NovelToon NovelToon

My Trouble Maker

Angela

Banyak orang berlalu lalang di jalan kota New York, termasuk seorang wanita berperawakan tinggi, langsing, badan ideal, yang pastinya wajah ciri orang barat yang berhidung mancung, bibir tipis dan mata cokelat hazel. Intinya dia wanita yang di kategorikan sangat cantik untuk kalangan wanita saat ini.

Bukan hanya itu tampilan nya yang modis, seakan membuat kita terpesona akan dirinya. Sebuah deskripsi kesempurnaan, bagaikan Dewi yang baru turun dari langit.

Ditangannya terlihat sedang menenteng tas bermerek Gucci, dari seluruh aksesoris yang ada di tubuhnya bukanlah sembarang aksesoris. Dapat kita tebak harganya bisa mencapai lebih dari 1000 USD.

Jalan nya yang juga melenggang, seakan kita melihat seorang model papan atas.

Tiba-tiba suara ponsel dari tas nya berdering.

"Angela kau dimana? Sebentar lagi pemotretan, bagaimana mungkin kau bisa telat," terdengar suara seseorang diseberang sana.

"Flo, tenang aku tidak akan telat. Aku hanya membeli tas dan sepatu keluaran terbaru. Kebetulan limited edition, jadi aku sekalian saja mampir ke toko tersebut," Timpal wanita itu.

"Kau ini, ya sudah segera pergi kesini dan jangan lupa nanti malam ada undangan pesta dari nyonya Stela," seru wanita yang di panggil Flo itu, "Kau harus datang, karena nona Stela juga salah satu sponsor kita. Berkat dia juga kau bisa sampai ke titik ini."

"Iya, pastinya aku datang. Sudahlah, aku pergi dulu. Bye."

Wanita itu mengakhiri panggilan tersebut, telinganya tidak tahan lagi akan ucapan orang yang menelepon nya. Yaitu manajer nya sendiri yang biasa dia panggil Flo.

Akhirnya dia mengendarai mobilnya ke tempat dia harus melakukan pemotretan, dan benar wanita berparas cantik itu seorang model papan atas, yang sudah banyak di kenal orang. Dia adalah Angela Taylor, nama nya tidak asing bagi kalangan publik figure, banyak pria yang ingin mengajak nya kencan, Angela tidak segan-segan menerima tawaran tersebut. Tapi satu yang harus di ingat wanita itu mudah bosan dengan pria yang mendekati nya, paling lama hanya seminggu para pria tersebut bisa dekat dengan nya.

******

"Sekali lagi, satu, dua, tiga... Oke, pemotretan selesai."

Beberapa stylish, dan asistennya mendekati model tersebut. Mereka terlihat mengipas, dan mengelap keringat yang ada di wajah model tersebut. Benar dalam dunia modeling, seorang model adalah ratu jika saja terjadi kesalahan oleh orang-orang sekitarnya, maka bersiaplah pemotretan akan berakhir dengan kacau.

"Untung kau segera datang, kau tahu tadi Fredy mencari mu. Bisa-bisa pemotretan kali ini gagal dan model nya akan di ganti," tampak seorang wanita yang terlihat lebih pendek ketimbang model tersebut.

"Tapi akhirnya aku datang bukan? Tidak perlu khawatir, meskipun aku telat tidak akan ada yang bisa menggantikan aku," ucapnya seraya angkuh, "Aku Angela Taylor, tidak akan tergantikan karena akulah yang terdepan."

Flo sang manajer yang mendengar ucapan Angela langsung saja memasang wajah datarnya, sudah lama dia menemani wanita di depannya ini berkarir, dari dia yang hanya model selingan di suatu projek sampai saat ini menjadikan nya salah satu Top Model, Flo bukan hanya sekedar manajer tapi dia juga sahabat terbaik Angela. Kalau bukan Flo yang mau mengurus segala kebutuhan Angela, dia mungkin saat ini akan kelabakan. Karena di awal karir nya kedua orang tua Angela menentang dia menjadi seorang model, sampai Flo sang sahabat lah yang mau mendukung nya hingga sekarang.

"Aku sudah memilih gaun yang akan kau kenakan, untuk datang ke pesta nantj malam. Nanti kau coba."

"Flo, apa kau ikut?"

"Maaf Angela, sebenarnya aku sudah punya janji dengan seseorang. Jadi malam nanti aku tidak ikut ke pesta tersebut," Flo menggaruk tengkuknya, "Lagipula pesta itu hanya mengundang mu, tidak dengan ku. Jadi maafkan aku ya."

