NovelToon NovelToon

Hei!!! Gadis Berkacamata

Eisha si gadis berkacamata

Eisha Dirgantara putri kedua dari pasangan Jaya Dirgantara dan Lisa Dirgantara ia memiliki seorang kakak yang cantik bernama Jesi Dirgantara.

Eisha sebenarnya merupakan gadis yang pintar namun hal itu tak menjamin ia diterima oleh lingkungan sekitar nya apalagi dengan penampilan culun dan menggunakan kacamata ia sering diejek dan dipanggil dengan gadis berkacamata.

Bukan hanya dari temannya ia mendapatkan perlakuan tak baik, namun juga dari keluarganya terutama sang ayah yang memperlakukan nya berbeda dari sang kakak, bahkan ia sering dibandingkan sepintar apapun dirinya ia selalu kalah dengan kakaknya yang merupakan seorang pegawai bank selalu dipuji dan disayang lebih.

Sedangkan ia lebih bisa di bidang pakaian atau desain namun, sang ayah tidak tertarik akan hal itu dan tidak mendukung impian nya itu sama sekali.

Saat ini keluarga itu sedang makan malam seperti biasanya dan kakaknya membantu ibunya memasak dan lainnya.

Eisha yang baru saja pulang dari kampus nya tampak wajah lelahnya karena kegiatan yang cukup padat pada akhir semester nya.

Bukannya menanyakan kabar atau kegiatan hari ini sang ayah justru menuduhnya yang tidak tidak.

“Aku pulang” sahut Eisha sambil mendorong pintu.

”Darimana saja kamu hah??, Ini sudah malam apa tidak cukup kelayapan seharian!” ucap sang ayah

“Jadwalku hari ini cukup padat yah, dan aku baru saja habis bimbingan” Jawab Eisha

“Menjawab saja terus, lihat kakakmu itu walaupun ia baru saja pulang kerja ia langsung membantu ibumu” Sentak ayahnya.

Mendengar hal itu sungguh, Eisha merasa sedih sekali, padahal ia tidak berbohong walaupun ia sudah terbiasa akan sikap ayah nya itu tapi tetap saja ia merasa terluka.

Setelah perdebatan tadi, akhirnya Eisha tidak ikut makan malam ia hanya duduk dengan tatapan sendu di kamarnya, sungguh ia hanya ingin perlakuan baik dan mendapatkan kasih sayang seperti kakak nya apakah itu terlalu sulit?? Pikirnya.

Saat asik melamun, terdengar suara ketukan pintu kamarnya ia bisa menebak bahwa itu adalah ibunya Lisa. Dengan segera ia menghapus air matanya dan membukakan pintu.

Namun saat pintu terbuka, ternyata bukan ibunya melainkan kakak nya Jesi hal itu membuat raut wajahnya berubah.

“Boleh kakak masuk??” tanya Jesi

“Iya, kak mari silahkan” Jawab Eisha

“Kakak tau kau belum makan, ayo makan dulu” ucap Jesi sambil meletakkan nampan makanan itu.

Tapi Eisha hanya diam memperhatikan, Jesi pun memulai percakapan kembali.

“Apa kakak menganggu mu??, atau sebaiknya Kakak keluar saja??” tanyanya lagi

“Tidak kak,bukan begitu aku pikir tadi ibu yang datang” ucap Eisha

“Ibu ada urusan sebentar karena itu kakak yang datang, jangan ambil hati ucapan ayah ya".

Mungkin ayah hanya sedang lelah saja tapi percayalah ia mengkhawatirkan mu” ucap kakaknya sambil menyentuh lembut bahu adiknya

Ya, Jesi sangat sayang pada adiknya itu meskipun terkadang ia juga bingung dengan perlakuan sang ayah namun ia yakin itu merupakan bentuk kekhawatiran orang tua pada putrinya.

“Iya, lagipula aku sudah terbiasa akan hal itu bukan” Jawab Eisha

“Nah, sekarang makanlah dulu, Kakak yakin tenaga mu terkuras karena kegiatan kampus” ucap Jesi

“Bagaimana tadi bimbingan nya??” tanya Jesi

“Semuanya lancar kak, dan aku akan segera sidang sebentar lagi dan lulus” ucap Eisha

“Syukurlah, nanti semuanya ayah, ibu kita akan merayakan nya” ucap Jesi

Eisha hanya mengangguk dah tersenyum dapat ia rasakan kasih sayang kakaknya ini untuknya.

