NovelToon NovelToon

Aku Bukan Pembawa Sial

Bab 1

Kepercayaan dan kejujuran adalah awal mula pondasi dari sebuah hubungan. Tapi bagaimana jika pondasi yang sudah kokoh sedemikian rupa roboh hanya karena masalah yang membelit nya? Akankah pondasi yang telah hancur bisa dibangun kembali dari awal? Atau harus membuat ulang dasar pondasinya? Inilah kisahnya..

****

Awal mula dari sebuah hubungan adalah pertemuan dua jenis makhluk yang berbeda jenis antara lelaki dan perempuan. Yang dalam keseharian mereka berdua selalu bersama. Tidak hanya di sekolah, dirumah, ditempat hiburan, ditaman, bahkan di mesjid sekalipun sering bertemu.

Dengan berjalannya waktu rasa itu tumbuh menjadi sesuatu yang disebut dengan suka dan nyaman saat bersua.

Akankah rasa yang sudah tumbuh dan bertunas ini akan membentuk sebuah kata ajaib yang disebut dengan cinta? Apakah ini bisa dikatakan sebagai pondasi dalam sebuah hubungan? Ya, inilah kisah sepasang anak manusia yang akan bercerita tentang cinta dan pondasi dalam sebuah pernikahan.

**

Gadis manis berkulit kuning langsat, mata bulat, hidung tak terlalu mancung, bibir tipis, tinggi badan hanya mencapai 155 saja, tidak tinggi juga tidak pendek, yang sedang sedang saja.. (kayak lirik lagu ya..😄😄) pintar, tapi tidak genius (tapi bolehlah sampai dapat ranking 12dan 3).

Dia gadis yang ramah pada setiap orang, dia akan bertegur sapa dengan mereka walaupun tidak saling mengenal hanya mengandalkan senyum ramah tamah saja.

Banyak teman yang menyukainya tetapi ada juga yang tidak menyukainya. Maklum kan saja didunia ini kan banyak yang seperti itu.

Tetapi satu kekurangannya, ketika dia mendapatkan masalah dia akan lebih menjadi seorang pendiam. Tidak ingin berbagi masalahnya dengan orang lain walaupun itu dengan sahabatnya sendiri.

Dia takut akan menambah masalah dengan menceritakan halnya kepada orang lain. Hal yang sepele akan berubah berat karena ikut campur orang lain, maka dari itu dia selalu mengasingkan diri dengan cara mencurahkan isi hatinya lewat kertas dan pena dalam sebuah buku yang disebut *D**iary*.

..."Tidak semua masalah akan selesai dengan bercerita, adahal kadang harus diselesaikan dengan cara diam. Karena gak semua hal itu harus diceritakan. Tapi ada hal yang memang harus didiamkan tetapi didalam diam mencari solusi.'' ...

... (kembali ke topik awal..)...

Dia gadis periang murah senyum dan sangat ramah. Baik hati dan masih polos. Lembut, walau kadang ada sisi keras kepalanya juga.

Patuh dan tidak neko-neko. Diaa adalah Alisa Febriyanti putri dari Yoga Sebastian dan Alina Gunawan.

Mereka adalah keluarga sederhana yang kesehariannya adalah sebagai petani sawah di desa tempat tinggalnya. Walaupun sederhana tapi untuk solidaritas mereka dilingkungan mereka tinggi, contohnya saat tetangga mereka sedang mendapat musibah seperti pencurian yang menghabiskan semua hewan ternak milik tetangga mereka.

Tak segan segan pak Yoga dan istri ikut membantu mereka mencarinya walau hasilnya belum tentu ditemukan. Tetapi mereka tetap optimis dalam pencarian.

Dan pada akhirnya, mereka menemukan hewan tersebut. Juga ketika tetangga mereka ribut karna batas tanah (maklum didesa...) Pak Yoga ikut membantu mendamaikan, dan masih banyak lagi keterlibatan pak Yoga dalam lingkungan nya.

Oleh karena itu beliau diangkat menjadi kepala dusun atau kepala RT RW didesanya. Beliau sangat dihormati dan disegani didesanya.

Dipagi yang cerah Alisa atau sering dipanggil Lis oleh ibunya sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah.

