NovelToon NovelToon

She is My Dea (Mengejar Istri Gila)

introducing dulu ya siapa mereka

..."Midea Hasxander"....

sebenarnya wanita yang menarik. memiliki kecerdasan berfikir yang luar biasa, namun tingkat emosi yang tidak stabil karena kehilangan ingatannya tiga tahun lalu, akibat kecelakaan. di manfaatkan oleh orang yang menabraknya untuk menjadi seorang model sexy dan plus plus. menikahi seorang Ceo ternama, yang bernama Justin Kehl Ardiansyah karena jebakan yang sengaja ia buat. agar Justin jatuh ke pelukannya.

..."Justin Kehl Ardiansyah"...

seorang Ceo yang memiliki tiga perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik, dan obatan obatan . tidak pernah berpacaran dan hanya mencintai istrinya yang bernama Namira, adik dari sahabatnya yang telah meninggal karena kecelakaan ketika Justin ke kota dimana Nadira berkuliah . Namira adalah pacar Justin yang pertama. yang akan dinikahinya sebelum insiden jebakan Midea. setelah mengetahui kelicikan Dea. Justin berjuang kembali untuk mendapatkan Namira.

..."Namira Orchidea"...

adik satu satunya dari sahabat Justin yang meninggal karena kecelakaan tujuh tahun lalu, Nadira Orchidea. memiliki seorang bayi perempuan hasil cinta mereka berdua dengan Justin Kehl Ardiansyah yang bernama Keyra Archidean Ardiansyah.

..."Ramona Kehl"...

Istri dari Arfan Ardiansyah. ibu kandung dari Justin Kehl Ardiansyah. sebenarnya baik cuma agak cerewet kalo ada sesuatu yang tak beres pada anaknya. tanpa diketahui Justin Mona berniat menjodohkan Jasmine dengan Justin. tetapi tidak pernah melarang anaknya untuk mencintai siapapun.

..."Arfan Ardiansyah"...

suami dari Ramona kehl, memiliki usaha property di dalam dan di luar negri. lebih sering menetap di Aussie tempat usaha keduanya.

..."tante Alma"...

seorang wanita paruh baya. teman dan tetangga yang baik bagi Naminka. tetap merawat Jasmine meskipun terkadang Alma merasa ada yang berubah dari sikap dan attitude Jasmine.

..."uda Danang"...

adalah suaminya tante Alma. terbiasa di panggil uda membuat seluruh yang berada dekat dengan Danang pun memanggil Uda. merekalah yang membantu Jasmine untuk mewujudkan impiannya.

..."Margaretha Lubis"...

wanita yang di persunting dosennya, Satria Kehl Nasution. menjalani rumah tangga yang harmonis meskipun belum memilki anak. teman dan sahabat yang baik bagi Jasmine dan semuanya.

..."Satria Kehl Nasution"...

seorang dosen dan penanggung jawab Lab dari pabrik di perusahaan KBC di sumatra. menyukai Retha sejak awal melihat Retha di acara ospek kampus. dan mencintainya diam diam.

..."Cindy Allesia Harahap"...

wanita yang sempat ditunangkan atas perjodohan paksa oleh kedua keluarga. menyukai Andra diam diam. ia memilih kabur seminggu sebelum pernikahannya yang di adakan di tanah kelahiran sang ibu yaitu di itali. terlunta lunta di kota Jgj karena kehabisan uang demi penyamarannya. agar tidak satu pun yang mengenali wajah cantiknya. tetapi dasar naas mengalami kecelakaan hingga berkali kali.

..."Andra Airlangga"...

wakil ceo dari KBC yang ada di sumatra. putra pemilik pabrik Jamu yang ada di Jgj. menyukai Jasmine dalam diam dan tak pernah memiliki kesempatan untuk berkenalan. apalagi mengambil foto Jasmine diam diam.

..."Indra kesuma"...

wakil Ceo dari KBC cabang Bandung. pria sederhana yang baik, menghormati wanita. memiliki istri bernama Meyriska yang di pacarinya lama. punya baby perempuan bernama Meyra Kesuma

..."Meyriska Keylani"...

istri dari Indra Kesuma. wanita baik, penyabar dan juga pintar.

