NovelToon NovelToon

Benci Atau Cinta

Pertemuan pertama

Nampak sebuah mobil sport berwarna merah baru saja terparkir. keluarlah seorang gadis cantik dengan memakai celana jeans biru laut dan kaos dengan jaket jeans.

"Maira!" Panggil salah satu temannya yang menghampiri nya.

"Iya, Zoy?" Jawab Maira.

"Loe darimana aja kok tumben datang jam segini?" tanya Zoya sahabatnya Maira yang merasa penasaran karena Maira tidak biasanya datang terlambat.

"Iya gue tadi ada urusan sebentar. Yuk masuk sebelum dosen masuk" Ajak Maira yang mengajak Zoya untuk segera ke kelas.

Mereka berdua berjalan ke kelas dengan buru-buru tanpa memperhatikan sekitar dan tiba-tiba. Brukk!!

Maira jatuh karena tabrakan dengan seorang cowok yang ia rasa belum kenal.

"Sorry, gue nggak sengaja! " ucap Maira dan langsung berdiri.

"Kalau jalan lihat-lihat dong! " Ucap cowok itu dengan nada sedikit tinggi.

"Ya gue kan udah minta maaf! " Bantah Maira.

"Kak Satya? " ucap Zoya tiba-tiba.

"Elo kenal sama gue? " Tanya Satya kepada Zoya karena Satya merasa tidak mengenal Zoya.

"Gue Zoya kak, adek kelas waktu SMA dulu! " Jelas Zoya kepada Satya.

"Udah-udah, sekarang kita ke kelas yuk Zoya, udah telat nih!" ajak Maira dan segera berjalan.

"Tunggu! " ucap Satya yang menarik tangan Maira. karena tarikan nya terlalu kencang sehingga Maira jatuh ke pelukan Satya.

"Apalagi sih? gue kan udah minta maaf, gue telat nih! " ucap Maira yang mulai emosi dan segera melepaskan pelukannya kepada Satya.

"Nggak ada seorang pun cewek yang berani ngomong dengan nada marah sama gue dan loe adalah satu-satunya yang berani, jadi gue nggak akan tinggal diam! " jelas Satya dengan nada coolnya.

Nih cowok maunya apa sih? gue kan udah minta maaf. lagian cuma tabrakan nggak sengaja doang nih cowok minta gue kasih hadiah kayaknya. Guman Maira.

Maira menginjak kaki Satya dan langsung pergi meninggalkan Satya.

"Awas loe ya! " teriak Satya dari kejauhan namun Maira tak menggubris sama sekali.

***

Maira dan Zoya selamat karena hari ini dosen datang terlambat. Maira dan Zoya segera duduk ditempat yang kosong.

"Dasar ya tuh cowok, maunya apa sih? kamu gue udah minta maaf! " gerutu Maira

"Siapa? Kak Satya? " tanya Zoya yang mendengar gerutu Maira.

"Taulah siapa namanya, nggak peduli gue! " ucap Maira cuek.

Tak lama kemudian dosen masuk ke kelas dan mulai mata kuliahnya.

"Anak-anak, Bapak minta maaf, karena nggak bisa ngajar full, bapak ada pertemuan dosen sekarang! " jelas pak Rafi

"Baik Pak! " jawab para mahasiswa dengan sangat gembira.

dosen pun keluar kelas diikuti dengan para mahasiswa. Maira masih duduk dan membuka HPnya.

"Mai, kiat ke kantin dulu yuk! " ajak Zoya

"Yaudah, ayukk kebetulan gue haus! " jawab Maira dan segera menuju ke kantin kampus.

***

Maira dan Zoya segera berjalan ke kantin. setelah sampai dikantin mereka membeli minuman dan ingin duduk, namun sayang mereka tak menemukan bangku kosong untuk diduduki. Maira dan Zoya celingak celinguk melihat sekeliling sambil memegang minumannya, namun bangku kosong tidak ditemui.