Angela tahu sahabatnya itu pasti ingin kencan dengan kekasihnya, sehingga kali ini dia tidak mau menemani nya datang ke pesta.

"Baiklah tidak apa-apa, aku hanya bingung saja pastinya nanti malam akan banyak pria yang menggoda ku. Aduh beginilah nasib menjadi wanita populer," tangan Angela memegang kepalanya yang seolah pusing.

"Kau kan sudah terbiasa menghadapi para pria seperti itu, jadi pasti mudah."

"Mudah menanganinya Flo, tapi akan sangat sulit untuk membuat mereka melupakan ku. Hahahaha," tawa Angela menggelegar dengan rasa percaya dirinya.

Angela berjalan menuju ruang ganti.

"Rasa percaya dirinya sungguh luar biasa, aku rasa selama ini aku lupa memberi nya makanan yang benar."

Sampai seseorang menimpali ucapannya.

"Angela memang dari dulu hingga sekarang tidak berubah, bukan karena kau salah beri makan. Haha," tawanya renyah.

"Fred, tapi tetap saja aku takut kepercayaan dirinya akan menjadikannya wanita fanatik terhadap dirinya sendiri."

"Tenang, Angela bukan wanita seperti itu, lihat dia sama sekali tidak pernah berbuat kejahatan. Bukan Angela jika tidak seperti itu, itulah yang membuatnya banyak disukai orang," keduanya mengangguk bersamaan.

Flo juga merasa begitu, Angela memang wanita periang. Kepercayaan dirinya merupakan nilai tambah bagi semua orang, dia juga wanita yang baik. Mungkin ketika orang pertama kali melihat Angela akan mengira dirinya sombong, percayalah dia wanita yang rela menolong orang lain saat dibutuhkan. Ya, hanya saja karena penampilan nya dan profesi nya yang membuat orang pasti mengira dia arogan.

******

Bersambung...

Party

Malam telah tiba, dan Angela telah bersiap untuk segera pergi ke pesta undangan nyonya Stela.

Nyonya Stela adalah pendiri dari majalah mode ternama, yaitu majalah JBeauty. Hari ini adalah peringatan ke-5 tahun JBeauty didirikan, orang yang di undang juga dari kalangan atas. Baik ahli fashion, para pakar kecantikan, model, aktris, dan aktor ternama, pendiri ajang kecantikan semacam Miss Universe dan Miss World, bahkan para pemimpin perusahaan ternama dunia tak kalah juga ikut di undang, demi memeriahkan pesta tersebut.

Angela yang tahu bahwa malam ini bisa jadi malam yang luar biasa, dimana nanti juga banyak kameraman dan reporter yang akan meliput pesta tersebut. Sehingga dia memastikan malam ini dia akan menunjukkan tampilan nya yang luar biasa, yang akan membuat orang-orang di pesta akan terpanah melihatnya.

"Oke, selesai. Waktunya pergi, Angela kau sangat sexy dan luar biasa malam ini," Angela memuji dirinya sendiri di depan cermin.

Tampak kerumunan orang baik kameraman dan reporter, mengelilingi tempat pesta tersebut. Red Carpet juga sudah di gelar khusus untuk para tamu yang datang, ketika itu mobil Angela yang dikendarai oleh supir pribadinya pun sampai.

"Lihat, itu Angela ayo potret dia." seru seorang kameraman.

"Wah Angela kau sangat cantik hari ini, ayo menghadap kesini kami ingin memotret mu ..."

Suasana seketika lebih riuh ketika kedatangan Angela, bagaimana tidak wanita itu sekarang banyak di kagumi orang baik dari kalangan muda sampai tua, bahkan ketika mereka mendengar rumor bahwa Angela akan segera terjun ke dunia film, antusias para penggemar semakin banyak.

Dia melambaikan tangan nya ke hadapan kamera, dan menunjukkan senyum khas seorang Angela.

******

Didalam gedung sudah ramai oleh para tamu undangan, banyak diantara mereka saling berbincang satu sama lain. Tidak dengan Angela dia hanya ingin mencari posisi ternyaman saat ini dari kerumunan orang-orang tersebut. Tidak tahu apa yang terjadi sebagian di antara mereka memang tidak terlalu akrab dengan nya, bahkan para model wanita yang datang terlihat acuh dengan Angela, dia tidak merasa pernah melakukan kesalahan pada wanita-wanita itu. Tapi satu hal yang mungkin Angela sadari, bahwa mereka iri dengan dirinya karena selalu di dekati oleh pria yang terkadang mereka suka dan malah menyukai Angela.