“Baiklah, kakak keluar dulu habiskan makanannya dan segera istirahat”ucapnya lagi

Setelah Jesi meniggalkan kamar nya, terdengar bunyi ponsel menandakan pesan masuk dari kekasihnya Ray, meskipun ia sering diejek oleh teman kampusnya. Namun ia bertemu dengan Rey mahasiswa tampan yang terkenal dan jatuh hati padanya.

Sungguh ia awalnya tidak menyangka bahwa cintanya akan dibalas dan mereka menjalin hubungan meskipun banyak para mahasiswi yang menentang nya karena penampilan Eisha dan Rey yang berbeda.

Eisha tersenyum sendiri membaca pesan itu dan tiba tiba ia teringat bahwa ulang tahun kekasihnya tidak akan lama lagi.

“Aku akan memberikan nya kejutan nanti, pasti ia akan suka” setelah mengatakan itu, Eisha segera tidur dan mengarungi mimpinya.

Keesokan paginya, dengan semangat Eisha berangkat ke kampus dengan menggunakan kemeja dan rok dengan rambutnya yang dikepang menjuntai ke samping ditambah kacamata yang bertengger di hidungnya seperti biasa.

Saat ia turun, telah terlihat ayahnya yang duduk sambil minum kopi dengan koran ditangannya sedangkan sang ibu tengah merapikan meja makan dan Kakak Jesi sudah terlihat rapi dan cantik dengan pakaian kerjanya.

“Berangkat lebih awal sayang” tanya ibu nya

“Selamat pagi ibu, kebetulan hari ini ada temu janji dengan dosen Bu jadi sedikit lebih awal” Jawab Eisha

“Begitu rupanya, ibu dengar kau sebentar lagi akan lulus “ Eisha mengganggukan kepalanya.

“Ibu tidak sabar untuk itu, benarkan suamiku??”sahut istrinya pada suaminya yang sedari tadi diam.

“Ya, segeralah selesaikan” kata ayah nya

“Baik ayah, kalau begitu aku berangkat dulu dah semuanya” kata Eisha sambil menyalami orang tuanya dan ayahnya hanya diam sambil memberikan tangannya.

Di kampus, sudah terlihat aktivitas para mahasiswa ataupun dosen disana, kedatangan Eisha langsung disambut oleh cemoohan para mahasiswi akan penampilan nya meskipun ia termasuk mahasiswi berprestasi tapi tetap saja tidak menjamin ia diperlakukan baik.

“Wah, lihat siapa yang datang ternyata si kacamata empat guys” Sahut seorang gadis cantik bernama Sera.

Mendengar olokan itu semua orang tertawa mengejek ke arah Eisha,Namun ia sudah terbiasa akan hal itu dan memilih diam.

“Aku heran, pelet apa yang kau gunakan untuk menjerat Rey dasar gadis kampung!!!”

Tali Eisha tetap diam dan tidak menjawab hingga membuat Sera geram dan mengangkat tangan nya untuk menampar.

“Plakk” terdengar suara nyaring yang melayang di pipi Eisha gadis itu tidak sempat menghindar dan tamparan itu meninggalkan bekas di pipinya.

“Hahahhaa, sekarang penampilan mu lebih sempurna” kata Sera

Sungguh penampilan Eisha menyedihkan namun, orang orang disana hanya melihat dan tidak ada yang membela karena Sera berasal dari kalangan atas.

Sera akan bertindak lagi, tali kemudian Rey datang dan menghentikan nya.

“Sera!!!!” mendengar hal itu ia segera pergi dengan gengnya dan meninggalkan Eisha seketika namun sebelum itu ia memberikan peringatan kembali.

“Ini baru permulaan, kau akan lihat berikut nya!!”

“Kau tak apa??” tanya pria tampan itu yang membuat Eisha senang.

“Tidak apa” jawab gadis itu sedikit meringis.

“Ayo,ku obati pipimu, sepertinya aku harus memberikan peringatan lagi pada Sera untuk tidak menggangu mu lagi” katanya sambil mengobati luka gadis itu.

Setelah itu, Eisha dan Rey duduk di taman kampus, Eisha memandangi wajah tampan itu ia masih tidak menyangka bahwa pria populer kampus akan jatuh hati padanya.

“Oh ya, 3 minggu lagi kau tau kan hari apa” tanya Rey

“Hmmm, iya aku tau hari spesial mu” jawab Eisha.

“Aku senang kau ingat, aku akan mengadakan pesta dan kau adalah tamu spesial” kata Rey

“Seharusnya kau yang spesial karena hari ulang tahun mu” sanggah Eisha

“Aku ingin kau datang dan berdandan cantik karena aku punya kejutan untukmu di hari spesial ku” kata Rey

Eisha yang mendengar itu sungguh rasanya bahagia sekali, hingga ia memeluk pria itu.

