NovelToon NovelToon

Ratapan Hati

Tak di anggap?!

"Kau yakin mau pergi melamar kerja dengan pakaian seperti itu?" Tanya nya dengan alis yang mengkerut

"Memangnya kenapa dengan pakaian ku?"

Menggelengkan kepala "ganti sana.. orang-orang akan berfikir kau mau minta sumbangan bukan mau melamar kerja" ucap sang ibu ketus

Zeela menghela nafas panjang "orang melamar kerja memang memakai baju seperti ini, memangnya menurut mama aku harus memakai baju seperti apa"

Sang ibu memutar bola mata malas "Azeela kau ini kalau di kasih tau pasti ngeyel terusss, lihat adikmu asyila, banyak pekerjaan yang datang padanya tanpa harus susah payah mencari kerja karena apa?? Karena adikmu itu cantik dan penampilan nya bagus"

"Ya untuk apa dia susah cari kerja sedangkan dia itu pewaris yang akan meneruskan dan mengganti kan papa mengelola perusahaan" singgung nya

"Kau sendiri yang menolak untuk mengganti kan papa mu jadi tidak usah pura-pura se menyedihkan itu" ucap Ny Wijaya sambil menatap putri sulungnya tajam

Zeela terkekeh sinis "kalau pun aku terima tak akan merubah apapun kan? syila akan tetap menjadi pewaris utama, jangan kira aku tidak tau jika dalam surat kepemilikan perusahaan papa, sudah appa ahlikan kepemilikan menjadi nama syila" Ucap zeela dengan nada yang datar

Ibu dari dua anak itu tampak salah tingkah

"E ekhem bukan nya papa mu lebih mengutamakan syila tapi syila memang lebih bisa di andalkan d-"

"Mentang-mentang dia selalu mendapatkan prestasi yang lebih dariku jadi mama meremehkan aku?? Syila memang meraih prestasi yang cukup banyak tapi di bidang apa dulu? Apa mama yakin dia bisa menjalankan perusahaan sedangkan ia sama sekali tidak tertarik dengan bisnis" ucap nya dengan wajah serius

"Aku bukan nya tidak percaya dengan kemampuan syila tapi itu bukan bidang syila. Aku hanya khawatir dengan perusahaan papa tapi bukan berarti aku akan maju dan mengambil hak orang lain walaupun itu adalah adik aku sendiri"

Zeela bangkit dari duduknya "aku sudah selesai sarapan, aku berangkat dulu" Ucapnya lalu beranjak pergi

¶Mobil

"Non... Nona tidak apa-apa??" Tanya pak sopir saat melihat zeela tampak melamun

Zeela menengadahkan kepalanya "iya pak.. saya tidak apa-apa" tersenyum

"Sangat menyenangkan jika memiliki seseorang yang bisa di ajak berbagi apapun.. dan aku sangat membutuhkan seseorang yg bisa mendengar segala keluh kesah ku selain engkau ya tuhan.." batin zeela sendu

Setelah beberapa menit perjalanan zeela pun sampai di perusahaan Z company

"Non semangat ya, bapak akan mendoakan non zeela agar di terima bekerja disini" ucap pak sopir dengan tulus

Zeela tersenyum "aminn, terimakasih pak.. kalau begitu zeela masuk dulu yah" sopir itu hanya mengangguk sambil tersenyum

Azeela masuk kedalam perusahaan itu dan bertanya pada resepsionis dimana ruangan interview calon karyawan.. setelahnya zeela bergegas ke tempat tujuan, saat hendak duduk menunggu giliran bersama para calon karyawan lainnya seorang anak kecil tak sengaja menabraknya

Brukk

"Astagah. Apa kau tidak apa-apa??" menuntun anak kecil berusia 7 tahun itu berdiri "kakak minta maaf ya, mana yang sakit?" Tanya zeela khawatir

"Tidak apa-apa kak, aku yang salah karena tidak lihat-lihat saat berjalan" ucap gadis kecil itu dengan perasaan bersalah

"syukurlah jika kau tidak apa-apa" Tersenyum

"Selanjutnya No 17 atas nama Azeela Wijaya" Ucap panitia rekrutmen

"Iya pak" Mengangkat tangan "kakak masuk dulu yah" mengusap rambut anak kecil itu lalu masuk ke ruangan interview

Setelah hampir 30 menit zeela pun keluar dari ruangan interview itu sambil bernafas lega, ia merasa senang bisa menjawab semua pertanyaan dari HRD tanpa tersendat sedikit pun "Setidaknya aku sudah melakukan nya dengan baik di terima ataupun tidak itu urusan belakang" batin zeela sambil tersenyum

Zeela keluar dari perusahaan Z company dengan senyum yang terus mengembang..

