NovelToon NovelToon

Terjerat Gairah Musuh

TGM Bab 1

"Lepasin aku, dasar cowok breng*sek." Sheina terus meronta di bawah kungkungan pria bertubuh macho.

Namun, pria yang sedang sangat bernaf*su itu seolah tuli dengan teriakan Sheina. Ia terus melakukan aksinya, merobek seluruh pakaian yang dikenakan sang wanita.

"Nggak usah khawatir Shein, aku nggak akan ngelakuin itu secara gratisan, aku akan bayar kamu. Berapa hargamu sekali main? Sejuta? Dua juta? Atau lima juta?" Laki-laki itu mengeluarkan dompetnya dengan satu tangan, sementara tangan lainnya menahan gerakan Sheina yang terus mencoba melarikan diri.

Laki-laki itu kemudian melemparkan sejumlah uang tunai ke tubuh Sheina. Dalam pengaruh alkohol, ia terus meluapkan kekesalannya karena ia pikir wanita di hadapannya itu telah berubah menjadi pela*cur.

"Baji*ngan, kamu pikir aku wanita apaan?" maki Sheina sembari memukul dada laki-laki itu.

"Tenanglah Sayang, aku akan memberikan bonus lebih banyak setelah berhasil mendapatkan tubuhmu." Laki-laki itu menciumi daun telinga Sheina, memberikan sentuhan lembut yang membuat Sheina semakin menjerit.

"Please, aku tau kamu lagi mabuk. Jangan bikin aku makin benci sama kamu. Lepasin aku!" Sheina terus meronta, tapi laki-laki itu seolah tanpa ampun. Pakaian Sheina dirobek paksa, walau sang pemilik terus berontak, menggigit bahkan meludah, tapi laki-laki itu tidak peduli. Naf*su dan alkohol telah membutakannya, ia terus melakukan aksinya sampai Sheina benar-benar telan*jang di hadapannya.

"Kenapa kamu benci aku? Bukankah ini memang pekerjaanmu? Menjual tubuh pada pria hidung belang tadi? Jangan khawatir Shein, punyaku pasti lebih besar dan panjang dari pria-pria yang telah menyentuhmu." Laki-laki itu mencium paksa bibir Sheina, sedangkan tangannya bekerja untuk membuat Sheina pasrah dan mengeluarkan pelumas alami yang ada dalam tubuhnya.

Sheina sudah kehabisan tenaga, ia merutuki tubuhnya sendiri yang dengan bodohnya menerima setiap sentuhan laki-laki itu. Sampai akhirnya, laki-laki itu berhasil memasuki tubuhnya, dan mengambil apa yang sangat dijaganya selama ini.

“Aku benci sama kamu. Aku benci. Aku nggak akan pernah maafin kamu, sampai kapan pun,” maki Sheina saat tubuh laki-laki itu tertanam sepenuhnya dalam dirinya, menciptakan rasa sakit yang luar biasa.

Hati Sheina hancur, masa depannya telah rusak, kebanggaannya telah direbut paksa oleh seseorang yang sangat tidak ia sukai. Ia hanya bisa menumpahkan rasa sakit dan kekecewaannya lewat air bening yang terus mengalir membasahi seluruh wajahnya, bahkan sampai membuat sprei dan kasur itu basah. Sementara laki-laki di atasnya mulai merasakan kenikmatan setelah merenggut kesucian Sheina, gadis yang dicintainya diam-diam.

“Oh my God, kenapa rasanya seperti terjepit? Ini sangat nikmat, Shein. Tidak boleh ada yang memilikimu, kamu cuma milikku.” Laki-laki itu mulai bergerak perlahan, ia tidak ingin kenikmatan itu cepat berlalu jika sampai ia keluar terlalu cepat.

Sheina menatap benci pada laki-laki di atasnya. Ia tidak bisa melawan tenaga laki-laki yang pernah menjadi juara taekwondo dan mengharumkan nama sekolah mereka di waktu SMA.