..."Merryandika"...

wanita berdarah jawa tetapi berbahasa batak karena lingkungan nya. teman yang sering bersama Cindy dan Didit.

..."Didit Aryadi"...

teman yang suka di ajak dugem oleh Cindy dan Merry. menyukai tanaman dan memiliki dan memilih tinggal di areal perkebunan dengan keluarga kecilnya.

..."Arjun sajjad"...

memiliki hobi memasak dari dulu. dan memiliki restoran. dengan koki yang memiliki lisensi. terkadang selepas dinas. ia memasak sendiri untuk pelanggan VVIPnya.

..."Rendy Mahardika"...

berdarah campuran segala suku. teman satu tim dalam penelitian Satria, Jasmine dan Retha. memiliki studio musik

segitu dulu ya introductionnya. yang penting mereka dulu. ntar tentang Jasmine di tale back.

jangan lupa untuk like, vote n komennya

tentang Midea

suara sirine dari anjungan informasi untuk jadwal penyebrangan kapal yang menuju ke seberang pulau berbunyi beberapa kali. bahkan gemuruh riuh para penumpang yang bersiap siap untuk melanjutkan perjalanan mereka ke pulau sebrang, yang di kenal negri kapur barus yaitu SUMATERA.

suara kondektur bus yang berteriak meminta tiket masuk ke pelabuhan. dan menanyakan kembali ke penumpangnya perihal melanjutkan perjalanan atau berhenti di pelabuhan ini. pelabuhan Merak yang menghubungkan lintas perjalanan laut ke pulau seberang.

kondektur bus tersebut masih terus saja menjalankan aksinya demi terkumpulnya rupiah untuk memberi nafkah keluarga yang menanti kan mereka di rumah.

hingga akhirnya kondektur bus tersebut berhenti pada di ujung bangku yang paling sudut, dimana seseorang yang sedang tertidur pulas menyender pada kaca jendela bus.

kondektur tersebut memperhatikan penampilan seseorang dengan lekuk tubuh seperti wanita tetapi berambut cepak dengan topi pet nya yang berwarna hitam yang bertengger sedikit mereng di atas kepalanya. ia memperhatikan sejenak sosok itu, lalu mengambil kesimpulan jika orang yang ada di hadapannya kini adalah seorang wanita tulen. meskipun tampilan nya saat ini, yang terlihat kumal dan lecek seperti beberapa hari tak mandi.

"Neng...Neng.. . ". panggil kondektur bus tersebut dan berusaha membangunkan seorang wanita yang tertidur pulas tersebut.

"Neng... neng.. bangun neng". kondektur bus tersebut mengeraskan suaranya, agar wanita tersebut terjaga sehingga ia bisa menagih tiket atau uang untuk melanjutkan perjalanan.

wanita itu mulai mengerjapkan matanya perlahan. rasa lelah yang teramat sangat membuatnya mengalami rasa kantuk yang hebat. sehingga ia ketiduran tanpa tau ia berada dimana untuk sekarang ini.

"Neng.. tiketnya neng. mau nyebrang atau berhenti disini aja neng". tanya kondektur bus tersebut.

wanita itu masih bingung dengan keadaan sekitar. ia memilih keluar dari bus tersebut. dan memperhatikan sekelilingnya yang terlihat asing baginya. sementara sang kondektur bus yang menanyakannya di biarkan begitu saja tanpa ia perduli jika kondektur bus tersebut mengomel kesal padanya.

wanita tersebut mengikuti seorang ibu yang membawa seorang bayi yang masih hitungan bulan berjalan ke arah musholla sederhana yang terletak di sudut dari pelabuhan tersebut.

wanita itu teringat akan seorang wanita muda yang memiliki bayi yang umurnya sama persis dengan ibu yang ada di hadapannya kini. wanita muda yang telah masuk dan menjadi ratu di keluarga yang baru saja ia bangun bersama suami yang ia paksa untuk menikahinya demi kekayaan dan rasa aman untuk masa depannya.

wanita muda yang bernama Namira Orchidea yang di akui oleh seluruh dunia sebagai istri dari Ceo ternama, pemilik Kehl Bio Company. di banding kan dirinya istri yang dinikahi karena secara keterpaksaan.

wanita ini meremas erat tanaman bonsai yang tumbuh di halaman musholla tersebut. matanya menyorotkan amarah teringat akan kejadian sebelumnya yang telah membuatnya harus terpaksa berada disini.