Senyum itu perlahan-lahan menghilang di sertai kerutan di dahinya saat ia melihat anak kecil yang ia tabrak tadi sedang di marah-marahi oleh seorang wanita paruh baya

Zeela menghampiri anak kecil itu lalu memeluk nya "ada apa ini kenapa ibu memarahi adik saya" Tanya nya pada wanita paruh baya itu

"Ohhh jadi anak kurang ajar ini adik kamu.. ck orang rendahan seperti kalian berani-beraninya berurusan dengan keluarga ku" ketus nya

"Maaf bu.. memangnya apa yang di lakukan adik saya"

"Kamu tidak lihat lutut cucu saya berdarah haa" bentak nya "Ini semua karena adik kamu ini yang tidak lihat-lihat saat berjalan. Apa jangan-jangan anak ini buta" Ketus

"Jangan asal bicara yah bu" Menghela nafas panjang "Maaf atas ketidaksengajaan adik saya menabrak cucu ibu" melihat lutut cucu wanita paruh baya itu "hanya goresan kecil' gumamnya lalu mengeluarkan plester dari tas nya dan memakaikan nya di lutut anak itu

"Maaf ya" ucapnya pada cucu wanita paruh baya itu

Anak kecil itu mengangguk "ayok nek" menarik nenek nya pergi"

"Apa kau tidak apa-apa hmm??" Gadis kecil itu hanya mengangguk sambil menundukkan kepalanya

"nama mu siapa?"

Mengusap air mata nya lalu mendonggakkan kepala "N Nadira"

"Nama yang cantik seperti orang nya, dira kenapa berkeliling sendiri disini hmm? orang tua mu mana?"

"Aku sedang menunggu ayah tapi aku bosan kalau hanya menunggu di ruangan nya jadi aku berjalan-jalan keluar dan tak sengaja menabrak lian" menunduk

"Lian??!! Ahh anak kecil yg tadi itu" gumamnya pelan "teman mu yah??"

Dira menggelengkan kepala "kami satu sekolah tapi tidak berteman.. lian di larang berteman sama aku katanya aku tidak selevel dengan nya dan katanya aku ini bodoh" menunduk

"Apa?!! Siapa bilang dira bodoh??" Menangkup wajah dira "mungkin dira hanya malas belajar jadi nilai-nilai Dira jelek.."

"Ngga kak.. aku sudah belajar semampu ku tapi tetap saja tidak membuahkan hasil bukan kah itu berarti aku bodoh kak" ucapnya dengan mata berkaca-kaca

Memeluk dira "tidak sayang.. itu tidak benar, selama ini siapa yang sering mengajari mu di rumah hmm??"

"Guru privat dan daddy"

"Bagaimana cara mereka mengajar mu?"

"Aku tidak suka" ucapnya membuat zeela bingung

"Mereka selalu memarahi ku jika aku tidak bisa mencerna pelajaran nya dgn baik dan guru akan mengatakan jika otak ku otak udang.. sedangkan daddy mengatakan jika aku tak akan bisa menjadi apa-apa saat besar nanti" menangis

"Sudah ku duga yang salah adalah cara mereka mengajari anak ini... Dira pasti akan benci yang nama nya belajar jika terus-terusan seperti ini" batin nya

"Dira bagaimana jika kakak yang mengajari mu hmm??" Tawar nya tiba-tiba.. dira hanya Menggelengkan kepala yang berarti dia tidak mau

"Kakak tau kau gadis yang pintar.. hanya saja kau mendapatkan guru yg salah" Terkekeh

"Benarkah?!"

Zeela mengangguk "bagaimana apa dira mau??"