Setelah menuntaskan has*ratnya, laki-laki itu ambruk di atas tubuh Sheina, ia mencium seluruh wajah cantik itu dengan rasa cintanya.

"I love you Shein, makasih banyak, ternyata bercinta itu senikmat ini. Kamu harus bangga karena mendapat perjaka sepertiku," ucap laki-laki itu sebelum akhirnya jatuh tertelungkup di samping Sheina.

Sheina memandangi punggung polos di sampingnya. Rasa bencinya sewaktu SMA yang sempat ia lupakan, kini kembali hadir merasuki relung hatinya. Sheina sepenuhnya membenci laki-laki yang dengan tega merenggut paksa masa depannya.

🥀🥀🥀

Hai, ketemu lagi sama aku, Itta Haruka di karya baru. Gimana, seru nggak kira-kira. Yuk Cus lanjut ke bab 2 😉

Jangan lupa Ritual Jejaknya Like, Komen, Hadiah, Vote, dan tekan Favorite 💜

TGM Bab 2

Jam dinding di apartemen itu masih menunjukkan pukul dua dini hari, artinya selama empat jam lebih Sheina terjebak bersama laki-laki yang kini sudah terlelap. Ia merasa sangat kotor saat ini. Sheina terus menangis, sampai ia lelah dan tertidur dengan wajah yang sangat basah.

Keesokan paginya laki-laki itu terbangun dengan kepala yang terasa pusing.

"Sial, aku pasti mabuk lagi semalam," umpatnya yang kemudian membuka selimut. Ia sangat terkejut menyaksikan tubuhnya yang tidak memakai apa pun. "Gila! Apa yang sudah aku lakukan?"

Kepalanya semakin terasa pening, tiba-tiba kepingan memori seperti diputar kembali dalam ingatannya.

Berapa hargamu sekali main? Sejuta? Dua juta? Atau lima juta? Aku akan memberikan bonus lebih banyak. Tidak boleh ada yang memilikimu, kamu cuma milikku. I love you Shein.

Aku benci sama kamu. Aku nggak akan pernah maafin kamu.

"Ya Tuhan, Sheina." Laki-laki itu menoleh ke samping, matanya tertuju pada gadis di sampingnya yang masih tertidur. Meski tidak terlihat wajahnya, tapi rambut gadis itu sudah sangat dihafalnya. "Ya Tuhan, apa ini mimpi?" Laki-laki itu menampar wajahnya sendiri dengan keras.

Ternyata sakit. Tidak, ini bukan mimpi. Ini nyata. Ia telah melakukan dosa dengan Sheina, wanita yang selama ini dicintainya secara diam-diam.

Laki-laki itu terus memandangi tubuh Sheina yang tertutup selimut. Sampai tiba-tiba Sheina terbangun dan langsung menatapnya dengan kebencian.

Mereka terdiam cukup lama. Laki-laki itu merasa Sheina akan mencabik-cabiknya dengan tatapan mata yang mirip singa betina.

Laki-laki itu mengambil boksernya, dan dengan cepat memakainya, membuat Sheina mengalihkan pandangan dari laki-laki yang tidak tahu malu itu.

Pakaian Sheina yang berserakan di lantai dan terlihat compang-camping di setiap bagiannya, membuat laki-laki itu semakin merasa bersalah. Dia sudah melakukan sebuah kejahatan tadi malam.

Setelah memakai bokser dan menatap pakaian Sheina yang sudah tidak berwujud. Laki-laki itu mengambil ponselnya, lalu berkata, “Aku ... aku akan membelikan baju baru untukmu.”

Sheina tidak peduli. Ia semakin marah dan kecewa karena bukannya minta maaf, tapi laki-laki itu malah memedulikan pakaian yang tidak seberapa harganya dibanding harga dirinya.