...----------------...

sebulan yang lalu..

Ia membuka matanya perlahan, sama seperti yang pernah di alaminya tiga tahun yang lalu. bau desinfektan menyeruak masuk ke hidung mancungnya. kepalanya di baluti perban putih dan masih terasa nyeri. ia menelisik seluruh ruangan yan berwarna putih tersebut. ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. dengan sisa tenaga ia mencoba bangun dari tidurnya. tetapi ada sesuatu yang menahan tangannya. ia melihat ke arah kirinya, sebuah borgol menggelangi tangan kirinya, sedangkan gelang yang satunya menggelangi batas brankar.

ia berteriak seraya mencoba melepaskan borgol tersebut. sementara tangan kanannya yang terpasang infus. meraih benda yang ada di atas nakas yang terletak di samping brankar. ia melempar ke arah pintu masuk. agar siapapun yang mendengar lemparan di pintu kamarnya masuk dan melepaskan benda besi yang membelenggu dirinya.

tak lama kemudian seorang dokter dan beberapa suster masuk. salah satu mereka menyuntikkan sesuatu di infusannya atas perintah sang dokter. hanya hitungan menit wanita tersebut terdiam, matanya mulai sayu. ia merasa mengantuk, lalu kembali tertidur dan bermimipi.

di dalam mimpinya seorang pria yang tak lain adalah suaminya, masuk keruangannya untuk membebaskannya serta membawanya keluar dari sana. suaminya memarahi siapapun yang telah berlaku kasar padanya. wanita tersebut sangat bahagia karna di perlakukan istimewa oleh sang suami.

sementara dari luar ruangan tersebut, seorang pria sedang memandang tingkah sang istri, melalui monitor cctv yang terpasang di ruangan tersebut, yang tak lain suami dari wanita yang sedang di rawat di ruang khusus kejiwaan. dialah Justin suami paksa dari Midea Hasxander.

Midea Hasxander yang sebenarnya secara hukum dan agama istri pertama dari Justin Kehl Bio Company. tetapi tak satupun yang mengakuinya. karena mereka menikah karena sebuah jebakan dan ancaman dari Dea. bahkan keluarga besar, teman dan koleganya tidak seorang pun mengetahui jika Justin beristrikan seorang Midea.

Justin masih saja memandang Midea yang kini terbaring di brankar rumah sakit khusus bagian kejiwaan. Justin baru saja mengetahui riwayat medis Dea dari seorang dokter yang pernah merawat Dea sebelumnya. saat Justin melarikan Dea ke rumah sakit terdekat, karena Dea menjatuhkan dirinya dari lantai tiga. dari sinilah riwayat medis Dea terkuak karena Dokter psikiater yang telah berpindah tugas dari Jkt ke Bdg mengenal Dea.

tiga minggu yang lalu..

Justin yang baru saja mengurus adiministrasi di bagian resepsionis. ketika ia menyebutkan nama pasien Midea Hasxander. seorang Dokter menyapanya.

"maaf pak. permisi". sapa dokter tersebut

"iya. ada apa ya? "tanya Justin bingung.

"maaf kalau boleh saya tau. penyebab pasien di rawat kenapa ya? ". tanya dokter yang memiliki name tag Yudistira Spkj. tersebut.

"terjatuh". dusta Justin.

Yudi tersenyum. ia tau jika Justin berbohong. lalu ia mengajak Justin dengan sopan ke ruangannya. Justin yang penasaran mengikuti dokter tersebut.

"sebenarnya ini rahasia pasien. tetapi berhubung anda adalah suaminya. saya rasa anda berhak tau tentang kondisi pasien sekarang". ujar Yudi dan memberikan beberapa berkas medis milik Dea selama Dea dalam perawatannya dua tahun yang lalu.