Bersambung....

Jangan lupa tinggalkan jejak ya, like, komen vote serta hadiah nya.

Tragedi di Pesta

Eisha baru saja menyelesaikan bimbingan nya dengan dosennya, ia juga sedang mengurus keperluan untuk sidang nya sebentar lagi.

Hari ini ia senang sekali karena selain sidangnya sebentar lagi, ia juga mendapatkan undangan spesial dari kekasihnya.

Eisha mengendarai motor nya menuju rumah nya. Saat pulang terlihat ibunya yang baru saja selesai menyapu lantai

"Eisha, kau sudah pulang, ayo bersihkan dirimu dan makanlah" ucap ibunya

"Iya, Bu kebetulan semuanya berjalan lancar jadi aku cepat pulang" balas Eisha

"Ibu tidak sabar untuk kelulusan mu begitu juga dengan Ayah dan kakak mu sayang" ucap ibunya.

"Iya, Bu aku tidak akan mengecewakan kalian" kata Eisha

"Baiklah, aku akan membersihkan diri dulu Bu" ucap Eisha sambil menuju kamarnya.

Jam menunjukkan pukul 6 sore dan Jaya baru saja pulang dengan wajah letih nya.

Eisha yang melihat kedatangan Ayahnya langsung ke dapur untuk membuatkan minuman segar kesukaan Ayahnya.

Jaya mendudukkan dirinya di sofa sambil memijat kepalanya yang sedikit pusing.

"Ayah, ini aku buatkan minuman segar" Kata Eisha sambil meletakkan cangkir itu di meja sofa.

Jaya mengadahkan kepalanya melihat putri kedua nya membuatkannya minuman.

"Terima kasih, kau sudah pulang ternyata. Bagaimana dengan skripsi nya??" tanya Ayahnya sambil meminum.

"Semuanya lancar Ayah, aku hanya tinggal sidang saja" Jawab Eisha dengan senyum manis

"Baguslah, setelah lulus cari pekerjaan bagus seperti pegawai ya" sambung Ayah nya.

Mendengar ucapan Ayahnya seketika senyum di wajah gadis berkacamata itu pudar seketika, Kenapa Ayahnya tidak mau mengerti setelah lulus ia akan masuk ke profesi desainer nantinya.

"Kau dengar kan Eisha??" tanya ayahnya

"Iya, yah aku mendengar nya" jawab Eisha

"Jangan berpikir untuk desain itu Eisha, Ayah tidak suka akan hal itu dan itu tidak menjamin keberhasilan mu nanti." Jelas Ayahnya seolah tau yah dipikirkan putrinya.

"Aku akan kebelakang dulu Yah" Ucap Eisha

"Hmmm" Balas Ayahnya

Eisha merupakan mahasiswa akhir jurusan ilmu komputer, ia memang pintar dan ahli di bagian itu tapi, ia berencana setelah lulus ia akan mengambil keputusan untuk mendesain.

Namun sepertinya meluluhkan hati Ayah nya tidak semudah itu, membuat Eisha berpikir ulang untuk keputusan nya. Disisi lain itu adalah impian nya namun disisi lain ayahnya menentang akan hal itu.

Melihat putrinya termenung di meja dapur, membuat Lisa menghampiri putrinya dan bertanya.

"Ada apa sayang??" tanya Ibunya

"Tidak ada Bu, aku hanya memikirkan tentang Sidang nantinya." Jawab Eisha bohong

"Sungguh, kalau memang itu kau tidak perlu khawatir, ibu yakni putri ini pasti akan lulus" Jawab ibunya sambil mengelus pundak itu

"Iya, Ibu doa'kan ya" ucap Eisha

"Ibu selalu mendoakan mu sayang" Balas ibunya.

"Terimakasih ibu, aku sayang ibu dan aku berjanji tidak akan mengecewakan nya" kata Eisha

"Ibu juga sayang padamu" Balas ibunya

Sambil berpelukan Eisha tiba tiba ingat sesuatu sehingga ia menelpon pelukan ibunya dan bertanya.

"Ibu?" panggil Eisha

"Iya sayang, ada apa??"Tanya ibunya

"Begini, apa aku boleh..." ucapan nya terhenti karena ia berpindah lagipula itu masih lama kan ia sudah sidang terlebih dahulu sehingga ia yakin bukan ibunya saja yang setuju tapi ayahnya juga.

