"Darah Daging Yang Di Benci"
Part 1
Nelam Purnamasari.,nama yang indah sesuai dengan wajahnya yang cantik dan nyaris sempurna.. penampilan yang sederhana dan sikapnya yang lembut menambah aura kecantikannya.
Banyak kaum Adam yang mencoba mendekatinya, bahkan menginginkan Nelam menjadi istri mereka.
Tapi Nelam masih mempunyai cita-cita yang ingin di gapai nya.
Nelam ingin membahagiakan ibunya dulu yang sudah membesarnya seorang diri.
Tapi sayang,.Nelam harus mengalami sebuah peristiwa naas.
Penderitaan yang memupuskan cita-cita nya.
Di usia yang ke 17 tahun,Nelam di perkosa yang mengakibatkan kehamilan untuk Nelam.
Karena malu dan tidak kuat mendengar cibiran dari tetangga-tetangganya., akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke kota,tinggal di rumah bibi Nelam.adik dari ibunya.
Sang ibu yang syock dengan kejadian yang menimpa Puteri nya akhirnya jatuh sakit.
Karena tubuh ibunya yang semakin lemah,,akhirnya ibunya meninggal dunia.
Nelam semakin sedih dan terpuruk dengan kematian Ibunya ,di tambah dengan perutnya yang semakin membesar tanpa tahu siapa ayah dari anaknya.
Sedangkan sampai remaja,Nelam tidak tahu ayahnya,ibunya bilang kalau ayahnya sudah meninggal saat mencari ikan,karena ayahnya seorang nelayan dan pergi tanpa kembali.
Dalam keadaan yang hancur,bersyukur Nelam masih mempunyai bibi yang baik hati dan selalu mendampingi Nelam.
Nelam sangat terpukul.,merasa takdir tidak adil pada nya...sejak kecil menjadi yatim..saat dia remaja dengan segudang impian diperkosa yang mengakibatkan dirinya hamil,tanpa tahu laki-laki harus bertanggung jawab terhadap janinnya ,di tambah kehilangan sang ibunda tercinta.
Nelam sering melamun,kadang tiba-tiba menangis sambil memukuli perutnya.
Ingin rasanya Nelam mengeluarkan bayi itu dan membunuhnya.
."...Aku benci bayi ini...Aku tidak mau bayi ini...Aku tidak mau hamil..!!"Nelam berteriak teriak histeris sambil memukuli perutnya..
Kalau sudah begini ,bibi Nelam akan selalu berusaha menenangkan Nelam
Berkali-kali Nelam berusaha untuk bunuh diri tapi selalu gagal.
Nelam yang frustasi akhirnya pasrah menerima kehamilannya,,tapi kebencian pada janinnya sudah mendarah daging dalam dirinya.
Dia bertekad, , setelah bayinya lahir ,dia tidak mau merawatnya bahkan berniat untuk membuangnya.
Nelam juga berniat akan bekerja keras untuk menggapai impiannya setelah bebas dari janin yang ada dalam kandungannya.
Nelam berusaha keras untuk berdamai dengan keadaan dan dirinya.
Akhirnya bulan kelahiran pun tiba..
Nelam melahirkan seorang bayi laki-laki yang sangat tampang,, wajahnya putih bersih dengan,rambut yang tebal dan hitam, serta hidung yang mancung.,bibirnya mungil dan mata bulat berwarna hitam pekat.
Membuat semua orang yang melihatnya langsung jatuh cinta.. termasuk bidan dan asistennya.
."...Nelam lihat anak mu ganteng sekali...apa kamu tidak mau melihatnya?..berikan dia asi nak.."ujar bibi lembut sambil menggendong si bayi.
."...Jangankan untuk memberi Asi melihatnya pun aku tidak mau..."Nelam berkata sambil membuang muka
."....Kamu jangan begitu nak.,.bayi ini tidak bersalah,. seorang bayi itu suci tak berdosa..''ucap bibi Nelam.
"....Terserah bibi..kalau bibi mau merawatnya silahkan aku tidak mau merawatnya..bayi ini sudah merusak hidupku dan ibuku meninggal karena dia..!!!.."Nelam berkata masih dengan berteriak dan di iringi tangisan.
".....Ya Allah Istighfar nak...ini sudah jadi kehendak yang Kuasa kamu harus ikhlas.."Ucap bi Nur mencoba menyadarkan dan menyakinkan Nelam.
