Di dalam kampus sedang ramai karena mahasiswa mendapat kabar bahwa ada dosen baru memiliki paras tampan yang akan mengajar di kampus itu. Dosen yang ditunggu oleh mahasiswa itu hadir, dan mahasiswa semakin heboh apalagi saat dosen itu masuk ke salah satu kelas.
"Assalamu'alaikum, selamat pagi semua" ucap Dosen
"Wa'alaikumsalam, pagi pak" jawab serempak
"Perkenalkan nama saya Arnold Zavier menggantikan bapak Zainal Husein, kalian bisa panggil saya Pak Arnold" tutur Pak Arnold datar
Dosen baru itu bernama ARNOLD ZAVIER orang yang cukup mapan dan tampan tetapi sangat dingin menurut mahasiswa lain, nyatanya tidak juga, dia juga bukan hanya seorang dosen sekaligus pemilik perusahan Zavier Inter Media, yang bergerak untuk pemasangan Billboard disetiap sudut jalan, nama perusahaan tersebut sering di bahas oleh para pengusaha.
"Pak udah punya pacar belum? Hahaha" tanya mahasiswi tertawa
"Pak saya jomblo nih" ucap mahasiswi lainnya
Di dalam kelas pun semakin gaduh saling bersorak
Hu!!! sorak mahasiswa dan mahasiswi
"Sudah-sudah jangan ramai atau nilai kalian akan saya turunkan" tegas pak Arnold
"Dingin banget pak, kalah tuh kulkas" teriak mahasiswi A
Hahaha!!! tertawa serempak
"Saya akan memilih untuk menjadi asisten, kriteria pertama wajib laki-laki, siapa yang bersedia?" tanya pak Arnold melihat semua muridnya
"Rangga saja pak dia salah satu mahasiswa paling T.O.P.B.G.T" ucap mahasiswa bernama Doni
"Jangan saya pak. Aldo saja, dia cekatan, rajin juga" ucap Rangga males
"Oke Rangga kamu yang akan membantu saya. Kita lanjut saja ke materi, jangan ada yang gaduh lagi atau nilai kalian akan saya turunkan semua, paham" ucap Pak Arnold
"Paham pak" serempak mahasiswa menjawab
"Good" ucap Pak Arnold
Sudah satu jam lebih, pelajaran untuk hari ini selesai. Pak Arnold sudah keluar kelas menuju ruangannya, mahasiswa sudah langsung menilai bahwa dosennya yang baru ini sangat pelit nilai.
Mahasiswa diberikan begitu banyak tugas dari dosen tersebut padahal ini adalah hari pertama dia mengajar, mengapa mahasiswa diberikan banyak sekali asupan.
Ternyata Pak Dosen tidak langsung menuju ruangannya melainkan menuju perpustakaan karena ada beberapa urusan disana, lebih tepatnya karena Arnold sedang mengikuti seorang gadis yang menurutnya sangat menarik.
Setiba di perpustakaan mata sang dosen langsung mencari sosok gadis tersebut. Dosen tersebut melihat gadis berparas imut dan cantik itu (menurut pak dosen ya).
Gadis cantik yang bernama AISYAH AYUDIA dia adalah seorang mahasiswi yang berada di dalam kelas tempat Arnold mengajar, gadis itu sedang membaca buku seorang diri saat Arnold ingin mendekat ke meja gadis tersebut, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menghampiri, ia adalah sahabatnya yang bernama Bagaskoro, hanya sahabat laki-laki yang Aisyah percaya. Bagas adalah teman masa kecilnya.
"Hai sayang" ucap Bagas tersenyum manis
"Jangan bikin bahan ghibah deh, Gas" jawab Aisyah kesel
"Oke-oke maaf, ayo kita ke kantin Nadia dan Wati sudah di sana" ucap Bagas tersenyum
"Ayo meluncur ke kantin" jawab Aisyah merapihkan buku yang dibacanya
Sambil berjalan menuju kantin Aisyah dan Bagas tertawa bahagia, tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang terus melihat ke arah mereka, dia adalah Arnold.
