JOYSIE HONEYLOU CARLTON melangkahkan kakinya dengan terburu buru agar cepat sampai ke apartemennya.
Joy bolak balik melihat jam ditangannya. Dia sedikit berlari agar bisa sampai di lobby pas di jam 1 siang.
Dan akhirnya Joy tiba di lobby. Dia berjalan perlahan menuju lift. Joy masih berjalan sangat pelan sembari melihat ke arah pintu lift.
"1.. 2... 3.. 4.. 5.. 6.. 7... .ting...," gumam Joy menghitung langkahnya dan matanya tampak melihat seorang pria tampan yang baru saja keluar dari lift.
Joy menunduk dan sedikit mencuri pandang ke arah pria itu. Sedangkan pria itu sama sekali tak melihat sosok Joy yang kecil dan masih terlihat bocah.
Pria itu adalah Ocean Journey Robert. Dia tinggal satu lantai diatas apartemen Joy.
Joy selalu melihatnya dan sering mengikutinya dalam setahun belakangan ini ketika Joy dan ibunya baru pindah ke apartemen ini.
Joy sangat menyukai bahkan mencintai Ocean meskipun mereka sama sekali tak pernah berkenalan.
Joy menyukainya dalam diam. Dia mengikuti semua akun sosial media Ocean dan selalu melihat story serta postingan terbarunya.
Dengan hanya melihatnya saja, membuat Joy sudah sangat bahagia. Joy masih duduk di bangku sekolah senior high school.
Joy bahkan belajar giat agar dia bisa masuk ke universitas yang sama dengan Ocean.
Ocean sudah ditahun terakhirnya kuliah. Dan Joy sedang menyiapkan untuk masuk ke universitas Ocean agar bisa selalu dekat dengannya.
Joy tahu semua tentang Ocean. Dia bahkan sering ke universitas Ocean hanya untuk melihat Ocean yang mengikuti kegiatan karate, taekwondo dan basket di kampusnya.
Ocean adalah bintang kampus. Bagaimana tidak? Berasal dari keluarga kaya, sangat down to earth, pintar, tampan dan sangat supel. Perfect bukan?
Tapi satu yang tak disukai Joy dari Ocean. Ocean terkenal playboy dan suka bergonta ganti pacar.
Joy bahkan hafal siapa saja yang pernah menjadi pacar Ocean. Ocean sendiri justru lupa siapa saja yang pernah menjadi pacarnya.
Joy sama sekali tak berniat untuk menampakkan dirinya pada Ocean. Dia hanya suka mengaguminya dari jauh. Karena dia cukup sadar, Ocean tak akan tertarik pada bocah ingusan sepertinya.
Joy adalah gadis yang cantik dan terkesan cuek. Rambutnya panjang dan indah karena ini adalah tipe wanita kesukaan Ocean.
Joy memanjangkam rambutnya dalam setahun ini yang sebelumnya lebih suka berambut pendek karena lebih simple.
Keesokan harinya, Joy pergi ke sekolah pagi hari. Dia bangun sangat pagi dan selalu duduk di lobby terlebih dulu sebelum berangkat ke sekolahnya.
Karena di jam itu, Ocean akan rutin melakukan jogging setiap hari di taman sekitar apartemen.Joy terkadang mengikutinya sampai ke taman.
Ting... pintu lift terbuka dan Ocean tampak keluar dari sana dengan menggunakan kaos olah raga tanpa lengan dan celana pendek.
Tubuh Ocean sangat atletis dan membuat mata Joy tak berhenti memandanginya hingga mata Ocean melihatnya dan pandangan mereka bertumbukan.
Joy langsung menunduk dan membaca bukunya kembali yang ada di pangkuannya.
Ocean kemudian keluar dari lobby apartemen dan melakukan olah raga joggingnya.
Joy segera menutup bukunya dan memasukkannya ke dalam tas. Lalu dia segera berlari menyusul Ocean keluar.
BRUUGGG...
