Perkenalkan Namaku Bejo Hadi Kusumo. Biasa di panggil Bejo ataupun Hadi,Orang tuaku suku jawa .Umurku baru 14 tahun.Orang tuaku tewas saat mengais sampah saat itu aku baru berumur 8 tahun.
Kini aku tinggal sendirian di rumah peninggalan orang tuaku. Rumah ini hanya terbuat dari barang bekas,berdiri di sebidang tanah milik pemerintah, aku tak bersekolah seperti anak pada Umumnya,meskipun begitu aku ikut belajar di rumah singgah perkumpulan Ayo membaca yang didirikan oleh Pak Budi,seorang ketua LSM yang mengumpulkan anak - anak sepertiku.
Tiap Pagi sebelum aku mengais rejeki dengan mencari barang bekas,Aku lebih dulu singgah di Rumah Ayo membaca. Nampak Kak Shanti dan Kak Mei - mei mengajarkan aku menghitung,membaca,dan lain lain.
Itu kulakukan setiap hari.Tak terasa Umurku sudah 14 tahun.
Kini aku bisa membaca,menulis,Bahasa inggris bahkan bahasa China juga bisa.
Tiap aku menjual barang bekas,aku selalu menyisihkan uang untuk di tabung. Makan hanya sehari 2 kali.
Pagi Hari sekitar Jam 10,
Aku baru selesai belajar di rumah singgah ayo membaca,Lalu berjalan ke arah TPA. tempat di mana aku mengais rejeki.
Tak lama kemudian aku sudah sampai di TPA.
Aku keluarkan Alatku untuk mencari barang yang bisa aku jual.
Selang sejam kemudian,Aku menemukan semuah kotak kayu kecil,cepat - cepat aku ambil,lalu ku masukkan dalam kantong celana.
Jam 3 sore,aku sudahi aktifitasku. Lalu berjalan ke arah gubuk tempat tinggal.
Tak lama kemudian ,Aku telah sampai di temoat tinggalku,Lalu menaruh keranjang,kemudian pergi kebelakang lalu mandi. Setelah itu aku masuk kedalam.
Kulihat di meja makan masih ada sisa nasi yang aku makan tadi pagi,lalu aku makan nasi yang sisa tadi pagi. Ini kulakukan untuk menghemat pengeluaran.Uang tabungan selalu aku simpan di dalam kaleng,lalu aku kubur,agar aman dari pencuri dan preman. Kadang Preman mendatangiku untuk meminta Uang, ya ku bilang saja aku tak punya uang,kalau tak percaya geledah saja. Mereka pun menggeledahnya dan tak menemukan apa - apa. Setiap kali mereka datang selalu tak berhasil menemukan uang yang aku simpan,hingga akhirnya mereka kapok tak memalakku aku lagi.
Aku berbaring di kasur bekas.
"Ini kotak apa ya..
Ku coba membuka tapi tak bisa - bisa.
Kutaruh saja di kaki meja,Ku ambil batu di bawah kaki meja lalu kutukar kotak kayu itu.
***
Malam harinya.
Aku melakukan aktifitasku seperti biasa,yaitu membaca buku pengetahuan yang ku pinjam di rumah singgah ayo membaca.
Tiba - tiba datang 6 preman. Mereka maauk dalam gubukku.
"Mana Uangmu...Cepat serahkan..." ucap Preman A.
"Silahkan kalian cari sendiri...Sebab aku punya uang..." ucap Bejo.
"Dasar miskin.... Kulihat tiap pagi kamu selalu beli nasi tempat Mpok ijah..." ucap Preman B.
"Aku Ngutang...." ucap Bejo alasan.
Preman A lantas memukul pipi Bejo.
Buuugghh...... Bejo tersungkur didekat kaki meja yang terdapat kotak kecil buat penyangga meja.
Bibirnya mengeluarkan darah,darah itu mengalir lalu menetes tepat di kotak kecil tersebut. Darah yang menempel di serap oleh kotak kayu tersebut.
