu sendiri, kau tidak perlu berubah hanya untuk menyenangkan hati orang lain. Jika Def mencintaimu, dia akan menerimamu apa adanya. Tanpa peduli, siapa kamu, bagaimana penampilanmu," ucap Ella sambil tersenyum dan mengelus pundak Amanda.

"Kau paham maksudku kan?" Katanya lagi

"Ia Ella, aku mengerti maksudmu," ucap Amanda.

"Tapi bagaimana jika dia akan menyatakan perasaannya padaku malam ini? Apa yang harus aku lakukan. Kau tahu kan dia cinta pertama ku, dan aku juga tidak punya pengalaman dalam hal ini," imbuhnya lagi

Ella mengerti perasaan sahabatnya. Def adalah cinta pertama Amanda. Ella sendiri tidak tahu pasti, apakah Def adalah lelaki yang baik, seperti yang selama ini ia lihat. Amanda sangat mencintai Def, Ella tidak mau menghancurkan hati gadis itu. Biar bagaimanapun, saat Amanda bahagia ia juga turut serta di dalamnya.

"Manda, Jika dia mencintaimu, kau hanya cukup membalas cintanya saja. Tidak ada yang perlu kau lakukan lagi. Jika kamu menerima cintanya katakan ya, jika kau tidak menerima maka katakan tidak. Kau mengerti?" ucap Ella lembut.

"Apapun itu Manda, aku pasti mendukungmu. Berbahagialah," ucap Ella sambil memeluk tubuh Amanda. Menunjukan bahwa dia benar-benar mengasihi Amanda. Dia mendukung Amanda. Dia adalah tempat Amanda untuk pulang, tempatnya saat ia lelah, berbagi luka di perjalanan hidupnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!