Takut dengan tatapan Sheina, laki-laki itu keluar dari kamarnya. Ia mencoba ke ruang kerjanya untuk memeriksa apa yang sebenarnya terjadi melalui rekaman CCTV.

Sementara itu, dengan perasaan yang sangat buruk, Sheina memunguti pakaiannya. Tidak ada satu pun yang layak, kecuali rok miliknya dan kemeja milik laki-laki itu.

Sheina meraih pakaian yang bisa ia kenakan, lalu meraih tasnya dan berniat keluar dari neraka ini. Ia juga mengambil uang yang berserakan di kasur milik laki-laki itu. Saat keluar dari kamar apartemen itu, Sheina bertemu lagi dengan laki-laki yang menodainya.

“Aku sudah pesankan baju untukmu, Shein,” ucapnya dengan lirih.

Sheina menatapnya penuh benci. “Aku nggak butuh baju atau uang dari kamu.” Lalu, ia melemparkan uang digenggamannya pada laki-laki itu. “Aku akan balikin kemeja ini. Aku nggak sudi nyimpen apa pun milik kamu.” Sheina meninggalkan apartemen dengan sakit hati yang mendalam. Bagaimana masa depannya nanti? Bagaimana jika keluarganya tahu?

Sementara di apartemen, laki-laki pengecut dan bodoh itu hanya bisa merutuki dirinya sendiri.

“Be*go, harusnya aku ngomong minta maaf sama dia bukan malah ngomongin bajunya. Sheina sekarang pasti benci banget sama aku." Laki-laki itu memukul kepalanya sendiri.

*

*

*

Dua bulan usai kejadian itu, Sheina mengalami muntah-muntah dan sakit kepala. Ia sudah memiliki prasangka buruk jika dirinya sedang hamil. Pasalnya, semenjak Sheina diperko*sa, ia tidak lagi mendapatkan tamu bulanan.

Pagi ini, dengan alat tes yang dibelinya beberapa minggu lalu, ia harus memberanikan diri untuk memastikan hasilnya. Dengan tangan gemetar dan hati yang terus merapalkan doa, Sheina menatap alat tes berwarna biru yang sebelumnya telah dicelupkan ke dalam air seninya.

Dua garis merah terlihat jelas di sana. Sheina benar-benar hamil.

"Nggak, aku nggak mau hamil anak dia. Aku nggak mau nerima anak ini."

🥀🥀🥀

Kenalan dulu deh, sama bapaknya bayik. Et dah, namanya emang sengaja belum diumumin. Biar penasaran? Bukan, biar aku mikir dulu nama yang kece 😅😅

Nih bapaknya. Cakep kan?

(Maaf visual aku hapus, sesuai peraturan NT Bisa cek di ig @ittaharuka atau fb Itta Haruka ya..)

Ritualnya dulu, Jangan lupa 😉

TGM Bab 3

Sheina menangisi nasibnya yang harus mengandung di saat baru saja menikmati masa-masa mudanya. Lulus dengan nilai sempurna, bekerja di perusahaan yang diimpikan, semua baru saja ia rasakan. Kehamilan ini benar-benar mimpi buruk baginya.

“Shein, lo udah bangun? Gue masuk ya.” Suara teriakan yang sampai terdengar di kamar mandi itu mengagetkan Sheina, sampai-sampai alat tes di tangannya terjatuh dan Sheina buru-buru mengambil dan menyembunyikannya di tangan.

Sheina mencuci muka, lalu keluar dari kamar mandi, menemui saudara tirinya yang sedari tadi berteriak heboh, entah mencari apa.

“Shein, gue minjem duit dong, duit gue habis,” kata gadis itu sembari menengadahkan tangannya tepat di hadapan Sheina.

“Aku nggak punya uang lebih Key, gajian masih lama,” balas Sheina yang sudah muak dengan tingkah Keyla, saudara tirinya. Gadis itu selalu meminta uang padanya, dengan alasan meminjam, tapi tidak pernah dikembalikan seperti janjinya.