Alisa masih duduk di bangku sekolah kelas XI IPA 2 di MAN 1 di ND. Berbekal kepintaran nya yg cuma sedikit dia diterima disekolah yang sangat difavoritkan pada saat itu dikotanya.

Hingga sekarang Alisa sudah mengenyam pendidikan sampai dikelas XII itu adalah pencapaian yang sangat besar, apalagi baru- baru ini Alisa mendapatkan peringkat kedua dikelasnya itu menambah rasa bangga pada kedua orang tuanya.

''Ayo Lis sarapan dulu. Nanti kamu terlambat ke sekolah nya kan butuh waktu untuk kesana? belum lagi kamu naik sepeda,'' ucap Mama Alina

'' Iya Ma..'' sahut Alisa

Tak banyak yang diobrolkan ketika mereka sarapan hanya sesekali pak Yoga bertanya, apakah ada kendala di sekolahnya atau tidak.

Setelah selesai sarapan, Alisa bergegas mengeluarkan sepeda mininya untuk melanjutkan perjalanan. Untuk sampai ke sekolahnya butuh waktu sekitar 30 menit.

Alisa tiba di sekolahnya masih sepi dan hanya ada satpam penjaga disana. Alisa berangkat dari rumah pukul 6.30 pagi setiap hari, agar lebih leluasa sampai disekolah dan juga agar terhindar dari terlambat.

Bukan apa juga sih hanya saja hukuman terlambatnya itu loh nggak enak banget.

Gimana nggak, hukumannya dijemur didepan tiang bendera sampai 1 jam. Siapa yang tahan? Udah cuaca panas terik, belum lagi ada yang nungguin seperti tahanan penjara saja.

Sang penunggu itu adalah pak Kumis guru BK. Beliau tidak segan segan akan menambah hukumannya jika murid tidak mengikuti peraturan sekolah.

Sesampainya disekolah Alisa menyapa pak Satpam yang sedang minum kopi dan pisang goreng buatan ibu kantin, istrinya sendiri.

'' Pagi pak...'' sapa nya

''Assalamualaikum Lis.. itu yang bener..'' jawab pak Hasan

'' Hehehe... kan masih pagi Pak!''

'' Memang betul masih pagi.. alangkah baiknya bertegur sapa itu dengan mengucapkan salam! Kamu pahamkan arti kata Assalamualaikum Lis??''

'' Saya tau kok.. baiklah.. baiklah.. Assalamualaikum pak Hasan.....'' ulangnya kembali

'' Wa'alaikum salam Lis...'' jawab pak Hasan, sambil menggelengkan kepalanya.

'' Saya permisi dulu pak!''

'' Ya...'' sahut pak Hasan.

Dalam hati beliau, 'ni anak tiap harinya kayak begini aja ! selalu diingatkan tentang salam. Lupa atau apa ya? Lah kalau lupa masih maklum. Nah ini dianya peringkat kelas, CK CK ada ada saja tingkahnya.'

Alisa masuk kedalam kelasnya, duduk di bangku urutan kedua dan membuka buku pelajaran untuk mengulang pelajarannya.

Tak lama setelah itu murid murid sudah berdatangan dan pelajaran pun akan segera dimulai.

Bel istirahat berbunyi.

Teeeett.... teeeett...

'' Alhamdulillah selesai juga..''

'' Lis kantin yuk,'' ajak Yani teman sebangkunya.

'' Kamu duluan aja! aku bawa bekal nih nasi goreng..'' ucapnya, sambil menunjukkan bekal yang dibawa.

'' Wuihhh enak nih.. mau dong Lis?'' pinta Hendra teman sekelasnya

''Yee.. enak aja bagi bagi! mau??''

''He'em.''

''Beli Sono.. kamu kan anak sultan ? Masa minta nasi goreng sama aku yang hanya anak petani ini??''

''Jangan gitu dong Lis.. jangan membandingkan kayak gitu, aku gak seperti itu.. tega amat sih neng.. sama babang Hendra calon imam kamu..?'' ucapnya, dengan wajah memelas.

''Alaaaah lebayyyyy...'' sahut Ema sambil menoyor kepala Hendra

'' Weiitts... kepala aku ini selalu difitrahin ya..'' sewot Hendra

'' Alaahh.. kalau difitrahin ya nggak mungkin dong kerjaannya minta minta mulu..?'' sewot Ema

'' Biarin aja! suka suka aku dong? orang aku mintanya sama calon makmum aku ? Bukan sama kamu! Iri bilang bosss....''

