'tik tik tik'
Suara rintik-rintik gerimis yang mulai deras..
Julia mengambil payung lalu berpamit pada orang tuanya..
Lalu ia membuka payungnya dan melangkahkan kakinya menuju sekolah...
Julia, seorang gadis cantik yang berstatus pelajar.. Dan masih menduduki kelas XI atau 2 SMA.
Putri dari keluarga terpandang.. ayahnya bernama ARYO KUSUMO dan ibunya bernama MIRNAWATI.
***
Tadinya ayah julia mau mengantarnya.. Tetapi Julia menolak sekalipun ia mau di antar supir tetap saja ia menolak. Karena julia ingin menikmati cuaca gerimis dengan langit yang mendung ini.. Julia suka hujan..
Ia sesekali bersenandung kecil dan tersenyum-senyum.. tiba-tiba
'tin tin tin'
Suara klakson yang sukses membuat julia terperanjak kaget. Sepeda motor itu melaju sangat kencang dan melewati kubangan air.. Untung julia tidak terkena cipratan airnya..
"Huh.. Dasar.. Apa dia tidak bisa mengendarai motor dengan benar? sudah tau ada genangan air dan ada orang yang berjalan masih saja di terobos .. Kalau aku tau orangnya, sudah aku siram tuh orang dengan air ini." omel Julia
"Ehem" terdengar suara deheman.
Julia menoleh ke arah sumber suara itu dan mendapati kevin sedang berdiri di sampingnya.
"Eh Kevin.. Kau jalan kaki?" tanya Kulia.
"Tidak. Aku sedang terbang. Haha. Sudah tau aku jalan kaki masih saja bertanya begitu" jawab Kevin terkekeh.
Kevin.. Ia berasal dari keluarga terpandang juga.. Ayahnya bernama SUTRISNO, ibunya CAHYANA PUTRI.
"Hehhe.. Maksudnya bukan begitu.. Biasanya kamu naik motor.."
"Aku tidak membawa motor hari ini." ucap Kevin..
Mereka melanjutkan jalan kakinya itu..
"Kenapa? " tanya Julia lagi
"Aku sedang ingin jalan kaki saja.. Memangnya tidak boleh?" jawab plus tanya Kevin
"Bukannya tidak boleh.. Aku kan hanya bertanya.." Julia mengerucutkan bibirnya..
Sepanjang perjalanan Julia deg-degan karena berjalan berdampingan dengan Kevin.. Tentu saja, karena Julia memiliki perasaan terhadap Kevin sejak kelas IX atau 9 SMP.. Dan mereka berdua kini duduk di kelas XI.
Sesampainya di sekolah Julia segera bergegas ke kelasnya.. Setelah meletakkan payungnya di loker.. Memang bisa? bisa lah kan payungnya payung lipat..
Saat akan memasuki kelas, Julia dan Kevin berpas-pasan dengan Indra. Mereka bertiga diam di depan pintu kelas.. Tiba-tiba kenangan menyakitkan itu datang lagi di fikiran Julia..
Yap.. Indra adalah mantan kekasih Julia saat masih kelas IX.. Julia menjalin hubungan asmara dengan Indra sebelum ia punya perasaan terhadap Kevin.. Dalam putusnya hubungan itu Julia adalah korban penghianatan.
*flashback on
"Huufftt.. Mana sih si Indra ini.. Sudah 30 menit aku menunggunya di sini" omel Julia sambil mondar mandir .. Ia sedang berada di atap sekolah. karena sudah janjian dengan Indra, kekasihnya.
"Maaf aku terlambat" terdengar suara yang sangat familiar bagi Julia.. siapa lagi kalau bukan Indra..
"Ya ya.. Kau ini ya.. Kamu mau buat aku jadi ikan asin.. Menunggu lama sekali" ucap Julia mengerucutkan bibirnya.
"Siapa yang menyuruhmu berdiri disini.. Bukankah ada kursi di tepi tembok sana?" Indra menunjuk tembok dengan matanya.
"Hmmm yah yah.. Baiklah.. Katakan ada apa sayang.. Sebentar lagi kita masuk loh." titah Julia
"haruskah aku mengatakan ini ?" batin Indra
"Ayo katakan sayang.." ucapan Julia membuyarkan lamunan Indra..
"Begini sayang.." Indra menggantungkan perkataannya dan raut wajahnya pun berubah serius. Ia memegang bahu Julia, kekasihnya itu.
"Ada apa ini? kenapa perasaanku tidak enak ya" batin Julia.
"Julia.. Sebelumnya aku minta maaf" lanjut Indra
"Minta maaf? untuk apa?" Julia heran.
