NovelToon NovelToon

Merpati Hitam

Lembar baru ( Soetta - Hongkong, Novemver 2018)

💞 Hai.. selamat datang di Novelku, Author berharap kalian suka dengan karya pertama ini, jika bahasa penulisannya masih kaku mohon kritik dan saran di kolom komentarnya ya, dan jangan lupa masukan karya pertamaku ini ke list favorite kalian ya..

Selamat membaca 🥰🥰🥰🥰🥰

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Jam di telephone seluler Nayuwan sudah menunjukan pukul 04.30 pagi, artinya sekitar 20 menit lagi dia akan segera lepas landas meninggalkan tanah airnya.

Sekejap saja dia memejamkan matanya, beberapa kali ia menghembuskan nafasnya dengan kelegaan.

"Akhirnya setelah hampir 1 tahun berdiam jadi kuncen di PT Angkasa, hari ini terbang juga.." gumamnya dalam hati.

"Bu, neng berangkat ya.." ketiknya berpamitan kepada Ibunya.

"Iya neng, sing kajeng nya (harus hati-hati ya), banyak-banyak istighfar selama perjalanan kalau memang tidak bisa tidur" balas ibunya

"Iya bu, Hp nya neng matiin ya.." ketik Nayuwan, setelah memastikan pesan Whatsapp-nya benar-benar terkirim, ia langsung mematikan ponselnya yg memang sudah tinggal 15% daya baterainya.

Butuh waktu 4,5 jam untuk ia sampai di negara beton, Hongkong, negara tujuannya sebagai TKW.

Setelah serangkaian pemeriksaan panjang di Imigrasi, kini diapun menuju ke halte bus untuk menuju ke kantor Agency, tentu saja dia tidak sendirian, sudah ada orang dari kantor yg menunggunya.

Nayuwan mendadak berbinar meskipun hawa dingin menusuk kulitnya, ini bulan November sudah musim dingin meskipun tidak ada salju, tapi tetap saja suhu 10 derajat tubuh Nayuwan agak kaget, memakai jaket 3 lapis tetap saja belum mampu mengusir hawa dingin yang menerpanya.

Nayuwan sangat tidak bisa menyembunyikan kekagumannya pada negara yang untuk pertama kalinya ia singgahi ini.

Apalagi ini adalah pengalaman pertama kalinya menjejakan kaki di luar negeri, meskipun jadi TKW. Ini adalah kali pertama, dia berada di negara selain negaranya Indonesia.

Senyumnya terkembang di sepanjang perjalanan.

Dia membiarkan dirinya jadi udik untuk kali ini,

"Silahkan bersikap senorak mungkin, nikmati dulu, aku biarkan kali ini, supaya hatimu senang Yuwan" ungkap hatinya sendiri yg berbicara untuk dirinya sendiri.

Bagaimana tidak, Nayuwan yang biasanya adalah seseorang yang sangat menjaga imagenya, sosok terlihat cuek, judes, masa bodoh, angkuh, menjaga mannernya, namun meski begitu entah kenapa selalu menjadi daya tarik tersendiri di mata para lelaki penasaran dengan dirinya. Siapa sangka juga jika ia berhadapan dengan para sahabat dekatnya, dia berubah menjadi sosok yg hampir putus urat malunya. Dari ukhti berubah kunti.

****************

2 hari sudah berlalu, hari ini adalah waktunya Nayuwan akan diantar menemui boss barunya. Ia beberapa kali mempehatikan tampilannya di cermin. Bohong jika saat ini dia tidak merasa gugup. Bagaimanapun hari ini adalah hari pertama ia bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga di Kediaman Keluarga Ho. Yuwan berkali-kali menarik nafas dalam-dalam dan menahannya selama 30 detik, dan selama itu juga ia bersolawat dan berisghfar. Kemudian ia hembuskan perlahan dari mulutnya, terus berulang. Dia melakukannya setiap kali dia merasa gugup.

"I'M READY !" pekiknya sendiri di dalam kamar masih menghadap cermin.

"Nayuwan, udah siap belum ndok..?" kak Rei, staf kantor agency dimana dia bernaung memamggil Yuwan yg masih berkutat dengan cerminnya namun sudah bersiap rapi.

dari 20 menit yang lalu.

" Udah kak,.." Yuwan sambil menggeret kopernya dari dalam kamarnya. Sedang kak Rei masih sibuk mengurusi ke dua ekor anjingnya.