"Aawww..," teriak Joy hingga tubuhnya jatuh.
"Nona.. berjalanlah yang benar..," kata seorang pria paruh baya yang tampak kesal karena Joy menabraknya.
"Ah ya..maaf..aku terburu buru akan berangkat sekolah," jawab Joy menundukkan kepalanya tanda meminta maaf.
Lalu pria itu mengulurkan tangannya untuk membantu Joy.
"Tidak perlu..aku bisa bangun sendiri..maaf tuan", kata Joy dan langsung berdiri lalu berlari kembali mencari jejak Ocean yang sudah tak terlihat di matanya.
"Ck...huuufftt," kesal Joy ketika tak menemukan Ocean dimanapun.
Lalu Joy pun pergi ke sekolah dengan mencegat bus sekolah di halte depan apartemennya.
**IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤**
"Sayang...apakah kau sudah mendapat pengumuman tentang kuliahmu?" tanya Evelena, ibu Joy.
"Belum mom..mungkin dalam minggu ini," jawab Joy sembari sibuk dengan ponselnya.
"Bulan depan mommy akan pergi ke Korea, sayang. Perusahaan mengutus mommy kesana karena tak ada yang bisa menghandle urusan ini selain mommy..kau tak masalah dengan hal itu?" tanya Evelena.
"Hmm..no problem mom..aku sudah cukup besar dan keamanan di apartemen ini sangat bagus bukan?" jawab Joy.
"Baiklah..terima kasih atas pengertianmu sayang," kata Evelena mencium pipi Joy.
"Tidurlah, besok kau harus sekolah kan?" ucap Evelena.
"Ya, tapi besok hanya santai saja karena kami akan menyiapkan pesta prom di sekolah minggu depan," jawab Joy.
"Goodnight honey., love you," ucap Evelena.
"Goodnight mom..love you too," jawab Joy tersenyum.
Joy hanya tinggal berdua bersama ibunya. Ayah Joy meninggal ketika Joy masih berumur 9 tahun.
Sejak saat itu ibunya mulai bekerja dan cukup memiliki karir yang cemerlang di perusahaan tempatnya bekerja.
Evelena bahkan tak menikah lagi sampai sekarang karena menurutnya tak akan ada yang bisa menggantikan posisi ayah Joy di hatinya.
Sepertinya hal ini menurun pada Joy. Karena hati Joy sudah terpaut pada Ocean dan tak akan pernah berpaling dari Ocean, sang pujaan hatinya.
Evelena sangat bersyukur selalu diberi kesibukan sehingga tak pernah merasa kesepian. Dan Joy adalah anak gadis yang baik dan tak pernah membuat masalah apapun di sekolahnya.
Evelena tak pernah mengekang Joy, dan Joy merasa ibunya memberikan kepercayaan penuh padanya dan karena itulah Joy justru bisa menjaga kepercayaan ibunya yang diberikan kepadanya.
Pagi harinya, Joy berangkat ke sekolah seperti biasanya. Dia menunggu Ocean di lobby.
Tak lama kemudian, Joy melihat Ocean keluar dari lift dengan seorang wanita cantik dan sexy.
Mereka bergandengan tangan dan saling melempar senyum. Joy tak suka melihatnya. Tiba tiba moodnya langsung buruk.
Joy kemudian beranjak dari kursi dan mengikuti Ocean dari belakang.
Sesampainya di parkiran depan, Ocean membukakan pintu mobil mewahnya pada wanita itu dan merekapun menghilang dari hadapan Joy.
Ocean memang memiliki parkir eksklusif di apartemen itu karena keluarga Ocean mempunyai saham terbesar di apartemen ini.
Joy mengetahui hal itu. Apa yang tak diketahui Joy tentang Ocean. Joy bahkan tahu nama orang tua dan adik adik Ocean.
Dia menelusuri itu dari komentar di akun sosmed Ocean dan menstalking semuanya.