"Karena aku..." lagi lagi Indra menggantung kalimatnya.. seakan akan mengumpulkan kekuatan untuk mengatakannya.
Julia merasakan tangan indra sedikit gemetar..
Indra mendekatkan tubuhnya ke tubuh Julia.. serta mendekatkan wajahnya ke Julia.
Julia bisa merasakan nafas hangat Indra.. Julia mengira bahwa Indra akan menciumnya..
Indra mendekatkan wajahnya ke telinga Julia.
"Julia.. aku rasa kita sebaiknya putus saja" bisik Idra.
Julia membulatkan matanya kaget.
"Kamu bilang apa? coba katakan lagi."
Indra menarik wajahnya kembali.
Julia memegang tangan Indra dengan gemetar dan berharap dia hanya salah dengar
"Julia.. Kita putus.. Dan jangan ganggu ngajak balikan" ucap Indra tegas.
Julia melepaskan pegangan tangannya dari tangan Indra.
"Julia.. Maafkan aku" ucap Indra dengan suara lemah.
Kini pandangan Julia kabur karna air mata yang mengembung di matanya..
Indra yang melihat reaksi Julia langsung memeluk tubuh Julia.. Dapat di rasakannya tubuh Julia yang bergetar..
Julia yang di peluk tak merespon..
"Julia .. Katakan sesuatu.. Jangan diam begini. Aku tidak bermaksud untuk menyakitimu"
"..." tak ada jawaban..
"tak bermaksud menyakitiku.. tapi nyatanya kamu menyakitiku.. sangat menyakiti.. kamu cinta pertamaku.. kamu juga membuat luka yang sangat dalam untukku" batin Julia.
Indra melepas pelukannya.. Dann menghapus air mata Julia dengan jarinya..
"Kenapa?" akhirnya Julia buka mulut.
"Kenapa kau lakukan ini kepadaku Indra!! kau yang meyakinkanku untuk hidup bersama! lalu sekarang? kau mengancurkannya!" Julia berteriak
Indra hanya diam tak menjawab..
"Apa salahku hah!! katakan.." suara Julia melemah
"Tidak.. Kau tidak salah apapun.. Hanya saja.. aku.. Aku mencintai orang lain.." Julia tekejut..
"Hikkss.. Kau? Mencintai orang lain? Kenapa bisa begitu.. Kau lupa janji mu bahwa kau akan menjagaku dan tidak akan meninggalkan aku sendirian?" tanya Julia
"Aku mengingat semuanya.. Tapi.. Ini masalah perasaan Julia.. Aku mencintainya daripada dirimu" jawab Indra.
"Siapa dia?" tanya Julia lagi yang mulai menenangkan hatinya..
#bersambung..
jangan lupa like, komen dan vote..
makashhh
semoga para readers sehat selalu ya..
maaf apabila banyak typo.
hallo readers.. ini adalah karyaku yang dulu pernah aku tulis di buku saat aku masih kelas 9 MTs/SMP ya.. Ini asli karyaku.. No jiplak, no plagiat
"Siapa dia?"
"Dia adalah sahabatmu, Dela.. Aku.. Aku telah mejalin hubungan dengan dia 3 hari lalu." suara Indra melemah
Hati Julia bertambah hancur..
"De-Dela? dia, dan kau?! Kalian berdua menghianatiku? Kalian jahat... Kalian telah menusukku dari belakang!! kenapa? hikss.. hikss.. kenapa kau tidak memutuskan hubungan ini sejak awal hah! kenapaaa!!" bentak Julia
"Aku tidak tega" Indra menyentuh pundak Julia
namun secepat kilat tangan Indra di tepis oleh nya..
Julia menghapus air matanya dengan kasar.
"Baiklah.. Sekarang kita tidak ada hubungan lagi. Kau tidak berhak menyentuhku. Dan kau tau? Karma masih berlaku selama nyawa masih ada di ragamu. Dan ya, jangan kamu fikir aku ini lemah tanpamu. Haha. Semoga kau bahagia dengan Dela.. Kalian berdua sama - sama penghianat" ucap Julia dengan datar dan menatap sinis Indra. Kemudian ia berlalu meninggalkan Indra..
"Hufftt.. inilah yang ku takutkan. Kamu akan membenciku." batin Indra menatap punggung mantan kekasihnya itu.
#flashback off
Hati Julia sangat sakit mengingat kejadian beberapa tahun silam itu.. Tak habis fikir kekasihnya dengan sahabatnya mampu melukai dirinya sedalam itu.
Julia mundur 2 langkah ke belakang.. Masa iya mundur kedepan..😂 Oke kembali ke cerita.
Ia mundur 2 langkah dengan maksud agar Indra masuk terlabih dahulu.
