NovelToon NovelToon

VOF (The Legend Of Spear Master)

semua hancur

"Maaf, hari ini kita putus," sebuah kalimat yang sama sekali tidak Reyhan sangka akan ia dapatkan pada hari itu, sebuah hari di mana seharusnya menjadi salah satu hari paling membahagiakan baginya. Pasalnya, pada hari itu ia berencana menyampaikan niatnya kepada orang yang paling dia cintai, untuk segera bertemu dengan orang tua si perempuan.

Namun semua itu tinggal hanya sebuah khayalan semata. Bahkan hadiah yang telah ia persiapkan dari lama sama sekali tidak diterima oleh Ana, nama dari sang perempuan tersebut.

"Kenapa?" tanya Reyhan, yang sebenarnya tidak terlalu mengerti alasan kenapa ia diputuskan mendadak seperti ini. Pasalnya, mereka telah menjalin hubungan selama 2 tahun tanpa ada tanda-tanda bahwa mereka memiliki masalah satu sama lain.

"Beberapa bulan yang lalu di sebuah permainan, aku bertemu dengan sosok laki-laki mapan yang siap untuk membahagiakanku, yang aku harap dapat menjalin hubungan serius dengannya. Jadi, mulai besok kau tidak perlu datang lagi ke kafe karena aset dan tempat itu telah aku jual kepada sebuah guild untuk dijadikan base camp," ucap Ana. Setelah itu, ia langsung meninggalkan Reyhan yang sama sekali tidak percaya dengan alasan yang diberikan padanya.

"Lagi-lagi game!" ucap Reyhan. Kemudian ia tertawa terbahak-bahak. "Seberapa besar kau akan terus mengganggu hidupku..." gumamnya sambil terus menertawai kehidupannya yang sangat kacau ini.

Selama 5 tahun terakhir, perkembangan teknologi virtual sedang berkembang secara drastis, terutama saat muncul sebuah game yang mengusung tema Virtual Reality. Bahkan salah satu jargon mereka yang terus menggema kala ini merupakan sebuah terobosan dengan menciptakan sebuah konsep dunia baru.

Yang awal kemunculannya langsung mengguncang dunia, bahkan ada beberapa orang yang berspekulasi bahwa tidak ada orang di dunia ini yang tidak membicarakannya. Namun berbeda dengan orang kebanyakan yang sangat ingin menikmati bagaimana dunia kedua itu berjalan.

Itu semua terjadi karena masa lalu, saat Reyhan masih sekolah ia begitu tergila-gila untuk terus bermain game, terutama sebuah game yang bertema MMORPG, sehingga ia terus menghabiskan waktunya untuk bermain game. Dampak dari hal tersebut ia bahkan harus rela tidak lulus dari jenjang sekolah menengah atas.

Dan terakhir, ia harus diacuhkan oleh keluarganya sendiri karena perilakunya yang tidak bisa lepas dari game-game yang ada di sekitarnya. Dan sekarang, setelah ia berusaha meninggalkan game-game yang biasanya menghancurkan hidupnya, ia harus kembali menelan pil pahit, karena satu-satunya orang yang dianggap paling mengerti tentang dirinya malah diambil oleh sebuah hal yang saat ingin dihindari saat ini.

Siapa yang tidak akan merasa putus asa saat mengalami saat seperti itu, bahkan berbagai kegiatan yang dilaluinya pada saat itu terasa hambar. Reyhan benar-benar tidak terima dengan keadaan yang menimpanya pada saat itu.

Ia bahkan memutuskan untuk mengurung diri dalam kamar selama beberapa hari hingga ia membuat kesimpulan untuk tidak boleh terlarut dalam keadaan yang menimpanya sekarang ini.

"Kalau memang kau tidak bisa lepas dariku, maka kupastikan aku akan kembali datang kepadamu," ucapnya sambil melihat benda yang bernama grosir. Benda tersebut merupakan perkembangan dari VR yang sebenarnya.

Walaupun itu masih versi paling lama, namun itu masih dapat digunakan. Reyhan bisa mendapatkan hal tersebut karena ia merupakan salah satu dari orang yang beruntung untuk menjadi beta tester sebelum game itu dirilis kurang lebih dua tahun yang lalu.

