NovelToon NovelToon

My Strong Woman

VELOVE ALEXANDRA

Velove Alexandra Keihl adalah gadis cantik dan energik. Gadis berdarah Amerika - Spanyol ini sudah kehilangan kedua orang tuanya di saat dia remaja. Dia di besarkan oleh ayahnya seorang diri, karena sejak lahir dia sudah ditinggalkan oleh ibunya. Ya, sang ibu meninggal disaat melahirkannya.

Ayahnya berprofesi sebagai pelatih binaraga di tempat gym di kota New York. Velove kecil menjadi putri tersayang bagi sang ayah. Meskipun ia di besarkan tanpa seorang ibu di sampingnya, sang ayah selalu mencurahkan kasih sayang yang penuh padanya.

Alasan ayah Velove tidak menikah lagi adalah ia tidak ingin putri yang sangat di sayanginya itu mendapat perlakuan buruk dari ibu tiri. Jadi sepeninggal ibunya sang ayah rela sendiri sampai akhir hayatnya.

Tepat di usia Velove yang 20 tahun ayahnya meninggal dunia karena serangan jantung mendadak. Di saat itu lah hidup yang keras harus ia jalani sendiri. Hidup di kota metropolitan memaksanya untuk bekerja keras demi kelangsungan hidup.

Meski masih belia Velove tumbuh menjadi gadis yang pintar dan multitalenta. Dia menguasai beberapa seni bela diri seperti JUDO, TAEKWONDO, dan KARATE. Semua itu ia pelajari ketika usianya 5 tahun. Ayahnya lah yang menginginkan semua itu. Tujuannya adalah agar Velove bisa menjaga dirinya sendiri ketika ia meninggal dunia nanti.

Selain seni bela diri Velove juga menyukai olahraga ekstrim seperti surfing, climbing, dan diving. Dia juga hobi berburu di hutan tembak menembak menjadi hobi kesukaannya.

Sejak ayahnya meninggal Velove bekerja di sebuah bar yang menjadikan dunia malam sebagai bagian dari hidupnya. Meskipun dia bekerja di bar Velove tetap bisa menjaga dirinya dari tangan-tangan nakal yang ingin menjamah tubuh seksinya.

Velove mempunyai prinsip akan menjaga kehormatannya dan memberikan untuk orang yang ia cintai suatu saat nanti. Dia ingin menjadi seperti sang ayah yang setia kepada satu wanita yaitu ibunya.

Velove sangat suka dengan ilmu teknologi. Mengoperasikan komputer adalah kegemarannya. Sehingga ia juga menjelma sebagai Hacker yang handal. Dia suka meretas data informasi yang ia butuhkan ketika ada seseorang yang menggunakan jasa Hackernya. Velove sangat pandai menyembunyikan identitas, sehingga ia dapat bermain rapi tanpa harus meninggalkan jejak ketika ia meretas data lawan.

Dia juga mampu menciptakan virus dalam komputer, sehingga membuat lawannya menjadi kehilangan semua data yang di milikinya ketika virus itu menyerang sistem pada komputer.

Velove sering mendapat tawaran kerja sama dengan para petinggi mafia. Namun ia tidak mau bekerja di bawah tekanan. Jadi dia hanya bekerja ketika dia suka saja. Dia tidak mau terlalu banyak musuh karena dunia mafia yang sangat kejam.

Hidup di kota metropolitan yang keras dengan pergaulan bebasnya, membuat Velove harus hati-hati dalam memilih teman. Bisa saja seorang teman berubah menjadi lawan. Ya, itu yang sering dia temui dan hal itulah yang membuatnya menjadi pribadi yang suka menyendiri.

Meski Velove adalah tipe wanita yang keras, pada akhirnya ia juga jatuh cinta kepada pria berdarah inggris yang ia temui ketika ada karnaval tahunan di New York. Pria berusia 25 tahun itu dapat meluluhkan hatinya.

Dia menjalani hubungan dengan pria itu sebagai LONG DISTANCE RELATIONSHIP (LDR) karena kekasihnya mempunyai kerjaan di London. Meskipun hanya hubungan jarak jauh Velove sangat percaya pada kekasihnya. Dia tidak pernah menaruh rasa curiga walau jarak membentang antara mereka.

Kesibukan sang kekasih membuat ia tidak bisa mengunjungi Velove. Jadi Velove mempunyai inisiatif untuk melakukan perjalanan ke London sendiri untuk menemui pujaan hatinya. Sekalian dia liburan karena ia mau merayakan tahun baru bersama dengan kekasihnya.