".... Pokoknya aku ga mau anak itu biiii... bawa dia jauh dariku biiii..""".Nelam masih berteriak dengan histeris..
"....Ya sudah biar bibi yang merawat nya..bibi memberikan namanya Yusuf karena anakmu ini sangat ganteng..."Jawab sang bibi sambil menatap dan tersenyum melihat kepada sang bayi.
.". Terserah bibi aja..aku ga peduli.!!!!."jawab Nelam lagi dengan suara ketus.
Sang bidan dan asisten yang mendengar pembicaraan Nelam dan bibinya mengerti kalau Nelam tidak menginginkan bayi itu.
"Kalau memang tidak mau anakmu..saya bersedia mengadopsinya???"Ucap sang bidan sambil tersenyum menatap teduh kearah bayi laki-laki Nelam.
Nelam tidak menjawab.
"Terimakasih atas niat Bu Bidan yang mengadopsi cucu saya..,tapi saya sudah berjanji pada Almarhumah neneknya..,kalau saya yang akan merawatnya.."Ucap bi Nur dengan mata berkaca-kaca sambil memandangi wajah bayi mungil yang ada di gendongannya.
"Syukur lah kalau bibi mau merawat bayi ini..,kalau memang bibi berubah pikiran, langsung hubungi saya,,karena bayi ini sudah membuat saya jatuh cinta.."Ucap sang bidan lembut sambil mencium pipi bayi mungil itu.
Bayi itupun menggeliat lucu saat bu Bidan menciumnya..,semua tertawa bahagia melihat kelakuan sang bayi kecuali Nelam yang langsung membuang mukanya,dengan dada.yang sesak dan mata berkaca-kaca.
'"Nak Nelam.. kamu istirahat jangan stres karena itu mempengaruhi Asi mu.."Ucap bu Bidan lembut sambil menyentuh pundak Nelam.
Nelam tetap membisu.
********************************
Hari berganti hari..bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun..
Yusuf kini sudah berusia 6 tahun dan sudah duduk di bangku TK..semakin besar wajahnya semakin ganteng..pipi chuby nya membuat banyak orang menyukainya, ditambah dengan kecerdasan dan sifatnya yang ceria.
Semua orang bilang kalau wajah ayahnya,karena hanya kulit yang putih bersih mirip dengan Nelam ( padahal orang-orang tidak tahu warna kulit ayah biologis Yusuf )
Kalau di lihat wajah..mata..alis.bibir..rambut Yusuf tidak ada yang sama dengan Nelam.
Tapi semua tidak berlaku untuk Nelam walaupun orang yang menyukai Yusuf apa lagi bibi nya yang sangat menyayangi Yusuf.,dia tetap tidak mengakui dan membenci Yusuf.
Apa lagi saat melihat wajah Yusuf yang tidak ada mirip dengannya., mengingatkan Nelam pada malam naas perkosaan itu dan teringat Almarhumah ibunya.
Nelam saat ini bekerja di sebuah kompeksi, yang jaraknya tidak jauh dari rumah bibinya bisa di jangkau dengan jalan kaki karena letaknya di seberang jalan rumah bibi Nelam.
Pagi ini dari subuh hujan tidak berhenti-henti..,sudah jam 7 tapi cuaca masih seperti subuh,.suasana masih agak gelap..lalu lintas pun belum terlalu ramai,, mungkin masih banyak orang yang masih enggan untuk keluar rumah.
Tapi tidak untuk di tempat kerja Nelam,,semua karyawan jam 7 sudah wajib hadir.
Karena terburu buru dan tidak menyadari kalau ada yang mengejar dan memanggilnya..,
Dan ketika Nelam hendak menyeberang jalan untuk menuju kompeksi tempatnya bekerja...tiba tiba ada mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan...
"...Akkkkhhhhh...."Nelam menjerit dia merasakan tubuhnya seperti ada yang mendorong sehingga membuat Nelam terguling guling di aspal sampai akhirnya kepala Nelam membentur trotoar..
."..ooo sakit sekali..."lirih Nelam sambil memegangi kepalanya.
"...Tapi tadi mobil itu melaju dengan kencang.. kenapa aku masih sadar hanya luka lecet saja dan kepala aku pusing karena benturan..."Gumam Nelam.