"Ayoo kita pergi Lan..." ucap Preman C.
"Engko Sek Su.....
"Ingat....Besok kita akan kesini lagi...Jika tidak ada duit maka aku akan merobohkan pondokanmu..." ucap Preman A mengancam Bejo.
Preman A lantas mengangkat meja di dekat Bejo. Lalu di bawa keluar kemudian di banting
Braaakkk.....
Para preman lalu pergi meninggalkan gubuk Bejo.
Bejo kemudian duduk.
"Aauuu.....Sakiit....Juaancook.. tenan ogg....
"Seandainya aku punya kekuatan super... Pasti aku balas dia...." ucap Bejo.
Ketika Bejo ingin berdiri,pandangan Bejo ke arah kotak kayu tersebut.
"Loh.... Kok terbuka... Tadi aku buka susah pakai banget..." ucap Bejo.
Bejo lantas membuka kotak kayu tersebut.
Nampak sebuah Cincin bermahkotakan batu Biru tua. Seperti cincin batu akik pada umumnya.
"Oalah ...Cincin akik to isine...Tak kiro cincin berlian Rek.." ucap Bejo.
Bejo kemudian memakai cincin tersebut.Setelah di pakai,Bejo tiba - tiba ambruk tak sadarkan diri.
---***---
Bejo di ruangan serba putih.
"Aku di mana ini?....
"Apakah aku sudah mati....
Bejo celingukan kesana kemari.
"HAALLOOOOOOOO.........
Tiba - tiba muncul seorang kakek - kakek memegang tongkat di depan Bejo.
"Bajindul ,Setan, Demit... Waaasssuuuu...." umpat Bejo sambil mengusap - ngusap dadanya karena terkejut.
Tuuk.... Kepala Bejo di pukul pelan.
"Aku iki menungso Le...Uduk Demit..." ucap Kakek.(Aku ini manusia Le...Bukan hantu)
"Maaf mbaah...Bejo kaget...Jadi spontan ngucapinnya.." ucap Bejo.
"Yo... Sekarang kamu adalah penerusku. Jaga dan jangan sampai hilang cincin yang kamu pakai.... " ucap Kakek.
"Penerus Apa ...Mbah?" ucap Bejo.
"Penerus kekuatanku... Cukup ucapkan apa keinginanmu,pasti terkabul,lalu kecup cincin di jarimu. Contoh pengen kuat.... Nanti kamu jadi kuat,dan bila ingin uang,dirimu harus berusaha,sebab cincin itu tak bisa mengeluarkan uang. Dan Cincin itu bisa menghipnotis,bisa membuatmu tak terlihat.Kecuali menghidupkan orang mati,itu tak bisa. Gunakan Cincin itu secara Bijak.Jangan beri tahu pada siapapun." ucap Kakek.
---***---
Pagi jam 05.00
Bejo membuka matanya.
"Hem....Tadi itu mimpi apa kenyataan ya...
Nampak Bejo berpikir.
"Ku coba sajalah....
"Aku ingin tubuhku kuat bisa memukul benda apa saja ,kebal racun,kebal senjata,bisa mengangkat beban sepuluh juta Ton,." ucap Bejo lalu mencium cincin akiknya.
Bejo mengambil uang di bawah ember yang di bungkus plastik. Uang itu buat beli sarapan dan beli air. Bejo mengambil 12ribu. 10 ribu buat beli makan,2 ribu buat beli air. Biasanya bejo hanya menngambil 11 ribu saja,berhubung ingin membuktikan mimpi yang di alaminya semalam maka ia mengambil 12 ribu.
Bejo lantas pergi kebelakang mengambil 2 ember besar untuk mengambil air di tempat pak Amat seperti biasa dirinya membeli air. 1 Ember besar Bejo harus mengeluarkan uang 1000 Rupiah.