Di kantin Aisyah dan Bagas langsung bertemu dengan kedua sahabatnya yang lain. Aisyah mempunyai tiga orang sahabat yang bernama Nadia, Wati dan Bagaskoro. Mereka berempat kuliah di kampus yang sama namun Wati dan Bagaskoro berbeda jurusan hanya Nadia saja yang jurusannya sama dengan Aisyah.
Mereka berempat saling canda tawa, di seberang meja Aisyah terlihat Arnold sedang memandangnya, ya Arnold terpesona dengan pandangan pertama.
*I**n**dah sekali senyuman itu. batin* Arnold tersenyum
"Ayo balik, sudah siang ini, aku harus bantuin ibu" ucap Aisyah
"Ayo" jawab serempak
"Gas, anterin kita ya kerumah masing masing?" pinta Wati
"Hasyem, ujung-ujungnya gua yang jadi supir" jawab Bagas cemberut
"Sabar, dapat pahala nya besar nganterin kita, Gas" ucap Aisyah menepuk pundak Bagas
Hahaha... serempak ketiga wanita itu tertawa
Esok harinya di kampus, tepatnya di kelas Aisyah semua mahasiswa sedang fokus pada mata pelajaran. Arnold terus melirik ke arah Aisyah, sesekali sambil memberikan senyuman tipis di bibir yang hampir tidak terlihat senyumannya itu.
"Aisyah, sepertinya pak dosen melihat ke arah kamu terus deh" ucap Nadia berbisik
"Jangan becanda kamu, sudah lanjut kerjain nanti ketahuan kita ngobrol dia nurunin nilai kita" jawab Aisyah ketakutan dan risih
"Tapi bener Aisyah dia lihat ke sini terus" ucap Nadia
"Sudah abaikan saja, kamu hanya salah tanggap jangan cari gara-gara, tidak lihat apa wajahnya lecek begitu" ucap Aisyah yang sebenernya juga risih di lihatin seperti itu
Waktu terus berputar menit demi menit, dimana sekarang Arnold sedang mengitari meja-meja mahasiswanya. Tepat di samping Nadia, Arnold berhenti dan mengatakan waktu tinggal 5 menit lagi.
"Siapa nama kamu?" tanya Arnold menunjuk ke Aisyah
"Sa-saya?" jawab Aisyah menunjuk dirinya dengan ibu jari
"Saya menunjuk kamu, berarti ya dirimu bukan yang lain" tegas Arnold
"Aisyah pak" jawab Aisyah yang merasa takut
"Oke semua tugas hari ini kumpulkan dengan Aisyah" tutur Arnold sambil berjalan menuju ke meja dan akan keluar karena jam sudah habis
"Kenapa saya pak, bukannya Rangga?" ucap Aisyah bertanya dengan sedikit kesal karena harusnya bukan dia yang ditunjuk
"Saya tunggu tugasnya sebelum jam 12 siang, telat 1 menit saya TOLAK" jawab tegas, Arnold lalu keluar menuju ruangan dosen
Aisyah masih bertanya-tanya kenapa harus di serahkan ke aku sih padahal asistennya adalah Rangga, bukan aku, dan Rangga hanya senyum-senyum tidak jelas, awas kamu Rangga. batin Aisyah
Jam 11 siang Aisyah menuju ruangan Arnold dan dia merasa heran kenapa ruangannya sangat berbeda dengan dosen-dosen lainnya. Ruangan pak Arnold begitu luas dan terpisah sendiri sedikit agak jauh dari ruangan dosen lain. Tapi dia buang pikiran yang aneh-aneh itu.
"Permisi pak?" ucap Aisyah mengetuk pintu
"Masuk" jawab Arnold dengan suara bass dan tegasnya
"Maaf pak saya mau kumpulkan tugas yang bapak beri, ini semua punya teman-teman yg lainnya" ucap Aisyah merasa takut
"Hmmm" jawab Arnold
Hanya Hmmm menyebalkan sekali. batin aisyah
Di saat Aisyah berpamitan dan ingin meninggalkan ruangan, Arnold memanggil, Aisyah langsung membalikan badannya menghadap ke dosen.