Belum saja dikatakan seorang pria mendekati Angela.

"Angela, kau datang juga akhirnya. Tumben sendiri, biasanya dengan manajer mu?" tanya pria itu.

"Dia sedang ada urusan, jadi tidak bisa ikut." jawab Angela.

"Kalau begitu ayo ikut aku saja, disana juga ada beberapa teman ku sedang berkumpul. Daripada sendirian disini, lebih baik bersenang-senang," tawar pria itu pada Angela.

"Baik, terimakasih atas tawaran nya Jack."

Angela berjalan bersama Jack, sebelum berjalan terlalu jauh Angela melirik para wanita yang sedari tadi menatap dan mungkin saja membicarakan nya. Tidak sungkan Angela bahkan mengedipkan matanya kepada wanita-wanita tersebut, dan menjulurkan lidah nya. Ya, dia sedang mengejek para wanita itu, seakan mereka telah kalah.

Lihat belum semenit sudah ada pria yang mendekati ku, kalian mana?

Angela hanya tersenyum sumringah, ketika melihat ekspresi wanita di sekitarnya cemburu akan Angela. Karena Jack yang saat ini bersamanya merupakan salah satu aktor ternama dan banyak wanita menginginkan nya, wajar mereka cemburu.

Sesampainya di tempat, dimana Jack mengajak Angela tampak banyak pria kalangan atas juga berkumpul.

"Hai Angela, kau masih mengingat ku? Aku Steven yang menjadi partner modelmu disalah satu edisi majalah JBeauty?" terlihat seorang pria menanyai Angela.

Belum menjawab pertanyaan satu itu tiba-tiba sudah banyak pria yang juga mengajak Angela bicara.

"Angela, aku sudah sangat ingin bertemu dengan mu... Akhirnya kau datang." ucap pria satu lagi.

"Aku tadi menelepon mu Angela, tapi kau tidak mengangkat. Padahal aku ingin ke pesta ini bersamamu, aku kira kau tidak datang," ucap pria lainnya.

Banyak lagi perkataan dan pertanyaan dari para pria itu, entah keputusan ini benar atau tidak seharusnya dia tidak memilih ikut dengan Jack mendekati para pria ini.

"Stop, kalian ini banyak tanya. Angela juga pusing jika ingin menjawab pertanyaan kalian semua," ujar Jack yang membuat para pria itu terdiam, "Angela aku ajak kesini bukan untuk di teror kalian."

Untungnya Jack menghentikan mereka, bisa jadi Angela memang akan pusing mungkin mabuk mendengar mereka bicara.

"Terimakasih Jack." ucap Angela berbisik.

Jack hanya mengacungkan jempolnya pada Angela.

"Mau minum? Aku ambilkan ya?"

"Tidak usah Jack, biar aku saja," jawab Angela.

Meski tidak banyak bicara Angela memang merasa haus, apalagi ketika mendengar omong kosong dari para pria di sana.

Ketika menuju meja tempat mengambil minuman, tangan Angela tak sengaja berpengangan dengan tangan orang lain.

"Ambilah terlebih dahulu." Suara serak dan sedikit tegas itu terdengar di telinga Angela.

"Eh... iya," jawab Angela singkat.

Mata Angela terkagum melihat pria dihadapannya, wajah pria itu sangat tampan, apalagi postur tubuhnya terlihat bagus. Tinggi tegap, ditambah memakai setelan kemeja dipadu dengan jas hitam mengkilat nya, dan yang tidak lupa sorotan mata pria tersebut tidak seperti sorotan mata pria yang selalu mengejarnya, tajam dan tidak membosankan saat melihat nya.

"Nona, apa kau mendengar ku?" pria tersebut melambaikan tangan nya di wajah Angela.

"I-Iya, aku dengar."

Pria itu kemudian juga mengambil minuman di meja tersebut, lalu pergi meninggalkan Angela.

"Wow, Fantastic Baby." itulah ucapan yang keluar dari mulut Angela.

Karena lama menunggu Angela mengambil minuman, akhirnya Jack mendekati wanita itu. Jack ikut mengarahkan pandangannya melihat siapa yang Angela lihat.

"Dia Alexander Wilton, panggil saja Alex. Salah satu CEO perusahaan bidang industri teknologi, aku dengar dia menjadi pria yang banyak ingin dijadikan menantu pilihan orang tua saat ini," mendadak Jack mengatakan hal tersebut kepada Angela.

Angela yang mendengar penjelasan Jack, langsung mengalihkan pandangannya terhadap Jack.