Bejo berjalan ke rumah Pak Amat yang jaraknya 50 meter dari gubuk Bejo.
Tak lama kemudian Bejo sampai. di keran air nampak pak Amat duduk di samping keran Air. Berhubung masih subuh,maka keadaan masih sepi,tak ada antrian,jika lewat jam 6 akan ramai orang mengantri.
"Pak...Tumbas banyu 2 ember full..." ucap Bejo.
Sambil memberikan uang 2 ribu.
"Kamu bisa bawakah Jo..." ucap Pak Amat.
"Kuat pak...Kalau gak kuat ya satu - satu.." ucap Bejo.
Pak Amat lantas mengisi ember Bejo full.
Setelah itu Bejo mengangkat ember itu perlahan.
"EH....!!!??? Bejo terkejut. Karena tak merasakan berat saat mengangkat 2 ember sekaligus.
"Wuuiiihh....Seperti gatot kaca saja kamu Jo..." ucap Pak Amat.
"Ini berkat latihan Pak..." ucap Bejo.
Lalu Bejo berjalan ke arah Gubuknya.
Tak lama kemudian Bejo sampai,lalu Bejo mandi. Setelah itu Bejo mengganti pakaiannya.
"Hadi....Hadiiii" Suara teriakan dari luar gubuknya.
"Seperti suara Somad..." gumam Bejo.
Bejo lantas keluar dari gubuknya.
"Ooo....Kamu Mad...Tumben pagi - pagi kamu kesini." ucap Bejo.
"Aku lagi perlu sama kamu ...Aku butuh uang...
"Ini aku punya Hp.. " ucap Somad sambil menunjukkan aebuah Hp pada Bejo.
Bejo melihat HP tersebut.
"Ini aku jual 3 juta saja...Aku belinya 5 juta...Baru 4 bulan aku pakai..." ucap Somad.
"Aku gak punya uang sebanyak itu Broo..." ucap Bejo.
"Tolonglah.... Adikku butuh biaya.. Masuk sekolah.." ucap Somad.
"Aku adanya 1 juta saja..." ucap Bejo.
Nampak Somad berpikir....
"Ya Udah Jo...Gak apa - apa... Soalnya aku butuh banget..."ucap Somad.
"Bentar aku ambil dulu.." ucap Bejo.
Bejo lantas masuk dalam gubuknya,menggeser kasur bekasnya. Nampak ada papan,lalu papan itu di ambil. Setelah di ambil nampak ada tali,lalu tali itu di tarik. Keluar lah kaleng berbungkus plastik di dalam tanah. Kemudian Bejo membuka kaleng tersebut,lalu mengambil uang 1 juta tabungan yang selama ini ia kumpulkan.Kemudian ia berjalan kedepan.
"Mana HPmu tadi Mad?"ucap Bejo.
"Ini...." ucap Somad sambil memberikan HPnya.
Nampak Bejo memerika fisik Hp Somad.
Somad lantas memberi tahu cara bukanya,dan pakainya.
Selang 15 menit.
"Ini uangnya...." ucap Bejo sambil menyerahkan uangnya.
Somad menerima uang tersebut lalu menghitungnya.
"Ini kotak nya Jo...Di dalamnya ada charger dan kartu garansinya...Makasih ya..." ucap Somad.
"Iya....Sama - sama" ucap Bejo.
Bejo memasukkan Hpnya ke dalam kantong celana,kemudian berjalan ke arah warung mpok Ijah.
Tak lama kemudian ia sampai.
"Mpook... Beli nasi seperti biasa ya..." ucap Bejo.
"Iya Jo..." ucap Mpok Ijah.
Tak lama kemudian pesanan Bejo sudah selesai,lalu Bejo membayarnya. Setelah itu Bejo berjalan ke arah pulang.
Tak lama kemudian Bejo sampai Di gubugnya,kemudian ia Sarapan. Bejo memakan separo saja. Sisanya nanti sore setelah ia pulang dari TPA.