'' Udah udah.. kenapa jadi ribut sih..?'' lerai Shinta

'' Yee.. bukan aku yg mulai.. dia tuh..'' tunjuknya pada Ema.

'' Sama aja ! udah sana kekantin beli jajan mie ayam, bakso atau apalah.. jangan cuma mintaaa aja...'' sahut Shinta

''Jadi beneran nih.. aku gak dikasih Lis??''

Alisa hanya menggeleng kan kepalanya melihat tingkah Hendra.

Hendra merengut, bibirnya mencebik.

Akhirnya Hendra dan teman nya yang lain ikut kekantin untuk mengisi perut mereka yg sudah keroncongan.

Alisa dan sahabatnya berjumlah tujuh orang. Termasuk ia salah satunya. Sahabat Alisa semuanya perempuan.

Diantaranya ada Moli, Shinta, Ema, Umay, Hani, dan Yani. Di urutan terakhir adalah dirinya. Mereka tujuh sekawan bagai tangkai daun bawang yang selalu bersama (bener gak sih??).

Hendra adalah teman sekelas Alisa. Dari pertama Alisa masuk ke sekolah, Dia sudah menyukai gadis itu.

Seperti kata pujangga jatuh cinta pada pandangan pertama tapi tidak dihiraukan oleh Alisa, Ia hanya menganggap teman saja.

Bukan Alisa tidak tau kalau Hendra menyukainya, tapi Ia tak mau yang namanya pacaran.

Karena berpacaran dengan teman sekelas akan menimbulkan gosip dan juga akan mengurangi konsentrasi dalam belajar.

Belum lagi Papa nya Pak Yoga. Selalu mengingat kan agar Alisa lebih berkonsentrasi pada saat belajar.

Dan Alisa pun punya pemikiran sendiri. Bahwa Ia ingin menikah muda. Karena yg Ia baca, menikah muda itu menghalang dosa juga menambah pahala.

Bagaimana tidak, bukankah orang yang menikah akan lebih terjaga. Karena apapun yang dilakukan sepasang suami istri adalah ibadah? Dan juga pernikahan adalah ibadah terpanjang yang tiada putusnya.

Alisa ingin menikah muda terinspirasi dari pernikahan kakak sepupunya yang kala itu menikah muda dengan cara ta'aruf.

Pada saat itu Alisa tidak tau arti dari ta'aruf itu sendiri setelah mencari tau artinya barulah Ia paham, tapi Ia tidak tahu bahwa jodohnya nanti akan seperti apa dimana dan bagaimana.

Alisa hanya ingin mengikuti jejak kakak sepupunya yang menikah muda.

("Dan tanpa dia tau bahwa jodoh itulah yang akan sering membuatnya patah hati berkali-kali""😁😁)

Selesai makan bekalnya, Alisa keluar untuk menyusul teman temannya di kantin. Sambil bercanda ria dengan teman yang lain.

Alisa dikenal ramah pada setiap orang, tapi hanya orang tertentu saja Ia akan merubah sifat dan wajahnya menjadi datar apabila dirinya terganggu.

Setelah puas bercanda ria di kantin bersama temannya, bel tanda masuk pun berbunyi pertanda pelajaran berikutnya akan dimulai.

Sebelum pelajaran dimulai ada kegaduhan yang terjadi diluar kelas mereka..

💐💐💐💐

Apa yang terjadi diluar kelas??

Ada apa sebenarnya??

See you..

💕

Hai hai hai..

Assalamualaikum kakak kakak.. adek adek... Abang abang.. emak emak... salam kenal dari author yang baru mulai gabung.. jika ada typo harap maklum ya karena ini baru pertama kalinya mohon kritik dan sarannya yang membangun..

Author baru mulai nulis nih.. dan jika cerita monoton gak ada konflik atau apa gitu yang membuat para readers nggak suka tolong kasi idenya buat othor ya.?

Karna ini pengalaman pertama othor menulis jadi masih banyak kekurangan.. mohon bantuan dari pembaca like dan komennya ya yang membangun othor akan sangat senang jika ada yg memberi support.

Salam kenal dari author baru..

Melisa.

🤗🤗🤗😘

bab 2 Pengenalan tokoh

Pengenalan tokoh.