"Really? Wow, aku tidak tahu di negeri ini ada pria seperti dia," ucap Angela merasa terkejut.

"Karena kau terlalu sibuk dengan karir mu, jadi pria seperti Alex bisa jadi kau tidak kenal."

"Benar, selama ini aku hanya fokus dengan karir. Para pria yang aku ketahui pun adalah pria yang sering merayuku," ucap Angela sedikit mengernyitkan dahinya.

"Aku merasa cemburu dengan Alex, kau baru mengetahui nya saja sudah terpanah. Apalah daya ku yang sudah lama kau kenal, tapi tidak pernah kau lirik," ucap Jack yang terlihat pura-pura memasang wajah cemburu nya.

"Jack kau ini teman ku, masih saja mengatakan hal menjijikkan seperti itu," ujar Angela.

"Hehe... Tapi kau harus tahu Angela, kekaguman mu pada Alex hanya sementara. Aku dengar sebentar lagi dia akan menikah dengan kekasihnya," perkataan Jack meyakinkan Angela seraya menaikkan bahunya.

"Baru mau menikah kan? Belum juga menikah, apa yang harus di cemaskan. Lagipula aku hanya ingin mencoba nya sekali, jika memang tidak bisa memiliki dia sepenuhnya," Angela mengatakan hal yang membuat Jack bingung.

"Mencobanya sekali? Mencoba apa?" tanya Jack.

"Kau jangan pura-pura polos ya Jack, masa hal seperti itu tidak tahu, hehehehe." suara Angela yang sedikit terkekeh mengucapkan hal tersebut.

Angela juga pergi meninggalkan Jack, melihat pria itu masih memasang wajah bingungnya.

******

Bersambung...

Malam Yang Panjang

Pesta berlangsung dengan meriah orang-orang masih sibuk berbincang, atau mencicipi hidangan yang telah di sediakan. Sedangkan Angela masih sama seperti tadi, para lelaki mendekati nya bahkan tak segan-segan meminta Angela untuk menemani mereka malam ini.

"Kalian ini bisa diam tidak!" Bentak Angela kepada mereka.

Sudah muak dengan hal itu, dia memilih pergi ke tempat yang lebih sepi. Tetapi matanya menangkap sesuatu, dia melihat Alex sedang bersama seorang wanita, dan ternyata dia mengenal wanita itu.

"Viona? Ada apa dia dengan Alex, aku harus mendekat agar mendengar pembicaraan mereka." Angela berjalan diam-diam mengarah mereka.

Didengarnya lah percakapan kedua orang tersebut.

"Alex, izinkan malam ini aku bersamamu. Aku tahu sebentar lagi kau akan menikah, tapi kali ini saja izinkan aku..." ucap wanita itu.

Astaga, aku kira hanya aku yang menginginkan nya. Ternyata Viona malah lebih nekat, bahkan mempermalukan dirinya sendiri. Dia sendiri yang menawarkan dirinya pada Alex? It's Crazy!

"Maaf, jika kau hanya ingin membicarakan omong kosong seperti ini lebih baik aku pergi saja." ucap Alex dengan ekspresi datar nya.

"Jangan pergi Alex. Jika kau tidak bisa mengizinkan aku bersamamu malam ini, setidaknya mari kita bersulang kebetulan aku bawa dua gelas bir. Terimalah untuk kali ini," Viona menyodorkan segelas bir pada Alex.

Angela yang melihat itu secara refleks, langsung pergi menuju Alex.

"Tidak, jangan memi..." belum selesai menyelesaikan ucapannya Alex sudah meminum bir yang Viona berikan, sampai...

Brakkk...

Angela terjatuh saat dia akan mendekati kedua orang tersebut, sepertinya baju nya tersangkut oleh hak tingginya karena rumbai nya yang panjang.

Malu, dan terkejut itu yang dirasakan Angela sekarang, dia tidak dapat menutupi wajahnya.

"Angela? Kenapa kau bisa di sini, kau tidak apa-apa?" tanya Viona yang sedikit cemas, dia takut Angela melihat semua yang dia katakan tadi atau Angela sudah tahu tujuan wanita itu pada Alex.

Dengan sigap Angela kembali berdiri dengan tegap, dan merapikan rambutnya demi menjaga image nya.

"Aku kesini mencari mu, ya mencari mu. Tadi aku dengar nyonya Stela memanggil mu, jadi saat aku melihat mu di sini langsung saja aku kesini," ucap Angela berbohong.