"Kenapa???" Tanya Ibunya

"Apa aku boleh membeli Boba ???" kata Eisha

"Minuman itu lagi, kau sering meminumnya nanti kau bisa sakit" jawab ibunya

"Tapi sekali ini saja Bu, ini yang terakhir" pinta Eisha

Melihat wajah memohon putri nya itu membuatnya ia tidak tega.

"Baiklah, tapi setelah ini tidak lagi" peringatan ibunya

"Janji, terimakasih Bu aku sayang ibu" balas Eisha sambil pergi keluar membeli minuman itu

Eisha keluar dengan hati senang sambil meminum Boba iya duduk di taman dekat rumah nya. Tak lama terdengar bunyi notifikasi dari handphone nya.

Drettt, drett, drettt

Eisha mengeluarkan handphone nya dari tasnya dan melihat notifikasi itu yang ternyata dari kekasihnya Rey.

"Rey??" gumamnya

Tanpa banyak kata lagi ia langsung membuka chat itu yang berisikan.

"Cha, acaranya dimajukan menjadi 3 hari lagi kau bisa datang kan?" Rey

Eisha yang membaca pun langsung tidak tau harus berekspresi apa, kenapa tiba tiba acara nya dimajukan bukankah itu belum ulang tahun kekasihnya?

Kalau begini, bagaimana ia bisa meminta izin pada orang tuanya secepat itu, Eisha kini dalam keadaan bimbang.

" Kenapa tiba-tiba Rey?, kau tau kan aku tidak bisa secepat, itu bisakah kau jelaskan??" balasnya beruntun.

Tak lama ia mendapatkan balasan dan ia segera membukanya.

" Maaf, aku tau kau terkejut, tapi ini punya dari orang tua ku karena ada tanggal itu akan merayakan nya di tempat tinggal nenekku di Bali. Dan kau tau berikutnya bagaimana kan. Karena itu aku ingin merayakan nya bersama mu dan teman teman kampus."

Eisha tau maksud nya, tapi ia masih bingung bagaimana dengan masalah izinnya. Tak lama ia pun kembali chat Rey.

"Baiklah, tapi acaranya tidak malam kan, karena aku tidak bisa Rey"

Eisha menunggu balasan Rey dengan cemas, bagiamana jika nanti ia kecewa karena balasannya.

" Kau tenang saja, acara siang hingga sore karena aku tau akan hal itu jadi aku menyiapkan nya untukmu 😘" Rey

Mendapat jawaban seperti itu membuat hati Eisha berbunga karena ia diistimewakan. Tanpa banyak basa-basi ia langsung membalas nya.

"Baiklah, aku akan datang" Eisha

"Aku akan menunggu mu, dandan lah yang cantik" Rey

Eisha pun segera menuju rumah nya dengan perasaan senang.

Setelah makan malam, Eisha langsung meminta izin pada orang tuanya.

"Jam berapa??" Tanya Ayahnya

"Siang yah, paling lama sore aku sudah kembali" Jawab Eisha

"Baiklah, yang jelas jangan lakukan hal yang buruk dan membuat malu" ucap Ayahnya

"Iya, Ayah " balas Eisha senang karena diizinkan.

Pagi hari saat menjelang pesta, Eisha segera bersiap dan memilih pakaian terbaiknya saat ini agar ia tidak membuat malu kekasihnya disana.

"Semuanya pasti luar biasa disana, pakaian dan hadiah mereka, tapi aku juga punya dan aku yakin Rey akan menyukai nya." ucap Eisha sambil berkaca.

Ia sudah memakai pakaian terbaiknya dan bersih berangkat, setelah pamit pada ibunya yang sedang minum teh ia pergi namun ibunya berkata.

"Sayang, ingat ya kau harus hati-hati dan segera pulang cepat, ibu merasa..." ucap Lisa

"Ibu tenang saja, aku tidak sendirian disana banyak orang dan aku akan segera pulang cepat nanti" kata Eisha menenangkan ibunya

"Baiklah, hati hati sayang" ucap ibunya

Sekitar 20 menit kemudian, Eisha sampai di tempat pesta kekasih nya , dan saat ia masuk sudah terlihat banyak tamu yang datang yang merupakan teman kampusnya mereka terlihat luar biasa dengan penampilan mereka apalagi kekasihnya saat ini dengan setelan jas yang membuatnya begitu luar biasa.

Rey langsung mendekati kekasihnya dan membawanya ke tempat sofa dan hadiah yang didapatnya.

"Selamat ulang tahun Rey" ucap Eisha sambil memberikan kadonya.