"Tunggu, siapa yg suruh kamu keluar?" tanya Arnold menatap gadis itu
Indah matanya dan cantik wajahnya, sangat imut. gumam Arnold dalam hati
"Kan su...dah tidak ada lagi yang di butuhkan pak" jawab Aisyah gugup
"Siapa yang bilang?" tanya Arnold
Menyebalkan sekali ini manusia. batin Aisyah kesal
"Kenapa diam saja? Duduk" ucap tegas Arnold
"Saya harus apa pak?" ucap Aisyah memberanikan diri
"Tolong periksa semua hasil itu dan sama kan dengan hasil ini" jawab Arnold menunjuk beberapa lembar kertas dan diberikan kepada Aisyah
"Tapi pak ini kan buk..." tanya Aisyah langsung di potong oleh dosen
"Tidak ada penolakan atau nilai kamu saya turunkan" tegas Arnold
Ya Allah ini dosen menyebalkan sekali, kenapa juga harus aku, mana aku ada urusan ke sekolahnya Bayu. Batin aisyah
Aisyah memiliki dua adik yaitu adik perempuan yang bernama Santi masih SMA kelas 2 dan laki bernama Bayu SMP kelas 2. Aisyah ada janji sama Bayu karena ingin membelikan dia buku sekalian ingin pulang bareng dengannya.
Namun sepertinya harus di batalkan karena posisi Aisyah sangat sulit untuk bisa lari dari dosen menyebalkan. Dia berniat langsung chat Bayu lewat ponselnya.
💌 Aisyah
Dek, maaf sepertinya hari ini tidak jadi membeli buku, karena mbak masih ada kegiatan di kampus
💌 Bayu
Tidak apa-apa mbak, selesaikan saja dulu tugas mbak, inshaallah Bayu bisa menunggu.
💌 Aisyah
Maaf ya dek, ini diluar perkiraan mbak, kamu pulang saja duluan ya jika memang sudah selesai.
💌 Bayu
Untuk apa minta maaf mbak, mbak itu tidak salah hanya waktunya saja kurang tepat
💌 Aisyah
Hati-hati di jalan ya dek, jangan keluyuran kasihan ibu sama ayah dirumah, Mbak lanjut kuliah lagi ya.
💌 Bayu
Asshhhiiiaapp mbak ku. 😁
Aisyah tersenyum sambil melihat hpnya, ternyata Arnold sedang memperhatikan Aisyah yang senyum sendirian lalu Arnold berdehem membuyarkan pikiran Aisyah.
"Ehhmmm, saya suruh kamu untuk membantu saya bukan chatingan yang tidak panting itu" ucap Arnold kesal
"Maaf ya pak menurut saya ini lebih penting, karena ini masa depan adik saya" jawab Aisyah sedikit emosi
*
*
*
Arnold di perjalanan pulang tanpa sengaja melihat ada keramaian yang membuat jalanan sedikit terganggu. Akhirnya Arnold keluar dari dalam mobilnya untuk melihat ada kejadian apa.
Ia mendekat lalu ada seorang pria paruh baya sedang merintih merasakan kesakitan pada bagian kakinya.
Tanpa menunggu lama Arnold menanyakan pada warga setempat apa yang terjadi. ternyata ada kecelakaan, supir truk yang mengantuk akhirnya menyerempet pria paruh baya tersebut.
Dengan tergesa Arnold langsung membopong pria paruh baya itu menuju mobilnya untuk di bawa ke RS terdekat.
Sampai di RS si bapak langsung di tangani oleh bagian medis, ada keretakan di bagian pergelangan kaki menyebabkan bapak tersebut tidak boleh banyak bergerak dan jika ingin berjalan harus menggunakan kursi roda, bisa saja pakai tongkat tapi kurang baik.
