NovelToon NovelToon

Leilani Dan Tujuh Pangeran

Masuk ke Dalam Klub

Setelah bel tanda pulang berbunyi, Leilani pergi menuju ke sebuah ruangan di dekat gudang. Ruangan sepi yang tidak berpenghuni. Banyak desas desus menyeramkan tentang ruangan klub ini. Akan tetapi, Leilani tetap bersikukuh untuk masuk ke klub ini. Mengapa? Apa alasannya? Jawabannya adalah karena Leilani tidak ingin bergaul dengan siswa dan siswi lainnya.

Leilani adalah seorang gadis anti social. Dia tidak punya teman sama sekali. Kehadirannya saja mungkin tidak dianggap oleh orang-orang di sekitarnya karena ia nyaris tidak pernah mengeluarkan suara. Leilani adalah seorang penyendiri. Tidak ada juga teman yang ingin dekat dengannya.

Leilani hanyalah seorang gadis jelek yang tidak pernah dihargai oleh teman-temannya. Bahkan, terkadang mereka mencemooh dirinya. Maka dari itu, Leilani tidak ingin bersama dengan mereka.

Lagipula, Leilani juga tidak punya bakat apa-apa. Jadi ia bingung harus masuk ke klub apa. Alhasil, Leilani akhirnya memutuskan untuk masuk ke klub ini. Klub ini adalah klub yang paling orang lain benci. Mereka menganggap, orang-oang yang bergabung ke dalam klub ini adalah seorang pecundang sejati. Tahun kemarin bahkan tidak ada seorang pun siswa maupun siswi yang masuk ke dalam klub ini.

Menurut rumor, ada seorang siswa yang pernah bergabung ke klub ini. Yang ia lakukan selama bergabung di klub ini hanyalah bersih-bersih. Siswa itu terlihat seperti seorang pesuruh bagi mereka yang melihatnya. Itulah yang membuat mereka yakin bahwa orang yang masuk ke dalam klub ini adalah pecundang yang tidak punya bakat sama sekali.

Tapi Leilani tidak peduli. Toh, masuk ke klub ini atau tidak, Leilani akan tetap menjadi pecundang bagi mereka. Daripada tertekan karena bergaul dengan orang-orang yang tidak menyukainya, Leilani lebih memilih untuk masuk ke dalam klub suram ini. Leilani tidak tahu akan sesuram apa klubnya nanti. Akan tetapi, Leilani tidak akan pernah berubah pikiran sama sekali.

Leilani menghentikan langkahnya di depan pintu klub yang ditujunya. Ia menghela nafasnya sebelum membuka pintu ruangan. Ada sebuah papan nama yang menggantung di depan pintu dengan tulisan “Klub Spesial”.

‘Bukannya akan lebih cocok jika namanya klub bermasalah ya? Atau klub aneh, yak an?’ ucap Leilani dalam hatinya.

Ketika Leilani hendak membuka pintunya, tiba-tiba ….

“Ba!!!”

Seseorang membuka pintu klub secara tiba-tiba, membuat Leilani hampir terjengkang ke belakang saking kagetnya. Ternyata itu adalah pak Bayu, guru yang bertugas untuk membimbing klub ini. Seorang guru yang juga sedikit tidak dihargai.

“Hahaha. Maaf, maaf. Kamu pasti terkejut, kan? Ini adalah sebuah sambutan,” ucap pak Bayu sambil tertawa bahagia.

Leilani tidak merespon sama sekali gurunya ini. Ia hanya memandangi pak Bayu dengan tatapan heran.

‘Ternyata pak Bayu itu jauh lebih aneh dari dugaanku,’ batin Leilani.

“Ayo masuk,” ucap pak Bayu sambil membuka lebar pintu ruangan.

Leilani tidak segera masuk. Ia masih ragu untuk melangkahkan kakinya. Dan pak Bayu menyadarinya.