Semua orang melihat aksi Eisha dan mereka mengejeknya sungguh Eisha terlihat kampungan bagi mereka dengan gaya rambut dan kacamata itu.

"Dasar gadis culun!!" ucap Sera

"Aku penasaran bagaimana reaksi Rey" ucap yang lainnya.

"Kenapa gadis itu kesini, merusak saja" ucap yang lainnya.

"Terimakasih Eisha" balas Rey sambil menerima kado itu.

Eisha senang Rey menerima kadonya, namun senyuman itu menghilang seketika karena Rey membanting kado itu dan menginjak nya

"Rey????" ucap Eisha bingung

"Kenapa??, kau kaget ya kalau kadonya kau injak-injak???" tanya Rey dengan senyum sumringah itu

" Iya, kenapa???" tanya Eisha

Hahhhahahahahhaha semua orang tertawa mendengar hal itu, Eisha semakin bingung ada apa dengan semuanya.

"Kau sangat bodoh gadis culun, kau pikir aku mau menerima kado mu itu, bahkan aku sangat jijik dekat dengan mu!" ucap Rey

"Tapi kita sepasang kekasih..."

"Kapan, aku mengatakan kita pernah jadian, aku hanya mendekati mu, bicara manis padamu membela mu didepan semua orang kau pikir aku mencintaimu. Sungguh naif sekali kau, asal kau tau aku mendekati mu dan melakukan itu semua tidak lebih hanya karena ingin...." Rey menggantung ucapannya dan mendekati gadis itu yang terlihat begitu buruk.

"Bram, nyalakan videonya!" perintah Rey pada temannya.

Eisha melihat putaran video itu dan membuat mata nya terbelalak.

"Bagaimana kau sudah mengetahui bukan???" balas Rey

"Kenapa Rey????, kenapa kau melakukan nya aku salah apa padamu!!!" ucap Eisha sambil terisak

"Bukan padaku, tapi pada nya" Rey menunjuk seorang gadis cantik yang berjalan ke arahnya.

"Hai culun!!!" ucapnya sambil menggandeng tangan Rey.

"Sara???" Ucap Eisha

"Iya, kau terkejut ya kalau sebenarnya aku adalah kekasih sekaligus tunangan Rey, kau pasti merasa di atas angin saat kekasih ku ini memberikan perhatian padamu"

"Asal kau tau saja, semuanya itu karena keinginan ku aku benci padamu karena semua dosen menyukai mu, mereka selalu membantumu selalu saja kau!!!!!"

"Padahal aku adalah orang terpandang sedangkan kau hanya kampungan ,karena itu aku melakukan nya bagaimana kau suka bukan???" ucap nya penuh kemenangan

"Ayo, teman teman masuk ke inti acaranya!" ucap Sera

"Inti acara??" belum selesai Eisha berucap ia sudah dilempar kue dan kertas juga yang lainnya oleh semua orang.

Eisha hanya menangis sambil mencoba keluar tapi sangat sulit karena mereka mengelilingi nya.

"Dasar gadis culun, cupu dan kampungan!!!!!" ucap semua orang

"Kau tidak pantas berada di kampus kami!!" ucap yang lainnya.

Setelah hal itu, Eisha keluar segera karena melihat jalan yang terbuka namun ia masih mendengar suara Sera yang mengatakan..

"Kau akan mendapatkan kejutan berikut nya dasar Gadis cupu!!!!" ucap Sera berikutnya ia tertawa bersama kekasih nya.

Eisha pulang dalam keadaan buruk dan begitu menyedikan, dengan mata sembab ia masuk ke rumah, sebelumnya ia sudah mengganti pakaian nya. Untung saja orang tuanya tidak ada ia masuk lewat pintu belakang dekat kebun rumah nya.

Eisha langsung menutup pintu kamarnya dan menangis terisak tapi ia menahannya supaya tidak terdengar, tiba tiba ibunya memanggil nya dari luar.

"Sayang, kau sudah pulang??" tanya ibunya

"Iya Bu, aku lelah sekali mau tidur dulu" setelah itu ia tidak ada pembicaraan lagi.

Keesokan paginya, Eisha baru saja bangun tidur karena lelah menangis, ia hari ini akan ke kampus untuk mengurus skripsi nya. Walaupun tragedi kemarin tidak membuatnya mundur kan.

Setelah bersiap ia segera keluar dan sudah terlihat orang tua beserta kakak nya di sana. Eisha bingung kenapa ayah dan kakaknya tidak pergi bekerja. Namun ia tidak memikirkan nya lagi lebih lanjut.