"Terima kasih sudah membantu saya, maaf apa saya boleh minta nomor handphone bapak, supaya saya bisa mencicil biaya berobat ini" tutur bapak tersebut
"Tidak perlu, saya tulus membantu bapak" jawab Arnold lembut
"Sekali lagi maaf, saya jadi merepotkan" ucap bapak menunduk lesu
"Tidak merepotkan, saya senang melakukannya" jawab Arnold tersenyum
"Oh ya bapak siapa namanya?" tanya Arnold mengulurkan tangan
"Saya Daniel" jawab bapak membalas uluran tangan Arnold
"Saya Arnold Zavier panggil saja Arnold, tidak perlu pakai embel-embel karena usia saya jauh di bawah bapak, saya malah cocok menjadi anak pak Daniel" ucap Arnold sambil tertawa
Arnold dan pak Daniel menuju ke rumah pak Daniel, tidak membutuhkan waktu lama hanya sekitar 45 menit mereka sampai di kediamannya yang menurut Arnold rumah yang sederhana tapi juga asri penuh kedamaian.
Arnold membantu pak Daniel keluar dari mobilnya dan di sana sudah ada seorang ibu dan dua anaknya yang langsung membantu.
"Ya Allah ayah kenapa? hikss!! hikss!!" tanya si ibu panik, khawatir dan sedih
"Saya melihat bapak kecelakaan bu, lalu saya mencoba membawa bapak pulang" jawab Arnold agar istrinya pak Daniel tenang
"Maaf pak, biar saya bantu membawa ayah saya" ucap anak pa Daniel yang laki
Anak perempuan yang satu masuk kedalam rumah memanggil seseorang dia berteriak terus memanggil. Mbak... Mbak... Mbak.
Pak Daniel langsung duduk di bangku ruang tamu dan Arnold pun di persilahkan untuk duduk terlebih dahulu.
"Oh ya bu, ini obat-obatan Pak Daniel, nanti 3 hari lagi saya akan kembali ke sini untuk mengajak Pak Daniel kontrol" ucap Arnold tersenyum
"Terima kasih nak Arnold, tapi biarkan saja kami yang membawanya untuk kontrol, lagipula nak Arnold tidak terlibat di kecelakaan itu" ucap ibu merasa tidak enak hati setelah mendengar Arnold bercerita
"Silahkan diminum dulu ayah, pak Arnold" ucap anak gadis SMA
Tidak lama ada seorang gadis lainnya yang tiba-tiba keluar dari dalam menanyakan kepada adiknya kenapa memanggil sambil teriak, lalu pandangan mereka saling bertemu dan sangat kaget apa yang di lihatnya.
"Pak Arnold!!!" ucap Aisyah sedikit terkejut
"Aisyah" ucap Arnold sambil tersenyum
"Bapak sedang apa di rumah orangtua saya?" tanya Aisyah begitu kaget melihat dosen menyebalkan ada di rumahnya
"Nganter pak Daniel" jawab singkat sambil terus tersenyum
Aisyah baru menyadari jika kondisi ayahnya sedang tidak baik-baik saja. Aisyah mendekat ke arah ayahnya yang sedang duduk bersebelahan dengan dosen menyebalkan itu. Bertanya kepada ayahnya dengan penuh ke khawatiran.
"Ya Allah ayah kenapa bisa sampai begini?" tanya Aisyah matanya berkaca-kaca
"Ayah baik nak, tidak perlu khawatir" jawab Pak Daniel tersenyum membelai kepala sang anak
"Baik dari mana ayah, lihat kondisi ayah harus menggunakan kursi roda untuk berjalan" ucap Aisyah meneteskan air matanya
"Sudah nak, inshaallah ayah baik-baik saja, untung ada nak Arnold yang bantu ayah dan membawa ayah ke rumah sakit" tutur pak Daniel mengelus pundak putrinya
Aisyah melirik ke arah Arnold, tapi dia juga harus berterima kasih padanya karena sudah menolong ayahnya.