“Kenapa? Kamu takut ya? Tenang saja, bapak tidak akan melakukan apa-apa. Lagian, nanti juga akan ada anggota lainnya,” ucap pak Bayu seolah bisa menerawang isi pikiran Leilani.

Leilani mengerutkan keningnya. ‘Anggota lain? Ada siswa lain yang bergabung klub ini. Memangnya siapa yang mau masuk ke dalam klub aneh ini selain aku?’ Leilani bertanya-tanya dalam hati.

“Nanti juga akan tahu,” ucap pak Bayu lagi.

Leilani sedikit terkejut karena lagi-lagi pak Bayu bisa menebak apa yang dipikirkan olehnya.

“Ayo masuk. Kamu tenang saja. Bapak akan membuka pintu selebar-lebarnya. Kalau kamu merasa teancam, kamu tinggal lari saja,” ujar pak Bayu berusaha meyakinkan Leilani agar mau masuk ke dalam sana.

Pak Bayu pun masuk ke dalam ruangan lebih dulu. Ia kemudian berjalan menuju sebuah kursi yang ada di pojok kanan dekat jendela.

Leilani pun akhirnya memberanikan diri untuk masuk ke dalam sana. Ruangan ini sangat berantakan, nyaris seperti gudang. Debu bertebaran, kursi berantakan.

Leilani pun hanya bisa menghela nafasnya sambil duduk di atas sofa tua yang ada di sana.

Leilani sedang memikirkan siapa kira-kira anggota yang akan satu klub dengannya. Apakah dia seorang gadis aneh seperti dirinya? Leilani terus bertanya-tanya dalam hatinya.

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu klub yang terbuka. Leilani seketika terkejut melihatnya. Ternyata yang masuk ke klub ini adalah seorang pria. Leilani tentu tahu siapa dia. Dia adalah Candra Bagus, yang terkenal dengan sebagai pangeran dari kelas 10F. Dia sangat petakilan, tapi tetap disukai para gadis karena tampan dan kaya tentunya.

Sementara itu, pak Bayu hanya tersenyum melihat kedatangannya. “Welcome, Candra,” ucapnya.

Candra tidak merespon ucapan pak Bayu. Ia hanya langsung duduk di sebuah kursi kayu yang ada di ruangan itu. “Jadi, apa yang akan kita lakukan di klub aneh ini?” tanya Candra tidak sopan sama sekali.

‘Ternyata bukan aku saja yang merasa bahwa klub ini sangat aneh,’ gumam Leilani dalam hati.

Pak Bayu tersenyum mendengar pertanyaan Candra. “Sabar dulu … masih ada enam orang lagi yang harus kita tunggu," jawab pak Candra bangga.

Leilani dan Candra seketika membulatkan matanya. Ternyata masih ada yang masuk ke klub aneh ini selain mereka berdua.

“Hah?! Orang aneh seperti apa yang mau masuk ke dalam klub aneh seperti ini?” Tanya Candra dengan tatapan tak percaya.

Leilani hanya mengangguk pelan. Pertanyaan dari Candra sudah mewakilinya.

Pak Bayu lagi-lagi tersenyum. “Orang aneh sepertimu tentu saja. Kalian pasti tidak akan percaya”.

Candra menampakkan wajah tak suka. “Enak saja. Aku bukan orang aneh.”

Leilani menghela nafasnya. ‘Tidak aneh darimananya? Dengan masuk ke klub ini saja sudah menunjukkan kalau kita memang aneh.’

“Uh! Anggota ke-tiga akhirnya dating juga,” ucap pak Bayu tiba-tiba, membuat Leilani dan Candra mengalihkan perhatiannya ke ambang pintu sana.

Leilani dan Candra kembali terkejut dibuatnya.

“Astaga. Si preman sekolah masuk ke klub aneh ini juga?” gumam Candra yang masih bisa di dengar oleh ketiga orang yang ada di sana.

