NovelToon NovelToon

Project For Love

Bagian 1-Sial/Siel

Hari ini aku sial banget.

Tidak heran juga sih, karena “sial” bukan nama tengahku, tetapi nama belakangku yang selalu menghantuiku.

Kalian pasti penasaran dengan namaku kan. Oke aku kenalkan diriku terlebih dahulu. Nama lengkapku Alya Nindira Grasiel.

Yups, meskipun memiliki perbedaan satu huruf dalam kata “sial” dan “siel”, kurasa tiga huruf yang sama lainnya sangat berdampak dalam kehidupan yang kujalani.

Lebai, memang aku sedikit lebai. Tapi ini tentu ada sebabnya kenapa aku lebai dan sensitive sekali dengan kata sial ataupun siel itu.

Kalian akan mengerti jika sudah tau apa yang kujalani hari ini.

Sebelum aku menceritakan bagaimana hariku bermula, akan aku jelaskan sedikit tentang diriku terlebih dahulu, sehingga nanti kalian paham dimana sialnya aku.

Oke, pertama aku bekerja disebuah perusahan periklanan yang termasuk perusahaan yang masih baru banget.

Kalau dengar perusahaan kan orang- orang pada komentar “Wiiihhhh.. kerja diperusahaan, gede tuh gajinya, udah mau jadi sultan aja nih”, -komentar satu

“Hebat ya, lulusan kampus buangan udah kerja diperusahaan aja”, - komentar dua

“ Wow, kerja di perusahaan, kenalin sama CEO nya dong”. - komentar tiga

Dan masih banyak komentar lainnya yang tak mungkin aku kasih tau satu persatu.

Yang jelas komentar tentang CEO itu yang membuatku ternganga seakan mau berkata

“Hellowww.. aku itu kerja perusahaan kecil yang sakin kecilnya aku tidak yakin bahwa itu perusahaan. jangan berharap lebih deh. Jangan disangka CEO nya kayak Park Seo Jun dong, pakai minta dikenalin segala. Kalaupun CEOnya yang kayak dia, enggak bakal aku kenalin deh, mending buat aku dong".

Pokoknya masih banyak banget deh komentar dari tetangga-tetanggaku yang tak mungkin aku jelasin satu persatu. Banyak dan panjang banget pokoknya. Entar pada bosan membacanya.

Yang penting kalian jangan pernah membayangkan kehidupan karierku seperti ala-ala drakor dan drachin yang sering kalian tonton. Realitanya sungguh diluar logika.

Nah kemudian, aku itu kebagian kerja dibagian perencanaan.

Orang-orang tentu berpendapat bahwa pasti keren banget nih, ide kita bakal tampil dimana-mana dan pastinya gajinya gede banget.

Kan gedek banget dengernya seolah-olah aku itu korupsi dari biaya periklanan gitu lohh. Mau aku jelasin kalau aku itu cuma anak bawang di kantor, mendekati pesuruh lah.

Dan kantornya juga masih baru, aku bagian perencanaan juga kerjanya kalau udah aja proyek iklan yang masuk dan itupun kalau ide aku ada yang dipakai. Kan yang kerja bukan aku aja. Ada timnya.

Kalo gak ada yah paling cuma nulis-nulis ppt rancangan iklan random lah. Daripada makan gaji buta ya kan. Pokoknya bukan pekerjaan yang sering kita liat di drama deh.

Ringkasnya seperti itulah pekerjaanku saat ini.

Letak sialnya dimana? Ini aku baru mau jelasin. Kesialan ku ini dimulai sejak aku bangun pagi.

Seperti biasa, mataku akan otomatis terbuka tepat pada pukul empat subuh.

Subuh bangetkan, kalian pasti cukup takjub dengan kebiasaan bangun pagi ku. 😂

Apa saja yang kukerjakan? Tahajud, witir, zikir sampai waktu subuh.

Yaaa itu yang kuharapkan dan ingin kulakukan, tapi sayangnya tak terealisasikan sama sekali.

Mungkin ini sebabnya aku sial melulu. Ada waktu ibadah yang baik, tapi tak dimanfaatkan.

Tapi, bukan tanpa sebab aku tak melakukannya. Aku setelah bangun, mandi subuh, bukan karena apa-apa loh ya. Aku anak gadis dan masih perawan. Aku mandi subuh ini lantaran di kosan ku hanya ada dua kamar mandi dengan jumlah penghuni dua belas.

Bayangkan saja, kalau aku nggak star mandi duluan, kapan giliranku akan tiba? Keburu telat kekantor aku. Dimarahin plus dipotong gaji 3% disetiap keterlambatan. Gila nggak tuh.

Jadi disaat aku mau mandi, baru masuk kamar mandi nih, ngunci pintu dong, eeeh mati lampu.

Aku panik dong, nggak berani balek badan, karena dibelakang aku itu ada cermin.

Diotakku sekarang ini berkeliaran adegan-adegan film horror yang pernah aku tonton, yang rata-rata hantu munculnya dicermin kamar mandikan, so aku nggak berani balek badan. Mau keluar lagi tambah nggak berani, takutnya pas buka pintu adaaaaa….