Dan Reyhan pun dulu bersedia untuk menjadi beta tester itu karena ia mendapatkan bayaran yang lumayan setimpal, dan memang jiwa gamer yang ada dalam dirinya tidak bisa menolak saat ditawari dengan hal seperti itu.

Dan itu menjadi terakhir baginya untuk menjadi seorang gamer sejati, ia saat itu digaji selama satu bulan untuk melihat bagaimana perkembangan dari gamenya.

Saat ia mengenakan helm tersebut untuk asik dalam permainan, perasaan nostalgia langsung ia rasakan. Walaupun ia sedikit merasakan kekecewaan saat mengetahui kalau ia tidak lagi dapat melanjutkan karakter yang telah ia usahakan bangun sebelumnya.

Beberapa penjelasan untuk para pemula dapat terdengar jelas di telinga Reyhan karena ia penasaran tentang apa yang berubah selama beberapa tahun ini. Ia terus memperhatikan pesan-pesan tersebut.

"Welcome to Vernata of Fantasia."

[Akan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia secara otomatis.]

[Proses analisis data sedang dilakukan...]

{Proses selesai, silakan pilih ras yang akan Anda gunakan.}

Saat pemilihan ras yang akan dia ambil dalam game ini, Reyhan sedikit mengalami pusing. Tentu pilihan terbaik adalah menjadi manusia karena mereka tidak perlu beradaptasi dengan tubuh baru yang akan dia dapatkan nantinya. Entah kenapa ia langsung teringat apa yang telah ia lakukan saat menjadi beta tester dalam permainan ini. Sehingga untuk mengambil ras yang sama dengan apa yang ia ambil dahulu membuatnya sedikit ragu.

Setelah pertimbangan yang sangat matang, ia memutuskan untuk memilih menjadi seorang Elf. Di luar itu, Elf adalah ras yang paling menyerupai manusia dalam game tersebut. Untuk beberapa alasan, Reyhan berpikir bahwa ia dapat bermain sesuai dengan harapannya saat memilih ras Elf sebagai pilihan utamanya.

"Aku hanya bisa berharap untuk tidak terlalu banyak orang yang akan memilih ras ini," gumamnya setelah melihat banyaknya tempat di mana mereka dapat memulai di dalam permainan. Banyaknya tempat untuk para Elf dapat menandakan bahwa ras Elf saat ini sedang banyak peminat sehingga perkembangan mereka lumayan banyak seperti ini.

Walaupun tentunya mereka sama sekali tidak dapat mengalahkan popularitas dari orang-orang yang berusaha menjadi manusia atau bestman, karena kedua ras tersebut sangat mendominasi sehingga akan lebih banyak peluang untuk berkembang saat mereka memilih ras tersebut.

Itu juga tidak lain karena ras manusia dan bestman memiliki lebih banyak variasi job yang tersedia sehingga tidak terlalu khawatir saat mereka memilih ras tersebut. Reyhan sempat memiliki pikiran untuk menjadi seorang bestman, karena ras tersebut sangat sempurna bagi Reyhan yang ingin bermain dan tidak ingin menunjukkan dirinya yang sebenarnya.

Namun ia membatalkan hal tersebut setelah ia mengambil kesimpulan jika saat di dalam permainan itu nanti ia hanya akan bermain sebagai seorang Archer.

Untuk masalah memilih tempat, Reyhan sama sekali tidak banyak memikirkannya. Ia juga tidak menduga bahwa beberapa tempat yang ada di daftar tersebut telah ia datangi sehingga tidak terlalu sulit untuk melakukan pilihan seperti itu.

Tidak membutuhkan waktu lama sehingga ia langsung dikirim ke tempat di mana ia inginkan. Salah satu hal yang langsung ia cek adalah bagaimana penampilannya dengan menggunakan ras Elf.

"Mungkin aku terlalu berharap banyak," terdengar sedikit kecewa setelah melihat penampilannya di pantulan air yang ada di dekatnya.

Penampilan para Elf pada dasarnya mengambil dasar dari orang-orang yang ada di Eropa sana sehingga saat Reyhan, yang pada dasarnya konon memiliki nenek moyang yang merupakan orang Eropa, ia masih terlihat cocok dengan penampilan tersebut, walaupun itu sama sekali tidak merubahnya menjadi semakin tampan.