Pandangan mata Leilani dan Dimas saling bersirobok. Ya. Preman sekolah yang dimaksud oleh Candra adalah Dimas.

Dimas segera mengalihkan perhatiannya dan masuk begitu saja. Dia duduk di lantai sambil bersender ke tembok di seberang sana.

Leilani masih memperhatikan Dimas. Preman sekolah yang juga merupakan idola wanita. Dia dari kelas 10 B. Semua orang tahu bagaimana perangainya. Dia sering marah-marah pada orang di sekitarnya.

Tak berselang lama, anggota selanjutnya tiba. Dia adalah Kalevi, pangeran dari 10 E. Kalevi kelihatan terkejut melihat anggota yang ada di sana. Begitu juga dengan orang-orang yang sudah ada di sana, mereka terkejut melihat kehadiran Kalevi.

“Kenapa bocah itu di sini?” ucap seseorang dari ambang pintu sana.

***

Lela dan Klub Spesialnya

Semua orang yang ada di ruangan langsung menoleh ke arah sumber suara. Itu adalah Bakti Prawira, pangeran sekolah dari kelas 10E juga.

“Uuuh so sweet,” celetuk Candra. “Sepasang sahabat yang bertengkar karena cinta, sekarang kembali bersama,” ledek Candra.

“Ayo masuk,” titah pak Bayu pada Bakti.

Bakti menggelengkan kepalanya pelan. “Saya berubah pikiran,” ujar Bakti pada pak Bayu. Setelah mengatakan itu, Bakti pun berbalik untuk pergi dari sana.

“Orang yang pergi adalah orang yang kalah,” ujar pak Bayu tiba-tiba.

Bakti langsung menghentikan langkahnya. Tanpa ba bi bu lagi, ia pun langsung masuk ke dalam sana. Ia tidak mau dikatai sebagai orang yang kalah dari mantan sahabatnya itu. Tidak. Bakti tidak akan penah membiarkan hal itu terjadi.

Bakti menatap satu persatu anggota klub di sana. ‘Sebenarnya ada apa? Kenapa mereka semua ada di sana?’ pikir Bakti.

Pak Bayu tersenyum penuh arti setelah melihat Bakti yang langsung terpancing dengan gertakannya. Ia tahu betul bagaimana sifat anak muda. Sangat mudah memprovokasi mereka.

Di depan pintu sana terdengar sebuah keributan kecil. Semua orang yang ada di dalam ruangan itu hanya diam dan mendengarkan dengan seksama.

“Lo ngapain ke sini?” tanya salah satu pria.

“Lo sendiri?”

Pak Bayu tersenyum mendengar percakapan diantara keduanya. Pak Bayu sudah bisa menebak, itu adalah orang yang akan bergabung ke klub ini juga.

“Kalian yang di luar sana!” seru pak Bayu dari dalam. “Cepat masuk! Teman-teman kalian sudah menunggu lama.”

Kedua orang itu pun akhirnya masuk ke dalam sana. Dua orang itu ternyata adalah Fahdil dan juga Restu.

Fahdil dan Restu terkejut melihat orang yang ada di dalam sana. Begitu pula sebaliknya.

Fahdil adalah pangeran dari kelas 10 A. Satu kelas dengan Leilani juga. Dia menempati ranking pertama di angkatannya. Tampan, kaya, pintar, benar-benar idaman para wanita. Ah, sampai lupa. Fahdil juga merupakan ketua kelas di kelasnya.

Kemudian Restu. Siapa yang tidak mengenalnya? Dia menggunakan paras tampannya untuk memikat para wanita. Restu terkennal sebagai playboy. Akan tetapi, tetap saja. Banyak gadis yang menyukainya. Terkecuali Leilani tentu saja.

“Tinggal satu lagi,” ucap pak Bayu.