"Maira! " panggil Zoya "Kita duduk disana aja yuk, gue kenal kok sama mereka, dan loe bisa kenalan sama mereka, kan loe baru seminggu di kampus ini. Biar akrab juga dengan mahasiswa lainnya. " jelas Zoya.

"Terserah deh, ngikut aja gue! " jawab Maira.

Zoya mengajak Maira untuk duduk bersama teman-teman Zoya. Maira baru seminggu dikampus ini jadi Maira ngikut saja apa kata sahabatnya itu.

"Guy's, gue sama temen gue boleh ikut gabung nggak? " tanya Zoya kepada teman-temanya.

"Boleh dong Zoya, duduk aja! " jawab salah seorang temannya.

Zoya dan Maira duduk bersama teman-teman Zoya.

"Oh, iya kenalin ini Maira, sahabat gue waktu kecil, dia baru seminggu di kampus ini! " jelas Zoya sambil memperkenalkan Maira.

"Hallo, gue Maira! " Maira menyalami satu persatu teman Zoya. Maira terhenti dengan salah seorang cowok.

"Loe? " ucap Maira dengan Satya yang kaget karena tak sadar satu sama lain.

"Kalian saling kenal? " tanya Vino yang merupakan tempan akrab Satya.

"Kita bertemu tadi pagi! " jawab Maira.

Satya langsung berdiri dan menarik tangan Maira. Maira yang merasa kaget tak sempat untuk melepaskan tangan Satya. Maira ikut begitu saja saat ditarik oleh Satya.

"Eh, mau kemana?" tanya Vino. Namun Satya tak menjawab dan tetap membawa pergi Maira.

"Mereka berdua kenapa? " tanya Vino.

"Tadi pagi mereka berantem, karena Maira bentak Satya!" jelas Zoya.

"Kayaknya mereka jodoh deh"! ucap Vino

" Hah? " jawab Zoya dan teman lainnya

"Iya, Satya pernah bilang sama gue kalau selama ini belum ada cewek yang berani bicara kasar dan marah-marah sama dia dan Satya bilang kalau ada cewek yang berani marahin dia, berarti dia bakal jadi jodohny!" jelas Vino dengan nada santai dan senyum bahagia karena Vino merasa bahwa sahabatnya itu akan melepas masa lajangnya.

Penasaran

Satya terus saja menarik tangan Maira sampai Maira tak bisa melepaskan genggaman Satya.

"Lepasin gue! elo mau bawa gue kemana sih?" Bentak Maira namun Satya tak menggubris. Sampai akhirnya di sebuah danau yang memiliki pemandangan sangat indah. ya, danau itu adalah tempat dimana Satya akan menghabiskan waktu ketika sedang stress.

"Elo ngapain bawa gue kesini? " tanya lagi Maira.

"Siapa, elo? " Tanya Kembali Satya kepada Maira.

"Kenapa elo nanya gitu?" Maira mulai bingung dengan apa yang dilakukan Satya.

"Gue hanya ingin tau siapa elo. Sekarang jawab siapa elo? " tanya lagi Satya dengan nada yang mulai tenang.

"Nggak penting elo tau siapa gue. Lagian elo bukan siapa-siapa gue" jawab Maira ketus. "Sekarang lepasin gue. Elo nggak capek apa megangin tangan gue terus? " Sambung Maira dengan nada kesal.

"Selama ini nggak ada cewek yang berani bentak gue apalagi marah-marah sama gue" Jelas Satya.

"Bodoamat! " sahut Maira judes.

"Dan elo adalah orang satu-satunya yang berani melakukan itu. " lanjut Satya.

"Gue nggak peduli! sekarang gue mau pergi, nggak sudi gue berurusan sama hal yang nggak penting kayak elo!" ucap Maira lalu melepaskan genggaman Satya dan langsung pergi.