Setidaknya, itu baginya. Ia hanya tidak sadar bahwa beberapa orang yang ada di sekitarnya terus memperhatikan Reyhan dengan rasa takjub karena merasa bahwa laki-laki tersebut terlihat sangat tampan.

Dengan rambut kuning keemasannya, tubuh yang sangat putih, dengan muka yang sangat sempurna ditopang dengan hidung yang tidak terlalu mancung dan mata yang tidak terlalu bulat membuatnya terlihat sangat sempurna, terutama bagi para Elf yang ada di sekitarnya.

Tapi sepertinya Reyhan masih belum mendapatkan kesempatan untuk menjelajah tempat ini lebih jauh karena ia merasakan kalau saat ini ada seseorang yang sedang menekan bel rumahnya, sehingga mau tidak mau ia harus mengecek siapa yang sebenarnya datang berkunjung pada hari di mana ia masih galau karena diputuskan oleh pacarnya.

Dengan perasaan jengkel dan sedikit perasaan terpaksa, ia berusaha untuk mencari tahu siapa yang sebenarnya berkunjung pada hari di mana ia masih merasa galau karena diputuskan oleh pacarnya. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat orang yang sama sekali tidak pernah ia temui kembali muncul di hadapannya

musibah

sebelum membuka pintu reyhan sedikit memperjelas siapa yang datang mengunjunginya, "Siapa?" ucap Reyhan secara sepihak karena ia sama sekali tidak mengenali orang yang ada di depan pintu. Setelah ia perhatikan lagi, orang itu merupakan seorang pengantar paket. Reyhan sedikit bingung, pasalnya ia sama sekali tidak ingat bahwa ia pernah memesan suatu barang.

Reyhan pada saat itu berusaha memperjelas bahwa ia sama sekali tidak pernah memesan barang apa pun, tapi kurir itu sendiri sangat ngotot kalau alamat yang ada di paket tersebut mengarah ke tempat ini, apalagi nama yang ada di dalamnya masih benar, bahwa itu adalah nama Reyhan.

Setelah berdebat selama beberapa saat, akhirnya Reyhan mengalah dan membiarkan paket tersebut disimpan di rumahnya. Lagian, ia tidak perlu membayar apa pun untuk kedatangan paket itu.

Reyhan berniat untuk menyimpan paket itu untuk sementara waktu, takutnya memang paket tersebut salah kirim sehingga jika nantinya ada masalah dengan pemilikannya, Reyhan sama sekali tidak perlu repot.

Pada dasarnya ia memiliki pilihan untuk mengirim paket tersebut kembali ke pengirim, namun setelah ia bertanya kepada si kurir, ia sama sekali tidak mendapatkan jawaban tentang nama dari orang yang mengirim barang tersebut kepadanya. Sehingga satu-satunya cara yang ada di kepalanya saat ini adalah untuk menyimpan barang tersebut untuk sementara waktu sampai ia mendapatkan nama dari orang yang mengirimkan barang tersebut kepadanya.

Setelah itu, moodnya untuk kembali bermain permainan benar-benar telah runtuh. Ia lebih memutuskan untuk berjalan-jalan di luar, karena memang selama beberapa hari semenjak ia diputuskan oleh pacarnya, ia sama sekali tidak pernah keluar dari tempatnya itu.

Ia telah memutuskan bahwa walaupun ia sudah kembali bermain game, ia masih akan berusaha untuk mencari sebuah pekerjaan yang layak, walaupun itu mungkin sedikit sulit dengan ijazah SMA yang dimilikinya saat ini. (Ijazah tersebut adalah ijazah Paket C yang berasal dari pemerintah.)

Sehingga saat ia jalan-jalan di sekitar tempat tinggalnya, ia juga terus berusaha mencari beberapa lowongan pekerjaan. Dengan hoodie merah andalan yang sering ia kenakan, ia mulai berjalan-jalan di sekitar sambil melihat bagaimana pemandangan kota di mana ia tinggal.