...HAI READERS NOVEL KEDUA AKU YA😀😀BERCERITA TENTANG VELOVE SI GADIS YANG TANGGUH...TUNGGU EPS SELANJUTNYA YA....

...JIKA SUKA DENGAN SPOILER KU LIKE KOMEN N FAVORITNYA Y DEARS AGAR OTHOR SEMANGAT NYARI IDE NYA EMKOISAI😍😍😘😘😘...

KEINGINAN

Lahir di Manhattan New York juga menjadi kota terkecil di Amerika dan padat penduduk, Velove tumbuh menjadi gadis yang pendiam. Tidak suka bermain dengan teman sebayanya. Setiap waktu luangnya dia habiskan untuk mempelajari IT. Dunia IT sangatlah dia gemari.

Kota kecil dengan berbagai tempat wisatanya yang terkenal. Seperti Patung Liberty, Time Square, dan Central Park, dengan New York sebagai pusat kotanya.

Patung Liberty

Time Square

Central Park

Tinggal di sebuah apartemen bersama ayahnya membuat Velove kadang merasa kesepian. Jika merasa sepi, Velove biasanya ikut ayahnya ke tempat Gym. Sekalian dia ikut latihan bersama sang ayah yang mengajarinya.

Sepeninggal ayahnya, Velove lebih suka tinggal di Las Vegas. Menurutnya, Las Vegas adalah tempat paling mudah untuk mendapatkan uang.

Las Vegas kota bagian dari Nevada ini terkenal secara internasional untuk industri perjudian, perbelanjaan dan hiburan, yang terkenal dengan sejumlah resor Casinonya.

Velove bekerja menjadi pelayan di sebuah Bar. Hal ini dia lakukan hanya untuk menutupi identitasnya sebagai Hacker, karena sering kali orang-orang yang tahu tentang keberadaannya. Sehingga, membuatnya menjadi tidak nyaman.

Velove berkerja disana sudah 2 tahun sejak ayahnya tiada. Jika merasa bosan Velove melampiaskan dengan menjalankan sebuah misi dari seseorang yang membutuhkan jasanya.

"Ada apa gerangan yang membuat kamu melamun Love?" Seorang pria bertubuh kekar dengan hiasan tato di tangannya itu membuyarkan lamunan Velove. Dia adalah manager di Boar's Head.

"Nothing," jawab Velove sambil meneguk segelas red wine.

"Kamu masih memikirkan pria yang tidak jelas itu? Aku sudah kasih tahu kamu kalau dia bukan pria yang baik," jelas pria itu.

"Yes I know, tapi aku akan percaya jika aku membuktikannya melihat dengan mataku sendiri." Velove termasuk dalam gadis yang keras kepala. Dia tidak pernah mempercayai orang lain. Segala sesuatunya dia pikirkan dengan caranya sendiri.

"So, tidak usah khawatir denganku dan sudah waktunya pulang, Bye." Velove meletakkan gelas winenya lalu pergi meninggalkan bar itu.

Dia berjalan kaki menuju ke apartemen yang di sewanya, karena letaknya yang tidak begitu jauh dari Bar tempat dia bekerja. Sepanjang jalan dia tampak diam memikirkan sesuatu. Velove merasa kalau hidupnya sangat kesepian.

Disaat ada pria yang mampu membuatnya tertawa justru pria itu malah ingin menipunya. Dalam lubuk hati yang paling dalam, tidak ada pria yang seperti sang ayah. Kalau pun ada, dia sangat ingin di pertemukan dengan pria tersebut.

Keinginannya sekarang adalah pergi ke London untuk menuntaskan sebuah misi. Juga sekalian berlibur merayakan Christmast dan pergantian tahun.

Awal pertemuan Velove dengan kekasihnya pada waktu musim dingin. Marcellino Anderwich seorang pria berkebangsaan Inggris melakukan perjalanan liburannya di New York selama 1 bulan.

Mereka berdua bertemu pada saat Velove berjalan- jalan di taman Central Park. Pada waktu itu Marcell sedang tersesat ketika melakukan sebuah perjalanan dan tidak tahu tempat yang ia tuju.

Flashback On

"Excuse me, boleh saya bertanya Nona?" Marcell bertanya pada Velove yang sedang duduk sendiri di taman.

"Yeah, anda mau bertanya tentang apa?"

"Apakah Nona bisa menunjukan arah jalan?sepertinya saya tersesat disini," ucap Marcell.

"Sorry, anda mau pergi kemana? Kebetulan saya penduduk asli sini," sahut Velove dengan ramah.

"Saya ingin bertemu dengan teman di ice skating taman ini."

"Ouh, mari saya antar, ice skating ada di sebelah sana."