Seketika Nelam melihat banyak orang yang berlari, sepertinya mereka mendekati sesuatu, dan orang-orang pun sudah banyak yang berkerumun.
"..Apa yang terjadi ??Ada apa apa?Apa yang sedang di lihat mereka.."Ucap Nelam heran sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing dan tubuhnya yang sakit.
"...Dengan tertatih-tatih dan sambil memegangi kepalanya Nelam mendekati mereka yang sedang berkerumun., Nelam berusaha berusaha masuk kerumanan itu, dan saat Nelam melihat tepat di depan mata nya...
"....Yusuf....ya itu Yusuf .."lirih Nelam dengan mata berkaca-kaca
Nelam melihat tubuh bocah yang mengemaskan itu berlumuran darah dan tergeletak tak berdaya di atas aspal.
."....Tidakkkkk yusufffff..."Nelam langsung menghambur ke tubuh Yusuf..memeluk tubuh bocah itu menangis sejadi-jadinya...menjerit memanggil manggil nama Yusuf...dan tiba tiba semua gelap Nelam pun jatuh pingsan.
Menurut bibi nya Yusuf ingin mengejar Nelam, karena ingin meminta Nelam untuk mengantar ke sekolah..karena sekolah ingin mengadakan lomba foto anak dan orang tua...bibi sudah menawarkan kalau bibi saja yang ikut lomba foto bersama Yusuf..tapi Yusuf menolak..karena Nelam ibu kandung nya...
"Jadi yang mendorong tubuhku dan menyelamatkanku itu adalah Yusuf anakku.."Ucap Nelam sambil terisak ( untuk pertama kalinya Nelam memanggil Yusuf anak ).
Dan Nelam kembali berteriak histeris sambil memanggil nama Yusuf....
Penyesalan selalu datang belakangan..
Note \= Mohon maaf kalau banyak kesalahan
dalam penulisan
Baru belajar butuh masukan dan dukungan nya
Terimakasih
.
Bab 2
."Darah Daging Yang Di Benci.."
1 Minggu sudah kepergian Yusuf,.tapi Nelam masih terus mengurung dirinya di kamar..menyesali semua kesalahannya,, karena selama 6 tahun mensia-sia kan dan tidak pernah mengakui Yusuf sebagai anaknya.
Kadang dia tersenyum sendiri..tertawa..menangis dan kadang menjerit histeris sambil memanggil nama Yusuf sambil dengan memandangi foto putera nya.,iya putera yang sama sekali tidak pernah dia akui apa lagi menyayanginya padahal banyak sekali orang yang terpikat pesona Yusuf.
Keadaan Nelam yang semakin mengkhawatirkan, membuat bibi nya bingung dan sedih., dia tidak tahu bagaimana cara menyembuhkan keponakan nya ini.
.
Apa lagi jika dia teringat dengan pesan Almarhumah kakaknya agar selalu menjaga Nelam.
Para tetangga menyarankan Nelam untuk di bawa ke Rumah Sakit Jiwa karena Nelam membutuhkan perawatan khusus dan Nelam sangat membutuhkan seorang Psikiater.
Tapi sang bibi bingung..,dia tidak mempunyai biaya yang cukup untuk membawa Nelam ke Rumah Sakit Jiwa apa lagi berobat yang membutuhkan jasa seorang Psikiater.
Penghasilannya sebagai penjual sayur hanya cukup untuk biaya sehari hari mereka,sang bibi hanya mampu berdo'a untuk kesembuhan keponakannya.
Air matanya selalu mengalir di setiap do'anya.
Akhirnya sang bibi memutuskan hanya mengurung Nelam didalam kamar saja.
*****************************
Sementara itu..,
Jauh dari tempat tinggal Nelam dan bibinya....
Disebuah RS besar yang terkenal., tepatnya di ruang VIP terbaring sesosok pria tampan lengkap dengan peralatan medis di tubuhnya dalam keadaan koma..
Disampingnya ada seorang pria setengah baya yang masih terlihat tampan dengan aura yg berwibawa dan seorang wanita setengah baya yg masih cantik meskipun di usia nya yang hampir memasuki angka 50.
"...Pah...aku tidak mau terjadi apa apa dengan Bima...dia anak kita satu satu nya pah!!."Ucap wanita itu dengan terisak.
