Seperti hari-hari biasanya tidak ada yang menyenangkan dalam hidupnya, Joy menghabiskan waktu seharian di hari libur nya di kosan nya menonton film ikan terbang yang tiada habisnya dan ujung nya.
Nama Joy sendiri yang dia dengar karena ibu panti asal menyebut, dan Joy hanya Joy tidak memiliki kepanjangan nama seperti yang lain nya.
Usia Joy sudah terbilang cukup dewasa, dia sudah 21 tahun tapi entah kenapa Joy belum minat dengan berpacaran, lebih tepatnya tidak ada satu pun pria yang dekat dengan nya.
Joy akui dia tidak cantik, huh.. rambut kriting di tambah tubuhnya yang berisi? Mana mungkin dia mendapatkan pria yang benar-benar tulus mencintainya.
Adapun itu mungkin jodoh nya masih berkelana di jalan tentunya mencari wanita cantik memuaskan diri dulu dan setalah itu baru menemui nya.
Huh.. Joy tidak pernah berharap memiliki kekasih tampan karena siapapun yang bisa menerima kekurangan nya Joy berjanji akan dengan sepenuh hati mencintai pasangan nya.
"Bosen banget, tiap hari ada aja yang selingkuh emang ya mata keranjang nggak bisa lihat yang bening dikit langsung aja di sikat." Joy mulai berisik mengomentari film yang di tonton nya.
Selama ini Joy hidup sendiri, dulu dia tinggal di panti asuhan tapi setelah lulus SMP Joy mencari peruntungan di kota hingga dia bisa mendapatkan paket C dan juga kuliah sambil bekerja seperti sekarang ini.
Joy terbilang beruntung karena memiliki otak yang cukup cerdas, dia mendapatkan beasiswa untuk kuliah nya. selain bekerja di kantor sebagai bagian fotocopy Joy juga suka mengetik di ponsel nya dan sekarang Joy menjadi penulis di salah satu platform yang dia kenal saat sedang rebahan.
Dan ya setidaknya dia bisa mendapatkan pundi-pundi uang nya dari aplikasi menulis itu, bahkan bisa di bilang jika uang jajan nya sekarang itu dari hasil nya menulis, sedangkan untuk gajih menjadi bagian fotocopy di kantor tentu saja tidak besar dan hanya cukup untuk membayar uang kosan dan keperluan kuliahnya.
Tok..tok..
Ketukan pintu membuat Joy yang sedang rebahan langsung bangkit dan berjalan mendekati pintu yang penuh coret-coret itu.
"Hy Joy, nanti malam jadi datang kan?" Tanya Sindi.
Dia tetangga Joy, mereka tidak terlalu dekat hanya saja karena bertetangga Joy jadi sering pulang bersama Sindi naik angkot.
"Nggak tau, aku belum ada baju." Balas Joy sambil melihat penampilan menor Sindi.
Sepertinya tetangga nya itu akan pergi mengingat Sindi sudah membawa tas kecil, apalagi pakaian nya yang agak seksi itu.
"Kebetulan aku ada baju, nanti aku kasih ke kamu ya.. dan lebih baik sekarang kamu ke salon benerin rambut kamu biar nggak kribo itu." Kata Sindi tidak berperasaan.
Beruntung Joy sudah terbiasa dengan semua hinaan dari semua orang, bahkan saat SMP dia selalu di hina oleh teman satu panti nya.
Joy kau mirip dengan babi hutan.
Joy rambutmu seperti rambutan haha.
Joy seperti nya kau anak monyet lihatlah kalian benar-benar mirip.
Huh..
Mengingat itu Joy jadi malas, dan begitupun dengan Sindi yang sudah pergi setelah mengatai rambut kriting Joy dengan sebutan kribo.
Kaki Joy melangkah mendekati kamar nya, tangan nya masuk ke sarung bantal nya dan saat di keluarkan Joy tersenyum melihat uang tiga ratus ribu itu.
"Kalau buat makan ini pasti cukup dua Minggu." Joy bimbang, matanya masih melihat uang di tangan nya.
"Tapi kalau tidak dandan maka aku akan terlihat sangat jelek dan menyedihkan." Joy semakin bimbang.
Joy ingat akan banyak nya bully-an orang-orang pada nya, Joy menghembuskan nafas nya panjang lalu memasukkan uang tiga ratus ribu itu ke dalam saku celana nya.
"Tidak apa Joy nanti malam kau akan mendapatkan pacar, dan untuk uang mu kau akan mendapatkan nya dua kali lipat dari ini, gajihan hanya dua hari lagi kau bisa berpuasa sambil menunggu gajih." Gumam Joy.
Dia masih punya dua mie instan dan satu bungkus cemilan dari singkong yang akan menjadi teman puasa nya selama dua hari ke depan, dan yang terpenting sekarang Joy harus terlihat menarik.
Joy ingin mengubah nasibnya, siapa tau malam ini dia bertemu dengan pria kaya yang sudi meminang nya menjadi istri, ya Joy yakin.
