NovelToon NovelToon

Twince LA

Twince LA

Jakarta Selatan

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.15 pagi, dimana suasana kediaman Tuan Muda Ardi Wijaya sudah terlihat sangat ramai, karena si Kembar LA sudah membuat ricuh di pagi hari. Si kembar yang akan melakukan Masa Orientasi Siswa (MOS) pertamanya di salah satu Sekolah Menengah Atas terfavorit di Jakarta Selatan yaitu SMA SATYA, yang tak lain dan tak bukan adalah SMA milik keluarganya sendiri.

***

Kamar LA

Krrriiiiinggg…… Suara alarm si kembar sudah bunyi sejak 15 menit yang lalu.

“Aaaaaa…. Tishaaaa… kita kesiaaangan” teriak Tikha kepada kembarannya itu karena melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.15 WIB.

“Astaga Tikha, kenapa engga bangunin aku. Aelah aku mandi dulu” ucap Tisha buru-buru sambil melangkah cepat ke arah kamar mandi.

Tikha yang melihat itupun seperti biasa hanya menggelengkan kepalanya saja.

“Tikhaaaa… Tali sepatu aku dimana?” tanya Tisha kepada kaka kembarnya Tikha.

“Yaa.. aku engga tau (Sambil memasang muka kesal) 'kan aku kemarin udah bilang, beresin sepatu kamu!” gerutu Tikha kepada sang adik kembarnya itu. Tikha pun ikut mencari tali sepatu Tisha, setelah dirinya merapihkan rambutnya dengan menguncir satu dengan menggunakan pita berwarna merah.

Yaa.. MOS kali ini, anak baru di perintahkan untuk memakai ikat rambut berwarna merah dan juga kaos kaki yang berbeda-beda.

“Kamu siapin aja yang lain, biar aku yang siapin sepatu kamu!” titahnya dengan nada kesal.

“Oke bos” jawab Tisha tanpa dosa dan tanpa melihat ke arah kembarannya bahwa Tikha sudah memasang muka kesal.

Tikha pun merapihkan sepatu sang adik, sedangkan Tisha, dirinya merapihkan rambutnya yang di kuncir sama seperti Tikha. Bedanya, jika Tikha menyisakan sedikit rambutnya di pinggir dan menggunakan poni, jika Tisha menghabiskan semua  rambutnya untuk di kuncir dan tidak menggunakan poni, serta melipat tangan bajunya sedikit seakan menegaskan bahwa dirinya adalah Tisha satu-satunya si gadis tomboy di keluarga Ardi Wijaya, dan tak lupa pula Tisha memakai jam tangan kesayangannya yang diberikan oleh sang daddy tampannya itu dan juga gelang pemberian dari pria masa lalunya, yang sampai sekarang masih dipakai dan terlihat masih bagus karena Tisha sangat merawat gelang tersebut.

Setelah selesai, Tisha memakai sepatu dan mengambil tas nya untuk keluar dari kamarnya “terimakasih Ka udah rapihin sepatu aku, sayang deh” ucapnya kepada Tikha.

“Hem” deheman Tikha.

Tikha dan Tisha pun turun bersama dan berjalan ke arah meja makan untuk sarapan.

***

“Selamat pagi everybody” ucap Tikha seperti biasa.

“Pagi twince” jawab si sulung Kalan.

Si sulung Kalan pun sudah siap dengan baju Almamater kebanggaannya itu, karena dirinya adalah ketua Osis di sekolahnya dan sekolah si kembar, karena si kembar akan satu sekolah dengan sang kakak.

Kalan yang melihat adiknya pun terkekeh kecil, sang adik tomboy langsung menatap horror kepada kakaknya itu “apa kakak malah ketawa-ketawa? Emang ada yang lucu?” tanyanya.

“Engga” jawabnya santai.

“Bohong ya?” tanya Tikha.

“Engga juga” jawabnya.

“Ohh, kalau gitu bilang aja kalau kita cantik” kata Tikha.

Mendengar penuturan sang adik feminimnya Kalan pun tertawa “hahahaha… Ya ya ya ya benar kalian memang cantik, kalian saaaaaangat amaaaat cantik” pujinya dengan sedikit terselip nada ledekan untuk adik kembarnya.

Kedua adik kembarnya pun hanya mencebikan bibirnya saja. Dan kemudian duduk sambil menyantap nasi goreng yang sudah disiapkan oleh sang mommy.