Bejo sudah selesai sarapan,kemudian mengambil Hpnya,lalu mengotak atik hp tersebut.
Bejo membuka Apk Novel Toon.
"Wuuiihh.... Banyak juga bacaan di sini..." ucap Bejo.
Bejo lantas memilih cerita bergenre kultivator.
Bejo membaca 3 bab saja Sebab ia harus datang kerumah singgah. Bejo merapikan lagi tempat tidurnya. Lalu menyimpan Hpnya di celana pendek,kemudian Bejo memakai celana panjang.
Setelah itu Bejo keluar dari gubugnya,ia berjalan ke arah rumah singgah ayo membaca.
Tak lama kemudian Bejo sampai di rumah baca,ia memgambil buku biologi tentang tumbuhan herbal .
Lagi asik - asik baca,Tiba - tiba Me Mei datang.
"Jo...." ucap Me Mei.
Bejo menoleh.
"Iya Kak...Ada Apa?" ucap Bejo.
"Kakak dapat bocoran,bahwa tempat ini dan gubug - gubug di sini akan kena gusur..." ucap Me Mei.
"Serius Kak.....!!!??" ucap Bejo terkejut dan tak percaya.
"Kakak serius... " ucap Mei - mei.
"Juaancoook... Jika dia berani menggusur rumah singgah ini,maka aku akan melawannya. " ucap Bejo emosi.
"Kamu gak bakalan bisa menang Jo... Sebab mereka membawa pasukan gabungan. TNI dan Polisi ikut di libatkan.." ucap Me - Mei.
"Aku tak peduli,Bahkan bila mereka membawa pasukan Jin sekalipun... Aku akan tetap lawan..." ucap Bejo.
"Bantuin Kakak angkatin Buku - buku ini Jo.." ucap Me Mei.
Bejo membantu Me - mei.Tak lama Kemudian datanglah para anak - anak seperti Paijo yang bisa belajar di rumah singgah,lalu Shanti.
Mei - mei memberitahukan perihal penggusuran tersebut,mereka terkejut. Lalu mereka membereskan buku - buku bacaan.
Me Mei mengambil HP lalu menelpon seseorang.
Selang waktu 20 menit ada seorang pria keturunan Cina datang membawa mobil Pick Up.
Rupanya dia adalah kekasih Meei.
"Jo... Tolong angkatin Buku - buku ini ke mobil" ucap Me Mei.
"Kak....Kita lawan mereka bagaimana,jadi kita gak akan pindah.." ucap Bejo.
"Gak bisa Bejo ganteng...Kita pasti kalah" ucap Me Mei.
Bejo lalu mengangkat Bubu - buku yang telah di ikat tali ravia.
Ketika sisa 1 ikat,muncul pasukan Satpol PP , TNI dan POLRi sambil membawa alat berat.
Bruuk...Bejo menaruk ikatan buku yang terakhir.
"Terima kasih ya Jo...Jika Tuhan mengijinkan,kita akan bertemu lagi di sini.." ucap Me Mei.
Me Mei dan pacarnya naik mobil Pick Up lalu pergi dari tempat Bejo berada.
Nampak para Warga yang nasibnya sama seperti Bejo menghalangi petugas.,Bejo kemudian berlari karah tersebut.
"Pak...Jangan gusur kami...Kalau di gusur,kami tak punya tempat tinggal" salah satu warga.
Bejo sudah sampai lalu berdiri di depan para warga yang memblokade jalan.
"JIKA BAPAK BERANI MENGGUSUR TEMPAT INI ,AKU BEJO HADI KUSUMO AKAN MELAWAN...."Teriak Bejo.
"Maaf bapak - bapak...Ibu - ibu sekalian... Kalian telah menempati zona larangan,dan tanah ini milik pemerintah..Jadi Kami Mohon untuk segera mengemasi barang - barang kalian,kita beri waktu 1 jam dari sekarang. Jika tidak... Maka kami dengan terpaksa mengusir kalian secara paksa.." ucap Seseorang memakai pengeras suara.