Siapa sebenarnya dia? kenapa dia berani sama gue? cuma dia yang berani marah dan bentak gue. sepertinya dialah yang bakal jadi pendamping hidup gue. Tapi siapa dan darimana asalnya? oke, gue akan cari tau siapa elo, dan gue pasti bisa takhlukin hati elo. Guman Satya dalam hatinya yang sedari tadi masih berdiri dan menatap kepercayaan Maira.

***

Maira masih kesal dengan yang dilakukan Satya. Namun masih ada hal penting yang harus Maira lakukan hari ini. Maira mengambil HPnya yang berada dalam tasnya dan menghubungi seseorang.

"Hallo, kak! "

"... "

"Iya, gue langsung kesana sekarang!"

Setelah menghubungi kakaknya Marvel, Maira langsung melajukan mobilnya dan menuju ke suatu tempat. Iya Maira memang sangat pandai dalam mengemudi, jadi tak perlu waktu lama untuk sampai ke tempat itu.

Maira memasukkan mobilnya ke sebuah bengkel khusus mobil yang sangat besar itu, iya itu adalah bengkel mobil milik kakaknya Marvel. Maira memasukkan mobilnya ke sebuah garasi khusus yang sudah disiapkan untuk mobil Maira. Setelah memikirkan mobilnya, Maira keluar dari mobil dan segera menemui kakaknya yang menunggu di depan dimana mobil itu terparkir.

"Hai, kak! " Ucap Maira.

"Hai, adekku sayang! Ada apa dengan mobilnya? " tanya Marvel sambil memeluk Maira.

"Nggak papa sih kak, cuma mau di kencengin aja, nanti malem ada balapan! " jawab Maira yang membalas pelukan kakaknya itu.

"Emang ya, adek gue suka banget sama balapan, nurun dari kakaknya ya?" Tanya Marvel.

"Ya, itu kan hobby dari kecil, kak! Hanya sekedar melepas penat dan ketemu sama temen-temen doang, kan gue juga baru seminggu disini, gue kangen lah sama yang lain! " jelas Maira

"Elo, sih. Lulus SMA langsung ke London! " balas Marvel.

"Hehe, ya udah. kali ini aku mau kakak gue yang ganteng ini yang megang mobil gue. Gue yakin sentuhan dari kakak gue itu pasti bikin gue menang nanti" Rengek Maira kepada sang kakak.

"Oke, no problem. Khusus adek gue yang manja kalau sama kakak-kakaknya ini, gue turutin! " Ucap Marvel yang bikin Maira senang. Marvel langsung menuju mobil Maira dan segera mengotak-atik mobil Maira.

"Aish, gue nggak manja ya! " Ucap Maira dengan nada kesal.

Tiga puluh menit kemudian mobil selesai di benerin oleh Marvel. Marvel beranjak berdiri, dan menghampiri Maira yang menunggu di samping mobilnya dan melihat bagaimana kakaknya memberikan sentuhan kepada mobil Maira.

"Udah selesai nih, dek!" ucap Marvel.

"Thanks ya kak, baik dek! " Ucap Maira dengan hati senang.

"Buat adek gue yang paling cantik ini, apasih yang enggak! " Ucap Marvel sambil mengacak-acak rambut Maira.

"Ya udah deh kak, gue pergi dulu. Udah jam lima sore ini, gue harus siap-siap dan segera berangkat! " ucap Maira.

"Okedeh, Hati-hati, semoga menang balapannya! " ucap Marvel yang memberi semangat kepada Maira.

"Pasti menang kak. Adek kakak ini kan jagoan! Dan belum ada yang ngalahin gue" jawab Maira dengan percaya diri dan langsung pergi meninggalkan kakaknya Marvel.

Maira segera menuju rumahnya dan siap-siap untuk balapan. sebelum berangkat Maira sudah menghubungi sahabatnya Zoya untuk dateng di balapannya Maira. Setelah siap-siap Maira langsung menuju ke tempat dimana Maira akan balapan. Yah, balapan adalah cara Maira melepaskan penat, emosi dan segala hal yang mengganggu pikirannya. Balapan adalah hobbynya sejak Maira punya SIM.