Setelah cukup lama dira terdiam akhirnya ia pun mengangguk kan kepala menyetujui tawaran zeela

"Good girl.. oh iya apa ayah mu bekerja disini??" Nadira hanya mengangguk "Baiklah kalau begitu.. emm 3 hari lagi hasil tes interview kakak akan di umumkan jadi kita akan ketemu 3 hari lagi dan memulai pelajaran okee??" Nadira mengangguk sambil tersenyum

"Nanti kakak tunggu disini yah"

"Iya kak.. kalau begitu dira masuk dulu yah nanti daddy dira cariin dira lagi" Zeela hanya mengangguk dan dira pun berlalu pergi

•••

3 hari kemudian Azeela mendapatkan email dari Z company jika ia di terima bekerja sebagai staff keuangan dan besoknya sudah bisa langsung masuk kerja, tentu saja zeela begitu senang.. Dan seperti yang ia sudah katakan pada gadis kecil itu jika mereka akan bertemu 3 hari kedepan.. namun zeela tidak mendapati nadira dimanapun hampir 1 jam ia menunggu dan ia pun memutuskan untuk pulang

Sesampainya di rumah ia mendapati para maid yang sedang sibuk mengatur beberapa camilan di meja ruang tamu

"Siapa yg mau datang bi?"

"Ahh itu temen bisnis nya tuan non..." Zeela hanya mengangguk dan hendak beranjak

"Siap-siap lah dan pakai pakaian yg bagus.. tamu papa mu akan segera tiba, jangan telat" ucap ibu zeela yang muncul tiba-tiba

"Iya" jawab nya singkat

Setelah siap-siap semuanya pun berkumpul di ruang tamu.. dan tidak berlangsung lama teman bisnis ayah zeela pun tiba

"Jadi ini putri-putri mu jaya?? mereka sama-sama cantik" ucap Tn Chandra Aditama yang merupakan teman bisnis ayah azeela

"Iya chandra.. ini putri pertama ku Azeela wijaya dan ini putri bungsu ku Asyila Wijaya" tutur nya

"Asyila sudah lulus kuliah ya?" Celetuk istri Tn Chandra itu

"Iya tante, aku baru lulus bulan lalu" ucap syila lembut

"Oh ya... Syila sudah punya pacar belum?" Tanya nya penasaran

"b-belum Tante" Menunduk malu

Ny Aditama terkekeh "mau tidak sama anak tante?? anak tante tampan loh walaupun ia seorang duda anak satu dan jarak usianya cukup jauh dengan mu tapi kalian tetap terlihat cocok jika bersama"

"Walaupun ia seorang duda anak satu siapa yang bisa menolak pria setampan zian, sudah pasti anak gadis ku ini tidak akan menolak" ucap bu Jane sambil menyenggol lengan putri bungsu nya itu

"Benarkah.. kalau begitu syila mau tidak tante aturkan jadwal pertemuan mu dengan anak tante??"

Mereka tertawa gemas melihat syila yang hanya diam sambil menundukkan kepalanya malu-malu

Semua orang tampak bahagia namun hanya satu orang saja yang tampak nya tidak demikian..

Orang itu adalah putri pertama di keluarga wijaya yaitu azeela..

Walaupun situasi seperti ini bukan pertama kali nya ia hadapi tapi tetap saja rasanya sangat menyakitkan..

Situasi dimana kehadiran nya tidak di anggap ada

" Tante akan menghubungi mu jika semuanya sudah siap.. ah kalau begitu kami permisi dulu" ucap Ny Aditama

"Iya.. jangan sampai juga zian sudah pulang dan mencari kita" celetuk Tn Aditama

"Ahh cepat sekali pulang nya padahal baru beberapa menit... Kalau begitu hati-hati dijalan" ucap Tn wijaya

Tn Aditama dan istrinya hanya mengangguk kan kepala sambil tersenyum dan berlalu pergi

"Duhh anak gadis mama ga lama lagi di pingit pria tampan nih" menyenggol lengan syila

"Iiihh apaan si ma.." pipi memerah

"Sudahlah... Syila besok ikut papa ke kantor yah, papa akan memperkenalkan mu pada kolega bisnis papa dan kebetulan juga besok ada Zian" Tersenyum

