Aku adalah seorang gadis yatim piatu,yang ditinggal oleh kedua orang tuaku.tepat dua tahun yang lalu ketika kelulusan sekolah menengah atas ku.
Aku anak tunggal yang berasal dari keluarga Tama.sebelumnya sifat ku ceria dan menyenangkan dengan orang sekitarku,tapi semenjak kedua orang tuaku kecelakaan dan meninggal dunia semenjak itu Keysha yang ceria itu menghilang.
Bahkan kehidupan Ku dan fisik ku berubah 180°.aku merasa kesepian dan sendirian di dunia ini.hingga suatu hari paman ku menjemput ku di kampung halaman nenek ku. dia mengatakan bahwa dia akan mengajak ku tinggal dengan nya.saat itu aku senang karena memiliki keluarga lagi.
Tapi hari hari yang ku jalani dirumah paman ku tidak sesuai yang ku pikirkan,disini aku dijadikan pesuruh oleh mereka dan parahnya mereka mengaku bahwa semua harta yang di tinggalkan oleh ayah ku di wariskan pada paman ku,pada saat itu aku tidak mengerti apa apa sehingga mengiyakan saja apa yang dia katakan,karena paman telah ku anggap ayah ku sendiri,aku berpikir mana mungkin paman menyakiti ku.
"Keysha...Kesya...dimana ni bocah,budek banget." ucap bibi Ami.
"Ia bi,aku segera datang!." ucap ku sambil berlari.
"Kamu dari mana ha,kamu pikir kamu siapa berani membuat ku menunggu,dengar ya kamu tu cuma numpang disini." sambil menarik telingaku.
"a...ampun bibi aku tadi dibelakang,mencuci piring jadi gak denger bibi manggil." sambil meringis menahan sakit di telinga ku.
"Alasan aja kamu ya,pakai baju ini.awas kalau gak mau ku kurung kamu di gudang belakang." melemparkan dres merah selutut kepadaku.
Bibiku langsung meninggalkan ku,aku segera pergi ke kamar ku untuk memakai dres tersebut.sebenarnya aku malu karena dres ini begitu terbuka menampakan aurat kaki dan tanganku tapi aku tak bisa menolak.
bibi sangat kejam dalam menghukum,aku pernah dijambak olehnya hanya karena aku menjatuhkan lipstiknya.apa lagi jika aku menolak permintaanya.
Aku mulai memakai dres itu dengan menggunakan minset hitam di dalam nya,agar aurat ku tertutup.karena dres ini selutut aku menggunakan lejing hitam di bawah nya.terakhir aku menggunakan hijab berwarna merah Senda dengan baju ku.setelah selesai aku pergi keluar menemui bibi ku.
"Bibi aku telah mengerjakan apa yang bibi suruh." ucapku berdiri dihadapan ia dan Amel sepupuku.
"Hahha hahah apa ini ma mahluk tanah yang hidup, baju nya walaupun mahal dan bagus tak akan seimbang dengan wajahnya yang jelek itu." ledek amel.
"Kamu benar,sungguh malang bajunya menempel di kulit yang kumuh." ikut mengolok ku.
Aku diam saja dengan perilaku mereka,ternyata mereka menyuruh ku memakai pakaian ini hanya untuk menjadikan aku bahan tawaan,sungguh malang nasibmu key.
Tak berapa lama suara kelason mobil paman ku terdengar.ternyara paman ku telah pulang kerja dari kantor.
"Sore ma,Amel.kenapa kalian terlihat senang sayang sayangku." ucap paman sambil memeluk dan mencium anak istrinya.
"Itu lo pa ada boneka tanah,pake baju merah." ucap amel menunjuk ku.
"Kamu gak boleh gitu sayang.Key mau pergi dengan papa,makanya harus pakai baju bagus." ucap paman ku entah membela atau mengolok ku.
Tiba tiba perasaan ku tak enak,aku yakin paman sedang merencanakan sesuatu yang merugikan ku.untuk saat ini aku hanya bisa mengikuti alur permainannya.agar aku mengetahui apa yang di inginkan paman dari ku.