Sejak kecil Maira adalah anak yang pintar, cerdik dan Maira bisa memposisikan dirinya dimanapun dia berada. Maira memang anak orang kaya namun Maira tak pernah memperlihatkan kekayaannya. Selama ini belum pernah ada yang bisa menaklukkan hati Maira kecuali satu orang cowok.

Balapan

Semua orang baik penonton maupun Peserta sudah siap untuk balapan tak terkecuali Zoya sahabat Maira yang sudah menunggu dimana para penonton akan melihat balapan itu.

"Zoya? kamu ngapain disini?" Tanya seorang cowok yang tengah menghampirinya.

"Kak Vino?" Sentak Zoya kaget. "Iya nih kak lagi nonton Maira! " Jawab Zoya.

"Maira? " Sontak Satya yang datang bersama Vino kaget.

"Iya, Maira sudah kembali ke dunia balap setelah sekian lama berada di London" Jelas lagi Zoya.

"Mobilnya yang mana? " Tanya Satya kepada Zoya.

"Jelas yang merah itulah. Maira kan suka dengan warna merah! " jelas Zoya lagi.

Satya langsung berlari meninggalkan Vino dan Zoya tanpa memberitahu kemana Satya akan pergi. Zoya dan Vino nampak kaget dengan apa yang dilakukan Satya.

"Sat, elo mau kemana? " Teriak Vino kepada Satya.

Satya tidak menggubris teriakan dari sahabatnya Vino. Satya berlari menuju tempat dimana para peserta akan segera masuk ke mobil masing-masing dan mulai balapan.

Kini Maira sudah masuk dan menutup mobilnya. Namun Maira dikagetkan dengan masuknya Satya kedalam mobil Maira.

"Elo ngapain disini? " Tanya Maira yang kaget.

"Gue mau ikut elo balapan! " Jawab Satya.

"Elo gila ya, gue mau balapan, cepet keluar dari sini! " perintah Maira.

"Sudah fokus saja, balapan akan segera dimulai! " Jawab Satya singkat.

Maira tak memperdulikan lagi dengan Satya. Kini Maira tengah fokus dengan balapannya. Lampu merah kini berubah menjadi lampu hijau yang menandakan balapan dimulai. Maira melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Satya tidak merasa takut sama sekali karena memang satya juga suka balapan, namun dia tidak sedang jadi peserta saat ini.

Semua mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan mengikuti alurnya diiringi dengan teriakan para penonton dan pendukung masing-masing peserta. Banyak sekali yang mendukung Maira karena Maira sudah terkenal dari SMA. Maira sudah mengikuti balapan seperti ini sejak SMA. Maira orang yang nekat dan pemberani dalam hal apapun.

Setelah hampir satu jam balapan itu berlangsung, nampaknya garis finish sudah terlihat di depan mata. Maira menambah kecepatannya sehingga Maira lah yang mencapai Finis duluan.

Balapan sudah selesai dan Maira keluar dari mobilnya. Maira langsung menghampiri Satya yang ikut keluar juga dari mobilnya.

"Mau elo tuh apa sih? " Tanya Maira kesal.

"Gapapa, pengen aja ikut elo balapan! " Jawab Satya.

Sebenarnya gue takut elo kenapa-kenapa. Gue takut elo terluka. Sejak pertemuan itu gue mulai takut kehilangan elo. Guman Satya dalam hatinya.

"Maira, selamat ya! Akhirnya Maira kembali lagi ke dunia balapan setelah sekian lama berada di London." Ucap. Zoya sambil memeluk Maira.

"Thanks, Zoya! Balapan adalah tempat pertama gue ketemu sama dia dan tempat terakhir juga gue berpisah untuk selamanya" Jawab Maira sambil melepaskan pelukan Zoya.

Maira tiba-tiba meneteskan air matanya karena teringat tentang masa lalunya. Zoya yang melihat Maira meneteskan air mata kembali memeluk Maira.