Mereka semua lansung menerka-nerka, kira-kira siapa yang akan masuk ke dalam sana. Lima menit berlalu dan orang terakhir itu belum muncul juga.

“Halo semua,” ucap seseorang dari ambang pintu sambil tersenyum ceria.

Mereka semua kembali terkejut ketika mengetahui siapa orang terakhir yang akan bergabung ke klub mereka. Dia adalah Hadyan, si pria tampan idaman. Dia adalah seorang model professional. Akan tetapi, gerak tubuhnya dan juga cara bicaranya yang sedikit kemayu membuat dia kurang disukai para pria.

Berbeda lagi dengan para wanita, mereka tetap menyukainya. Bagi para wanita itu, Hadyan justru terlihat tambah imut di mata mereka.

Candra bertepuk tangan pelan. “Si banci sekolah gabung juga. Amazing!!”

Setelah mendengar perkataan Candra, air muka Hadyan berubah seketika. “Jaga mulut lo, bego!” ucap Hadyan dengan suara maskulinnya.

Semua orang yang ada di sana langsung terdiam, terutama Candra. Hadyan yang mereka lihat sekarang benar-benar berbeda 180 derajat dari Hadyan biasanya.

Lihat saja cara berjalan dan cara duduknya, Hadyan jauh lebih manly daripada mereka semua.

Mereka semua terpukau dengan apa yang mereka lihat barusan. Ini semakin menarik bagi mereka. Entah kenapa mereka bisa masuk ke sini semua.

Benar-benar tidak terduga. Awalnya mereka mengira klub ini akan membosankan. Tapi sepertinya akan sedikit menarik juga.

Berbeda dengan para pria, Leilani justru menjadi ragu untuk tetap berada di klub ini. Ia tidak mau bersama dengan mereka semua. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana para pria itu akan membullynya.

Pak Bayu berdiri dari duduknya. Sementara anak-anak itu tetap duduk di tempatnya. “Oke. Semuanya sudah berkumpul. Siapa yang ingin pergi dari klub ini? Silakan angkat tangan,”ucap pak Bayu.

Tidak ada satu pun dari para bujang itu yang mengangkat tangannya. Akan tetapi, tiba-tiba saja Leilani mengangkat tangannya. Semua mata kini tertuju padanya. Leilani pun langsung beranjak dari duduknya untuk pergi dari sana.

Pak Bayu seketika panik. “Hey! Bapak cuma bercanda. Tidak ada yang boleh meninggalkan klub ini seorang pun juga,” ujar pak Bayu dengan suara sedikit keras karena Leilani tidak menggubris perkatannya.

“Hey! Mau ke mana, cantik?” cegat seorang guru wanita menghalangi jalan Leilani untuk pergi dari sana.

Guru wanita itu bernama Rika. Dia adalah guru yang aneh juga.

“Dengar! Pendaftaran klub sudah ditutup. Kalau kamu keluar dari klub ini, maka kamu tidak akan masuk ke klub manapun. Itu artinya … nilaimu ….” Bu Rika menakut-nakuti Leilani untuk mengancamannya.

‘Ah! Benar juga,’ batin Leilani.

Leilani menghela nafas lelah. Ia sudah pasrah. Bagaimana bisa nasibnya semalang ini? Kenapa mereka semua harus masuk ke klub ini?

Bu Rika dan pak Bayu menghela nafas lega setelah melihat ekspresi pasrah Leilani. Hampir saja mereka kehilangan satu anggota.

Bu Rika pun menggiring Leilani agar duduk kembali ke tempat semula. Bu Rika juga ikut duduk di sebelahnya.

“Konyol,” celetuk Hadyan dengan ekspresi dinginnya.

Bu Rika menatap satu persatu orang yang ada di sana. “Wow!” ucap Bu Rika saat ia baru menyadari siapa saja anggotanya.