"Terima kasih pak Arnold sudah membantu ayah saya" Jawab ketus Aisyah
"Kembali kasih" jawab Arnold mengedipkan satu matanya tersenyum
Aisyah di buat kaget dengan tingkah dosen satu itu, jadi merasa ketakutan melihat dosen menyebalkan. Kemudian ayah menceritakan kronologisnya kenapa bisa sampai di serempet truck.
Hari semakin sore Arnold pun pamit untuk pulang, Pak Daniel menyuruh Aisyah untuk mengantarkannya sampai depan dan tidak lupa mengucapkan terima kasih. Arnold masuk kedalam mobilnya, saat di depan pager rumah Aisyah, Arnold menurunkan kaca mobilnyanya.
"Oh ya Aisyah boleh saya minta kontak kamu?" tanya Arnold tersenyum
Manis sekali senyuman si dosen menyebalkan itu. Batin Aisyah
"Aisyah!!!" ucap Arnold sedikit teriak
"Ahh ya ada apa pak?" jawab Aisyah kikuk
"Saya minta kontak kamu, CANTIK" tanya Arnold senyum lagi
Terlihat rona merah di pipi Aisyah, dia merasa malu karena di panggil cantik oleh dosennya, sebisa mungkin dia langsung biasa saja.
"Untuk apa? Bapak tidak usah aneh-aneh deh, jangan mentang-mentang sudah bantu ayah saya" jawab Aisyah kesel
"Ya sudah jika tidak di kasih, saya akan minta sama ayah kamu, wuee" jawab Arnold menjulurkan lidah
"Ehhh, tunggu tidak perlu, ini saya kasih" ucap Aisyah kesel
Bener- bener menyebalkan ini manusia satu. Batin Aisyah
"Berapa sayang kok malah diam" tanya Arnold tertawa
"Menyebalkan, 08********28, sudah sana pulang" jawab Aisyah semakin kesel
"Oke Thanks, sampai ketemu besok ya sayang di kampus" ucap Arnold mengedipkan sebelah matanya dan mulai melaju mobil itu
"Ampun deh tuh manusia, ahh..." kesal Aisyah
2 hari kemudian
Arnold selalu menatap kontak Aisyah dan ia belum memberanikan diri untuk menghubungi. Mengingat besok adalah jadwal kontrol Pak Daniel jadi dia berinisiatif untuk mencoba chat Aisyah terlebih dahulu.
💌 Arnold
Assalamu'alaikum
💌 Aisyah
Wa'alaikumussalam, maaf ini siapa ya?
💌 Arnold
Aku calon suami mu ❤️
Arnold senyum-senyum sendiri, sadar dengan tindakannya yang bodoh
💌 Aisyah
Apa? Saya tidak punya calon suami, jangan macem-macem😠 (emosi)
Sejak kapan aku punya calon suami, teman dekat aja tidak ada. Batin Aisyah
💌 Arnold
Jangan galak-galak sayangnya aku, nanti mukanya cepet keriput itu
Arnold tertawa
💌 Aisyah
Saya males komunikasi sama manusia yang tidak jelas seperti anda. Maaf anda tidak penting buat saya. (Naik darah)
💌 Arnold
Iya-iya maaf sayang, aku ini Arnold
💌 Aisyah
What??? Terus kenapa pake sayang dan bilang calon istri. Maaf ya pak Arnold yang terhormat jangan mengkhayal. (semakin emosi)
💌 Arnold
Oke aku ngalah maaf deh.
💌 Aisyah
Ada apa bapak chat saya kurang kerjaan saja. lebih baik bapak urus aja nilai-nilai mahasiswa.
Merasa cape mengetik, Arnold mencoba menghubungi via telpon, karena dirinya merasa sangat rindu dengan gadis berparas cantik nan imut.