🌹
Tinggalkan jejak ya biar aku semangat up nya🤗
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Joy sudah sampai di salon, dia melihat selembar kertas yang di tempel di kaca dekat pintu masuk, di sana tertuliskan harga-harga memakai jasa salon.
Rambut kriting jadi lurus 250 ribu.
Make up 50 ribu.
"Pas semuanya jadi 300 ribu." Joy tersenyum dan langsung masuk ke salon minimalis yang ada di dekat kontrakan nya itu.
Dan tanpa banyak drama Joy langsung memilih dua pilihan yang sesuai dengan uang saku nya, Joy terus tersenyum malam ini dia akan menjadi princess sehari.
"Tunjukkan pesona mu Joy." gumam nya sambil tersenyum.
Beberapa jam berlalu..
Joy sudah selesai di smuting dan make up, penampilannya lebih cantik dari sebelumnya dan entah kenapa Joy merasa percaya diri meski kini dia kebingungan mencari baju.
Tok..tok..
Joy yang sedang memilih baju itu mengerutkan kening nya, malas menduga-duga jika itu adalah penagih mingguan nya Joy memilih keluar kamar dan berjalan mendekati pintu.
Ceklek..
"Waw Joy kau terlihat berbeda." Sindi berkata di barengi tawa nya.
"Terimakasih."
"Ini baju untuk mu, kau akan terlihat cantik malam ini dengan baju ku."
Joy agak ragu, tubuh Sindi kecil meski memiliki body gitar spanyol.
"Apa ini masuk?" tanya Joy sambil melihat tubuh nya.
Perut nya agak buncit, ya Joy suka makan malam dan ngemil sambil tiduran karena saat mengetik di depan laptop Joy tidak pernah berhenti makan.
"Muat, kalau pun tidak itu tidak masalah Joy, kau akan terlihat seksi." bisik Sindi lalu pergi meninggalkan Joy.
Joy menutup pintunya, dia langsung bergegas ke kamar dan mencoba dress yang di berikan Sindi pada nya.
"Waw muat ternyata." Joy tersenyum melihat cermin di depan nya.
Di cermin tubuh nya itu terlihat sangat seksi, UPS bukan seksi Joy rasa sekarang lemak nya terlihat jelas, di tangan di perut dan paha nya.
Lama Joy menimbang, dia takut akan menjadi bahan tawaan orang lain, apalagi di sana akan banyak orang termasuk pemilik perusahaan ya meski Joy tidak berharap di lirik oleh pemilik perusahaan itu.
Tring..
"Joy kau di mana? aku sudah berangkat." Sindi.
huh..
"Joy ini malam yang spesial, kau di ajak ke dalam acara penting dan kau harus membuktikan pada mereka jika kau bukan pengecut yang bersembunyi di balik rambut kriting mu." gumam Joy sambil menatap penampilan nya lagi.
Karena tidak punya kendaraan pribadi Joy memilih memakai jasa ojek online, beruntung Joy tidak pernah lupa mengisi saldo di ponselnya karena setiap hari Joy bekerja harus menggunakan jasa ojek online.
Sesampainya di gedung tempat di mana acara ulang tahun kantor nya di adakan, Joy berjalan masuk dengan wajah yang cukup gugup.
Bagiamana tidak gugup kini Joy menjadi pusat perhatian beberapa teman satu devisi nya, Joy juga melihat Sindi dan Dika yang melihat nya.
"Apa penampilan ku benar-benar cantik?" batin Joy.
Kaki nya melangkah menuju tempat makanan, Joy mengambil beberapa cake kecil dan minuman tapi saat akan duduk beberapa orang mengusir nya dan menyuruhnya menjauh.
"Hey siapa yang mau satu meja dengan mu."
"Bagian fotocopy mau bergabung dengan kalangan karyawan, ngaca dong."
"Dasar ondel-ondel."
Huh..
Tidak mau banyak drama lagi, Joy memilih keluar dari gedung dan menghampiri Sindi juga Dika.
"Hy." sapa Joy sambil tersenyum.
"Waw Joy kau terlihat cantik." puji Sindi, sekali lagi dia tertawa.
"Penampilan mu sedikit berbeda Joy." untuk pertama kalinya Dika menyapa Joy.
Deg..
Jantung Joy berdetak kencang, ini pertama kalinya dia di puji seseorang.
Dan sebenarnya Joy sudah lama menyukai Dika, hanya saja Joy tau diri jika pria setampan Dika tidak akan cocok dengan gadis seperti nya.
Sindi tersenyum kecut melihat Joy yang terlihat pipi bersemu merah, dia sudah tau lama jika Joy menyukai kekasih nya.
Ya Dika adalah kekasih Sindi, lebih tepatnya sejak tadi siang mereka memutuskan berpacaran dengan syarat Dika harus membuat Joy malu malam ini.
"Joy mau bersama ku?"
"Tentu."