"Udah di cek semua? ngga ada yang ketinggalan kan?dokumen nanti kamu bisa ambil 1 minggu lagi setelah KTP mu jadi ya Ndok.."

" iya kak, udah di cek 2 kali kak, aku juga tadi udah sarapan. "ujar Yuwan sambil tersenyum.

Kak Rei hanya menolehnya lalu sibuk kembali dengan Asam dan Amuy.

"Asam, amuy, papa kerja dulu, sekalian anter kakak. nanti malam papa belikan biskuit untuk kalian. Jangan nakal ya.." ujar Kak Rei pada ke dua anjing kesayangannya.

Mereka pun menyusuri jalan beraspal dengan berjalan kaki menuju ke halte bus terdekat. Nayuwan masih kesulitan mengimbangi langkang Kak Rei yg sudah 12tahun terbiasa berjalan cepat. Di tambah Yuwan juga harus menggered kopernya yang cukup berat. Sesekali dia memanggil Kak Rei untuk menunggunya.

"Nanti kamu harus biasa jalan cepat. Orang orang disini mau nya serba "Hao fai".. !" gerutu Kak Rei.

"Apa- apa harus bisa sendiri, biasakan berjalan cepat juga, paling penting cepat belajar bahasa mu itu lebih baik !" imbuhnya lagi.

Hanya 30 menit dari Yuen Long menuju Tsuen Wan menggunakan bus. Nayuwan tidak banyak bicara, dia lebih banyak mengganguk dan tersenyum ketika Kak Rei menoleh ke arahnya.

Tidak lama setelahnya, merekapun bertemu dengan calon boss Yuwan. Mereka terlihat sangat ramah. Nayuwan membungkuk lebih dalam tanda salam penghormatan pada calon bossnya.

Bossnya menerangkan apa saja yang pasti setiap hari dia akan dia kerjakan, termasuk harus membawa kursi roda membawa nenek yang akan di jaganya. Juga ada seorang kakek yang masih bugar namun sudah tidak bisa mendengar.

0Nayuwan dengan excited mendengarkan penjelasan dari bossnya. Sesekali dia memicingkan matanya karena bossnya menggunakan bahasa campur sari Kantonis dan Inggris.

Perkenalan dan pernegoan berlangsung alot karena kendala bahasa. Tentu saja apalagi. Al hamdulillah sepertinya ini adalah awal yang baik untuk Yuwan, ketika boss mempersilahkan dirinya untuk tetap bisa mengerjakan sholat lima waktu, puasa, mengaji ketika sudah beres seluruh pekerjaannya, Yuwan juga di izinkan memakai hijabnya dan untuk libur 1 bulan sekali di hari minggu itupun atas permintaan Yuwan sendiri.

Tak henti-hentinya puji syukur kepada Ilahi dengan segala kemudahan yg ia dapatkan sekarang.

Boss yang ramah, membolehkan dia ibadah, dan pekerjaan yang sepertinya tidak akan terlalu membebani pikirannya. Karena ia hanya bertugas menemani ayah dan ibu boss nya kemanapun mereka pergi.

"Ibu berkah doamu, perlahan namun pasti sedang dalam proses bu. Neng pastikan, Neng akan bisa mengangkat derajat ibu dan memuliakan ibu, dan Yuwan pastikan tidak akan ada lagi orang-orang yang menghina kita bu.."

lirihnya dalam hati.

*****************

Note : Tidak semua boss di Hongkong mengijinkan para pekerjanya untuk ibadah, mau itu solat, mengaji, atau puasa, bahkan berjilbabpun, paling ketika libur, tidak jarang mereka harus bisa maling-maling keadaan agar bisa ibadah. Untuk Libur biasanya seminggu sekali, tapi untuk Kasus Yuwan bossnya malah lebih suka jika dia tidak libur, tentu saja diganti dengan uang lembur.

*************

hai sebut saja author Botty,

ini karya pertama ku,

Author berharap semoga para reader terhibur dengan karya pertamaku ini.🙈🙈

Meskipun suka memulis tapi ini adalah kali pertama Author menulis sebuah Novel.

Jadi mohon di maklumi jika penulisannya masih terasa kaku. Tapi author janji akan belajar menulis karya agar lebih baik lagi. Author mengusahakan agar para reader tidak bosan untuk membaca karya ku ini.🙏🏻🙏🏻

bantu Up karya Author ya dengan like, komen dan share sebanyak-banyak agar karya ini bisa makin berkembang, dan Author menjadi lebih bersemangat untuk menulis karya author

selanjutnya akan up seminggu sekali ya..