Justin mengambil berkas tersebut dan membacanya. dari sinilah ia mengetahui jika Dea menderita Depresi akut.

"pantas saja selama ini perbuatannya terlalu nekat bahkan gila". Justin berkata pelan

"Depresi bukan berarti gila. ia butuh perawatan khusus. dan juga perhatian orang terdekatnya". bantah Yudi.

"saran saya. istri anda tetap melanjutkan perawatan yang tertunda hampir setahun selama ini. dan sebaiknya setelah luka lukanya sembuh. untuk sementara ini, biarkan dia di rawat di ruang khusus. saya takut jika di biarkan pasien akan menyakiti dirinya lagi karena tidak memiliki pelampiasan untuk meluapkan emosinya". saran Yudi.

Justin terdiam. lalu permisi dan ijin kembali untuk memikirkan saran dokter tersebut.

Justin masuk ke ruang perawatan Dea. ia melihat Dea masih tertidur setelah perawat memberinya obat anti nyeri untuk lukanya.

ia duduk di samping brankar seraya memandangi wajah Dea yang sebagian tertutup perban. ia tertunduk membayangkan malam insiden Dea yang menjatuhkan dirinya sendiri dari lantai tiga. lalu menatap Dea kembali yang masih tertidur pulas karena pengaruh obat.

"maaf". hanya satu kata itulah yang bisa terucap di bibir nya Justin.

ia memang menyesali perbuatan nya yang menyemprotkan obat perangsang pada Dea. bahkan ia sendiri pula yang meninggalkan Dea dengan para bodyguard nya untuk bisa menikmati tubuh Dea sebagai hukumannya atas perbuatan kejam Dea terhadap istrinya, Namira.

tetapi Justin sendiri benar benar tak menyangka jika seorang Dea akan menyakiti dirinya juga selain nekat menyakiti orang lain.

"mungkin dokter itu ada benarnya". gumam Justin.

akhirnya ia pun mengambil sebuah keputusan untuk Dea. maka disinilah Dea di tempatkan bersama mereka yang memiliki penyakit yang sama. hanya saja Dea di letakkan di ruang VVIP atas permintaan Justin. agar Dea merasa nyaman.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

hai readers. kisah Midea kembali. jangan lupa untuk like, vote dan komen ya...

dan juga share link nya.

terimakasih Readers

Run away

Dea terjaga dari tidurnya. dia mengambil sebuah Nald bekas dari infusan yang pernah terpasang di lengannya saat ia dirawat di hari pertamanya. ia menyembunyikan Nald tersebut di bawah selipan laci Nakas selama ini. ia menggores dalam dinding yang berada tepat di antara brankar dan Nakas. ada sembilan garis yang sudah tergores disana. itu berarti Dea sudah berada disini selama sembilan hari dari semenjak ia dirawat.

tubuh Dea masih terasa lemas, karena efek obat penenang yang di berikan selama ini. bukannya Dea tidak menyadari siapa dirinya. hanya saja Dea terlalu emosional karena ia tidak terima jika dirinya di katakan gila dan harus di rawat di rumah sakit Jiwa.

Dea begitu mendendam pada Justin yang telah memaksa dirinya untuk di rawat disini. hingga di hari ke lima Dea pasrah dan tidak lagi memberontak seperti hari hari kemarin.

"mereka hanya ingin melihatku tenang bukan?. fine. akan ku lakukan". Bathin Dea pada saat itu.

selama tiga hari ini Dea berusaha dan sebisa mungkin bersikap tenang. tanpa ada perlawanan sedikitpun. Dea mengikuti prosedur perawatan, mulai dari pemeriksaan rutin setiap pagi dan sore. mengikuti terapi bahkan harus menelan obat obat an yang sebenarnya membuat Dea muak. bukan itu saja, bahkan hampir setiap hari Dea menerima suntikan pada tubuhnya.