😱😱😱

Hayo ada apa? Kepo nggak? Kepo nggak? Kepo nggak?

Kepo donggg

yuk lanjut part berikutnya.

Oo iya sampai lupa menyapa para reader tercinta.

Jangan lupa dukung juga karya otor yang ini ya.

Bagian 2 – Masih sial/siel

Mau keluar lagi tambah nggak berani, takutnya pas buka pintu adaaaaa….

ya kalian taulah apa yang ada dipikiranku saat itu. Tak perlu aku jelaskan ya. Karena aku sendiripun agak ngeri menyampaikannya. Pokoknya intinya itu. Kita sama-sama tau dan paham dengan situasi ini.

Lima menit berlalu aku masih diam dipintu kamar mandi, mau dibacakan ayat kursi biar hantunya pada kabur, dikamar mandi setau aku nggak boleh baca ayat al-qur’an. Aku kudu piye coba.

Kemudian aku mendengar ketukan tiga kali dipintu kamar mandi. Hadeuh apa lagi ini? Beneran keluar nih hantunya? Jangan dong. Aku sumpah merinding banget. Udah mau pipis dicelana iniiii.

Kemudian terdengar ketukan lagi, tapi di iringi suara cewek“Nindi, kamu didalam ya?”

Ha? Otak standar ku mulai loading setelah mendengan suara tersebut dan logika ku pun mulai berjalan.

Ini sudah pasti bukan hantukan? Kalau hantu sudah pasti dia tak perlu mengetuk pintu untuk memastikan aku yang ada dikamar mandi. Dia pasti sudah tiba-tiba menjuluskan kepalanya dipintu untuk melihat siapa yang ada disini.

Dan syukurnya yang mengetuk pintu itu adalah satu-satunya teman sekosku yang alim dan sepertinya dia habis sholat tahajud.

Dia satu-satunya penghuni kos yang udah paham dengan kebiasaanku mandi subuh.

Dia datang kekamar mandi untuk memberikan lampu senter kepadaku. Sedangkan ia menggunakan pencahayaan yang berasal dari ponselnya.

Baik banget memang temanku yang satu ini. Pengertian lagi.

Coba aja dia laki-laki, beuh udah aku gebet deh. Eh tapi, kalau dia laki-laki nggak mungkin se kos denganku dong. – Hadeuh melantur kemana-mana pikiranku.

Oke back to topic, alias balek ke cerita sialku.

Setelah kesialan pertama berlalu, tibalah waktu untuk kesialan kedua.

Aku itukan dari keluarga yang sederhana banget nih, kebayang dong pergi kerja itu naik apaan.

Yups betul bagi anda-anda yang menebak bahwa aku itu kekantor naik motor.

Eits ban motorku nggak kempes seperti yang kalian harapkan. Harapan itu terlalu klise untuk diceritakan disini, karena sudah banyak muncul di FTV.

Masalahnya, di koskan ada dua belas orang, so motornya juga ada dua belas guys.

Nah kedua belas motor itu diletakkan di satu garasi yang ukurannya sekitar empat kali tiga setengah meter.

Sampai disinikan belum tau nih sialnya dimana.

Sialnya itu aku orang pertama yang keluar dari kos pagi ini dengan motor aku letakknya paling depan.

Aku rasa yang biasa pakai motor bisa ngebayangin gimana susahnya geser-geserin motor supaya bisa keluar dari garasi. Udah kayak tukang parkir depan indomaret aku.

Hampir sepuluh menit berlalu, akhirnya motor aku bisa keluar dengan cara menggeser-geser motor lain.

Dengan demikian keringatku mulai bermunculan.

Itu itu tidak masalah, karena keringatku akan kering diterpa angin jalanan.

Tapi sialnya nggak Cuma itu aja, sekarang udah pukul tujuh tiga puluh nih, aku mesti absen pagi setidaknya tujuh lima puluh.

Jarak kos kekantor itu sekitar sepuluh menit naik motor, nah masalahnya baru keliatan ni, bensin E sebatas garis. Musti ke pom bensin dulu.

Hadeuh pokoknya dari pagi bangun tidur udah nggak lancar aja. Keliatan banget akunya kurang ibadah ini. Tapi nggak tobat-tobat juga. Istigfar.

Aku akhirnya sampai di kantor pada waktu yang seharusnya. Syukurlah.

Itu kata yang pertama terucap setelah absen checklockku pagi ini.

Kegiatanku berjalan seperti biasanya. Normal lah.

Sampai kantor, masuk ke ruangan yang sudah di isi oleh lima rekan lainnya.

Kemudian membuat draft iklan minuman, mana tau nanti dibutuhkan.

Aku memang paling suka membuat draf untuk iklan yang ada unsur-unsur makanannya.

Aku bekerja cukup santai. Sambil kerja berbincang dengan kelima rekan senior lainnya.

Untuk kalian tau saja, kelima rekanku ini punya nama yang diawali huruf yang sama. Mereka bernama Andi, Agus, Arya, Anisa dan Arni.

A sguad bangetlah mereka. Aku doang yang beda. Sedih kan.

