Hantu Pelakor
Selingkuh di Tambak
Narator/Om Rudi
Di sebuah desa di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada tahun 2009.
Narator/Om Rudi
Tersebutlah seorang wanita bernama Bu Marni yang berusia 40 tahun. Dia sangat terkenal sebagai pelakor (pencuri laki-laki orang).
Ilustrasi: artis komedi Thailand.
Narator/Om Rudi
Di usia kepala empat itu, Bu Marni masih memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang terbilang seksi seperti gitar Spanyol.
Narator/Om Rudi
Bu Marni sudah punya suami dan dua orang anak, perempuan dan laki-laki, berusia SMP dan SMA.
Narator/Om Rudi
Bu Marni ini sering kali dipergoki warga sedang selingkuh dengan suami orang.
Narator/Om Rudi
Seperti pada suatu hari di sebuah tambak.
Narator/Om Rudi
Di tambak itu ada sebuah gubuk.
Narator/Om Rudi
Di dalam gubuk itu, dicurigai ada Bu Marni sedang berselingkuh dengan seorang suami orang.
Narator/Om Rudi
Kemudian ada beberapa warga yang berinisiatif untuk memergokinya, karena sudah beberapa kali warga melihat keberadan Bu Marni bersama seorang laki-laki di gubuk tersebut.
Narator/Om Rudi
Akhirnya warga mengajak beberapa warga lain untuk menggerebek Bu Marni di gubuk tersebut.
Narator/Om Rudi
Pada siang hari, warga melihat dari jauh bahwa Bu Marni masuk ke gubuk pinggir tambak dengan seorang lelaki.
Narator/Om Rudi
Akhirnya warga menyerbu gubuk dan membuka paksa.
Narator/Om Rudi
Warga pun menemukan Bu Marni sedang bermesraan dengan seorang lelaki yang bukan suaminya.
Warga 1
Ayo bawa ke balai desa tukang zina ini! Biarkan telanjang!
Bu Marni
Jangan! Biarkan kami pakai baju!
Warga 1
Telanjang aja, enggak usah pura-pura malu!
Warga 1
Orang seperti ini yang membuat kotor desa kita!
Warga 2
Ayo tarik tarik tarik!
Narator/Om Rudi
Warga pun menarik paksa Bu Marni dan selingkuhannya. Pasangan haram itupun ditelanjangi.
Bu Marni
Aw! Jangan kencang-kencang dong! Sakit tahu! (Marah)
Warga 1
Jangan banyak omong! Dasar perempuan enggak punya malu, kema**an pakai dibagi-bagi!
Narator/Om Rudi
Uniknya, anak Bu Marni yang bernama Santi dan Yuda ikut serta dalam arak-arakan warga, tetapi mereka merasa sedih dengan kelakuan ibu mereka yang sehina itu.
Narator/Om Rudi
Bu Marni dan pasangannya terus diarak keliling desa menuju ke balai desa. Warga semakin banyak yang mengarak.
Narator/Om Rudi
Di balai desa, suami Bu Marni datang dan semua warga menyaksikan.
Narator/Om Rudi
Masalah itu kemudian dimusyawarahkan yang dipimpin oleh Kepala Desa. Hingga akhirnya terselesaikan.
Narator/Om Rudi
Suami Bu Marni yang bernama Pak Tono tetap memaafkan istrinya. (RH)
Kisah nyata ini diceritakan di chanel YouTube “Kembara Sunyi”.
Bu Marni Wafat
Narator/Om Rudi
Tidak sampai setengah bulan dari penggerebekan selingkuh Bu Marni di gubuk pinggir tambak, ada warga yang kembali melihat Bu Marni diam-diam bersama seorang lelaki. Mereka masuk ke sebuah warung pinggir jalan yang sedang tutup.
Narator/Om Rudi
Maka hari itu juga, warga ramai-ramai kembali memergoki Bu Marni dengan selingkuhannya yang lelakinya lain dari sebelumnya.