🥰🥰🥰

********

"Game ( 1 )"

Hai.. selamat datang di Novelku, Author berharap kalian suka dengan karya pertama ini, jika bahasa penulisannya masih kaku mohon kritik dan saran di kolom komentarnya ya, dan jangan lupa masukan karya pertamaku ini ke list favorite kalian ya..

Selamat membaca 🥰🥰🥰🥰🥰

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Pagi masih gelap, matahari sangat lambat menyinari negeri beton, padahal waktu sudah menunjukan jam 05.45 pagi. Matahari seakan masih enggan keluar dari peraduannya, adzan subuh juga baru berkumandang beberapa menit yang lalu melalui Hp Yuwan. Matanya masih berat untuk di buka, rasa kantuk masih bergalayut di tambah udara dingin yang cukup menusuk sampai ke tulang membuatnya makin enggan keluar dari selimut tebal berlapisnya.

Sesaat kemudian dengan tubuh masih lunglai ia terduduk di bibir tempat tidurnya, mata telernya sibuk mencari jepitan rambutnya. Lalu ia menuju nakas untuk mengambil air minum. 1 gelas air ukuran 500ml telah ia habiskan tanpa sisa setetespun. Beringsut ia berjalan menuju toilet membasuh muka, gosok gigi lalu mengambil air Wudhu. Setelahnya ia membersihkan rumah dan menyiapkan susu untuk pasangan kakek nenek yang dia rawat sudah hampir 3 tahun itu.

Ya tidak terasa sudah 3 tahun berlalu begitu saja.

Setelah semua tugas hariannya selesai iapun bergegas mandi dan bersiap untuk berlibur bersama teman-temannya yang sudah janjian dari 2 minggu sebelumnya. Dia mengenakan gamis berwarna hitam serba hitam pada hari minggu ini sangatlah cerah

visual Nayuwan hari ini.

Setalah memeriksa isi tasnya, iapun berpamitan kepada pasangan suami istri yg tengah menikmati sarapannya.

"akung, bobo ngo jao fongka ya,, bye bye"

(kakek, nenek, aku pergi libur ya,, daah) kakel dan nenek hanya mengangguk sambil melambaikan tangan.

Tidak butuh lama Yuwan sudah sampai MTR Tsuen Wan, ia mampir dulu ke 7Elevent untuk mengisi patadhong, dan membeli susu kedelai untuk ganjal perutnya. Berjalan santai ia menuju pintu pass menuju gerbong kereta tujuannya. Hari ini dia berjanji temu dengan Shila, Winda, dan Ais.

" owh shitt.. ck !" gusarnya karena ketika ia turun dari eskalotor pintu keretanya tertutup. Mendengus sedikit kesal karena artinya dia harus menunggu beberapa menit lagi sampai kereta berikutnya datang lagi.

Sambil menunggu keretanya datang lagi, dia iseng menscroll hp nya juga sambil berchat ria dengan sahabatnya para sahabatnya yg ada di Indonesia

The calm

Yuwan : " kesel, urang katinggaleun kareta lah( kesel, aku ketinggalan kereta lah)" kirimnya ke dalam chat grup whatapp yg bernamakan The Calm tapi isinya 3 orang cewek barbar semua.

Moya : " Emang rek kamana atuh sateh(Emang mau kemana kamu tuh)?" balas Moya

Yuwan : " heueuh, poe ayeuna urang libur, geus janjiam Shila oge, sigana urang bakal telat mun kieu mah, kan urang kudu ka toko heula oge (Heueuh hari ini aku libur, udah janjian sama Shila juga, kayanya aku bakal telat kalau gini mah kan harus ke toko juga)"

Moya : " Emang aya acara naon, sampe buru-buru kitu(emang ada acara apa, sampai buru-buru begitu)..?"

Yuwan : " Ngga ada sih, tapi siapa tau gitu aku ketemu Cogan terus tiba-tiba ngajak aku kenalan terus lamaran.." ketiknya asal.

Ardilla :" Anjirr ada apa nih Muzdalifah ngomongin cowok, udah pengen dilamar apa? Tapi ya wajar sih, Si Alea kan bentar lagi mau lulus SMA, insecure ngga tuh ya tuh bocah pas emaknya balik ke Indo 🤣🤣🤣🤣" ketiknya dalam grup.