Bejo berjalan ke arah alat berat yang telah di turunkan dari truck tronton.
Begitu sampai,ia memukul tepat di bagian mesin alat berat itu.
BOOOMMMM........BOOOMM....BOOOMMM.... Suara pukulan Bejo ke body Eksa.
Semua orang terkejut dengan bunyi tersebut.
Body Eksa Ringsek di pukul Bejo.
"BERHENTI...ATAU AKU TEMBAK...." teriak Salah satu polisi sambil menodongkan pistol ke arah Bejo.
Bejo menoleh.
"Tembak saja kalau bapak berani..." ucap Bejo menantang.
Bejo melanjutkan lagi memukul Eksa tersebut.
BOOOMM.....BOOOMMM....BOOOMMM.....
BOOOMM....BOOOMMM....BOOOMMM...
Alat berat itu sudah tak berbentuk lagi di pukul oleh Bejo.
Yang melihat kejadian itu lantas merekam aksi Bejo.
Ada seorang anggota Sat Pol PP menghampiri Bejo lalu menarik lengan Bejo. Bejo menoleh lalu mendorong sekuat - kuatnya.
Wussshh... Anggota Sat Pol PP itu terdorong ke belakang,lalu mengenai teman - temannya yang berkumul.
Brruuuuuuuukkk...... Buugggk.... Tubuh anggota Sat Pol PP itu berhenti di Batang pohon.
Hoeeeek.... Ia mengeluarkan darah dari mulutnya.
Mereka yang melihat kejadian itu tak berani mendekati Remaja yang sedang memukul alat berat tersebut karena takut kena pukulan dari remaja itu.
"Tahan tembakanmu..." ucap Salah satu prajurit TNI seperti seorang pemimpin.
"AKU SUDAH KATAKAN...AKAN AKU LAWAN JIKA BERANI MENGGUSUR TEMPAT TINGGAL KAMI..." teriak Bejo sambil menaiki Alat yang ringset tersebut.
Prookk....Prookk...Prrokk...Prookk.... Suara tepuk tangan dari warga yang nasibnya sama seperti Bejo.
"Hidup Bejo...Hidup Bejo...Hidup Bejoo... Hidup Bejo...
Salah satu Prajurit TNI menghampiri Bejo.
"Nak... Turun kesini... Bapak mau bicara..." ucap Prajurit TNI kalem.
Bejo menoleh ke suara tersebut,lalu turun.
"Apakah Bapak menggusur tempat kami? jika iya maka berapapun alat berat yang bapak kirim kesini,akan aku hancurkan..." ucap Bejo emosi.
"Bapak tidak akan menggusur tempat tinggalmu..Siapa namamu?" ucap Prajurit TNI.
"Namaku Bejo Hadi Kusumo..Panggil saja Bejo." ucap Bejo perlahan membuang emosinya.
"Namaku Bagaskara,panggil saja Bagas." ucap Prajurit TNI.
"TARIK SEMUA PERSONIL" teriak Bagaskara.
"Tapi pak...Jika ditarik maka kita tidak melaksanakan perintah gubernur..." ucap salah satu Sat pol PP.
"Kamu mau semua alat berat di rusak sama ini Bocah?" ucap Bagaskara.
Satpol PP tersebut terdiam.tak bisa menjawab.
"Terima kasih pak TNI..." ucap Bejo.
"Sama - sama..Kamu kelas berapa Nak?" ucap Bagaskara.
"Aku gak sekolah Pak..." ucap Bejo.
"Terus tiap hari apa yang Bejo lakukan?" ucap Bagaskara penasaran.
"Pagi datang kerumah singgah untuk belajar membaca,jam 10 berangkat ke TPA pulang jam 3. " ucap Bejo.
Nampak semua personil mundur pelan - pelan.