"Mau kemana????" tanya ayahnya

"Aku mau ke kampus ayah" ucap Eisha ia sedikit takut sekarang meliputi ekspresi ayahnya.

"Ke kampus??, untuk apa??" tanya ayahnya lagi

"Untuk...." belum sempat Eisha berkata ayahnya langsung melemparkan secarik kertas ke wajahnya.

Eisha mengambil kertas itu dan membacanya, ia begitu terkejut bahwa ia dikeluarkan dari kampus dan sidang nya sudah pasti gagal dan bukan hanya itu ia juga dituding menyakiti Sera dan melakukan penganiayaan padanya sehingga pihak kampus mengeluarkan nya.

"I---ni??" ucap Eisha terbata

"Aku sudah pernah mengatakannya padamu jangan melakukan tindakan mempermalukan keluarga tapi kau!!!!!!!" ucap ayahnya penuh kemarahan.

"Ayah, sungguh aku tidak melakukan apapun aku bersumpah, ini semuanya bohong" ucap Eisha sambil bersimpuh di depan ayahnya.

"Ibu, Kakak aku bersumpah itu tidak benar!" ucapnya lagi dengan air mata

Ibunya yang mencoba membantu Eisha langsung di halangi ayahnya.

"Satu langkah saja ,kau tau akibatnya Lisa!"

"Tapi ia putri kita setidaknya dengar penjelasan nya dulu, ia tidak mungkin melakukan nya" ucap Lisa membela putrinya.

"Tapi ini semuanya sudah jelas, dan polisi juga sudah datang kemari, ia membuat kita malu bukan hanya di kampus tapi juga di sini, semuanya sudah tau mau diletakkan dimana wajah ku!!!!!" ucap ayahnya

"Polisi??" Ucap Eisha

Namun saat Eisha akan menjelaskannya lagi, ia langsung ditarik oleh ayahnya keluar dengan keras yang membuatnya meringis kesakitan. Lisa dan Jesi langsung mengikuti nya dan mencoba menghentikan nya.

"Ayah!!!!, suamiku!!" Namun Jaya tidak mendengarkan nya.

"Ahhhhh!!!" teriak Eisha di depan pintu

"Pergi dari rumahku!!!!!, mulai sekarang kau bukan putriku lagi kau hanya pembawa sial bagiku, pergi dari sini!!!! dan jangan pernah kembali lagi atau kau tau akibatnya!!!!!" Teriak Jaya yang membuat semua orang melihat nya sambil berbisik-bisik tidak terkecuali seseorang disana.

Bersambung.....

Jangan lupa like komen, vote serta hadiah ya terimakasih

Pria Tatoo

"Siapa yang kau lihat??" tanya pria dengan tindik di telinga nya.

Karena tak mendapatkan jawaban, ia akhirnya mengikuti pandangan temannya itu.

"Ouhhhh, kau melihat tontonan drama keluarga yang gratis ya" ucapan lagi.

Namun pria itu masih diam saja, ia masih memandangi pertikaian itu. Tak lama kedua orang itu melajukan motornya sport nya.

Sedangkan Eisha sudah tidak punya sanggup lagi rasanya untuk bangkit ia masih berada di pelataran rumah nya. Ayahnya menutup pintu dengan keras dan membawa ibu beserta kakak nya juga.

Sehingga tidak ada satupun yang membantunya.

Byurrr!!!!!!

Eisha disiram air oleh ayahnya dan tak lama terdengar koper kecil yang dilempar kepadanya yang bertuliskan "PERGI DARI SINI SEGERA!!!!!".

Eisha pun segera bangkit dan melangkahkan kakinya, ia memandangi rumah itu sejenak sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya keluar menuju dunia sebenarnya.

Eisha saat ini sudah tidak tau kemana lagi, tidak ada tempat yang bisa ia jadikan sandaran atau tempat bernaung.

Malam hari karena merasa lelah berjalan, ia akhirnya berhenti di sebuah tempat yang dikelilingi oleh tembok besar di perbatasan daerah, Eisha pergi naik kendaraan umum beberapa kali menggunakan uang yang tersisa di dompet nya sehingga ia sampai disini sekarang.

Saat asik melamun, ia mendengar bunyi yang cukup keras di sekitarnya.

Brukkk!!!

Eisha pun segera mendekat asal suara itu dan ia terkejut begitu melihat seorang pria yang tengah terluka di lengannya terkapar tak berdaya dengan cucuran darah yang mengalir keluar.

Pria itu terlihat meringis sambil mencoba bangkit dan Eisha yang melihat pun langsung mencoba membantu nya.