Memang setiap pagi sang mommy akan menyiapkan sarapan untuk keluarganya, dibantu oleh asisten rumah tangganya yang sudah bertahun-tahun bekerja dengan mereka.

“Selamat pagi anak-anak daddy” sapa sang Daddy yang baru turun dari kamarnya diikuti oleh sang mommy.

“Pagi dad, pagi mom” jawab mereka berempat secara serempak.

Daddy dan mommy duduk untuk ikut sarapan dengan mereka. Seperti biasa sang daddy akan diperlakukan sangat istimewa oleh sang istri, maka dari itu setelah Adin menyiapkan sarapan untuk keluarganya, dirinya langsung kembali ke kamar untuk menyiapkan keperluan sang suami yang masih seperti bayi, ya bisa dibilang bayi besarnya mommy hehe. Tetapi itu lah yang membuat keharmonisan mereka sampai sekarang masih selalu ada, dan rasa sayang yang dimilikinya semakin menambah.

“Kalian berangkat naik mobil sendiri atau diantar sopir?” tanya daddy kepada anak kembarnya.

“Di antar sopir aja deh dad, soalnya kita masih anak baru” jawab Tisha dan diangguki oleh sang daddy. Jangan tanyakan Kalan, karena Kalan akan menggunakan motor sport kesayangannya.

“Mom dad, kakak berangkat duluan ya” pamitnya kepada kedua orang tuanya.

“Hati-hati ya sayang” kata sang mommy.

“Iya mom. Cup” ciumnya kepada sang mommy.

Ardi yang melihat itu pun langsung menatap Kalan dengan horror “KALAN!” Sentaknya. Karena Ardi tetap tidak mau berbagi sang istri walaupun itu kepada anaknya.

Dan Kalan yang sudah terbiasa dengan hal itu hanya terkekeh sambil melanjutkan perjalanannya “Assalamualaikum” ucapnya.

“Wa alaikum salam” jawab sang mommy.

Setelah kepergian sang anak sulung tak lama si kembar dan si bungsu pun ikut berpamitan kepada kedua orang tuanya dan begitu pula dengan suami tercintanya.

***

SMA SATYA

Turunlah si kembar dari mobil keluarganya “Ca, ko pada ngeliatin kita kaya gitu ya?” bisik Tikha kepada Tisha ketika melihat beberapa siswa dan siswi melihat ke arahnya dengan tatapan melongo. Siapa yang tidak melongo, ketika ada mobil mahal yang masuk ke dalam parkiran sekolahnya, walaupun SMA SATYA adalah sekolah terelit dan terkenal akan siswanya yang kaya raya, sering membawa kendaraan mewah tapi tetap saja untuk yang membawa kendaraan yang sangat mewah atau bisa dibilang Limited edition seperti Tikha dan Tisha bisa dihitung berapa jumlahnya.

“Kita salah pake mobil, Kha” jawabnya dengan berbisik juga. Tikha pun melirik ke arah mobil yang di bawa oleh pak supir.

Tikha pun menepuk jidat nya “iya bener, besok mah jangan bawa mobil yang ini deh”

Tisha pun mengangguk “ayo kita masuk, nanti kakak marah kalau kita telat, sebentar lagi kayanya bel akan bunyi” ucap Tisha sambil melihat ke arah jam yang ada di pergelangan tangan kirinya.

Tikha pun mengangguk dan menjawab “iya”

“Pak, kita masuk dulu ya” kata Tikha kepada supir pribadinya.

“Baik non” jawab pak supir.

Pak supir yang sudah melihat kedua nona mudanya masuk pun kembali meninggalkan sekolah si kembar.

***

Di ruang OSIS

“Lan, Lan” panggil Miko.

“Apa?”

“Twince jadi pusat perhatian” bisiknya, karena di Ruang Osis masih ada pengurus yang sudah siap menjadi panitia acara MOS hari ini yang berjalan selama 3 hari.

Kalan yang mendengarnya pun melongo “gimana tadinya?”

“Bawa mobil yang Limited edition”

“Astaga” katanya sambil menepuk keningnya.

“Terus sekarang gimana?”

“Udah aman” jawabnya dan diangguki oleh Kalan.

MIKO MASPURA adalah anak tunggal dari pasangan Nicholas dan Mei, yang belum tau sama Nicholas kalian bisa baca dulu ya kisah daddy Ardi dan mom Adin di “Hadirnya Orang Ketiga” biar ngerti hehe. Kita kembali ke Laptop ya hehe…

“Ayo kita ke lapangan” ajak Kalan kepada para panitia lainnya.