"Key ayo ikut paman,paman ada keperluan denganmu." perintah paman padaku langsung ku patuhi.
"Baik paman." sambil mengikuti paman ku dari belakang.
Tak lama paman mengajak ku menaiki mobil nya,sebenarnya perasaan ku makin was was saat mobil itu melaju tanpa tujuan yang tidak ku ketahui.selama perjalanan aku selalu berdoa dan menepis pikiran buruk dalam pikiran ku.jujur saat ini aku takut jika paman menjual ku atau membuang ku,semoga apa yang aku pikirkan tidak terjadi.
Kurang lebih tiga puluh menit mobil ini baru berhenti di parkiran restoran Hongkong yang terkenal di kota ini.aku turun dari mobil mengikuti langkah paman ku,ternyata paman membawa ku di ruangan VVIP yang di dalamnya telah ada seorang pria gagah dengan jas rapi di tubuhnya.
"Selamat siang hens,maaf membuatmu menunggu." ucap paman menyapa pemuda itu
"Tidak apa tuan arnot,silahkan duduk" balas nya berdiri sambil mempersilahkan kami duduk di seberang sopa milikinya.
"Perkenalkan dia adalah keponakan ku namanya Keysa mariatama yang akan menikah dengan tuan mu." ucap paman ku memperkenalkan aku pada pemuda itu.
Laki laki itu pun melihatku.aku sungguh terkejut dengan ucapan paman barusan.ternyata ini yang di rencanakan oleh paman,dia ingin menikah kan aku pasti untuk kepentingan nya.
Dalam benak ku sedang bertanya tanaya siapakah pria bodoh yang ingin memperistri ku yang memiliki wajah buruk seperti ini,apa orang itu buta tidak bisa melihat betapa jelek nya aku,kenapa dia tidak menikah dengan Amel yang jelas lebih segalanya dari pada aku.
"Tuanku ingin keponakan mu menandatangani surat perjanjian ini sebelum menikah dengannya,dan perlu digaris bawahi bahwa pernikahan ini akan dilaksanakan sesederhana mungkin." ucapnya dengan suara tegas dan mengerikan.
"Ya kami mengerti." balas arnot dengan sedikit gugup.
Hens pun meninggalkan restoran itu tanpa mempersilahkan kami untuk makan atau minum,sungguh dia tidak terlihat ramah.
Setelah kepergiannya aku melontarkan pertanyaan di kepala ku pada paman ku.sungguh saat ini aku butuh penjelasan tentang semua ini.
"Apa apaan paman kenapa aku di nikah kan dengan orang itu,mengapa bukan Amel saja." protes ku pada paman ku.
"Tuan itu tidak mau dengan Amel,dia mau nya dengan mu yang jelek itu.aku pun tak tau alasannya.ingat ya Keysha kamu harus menurut kalau tidak akan ku bongkar makam ayah ibumu dan jasadnya akan ku bakar di hadapan mu,camkan itu." ancam nya pada ku membuat nyali ku menciut untuk memberontak padanya.
"Paman mengapa Setega itu,aku ini ponakan paman dan ayah ku adalah adik paman.apa salah kami pada paman?." ucap ku kesal.
"Diam,sekarang mari kita pulang.kita bicarakan semua nya dirumah." ajak nya sambil keluar dari ruangan itu.
"Paman kenapa kamu sejahat ini pada Keysha." gumam ku sambil keluar dari ruangan itu mengikuti paman ku.
Aku tahu paman mengajak ku pulang hanya untuk mengasari ku lagi,dia pasti memaksa ku untuk menikah.paman pasti dari tadi menahan emosi nya karena aku menolak menikah.dia tidak ingin melakukan kekerasan pada ku karena di sini tempat umum,dia takut citra nya akan buruk bila menyiksa ku di sini.