Narator/Om Rudi
Warga yang marah kembali mengarak Bu Marni dan pasangannya dalam kondisi telanjang lagi. Mereka pergi ke balai kota.
Narator/Om Rudi
Setelah kejadian itu, hubungan Bu Marni dengan suaminya mulai retak.
Narator/Om Rudi
Pak Tono akhirnya menceraikan Bu Marni.
Narator/Om Rudi
Setelah menjanda, ternyata Bu Marni beberapa kali dipergoki lagi main asmara dengan suami orang. Sehingga wajar jika gelar Pelakor sangat melekat kepada Bu Marni.
Narator/Om Rudi
Suatu hari, Bu Marni menderita sakit.
Narator/Om Rudi
Pada hari ketiga sakitnya, ada beberapa tetangga yang menjenguknya.
Narator/Om Rudi
Namun setelah itu, sakitnya semakin parah. Maka Bu Marni dibawa ke rumah sakit oleh Bu Ratna, wanita yang sangat akrab dengannya.
Narator/Om Rudi
Bu Ratna adalah ibu dari Yani, orang yang menceritakan kisah ini kepada channel YouTube Kembara Sunyi.
Narator/Om Rudi
Ketika dibawa ke rumah sakit, kondisi Bu Marni semakin parah.
Narator/Om Rudi
Pada saat sakratul maut, disaksikan oleh kedua anaknya dan Bu Ratna.
Narator/Om Rudi
Sepasang mata Bu Marni melotot melihat ke atas, seperti orang yang sedang dicabut nyawanya.
Bu Ratna
Nyebut, nyebut. Istighfar, istighfar. Asyhadu allaa ilaaha illallah!
Narator/Om Rudi
Namun, Bu Marni tidak mau menyebut istighfar atau syahadat. Reaksi wajahnya justru memperlihatkan penolakan.
Bu Marni
Hmmrr … enggak … enggak!
Bu Ratna
Ayo nyebut, nyebut. Baca istigfar, istigfar!
Narator/Om Rudi
Bu Marni tetap tidak mau menyebut. Hingga akhirnya Bu Marni meninggal.
Narator/Om Rudi
Kondisi kedua matanya melotot melihat ke atas dan mulutnya menganga.
Narator/Om Rudi
Kedua anak Bu Marni, Sinta dan Yuda, menangis histeris.
Narator/Om Rudi
Dokter segera datang ke kamar pasien.
Dokter
Coba diusap matanya supaya bisa tertutup.
Narator/Om Rudi
Yuda lalu mengusap wajah ibunya dari atas ke bawah, tetapi mata Bu Marni tetap melotot.
Narator/Om Rudi
Bu Ratna kemudian ganti mencoba menutup mata Bu Marni, tetapi tetap tidak bisa.
Narator/Om Rudi
Terpaksa jenazah Bu Marni dibawa pulang dengan ambulans. Kondisinya masih dengan mata melotot dan mulut menganga.
Narator/Om Rudi
Jenazah dipulangkan menjelang magrib. Di rumah duka, warga sudah ramai berkumpul. (RH)
Kisah nyata ini diceritakan oleh Yani kepada channel YouTube “Kembara Sunyi”.
Jenazah Masih di Ambulans
Narator/Om Rudi
Setibanya jenazah di rumah duka, warga segera menggotong dan memasukkan Bu Marni ke rumah, lalu ditutupi dengan kain sewek.
Narator/Om Rudi
Mobil jenazah pun pergi untuk pulang ke rumah sakit.
Narator/Om Rudi
Di rumah, warga mulai sibuk menyiapkan berbagai urusan untuk mengurus jenazah. Ada yang menyiapkan kamar pemandian, laki-laki menyiapkan papan-papan, dan perlengkapan lainnya.
Narator/Om Rudi
Namun tiba-tiba, ambulans rumah sakit kembali datang ke rumah duka. Semua orang menjadi heran.
Warga 3
Kenapa, Mas? Kok balik lagi?