"Thanks, perkenalkan nama saya Marcell," ucapnya sambil menyodorkan tangan kepada Velove.

"Saya Velove."

"Beautyfull, seperti orangnya," seru Marcell menggoda gadis yang ada di depannya itu.

Velove hanya tersenyum tipis ketika ia dipuji oleh Marcell. Dia mengantarkan Marcell ke area ice skating di taman Central park itu.

Central Park termasuk salah satu taman terkenal di dunia, karena taman ini sering di jadikan lokasi pembuatan film dan bahan liputan televisi.

Di dalam taman ini terdapat danau buatan dan kolam, jalan setapak, dua arena ice skating, dan arena bermain untuk anak. Central Park sering di datangi burung migran sehingga menjadi tempat favorit bagi pengamat Burung.

Ice skating

Panjang keseluruhan taman adalah 10 km. Pengunjung ramai berjogging, bersepeda, atau bersepatu roda terutama di akhir pekan atau sejak pukul 19.00 setelah kendaraan bermotor di larang lewat.

Setelah sampai di area Ice Skating Velove ingin langsung pergi namun di cegah oleh Marcell, "Wait, bolehkah saya meminta nomor ponselmu? Siapa tahu saya tersesat lagi nanti."

Tanpa berpikir panjang Velove memberikan nomor ponsel nya. Biasanya dia sangatlah cuek pada orang lain.

" Mana ponsel anda?" Velove meminta ponsel Marcell dan menyimpan nomornya di sana.

"Sudah ini ponselnya, saya permisi dulu." Velove langsung pergi dari tempat itu.

"Thanks love, i'll call you later. Bye!" seru Marcell sambil melambaikan tangannya ke Velove.

Velove pun menanggapi hanya dengan senyuman saja. Dari pertemuan singkat itulah Velove semakin dekat dengan Marcell. Mereka sering ngedate dan berjalan-jalan keliling New York. Mengunjungi tempat-tempat wisata di kota itu. Diajuga merayakan christmast dengan Marcell.

Hingga pada akhirnya sebelum malam pergantian tahun tiba Marcell menyatakan perasaannya kepada Velove dibawah meriahnya kembang api di malam tahun baru. Pada malam itu hati Velove sangatlah senang, karena Marcell tipe pria yang menyenangkan dengan tampang casanovanya.

Di malam tahun baru yang meriah Marcell berhasil mendapatkan cinta Velove. Marcell juga mendapatkan first kiss dari kekasih barunya itu. Marcell juga ingin mendapatkan making love dari Velove.

Namun, Velove menolak secara langsung, karena itu sudah menjadi prinsip dalam hidupnya. Dia berkata suatu saat nanti akan memberikannya sendiri ketika dia sudah menginginkannya.

Marcell kecewa akan hal itu. Namun, baginya tidak masalah karena Marcell juga tidak hanya mempunyai satu wanita. Dia tergolong playboy kelas kakap di Inggris. Dengan ketampanannya membuat wanita bertekuk lutut di bawah kakinya.

Hal itu berbeda sekali dengan Velove. Baru kali ini Marcell mendapatkan penolakan dari seorang wanita. Setelah itu Marcell memutuskan kembali ke negaranya. Velove menjalin hubungan LDR dengan Marcell. Hubungan yang tidak wajar ia jalani, karena Marcell sering meminjam uang kepadanya, dan dari situlah Velove mulai curiga kepada kekasihnya itu.

Di saat Velove memberikan uang pada Marcell. Dia melacak identitas nya dari nomor rekening yang diberikan Marcell untuknya, ternyata benar dugaannya selama ini. Semua identitas Marcell terungkap, Velove sudah ditipu mentah-mentah oleh pria casanova itu.

Dari situlah Velove menjadi benci kepada Marcell. Dia berpura-pura menjadi wanita yang bodoh di depan Marcell, dan menunggu saat waktunya tiba dia beraksi menghancurkan parasit yang mengganggunya.

Flashback Of

HAI READERS SELAMAT DATANG DI NOVEL KEDUA KU. EPS SELANJUTNYA PERJALANAN VELOVE KE KOTA LONDON YA. DIA AKAN MELANCARKAN AKSINYA.😁😁😁

JIKA SUKA DENGAN CERITAKU LIKE KOMEN N FAVORITANYA YA DEARS. EMKOISAI😍😍😘😉😘😘

PERSIAPAN

Di pagi yang dingin Velove bangun dari mimpinya. Rencananya di akhir tahun ini dia akan menghabiskan waktu di London. Ya, dia meminta waktu 2 minggu pada manager Bar tempat ia berkerja.