Pak Bayu tersenyum bangga. Ia merasa menjadi orang paling hebat di dunia. Bagaimana tidak? Anak-anak popular angkatan tahun ini bergabung ke dalam klubnya semua. Semua orang pasti akan merasa iri padanya.

“Ba-bagaimana bisa kalian bergabung dengan klub bodoh ini?” tanya Bu Rika sambil terbata-bata.

Tadi pak Bayu hanya memberi tahu bahwa ada tujuh anggota yang bergabung ke klub ini, tapi pak Bayu tidak menyebutkan siapa saja orangnya. Mendengar ada yang mau masuk klub ini saja sudah membuat bu Rika bahagia. Apalagi ternyata, anggotanya anak popular semua.

Bu Rika menoleh pada Leilani yang hanya menunduk lesu di sebelahnya. “Lela!” panggil Bu Rika.

Semua orang mengerutkan keningnya. “Lela? Lela siapa?” tanya pak Bayu mewakili semuanya.

Bu Rika tertawa bahagia. “Ahaha … Lela. Dia Lela. Lebih mudah menyebut dia dengan panggilan Lela daripada Leilani,” ujar Bu Rika sambil tertawa geli.

“Hahaha.” Pak Bayu tidak sengaja tertawa kencang setelah mendengarnya. Namun, pak Bayu segera menutup mulutnya. Ia takut Leilani merasa tersinggung dan mencoba keluar lagi dari klub ini.

Sementara itu, ketujuh pemuda yang ada di sana mati-matian menjaga image cool mereka. Mereka berusaha sekuat mungkin untuk meanahan tawa. Ada yang pura-pura batuk, ada juga yang pura-pura menguap untuk meanahan tawa.

Sedangkan Leilani sendiri, ia hanya diam sambil memperhatikan wajah senang Bu Rika. ‘Klub ini benar-benar aneh,’ kata Leilani dalam hati.

***

Pria Tampan Itu Brengsek

Bu Rika menubrukkan bahunya pada Leilani. “Lela!” ucap Bu Rika. “Apa kamu tidak merasa kedinginan, hm?” tanya bu Rika sambil memperagakan seolah-olah dia sedang kedinginan.

Leilani menggelengkan kepala sambil mengerutkan keningnya. ’Bu Rika semakin aneh saja. Jelas-jelas cuaca sedang panas. Kenapa dia malah bertanya dingin atau tidak?’ Leilani menggerutu dalam hatinya.

Delapan pria yang ada di sana juga ikut mengerutkan keningnya.

“Aaaa!!” Bu Rika berteriak kegirangan seperti orang gila. Leilani sampai bergidik ngeri dibuatnya. “Masa kamu gak merasa dingin sama sekali. Disini ada tujuh ice prince, Lela. Bagaimana bisa kamu berkata ini tidak dingin,” ujar Bu Rika menjelaskan maksudnya pada Leilani.

Leilani menatap Bu Rika dengan tatapan tak percaya. ‘Kenapa Bu Rika seperti fangirl mereka?’ Pikir Leilani dalam benaknya.

Leilani menatap ketujuh pemuda itu satu persatu. Mereka semakin bertingkah sok cool setelah mendengar ucapan Bu Rika. Leilani semakin merinding dibuatnya.

“Bu Rika. Anda lupa. Bukan tujuh, tapi delapan,” protes pak Bayu.

“Ya ya ya. Terserah Pak Bayu aja,” balas Bu Rika malas.

Pak Bayu hanya bisa tersenyum hambar mendengar balasan dari Bu Rika. Pak Bayu sudah terbiasa.

Bu Rika kemudian membisikkan sesuatu pada Leilani. “Lela! Jangan bodoh! Ini kesempatan kamu. Rebut hati mereka. Jangan pernah berpikir untuk keluar dari klub ini. Gadis-gadis di luaran sana menginginkan posisi kamu di sini,” bisik Bu Rika pada Leilani.