Jadi karena itu, aku meminta mereka memanggilku dengan nama depanku yaitu Alya. Biar pas. Terus kata mereka …

😂😂😂

Kalian coba tebak deh gimana rekasi kelima rekan ku itu?

Mereka mau nggak kira-kira?

So kalau mau tau, cuss nantikan part berikutnya ya..

Terima kasih udah dukung karya otor yahh..

Bagian 3 – Perkara Club Elit

Terus kata mereka “NOooo”.

Mana ngomongnya barengan pula itu abang-abang bertiga.

Terus kata Bang Andi “Kamu pikir mudah untuk mengganti nama panggilan kamu menjadi Alya? Sorry ye, lidah kami sudah terbiasa berkata Nindi. mau masuk club elit kami begitu aja? Gak bisa dong. Ada syaratnya yeee”.

Aku : “Syarat nya apa?”

Bang Agus : “Yang bisa masuk club elit A5 ini, syaratnya harus yang udah nikah. Kamu kan belum”

Aku : “ Lah itu bang Arya belum nikah bisa”

Bang Andi : “Kan namanya memang diawali huruf A. Wajar dong dia secara otomatis masuk Club A5 ini. Lah kamu? Dari awal bilang namanya Nindi mendadak aja maksa-maksa mau “Alya".

Aku : “Pokoknya dari sekarang panggil aku Alya aja ya. Biar kita itu keliatan kompak bang. Urusan syaratnya pending dulu deh ya, aku belum ada calonnya. Hehehe…”

Bang Andi : “ Sekali no tetap no”

Aku : “ Iiii pada jahat banget sih abang-abang, Kak Nisa bantuin aku dong bujukin mereka” bujukku pada salah satu rekanku yang cukup disegani diruangan ini.

Kak Nisa : “Wah aku nggak ikutan deh yang beginian, aku malah nggak tau bahwa suatu kebetulan nama yang diawali huruf yang sama sudah mendadak menjadi club elit. Lagian kamu udah jelas kemaren bilang nama kamu Nindi, ngapain mau diganti kel Alya?”

Lah kan Alya juga nama aku kan? kenapa pada tidak mauu??

dan kakak yang aku harapkan dapat membantu malah nggak bisa diharapkan.

Aku : “Yah kan biar samaan aja seruangan kak, kan Cuma ambil nama depanku aja.

Bang Andi : “seulpeo hajima No No No, honjaga anya No No No”

Lah ini orang malah nyanyi korea pula. Susah banget deh bujuk mereka untuk mau manggil aku Alya.

Aku tetap ngotot sama mereka untuk mau memanggilku dengan nama Alya agar kompak dan clop banget dengan mereka. Tapi mereka susah banget dibujuknya.

Kami seruangan ada enam orang alias tiga pasang. Tapi jangan pernah bayangkan seperti yang di drama ya, mereka berlima tidak ganteng dan seperti syarat diatas, mereka tidak jomblo seperti karyawan-karyawan di drakor.

Andi merupakan ketua tim Perencanaan kami yang merupakan Ayah dari empat orang anak. Meskipun selengean, dia cukup bisa diandalkan sebagai ketua Tim. Kalau kita sedang mendapatkan project, dia langsung berubah menjadi mode serius dan nggak asyik diajak becanda.

Agus merupakan ayah dari 3 orang anak dan merupakan rekan tertua kami.

Meskipun tua, tapi, dia tidak berwibawa seperti umurnya. Dia orang yang paling usil diantara kami semua.

Dan Arya merupakan satu-satunya bujangan yang tersisa diruangan ini.

Anisa, merupakan pengantin baru yang menikah sekitar dua bulan lalu. Saat perusahaan ini baru seminggu peresmian. Dan kak Anisa juga merupakan istri dari anak yang punya perusahaan, karena itulah dia yang paling kami segani disini.

Sedangkan Kak Arni merupakan seorang janda anak satu. Suaminya pergi entah kemana. Akupun belum sempat bertanya karena kak Arni pun termasuk pribadi yang cukup tertutup dan jarang membicarakan tentang keluarganya kepada kami.

Kalau aku ceritakan sampai disini saja tentang rekan-rekanku, pasti ada yang berfikir aku sama Arya saja dan bahkan rekan kantor pun kadang juga menyarankan hal yang sama.

Yah karena di ruangan kami, hanya kami berdua yang murni jomblo, dan untungnya lagi Bang Arya itu mukanya lumayan manis loh.

Itu menurutku, kalau nantinya kalian bertemu dengannya, aku tidak menjamin kalian berpendapat yang sama, karena urusan tampang itukan relative.

Tapi, kalau menurut teman kos ku Lidya yang notabene juga sebagai sahabatku Bang Arya itu memang manis, bahkan ia menyuruhku mendekati Arya, dengan dalih siapa tau jodoh. Huh mereka tidak tau saja seperti apa Arya itu.

###

Nah seperti apa Bang Arya itu sifat aslinya?

Harus kepo semua ya..

Hayuk readerku tercinta, tungguin dan baca part berikutnya ya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!