📱 Arnold
Assalamu'alaikum sayang (terkikik)
📱Aisyah
Wa'alaikumussalam (ketus)
📱Arnold
Jangan ngambek dong
📱 Aisyah
Ada apa? bapak ini ngapain sih!!! (kesal)
📱 Arnold
Aku besok jemput kamu ya dirumah? (Penuh harap)
📱 Aisyah
Tidak perlu, saya biasa jalan sendiri dan sudah terbiasa (ketus)
📱 Arnold
Tapi besok aku akan tetap jemput kamu. Tidak ada penolakan lagi. Titik (mematikan sambungan)
Pagi hari sangat cerah & bahagia karena Arnold berniat besar dan yakin untuk menjemput gadis imutnya. Berhubung Arnold tinggal dirumah Eyangnya yang tidak jauh dari rumah Aisyah jadi perjalanan hanya beberapa menit saja.
"Assalamu'alaikum" ucap Arnold yang semangat
"Wa'alaikumussalam, loh nak Arnold" jawab ibu Laras mendekati
"Iya bu maaf ganggu, mau jemput Aisyah nanti siang sekalian pulang bareng juga langsung kontrol ayah Daniel ke RS" ucap Arnold mencium tangan ibu Laras
"Jemput Aisyah? Ada hubungan apa nak Arnold dengan putri saya" tanya ibu Laras penasaran
"Teman bu, walaupun status saya dosennya" jawab Arnold Senyum
Calon mantu ibu ini 😁. Batin Arnold geli sendiri
"Ya sudah duduk dulu ya. Sepertinya Aisyah masih bersiap-siap" ucap ibu Laras merasa bingung
"Baik bu, saya siap menunggu anak ibu" jawab Arnold sambil nyengir
Ibu mencoba memanggil Aisyah, dan mengatakan bahwa sudah ada yang jemput seorang laki-laki dan menunggu dirinya.
Aisyah begitu kaget mendengar perkataan ibunya, perasaan Aisyah tidak punya janji dengan siapapun dan teman laki-lakinya hanyalah Bagas tidak ada lagi selain Bagas, tapi tidak janjian dengan Bagas.
Dengan rasa penasaran akhirnya Aisyah mencoba melihat ke ruang tamu, betapa kagetnya melihat dosen menyebalkan pagi-pagi sudah ada dirumahnya.
"Bapak ngapain ke sini?" tanya Aisyah melihat sekitar rumah
"Sudah aku katakan mau jemput kamu hari ini" jawab Arnold dengan santai dan senyum bahagia
"Jangan ngaco pak saya tidak mau" ucap Aisyah kesal
Ini manusia beneran jemput, otaknya sudah hilang kali ya. Batin Aisyah heran
"Cepatlah bersiap waktu terus berputar" ucap Arnold memainkan alisnya naik turun
Aisyah meninggalkan Arnold seorang diri diruang tamu, dengan perasaan yang sangat dongkol serta aneh. Dosen ini tiba-tiba begitu baik dan lembut di depan Aisyah. Mau tidak mau mereka akhirnya berangkat bersama ke kampus.
"Pak berhenti" teriak Aisyah
"Ya Allah, ada apa?" tanya Arnold panik
"Saya turun sini saja, bahaya kalo saya turun di parkiran kampus yang ada jadi bahan gosip semua mahasiswa" jawab Aisyah kesel
Tanpa basa basi Aisyah langsung keluar mobil dan berjalan kaki menuju kampusnya sambil menahan emosi. Arnold yang melihat itu hanya tersenyum bahagia karena bisa berdua bersama gadis imutnya.
Dua minggu berlalu.
Di kediaman Michela Anastasya Mahendra yang sering di sapa Eyang Tasya, dia adalah nenek dari Arnold Zavier. Eyang Tasya baru saja datang dari London. Hari ini hari minggu dimana Eyang Tasya seperti biasa melakukan jalan-jalan pagi dan beliau sengaja menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah seseorang yang dia anggap sebagai keluarganya.
Saat tiba dirumah orang tersebut Eyang Tasya langsung masuk menuju pintu rumah dan tidak lupa untuk mengucapkan salam. Muncul dari balik pintu wanita cantik yang sangat Eyang sayangi siapa lagi kalo bukan Aisyah.