Narator/Om Rudi
Sopir ambulans lalu turun dari mobil.
Sopir Ambulans
Pak, jenazahnya masih ada di dalam mobil jenazah. Ada di belakang.
Narator/Om Rudi
Warga terkejut semua.
Narator/Om Rudi
Mereka lalu melihat ke dalam rumah, tempat jenazah diletakkan dalam kondisi tertutup kain secara penuh.
Narator/Om Rudi
Terlihat kain yang menutupi jenazah kondisinya kempes seperti tidak menutupi sesosok tubuh.
Narator/Om Rudi
Ketika kain penutup jenazah ditarik, di sana memang tidak ada sesosok mayit.
Narator/Om Rudi
Maka gemparlah. Warga segera berbondong-bondong melihat ke mobil jenazah.
Narator/Om Rudi
Ternyata, jenazah Bu Marni memang ada di dalam mobil.
Narator/Om Rudi
Karena faktanya itulah yang terjadi, akhirnya jenazah Bu Marni kembali di keluarkan dan dimasukkan ke rumah. Mayit kembali ditutupi dengan kain sewek.
Narator/Om Rudi
Mobil jenazah kembali pulang. Sementara jenazah ditunggui oleh ibu-ibu yang melayat.
Narator/Om Rudi
Namun, belum sampai 10 menit, mobil ambulans kembali datang. Lagi-lagi warga terkejut.
Narator/Om Rudi
Sopir ambulans turun lalu jalan tergopo-gopo menemui warga.
Sopir Ambulans
Pak, jenazahnya masih di mobil. Ayo, Pak! Tolong, Pak!
Narator/Om Rudi
Warga jadi bingung.
Narator/Om Rudi
Ketika warga melihat kembali ke dalam mobil, ternyata jenazah Bu Marni masih ada di dalam mobil.
Narator/Om Rudi
Ketika kain penutup jenazah di dalam rumah juga ditarik, jenazah itu hilang.
Sopir Ambulans
Pak, coba perwakilan anaknya atau warga, kita coba doakan bersama, supaya tidak ada kejadian ganjil seperti ini.
Warga 3
Iya iya iya! Yuda, masuk ke mobil, doakan ibu kamu!
Narator/Om Rudi
Yuda lalu naik ke dalam mobil ambulans. Ia kemudian mendoakan ibunya.
Narator/Om Rudi
Warga juga mendoakan almarhum. Di dalam rumah, bahkan ada ibu-ibu yang berdoa sambil menangis.
Narator/Om Rudi
Setelah didoakan, jenazah kembali diangkut masuk ke dalam rumah.
Narator/Om Rudi
Ambulans kembali pulang menuju rumah sakit.
Narator/Om Rudi
Setelah itu, akhirnya ambulan tidak datang lagi, menunjukkan kejadian seperti tadi tidak terulang kembali.
Narator/Om Rudi
Jenazah disemayamkan malam itu untuk dimakamkan besok pagi, karena waktu sudah hampir tengah malam.
Narator/Om Rudi
Anak Bu Marni tidur di dekat jenazah ibunya. Sementara warga lelaki begadang di depan rumah.
Bu Marni
Tolong … tolong ….
Narator/Om Rudi
Tiba-tiba warga lelaki yang sedang begadang di depan rumah, mendengar suara Bu Marni minta tolong dari dalam rumah.
Warga 1
Ada suara minta tolong. Kamu dengar, Mas?
Narator/Om Rudi
Tiba-tiba Bu Ratna muncul dari dalam dengan berlari.
Bu Ratna
Pak, ada suara Bu Marni minta tolong!
Narator/Om Rudi
Maka warga lelaki segera mengecek ke dalam, tetapi mereka tidak menemukan apa-apa. Mereka tadi hanya mendengar suara tanpa melihat sosok Bu Marni, kecuali jenazahnya yang diam. (RH)
Kisah nyata ini diceritakan oleh Yani kepada channel YouTube “Kembara Sunyi”.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!