"..Iya papah tahu...mama yang sabar...Dokter Ali dokter terbaik..dia akan memberikan pengobatan yang maksimal untuk Bima..."ucap pria itu dengan menghela napas berat dan mengusap pundak istri nya.
".. Seandainya waktu itu mama tidak meminta Bima cepet cepet pulang..Bima tidak akan seperti ini..Bima tidak akan mengalami kecelakaan.!!.."wanita itu berkata sambil kembali menangis terisak Isak.
"...Sudahlah mah..jangan menyalahkan diri sendiri ini sudah takdir..."balas pria itu sambil mengecup kepala sang istri.
"Drttt..Drtt... Drtttt.."
.Tiba -tiba ponsel pria itu berbunyi..
.".. Sebentar mah..papah angkat telpon dulu."".Ucap pria itu .
Sang istri hanya mengangguk masih dengan tangisannya.
."...Hallo..ada apa ben..??."Tanya pria itu saat mengangkat ponselnya.
."..Hallo pak..saya sudah dapat informasi lengkap tentang anak yang ditabrak oleh Tn Bima seminggu yang lalu....!"Jawab pria di seberang sana yang bernama Beni..yang merupakan asisten pria tersebut.
".Oke kita ketemu sekarang ,..tunggu aku di Kafe XX , sekarang juga aku berangkat.."Jawab pria itu sambil memutuskan panggilan di ponselnya.
"...Mah...aku mau bertemu dengan Beni di Kafe XX..,"Ucap pria itu sambil mendekati sang istri.
"Mamah sebaiknya pulang dulu untuk istirahat sebentar."Ucap pria itu sambil mengelus lembut pundak istrinya.
.
".Jangan khawatir,,disini ada Dokter dan perawat yang akan menjaga Bima...nanti sore kita bisa balik lagi kesini untuk menjaga Bima..."Pria itu berkata sambil memeluk dan mencium kening istrinya.
"..Tidak mau ,,.!!Mamah ingin tetap disini menjaga Bima..!!!."ucap wanita itu masih terus menangis sambil memegangi tangan putera nya..
Pria itu menghela napas
".. Baiklah,, nanti papa akan bilang sama mang Ujang untuk membawa makanan dan semua keperluan mamah"". Jawab pria itu sambil melepaskan pelukan nya dengan pelan.
.".Papah berangkat sekarang ya?"Ucap pria itu sambil mengecup kembali kening istrinya
".Ya papah hati hati..."ucap wanita itu sambil mencium punggung tangan suaminya.
Pria itu mengusap kepala istri dan berlalu pergi keluar dari kamar perawatan puteranya.
45 menit sampailah pria itu di Kafe XX.,disana sudah terlihat asistennya yang bernama Beni sudah menunggu.
"...Selamat siang pak Antasari..".ucap Beni sambil menunduk hormat.
"...Iya siang..."ucap pria yang bernama Antasari itu sambil duduk di depan Beni...
.."..Ini pak data-data yang saya dapatkan..".Ucap Beni sambil menyerahkan berkas di amplop coklat tersebut.
Antasaripun menerimanya kemudian membuka dan membaca berkas berkas itu.
Keningnya mengerut dan menarik napasnya dalam-dalam.
."...Hmmm...nama anak itu Muhammad Yusuf...Ibunya Nelam Purnamasari...tanpa ada nama ayah yang tertera di sini,.. dan anak itu langsung meninggal ditempat..?."Ucap Antasari sambil mengusap wajahnya kasar,,,hatinya bergemuruh,, membayangkan betapa hancur hati orang tuanya,,harus menerima kenyataan jika anaknya di tabrak dan langsung meninggal ditempat.
."..Iya benar pak..".jawab Beni sambil mengangguk.
"Dan menurut informasi,, Kalau anak yang bernama Yusuf itu hasil perkosaan pak..,maka nya tidak ada nama ayahnya karena ibu anak ini juga tidak tahu siapa ayahnya."Jawab Beni lagi sambil menundukkan wajahnya.
Antasari sangat terkejut dengan penuturan Beni.
"Apa kamu yakin kebenaran informasi itu???"Tanya Antasari dengan menatap tajam Beni.
"Saya berani jamin kebenarannya pak"""Jawab Beni menyakinkan.