"Sudah, Mai. Sudah jalannya, ikhlaskan! " Ucap Zoya yang memenangkan Maira.

"Iya, Zoy. Gue udah ikhlas kok! " Ucap Maira yang mengusap air matanya.

"Kepada sang juara, Maira Island untuk segera naik ke atas podium untuk penyerahan hadiah" Ucap MC menggunakan pengeras suara.

"Yaudah, gue kesana dulu ya! " ucap Maira sambil menunjuk podium.

"Iya, Maira. semangat! " ucap Zoya.

Maira meninggalkan Zoya, satya dan Vino. mereka bertiga masih berada di mana mobil Maira terparkir.

"Zoya! " panggil Satya.

"Iya, kak! " jawab Zoya.

"Maksud perkataan Maira tadi apa? " tanya Satya yang sedari tadi bingung dengan ucapan Maira.

"Maksudnya tempat ini adalah tempat pertama kali Maira ketemu dengan pacarnya... " ucap Zoya

"Jadi Maira sudah punya pacar? " potong Vino.

"Gue belum selesai bicara, kak Vino. " ucap Zoya dengan nada agak kesal.

"Lalu? " tanya Satya yang semakin penasaran.

"Dan tempat ini pula menjadi tempat berpisahnya Maira dengan pacarnya. Saat balapan ada yang menyalahi mobil kak Jordan pacar Maira. akhirnya mobil itu tak terkendali dan terjadi kecelakaan hebat. " jelas Zoya.

"Terus? " tanya lagi Satya.

"Kak Jordan tak tertolong. Maira sangat terpukul akan hal itu, sampai Maira menenangkan dirinya di London dan kuliah disana" jelas Zoya lagi.

"Lalu, kenapa Maira kembali ke Indonesia? " tanya Vino.

"Sebenarnya Maira tak ingin ke London, namun orangtuanya membawa Maira ke London karena waktu itu Maira sedang sakit dan di Indonesia tak ada yang menjaganya". jelas Zoya lagi.

" Jadi Maira sekarang nggak punya pacar? " tanya Satya.

"Elo kenapa, Sat? Elo suka sama Maira? " tanya Vino kepada Satya.

"Enggaklah, ngapain gue suka sama anak manja kaya dia! " jawab Satya.

"Kak, jangan bilang Maira manja! Elo belum tau keseharian Maira. kalau elo sudah tau pasti kak Satya bakal jatuh cinta sama Maira. seperti cowok-cowok lainnya!" jelas Zoya yang memotong perkataan Satya.

"Memangnya seperti apa? " tanya Satya yang penasaran.

"Cari tau sendiri ya kak! gue sudah berjanji kepada Maira untuk tidak membicarakan kesehariannya kepada orang lain. " jelas Zoya lagi.

"Okedeh, thanks ya! " ucap Satya.

***

Semua orang bertepuk tangan setelah hadiah diberikan kepada Maira. Setelah Maira menerima hadiah itu, Maira kembali kepada Zoya yang menunggunya di deket mobilnya.

"Selama ya, Maira! " ucap Vino sambil mengulurkan tangannya.

"Thanks kak! " ucap Maira yang membalas uluran tangan Vino. "Tapi gue nggak bisa lama-lama, gue ada urusan" tambah Maira.

"Elo mau kemana? " tanya Satya.

"Kepo" jawab Maira judes.

"Yaudah Maira, gue juga mau pulang kalau gitu! " ucap Zoya.

"Gue, duluan ya. Bye! " ucap Maira lalu memasuki mobilnya dan meninggalkan Zoya, Vino dan Satya.

"Dia mau kemana? " tanya Satya kepada Zoya.

"Ke suatu tempat" ucap Zoya.

Satya langsung pergi meninggalkan Vino dan Zoya tanpa pamit. Ya itulah satya suka pergi tanpa bilang-bilang. untung saja Vino sudah paham akan hal itu. Vino tetap tenang saja. sementara Zoya sudah pulang setelah Satya pergi. Vino pun ikut pulang juga.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!