"Lalu Nak Bejo bisa latihan mukul ini dari mana?" ucap Bagaskara penasaran.
"Belajar tiap hari pak....pas dapat kaleng,aku pukul - pukul pakai tangan sampai penyok..." ucap Bejo berbohong.
"Ooo... Begituu...." ucap Bagaskara
"Buset dah...Aku saja yang tiap hari mukul samsak saja gak bisa penyokin body Eksa,apa lagi sampai membuat penyok semesin - mesinnya" ucap Bagaskara dalam hati.
Bagaskara lalu mengeluarkan kartu nama dan sejumlah uang.
"Bapak pergi dulu... Sampai jumpa lagi ya Bejo.." ucap Bagaskara sambil mengajak salaman.
Bejo menyambutnya,
"Apa ini pak?" ucap Bejo heran ada uang di genggamannya.
"Ambil saja...Itu buatmu" ucap Bagaskara.
"Matur suwun pak." ucap Bejo.
Lalu Bejo memutar tubuhnya. Nampak Sat Pol PP kebingunngan cara membawa Alat Eksa yang ringsek itu. Sebab mereka tak membawa mobil Crane.
Bejo lantas mengangkat alat berat tersebut,lalu di taruh di truck tronton.
"HAAAA....." orang - orang yang melihat aksi Bejo menjatuhkan rahangya kebawah,termasuk preman - preman yang memalak Bejo.
Booooommm....... Suara alat berat di taruh oleh Bejo.
Bejo berjalan ke arah warga yang menghadang pasukan Sat Pol PP
Hidup Bejoo... Hidup...Hidupp Bejoo...Hidup...
Hidup Bejoo... Hidup...Hidupp Bejoo...Hidup...
Hidup Bejoo... Hidup...Hidupp Bejoo...Hidup...
Hidup Bejoo... Hidup...Hidupp Bejoo...Hidup...
"Jika mereka datang lagi...Aku akan memghancurkannya..." ucap Bejo.
Hidup Bejoo... Hidup...Hidupp Bejoo...Hidup...
Hidup Bejoo... Hidup...Hidupp Bejoo...Hidup...
Lalu para warga memberikan uang Bejo.
"Maaf... Aku ikhlas melakukan ini.." ucap Bejo menolak halus.
"Terimalah Jo... Kalau kamu tidak ada,maka kami kebingungan mencari tempat tinggal" ucap salah satu warga yang memberi uang.
"Baiklah...Aku terima..." ucap Bejo.
Mereka pun memberikan Bejo uang. Tak lam kemudian datanglah para preman tersebut sambil ketakutan.
"Kalian mau minta uangku?" ucap Bejo.
"Ti...Tidak Jo...Aku ke sini hanya memberimu uang..." ucap salah satu preman tersebut sambil memberi uang.
"Cuman 100 ribu? Kurang ini...Ayoo keluarkan semua uangmu...." ucap Bejo gantian memalak para preman.
"Aku punyanya segitu saja..." ucap Preman itu lagi.
"Ooo...Kalian ingin seperti alat berat itu ya... Kalau iya... Bilang saja..Aku dengan senang hati membuat kalian seperti itu." ucap Bejo. lalu Bejo memukul Aspal.
"BOOOOMM......Nampak aspal itu hancur terkena pukulan Bejo.
Para preman ada yang terkencing di celana.
Lalu ada yang memberikan Uang lagi.
"Ini Jo.....Jumlahnya 1 juta 300ribu.." ucap Preman itu ketakutan.
Bejo menerima.
"Oke...Aku terima... Jangan kalian memalak di wilayah ini,jika kalian melanggar maka kalian tahu sendiri akibatnya..." ucap Bejo.
"I...Iya..Jo..." ucap Para Preman.
Bejo kemudian melanjutkan perjalanannya.
Ada seseorang yang mengawasi Bejo dari kejauhan.