"Kasihan sekali nasib mereka..anak itu seandainya kejadian ini menimpa anak dan cucuku pasti aku sudah gila "Ucap Antasari mengusap wajahnya lagi dengan kasar, tiba-tiba dia merasakan sesak di dada nya.
."...Oke antar saya sekarang juga ke rumah wanita itu..."Ucap Antasari sambil merapikan berkas berkas yang di berikan Beni dan segera beranjak dari duduknya.
.".Baik pak..."Ucap Beni sambil ikut beranjak dari duduknya.
Antasari dan Beni pun pergi meninggalkan Cafe itu
Saat mereka sampai di parkiran.. Antasari meminta Beni untuk membawa mobilnya.
Antasari menyuruh supirnya untuk membawa mobil Beni langsung kekantor ,.
Mobil pun melaju membelah keramaian Ibukota.
Di dalam mobil Antasari hanya terdiam.. pikirannya melayang., membayangkan nasib malang yang menimpa anak dan ibu itu,,belum lagi dia memikirkan Bima puteranya yang masih terbaring koma dan membayangkan wajah istrinya yang terus menerus menangis.
Antasari menghela napas sambil memijit keningnya.
"Ben..kamu tahu di mana makam anak yang bernama Yusuf itu??"Tanya Antasari tiba-tiba sambil melirik Beni yang sedang menyetir.di sebelahnya.
"Tahu pak..apa bapak mau kesana dulu??"Tanya Beni.
"Ya aku ingin melihat makam Yusuf"Ucap Antasari dengan menahan sesak di dada nya.
Antasari bingung , padahal dia tidak pernah mengeluarkan anak yang bernama Yusuf, melihat wajah nya pun belum pernah.
Tapi Antasari merasakan hatinya pedih saat membayangkan bagaimana tubuh kecil Yusuf tertabrak oleh mobil Bima putera nya yang melaju kencang.
Sekuat mungkin Antasari sekuat mungkin untuk menahan air mata yang hampir saja lolos dari sudut matanya.
Beni pun mengarahkan mobilnya ke arah TPU (Tempat Pemakaman umum ).
Jantung Antasari berdetak kencang saat langkah kaki nya memasuki area pemakaman,apa lagi saat dia sudah sampai di depan makam Yusuf.
Tanah yang masih merah,,sebuah nisan dengan nama Yusuf..taburan bunga yang sudah layu Karena sudah seminggu Yusuf berada di alam sana.
"Anak malang.. maafkan kelalaian anakku yang menyebabkan kamu kehilangan nyawa dan berpisah dengan ibumu"".. Antasari berkata sambil menghapus air matanya yang tidak bisa di bendung lagi.
"Bapak baik-baik saja??"Tanya Beni yang khawatir dengan keadaan Antasari.
"Iya saya baik-baik saja"Jawab Antasaripun sambil menghapus air matanya.
"Saya berdo'a dulu.."Ucap Antasari lagi
Beni hanya mengangguk dan duduk disamping Antasari ikut mendo'akan Yusuf.
***********************
Ikuti yuk part selanjutnya.
Di jamin semakin seru.
Minta Vote..like dan komennya ya...
Terimakasih.
Bab 3
.".Darah Daging Yang Di Benci..."
Setelah berdo'a,, Antasari dan Beni meninggalkan pemakaman.
Mereka kembali meneruskan perjalanan ke rumah Nelam.
Hampir 2 jam perjalanan karena jalanan yang sedikit macet..,,akhirnya Antasari dan Beni sampai juga di rumah Nelam..
Di depan rumah yang sederhana tampak seorang wanita paruh baya sedang merapikan sayuran.
Pekerjaan bibinya Nelam memang sebagai penjual sayuran.
Antasari dan Beni segera melangkahkan kaki mereka mendekati rumah sederhana itu
."....Selamat Siang...."Sapa Beni pada wanita itu yang tak lain bibinya Nelam.
Bibi Nelam yang sedang sibuk mengikat sayuran langsung mengangkat wajahnya dan menghentikan pekerjaannya.
"..Iya siang..cari siapa ya pak.".?jawab bibi Nelam dengan penuh tanya dan wajah keheranan.
"Untuk apa orang orang berpenampilan seperti kelas itu datang kesini..??.Batin bibi Nelam
."...Oo iya perkenalkan nama saya Beni dan ini atasan saya pak Antasari..".jawab Beni sambil mengulurkan tangannya dan mengenalkan Antasari.