Alisa Febriyanti

Gadis manis berkulit kuning langsat tinggi semampai hanya 155 cm. Mata bulat, hidung tidak mancung tidak juga pesek. Ia gadis yang ramah pada setiap orang. Baik dan lemah lembut. Ia gadis periang dan juga keras kepala. Tegas dalam perkataan dan perbuatannya.

Milham Syahputra

Pemuda tampan berkulit sawo matang dengan tinggi 169 cm. Pemuda yang ramah dan juga periang. Hidung mancung, matanya sipit seperti orang cina. Baik dan cuek. Walaupun begitu ia tetap banyak temannya. Satu kekurangan nya, ia mudah emosi dan sulit mengontrol nya.

Yoga Sebastian

Papa Alisa, Beliau orang baik, ramah dan berwibawa. Beliau terkenal tegas dalam memimpin desanya. Tapi juga keras kepala.

Alina Gunawan

Cantik, baik dan lemah lembut dalam tutur katanya. Tegas dalam berbicara membuatnya disegani dalam lingkungan para ibu ibu.

Pak Oman

Ramah pada setiap orang, beliau berjiwa humoris. Kepada siapa saja nggak pandang usia. Beliau terkenal tegas dalam berperilaku.

Baik kepada yang menganggap nya baik. Tapi jika orang itu menganggap nya buruk, pak Oman mah.. jadi masa bodoh.

Moli.

Gadis manis, mata sipit hidung mancung berkulit putih terkenal cerewet dan juga mudah emosian. Walau begitu ia tetap baik dan ramah kepada siapa saja. Kecuali kepada orang yang usil suka mengganggu'. Walaupun terkenal cerewet tapi ia setia kawan.

Hani

Gadis cantik berkulit putih seputih kapas. Orangnya pendiam, pemalu bahkan sangat sulit untuk didekati jika bukan teman akrab. Ia terkenal bijak dalam berbicara. Perilakunya lebih dewasa ketimbang umurnya. Bonus untuknya ia setia kawan.

Shinta

Gadis ini terkenal gaul. Kekinian. Ikut trend masa kini. Ia baik pada semua dan juga ramah hanya saja ia lebih tertutup masalah hal pribadi.

Ema

Gadis ini terkenal banyak maunya. Tapi itu hanya berlaku pada teman akrabnya saja. Anaknya gaul sama dengan Shinta. Baik dan juga pemalu.

Yani.

Gadis manis dengan lesung Pipit di pipi sebelah kirinya. Dengan gigi ginsul bertambah manis jika ia tersenyum. Anaknya baik, ramah satu bonus untuknya, ia selalu lebih mengutamakan sahabatnya ketimbang orang lain.

Hendra

Pemuda baik yang selalu mendahului cewek ketimbang dirinya. Ia terkenal ramah pada siapa saja. Jiwa gotong royong nya sangat kental didalam dirinya. Ia lebih banyak mengalah apalagi terhadap cewek. Ia pribadi baik dan juga ramah. Mudah dalam bergaul.

Bik Inah

Beliau sangat baik juga lemah lembut. Ia sangat keibuan. Ia baik dan juga ramah. Satu bonus untuknya adalah jujur. Oleh karenanya beliau dipilih untuk mengasuh anak majikan nya.

Tarman Prayoga

Paman Alisa yang sangat bijaksana. Ia sangat baik. Beliau sangat ramah kepada sesama. Karena keramahannya itu, ia diangkat menjadi kepala desa.

Rosmalina

Cantik, baik, juga sedikit cerewet. Ia akan sangat baik, pada orang yang dia suka. Orangnya juga ramah. Hanya saja sedikit jutek. Ciri khas dari seorang kak Ross.

Sekian dulu pengenalan tokoh nya. Jika banyak yang belum sesuai nanti akan othor revisi lagi. Untuk Gilang dan keluarganya sengaja nggak othor sebut disini. Karena cerita ini fokus pada Alisa dan bang Emil saja.

Untuk cerita Gilang sendiri udah othor buat kok. Tinggal dilanjutin aja ceritanya. Kalau ada yang mau mampir, silahkan.. udah ada beberapa bab yang othor realis.

Sekian terimakasih.

See you.