Leilani semakin ngeri mendengar ucapan Bu Rika. Tidak ada niatan sedikit pun di hati Leilani untuk berusaha mendapatkan hati mereka. Mereka semua terlihat brengsek di matanya.

“Bagaimana pendapat kamu, Lani?” tanya pak Bayu.

“Semua pria tampan itu brengsek!” ucap Leilani tanpa sadar dan sedikit emosi.

“What?!!!”

Semua orang yang ada di sana kaget dengan ucapan Leilani, termasuk Bu Rika. Bu Rika sampai melongo ditempatnya. Bagaimana bisa ada gadis seperti Leilani di dunia ini?

Mereka sebenarnya bukan hanya kaget karena ucapan Leilani, tapi mereka juga merasa takjub karena Leilani akhirnya mau mengeluarkan suara. Akhirnya mereka tidak akan penasaran lagi dengan suaranya.

Orang-orang yang tidak kenal Leilani pasti akan mengira Leilani tidak bisa bicara saking jarangnya Leilani mengeluarkan suara.

Leilani baru sadar dengan ucapannya. Ia tidak tahu harus bagaimana. Tapi kata-kata itu memang benar-benar berasal dari lubuk hatinya.

Pak Bayu terkekeh geli melihat ekspresi-ekspresi orang-orang di ruangan ini. Ekspresi mereka sangat lucu menurut pak Bayu. “Kenapa? Apa kalian merasa tersindir? Kalian merasa bahwa kalian brengsek?” goda pak Bayu.

Ketujuh pemuda itu menampakkan wajah tidak terima.

“Bukan begitu, Pak. Gak semua pria tampan itu brengsek,” protes Candra. “Contohnya saya. Saya gak brengsek, Pak.”

“Siapa juga yang bilang lo tampan, bego!” timpal Hadyan. Sepertinya Hadyan masih tidak terima dengan ledekan banci yang diterimanya. Sepertinya Hadyan sedikit dendam.

Candra mendelik pada Hadyan. “Aish. Bocah s*al*n.”

“Emang brengsek darimananya?” Sekarang, giliran Fahdil yang bertanya. Sepertinya ia juga masih belum bisa menerima perkataan Leilani.

Semua mata kini tertuju pada Leilani. Leilani menatap mereka satu persatu, semua orang sudah menunggu.

“Lani, jawab pertanyaan Fadhil,” timpal pak Bayu. “Mereka butuh penjelasan.”

‘Baiklah. Aku akan bicara.’

Leilani menghirup nafas sambil memejamkan matanya. Ia kemudian menatap lurus Candra sambil menunjuk ke arahnya. Membuat Candra sedikit terkejut dibuatnya.

“Kamu. Kamu sudah punya pacar, tapi kamu terus menggoda gadis lain. Apa itu tidak brengsek?” ujar Leilani dengan lantangnya.

Semua orang di sana terdiam. Mereka tidak menyangka bahwa hari ini mereka akan mendengar suara lantang Leilani. Gadis penyendiri yang tak pernah bersuara sama sekali.

Tatapan Leilani beralih pada Fadhil. “Dan kamu! Apa tidak bisa, memilih kata-kata yang sedikit lebih lembut supaya mereka tidak terlalu sakit hati dengan penolakan kamu?”

“Kalian berdua!” ucap Leilani pada Bakti dan juga Kalevi. “Kalian berdua hanya menilai wanita dari penampilannya saja.”

Sekarang Leilani beralih pada Restu. “Kamu! Berhenti mempermainkan perasaan wanita!”

“Kamu! Kamu selalu memberi harapan palsu,” ujar Leilani pada Hadyan.

“Dan yang terakhir … kamu! Jangan mengkhianati wanita yang tulus mencintai kamu,” tutur Leilani.

Hosh hosh hosh

Leilani pun mengatur nafasnya kembali. Ia terlau menggebu-gebu ketika mengungkapkan apa yang ada di pikirannya itu.