Ada beberapa wartawan hendak mewancarai Bejo,tapi di tahan oleh warga.
Tak lama kemudian Bejo sudah sampai di gubugnya.Lalu duduk kemudian menghitung uanga yang ia terima.
"2 juta 400ribuu....!!! Wooooow.... Jika sehari saja aku dapat segini... Bisa makan enak aku." ucap bejo.
Bejo lantas mengeluarkan HPnya,lalu membuka aplikasi Novel Toon. Kemudian melanjutkan lagi bacanya yang sempat tertunda.
"Wuuiih.... kalau jadi Kultivator enak ya... Bisa terbang.....
"Kalau ada musuh tinggal ciyatt...ciyat... Rasenggan....
"Kalau aku gak beli ini hape,pasti uangku jadi banyak......
Bejo menaruh uangnya didalam kaleng,lalu di bungkus plastik,kemudian ikat lalu di kubur,setelah itu meyusun kembali kayu kasurnya,setelah itu merapikannya.
Bejo kemudian mengganti pakaiannya lalu memakai sarung tangan ,kemudian mengambil alat penjepit dan besi. Setelah beres,Bejo keluar mengambil keranjang untuk ke pergi ke TPA. Bejo di ikuti Pria misterius.
Para wartawan melihat Bejo keluar dari komplek kumuh lalu menyerbu ke arah Bejo.
"Aku tak mau di liput,Pergi sana...Kalau tidak pergi aku hancurkan kamera kalian.." ucap Bejo mengancam orang - orang yang mengerubunginya.
"Sabar Dik...Kakak ingin wawancara denganmu sebentar saja..." ucap seorang wanita yang berprofesi sebagai jurnalis di TV swasta.
Bejo lantas memukul tembok beton di sebelahnya.
Booomm......Tembok itu hancur.
"Aku hitung sampai tiga..Jika tak pergi maka kalian jangan menyesal jika semua peralatan kalian aku hancurka.
"Satu....Duaa...
Para wartawan kemudian pergi meninggalkan Bejo.
"Tiga.... "ucap Bejo.
Bejo melihat tak ada lagi wartawan.Lalu ia melanjutkan lagi jalannya
Selang sejam kemudian Bejo sudah sampai di TPA,kemudian mengais sampah.
"Waah.... Pahlawan kita akhirnya muncul...
"Iyooo...Kalau tak ada Bejo... Hari ini rumah kita sudah rata dengan tanah....
"Jo....Kamu tiap hari makan apa? kok bisa penyokin tuh besi eksa..?"
"Bejo ganti nama...Gatot kaca...Otot kawat balung besi...
"Aku makan nasi di tempat mpok Ijah pak lek..." ucap Bejo sambil mengais sampah.
Tak tak terasa hari sudah sore.Bejo kemudian pulang. Selang sejam kemudian ia sampai,lalu menaruh keranjang di samping gubuknya. Kemudian ia mandi.
Tak terasa waktu sudah malam hari. Bejo asik membaca Novel di hapenya.
Setelah kejadian itu,para warga seperti biasa menyapa Bejo.
dan Bejo melakukan aktifitas seperti biasa yang ia lakukan,bedanya hanya malam hari saja,Bejo membaca novel toon di hapenya.
Hari berganti hari. Tak terasa sudah seminggu saat kejadian itu,lalu Me Mei datang kembali ketika mendapat kabar Rumah singgahnya tak jadi di bongkar dari temannya,yaitu Shinta. Dan membertahu penyebab mengapa tak jadi di bongkar.
Malam hari.
Bejo seperti biasa,membaca Novel kesukaannya setelah menonton Video you tube tentang cara membuat alat sederhana.
"Assalam mua'alaikum.... " suara di luar gubuk Bejo.
"Wa'alaikum salam...." ucap Bejo.
Bejo menyimpan hapenya ke dalam kantong celana kemudian keluar.