Saat ini aku hanya bisa berdoa pada Tuhan ku, yang senantiasa ada di saat hambanya dalam keadaan apa pun.sebenarnya aku senang apabila aku menerima pernikahan ini,aku akan keluar dari neraka yang di buat oleh keluarga paman ku,tapi aku takut akan masuk ke lubang neraka yang baru.
Ketika sampai di parkiran paman ku langsung keluar dari mobilnya dengan membanting pintu mobil,sehingga membuat aku terkejut.bukan hanya itu dia tiba tiba saja membuka pintu mobil di samping ku dan menarik tangan ku dengan kasar,sehingga aku kesakitan.
Plak.
tamparan itu melayang mengenai pipi kanan ku,setelah kami sampai di ruang tamu hal itu di lihat oleh anak istrinya.
"Kenapa paman menamparku?apa salahku!jika soal pernikahan itu,salahkah aku bila menolak." protes ku sambil memegang pipi kanan ku yang ditampar olehnya.
Plak.
Tamparan itu kembali melayang di pipi kiri ku,sakit di pipi ku tidak sebesar sakit di hati ku,menerima perlakuan ini dari paman kandung ku sendiri.
"Beraninya kamu berteriak dan bertanya kepada ku." mendorongku hingga jatuh kelantai.
"Keysha Keysha apa salahnya kamu menurut, seharusnya kamu itu bersyukur ada yang mau menikah denganmu,coba kamu pikir dengan wajah jelek serta tubuhmu yang hitam itu,siapa yang mau denganmu,bahkan orang gila sekalipun tak Sudi beristri sepertimu." sahut Amel anak pamanku.
"Jangan nikahkan aku hiks hiks kumohon pada kalian,aku bersedia jadi budak kalian asal jangan nikahkan aku hiks hiks." ucap ku memohon di hadapan mereka.
Aku saat ini tidak berdaya,ingin melawan mereka,tapi aku sendiri tidak ada yang mendukungku,satu lawan tiga kalian pasti tahu siapa pemenang nya.
"Alah jangan kebanyakan drama tragis,ngomong aja kamu seneng kan mau keluar dari rumah ini dan jadi nyonya kakek kakek lumpuh itu,ia kan." ucap bibiku sambil tersenyum mengejek kearah ku.
"Ap..aa maksud bibi aku akan dinikahkan dengan kakek kakek?." ucapku terkejut mencerna perkataan nya.
"Ya jelas lah mana ada yang mau dengan mu, selain kakek kakek lumpuh yang butuh belaian hahaha hahah" balas Amel yang langsung disambut gelak tawa dari mereka.
"Jangan nikahkan dengan kakek kakek itu hiks hiks ku mohon,aku akan melakukan apa saja yang kalian minta,tapi jangan nikah kan aku hiks hiks huhuhuhu." ujar ku Masi memohon belas kasihan pada mereka.
"Gak ada,kamu harus menuruti keinginan kami atau kamu akan di hukum oleh papa ku." ancam Amel.
"Ini surat perjanjian biar aku yang simpan dan kamu akan aku kurung didalam gudang sampai hari pernikahan mu,jika sampai kamu kabur, siap siap rasakan cambukan ku,camkan itu." merampas surat itu dan menarik aku menuju gudang.
"Iya pa,bawa aja dia ke gudang,biar dia tidak kabur." sahut Ami tersenyum puas dengan aksi Bimo.
BRAK.
Pintu gudang ditendang oleh pamanku,aku langsung dilemparkan didalam gudang dengan pintu yang dikunci olehnya dari luar.
"Hiks hiks hiks paman buka pintunya,key takut paman kumohon paman buka pintunya." mengetuk pintu gudang.
Teriakan dan tangisan ku tidak di hiraukan nya,paman ku seperti tidak memiliki hati.dia tega memperlakukan ku seperti ini tanpa rasa kasihan sedikit pun.
"Ini kuncinya." Bimo menyerahkan kunci pada bik Surti yang memperhatikan perlakuan pada key dari tadi.
"Bibi hanya perlu membukanya saat memberi makan saja,jika bibi membantu dia kabur maka bibi juga menerima akibatnya PAHAM" ancam Bimo dengan suara kasar.