🤗🤗🤗

bab 3 dan 4

Semua dewan guru dan murid berhamburan berlari keluar. Mereka ingin tau ada keributan apa diluar sana. Suara riuhnya seperti pasar ikan.

Suara mereka seperti Cina kebakaran jenggot. Heboh, tak tentu arah.

Sesampainya disana semua murid dan Dewan guru melongo.

Mereka disana semua heran melihat bapak bapak berkumpul didepan gerbang sekolah mereka.

Bapak bapak itu semuanya membawa celurit beserta golok. Ada juga yang membawa gagang sapu lidi. Entah untuk apa pula gagang sapu lidi itu.

Diantara kawanan ramai, ada seorang bapak bapak menjerit memanggil nama Alisa. Alisa yang merasa dirinya dipanggil keluar dari kerumunan.

'' Alisa keluar kau..!! Jangan sembunyi! Tunjukkan wajahmu..!! Beraninya kamu main belakang! membuly anak saya hingga kamu memukulnya hah?! Keluar kau!!'' jeritnya.

Alisa yang mendengar nya mematung. Seingatnya, ia tak pernah memukuli dan juga membuly anak bapak itu. Siapa anak itu?

Alisa keluar dari kerumunan dan berdiri didepan karena merasa dirinya dipanggil oleh bapak bapak itu.

Ia berjalan dengan melamun. Hingga..

Dukkkk...

'' Aaaakkkhh...'' jerit Alisa sambil memegang pelipisnya yang berdarah.

'' Alisa!!!'' teriak Hani. Ia terkejut melihat pelipis Alisa mengeluarkan darah, hingga menetes keseragam putihnya.

Mereka disana terkejut melihat Alisa dengan pelipis mengeluarkan darah sangat banyak.

Alisa meringis menahan sakit. Matanya buram, pusing melanda dirinya. Mereka juga terbengong melihat keadaan Alisa. Mereka melamun seolah ini hanya mimpi.

Begitu juga dengan Hani. Ia bangkit dan melepas Alisa berharap ingin menanyakan siapa yang sudah berani melempar Alisa dengan batu. Hingga...

Brrrruuuaakkk.

'' Alisa!! ya Allah Lis... '' jerit Hani. Ia terkejut melihat Alisa sudah jatuh ketanah.

'' Astagfirullah! Alisa.. bangun nak.. ini siapa sih yang tega lempar batu seperti ini?? Nggak mikir apa ? anak orang ini.. gimana sih??'' Omel Bu Imar.

'' Ayo semua.. kita bawa Alisa keruang UKS. Hani ! bantu ibu mengangkat Alisa !!'' ucapnya seraya menyangkat Alisa.

Hendra yang mendengar jika Alisa terluka dan mengeluarkan darah, ia berlari dan mendekati Alisa yang tak sadarkan diri.

'' Astagfirullah !! Alisa!! ini kenapa Bu..?? kok bisa gini sih?? siapa coba yang beraninya berbuat seperti ini?? aduh.. banyak sekali darahnya?!'' ucapnya panik.

'' Udah Hendra! daripada kamu ngoceh tak menentu, lebih baik sekarang kamu bantu ibu untuk mengangkat Alisa keruang UKS! biar lukanya cepat diobati! Ayooo..''

'' I-iya Bu..'' jawab mereka.

Hendra langsung saja membopong Alisa ala bridal style. Hendra berjalan dengan buru-buru. Hampir saja terjatuh, jika tidak Hani memegang lengannya erat, Hendra menoleh dengan jantung berdebar.

'' Hati hati Ndra.. jangan sampai Alisa terluka dua kali..'' ucapnya menasehati.

'' I-iya.. Hani.. makasih..''

Hendra menghela nafasnya.

Setelah nya mereka membawa Alisa masuk keruang UKS. Sampai disana Alisa langsung ditangani, karena darah yang mengalir cukup banyak.

'' Ayo Lis.. sadar..'' gumam Hendra yang terdengar oleh Hani.

'' Alisa pasti sadar kok.. kita harus sabar! sebaiknya sekarang kamu harus kumpulkan ketua OSIS, juga dewan guru untuk membicarakan hal ini. Agar pelakunya cepat ditangkap!'' imbuhnya. Membuat Hendra mengangguk dan segera berlalu dari sana.

'' Oke! aku kesana sekarang.!''