Yuwan : "Anak gua, minta gua ngga boleh pulang klo belum lulus katanya, apalagi sampe dateng pas kelulusan, ngga mau saingan, asem emang tuh bocah😒"

" Insecure ama emak sendiri ngga tuh ?! 🤣" timpal Moya.

Yuwan mendengus tapi juga tersenyum geli membaca isi oretan para sahabatnya itu. Ia kemudian melangkah masuk ke dalam gerbong, suasana masih sepi, karena Tsuen Wan adalah stasiun awal jadi wajar jika masih lengang dan bisa memilih dimanapun untuk duduk.

Tidak sampai 40 menit Yuwan sudah sampai di cam Causewaybay. Dia menyusuri lorong menuju EXIT E, lalu menuju arah tokonya. Mengambil dan mengantarkan beberapa barang pesanan kepada si empunya masing-masing.

drrrrrtt drrtt..

"Halo neng, kenapa?" Yuwan membuka percakapan

" Teteh masih di mana, masih banyak COD na? mau pesen meja sekarang atau nanti..?" ceroscos Winda tanpa rem. Yuwan sedikit menjauhkan Hpnya dan menggaruk kening yang ngga gatal.

"Teteh udah mau OTW kok, jadi kamu pesen meja aja, ok cantik" ujarnya singkat. "owh udah jam hampir jam 12 ternyata pantesan si Winda udah kasih kaya petasan" gumamnya dalam hati.

Tak menunggu waktu lama ia pun segera menggeret koper yang berisi sisa orderan yang belum di ambil pemiliknya. "tar sore aja lah janjian lagi COD di Meifoo" gumamnya bicara sendiri.

10 menit kemudian dia sudah sampai di restoran korea yang sudah di pesan oleh Winda. Senyum seorang pelayan menyambutnya ramah dengan sedikit bungkukan, dan iapun sedikit membalasnya dengan sopan. Tanpa banyak basa basi Yuwan langsung selonongboy mencari meja teman-temannya. Celingak celinguk tengok ke kiri ke kanan. " TETEH SINI..!!" teriak Shila dan Winda memekik sambil melambaikan tangannya. Yuwan segera menghampiri mereka. "Ais belum dateng?" tanya Yuwan sambil merapihkan barang bawaanya.

"Deuh ibu boss meni riweuh, sini sini teh kopernya taroh sebelah sini biar ngga ngalangin jalan." kemudian Yuwan pun sedikit mengangkat kopernya supaya bisa masuk ke bagian lebih dalam. Selang beberapa menit Ais datang dengan gembolannya juga.

Ais dan Yuwan nyambi berjualan juga, makanya mereka COD dulu sebelum mereka akhirnya berkumpul menikmati sisa liburnya.

"Eh abis makan mau pada kemana lagi..?" tanya Ais sambil menaruh daging ke atas panggangan.

"Aku sih Free tau, paling nanti pas sekalian pulang COD di Meifoo" ujar Yuwan sambil sibuk membulak balik cumi-cumi dan udang.

"kita mah ikut aja untuk hari ini.." Shila menimpali dan Winda hanya mengangguk sambil sibuk mengunyah irisan sapi yang sudah matang dipanggang.

"Ya udah kita ke Sunnybay gimana?" Ais melirik ke semua orang dan yang lain hanya mengangguk tanda mengiyakan. Biasanya Shila dan Winda akan menolak ke Sunnybay soalnya agak jauh dari rumah, tapi tumben hari ini mereka mau. Yuwan sibuk membuat konten vlog untuk akun Yutubenya, jumlah subscribernya juga sudah lumayan mau mendekati 1jt, tentu saja semua itu bisa ia dapatkan karena ke konsistenannya selama 2 tahun.

"Teh tahun depan jadi pensiun..?" tanya Winda. Yuwan hanya mengangguk tanda mengiyakan.

"kalian pada pulang lho aku sendirian lho.." Ais memanyunkan bibirnya tanda merajuk. Sedang yang lain saling melepar senyuman.

"Aku janji bakal ke Hongkong lagi nanti, tapi bukan untuk jadi TKW tapi khusus buat ketemu kamu Is.." seloroh Yuwan.

"Bener ya..? Awas kalau nanti ngga tengokin aku.." ujar Ais dengan mata berbinar sedang Yuwan hanya tersenyum mengangguk lalu menggelengkan kepalanya.

***********

NOTE :

Cam/ pasicam : stasiun/halte

MTR : Kalau di Indonesia di MRT.