"Oke pa.. kalau begitu syila ke kamar dulu" Berlari masuk kamar

"Aku pamit ke kamar juga" ucap zeela hendak beranjak

"Zeela" panggil tn wijaya, kedua orang tua nya tampak terkejut melihat zeela disana.. tidak, lebih tepatnya mereka lupa jika ternyata ada zeela juga disana

"Astagah zeela.. kenapa tidak menyapa tn aditama dan ny aditama tadi, kamu ini bagaimana sih.. makanya kalau lagi kumpul itu ikut berbaur juga, jika kau diam-diam saja.. orang mana tau kehadiran mu" ucap Bu Jane kesal

"jikapun aku sapa apa mereka akan menerima sapaan ku dengan baik.. mereka bahkan melihat ku tapi tidak menyapa ku" batin nya

"Maaf ma.. aku di ajarkan untuk tidak menyelah jika orang tua sedang asik berbincang" ucapnya datar lalu beranjak pergi

"Astagah anak itu makin hari makin kurang ajar saja" ucap Ny Aditama geram

•••

Azeela wijaya gadis berusia 22 thn, putri pertama di keluarga wijaya.. ia memiliki adik yang 2 tahun lebih muda dari nya, ia dan adik nya cukup akrab sejak kecil.. keduanya tumbuh dengan penuh kasih sayang dari orang tua mereka

Tn Wijaya dan Ny Wijaya tidak pernah membeda-bedakan azeela dengan adiknya.. keduanya selalu di berikan kasih sayang yang sama rata

Namun... Itu tidak berlangsung lama, saat zeela sudah masuk kelas 3 SD dan adiknya baru kelas 1 SD.. zeela mulai merasakan ada perbedaan yang sangat terlihat jelas akan cara kedua orangtuanya memberi kasih sayang padanya dan pada adiknya

Itu di mulai saat hari ibu di sekolah.. ibu zeela lebih dulu menemani Asyila di sekolah mengikuti lomba menggambar, dan setelahnya mereka malah langsung pulang dan melewatkan lomba baca puisi nya zeela.. zeela kecil begitu sedih dan sesampainya di rumah ia bertanya pada ibu nya kenapa ibu nya tidak ada saat ia baca puisi.. nyonya wijaya hanya menjawab bahwa ia lupa jika ternyata zeela juga ikut lomba

Hari terus berlalu, perbedaan itu semakin terlihat jelas... Orang tua nya mulai membanding-bandingkan ia dan adiknya, jika adiknya mencapai suatu prestasi maka ia akan di omeli kenapa dia tidak seperti adiknya juga

Bukan hanya itu saja.. saat sudah beranjak remaja bahkan dalam urusan fashion, perawatan diri dan kehidupan asmara pun zeela selalu dibandingkan dengan adiknya

"Cobalah merawat dirimu dengan baik seperti adikmu"

"pakaian apa yang kau pakai itu haa? lihatlah cara berpakaian nya adikmu.. dia mengikuti trend sedangkan kamu?"

"Pakailah riasan jika kau keluar rmh jgn buluk-buluk seperti itu, bagaimana kau bisa dapat pacar jika penampilan mu saja seperti ini"

Hanya sebuah saran yang terlontar tapi terdengar sangat menyakitkan untuk gadis cantik nan manis itu

Bukan hanya dalam lingkungan keluarga bahkan di lingkungan luar pun zeela selalu dibandingkan dengan adiknya

Pertanyaan yang selalu muncul di benak gadis manis itu "Apa yang salah dari ku? Knp semua orang memperlakukan ku seperti ini"

 ----------

...Maaf yah temen-temen kalau cerita nya gaje, penulisan nya kurang bagus dan kata-kata nya aneh... Mohon dimaklumi yah aku masih belajar nulis novel yang baik 😄...

...Oh iya jika kalian suka jangan lupa like dan komen yah biar aku makin semangat lantujin cerita yang gaje ini wkwkwkw 🤭😄❤️...