Semua panitia pun menganggukan kepalanya dan berdiri dari tempat duduknya masing-masing.

SMA SATYA

Setelah sampai di lapangan, Kalan pun mengambil microfon yang sudah disiapkan untuk membuka acara Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMA SATYA.

“Ya ampun, itu kakak ketua Osisnya ya? Ganteng banget!!” ucap mahasiswi yang berada di sebelah tisha.

Tisha yang mendengarnya pun mencebikkan bibir nya “ganteng dari mananya, oh Tuhan. Itu tu cowo yang super duper nyebelin banget sumpah deh engga boong” jawab Tisha dalam hati.

Begitu pun dengan Tikha “kayanya kakak jadi cowo inceran banyak cewe nih” gumam Tikha dalam hati.

Setelah Kalan selesai dengan sambutan dan juga membuka acaranya. Kini para calon siswa dan siswi SMA SATYA terbagi kedalam beberapa kelompok.

“Baik, disini saya akan membagi kalian menjadi beberapa kelompok beserta dengan penanggung jawabnya…

Kelompok 1\= Erasma Azkia Arayan

Sintia

Egi

Firman

Nada

Nadia

Oki

Hendra

Naomi Intan

Salsadila

10.Putra Kenan

Kelompok 2 \= Gema Putra Dermawan

Latisha Elenora Prasetya

Sailendra Saputra Wijaya

Amanda

Firdaus

Niko

Elvana Syahila

Ayumi Azkia Putri

Adiba

Agaspura

10.Ivan

Kelompok 3 \= Miko Maspura

Latikha Eleaner Prasetya

Nathalio Putra Lingga

Reysha Putri Maulana

Belina

Siska Ayuningsih

Salma

Aksa

Arendra Shaquille

Gafa

10.Gelfa

Kelompok 4 \= Ardan Farizal

Lana

Claudia

Azumi

Anindya

Agatha Pricilia

Tasya Claudia

Syadad

Anggi

Fiki

10.Nugraha

Setelah Kalan selesai membagi kelompok, Kalan pun mempersilahkan kepada para PJnya agar membawa calon siswa dan siswi itu untuk brifing sebelum ke acara yang lainnya.

***

Jam makan siang pun tiba

“Ca, gimana tadi sama kelompok kamu?” tanya Tikha ketika mereka berdua sedang makan siang bersama di kantin.

“Huh, engga seru banget Kha!” dengusnya.

“Loh, ko bisa? Kenapa?”

“Pokoknya gitu Kha engga seru banget, ada siswi yang so caper sama kakak kelas, biasa lah” jawabnya dan Tikha pun mengaggukkan kepalanya.

“Kalau kamu Kha, gimana?”

“Seru dong ca, nih aku satu kelompok sama si Reysha” jawabnya sambil menggoyangkan tangannya ke arah Reysha.

“Enak dong punya temen” kata Tisha sambil mencebikan bibirnya.

“Iya dong” jawab Tikha dan Reysha bersamaan.

Mereka pun memakan makan siangnya dengan sangat lahap.

***

Di tempat lain

“Hey hey kalian tau engga, kakak PJ di kelompok gue ganteng banget tau, sumpah deh” ucap Ayumi kepada teman-temannya.

“Gantengan juga di gue” timpal Siska.

“Tapi menurut gue yang paling ganteng itu, tetep kakak ketua Osis, kak Kalan” timpal Naomi.

“Betul” jawab Salsa.

“Iya betul”

“Engga. Gue tetep Ka Gema, GEMA PUTRA DEMAWAN” kata Ayumi dengan tegas.

“Ya ya ya ya ya gimana elo aja deh ya, Yum” kata Salsa, yang memang tidak mau berdebat dengan Ayumi.

“Eh gue satu kelompok loh sama si kembar itu, tapi kalau engga salah yang di kelompok gue nama panggilannya Tikha deh” kata Siska.

“Eh iya bener tau, gue juga satu kelompok sama Tisha itu loh kembarannya Tikha. Ngeselin banget sumpah, jutek lagi” Kata Ayumi.

“Iya kah?” tanya Naomi.

“Iya Nomnom, ih pokoknya ngeselin banget” jawab Ayumi.

“Tapi gue perhatiin ya, cowo di kelompok gue pada merhatiin mereka tau” jawab Salsa.

“Iya tuh bener-bener” timpal Naomi.