.".Nama saya Nur pak..."jawab bibi Nur sambil menerima uluran tangan Beni.. kemudian menyalami Antasari.
"Maaf ada keperluan apa ya bapak-bapak datang kesini...?"Tanya bi Nur.
..'".Apa benar disini tempat tinggal Nelam Purnamasari..."?.kali ini Antasari yang menjawab.
Bi Nur seketika terkejut saat mengetahui kalau kedatangan mereka untuk mencari keponakannya Nelam.
".....I..iyaa..benar ...ada perlu apa ya bapak-bapak mencari keponakan saya.?"..jawab bi Nur terbata bata dengan raut wajah ketakutan.
Wajah bi Nur terlihat cemas.,
"Kenapa mereka mencari Nelam,.?apa ini ada hubungannya dengan kecelakaan waktu itu"".Batin bi Nur terus menerka nerka.
.."..Bisa kami bertemu dengan Nelam..."?tanya Beni.
.."...Tapi Nelam...."Bi Nur menjawab ragu..
."....Tidakkkkk....jangan pergiiiiii.... Maafkan ibu...Maaffff....Yusufffff....maafkan ibu nak.."tiba tiba terdengar teriakan Nelam dari arah dalam kamar.
Bi Nur buru buru lari ke dalam, di ikuti oleh Antasari dan Beni.
Bi Nur segera membuka pintu kamar Nelam..
Terlihat Nelam sedang meringkuk di pojok tempat tidur sambil memegangi lututnya dengan tangan serta raut wajah penuh penyesalan.
Penampilannya sangat buruk sekali..rambut yang berantakan sampai menutupi hampir seluruh wajahnya..matanya bengkak dan cekung karena terlalu banyak menangis...bibir nya pucat dan kering..badannya terlihat sangat kurus karena seminggu tidak mau makan...
Bi Nur lalu mendekati Nelam dengan air mata yang tertahan kemudian langsung memeluk Nelam.
".....Ya Allah nak..jangan seperti ini sayang.. bibi sedih sekali kalau kamu terus begini.."Ucap bi Nur sambil menyeka air mata yang mulai keluar dari sudut matanya.
"".Kamu harus ikhlas nak..menerima semua takdir ini..serahkan semua kepada yang Maha Kuasa..."Ucap Bi Nur sambil menangis dan terus memeluk Nelam...
"....Tidakkk bi....ini salah aku...aku yang telah membunuh anak aku sendiri...aku jahattt....aku tidak pernah mengakui nya.. merawatnya.. sekarang aku yang membunuhnya.."Nelam berteriak sambil menangis dan menjambak rambutnya sendiri.
.."...Jangan nak.. jangan siksa dirimu seperti ini.."Bi Nur berkata sambil berusaha memegangi tangan Nelam yang terus menjambak rambutnya sendiri.
Sedangkan Antasari dan Beni yang memperhatikan sejak tadi merasa tidak tega dan ikut sedih melihat kondisi yang di alami Nelam.
Antasari mencoba menguasai perasaan nya jangan sampai menitikan air mata.
"......Ya Tuhan disana anakku sedang berjuang antara hidup dan mati..di sini keadaan gadis ini sungguh memperihatinkan dan sangat menyedihkan...".Batin Antasari
Beni berusaha ikut menenangkan Nelam dengan membantu bi Nur memegangi tangan Nelam.
Beberapa saat kemudian Nelam mulai tenang.
Setelah tenang,. Nelam akan selalu tertidur di pangkuan bibi nya...Mungkin karena terlalu lelah menangis dan berteriak.
.."... Biasanya kalau sudah puas menangis., menjerit dan mengamuk Nelam akan tertidur..."Bi Nur menjelaskan sambil mengelus kepala Nelam dan menyeka air matanya.. tampak sekali kesedihan di wajahnya.
"... Kasihan sekali anak ini...."Gumam Antasari sambil memperhatikan Nelam.
"..Bi Nur kalau tidak keberatan.. sebenarnya tujuan kami kesini ingin membantu pengobatan Nelam.., kebetulan saya mempunyai sahabat psikiater yang ternama.. ,InsyaAllah dia bisa membantu kesembuhan Nelam.. "Antasari menjelaskan tujuan nya menemui Nelam.