Joy sadar bahwa dirinya terlalu terobsesi dengan Ocean. Tapi Joy tak peduli dengan hal itu. Dia ingin suatu hari Ocean bisa mencintainya seperti dirinya.
Meskipun itu tampak mustahil karena Ocean bahkan sama sekali tak mengenal sosok Joy.
Joy tiba di sekolahnya dan langsung menuju aula.
"JOYYYY!!" Teriak seorang gadis memanggil Joy.
Joy menoleh dan tersenyum.
"Hai Martha. Kau sudah datang dari tadi?" tanya Joy.
"Ya. Aku menunggumu sejak tadi. Kenapa kau baru datang, ck," jawab Martha.
"Seperti biasa," kata Joy tertawa pelan.
"Seharusnya kau muncul di depannya Joy. Kau cantik, pasti dia akan suka padamu," ucap Martha dengan meminum colanya.
Joy sebenarnya cantik untuk ukuran anak remaja pada umumnya. Tetapi akan kalah cantik jika dibandingkan dengan wanita wanita dewasa yang pernah menjadi pacar Ocean. Mereka rata rata fashionable dan wajahnya penuh make up serta penampilan yang sexy.
"Belum waktunya. Aku ingin takdir yang mempertemukan kami. Aku ingin sesuatu yang senatural mungkin," jawab Joy dengan sangat puitis.
"Dan selalu melihatnya menggandeng perempuan perempuan cantik? Kau tidak sakit hati? Kau benar benar gila," kata Martha.
"Ada saatnya nanti aku akan menendang para wanita nakal itu dari Oceanku," jawab Joy dengan pedenya.
Martha tertawa dan merangkul bahu Joy kemudian menuju tempat berkumpulnya teman teman sekelas mereka.
Martha adalah gadis terpopuler di sekolah ini. Martha dulunya adalah musuh Joy karena pria yang disukai Martha malah menyukai Joy.
Entah bagaimana awalnya justru mereka menjadi bersahabat sekarang. Dan pria yang menyukai Joy dulu akhirnya menjadi pacar Martha sekarang. Karena Joy tak akan menerima pria manapun selain Ocean.
Martha adalah satu satunya sahabat Joy yang tahu tentang cerita keobsesian Joy pada Ocean.
Dan Martha merupakan teman yang menyenangkan bagi Joy yang memiliki sikap sedikit eksentrik dan cenderung aneh.
Joy suka membaca dan sedikit introvert tetapi dia masih bisa membuka dirinya pada orang orang yang ingin berteman dengannya.
Cita cita Joy adalah ingin menjadi seorang editor karena dia suka membaca dan lumayan suka menulis antologi juga.
Joy sangat cuek dengan sekitarnya dan tak tahu berita viral apapun di sekolah mereka. Yang ada di otaknya hanya Ocean dan Ocean.
Tanyakan tentang Ocean padanya, maka dia akan menjawabnya dengan lancar dan benar.
ig author @zarin.violetta
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DQN HADIAH YAA❤❤❤
Malam itu, cuaca sedikit tak bersahabat karena ada angin kencang serta hujan.
Joy yang baru pulang dari sekolahnya menjelang malam, tampak berlari dari halte bus menuju apartemennya yang jaraknya sekitar 200 meter di seberang jalan.
Joy memasang capucon sweaternya untuk menutupi kepalanya.
Dia menyeberang jalan yang cukup ramai dan tanpa rambu karena itu akan menyingkat waktunya untuk tiba di apartemennya.
CIIIIIITTTT.....
Joy reflek berhenti ketika ada mobil yang hampir saja menabraknya.
Mobil itu membunyikan klakson panjang dan kemudian seorang pria keluar dari dalam mobil dan menghampiri Joy.
"APA KAU BUTA HA??!!" marah pria itu.
"Maaf, aku tak melihatmu," kata Joy menundukkan kepalanya.
Banyak klakson dibunyikan karena mobil pria itu menghambat laju mobil lainnya yang berhenti di tengah jalan.