Lalu apakah Julia masih bersahabat dengan Dela? tentu. Mereka sudah baikan beberapa hari setelah kejadian itu.
Indra yang mengerti kode dari Julia langsung masuk duluan ke kelas kemudian di susul Kevin dan Julia.
"Julia.. Kau sudah datang.." sapa Dela tersenyum
"Iyaa" sahut Julia.. Kemudian ia meletakkan tas nya di bangkunya.
"Ehem.. Aku tidak di sapa nih?" sindir Kevin.
Dela deg-degan karena pasalnya ternyata Dela juga punya perasaan terhadap Kevin.. Tapi kali ini Dela benar benar tidak tau kalau dia menyukai orang yang di sukai oleh Julia lagi..
"Ohh.. hehhe.. pagi" ucap Dela.
"Pagi juga Dela" balas Kevin di selingi senyum
Julia agak cemburu.. Tapi ia berusaha biasa aja.
Indra juga sedikit risih dengan kejadian barusan itu.
***
Pelajaran telah di mulai.. Selama mata pelajaran di laksanakan semua siswa siswi fokus..
"kring...kringg" bel istirahat berbunyi.
Semua siswa siswi serempak merapikan buku mereka.
"Ayo ke kantin" ajak Julia pada Dela
"Iya iya.. Tunggu sebentar" Dela masih sibuk merapikan bukunya itu.
"Nah.. Sudah.. Ayo berangkat" ucap Dela
__
"Hnm perutku keroncongan.. Sebaiknya aku ke kantin juga deh buat makan" ucap Kevin pada dirinya sendiri
Ia bergegas ke kantin, saat melewati Julia dan Dela, tanpa Julia sadari bahwa ada Kevin yang akan lewat di belakangnya.. Julia malah mundur dan akhirnya
BRUGH
Mereka bertabrakan..
"Maaf" ucap keduanya bersamaan.
Ciieeee" seru siswa siswi lain di kelas.
"Apaan sih" ucap mereka bersamaan lagi.
Pipi Julia merona.. Namun ia segera mengontrolnya.. Begitupun dengan Kevin.
"eemm Julia.. Aku tidak sengaja. Maaf. dan eemm Aku duluan ya.." ucap Kevin gelagapan.
"Aku juga minta maaf" balas Julia..
Kevin pun berlalu meninggalkan kelas.
"Apa jangan jangan kevin menyukai Julia?" batin Dela
"Sudah - sudah ayo cepat" ajak Dela agak kesal
"Iya.. Kamu kenapa?" tanya Julia heran dengan perubahan nada bicara sahabatnya itu
"Tidak apa-apa" Dela cuek
Indra yang melihat kejadian itu teringat kembali pada masalalunya saat pertama kali jatuh hati pada Julia. Indra juga mengalami kejadian yang serupa dengan Kevin tadi.
Senyuman tipis terukir di bibir nya..
"Lalu kenapa nada bicaramu seperti itu?" tanya Julia lagi pada Dela
"Sudah ku bilang tidak apa-apa.. Sudahlah ayo kita ke kantin. " jawab Dela masih dengan cueknya.
#bersambung.
jangan lupa like, komen dan vote ya...
Kringg.. krringgg.. 4x
Bel pertanda pulang sudah berbunyi..
"Emm.. Julia.. akuu" ucap Dela.
"Ya? kau mau apa Del?" tanya Julia
"Aku mau pinjam buku MTK catatannya dong" jawab Dela dengan cengiran yang lebar
"Untuk apa? bukannya kau sudah mencatatnya?" Julia keheranan
"Emm ity.. Aku tidak mencatatnya.. Hehhe boleh ya?"
"Hmmm. Kau ini.. Baiklah.. Nah ini bukunya.." ucap Julia sembari menyodorkan buku catatannya
"Aahh terima kasih.. Kau memang sahabatku.. Kalau begitu aku pulang duluan ya.. Soalnya Indra sudha menungguku.. hehhe" ucap Dela..
"Ya.. Baiklah." Untung sekarang Julia telah benar-benar menghapus perasaannya pada Indra. Jadi dia tidak cemburu lagi.
Setelah punggung dela tidak terlihat lagi, Julia pun bergegas pulang.
"Ehem"
Julia menoleh ke arah asal suara.
"Eh.. Kau Kevin.. "
"Bukan.. Aku daun.. Sudah tau masih bertanya." balas kevin
"Ehehe"
"Kamu sedang apa disini?" tanya julia
"Sedang berdiri saja nih" jawab Kevin
"Hmm iya tau.."