"Iya saya paham tuan." menerima kunci dengan tangan bergetar.
Aku hanya menangis didalam gudang dan memeluk lutut ku,sungguh aku takut melihat keadaan gudang yang gelap gulita tanpa ada nya cahaya sedikit pun.
Setelah beberapa lama di gudang ini.samar samar aku mendengar suara gembok gudang dibuka oleh seseorang,seketika itu akupun berdiri.takut jika itu paman ku,tak mungkin kan dia menyiksa ku lagi.
Cklek.
Pintu gudang mulai terbuka,membuat hati ku deg deg kan seiring pintu itu terbuka,setelah pintu itu terbuka nampak lah sosok bik Surti membawa makanan dan sebotol minuman,membuat aku bernafas lega.
"Selamat malam non,non gak apa apakan?apa ada yang sakit?biar bibi obati,maafin bibi ya non,gak bisa nolong non." ucap nya tulus dengan mata berkaca-kaca.
"Gak apa apa bik,aku sehat gak ada yang sakit." ucap ku sedikit berbohong agar bibi tidak khawatir denganku.
"Syukur lah.ni bibi bawa baju ganti dan makanan kesukaan non,tempe tahu sambel terasi,ayo non dimakan.semoga non menyukai nya." ujar nya menyodorkan makanan yang di bawanya kepada ku.
Rasanya aku ingin menangis melihat perhatian yang di berikan bik Surti pada ku,sebenarnya aku tidak berselera makan,tapi demi menghargai pemberian bik surti aku memaksakan untuk makan,lama-kelamaan nafsu makan ku bangkit karena terbawa cita rasa yang di berikan oleh makanan olahan bik Surti,aku makan makanan itu dengan lahap.
Sungguh,menghadapi masalah ku hari ini. membuat aku lupa dengan mengisi perut ku.
"Ekkkkk Alhamdulillah akhirnya kenyang,terima kasih bi makanannya enak dan nikmat.apalagi makan nya ditemani bibi." aku bersendawa setelah kenyang,membuat bik Surti tersenyum kearah ku.
"Non bisa aja,makanan nya enak karena non makan nya di saat sedang lapar,coba aja jika non gak lapar pasti gak akan ludes seperti ini." ucap nya membuat ku tersenyum.
"Bibi tau aja,jika key sedang lapar.terimakasi ya bik udah Ingat dengan key,maaf selalu merepotkan bibi." ucap key.
"Bibi malah Seneng jika non key ngeropotin bibi,Ya udah bibi pergi dulu jangan lupa ganti baju dan istirahat ya." mengusap rambutku.
"Oke,terimakasih bik,Selamat malam." sapa key sebelum bik Surti keluar dari gudang itu.
"Selamat malam juga,ini bibi bawain lilin,kamu nyalain ya?ini juga ada soffel di pakai biar kamu gak di gigit nyamuk." bik Surti menyerahkan benda itu sebelum menutup pintu gudang.
"Terimakasih bik." ucap ku terharu dengan kebaikan bik Surti.
Bik Surti menutup pintu dan mengunci nya sesuai perintah paman.Setelah kepergian bik Surti suasana kembali hening,hanya suara burung dan tikus yang kudengar,air mataku kembali jatuh mengingat kehidupan yang kujalani saat ini.
"Ayah,ibu.kenapa kalian ninggalin key sendiri hiks hiks,kalian gak kasihan melihat key disini,jemput key ayah,ibu biar kita bisa sama sama kayak dulu lagi." ucap ku sedih sambil mendongak ke atas.
Puas menangis tanpa sadar aku tertidur dengan berselimut baju yang diberi bi Surti tadi.aku malas berganti pakaian,jadi baju itu ku gunakan untuk menyelimuti kulit ku.