"EH...!!?? Pak bagas...."ucap Bejo saat mengetahui siapa yang datang
"Bapak jalan - jalan saja Jo...Boleh bapak masuk?" ucap Bagaskara.
"Boleh - boleh... Tapi maaf Pak rumahku ini ya gak bagus...Apa adanya..." ucap Bejo.
"Ya gak apa - apa... Bapak ada perlu sama kamu.." ucap Bagaskara.
Mereka pun masuk lalu duduk di kursi yang terbuat dari botol air minum yang di susun.
Bejo mengambil air putih lalu di berikan pada Bagaskara.
"Maaf pak...Adanya air putih.." ucap Bejo.
"Bapak sebentar saja ke sini...
"Sebenarnya Bapak ingin mengajakmu bergabung di Kesatuan TNI,tapi syaratnya Bejo harus bisa membaca dan menulis.." ucap Bagaskara.
"Aku dah bisa baca dan menulis pak... Pelajaran anak kuliahan saja bisa aku kerjakan.." ucap Bejo.
"Heee....!!?? Serius kamu Jo..?" ucap Bagaskara terkejut.
"Iya serius Pak.. Kalau gak percaya tanya sama kak Shanti dan Kak Me Mei yang mengajariku." ucap Bejo.
"Hem... Bapak percaya.. Gimana nak Bejo ikut bapak.. ?" ucap Bagaskara.
"Ikut kemana pak?" ucap Bejo.
"Kerumahku... Karena Bapak ingin memasukkanmu di sekolahan...Gimana?" ucap Bagaskara.
Nampak Bejo pikir - pikir.
"Kamu bisa sekolah,kuliah dan masuk TNI..Pasti Almarhum orang tuamu akan senang di alam sana" ucap Bagaskara.
"Aku mau ikut tapi bapak harus berjanji tidak akan membongkar tempat ini,jika tempat ini di bongkar... Maka aku Bejo Hadi Kusumo akan meratakan tempat tinggal semua rumah Sat Pol PP , Polisi, dan TNI..." ucap Bejo.
"Asem.... Aku mana bisa janjikan...gimana ini...Ya udah...di iyakan saja,masalah nanti biar aku bicarakan sama pak gubernur" ucap Bagaskara dalam hati.
"Baik...Bapak janji tidak akan meratakan tempat tinggal itu." ucap Bagaskara. Namun di
"Iya Pak....Aku mau..." ucap Bejo.
"Kalau begitu ayo ikut bapak..." ucap Bagaskara.
"Bentar pak... aku ambil pakaian dulu..." ucap Bejo.
"Di tinggal saja.. Sebab bapak akan membelikan pakaian yang baru." ucap Bagaskara.
"Serius pak....!!!" ucap Bejo.
"Iya bapak serius..." ucap Bagaskara.
"Bentar pak..Saya ambil uang dulu..." ucap Bejo.
Bejo lantas mengambil uangnya yang berada di bawas tempat tidur, setelah mengambil uang,Bejo berjalan ke depan sambil menenteng kotak HP.Di dalam kotak Hp terdapat kartu KK.
Bejo berjalan bersama Bagaskara.
Sebelumnya,Bagaskara mengutus temannya untuk menyelidiki Anak kecil yang merusak alat berat . Setelah mendapat informasi,barulah malamnya ia meluncur kerumah Bejo.
Bejo naik mobil Pajero sport milik pak Bagaskara.Lalu Mobil itu berjalan keluar dari wilayah kumuh.
Seseorang yang melihat Bejo keluar bersama Bagaskara kemudian mengambil Hapenya dalam kantong baju,lalu menekan panggilan terakhir.
"Bos... Dia pergi bersama Bagaskara..." ucap orang yang mengawasi Bejo.
"Ikuti dan awasi...Jangan sampai ketahuan..." Suara di HP.
"Siap Bos..." ucap orang yang mengawasi Bejo.
Lalu ia mengikuti Bagaskara sambil mengendarai mobil Datsun.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!