"Kota ini semakin hari semakin padat saja," komentarnya saat melihat kepadatan para pengguna jalan yang ada di sekitarnya. Makassar adalah salah satu kota terpadat yang ada di Indonesia, dan di situlah ia berasal, kota dengan segudang sejarah yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. Kota ini mungkin tidak sepadat ibukota, namun karena ia juga merupakan salah satu dengan perkembangan ekonomi terbaik di Indonesia, menjadikannya kota yang cukup diperhatikan oleh dunia. Terutama sering menjadi tempat transit bagi mereka yang mendatangi berbagai pulau-pulau lain di Indonesia bagian timur.

Saat berjalan-jalan seperti ini, Reyhan terus memikirkan apa yang harus ia lakukan supaya dapat bertahan hidup di Kota yang keras ini.

Saat sedang asyik melamun tentang hidup, ia tiba-tiba melihat seorang anak yang sedang menyeberang, tampaknya tidak menyadari bahwa saat ini lampu lalu lintas masih hijau. Kepadatan lalu lintas yang sangat padat tentu akan sangat berbahaya bagi anak tersebut jika di biarkan.

Reyhan dengan refleks yang sangat baik langsung berlari untuk menyelamatkan anak tersebut, tapi sepertinya aksi Reyhan itu sedikit terlambat. Ia berhasil menangkap anak itu, namun tidak berhasil menariknya ke tempat yang lebih aman.

Saat ia berusaha menjauh, ia sudah melihat sebuah mobil yang melaju cukup kencang ke arah mereka. Melihat hal tersebut, ia segera melakukan improvisasi dengan memeluk anak tersebut untuk menghindari benturan yang lebih parah.

Karena yang ada di pikiran Reyhan saat itu, jika ia tidak bisa selamat, setidaknya ia bisa menyelamatkan anak ini dari bahaya yang akan datang. Walaupun mungkin Reyhan akan terluka, ia sudah pasrah akan hal itu. Yang mungkin bisa disesalinya kalau ia benar-benar mati adalah mengapa ia harus tertabrak mobil seperti ini.

"Kenapa ini malah seperti cerita-cerita Jepang yang ujung-ujungnya malah akan ke isekai ke tempat yang lebih jauh nantinya," gumamnya seolah menjadi pengiring bagi mobil tersebut menabraknya dengan keras. Ia tidak lagi mendengar apa-apa, beberapa suara teriakan sempat ia dengar sebelum ia kehilangan kesadaran.

Semua orang yang ada di sana sangat kaget dengan kejadian yang berlangsung sangat cepat tersebut, terutama keluarga dari anak yang ada di sana. Pasalnya, tabrakan tersebut sangat keras. Mereka langsung berlari untuk melihat keadaan anaknya.

Dan saat itu, entah itu keajaiban atau bagaimana, anak yang mereka khawatirkan berhasil selamat walaupun tubuhnya masih ada beberapa lecet karena terseret saat kecelakaan terjadi.

"Sedangkan kondisi Reyhan saat itu sudah terlihat sangat memprihatinkan, tubuhnya sudah bermandikan darah, dan sepertinya ia juga sudah tidak sadarkan diri.

"Woy, tanggung jawab doang," teriak seseorang yang sadar tentang keadaan Reyhan yang pada saat itu sudah sangat parah, sedangkan keluarga si bocah masih terus mengecek bagaimana keadaan anaknya. (Indonesia ni bos, pukul dulu baru tanya kemudian.)

Melihat keadaan yang seperti itu, beberapa warga juga sudah berniat untuk memukul ibu anak itu karena berkekat kelalaiannya terjadi sebuah kecelakaan seperti ini.

"Maafkan kami, tapi tolong bantu kami untuk membawa pemuda itu ke rumah sakit terlebih dahulu. Untuk masalah selanjutnya, kami akan bertanggung jawab dengan apa pun yang terjadi, baik itu kepada mobil yang ada atau pemuda yang sudah menyelamatkan anak kami," ucapnya sambil memperlihatkan sebuah kartu nama. Hal ini membuat semua warga yang ada di sana lansung diam karena mereka sangat percaya dengan orang tersebut karena ia adalah salah satu orang yang terkenal di Indonesia.

Sebuah kartu nama itu langsung merubah segalanya, beberapa orang langsung membantu untuk menyelesaikan masalah yang ada di sana.

Setelah beberapa hari di salah satu rumah sakit terbesar di Makassar, Reyhan yang saat itu dirawat di sana akhirnya tersadar.