Sementara itu, Bu Rika hanya tersenyum kaku. Ia tidak tahu harus berekspresi seperti apa. Ia masih syok dengan segalanya. Hari ini benar-benar hari yang tidak terduga.

Pak Bayu bertepuk tangan melihat keberanian Leilani. Tidk disangka, gadis seperti Leilani bisa menjadi sangat berani. “Savage. Tepat sasaran,” puji pak Bayu.

Bu Rika mengalihkan pandangannya pada ketujuh pemuda tampan itu. “Benar juga. Ibu baru sadar … ternyata kalian memang brengsek.”

Ketujuh pemuda itu semakin tidak terima.

Bakti mendengus tak suka. “Berani juga ternyata cewek itu.”

Akhirnya, satu persatu dari ketujuh pemuda itu pun bicara secara bergantian.

“Cewek jelek gak enak dipandang.”

“Cewek lemah Cuma beban.”

“Cewek pendiem ngebosenin.”

“Cewek jual mahal ngeselin.”

“Cewek bodoh ngeselin.”

“Cewek yang gak bisa ngerawat diri malu-maluin.”

Setelah semua mendapat giliran untuk bicara, ketujuh pria itu pun bertepuk tangan bersama. Mereka merasa puas karena akhirnya mereka bisa membalas perkatan gadis jelek yang ada di hadapan mereka.

Leilani menunduk lesu. ‘Mereka sedang menyindirku. Lebih tepatnya mengataiku.’

Bu Rika tertawa keras melihat ekspresi mereka. Mereka sangat lucu menurutnya. Apa lagi ekspresi Leilani. Lihatlah ekpresinya. Benar-benar menggemaskan melihatnya.

“Lela,” seru Bu Rika. “Jangan bilang kamu kesindir?” goda bu Rika.

Leilani hanya bisa mnghela nafas lelah. ‘Pria tampan memang menyebalkan.’

Pak Bayu berhenti tertawa. “Wah … kalian memang brengsek. Bisa-bisanya kalian main keroyokan melawan wanita. Hahaha.”

Ketujuh pemuda itu pun ikut tertawa setelah menyadari bahwa mereka sedang mengeroyok seorang wanita.

“Kemakan omongan sendiri nanti tau rasa …” timpal Bu Rika.

“Oke oke oke. Sudah. Sekarang bapak akan menyampaikan kata-kata sambutan,” ujar pak Bayu kembali pada topic utama yang harusnya sedari tadi sudah disampaikan.

Mereka semua berhenti tertawa dan mulai mendengarkan.

“Pertama-tama, bapak ingin mengucapkan selamat datang sekaligus terimakasih kepada kalian. Klub ini memang bukan klub yang bagus. Tapi bapak harap, kalian akan menemukan harapan, kenyamanan dan juga jati diri kalian di sini. Dengan ini … “Klub Spesial” resmi dibuka kembali,” tutur pak Bayu sedikit terharu.

Semua orang pun bertepuk tangan. Sepertinya, mereka memang mulai merasa nyaman.

“Bapak dan juga Bu Rika akan berusaha sebaik mungkin untuk kalian.”

Kenapa harus berusaha sebaik mungkin? Bukannya mereka hanya akan melakukan beberapa hal tanpa tujuan? Entahlah. Mereka malas memikirkannya.

“Oke. Sekarang … silakan perkenalkan diri kalian,” ujar pak Bayu mempersilakan.

“Kami sudah terkenal, Pak. Apa lagi yang harus dikenalkan?” tutur Candra sedikit bercanda.

“Kecuali gadis itu,” timpal Hadyan.

Semua orang beralih menatap Leilani yang masih betah menunduk di tempatnya.

“Aku rasa, kalian juga pasti sudah mengenalku. Aku terkenal sebagai gadis paling jelek, bukan?” balas Leilani dengan suara yang kembali pelan.

***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!