Pria itu membuka matanya saat merasakan tangan seseorang menyentuh dirinya. Ternyata seorang gadis berpenampilan kumal dan jangan lupa kacamata yang bertengger di hidupnya menambah penampilan buruk nya.

Pria itu mau tak mau menerima bantuan gadis itu karena luka yang ia dapatkan. Setelah cukup sulit akhirnya Eisha berhasil dan ia menyandarkan tubuh pria bertato itu di tembok.

"Air" kata pria itu dengan nafas tersengal

Eisha segera mengambil air di koper milik nya yang ia beli tadi beberapa botol. Dan segera memberikan nya pada pria itu, dan pria itu langsung meminum nya dengan cepat seperti orang kehausan dan dalam hitungan detik air itu tandas, Eisha hanya menelan ludahnya melihat itu.

"Sepertinya lukamu cukup parah, alangkah lebih baik dibawa ke rumah sakit untuk diobati" kata Eisha sambil melihat luka itu.

"Tidak perlu, kau bisa bawa motor??" tanya pria itu tiba tiba

"Mmmm, apa???" tanya Eisha yang memastikan telinga nya tidak rusak.

"Apa kau bisa mengendarai motor kalau iya bawa aku ke rumah ku!" ucap pria itu.

Eisha dibuat terkejut dengan ucapan pria itu, ia sama sekali tidak kenal dengan pria ini, apalagi siapa yang tau jika ia adalah orang jahat melihat penampilan nya saja membuat Eisha takut. Namun ketika melihat luka yang didapat pria itu membuat nya juga tidak tega sungguh Eisha sangat bingung saat ini.

Ia membereskan barang-barang nya dan bersih pergi, namun ia teringat akan nasehat orang tua nya untuk membantu orang lain, Eisha kembali melihat pria itu yang sudah terlihat lemah.

"Mana kuncinya??" tanya Eisha secepat mungkin.

"Ada disaku celana ku" jawab Pria itu.

Eisha melihat celana pria itu dan mencoba mencari sakunya, namun ia mengurungkan niatnya untuk mengambil nya karena letaknya yang hampir mengenai tempat terlarang pria itu.

"Aku tidak bisa!" kata Eisha

"Apanya yang tidak bisa, apa kau tidak bisa mencarinya???" jawab pria itu.

"Bagaimana aku bisa mengambil nya, kalau kuncinya terletak di......" ucap Eisha terputus

"Di apa???" tanya pria itu kesal.

Melihat tidak ada jawaban, pria itu mengikuti pandangan Eisha yang ternyata mengarah ke kediaman keramatnya.

"Ambil saja, tidak akan kena, aku tidak bisa, kau lihat kan tanganku terluka"

"Aku akan mengatakan nya nanti jika kau mengenainya, sekarang ayo ambil!!!!" ucap pria itu.

Mendengar ucapan pria itu, Eisha memberanikan dirinya meraba saku pria itu dan akhirnya ia menemukan nya. Eisha mencoba mengambil nya dengan mata tertutup dan tangan gemetar yang membuat pria itu tersenyum kecil.

"Nah, sudah aku dapatkan, sekarang ayo!" ucap Eisha.

"Kau tidak lihat, aku belum bisa bangun sendiri!" ucapnya

Eisha pun memapah pria itu dan tak lama mereka pun sampai di motor itu dan tanpa lama, Eisha segera mendudukkan pria itu di bangku belakang dan ia segera duduk di depan tapi ia merasa sedikit bingung, bagaimana jika pria ini terjatuh karena tidak pegangan.

"Kau tidak perlu khawatir aku bisa, yang jelas sekarang jalan saja" ucap pria itu.

Eisha segera memperbaiki kacamata nya dan melajukan motor itu, dengan arahan pria itu ia melihat jalanan.

Namun karena asik melihat, ia tidak nampak sebuah polisi tidur dan tentu saja mereka sedikit terlonjak dan pria itu secara refleks memegang bukit kembar itu yang membuat Eisha terbelalak kaget.

"Maaf, aku tidak sengaja" ucap pria itu dengan sedikit bersalah.

Eisha yang tidak tau lagi harus apa dengan wajah merah nya ia melajukan motor itu terus, hingga akhirnya mereka sampai di sebuah rumah.

setelah memakirkan motornya dengan segera Eisha memapah pria itu masuk kedalam rumah, pintunya yang tidak terkunci membuat Eisha menjadi lebih mudah dan ia meletakan pria itu di sofa.

"Ambilkan kotak P3 dilaci itu" ucap pria itu

Eisha segera kesana dan langsung mencari nya setelah menemukan nya ia langsung ke tempat pria itu lagi dan betapa terkejutnya ia melihat pria itu dalam keadaan setengah polos.