"Syukurlah, aku tidak mati," ucapnya langsung bersyukur saat mengetahui bahwa ia tidak mati. Namun ia masih bingung tentang apa yang terjadi, dan salah satu hal yang paling ia takuti saat ini adalah kalau ia berada di bawah di sebuah rumah sakit mewah di mana ia mungkin tidak bisa membayar biaya dari rumah sakit tersebut.

Bahkan sekarang Rey sudah memiliki beberapa pikiran untuk segera kabur dari tempat ini. Tidak lupa ia juga mengecek bagaimana kondisi tubuhnya setelah ia mengingat bagaimana ia tertabrak. Ia sama sekali tidak kaget kalau ada beberapa bagian tubuhnya yang sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Dan memang benar, kaki kirinya yang mendapatkan benturan paling keras saat itu sama sekali tidak bisa digerakkan oleh Reyhan.

"Baru kemarin, aku kehilangan orang yang paling aku cintai, dan sekarang aku sepertinya harus menerima bahwa sekarang aku telah menjadi orang cacat," pikiran Reyhan saat itu semakin besar karena masalah seperti ini.

"Namun setidaknya kecelakaan ini sama sekali tidak berhubungan dengan Game-game itu," lanjutnya dengan sedikit menghibur diri sendiri.

Ia hanya tidak tahu bahwa anak yang ia selamatkan merupakan salah satu sponsor terbesar dalam game "Vernata of Fantasia."

Tidak berselang lama, dokter yang berjaga di rumah sakit tersebut datang membawa beberapa orang suster untuk melakukan perawatan rutin. Reyhan sama sekali tidak bermasalah dengan mereka yang melakukan perawatan seperti itu, sehingga perawatan dilakukan dengan lancar. Namun sebelum mereka pergi dari tempat tersebut, Reyhan mengajukan sebuah pertanyaan yang sedikit aneh.

"Doc, organ dalam yang ada di tubuhku tidak ada yang bermasalah bukan?"

"Iya, kami sama sekali tidak menemukan gejala apa pun di dalam sana saat kami melakukan beberapa operasi tulangmu yang patah," ucap dokter itu masih menjawab dengan baik walaupun ia sama sekali tidak mengerti kenapa Reyhan menanyakan hal seperti itu.

"Syukurlah!" ucap Reyhan dengan muka yang terlihat sangat senang.

Dengan melihat muka Reyhan yang seperti itu, membuat dokter yang ada di sana menanyakan alasan kenapa Reyhan bisa sesenang itu. Takutnya ada beberapa pemeriksaan yang terlewatkan oleh pihak dokter yang bisa membahayakan sang pasien.

"Tidak apa, Doc, saya hanya sedikit khawatir kalau saya tidak akan bisa membayar biaya rumah sakit. Kalau organ dalam saya masih aman, setidaknya itu masih bisa kuberikan sebagai ganti biaya rumah sakit yang ada," ucap Reyhan dengan senyum yang membuat semua dokter yang ada di sana sama sekali tidak bisa berkata apa-apa.

semua orang yang berada disana tidak tahu harus merespon seperti apa karena apa yang Reyhan katakan seperti sebuah bercandaan namun orang yang mengataknnya terlihat tidak terseyum seolah apa yang dia katakan adalah kebenaran.

keluarga Reyna

entah karena tahu apa yang Reyhan pikirkan dokter yang ada disana pun menjelaskan bahwa kalau segala biaya di rumah sakit ini akan di tangung oleh orang tua dari anak yang telah ia selamatkan, jadi docter yang bertugas merawatnya menyankikan reyhan untuk Fokus untuk bisa cepat pulih.

Setelah mendapatkan kabar bahwa semua biaya rumah sakit telah ditanggung, setidaknya mengurangi beberapa beban yang ada di pikirannya. Apalagi setelah ia mendapatkan kabar bahwa kelumpuhan yang ada di kakinya masih bisa di sembuhkan.

Sekarang ia tinggal menikmati waktunya saat berada di rumah sakit itu. Dengan luka yang dialaminya saat ini, ada kemungkinan bahwa ia akan berada di rumah sakit cukup lama, dan memang sudah dikonfirmasi oleh pihak dokter.