hari ini adalah jadwal terapi nya. Dea di hadapkan pada seorang Dokter yang telah ia kenal lama. dan telah memberinya terapi selama dua hari ini. bukannya senang Dea bertemu dan menjadi pasiennya lagi. justru Dea semakin kesal, karena Dea yakin pasti dari dialah rekam medisnya di ketahui oleh Justin.

selama terapi berjalan. tak ada gejala yang menunjukkan Dea menderita Depresi. itu karena Dea telah belajar untuk bersikap setenang mungkin. karena ada rencana yang akan ia laksanakan malam ini. Dea hanya butuh sedikit benda kecil tetapi bisa berefek besar.

setelah di rasa cukup dalam terapinya. dan ia pun tidak menunjukkan gejala depresi atau pun tingkat emosi yang dapat menyebabkan menimbulkan kekacauan, Midea di antar kembali ke ruangannya. kali ini Midea bebas melakukan aktifitasnya. mereka cukup memantau Dea dari Cctv dan kaca jendela yang lebar yang berada tepat di hadapan ruang jaga perawat khusus ruang vvip tersebut.

malamnya..

setelah di rasa cukup sepi. dan para penghuni rumah sakit sudah memasuki alam mimpi nya. midea tau jika jadwal penyuntikkan obat penenang untuk dirinya akan tiba beberapa menit lagi. Midea memejamkan matanya tetapi telinga nya terus mengawasi suara pergerakan pintu yang terbuka dari luar. serta langkah kaki yang mendekati brankarnya.

ia mendengar suara alat medis yang bergesekan dengan nampan stainless yang di letakkan di atas nakas. ia hafal betul jika saat ini perawat tersebut sedang bersiap untuk menyuntik kan obat tambahan di tubuhnya.

ketika perawat tersebut mulai memegang lengannya. ia dengan sengaja membuka matanya dan menyorot tajam ke perawat yang bertag name pratiwi di baju dinasnya. sehingga membuat perawat pratiwi menjadi kaget karna dirinya.

"aku haus. boleh aku minum dulu? ". pinta Dea sedikit memelas.

Perawat yang biasa di panggil Tiwi itu pun mengangguk. ia membantu Dea dengan mengambil segelas air putih dari galon dispenser yang berada di samping Nakas.

di saat itulah Dea menggunakan kesempatan nya untuk menjalankan rencananya.

Dea mengambil sebuah suntikan yang telah diisi obat tertentu. yang Dea tau jika setiap kali para perawat menyuntikkan ke tubuhnya, ia merasa mengantuk dan tertidur dengan frekuensi waktu yang sepertinya telah di tentukan.

Dea mengendap perlahan mendekati perawat Tiwi. segera ia membekap mulut Tiwi dengan tangan kirinya. sedankan tangan kanannya menyuntikkan cairan suntik tersebut ke tubuh perawat itu. hanya hitungan menit perawat Tiwi menutup matanya dan tertidur nyenyak disana. Dea menarik sudut bibirnya melihat hasil perbuatannya.

Dea memindahkan tubuh Tiwi ke brankar, lalu ia menukar pakaian dinas Tiwi dengan baju pasien yang melekat di tubuhnya. tangan Dea begitu cekatan dalam hal ini. tak lama kemudian mereka berdua telah bertukar peran. Dea merapikan selimut perawat Tiwi, seraya berkata pelan

"tidur yang nyenyak ya sayang".

Dea segera keluar dari ruangannya. menuju bagian instalasi farmasi. Dea langsung mengetahui posisi tempat benda yang dicari. mudah baginya menemukan barang tersebut. karena ia telah mengincarnya selama ini.