"Hai Sayang" ucap eyang senang lalu memeluk Aisyah
"Eyang!! Eyang apa kabar?" tanya Aisyah membalas pelukan eyang
"Alhamdulillah, Eyang sehat sayang, mana yang lainnya?" tanya eyang pada Aisyah
"Masuk dulu Eyang, aku buatkan minum, pasti eyang lelah habis lari pagi" jawab Aisyah sambil tertawa
"Bisa saja kamu ini, eyang makin sayang deh" jawab eyang mencium pipi Aisyah
Kemudian Aisyah minta tolong pada adik perempuannya membuatkan minum untuk Eyang Tasya. Aisyah pun mengetuk pintu kamar orangtuanya dan memberi tau kalo di ruang tamu ada Eyang Tasya.
Orangtua Aisyah pun sangat senang mendengar Eyang Tasya datang karena bagi Pak Daniel dan Istri, Eyang Tasya adalah ibunya yang harus mereka sayang, apalagi Eyang Tasya tidak pernah melihat status sosial.
"Eyang" ucap ibu Laras bahagia
"Semoga kalian sehat-sehat sayang" tanya eyang sambil memeluk
"Salam Eyang" ucap ayah Daniel tersenyum
"Daniel kamu kenapa pakai tongkat jalannya?" tanya eyang khawatir
"Tidak apa-apa Eyang ini sedikit teguran dari Allah" jawab Daniel singkat Senyum
"Sudah ke dokter? Apa kita kedokter lagi? Eyang punya kenalan dokter yang bagus" tanya eyang menatap Daniel dengan sendu
"Ayah baik- baik saja Eyang, sekarang pun masih sering kontrol, Alhamdulillah ada yang mau bertanggungjawab walaupun laki itu tidak terlibat" tutur Aisyah menenangkan eyang
***
Berbeda dirumah Eyang Tasya, cucunya yang datang tidak melihat Eyangnya begitu khawatir sampe penjaga rumah di marahi, lalu penjaga rumah menyarankan cucunya untuk menghubungi eyang.
Dia pun tanpa berpikir panjang langsung menghubungi via telpon. Tidak membuang waktu lama kemudian diangkat oleh eyang Tasya.
📱Arnold
Halo Eyang dimana? Kenapa tidak kasih tau aku kalo mau lari pagi? Apa eyang sudah tidak anggap aku lagi sebagai cucu? Jawab eyang, (terlalu khawatir)
📱 Eyang Tasya
Ya Allah... Bisa tidak kamu itu telpon eyang pakai salam dulu, lalu bagaimana eyang mau jawab pertanyaan kamu, eyang bingung mau jawab apa?
📱 Arnold
Maaf.... Eyang dimana ? (Ketus)
📱Eyang Tasya
Di rumah kerabat Eyang, ada apa sayang?
📱 Arnold
Aku jemput. Kirim alamat (singkat)
📱 Eyang Tasya
Ajak saja udin tanya rumah bu Laras dimana dia tau kok.
📱 Arnold
Ok. Aku kesana. I Love You
📱 Eyang Tasya
Yaaahh, I Love You More. Muach (tertawa)
Eyang Tasya dan Keluarga Aisyah saling bergurau karena eyang menceritakan tingkah cucunya yang sangat-sangat posesif pada eyangnya. Eyang pun menyampaikan ingin mengenalkan cucu nya ini kepada Aisyah, Aisyah pun hanya tersenyum saja walaupun hatinya tidak nyaman tapi Aisyah berusaha tenang.
Tidak lama datang sebuah mobil yang langsung terparkir di halaman rumah Aisyah. Dan si pemilik mobil hanya tersenyum bahagia, karena dia tau rumah yang dia tuju adalah rumah si gadis imutnya.
"Assalamu'alaikum" ucap Arnold
"Wa'alaikumussalam" jawab serempak
"Nak Arnold, ada apa kemari?" tanya ayah Daniel
"Aku mau jemput Eyang Tasya, pak Daniel" jawab Arnold melirik Aisyah
"Kalian saling kenal?" tanya eyang
"Nak Arnold yang tolongin saya Eyang" jawab Daniel
"Alhamdulillah kalo kalian sudah saling kenal" ucap eyang bahagia
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!