“Padahalkan ya, gue mah si lebih milih Tikha dari pada si Tisha itu, keliatannya Tikha baik” lanjut Naomi.

“Iya tuh bener-bener” jawab Salsa dan Siska bersamaan.

“Ah engga peduli gue, yang terpenting gue bisa dapetin ka Gema” kata Ayumi. Ketiga temannya pun hanya menggelengkan kepalanya saja, karena sudah tau dengan watak Ayumi yang seperti apa.

***

Di ruang OSIS

“Lan kayanya adik kembar lu, bakal jadi inceran sekolah kita deh di tahun ini, apalagi si Tisha damagenya itu loh” celetuk Ardan ketika di ruang panitia yang hanya ada Kalan, Miko dan juga dirinya.

Kalan yang mendengarnya pun menaikkan satu alisnya “masa iya?” tanyanya tak percaya.

Ardan pun menganggukkan kepalanya “soalnya ya tadi di kelompok gue tuh rata-rata anak cowonya pada fokus sama si Tisha, Lan”

“Nah iya bener, di kelompok gue juga cowo-cowonya pada ngomongin si kembar, Lan”

“Dan gue perhatiin ya si Gema kayanya naksir deh sama si Tisha. Soalnya gue perhatiin dari tadi si itu tuh nyuruh si Tisha mulu” lanjut Miko.

“Serius?”

“Iya”

“Gue harus awasin mereka berarti”

“Iya Lan, lu harus awasin ade-ade elu takut di pepet sama si bocah tengil” peringatan Miko.

“Kita juga bakal bantuin elo ko buat jagain si Kembar” timpal Ardan.

“Nah iya tuh bener” jawab Miko.

“Oke thanks”

“Sip. Lo ga usah sungkan begitu sama kita kaya ke siapa aja!”

“Iya iya”

“Eh, tapi belum ada yang tau 'kan tentang si kembar selain yang deket-deket sama elo aja?” tanya Ardan.

“Sejauh ini sih belom Dan, tapi gak tau deh nanti” jawabnya dan diangguki oleh Ardan dan juga Miko.

 “Udah gue mau balik lagi ke lapangan” kata Ardan.

“Oke. Sukses terus”

“Sip”

Akhirnya di ruang OSIS tinggal tersisa Kalan seorang karena kedua temannya sudah kembali ke lapangan untuk kembali melakukan acaranya.

***

Kediaman Ardi Wijaya

“Mom dad. Besok kakak dan twince izin menginap di puncak bogor untuk menyelesaikan acara MOS SMA SATYA” izin Kalan kepada kedua orang tuanya yang kini sedang berkumpul di ruang keluarga.

“Berapa malam?” tanya sang mommy.

“2 malam mom, hari minggu malam kami sudah kembali lagi” jawab Kalan. Karena Kalan yang akan bertanggung jawab atas kedua adik kembarnya itu.

“Mommy dan daddy mengizinkan kalian, tapi Kalan kamu harus menjaga kedua adikmu itu”

“Baik dad, Kalan akan menjaga Tikha dan Tisha”

“Sekarang kalian siap-siap. Besok daddy akan mengantarkan kalian ke sekolah. Jam berapa kalian akan berangkat?”

“Jam 7 pagi dad”

“Daddy akan mengantarkan kalian jam setengah 7 setelah sarapan pagi”

“Baik dad” jawab Kalan. Kalan dan twince LA pun pergi ke kamarnya masing-masing untuk merapihkan baju yang akan di bawanya besok.

***

Kamar Twince LA

“Kamu mau bawa baju apa aja sih, Kha? Ko kayanya banyak banget?” Tanya Tisha kepada kembarannya karena melihat sedari tadi, Tikha tidak ada habisnya memasukan baju kedalam tas ranselnya.

“Cuma bawa baju untuk malam, pagi dan pulang, sandal sama perlengkapan mandi aja, Ca. Loh, emang kamu udah selesai siapin buat besok?” tanya Tikha kepada Tisha ketika baru sadar bahwa kembarannya sedang berselonjor nyaman di kasurnya sambil melihat dirinya yang sedang menyiapkan pakaian untuk besok.

Tisha pun mengangguk “udah” jawabannya singkat.

Mendengar jawaban Tisha, Tikha pun melihat ke arah tas sang adik, Tikha mengerenyitkan dahinya ketika melihat tas ransel Tisha yang kecil tidak sebesar dirinya “kamu bawa apa aja emang, Ca?” Tanyanya dan membuka tas milik sang adik.