Cit CIT CIT.
suara burung membangunkan ku,ternyata hari mulai pagi dan seketika itu suasana gudang mulai dimasuki cahaya mentari pagi dan menjadi terang.aku dapat melihat keadaan gudang yang terdapat kardus kardus bekas yang agak berantakan,lemari tua,kursi dan Masi banyak lagi.aku juga melihat sebuah jendela kecil yang agak tinggi,sebuah ide melintas dipikiran ku akupun tersenyum senang.
Aku melihat jendela itu,sambil kudengarkan baik baik keadaan diluar gudang,setelah ku rasa aman aku mendekati jendela itu dengan membawa sebuah kursi untuk ku letakan dibawah jendela.
"Bismilah semoga rencana ku berhasil." ucap key sambil menaiki kursi dan memanjat kearah jendela.
Memerlukan waktu beberapa puluh menit,untuk keluar gudang itu,key melakukan nya dengan sangat hati hati karena di sekitar jendela itu banyak paku yang menancap,setelah memanjat dengan penuh kehati-hatian.key berhasil keluar gudang dengan siku yang terluka terkena paku disekitar jendela.
"Ahh... perih banget.lukanya lumayan besar lagi,padahal aku sudah berhati hati,aku harus membalut luka ku ini." key segera merobek bagian bawah baju gamis nya untuk membalut luka.
Key telah berganti pakaian yang diberikan bik Surti sebelum kabur.baju yang sebelumnya tapi sekarang robek di bawahnya,tapi Masi menutup aurat kaki key karena baju yang bi Surti kasi lumayan panjang,sehingga mengenai tanah jika aku berjalan.membuat baju itu Masi panjang meski di robek oleh key.
Aku pun berjalan menjauhi gudang itu sambil mata ku mengawasi keadaan sekitar.tak berapa lama sampailah aku disekitar kolam renang dan aku mendekati kolam itu untuk minum karena aku kehausan.kalian jangan heran aku sudah terbiasa meminum air seperti ini,air kobokan,air kran.pernah aku minum untuk melegakan tenggorokan,Karena keluarga paman ku sangat senang menyiksaku.
"Bismilah semoga aku tak sakit perut setelah minum air ini." kata itu selalu ku ucapkan jika memakan atau meminum sesuatu yang tak layak,atas kebesaran Tuhanku aku jarang merasakan sakit perut.
Setelah minum aku pun melanjutkan rencana ku,kali ini aku harus melewati taman untuk bisa menuju kearah gerbang.
Tap Tap Tap.
Bunyi langkah kaki seseorang yang mendekat kearah ku,seketika itu akupun bergegas berlari dan bersembunyi dibalik pohon mangga besar.ternyata dua orang yang berlain jenis sedang berjalan kaki dengan mesranya menggunakan pakaian olah raga.
"Haha akhirnya kita akan terbebas dari hutang pa tanpa menjual rumah dan mobil kita pa." celetuk bibiku tersenyum puas sambil menggandeng lengan pamanku.
"Selain hutang lunas papa akan dinaikan jabatan,dan gaji papa naik pesat." ucap pamanku senang.
"Beneran pa,kalau gitu uang belanja mama naik dong pa." ujar bibiku dengan antusias.
"Iya sayang,nanti papa belikan mama tas keluaran terbaru dan juga kasi uang yang banyak untuk istri tercinta ku ini" balas pamanku sambil mengecup punggung tangan bibi ami.
"Terima kasih sayang ku." bibi ami mengecup pipi pamanku.
Aku yang melihat dan mendengar hal itu merasa sedih,tanpa terasa air mataku jatuh tanpa di minta,aku tak mengerti mengapa paman sejahat itu padaku?padahal harta peninggalan orang tuaku telah dirampasnya dan sekarang aku masih dimanfaatkannya, sungguh tidak berprikemanusiaan.
"Paman,bibi.kenapa kalian sejahat ini?apa yang pernah keluargaku lakukan sehingga kalian berbuat seperti ini padaku." gumam key dengan lirih.
"Ayo sayang kita masuk,papa ingin segera mandi karena badan papa udah lengket karna keringat." ajak paman arnot sambil menggenggam tangan istrinya.