Dea tersenyum senang dan mengantongi sebuah botol tersebut. ia langsung menuju ruang sekuriti dan menumpahkan cairan tersebut. tanpa menunggu lama beberapa sekuriti terkulai pingsan dan tertidur. Dea langsung berjalan cepat menuju gerbang dari rumah sakit yang menurutnya seperti penjara baginya. ia berjalan cepat tanpa mau melihat ke belakang lagi. sesampainya di pinggir jalan ia langsung menyetop taksi yang kebetulan lewat untuk mengantar dirinya pulang ke rumahnya malam ini.

awalnya supir taxi tersebut menolak karena hari sudah sangat larut. tetapi Dea tak perduli. ia meminta paksa dan mengimingi sejumlah uang dengan jumlah yang besar ke pada supir taxi itu agar mengantarnya ke stasiun kereta terdekat saat ini juga.

tak lama kemudian taxi yang di tumpangi Dea sampai ke stasiun. supir taxi tersebut meminta uang yang di janjikan Dea. tetapi bukan uang yang di dapat dari Dea malah ia tertidur lelap di dalam taxinya. Dea mengambil beberapa lembar uang seratus ribu dari dompet supir taxi tersebut. ia menarik secarik kertas memo yang terselip di dompet supir taxi tersebut. ia menulis sesuatu disana menggunakan darah yang mengalir di telunjuknya, yang sebelum nya ia tusuk dengan nald yang ia simpan di kantongnya.

Dea begegas keluar dan memesan tiket ke Jkt malam ini juga. dengan sisa penumpang yang ada Dea duduk di samping jendela kereta. angin malam mulai menembus kulitnya yang hanya menggunakan baju yang terjahit dari bahan katun tersebut.

seorang ibu tua merasa iba melihat Dea yang mulai terlihat kedinginan. lalu ia berinisiatif untuk menawarkan sarung miliknya yang satu lagi.

"ini neng". ucap ibu tua seraya memberinya sebuah sarung agar di pakai untuk menyelimuti tubuh Dea yang mulai terlihat kurusan.

Dea menganggukkan kepalanya dan mengambil sarung yang bercorak garis garis tersebut. Dea menyarungi seluruh tubuhnya dan meringkuk di sudut bangku kereta tersebut. ia memejamkan matanya sejenak dengan telinga yang masih mendengar suara deru mesin kereta.

paginya...

Dea tiba di Jkt. setelah mengembalikan sarung milik ibu tersebut, dan mengucapkan terimakasih padanya. Dea bergegas ke luar dari stasiun dan langsung masuk ke sebuah taxi agar mengantarnya ke apartemen rahasianya. yang berada di kawasan pinggiran kota yang masih diselimuti hutan.

"aduh neng. itu kejauhan mah. udah masuk itungan di luar kota neng". protes supir taxi tersebut.

tanpa banyak bicara. Dea menyerahkan uang yang tersisa di kantongnya agar supir taxi tersebut mau mengantarnya.

supir taxi tersebut melihat uang yang dalam jumlah banyak di pagi buta. langsung bergegas semangat menjalankan taxinya.

"mimpi apa gue semalem. dapat rezeki nomplok pagi pagi begini". bathinnya seraya menyunggingkan senyum.

...----------------...

sementara di rumah sakit jiwa terjadi kepanikan luar biasa melihat seorang perawat dan beberapa sekuriti terlelap tidur. Dr. Yudi yang tau kejadian tersebut di sebabkan oleh seseorang langsung menelpon Justin pada saat itu juga.

di kantor KBC pusat...

Justin sedang bersiap meeting dengan seorang investor baru. setelah insiden sebulan yang lalu. mau tak mau Justin harus bisa mengembalikan kepercayaan konsumen dan pemilik saham agar perusahaan yang ia bangun dengan susah payah bisa terus bertahan.

bahkan uang milyaran yang telah ia keluarkan untuk mengganti kerugian konsumen karna di sebabkan oleh produk nya pun tidak masalah baginya. asalkan konsumen tetap yang telah lama menggunakan Produk nya dapat memberinya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang di lakukan oleh istri gilanya itu.

bunyi dering ponsel Justin mengalihkan pikirannya. ia melihat nama panggilan dari Dokter yang merawat istri yang terpaksa dinikahinya.

"ya". sapa Justin singkat seraya membereskan berkas yang berserakan di meja kerjanya.

ia mendengar suara kepanikan dari seberang telponnya hingga Akhir nya.

"what?! ". she is runaway". how can? ". sahut Justin panik.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

akhirnya Dea berhasil kabur. tunggu di next chapter ya.

jangan lupa like, vote n komennya. dan juga share linknya ya

please dong reader sayang....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!