Tikha semakin penasaran ketika Tisha tidak menjawab pertanyaannya “loh” Melongo Tikha ketika melihat isi tas sang adik yang hanya berisi celana jeans, kaos lengan panjang dan satu sweater.

Tisha, Ayumi & Elvana

Tikha semakin penasaran ketika Tisha tidak menjawab pertanyaannya “loh” Melongo Tikha ketika melihat isi tas sang adik yang hanya berisi celana jeans, kaos lengan panjang dan satu sweater.

“Kenapa?” tanya Tisha dengan santainya.

“Kamu cuma bawa ini aja, Ca?” tanya Tikha dan diangguki oleh Tisha.

Tikha yang melihatnya pun hanya mampu menggelengkan kepalanya saja “yaudah biar aku aja yang siapin” katanya.

“Eh eh jangan di tambahin lagi Kha, ini juga udah cukup” tahan Tisha.

“Engga Tisha, ini itu engga cukup, masa nanti malem kamu mau pake baju yang pagi lagi sih”

“Emangnya kenapa?”

“Bau Ica, gatel juga”

“Engga bakal Ika”

“Pokoknya udah diem aku aja yang siapin!”

“Yaudah deh”

Tikha pun membuka lemari pakaian Tisha dan mengambil satu baju serta satu celana jeans lagi untuk Tisha pakai. Karena kebanyakan baju Tisha adalah baju lengan panjang, sweater dan jaket jeans saja yang mudah untuk di bawa pada saat camping seperti saat ini, berbeda dengan dirinya yang kebanyakan memiliki baju dress, maka dari itu dirinya pun bingung ingin membawa baju apa untuk menginap kali ini.

***

Keesokan harinya

“Kalian udah siap?” tanya sang daddy kepada ketiga anaknya itu.

“Sudah dad” jawab ketiganya kompak.

“Ayo kita berangkat” ajak sang daddy dan diangguki oleh ketiganya itu.

***

SMA SATYA

“Kalian baik-baik ya, jika terjadi sesuatu diantara kalian langsung hubungi daddy”

“Baik dad” jawab Tisha.

“Kalan jaga adik-adikmu!” perintahnya kepada Kalan.

“Siap dad” jawabnya dengan bersemangat.

Sang daddy pun pergi meninggalkan ketiganya di area parkir, sedangkan dirinya berangkat menuju kantor.

Setelah kepergian sang daddy, Kalan dan si kembar pun melangkahkan kakibya menuju lapangan utama SMA SATYA untuk berkumpul bersama dengan yang lain.

Tak

Tak

Tak

Suara sepatu dari ketiganya mampu membuat seluruh siswa dan siswi SMA SATYA melihat ke arah Kalan, Tikha dan juga Tisha. Lihatlah mereka yang melongo menatap ketiga saudara ini. Bagaimana tidak menjadi pusat perhatian, Kalan dengan gagahnya berjalan yang diapit oleh Tikha dan Tisha dengan menggunakan celana jeans dan kaos panjang yang ditutupi oleh sweater kesayangannya dan tak lupa sepatu kets warna putih dan kacamata hitam yang menambah kesan tampannya. Begitu pula dengan twince LA yang begitu sangat cantik dengan menggunakan celana jeans dan sweaternya yang hanya berbeda warna saja, jika Tikha memakai sweater berwarna pink, berbeda halnya dengan Tisha yang memakai sweater berwarna mocca, tak lupa rambut yang masih dibiarkan tergerai indah dan menggunakan kacamata hitam dan sepatu Kets berwarna pink sama persis dengan sweater yang di pakai oleh Tikha, begitupun dengan Tisha yang memakai sepatu yang berwarna senada dengan sweaternya dan tak lupa rambut yang ia selipkan di belakang topi berwarna putih nya itu.

“Gilaa!! Cantik banget si Tisha, gue harus bisa dapetin dia!” gumam Gema ketika melihat Tisha yang sedang berjalan ke arahnya.

Siswa dan Siswi sudah mengetahui bahwa si Kembar LA adalah adik kandung dari Kalan ketua Osis mereka karena kemarin saat Tisha sedang menolong salah satu calon siswi yang sedang bertengkar dengan Ayumi wanita yang sangat tidak disukai oleh Tisha kerena memang Ayumi adalah wanita yang sangat caper kepada seniornya.