Wajah Viona sedikit kesal, tidak di pungkiri jika benar kata Angela nyonya Stela mencari nya, dia pasti akan segera pergi kesana karena mungkin nyonya Stela ingin mempromosikan nya sebagai model. Tetapi jika dia meninggalkan Alex, dia akan kehilangan tujuan nya terhadap pria itu. Akhirnya dia memutuskan untuk segera menuju Nyonya Stela.

"Terimakasih telah memberi tahuku Angela," Viona hanya menatap Angela dan Alex setelah dia pergi, padahal pikir nya sedikit lagi kesempatan nya bersama Alex akan terwujud.

Setelah kepergian Viona. Alex dan Angela hanya diam. Sampai Angela bicara terlebih dahulu.

"Kau ini bodoh atau apa? Minum sembarangan dari seorang wanita yang menawarkan dirinya pada mu, bisa saja di minuman tersebut ada sesuatu," ucap Angela yang sedikit marah.

"Kau siapa? Itu hanya minuman, tidak akan terjadi apa-apa," sangkal Alex.

Belum lama mengatakan hal itu, tiba-tiba pandangan pria itu sedikit kabur, kepalanya juga agak sakit. Tubuhnya merasakan panas seperti terbakar api.

"Arrgghh... kenapa panas sekali," ucap Alex sedikit mendesah.

Angela yang sadar ini pasti pengaruh dari minuman itu, mulai memapah Alex menuju ke suatu tempat.

"Sudah kubilang, pasti ada sesuatu. Lihat ini jadinya," ucap Angela yang sedang memapah pria tersebut, "Sebaiknya aku tempatkan dia di suatu tempat tersembunyi, jangan sampai paparazi melihat aku sedang dengan nya."

Dibawa nya Alex ke lantai atas lewat lift agar lebih cepat, Angela tahu gedung yang di pakai untuk pesta kali ini juga di fasilitasi beberapa kamar jika ada yang mau menginap. Wanita itu memilih untuk membawa Alex ke kamar yang ada di gedung tersebut.

"Akhirnya sampai juga, hahh... kau berat juga ternyata," ucap Angela.

Tidak menjawab ucapan Angela. Alex hanya meringis kepanasan bahkan dia tidak sepenuhnya sadar. Angela membaringkan tubuh Alex ke kasur tersebut.

Bukannya pergi tangan Angela langsung di tarik oleh Alex, sampai keadaan mereka berdua terlihat saling menindih. Sebuah pikiran terlintas di benak Angela.

Aku seharusnya merasa beruntung, berkat Viona malam ini Alex bisa bersama ku. Viona, Viona dari dulu hingga sekarang kau selalu kalah telat dari ku, bahkan hal seperti ini kau masih polos untuk melakukan nya. Maaf Viona dan untuk calon istri mu Alex, seperti nya malam ini akan jadi malam yang panjang untuk kita berdua.

"Panas, kenapa panas sekali, temani aku malam ini, sungguh aku sudah sangat panas..." ucap Alex lagi.

Sebuah ciuman mendarat di bibir Angela, tiba-tiba Alex langsung merengkuh tubuh wanita itu. Semakin lama ciuman itu semakin bergairah, Angela juga mulai menikmati nya. Karena mungkin baginya ini sebuah keberuntungan.

Tidak lama setelah ciuman itu, adegan yang lebih panas baru saja di mulai. Kedua sejoli itu hanya menikmati kebahagiaan mereka bersama malam ini.

"Aku akan membuat tubuh mu tidak akan panas lagi, Alex." bisik Angela di telinga Alex.

Alex terus menyusuri segala hal yang dimiliki Angela, saat ini dia menginginkan Angela untuk meredupkan api yang sedang membara di tubuhnya. Aroma Angela membuat dirinya menjadi candu, untuk tetap merengkuh wanita itu.

Malam itu menjadi malam yang panjang untuk kedua orang tersebut, tidak peduli keramaian yang sedang terjadi dibawah sana. Mereka saat ini hanya sedang menikmati pertunjukan yang mereka lakukan, sebuah aksi antara seorang pria dan wanita.

******

Viona yang mengetahui dirinya telah dibohongi Angela, akhirnya kembali ketempat dimana dia dan Alex berbicara. Berharap pria itu masih disana.

"Alex, dimana dia?" Viona melihat ke sekeliling nya, "Aku rasa dia tidak akan bisa pergi kemana-mana jika sudah meminum nya tadi."

"Atau jangan-jangan... Angela!" ucap Viona geram dan terlihat frustasi.

Ya, benar saat ini Alex sedang bersama Angela untuk menikmati malam yang panjang bagi mereka berdua.

******

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!