Hendra bergerak cepat. Ia dengan segera mengumpulkan semua anggota OSIS serta dewan guru untuk mbicarakan tentang penyerangan terhadap Alisa.

Sementara itu, Alisa masih ditangani diruang UKS. Sampai saat ini ia belum sadarkan diri. Hani masih setia menunggu nya sampai Alisa siuman.

Para warga yang masih berkumpul didepan gerbang mengamuk. Mereka menuntut agar Alisa diserahkan ke mereka agar dihukum.

Mendengar itu, para siswa terkejut. Bagaimana mungkin Alisa ditahan, sedang Alisa saja baru saja terluka. Seharusnya itu mereka yang dituntut, karena sudah menyerang Alisa dalam lingkungan sekolah.

Bagaimana pun nantinya mereka mengelak, tetap tidak bisa. Karena mereka lah yang bersalah karena telah menyerang Alisa. Dengan cara melempar batu hingga Alisa terluka.

***

Rapat masih saja berlangsung. Dengan Hendra sebagai perwakilan dari Alisa.

'' Bagaimana ini Hendra! Apakah benar jika Alisa sudah melakukan kesalahan? Jika itu benar! maka kita harus menghukum Alisa dengan cara menskors nya!'' ucap ketua OSIS. Dan diangguki oleh para anggota serta dewan guru.

'' Bukan begitu Kak.. Alisa tidak bersalah! Mana mungkin Alisa tega membuly anak bapak itu! sedangkan Alisa saja tak tau yang mana anak bapak itu.'' jawabnya.

'' Benar juga kata mu Hendra. Tapi.. jika Alisa tidak melakukan hal seperti itu, mana mungkin bapak itu tega menuduh Alisa tanpa bukti! bener nggak??''

Mereka semua mengangguk.

'' Benar! sebaiknya kita tunggu Alisa sadar dulu! baru setelahnya, kita tanyakan padanya. Ada apa sebenarnya? Dan apakah benar jika Alisa melakukan hal semacam itu! Sebaiknya kita mengabari kedua orang tua nya-''

'' Jangan! jangan beritahu kepada orang tua Alisa! aku takut orang tuanya akan terpukul! Lebih baik sebelum kita menghubungi orang tuanya, kita kumpulkan dulu Alisa beserta bapak bapak itu agar lebih jelas duduk permasalahannya!'' ucapnya bijak.

Para guru yang mendengarnya memuji Hendra.

'' Kamu benar Hendra! ide kamu sangat bagus! lebih baik kita kumpulkan mereka diruang ini!

Baiklah! Madan!'' panggilnya pada ketua OSIS.

'' Saya pak!''

'' Sekarang kamu datangi mereka! dan bicarakan hal ini baik baik agar mereka paham maksud kita mengumpulkan mereka. Pilih yang paling bijak dalam berbicara! Kamu paham kan??''

'' Paham pak! baiklah saya segera kesana! saya tinggal dulu.'' imbuhnya, seraya berlalu meninggalkan ruang rapat itu.

Ketua OSIS pun keluar dan menghampiri bapak bapak yang berdiri didepan gerbang. Saat ini mereka sedang mengamuk.

Mereka dengan sengaja memukul pintu gerbang, hingga menimbulkan suara berisik dari pantulan golok dengan besi pintu gerbang.

Ketua OSIS yang melihat itupun menjadi geram.

'' Ada saja tingkah bapak bapak ini! bertingkah seperti anak kecil! semua masalah itu jalan keluarnya! bukan main hakim sendiri! heran aku ?!'' guamamnya sambil berjalan.

Setelah sampai disana ketua OSIS itu langsung merubah dirinya menjadi dingin datar.

Ia menegur bapak bapak itu dengan suara datar namun penuh penekanan.

'' Apakah harus dengan cara seperti ini? Kalian baru bisa puas? Menghukum orang yang tak bersalah! Adakah orang bijak melakukan hal seperti ini? Jika mereka bukanlah seperti anak kecil!!

'' Yang berlaku demikian hanyalah anak kecil!! Semua masalah itu bisa dibicarakan baik baik! bukan mengamuk seperti ini!'' ucapnya dengan suara lantang.

Membuat mereka yang berdiri disana terdiam. Mereka saling pandang. Kemudian salah satu dari mereka menjawabnya...