Hari ini adalah hari terakhirnya untuk masuk kerja dan mendapat shift pagi, karena besoknya dia harus segera berangkat ke London. Tiap hari Velove melakukan semua aktivitas yang sama. Bekerja, pulang, tidur, berkerja lagi dan seperti itu terus sepanjang hari.

'Stay strong Love. Setelah ini berakhir hidupmu akan lebih berwarna,' gumamnya.

Dia beranjak dari ranjang untuk cuci muka dan sikat gigi. Setelah itu dia berganti baju tebal karena di luar cuacanya sangat dingin.

Akhir- akhir ini Velove sering sekali menolak semua job yang mencarinya. Dia mau fokus dalam masalahnya dulu.

Udara pagi hari yang dingin membuat Velove menyembunyikan kedua tangannya ke dalam saku jaket. Dia berjalan kaki menuju ke Boar's Head Bar. Kurang lebih 30 menit berjalan, sampailah Velove di Bar.

"Good Morning," sapa Velove ke managernya.

"Morning baby. Semangat sekali kamu hari ini," seru sang Manager.

"Yeah besok aku akan bersenang-senang. Sangatlah bosan setiap hari harus bertemu denganmu disini," sindir Velove sedikit menggoda.

"I will miss you dear."

"Stop beromong kosong, karena kamu adalah kakakku. Jadi janganlah terus merayuku. Okey!"

"Okey just kidding. Tadi pagi ada dua orang yang mencarimu, Love."

"Siapa?" tanya Velove penasaran.

"I dont know! Mungkin mereka membutuhkan jasamu," sahut sang manager.

"Terus kamu bilang apa sama mereka?"

"Aku bilang kamu pergi ke London dan mereka langsung pergi."

"Jawaban yang bagus," ucap Velove sambil menata minuman yang ada di Bar.

Setelah siang hari, Velove selesai dengan pekerjaannya. Dia pun segera pulang karena harus persiapan dengan perjalanannya ke London "Will aku pergi dulu. Jangan merindukanku okey!" seru Velove kepada managerya.

"Sialan kamu Love. Hati-hati jaga dirimu dengan baik."

Velove membalas ucapan Will hanya dengan lambaian tangannya. Jadwal penerbangannya adalah malam hari. Jadi besok pagi dia sudah berada di London.

Meskipun Velove akan melakukan perjalanan jauh tapi dia tetap santai dalam banyak hal. Dia tidak perlu membawa banyak barang, karena ia berpikir bisa membelinya di London nanti.

Di usianya yang baru 22 tahun Velove sudah mempunyai tabungan yang cukup banyak. Semua itu dia dapat dengan mengandalkan kecerdasannya menjadi Hacker. Orang menamainya dengan sebutan BLACK HAT HACKER. Karena kemampuan Velove menghancurkan sistem data lawan-lawannya dengan rapi dan tanpa ketahuan.

Setelah sampai di rumah dia merebahkan tubuhnya sebentar di ranjang. Pandangan matanya menjurus ke arah langit-langit. Seumur hidup dia tidak pernah merasakan kebahagiaan. Hidup yang keras melatihnya untuk menjadi wanita yang keras dan juga jarang tersenyum.

Sekali ada orang yang membuatnya tersenyum namun orang itu justru menghilangkan semua senyum di hatinya. Velove tipe wanita pendendam dia akan selalu mengingat siapapun orang yang menyakitinya. Dia juga belum pernah merasakan jatuh cinta. Velove hanya merasakan cinta dari sang ayah.

'Masa bodoh dengan semua itu. Selalu happy Love. Hidupmu adalah milikmu,' gumamnya dalam hati.

Velove bangkit dari ranjang dan mengambil ransel di lemari. Dia mengambil beberapa set baju dan yang paling penting adalah laptop andalannya. Setiap hari Velove tidak bisa jauh dari benda pipih itu.

Dia searching di internet tempat mana saja yang harus di kunjungi dalam waktu 2 minggu. Dia mengscroll ponselnya dari atas ke bawah. Velove juga sudah memboking hotel lewat online agar sesampainya di London nanti dia sudah mempunyai tempat untuk tinggal.

...----------------...

Di lain tempat ada seorang pria yang juga bersiap-siap untuk pergi berlibur. Dia adalah Max Anderson Glover seorang pria berkebangsaan Jerman ini adalah pengusaha sukses dan juga menjabat sebagai ketua mafia di klan Black Pearl.

"Daddy apakah natal ini aku akan sendirian lagi." Suara anak kecil membuyarkan lamunan Max.

"Hai Honey, sini-sini sama daddy."