Patadhong Octopus: Semacam kartu yang berbentuk seperti ATm, Tapi di isi ulang manual bisa di 7elevent, OK Circle, atau langsung ke CS nya yang berada di dalam MTR.

*Para BMI di Hongkong khususnya, umumnya kerja 6 hari semimggu, dan libur di hari minggu juga di tanggal merah jika sudah bekerja lebih dari 3 bulan. Jika tidak libur maka diganti uang cash atau terhitung lemburan.

************

Hai terima kasih kepada reader yang masih setia membaca karya pertama ku ini.

🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰

"Game (2)

Hampir 2 jam mereka menikmati keseruan barbeque di salah satu restoran yang ada di daerah Mongkok.

"Hmm pelayannya masih pada sibuk, kalian mau nambah atau kita mau langsung ke Sunnybay..?" tanya Yuwan sambil matanya berkeliling mencari pelayan yang tidak sibuk untuk meminta bill tagihan mereka.

"kita langsung ke Sunnybay aja teh, takutnya malah ke sorean.." jawab Shila. Yuwan menipiskan bibirnya sambil mengangguk cepat-cepat.

"ok.." Yuwan pun menyetujui saran Shila. Beberapa saat kemudian datanga seorang pelayan memberikan bill tagihan pada mereka. Nayuwan segera mengeluarkan dan mengacungkan ATm-nya ke pelayan resto "can i use this card (bisa pakai kartu ini)?". si pelayan hanya mengangguk ramah.

Sesaat kemudian si pelayan kembali dengan membawa struk dalam nampannya yang berarti semua tagihan sudsh dibayar.

" Berapa teh totalnya?" tanya Winda sambil ia sibuk mengeluarkan dompetnya.

"Udahlah, cuma 800$ doang kok, kapan-kapan aja kalian yang bayarin teteh ya" tukas Yuwan sambil berdiri dan bersiap mengambil barang-barangnya. Begitupun yang lain. Mereka tidak banyak berkomentar karena bukan kali pertama Nayuwan melakukan hal itu, malah setiap kali mereka berlibur bersama Yuwan selalu mentraktir mereka cuma-cuma. Tapi mau Shila, Winda atau Ais tidak satupun yang ingin memanfaatkan Nayuwan, karena merekapun terkadang suka memberi kejutan pada Nayuwan meskipun dengan nominal yang berbeda tentunya. Jangan membandingkan dengan yang sudah Nayuwan keluarkan karena tentu saja akan jomplang. Namun apapun itu Nayuwan akan selalu menerimanya dengan senyuman dan perasaan bahagia.

Sunnybay, nampak sudah 4 orang pria dewasa tengah membicarakan game yang akan mereka jadikan taruhan kali ini. Mereka adalah Rendra Chaerul Tanjung, Vito Rachman Halim, Haidar Salim, dan Gavin Harraz Widjaya. Mereka berkumpul tentu saja bukan untu melakukan meeting bisnis mereka sedang akan melakukan taruhan.

"Kali ini aku mau yang lain ah, ga seru kalau cuma adu cepat doang, kalau yang begitu ya udah mending ke sirkuit aja, puas juga balapan di sana.." ujar Vito.

"Lu ada ide apa?" tanya Rendra

" Gimana kalau kita random aja cari cewe yang bisa ngendarain motor kita, kuncinya nanti dia pilih dengan mata tertutup. Kalo dia bisa lewatin rintangan di sana dan balik lagi ke sini tanpa turun kaki kita kasih dia 100.000$, gimana itung-itung kita berbagi "jelas Vito bersemangat.

"Hmmm boleh juga, berapa taruhan kita?" Haidar memicing sekilas ke arah Vito.

"500.000 US$ bagaimana, taruhan kecil saja karena gamenya juga sederhana." celetuk Gavin datar sambil memandang laut.

"Ok, deal.." kompak mereka seperti anak-anak lalu kemudia mereka berpencar mencari target masing-masing.

kembali ke Yuwan Cs. yang sudah bersiap menggelar tikar piknik untuk alas mereka merebahkan diri setelah tadi berjalan cukup jauh dari EXIT menuju pantai sekitar 15-20 menit berjalan santai.

"Wah cuacanya benar-benar lagi cerah, bagus banget buat foto-foto.." ungkap Winda sambil merentangkan tangannya lebar-lebar. Yuwan hanya tersenyum sambil menggeleng-geleng. Dia mengerti maksud Winda yang secara tak langsung minta meminta dirinya menjadi fotografer dadakan. Tangannya merogoh tas berisi kamera kesayangannya yg sudah menenaminya selama beberapa tahun ini. Iapun beberapa kali membidik asal dengan kameranya. Tanpa sengaja dia mendapatkan candid angle yang membuat mata betah memandangnya lama-lama "Nice shoot!" gumamnya sambil tersenyum puas setelah ia cek lagi hasil jepretannya.