Flashback On

“Maaf aku engga sengaja” ucap Elvana kepada Ayumi. Karena tadi Elvana tidak sengaja menabrak tubuh Ayumi yang hendak masuk ke toilet.

“Apa lo bilang? Engga sengaja? Kalau punya mata tuh di pake!” hardik Ayumi kepada Elvana.

“Loh (Elvana melongo melihat penuturan dari Ayumi).. Aku 'kan udah minta maaf sama kamu, kenapa kamu masih marah-marah? Lagian 'kan kamunya juga engga ada yang luka!” ucap Elvana tak kalah tingginya.

Ayumi pun mengangkat tangannya untuk menampar Elvana tapi dihalang oleh tangan Tisha yang saat itu hendak ke toilet juga.

“Turunin tangan kotor lo!”

“Siapa elo?”

“Gue temennya, lo mau apa hah?”

“Cih si tomboy yang curi perhatian ketua OSIS”

“Apa lo bilang?!”

“Dasar cewe gatel”

“Sekali lagi lo bilang” teriak Tisha sambil mengepalkan tangannya.

“DASAR CEWE GATEL”

Plak

Satu tamparan lolos di muka mulus Ayumi.

“Elo!” tunjuk Ayumi kepada Tisha.

“Apa?!”

“Hey ada apa ini ribut-ribut?” lerai Ardan yang melihat keributan yang berada di pintu masuk toilet wanita, kebetulan Ardan akan pergi keruang OSIS untuk mengambil barang yang tertinggal.

Ayumi yang melihat ada seniornya pun langsung berpura-pura mengeluh kesakitan karena tamparan yang tadi di layangkan oleh Tisha.

“Aduh duh ka pipi aku ini sakit banget, abis di tampar sama Tisha” adunya dengan suara yang sengaja di lirih-lirihkan dan memegang pipi yang tadi di tampar oleh Tisha. Sebenarnya Ayumi memang merasa sakit dengan tamparan Tisha tapi tak seberapa dari pada malunya yang besar. Bagaimana tidak malu? Pasti jelas malu ah, bisa-bisanya seorang Ayumi di tampar oleh wanita lain.

Ardan yang mendengar itu pun melototkan matanya dan melihat ke arah sang adik sepupunya itu untuk meminta jawaban. Tisha yang mengerti arti tatapan dari Ardan pun menjawab “ya, saya yang menampar dia” jawab Tisha dengan santainya.

Ardan semakin dibuat melongo dengan apa yang dia dengar, “emang adiknya si Kalan nih yang begini, engga ada takut-takunya” gumamnya sambil menggelengkan kepalanya.

“Kalian bertiga ikut saya!” tegasnya.

“Baik” jawab Elvana dan Ayumi bersamaan tidak dengan Tisha yang hanya menjawab dengan anggukan kepalanya saja.

***

Di ruang OSIS

Terlihat sudah ada Kalan yang sedang berdiri di hadapan Tisha, Elvana dan juga Ayumi. Sementara Ardan sudah kembali ke lapangan untuk melanjutkan acara yang sedang berlangsung.

Kalan menajamkan pandangannya ke arah Tisha, sedangkan yang di pandangnya biasa-biasa saja seperti tidak memiliki salah sama sekali.

“Ada yang bisa menjelaskan dengan apa yang sudah terjadi?!” tanya Kalan dengan tegas.

Hening tak ada jawaban dari siapapun. Kalan pun kembali mengeluarkan suaranya “apa ada yang bisa menjelaskan? Jika tidak ada yang bisa menjelaskan saya akan memberikan hukuman berat kepada kalian!”

“Saya ka” jawab Ayumi mengacungkan tangannya.

“Silahkan”

“Tadi saya kan mau ke toilet ka, terus tiba-tiba aja dia nabrak saya (menunjuk kearah Elvana), tentu saya engga terima tiba-tiba di tabrak sama dia. Eh engga lama ada dia (menunjuk kearah Tisha) datang jadi so pahlawan terus tampar saya” jelasnya yang sedikit di karang olehnya.

Tisha yang mendengarnya pun menaikkan satu alisnya karena merasa aneh dengan apa yang di katakan oleh Ayumi.

“Engga gitu ka. Itu bohong!” timpal Elvana.

“Engga, itu bener ka” timpal Ayumi.

“Bohong ka!”

“Bener ka”

“Bohong”

“Bee…”

“Diaaam!!” lagi-lagi Kalan mengeluarkan suara tegasnya yang membuat siapa saja yang mendengarnya akan merasakan merinding karena seram.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!