Ya, Max sudah mempunyai seorang putri yang cantik dan pintar. Namun nasib tragis menimpa sang istri. Max kehilangan istrinya di saat Felicia masih bayi.

Istri Max dibunuh oleh musuh sesama dari klan mafia. Hingga sampai saat ini Max belum bisa mengalahkan musuhnya itu. Dendam Max semakin dalam seiring berjalannya waktu.

"Sorry, honey! Daddy ada bisnis di London dan tidak bisa ditunda. Daddy janji setelah urusan semua selesai daddy akan kembali untukmu," ucap Max kepada putrinya.

"Promised," sahut Felicia sambil memberikan jari kelingking pada daddy-nya.

"Yeah Promised." Max juga menautkan jari kelingkingnya bersama dengan Felicia.

"Daddy kapan berangkat?"

"Nanti malam honey."

"Kamu mau oleh-oleh apa hem?" tanya Max.

"Felicia tidak mau apa-apa daddy, aku hanya ingin daddy cepat kembali."

"Baiklah Felicia ku, daddy akan secepatnya kembali."

"Kamu jadi pergi malam ini Max?" tanya seorang wanita di belakang Max. Dia adalah nyonya Glover ibu Max.

"Ya mom tahun kemarin aku tidak pergi ke London. Aku sangat merindukan tempat itu," jawab Max dengan nada sedih.

Bagi Max London adalah tempat paling indah di dunia, karena pertama kali dia bertemu dengan istri tercintanya ketika di London. Setiap dia ingin mengenang kematian sang istri, Max selalu pergi ke London untuk menenangkan hati. Sampai saat ini belum ada wanita yang bisa menggantikan posisi sang istri di hatinya.

"Kamu harus tetap waspada Max. Musuhmu bisa menyerangmu kapan saja," sahut Nyonya Glover memperingatkan Max.

"Tidak usah khawatir Mom. Max bisa jaga diri dengan baik."

"Iya, Mommy percaya sama kamu. Felicia ayo ikut grandma." Nyonya Glover membawa cucunya keluar dari kamar Max. Dia tahu kalau putranya itu sedang bersedih.

Setelah mempersiapkan semuanya, Max pergi ke markas besar untuk mengarahkan semua anak buahnya ketika dia sedang tidak berada di tempat nanti.

Max mempunyai banyak pengikut yang setia. Meskipun kelihatan kejam namun, Max adalah sesosok Bos yang sangat bertanggung jawab. Dia juga mempunyai 2 pengikut yang sangat dia percayai yaitu Luis dan Marvin.

Pengikutnya itu selalu ikut dalam setiap perjalanannya. Bahkan ketika Max terpuruk karena kematian sang istri Luis dan Marvin selalu di sampingnya menjadi sahabat sekaligus asisten yang baik.

Max tiba di markas besar. Semua anak buahnya menundukkan kepala memberi hormat kepada sang ketua. Tampak Luis mengahampiri tuannya.

"Semuanya sudah siap Tuan," ucap Luis pada Max.

"Kerja bagus Luis. Aku akan bersenang-senang dulu sebelum pergi, dimana mereka?" tanya Max sembari membuka kancing kemeja yang di kenakannya.

"Mereka ada di ruang bawah tanah Tuan." jawab Luis.

Max sangat benci dengan penghianat. Hari ini Luis menemukan dua orang penghianat di klan mereka. Dua penghianat itu selalu menginformasikan apa yang terjadi di klan Black Pearl. Bahkan rencana Max ke London pun sudah tersebar dengan cepat.

Jadi Max tidak akan berbasa-basi lagi, dengan cepat Max menghabisi dua penghianat itu. Max sangat kejam jika jiwa iblisnya muncul. Max keluar dari ruang bawah tanah dengan tubuh yang penuh dengan percikan darah.

"Siapkan baju ganti untukku Luis," ucap Max sambil meneguk segelas wine di tangannya.

"Baik tuan tunggu sebentar." Luis pergi mengambilkan baju ganti untuk Max.

"Ini tuan bajunya."

"Oh ya Luis kamu sudah mempersiapkan semua keperluanku di London?"

"Sudah tuan dari hotel dan kendaraan semua sudah siap."

"Thanks Luis."

"Sudah tugas saya tuan," ucap Luis sambil menundukkan kepalanya.

Max pun segera berganti baju. Setelah itu dia pergi menuju ke suatu tempat yaitu Bar. Setiap selesai melakukan aksinya Max selalu pergi ke Bar untuk menghibur diri.

...JIKA SUKA DENGAN CERITAKU LIKE KOMEN N FAVORITNYA YA DEARS EMKOISAI😍😍😘😘😘...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!