Candid Gavin yang tertangkap kamera Nayuan.

ketika sedang seru berfoto ria, seorang pria mendekati Shila dan Wind yg sedang jadi model dadakan Yuwan. Tentu saja itu membuat mereka terkaget dan juga terpesona pria tersebut. Dia adalah Vito, Vito lalu mendekati mereka dan langsung menawarkan untuk ikut serta dalam "event game" sedang mereka adakan, juga menjelaskan peraturan game serta hadiah yang ditawarkan. Shila sesekali memandang ke arah Ais dan Yuwan, sedang Yuwan hanya memperhatikan tanpa mau mendekati mereka ia malah sibuk hunting foto di sekitaran. Ia hanya berpikir "paling minta kenalan..". Shila kemudian mendekatinya di ikuti Winda dan pria tadi.

"Teh, ikut seru seruan game event mereka yuk.." Ketika Shila sudah tepat di depan Yuwan. Yuwan hanya mengerutkan keningnya sambil melempar pandangan tajam pada Vito. "Mereka lagi random cari orang yang bisa lewatin halang rintang di sana pake motor, nanti teteh acak kuncinya, hadiahnya 100.000$, hayo teh ikut yuk.." ajak Shila.

"kenapa ngga Neng aja. Teteh males." jawab Yuwan sambil terus memotret.

"Shila takut dapet kunci motor gede, kalau tetehkan bisa bawa motor gede."Jelas Winda. Yuwan memalingkan wajah sambil mendengus malas. Tapi kemudian mengangguk tanda setuju.

"Hmmm... boleh sambil ambil Vlog ngga?" tanya Yuwan, Vita mengangguk sambil tersenyum. Mereka pun berjalan beringin menuju teman-teman Vito yang ternyata sudah mendapatkan orang bersedia game yang mereka adakan dadakan.

"OK, teman-teman, terima kasih karena sudah mau ikut berpartisipasi di game ini. Sekarang Kita mau jelasin dulu ya aturan gamenya. Pertama kalian akan memilih kunci yang ada di dalam box ini, motornya ada di sebelah sana, ada. Yang mendapat kunci motor matic dia otomatis mendapat 75.000$, sedang jika mendapatkan kunci motor besar otomatis mendapat 100.000$. Eit, aturan masih berlanjut, karena itu adalah modal kalian untuk bertaruh. Jika kalian mundur setelah kalian mengambil kunci kalian hanya mendapat 1000$ saja sebagai tanda terimakasih kami. Jika kalian memilih meneruskan ingin mendapat hadih yang lebih besar maka kalian harus mengendarai motor yang kuncinya sudah kalian dapatkan melewati rintangan tanpa turun kaki kemudian kembali kesini lagi. Jika turun kaki kalian akan kehilangan 25.000 setiap kalian menurunkan kaki untuk menahan beban motornya. Gimana kalian faham kan? Kalau gitu Follow me." ajak Rendra dengan gaya coolnya.

Ada 4 peserta, semuanya wanita dan Yuwan satu-satunya yang memakai gamis, sadar jika ia menjadi pusat perhatian dia lebih tegas lagi memasang wajah judesnya ia berjalan anggun mengikuti langkah Rendra. Yuwan berdiri paling ujung dia tidak banyak berinteraksi, sesekali senyumnya tersungging ketika melihat gadis-gadis pendukungnya berlonjak menyemangatinya.

"Ngga mau ganti celana dulu..?" Haidar mendekatinya namun dengan tatapan sedikit menggoda Yuwan. Delik matanya makin tajam menghunus menatap Haidar. Yuwan hanya menggeleng tanpa menjawab. Haidar pun hanya mengangkat bahunya mengiyakan tanda peringatan dari Yuwan.

"Shitt, perempuan itu seperti gunung es" gusar Haidar. Gavin melirik sepintas pada Yuwan yang berdiri dengan tatapan wajah datar. Sesaat Gavin malah menyunggingkan senyumnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

*******************

Note:

kurs USD dan dollar Hongkong berbeda.

1 USD \= Rp 14.366,-

1 HKD \= Rp 1.830,-

******************

_🥰🥰🥰🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!