Dengan langkah gugup Joy yang tangan nya di pegang oleh Dika berjalan bersama, acara ini bukan hanya ada di dalam saja, tapi di luar gedung pun sekarang terlihat beberapa karyawan nakal yang sedang berenang.
Seperti biasnya setiap acara ulang tahun semuanya bebas berekspresi, termasuk menjadi wanita seksi yang berani membuka dress nya dan hanya memakai bikini seksi.
"Joy.."
"Iya.."
"Aku mau kamu menjadi__"
Byurrr !!
Joy yang terus berjalan mundur terjatuh ke kolam, melihat itu Sindi yang dari tadi mengikuti nya langsung tertawa.
Dan mencium bibir Dika di depan Joy yang sedang mengusap wajah nya di kolam berenang.
"Jadi kalian?" Joy menutup bibirnya.
"Haha iya, kami berpacaran. bye Joy rambut mu bagus kribo!"
Joy.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Tidak sanggup menjadi bahan tertawaan Joy memilih pulang dengan wajah sedih nya, malam ini adalah malam terburuk untuknya.
Dia bukan hanya mendapatkan bully-an dari orang-orang tapi juga tertipu dengan salon kecantikan itu, rambut nya yang lurus kembali menjadi kriting, Joy benar-benar sangat menyedihkan.
"Kau bodoh Joy kau bodoh!" Joy menangis sambil berjalan keluar dari area gedung.
Dika dan Sindi telah menipu nya, keduanya menjebak nya sehingga Joy harus menahan malu seperti ini.
"Kenapa mereka seperti itu? apa aku pernah membuat mereka malu? kenapa mereka setega itu!"
Beberapa orang hanya melihatnya dengan tatapan jijik, membuat Joy tidak bisa berhenti menyalahkan kebodohan nya itu.
Apa tidak bisa mereka sedikit perduli pada sekitar? kenapa mereka sangat jahat, padahal jelas Joy tak pernah jahat pada siapapun.
"Seharusnya aku memang tidak pernah ada di acara ini, acara besar seperti ini hanya di penuhi orang-orang sempurna, tapi tidak dengan ku." sekali lagi Joy merasa tidak pantas.
Kaki Joy melangkah mengikuti kemana kaki nya membawa nya, Joy sekarang benar-benar malu, dan dia sangat yakin kalau sekarang Vidio nya akan tersebar.
Dan itu sangat memalukan, Joy pasti akan mendapatkan hinaan dari orang-orang, si babi gendut lah, rambut kribo dan banyak lagi yang lain nya.
Memikirkan komentar-komentar negatif yang di terima nya nanti membuat Joy lelah, dia benar-benar lelah dunia terasa tidak adil padanya.
Joy terlahir dengan status anak yang tidak di ketahui siapa orang tuanya!
Wajah dan fisik nya selalu di hina orang!
Dan sekarang? dia harus mendapatkan malu yang lebih dari sebelumnya.
"Aku mau mati saja! aku cape." Joy yang sedang berjalan di pinggir jalan trotoar itu menundukkan kepalanya.
Dia melihat genangan air di pinggir jalan itu, lama Joy terdiam dengan pikiran berkecamuk dalam kepalanya.
Apa dia kan mati begitu saja? bagaimana kalau dia tidak mati dan malah mendapatkan masalah besar dengan pembayaran rumah sakit?.
Joy memikirkan sejauh itu.
"Tidak ada yang menyayangimu mu Joy, semuanya memperlakukan mu tidak baik, mereka membenci mu tanpa alasan." Joy mengepalkan tangan.
Kaki nya akan melangkah dan di saat bersamaan juga tiba-tiba sebuah mobil mewah yang tak jauh dari tempat Joy berdiri langsung ngerem mendadak.
Tiga pria langsung turun dari mobil mewah itu dan berjalan mendekati Joy.
Alih-alih berontak Joy malah diam saat di bawa oleh pria itu, dia bahkan sempat bertanya hal yang gila.
"Apa kalian malaikat pencabut nyawa?" tanya Joy sambil melihat ke tiga pria di depan dan di samping nya.
"Ya." jawab pria yang duduk di samping Joy.
"Apa aku akan mati?"
"Ya, kamu akan mati."
"Kalian pembunuh?"
"Tidak, kami hanya_" ucap si bule terhenti.
"Diamlah, kenapa kau meladeni orang gila." pria yang menyupir itu menatap dingin kedua teman nya.
"Seperti nya Willy sudah tidak sabar makan daging segar nya Veer." kata Bryan yang duduk di jok depan.
"Haha seperti nya begitu, kau sudah menyiapkan gaun pernikahan nya bukan?" tanya Veer pada Bryan.
"Tentu saja, Aku sudah menyiapkan nya dan malam ini kita akan berpesta untuk pernikahan seorang William, haha."
Kedua pria itu tertawa, tapi tidak dengan pria bernama William yang nampak diam-diam melihat Joy yang duduk di jok belakang.
"Kenapa harus yang gendut dan rambutnya? oh now !"
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!