Ia sempat meminta kepada dokter yang ada di sana agar ia diizinkan untuk bermain dengan menggunakan Fulldrive. Dokter yang ada di sana telah memberikan izin, namun itu masih memerlukan waktu. Mereka masih harus melakukan beberapa pemeriksaan karena salah satu bagian tubuh Reyhan yang terbentur cukup keras adalah kepalanya.

Sehingga pihak dokter masih melakukan beberapa pemeriksaan, takutnya ada beberapa hal yang tidak diinginkan saat Reyhan nantinya akan menggunakan Fulldrive. Jadi, saat ini Reyhan hanya bisa menghabiskan waktu dengan bermain Handphone.

Dengan keadaannya saat ini, ia harus mencari beberapa informasi yang berguna, terutama masalah VOF. Karena ada kemungkinan ia akan terus berada di rumah sakit selama beberapa bulan untuk mengecek kondisinya, ia harus mencari beberapa informasi yang bisa ia manfaatkan untuk mencari beberapa rupiah dari game yang dapat membuatnya terus hidup.

Dari informasi yang ia cari di internet, ia sama sekali tidak menyangka bahwa perkembangan dalam permainan virtual sudah mencapai tingkat seperti itu. Bahkan konsep mata uang mereka gunakan di sana juga telah menjadi perhitungan dunia nyata sehingga mereka dapat berdagang dengan menggunakan uang tersebut.

"Dulu beberapa kali kudengar kalau ada beberapa orang yang menjadikan ini sebagai pekerjaan, aku tidak menyangka kalau mereka memang bekerja di dalam game itu," gumamnya sambil memikirkan beberapa ide tentang apa yang harus ia lakukan dalam VOF.

"Sepertinya aku memang harus melakukan beberapa perubahan rencana," dengan keadaannya yang sekarang, ia mungkin tidak bisa berjalan dengan normal untuk jangka waktu yang tidak diketahui. Ia harus memikirkan bagaimana cara ia harus mendapatkan uang dalam permainan itu, bagaimanapun caranya.

Saat ia sedang asyik melamun memikirkan masa depannya yang suram itu, beberapa orang asing terlihat memasuki ruang perawatannya. Orang-orang itu sama sekali tidak dikenal oleh Reyhan. Reyhan terlihat sedikit gugup, pasalnya ia tidak terlalu lancar dalam berbahasa asing, sehingga ia tidak tahu bagaimana harus berbicara dengan orang yang ada di hadapannya, apalagi saat ini di dekatnya sama sekali tidak ada alat yang bisa membantunya menerjemahkan bahasa asing.

Dengan terbata-bata, Reyhan berusaha menjelaskan bahwa ia tidak terlalu lancar dalam berbahasa asing sebelum mereka memulai pembahasan yang lebih jauh, walaupun sebenarnya Reyhan sudah mengerti dengan maksud dari kedatangan mereka. Pasalnya, salah satu dari mereka merupakan anak yang ia selamatkan di jalan beberapa hari yang lalu.

"Tenang saja, walaupun tidak terlalu lancar, kami masih sedikit lancar dalam berbahasa Indonesia," ungkap salah satu laki-laki yang paling dewasa di rombongan tersebut, yang Reyhan tebak sebagai kepala keluarga dari keluarga itu.

"Kami semua datang ke tempat ini ingin berterima kasih secara langsung karena telah menyelamatkan anak kami," lanjutnya dengan sedikit membungkuk.

"Sama-sama, itu terjadi begitu cepat. Bahkan aku sendiri tidak percaya kalau aku dapat bergerak untuk menyelamatkan anak Anda," balas Reyhan yang masih dalam keadaan berbaring.

"Untuk beberapa alasan, aku juga minta maaf karena hanya bisa menyambut kalian dengan keadaan terbaring seperti ini," lanjut Reyhan dengan sedikit cengengesan karena ia sendiri tidak nyaman dengan perilaku yang ditunjukkan oleh keluarga ini.

"Tentu, kami bisa mengerti hal itu," balas perempuan yang sedikit lebih dewasa yang ada di sana, yang sepertinya ibu dari anak tersebut. Reyhan juga mengingat bahwa perempuan itu ada saat kecelakaan mereka terjadi.