"Pa,kok mama merasa ada yang lihatin kita ya?." ujar Ami sambil menoleh ke kanan dan ke kiri,key segera mungkin menyembunyikan diri di balik pohon mangga,agar tidak ketahuan.
"Mana ma,gak ada mungkin hanya perasaan mama saja.orang gak ada siapa siapa." seru arnot sambil mengamati sekeliling taman itu.
"Mungkin saja,ayo pa masuk.mama juga mau mandi,lalu kita sarapan." ajak Ami melupakan pembicaraan tadi.
"Ayo." balas arnot.
Key bernafas lega karena dia tidak ketahuan,saat dia bersembunyi tadi luka nya tidak sengaja tersenggol batang pohon,sehingga key merasakan perih di siku kiri nya,ternyata luka key berdarah.
Key merasa sakit yang amat perih,membuat ia duduk berjongkok mengambil beberapa daun mangga yang jatuh dan menempelkan kepada lukaku.berharap perih yang dia rasa segera menghilang.
"Hiks hiks hiks seandainya bunuh diri itu di ijinkan dalam agama mungkin aku telah melakukannya sejak lama." gumam key menangis menahan perih dan sakit hati yang di alaminya.
"apakah kalian melihat anak kalian di dunia ini,lihatlah ia menderita.tidak ada yang melindungi,membela.saat ia dipukul,dicaci maki.lihat lah hiks hiks,apa kalian tidak sedih? jika ia bawa key bersama kalian hiks hiks." Teriak key sambil mendongak ke atas,dia sedang protes karena orang tua nya yang meninggal kan nya tanpa membawa nya.
"Key jangan pikiran yang tidak tidak,ok.Lo wanita kuat Lo pasti bisa kabur dari sini percayalah tuhan itu tidak tidur." gumam key setelah sadar apa yang dia ucap kan tadi, serta menyemangati diri sendiri.
"Ya Allah maaf kan hamba yang hilaf berkata seperti tadi,astaghfirullah." ujar key sambil berdiri,key mulai melanjutkan perjalanannya.
"Semoga di perjalanan aku tidak ketemu siapa pun,aku berharap bisa keluar di sini,tuhan aku yakin kamu selalu bersama hamba mu,beri kemudahan untuk hamba kabur dari sini." doa key meminta pertolongan kepada yang maha kuasa.
selama perjalanan menuju gerbang,banyak rintangan yang key lewati.seperti saat ini key tengah sembunyi karena ada satpam yang sedang menelpon,membuat key menghentikan perjalanan nya menuju gerbang.
"Is pak satpam nya kok lama banget sih,bisa berkarat jika aku terus bersembunyi seperti ini,mana rumputnya kering lagi.pasti kotor,bisa bisa luka ku infeksi karena tekena debu ini." keluh key melihat pak satpam yang sedang menelpon seseorang.
"Ah kamu bisa saja dek,buat hati saya berbunga bunga.kapan kita ketemuan?Abang udah rindu ni." key mendengar samar samar pembicaraan satpam itu.
"Pantas saja lama ternyata pak satpam sedang mabuk asmara toh,ayolah cepet telepon nya.jika seperti ini terus paman bisa mengetahui jika aku kabur dari gudang." gumam key sedikit cemas.
Tak lama pak satpam memasukan handphone jadul nya kedalam saku,hal itu membuat key bernafas lega akhirnya pak satpam,setelah memastikan pak satpam itu hilang dari pandangan nya key segera beranjak dari persembunyiannya.
"Bismilah semoga kali ini tidak ada hambatan,semoga aku tidak ketemu penghuni di rumah ini lagi." doa key sebelum melanjutkan misinya.
Key mematung Kerena tiba ada sebuah tangan memegang pundak nya, seketika itu key terkejut disertai gugup yang luar biasa.dalam benaknya dia bertanya tanya.
"Apakah aku ketahuan jika ia habislah aku dihukum paman,ya Allah tolong hamba mu ini." sambil menggigit bibir bawahku
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!