"Tuan, mobilmu membuat kemacetan," kata Joy sedikit berteriak karena suasana masih hujan dan berangin.
"Aku harus membuat perhitungan denganmu," kata Pria itu dan menarik lengan Joy dengan paksa menuju mobilnya.
"HEI ..LET ME GO...LEPASKAN AKU TUAN...!!" teriak Joy.
Pria itu tak melepaskan Joy dan semakin mencengkeram lengan Joy hingga Joy merasakan sakit di lengannya.
"SHUT UP!!" teriak pria itu berusaha mengintimidasi Joy.
"Kalau anda tak terima, kita selesaikan di kantor polisi!!" bentak Joy dan menahan tangannya di pintu mobil agar tidak bisa masuk ke mobil karena pria itu mendorong Joy masuk.
"Tidak, aku punya hukuman sendiri untukmu" kata Pria itu menyeringai licik.
Joy tahu ada yang tidak beres dengan pria itu. Pria ini adalah pria jahat, pikirnya.
Joy berusaha melawan dan menendang kakinya tetapi pria itu memiliki tubuh yang besar dan tendangan Joy sama sekali tak berpengaruh apa apa pada dirinya.
PLAKKKK
Pria itu menampar pipi Joy dengan sangat keras hingga bibirnya berdarah.
"Heiii.. Lepaskan dia," kata Seorang laki laki dari belakangnya.
"Lihatlah..kau membuat kemacetan di jalan ini," lanjut suara itu.
Joy dan pria jahat tadi menoleh ke arah suara itu.
'Ocean...apakah takdirku bertemu dengannya sudah dimulai?' tanya Joy dalam hati senang.
Tetiba Joy merasa senang dengan kejadian buruk yang menimpanya ini.
Joy terpaku melihat Ocean sampai sampai tak tahu bahwa Ocean dan pria itu berdebat hingga akhirnya berkelahi. Dan Ocean tentu saja memenangkan perkelahian itu.
"Nona..hei..nona... Are you okey?" kata Ocean mengguncangkan bahu Joy karena dipikirnya Joy sedang shock dengan kejadian itu.
Joy hanya mengangguk tanpa berkata kata.
Lalu Ocean menarik tangan Joy dan berjalan menuju apartemen. Joy melihat tangannya yang digenggam oleh Ocean. Dan tentu saja itu membuatnya amat sangat bahagia.
"Bagaimana kau tahu aku tinggal disini?" tanya Joy akhirnya ketika Ocean menariknya masuk ke lobby apartemen.
"Aku sering melihatmu duduk disana. Jadi aku tahu," jawab Ocean menunjuk sofa lobby yang menjadi tempat duduk Joy setiap pagi ketika menunggu Ocean lewat.
'Jadi dia melihatku selama ini. Apakah dia juga tahu aku mengikutinya? batin Joy.
Lalu Ocean membawa Joy masuk ke dalam lift dan menuju kamar apartemennya.
"Itu bukan lantai apartemenku," kata Joy melihat angka yang dipencet Ocean.
"Bibirmu terluka, ibumu akan melihatnya. Aku akan mengobatinya dulu," kata Ocean.
"Bagaimana kau tahu aku tinggal dengan ibuku?" tanya Joy lagi.
"Aku hafal hampir semua penghuni apartemen ini," jawab Ocean.
"Jadi kau mengenalku?" tanya Joy lagi.
"Kau sangat cerewet ya. Yaa, aku mengenalmu nona Joy," jawab Ocean.
'Oh my God...apa dia tahu juga bahwa aku menguntitnya selama ini?' batin Joy.
"Mengapa kau menolongku?" tanya Joy lagi.
"Oh God. Bisakah kau diam, adik kecil?" kata Ocean menatap mata biru Joy.
Joy membalas tatapan Ocean. Sesuatu yang sejak dulu ingin dilakukannya, saling bertatapan dengan Ocean.
Cukup lama mereka bertatapan hingga bunyi pintu lift terbuka menyadarkan mereka.
**IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!