"Reyna, bukankah kamu ada hadiah yang ingin kamu berikan kepada kakak Rey?" lanjut perempuan tersebut, yang sepertinya memberikan sedikit dorongan mental kepada anaknya yang masih kecil.

Setelah diberikan sedikit dorongan dari ibunya, anak yang awalnya terlihat malu-malu mulai secara perlahan maju menuju tempat Reyhan berada.

"Kak, Reyna mau minta maaf karena Reyna, kakak harus terus berbaring seperti ini," ucapnya dengan sedikit malu-malu.

Reyhan sama sekali tidak membalas, ia hanya terus melihat sambil terus memberikan senyum terbaik yang dapat dia berikan kepada anak itu. Kedua orang tua dari Reyna juga tersenyum bahagia setelah melihat perilaku Reyhan yang sangat baik kepada anak mereka.

Mereka hanya tidak mengetahui bahwa Reyhan juga saat ini terus berpikir bagaimana agar tidak membuat anak ini menangis, karena ia tahu bahwa nasibnya untuk terus berada di rumah sakit ini tergantung bagaimana ia memperlakukan anak yang ada di depannya.

"Pada saat itu, kak Rey sangat keren, jadi Reyna sangat berterima kasih," lanjut sambil menunduk tanda terima kasih. Ia juga tidak lupa memberikan sebuah hadiah yang ada di tangannya, yang Reyhan bisa tebak bahwa itu adalah gambar yang telah digambar oleh Reyna sendiri.

"Sama-sama, tapi ingat  lain kali kalau berada di jalan, Reyna harus berhati-hati," balas Reyhan sambil berusaha untuk mengambil hadiah yang Reyna berikan kepadanya.

Dengan perilaku Reyhan yang sangat baik dalam berurusan dengan seseorang, suasana yang awalnya sangat canggung telah berubah menjadi suasana yang sangat cerah di mana mereka dapat mengobrol dengan baik.

Bahkan Reyna yang sebenarnya adalah anak yang agak pemalu tidak memerlukan waktu lama untuk bisa akrab dengan Reyhan. Bahkan saat mereka berniat pulang, ia sempat mengambek dan berusaha untuk tetap tinggal di tempat itu untuk bermain dengan Reyhan.

"Apa kau tidak penasaran bagaimana aku mengetahui semua identitasmu?" tanya ayah dari Reyna saat mereka tinggal berdua di ruangan itu.

"Tidak juga, untuk ukuran orang yang dapat memberikan biaya perawatan di rumah sakit ini selama berbulan-bulan, seharusnya tidak terlalu sulit untuk mendapatkan berbagai informasi tentang diriku," kata Reyhan dengan santai, menjawab pertanyaan yang dilemparkan padanya. Beberapa gambaran bahwa kejadian ini akan terjadi sudah ada di kepalanya.

"Aku suka anak yang pintar. Aku dengar kau meminta izin kepada dokter untuk mengambil Fulldrive yang ada di rumahmu," kata ayah Reyna sambil tersenyum.

"Kau tahu, aku hanya anak penyendiri yang kemungkinan besar tidak ada kenalanku yang tahu kalau aku berada di rumah sakit. Jadi aku perlu beberapa hiburan untuk tetap berada di rumah sakit ini. Setidaknya aku tidak mati karena bosan," ucap Reyhan sambil tersenyum.

"Untuk beberapa alasan, aku ingin menjelaskan bahwa aku sama sekali tidak meminta apa-apa selama kau membayar biaya rumah sakit ini," lanjut Reyhan.

"HAHAHAHa, sepertinya kau pernah berurusan dengan orang-orang kaya. Tapi tenang saja, aku sama sekali tidak seperti yang ada di dalam pikiranmu."

"Sungguh sangat disayangkan kalau begitu," ucap Reyhan dengan sedikit lesu.

"Kenapa?" Ayah Reyna penasaran dengan balasan Reyhan.

"Karena aku sedikit berharap kau adalah salah satu orang terkaya yang ada di Indonesia yang akan berusaha untuk menutup mulutku karena takut di beritakan di pemberitaan umum," balas Reyhan dengan sedikit bercanda.

Dengan Reyhan yang mulai bisa bercanda seperti itu, mereka juga semakin baik terutama ayah dari Reyna yang juga memiliki pikiran yang baik terhadap Reyhan

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!