"Yasudah.. Kalau kamu sudah tau kenapa kamu masih bertanya?" ucap Kevin terkekeh
"Huh.. Maksudnya.. Ada kepentingan apa kamu kemari.." Julia mengerucutkan bibirnya.
"Oohh gitu dong dari tadi.. Aku mau menamimu pulang bareng" ucap Kevin
"Oohhh.. Mmm bagaimana ya.." Julia nampak bimbang
"Ku mohon.. Kku sedang malas pulang sendirian ayolah.. Sekali saja.." pinta Kevin
"Hmm baiklah." ucap Julia tersenyum
Mereka pun bergegas pulang...
***
dijalan ..
"Hujan ini sangat deras ya" Julia membuka pembicaraan
"Hmm.. Ya kau benar"
"Mmm Julia.." panggil kevin gugup
Julia menoleh
"Kenapa kamu masih mau bersahabat dengan Dela? bukankah dia penyebab putusnya hubunganmu dengan Indra?" tanya Kevin
"Huufftt.. Yaa memang Dela lah penyebab aku berpisah dengan indra. Tapi aku juga menyayanginua seperti saudariku sendiri. Kami sudah bersahabat sejak lama dan jauh sebelum aku mengenal Indra." jawab Julia.
"Ohh begitu.. Maaf ya.. Bukan maksudku membuka luka lamamu." ucap Kevin.
Julia hanya tersenyum dan mengangguk.
Tiba-tiba angin berhembus kencang.. Julia yang tidak memegang erat payungnya kehilangan kendali hingga payungnya terbang. Julia hendak mengejarnya.. Namun tangan Julia di tarik oleh Kevin.
"Sudahlah.. Jangan di kejar.." cegah Kevin
"Tapi.. Itu payungku" ucap Julia.
Kevin menarik tubuh Julia agar mendekat padanya.. Pipi Julia terasa hangat .. Jantungnya berdetak kencang..
"Yaampun.. 1 payung untuk 2 orang" batin Julia
Kevin merangkul bahu Julia dengan tangan kirinya.. Dan tangan kanannya memegang payung..
Mereka berdua sama sama blushing.. Alias merona pipinya.
Setelah mereka sampai di perempatan, Julia refleks berhenti.. Otomatis Kevin ikut menghentikan langkahnya.
"Kenapa berhenti?" tanya Kevin
"Sebaiknya cukup sampai disini saja tumpangan payungnya." jawab Julia.
"Kenapa begitu?" tanya Kevin heran.
".. Kevin kevin.. Apa kau tidak lihat? Arah rumah kita berlawanan arah.. Jadi sampai disini saja" jawab Julia menepuk jidatnya pelan
"Ohh tidak apa-apa. Aku antar kamu ya."
Julia kaget campur senang
"Eh tidak usah repot-repot.. Aku bisa pulang sendiri." tolak Julia
Padahal di hatinya sangat ingin menerima tawaran itu... Tapi dia gengsi..
"Apa maksudmu? kau tidak lihat?" tanya Kevin.
"Lihat apa? " tanya balik Julia.
"Lihat kucing terbang.. Tentu saja apa kau tidak lihat kalau sekarang sedang hujan deras dan angin? dasar payah. Aku yakin kamu tidak buta hingga kamu tak bisa nembedakan cuaca dan juga sikon saat ini" jawab Kevin.
"Apa maksudmu aku payah hah! kurasa aku tidak lebih payah darimu." ucap Julia
"Heyy.. Yang payah itu kau.. Sangat payah" balas Kevin
"Dengar ya.. Aku tidak payah! aku hanya tidak ingin merepotkanmu. dan ya.. Tidakkah kau bersikap lembut pada wanita.. Ucapanmu itu kasar!" bentak Julia.
"Heyy.. Dengar ya. Kamu tidak merepotkanku.. itu tugasku sebagai teman.. Aku akan selalu membantumu" ucap Kevin mulai tenang
"Apa? teman? membantu? kapan.. Selama ini aku yang selalu membantumu.. Bukan kau" balas Julia tak mau kalah
"Oh ya? lalu kemarin siapa yang memberikan contekan PR MTK itu? dan ya.. Siapa yang memberikan tumpangan payung supaya kau tidak basah kuyup? itu aku.. Bukan monyet yang membantumu." balas Kevin
"Bangga sekali kau ya.. Kau fikir aku tidak pernah membantumu dalam masalah PR hah! Harusnya kau berterima kasih padaku karna aku mau menemanimu pulang bersama. Dan siapa bilang bahwa kau yang memberikanku contekan, monyet!" Balas Julia dengan mata melotot.. Dan akhirnya perdebatan terjadi selama 7 menit.
Debatan konyol, saling mengejek. tapi itu menjadi kesenangan tersendiri bagi mereka.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!