'' Kamu! tau apa tentang masalah orang dewasa?! hah?! kamu hanya anak ingusan! tak sepatutnya kamu berdiri disini! sana kembali! panggil seluruh dewan guru disini! agar mereka bertanggung jawab atas perlakuan murid mereka si Alisa itu!! ayo! cepat panggil!!'' Sentaknya.

Membuat ketua OSIS yang bernama Madan itu geram. Ia mengepalkan tangannya. Darahnya mendidih. Rupanya mereka belum kenal siapa Madan sebenarnya.

Ia tersenyum menyeringai.

'' Baiklah jika itu yang kalian inginkan! Jangan salahkan saya, jika saya akan melaporkan kalian kepada pihak yang berwajib atas penyerangan kalian terhadap Alisa! Kalian tau? kalian telah melanggar aturan! karena kalian telah mengganggu ketertiban sekolah kami dan membuat rusuh disini Maka kalian akan dihukum karena hal ini!!'' tegasnya.

Deg!

💟💟💟💟

Bab 4

Deg!

Mereka terkejut mendengar ucapan seorang bocah ingusan itu. Ya, yang mereka anggap sebagai bocah ingusan itu adalah ketua OSIS di sekolah Alisa.

Ia terkenal tegas dalam memimpin dan juga berwibawa. Oleh karenanya semua siswa dan siswi mendukung Madan untuk diangkat menjadi ketua OSIS.

Madan terpilih sebagai ketua OSIS itu murni. Karena mereka mengadakan pemilihan ketua OSIS, dengan cara memilih kandidat siapa yang ingin dipilih.

Tinggalkan tentang Madan.

Semua bapak bapak itu terdiam setelah mendengar ucapan Madan. ia tersenyum sinis.

'' Kenapa? masih ingin berontak?? jika ingin Masalah ini cepat selesai, ayo salah satu perwakilan dari kalian harus ada yang masuk untuk berbicara dengan kami di dalam! hanya tiga orang saja! selebihnya tetap disana sampai rapat usai!!.'' tukasnya.

Mereka saling pandang. Dan akhirnya tiga orang perwakilan dari mereka hadir disana. Madan membuka pintu gerbang dan membiarkan tiga orang bapak bapak itu masuk kedalam. Dengan dirinya sebagai pemimpin jalan.

Sesampainya disana mereka berhenti, karena melihat Madan juga berhenti. Madan berbalik dan menatap tajam mereka bertiga. Membuat mereka menciut ditatap seperti itu.

'' Saya ingatkan! Jangan membuat rusuh! kita semua disini akan membahas secara damai! jika bapak bapak tidak bisa menerima apa yang disampaikan, silahkan bapak keluar!'' ucapnya dengan dingin.

Mereka bertiga bergidik ngeri melihat tatapan tajam dari Madan. Akhirnya mereka mengangguk patuh tanpa mengeluarkan suara.

'' Mari silahkan ! kalian sudah ditunggu didalam!''

'' Ba-baik..'' ucap mereka bertiga.

Mereka bertiga masuk. Saat sampai didalam sana, mereka disambut dengan wajah datar nan dingin. Seolah mereka sedang menghakimi para penyerang Alisa.

Suasana begitu mencekam. Ruang rapat yang begitu luas menambah kesan horor diruangan itu.

Semua mata memandang mereka sinis. Tak ada satu pun dari mereka berbicara. Semuanya diam.

'' Silahkan duduk bapak bapak.. kita akan segera mulai diskusinya.'' ucap kepala sekolah memecahkan suasana mencekam disana.

'' Terimakasih..''

Mereka kemudian duduk berhadapan dengan meja sebagai pemisah mereka.

Kembali ruangan itu hening tanpa suara. Sunyi.. membuat bulu kuduk berdiri. Salah satu bapak merasakan tidak nyaman disana hingga ia duduk dengan gelisah.

'' Baiklah.. kita mulai rapat nya sekarang!'' ucap Madan dengan suara datar.

Hufffttt..

'' Ada masalah apa hingga bapak bapak ini datang ke sekolah kami?? Mengapa kalian menuduh salah satu murid kami telah membuly anak bapak?? bisa di jelaskan??''

Madan bertindak sebagai perwakilan dari sekolahnya untuk berbicara. Kepala sekolah telah mengijinkan nya.