."...Tapi kalian siapa....?kenapa ingin membantu pengobatan keponakan saya.?"..Tanya bi Nur dengan mata penuh selidik.
.."...Tenang bi Nur..pak Antasari ini orang baik.,.Kami tidak akan menyakiti Nelam... tujuan kami hanya ingin membantu.. jangan sampai Nelam mengalami depresi yang berlarut-larut yang bisa menggangu kejiwaannya.."Beni menjelaskan dengan tatapan yang menyakinkan.
"..Nanti seiring dengan pengobatan Nelam..bibi akan tahu siapa kami..yang jelas kami bukan orang jahat..kami hanya ingin Nelam sembuh.."jelas Beni lagi.
."...Benar ya kalian orang baik.?..tidak akan menyakiti keponakan saya?..kasihan dia hidupnya sudah sangat menderita.."Bi Nur berkata sambil menyeka air mata nya dengan tangan yang masih mengelus rambut Nelam.
"....Ya bi Nur..bibi bisa tuntut kami jika kami ingkar..."jawab Antasari
Bi Nur yang tadinya ragu akhirnya menyetujuinya, demi kesembuhan keponakannya..
"..Sepertinya mereka bukan orang-orang jahat"..Gumam bi Nur dalam hati.
.'... Seharusnya aku senang kalau gadis ini depresi..jadi tidak bisa menuntut Bima..tapi entahlah melihat wajah gadis ini kenapa hatiku seperti tersentuh..aku seperti dekat dengannya dan ingin sekali membantunya..."Batin Antasari sambil menatap iba ke arah Nelam yang sedang terlelap.
"Maaf bi..selagi Nelam tertidur.. bisakah kita bicara sebentar???"Tanya Antasari.
"Baik tunggu sebentar.."Bi Nur pun membaringkan Nelam dengan sangat hati-hati di kasur.
Kemudian mereka menuju ruang tengah
"Sebelum nya saya mohon maaf bi Nu, dimana suaminya Nelam berada.."Tanya Beni dengan hati-hati.
Bi Nur tidak menjawab,,, matanya mulai berkaca-kaca.
"Saya juga tidak tahu,siapa ayah Yusuf dan Nelam juga tidak tahu siapa lelaki yang telah menghamilinya..karena Yusuf terlahir dari hasil perkosaan"Bi Nur berkata sambil menunduk dan menyeka air matanya.
"Maafkan kami kalau pertanyaan kami melukai hati bibi""Ucap Antasari ikut merasakan kesedihan.
"Maaf sekali lagi bi Nur.. orang tua Nelam????Tanya Antasari penuh hati hati.
"Orangtua Nelam sudah meninggal.."Jawab bi Nur mulai terisak.
Antasari dan Beni saling tatap.
"Baiklah bi..kita akan mengobati Nelam sampai sembuh.."Ucap Antasari.
"Hari ini juga saya akan membawa bibi dan Nelam untuk berobat""Ucap Antasari lagi.
"Hari ini juga????"Tanya bi Nur sambil mengangkat wajahnya dan menghapus air matanya.
"Iya.."Jawab sambil menggangguk dan tersebut.
Tampak keraguan di mata bi Nur.
"Tidak perlu takut bi..kami hanya sekedar membantu""Ucap Beni menyakinkan bi Nur lagi.
"Tapi pasti butuh biaya yang besar untuk pengobatan Nelam??"Ucap bi Nur.
"Bibi tidak perlu khawatir semua pengobatannya Nelam gratis""Ucap Antasari sambil menatap bi Nur.
"Benarkah...???"Tanya bi Nur lagi..
Antasari dan Beni mengangguk bersamaan dengan tersenyum.
"Baiklah saya akan menyiapkan dulu keperluan yang harus di bawa sambil menunggu Nelam bangun.."Ucap bi Nur sambil beranjak dari duduknya.
"Silahkan bi.."Jawab Beni.
Antasari tersenyum dan merasa lega.. entahlah Antasari tidak mengerti..begitu peduli nya dia dengan orang yang baru di kenal.
Apa mungkin kepedulian nya dengan gadis itu karena kelakuan Bima.
************************
Hmmm kira kira apa ya hubungan Antasari dan Nelam....
Terus bagaimana juga dengan Nelam apa dia akan sembuh.....
Ikuti terus kisahnya.
Vote..like..komen selalu di tunggu
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!