“Ya ampun, Shein. Lo pelit banget sih. Ntar kalau gue udah jadi artis terkenal, lo juga kecipratan.” Keyla menggeledah tas milik Sheina yang tergeletak di meja.

“Key, aku bilang aku nggak punya uang,” kata Sheina berusaha merebut tasnya.

Tanpa Sheina sadari, di tangannya masih tersimpan alat tes kehamilan, dan Keyla berhasil melihatnya.

“Apa itu di tangan lo?” Keyla merebut paksa alat itu dari tangan Sheina, dan berhasil

“Key, balikin. Jangan!” Sheina berusaha merebut kembali, tapi terlambat.

“Lo hamil!” Keyla berteriak, membuat Sheina lemas dan menunduk. Mau mengelak pun Keyla sudah mengetahuinya. “Gue bilangin mama,” kata Keyla. Ia membawa lari alat tes milik Sheina.

Kenapa harus ketahuan secepat ini? Papa pasti marah besar. Ini semua gara-gara bayi ini dan cowok breng*sek itu.

Setelah kepergian Keyla, tidak menunggu lama gadis itu kembali ke kamar Sheina dengan membawa kedua orang tuanya. Papa Sheina terlihat sangat marah dengan muka yang memerah.

“Apa ini Sheina?” tanya papa sembari melemparkan alat tes kehamilan itu pada putrinya.

“Maafin aku, Pa. Tapi ini bukan salahku,” jawab Sheina membela diri.

“Bukan salahmu kamu bilang?” teriak papa diiringi dengan sebuah tamparan. “Dasar anak tidak tahu malu!” Satu tamparan mendarat lagi di pipi sebelahnya.

Papa keluar kamar Sheina, mama tirinya tersenyum dan Keyla hanya diam menatap Sheina yang menangis. Meski ada sedikit rasa kasihan di hati Keyla, tapi ia juga takut terkena marah papa.

“Kita diam saja, biar papa yang urus,” bisik mama pada Keyla.

Setelah itu papa masuk membawa sapu, masih dengan ekspresi marah papa bertanya setengah berteriak, “Siapa bapaknya? Papa tidak sudi ada anak haram di rumah ini!” Papa mengangkat gagang sapu ke udara membuat Sheina ketakutan dan semakin terisak. “Jawab!”

“Temen SMA, Pa. Aku nggak tau dia di mana sekarang,” jawab Sheina dengan lirih.

“Apa? Jadi dia juga tidak mau bertanggung jawab?” Suara papa semakin meninggi, hampir saja papa memukul Sheina dengan sapu, tapi tiba-tiba ….

“Pa, jangan! Kasihan anaknya Sheina,” teriak Keyla yang merasa tidak tega dengan bayi dalam kandungan saudara tirinya itu.

“Keyla, jangan ikut campur,” sahut mama.

“Kasihan anaknya, Ma. Dia nggak salah apa-apa,” balas Keyla.

Gadis itu ternyata masih punya hati nurani. Walau bagaimanapun, ia dan Sheina dari kecil sudah bersama-sama. Apalagi ia juga sangat menyukai anak kecil.

“Pergi kamu dari sini, Shein! Papa nggak mau kamu ada di rumah ini!”

“Pa, maafin aku.” Sheina bersimpuh di kaki papanya, tapi sang ayah malah menarik kakinya menjauhi Sheina.

“Papa bilang pergi! Keyla, kemasi barang-barang Sheina dan kosongkan kamar ini!”

Papa meninggalkan kamar Sheina, diikuti mama yang berjalan di belakang suaminya.

“Gue benci anak ini, Key!”

🥀🥀🥀

Tenang Shein, aku nggak tega-tega amat kok 😅😅

Thank you yang sudah mampir 🥰🥰 Nanti aku up lagi ya Insya Allah 🥳🥳🥳

Jangan lupa ritualnya 😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!