"Apa yang kau tunggu, ayo kemari!" kata pria itu.

Dengan mata tertutup, Eisha berjalan ke arah pria itu dan memberikan nya, pria itu menerima nya dan Eisha berbalik ke belakang setelah itu meninggalkan pria itu sendiri.

Pria itu melihat Eisha dengan senyum kecil, namun tak lama ia mengobati luka nya segera.

Sedangkan Eisha melihat sekeliling rumah ini yang ternyata cukup tersembunyi .

Rumah ini cukup besar dengan berbagai ruangan yang bisa Eisha lihat, tapi ada sesuatu yang menarik perhatiannya dan ketika ia melangkahkan kakinya kesana ia dikejutkan oleh suara pria itu.

"Sudah puas berkeliling nya??" Tanya Pria itu

Eisha seketika menoleh ke belakang dan melihat pria itu sudah berpakaian lengkap dengan memakai kaos dan celana jeans membuat nya lebih baik dibandingkan tadi.

"Maaf, aku hanya melihat saja kalau begitu aku pergi dulu" Ucap Eisha sambil melangkahkan kakinya terburu buru.

"Pergi entah kemana maksudmu?" kata pria itu membuat Eisha menghentikan langkahnya.

"Apa maksudnya??" tanya Eisha berbalik

"Kau terlihat seperti orang yang diusir tidak membayar sewa rumah dan sepertinya juga tidak punya cukup uang, jadi kau mau tinggal di jalan?" ucap pria itu

Eisha terdiam mendengar ucapan pria itu walaupun tak sepenuhnya benar tapi yang dikatakan nya adalah benar.

"Aku bisa membantu mu" ucap pria itu

"Tidak perlu aku...." ucap Eisha

"Tidak perlu khawatir aku bukan orang seperti yang kau bayangkan atau anggap saja balas budi karena membantu ku atau maksudku impas"

Eisha menelisik pria itu, apakah ucapan nya adalah benar atau sebuah kebohongan tapi sepertinya ia tidak berbohong dan bisa dipercaya, sejenak ya itulah yang ia pikirkan.

"Jadi????" tanya Nya

"Baiklah, tapi kau punya kamar lain kan? " tanya Eisha yang membuat pria itu terkekeh.

"Lagipula aku tidak tertarik dengan mu juga hmm, aku hanya membantu mu karena kau juga membantuku" ucapnya

Eisha akhirnya memilih tinggal bersama pria itu untuk sementara lagipula kamar yang ia dapatkan tidak buruk juga, saat makan malam Eisha menuju dapur untuk memasak namun ia tidak melihat bahan makanan selain telur dan teh botol.

Sehingga akhirnya ia memasak omelette, sesaat kemudian ia memberikan sepiring makanan pada pria itu.

"Tidak buruk" ucapnya sambil memasukkan makanan itu.

"Kau pandai memasak juga, sepertinya kau anak rumahan tapi kenapa kau luntang lantang di jalanan atau apa ucapan ku tadi benar" ucap pria itu memulai percakapan.

Eisha terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk bercerita, setelah mengatakan semuanya ia merasa sedikit lega.

Pria itu tidak menyela cerita Eisha sedikit pun dari awal hingga akhir, hingga setelah gadis itu selesai bercerita ia mengeluarkan pendapat nya.

"Aku bisa membantu mu setidaknya mengenai impian mu itu" ucap nya

Eisha yang mendengar merasa aneh, apakah benar yang pria itu ucapkan.

"Kau pasti tidak percaya kan?, tapi aku pastikan hal itu, anggap saja karena kau menyelamatkan kan ku dari jurang kematian aku akan membantumu bangkit dan membuat orang orang yang menghinamu akan terdiam" ucapnya

"Kalau kau setuju maka kita bisa membuat kesepakatan nya" ucapnya lagi

Eisha yang entah mengapa merasa pria ini baik dan tulus padanya, akhirnya menerima nya. Sedangkan pria itu tersenyum mendengar persetujuan nya.

"Baiklah, mulai sekarang kita partner nona...."

"Sha, namaku Shasha " ucapnya

"Baiklah nona Shasha, surat nya akan segera aku berikan padamu, segera" Ucapnya

"Terimakasih...."

"Adnan, kau bisa panggil Adnan" ucap pria bertato itu.

Dan perjalanannya mereka akan segera dimulai...

Bersambung...

Jangan lupa like komen vote dan hadiahnya ya

terimakasih

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!