'' Begini pak kepala sekolah.. sebelum nya kami minta maaf atas kegaduhan yang kami lakukan diluar tadi. Kami tidak bermaksud untuk mengacau.. hanya saja kami sudah terlalu lama bersabar! salah satu dari murid sekolah ini telah membuly serta menganiaya anak kami hingga masukk rumah sakit. Sekarang dia sedang kritis! bertaruh hidup dan mati! Kami butuh pertanggung jawaban dari murid anda pak!'' ucapnya gusar.

'' Siapa nama anak Bapak? agar kami bisa tau barangkali salah satu dari kami mengenalinya??'' tanya Madan.

'' Nuri! Nuri Maulidya wati!''

'' A-apa?!''

Mereka menoleh ke asal suara.

Tepat di depan pintu mereka melihat seorang siswi yang kepalanya dibalut dengan perban. Baju serta hijabnya kemerahan karena darah yang mengucur ketika ia terkena lemparan batu tadi.

Bapak bapak itu tersentak kaget melihat siapa yang berdiri di sana.

'' Nak Alisa!'' Alisa menoleh karena terpanggil.

'' Pakde...'' Alisa kaget melihat pakde Johan ada disana.

'' Apa yang pakde katakan! mengapa Nuri sampai kritis?? dimana dia sekarang? Alisa mau melihatnya..!'' ucapnya seraya berbalik.

Tapi belum lagi Alisa melangkah, kepalanya pusing hingga hampir jatuh jika tidak Madan memegangi lengannya.

Deg!

'' Kak Madan.. sssttt..''

'' Hati hati Lis.. kamu belum sembuh! ayo masuk dan duduk dulu. Kita bicarakan ini didalam ! ayo..'' ucapnya seraya tersenyum pada Alisa.

Alisa tersenyum kikuk.

Mereka yang ada disana menatap Alisa cengo. Apalagi Hendra. Ia sampai mengepalkan tangannya dibawah meja.

'' Ciee.. Ciee.. uhuyyyyy..'' celutuk salah satu murid, membuat gaduh di dalam ruangan rapat itu.

'' Huuuuuuuu...''

'' Sudah! sudah! semuanya diam! kita lanjutkan lagi diskusi nya. Ayo Alisa.. kamu duduk di sebelah saya ! dan kamu Madan! duduk disebelah Alisa. Kamu sebagai pemimpin harus bertanggung jawab kepada seluruh anggota mu..!'' ucap kepala sekolah menengahi.

'' Baiklah kita lanjutkan lagi rapat kita!'' ucap Madan memulai nya kembali.

'' Baiklah.. saya ingin bertanya, ada hubungan apa antara Alisa dan anak bapak? hingga bapak menuduh Alisa yang membuly serta menganiaya Alisa.?'' tanya Madan.

'' Saya mendapatkan kabar jika Nuri masuk rumah sakit karena penganiayaan! kemudian saya mendengar jika Alisa lah yang membuly serta menganiaya anak saya. Awalnya saya kaget saat salah satu teman Nuri mengatakan jika Alisa lah yang membuly nya. Saya nggak yakin pada saat itu jika Alisa yang dimaksud adalah Alisa tetangga saya. Saya pikir, mungkin orangnya berbeda bisa jadi namanya sama tapi orangnya lain.. maka dari itu saya mengumpulkan seluruh warga untuk datang kesini untuk membawa Alisa ke pihak yang berwajib. Eh nggak taunya Alisa tetangga saya! saya baru taunya sekarang Pak kepala sekolah..'' jawabnya panjang lebar.

Membuat mereka disana terdiam. Hingga ...

'' Kalau begitu.. mengapa tadi diantara bapak bapak ada yang sengaja melempari Alisa dengan batu?! Apakah ini juga sudah direncanakan sebelumnya??''

Deg!

Deg!

'' Kak Madan...''

💟💟💟💟

Cerita yang lama udah othor buang ya diganti dengan yang baru.

Bagi pembaca lama boleh kok ulang lagi. Tapi jika nggak mau juga nggak pa pa.

Jika nanti kalian membacanya nggak jelas ditiap bab jangan cemooh othor!

Karena cerita ini masih dalam tahap revisi..

Nanti akan ada perubahan ditiap bab nya.

Okeyyy..

See you...

🤗🤗🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!