Di Remehkan

Esok harinya

Azeela ikut bergabung bersama keluarga nya untuk sarapan

"Selamat pagi kak" sapa asyila sambil tersenyum

"Pagi" balas zeela ramah

Ny Wijaya tampak menggelengkan kepala melihat penampilan zeela "pakaian apa yang kau pakai itu.. harus berapa kali mama b-"

"Aku ini mau ke kantor bukan mau pergi fashion show.. mama mau tanggung jawab jika aku di pecat" ucap zeela datar sambil menatap ibu nya tajam

"Bukan nya papa sudah bilang berulang kali padamu untuk bekerja di kantor kita saja.. kenapa lebih memilih bekerja di perusahaan lain" Tanya Tn Wijaya dengan ekspresi bingung karena putri sulungnya itu sedikit berbeda dengan putri keduanya yang lebih suka bekerja di perusahaan sendiri

"Lebih nyaman bekerja di perusahaan orang lain" jawab zeela singkat

"lihatlah anak mu itu.. ck"- Ny Wijaya

"Katanya kakak sudah dapat kerja yah.. kerja dimana??" Tanya syila penasaran

"Z company"

"Uhuk-uhuk Z company???!!!" Pekik Tn Wijaya

"Bukan nya itu perusahaan milik Tuan Zian Aditama??" Tanya syila sekali lagi

"Oh ya?? Kau tau pemilik nya!" Tanya nya pada syila

"Kakak tidak tau pemilik perusahaan Z company adalah Zian Aditama??" Zeela hanya menggeleng kan kepala "astagah kak bagaimana bisa kakak tidak tau tentangnya.. dan apa kakak tidak tau jika yang datang kemarin itu adalah orang tua Zian Aditama?!" Ucap syila heran

"Tidak tau dan tidak mau tau" ucapnya membuat syila berdecak kesal

"Bagaimana bisa kau di terima bekerja disana?" Celetuk Ny Wijaya

Zeela tampak mengerutkan keningnya "Jika aku di terima itu tandanya aku memenuhi kualifikasi mereka, tck tck terlalu sering meremehkan orang lain jadi nya begini" menatap ibu nya sengit "ku beritahu kalian.. aku tidak sebodoh itu, aku bahkan bisa bekerja di J Entership (perusahaan no 1 di Indonesia) jika aku mau.." ucap zeela dingin lalu berdiri dan beranjak pergi

"Tck tck anak itu blum apa-apa sudah menunjukkan kesombongan nya padahal dia di terima hanya karema keberuntungan saja.." ucap Ny Wijaya sok tau

 ______

Z company

Hari pertama zeela bekerja semuanya berjalan dengan lancar.. zeela merupakan gadis yang cerdas, ia bahkan bisa menyelesaikan kuliah nya sebelum waktunya.. dan tentu saja ia lulus di umur yang masih sangat muda...

Prestasi yang ia dapat selama ini hanya ia sendiri yang mengetahui nya.. tak ada siapapun yang tau termasuk orang tua nya hanya teman-teman yang satu sekolah dengan nya lah yang tau, namun bukan dalam artian zeela menyembunyikan nya tapi orang tua nya sendiri yang tidak ada waktu untuk melihat prestasi-prestasi yang ia raih selama ini.. Karena kedua orang tua nya hanya sibuk dan terfokus pada adik nya itu, bahkan selama zeela bersekolah tak pernah sekalipun kedua orang tua nya datang ke sekolah hanya untuk sekedar menemaninya menerima rapor

Kantin

Saat ini sedang jam istirahat, zeela dan salah satu teman kerjanya bernama sela sedang menikmati makan siang di cafe kantor

"Zee aku kagum dengan cara kerja mu padahal kau ini karyawan baru.. oh iya kau ini lulusan S1 dimana?" Tanya sela penasaran

"Aku lulusan S2 di Jakarta"

"Uhuk uhuk.. Whaaaattttt S2???" Terbelalak "kau lulusan S2??" Pekik nya tidak percaya

"kau membohongi ku yah" ucap sela sambil menatap zeela penuh selidik

"Untuk apa aku membohongi mu.. apa perlu aku tunjukkan padamu ijazah ku?!"

Sela Menganga "b bagaimana bisa?? Ahh tidak maksud ku umur 22 tahun itu rata-rata biasanya baru mau mengambil program S2.. kau ini kuliah S1 dari umur berapa??" Tanya nya heran

"Aku cepat sekolah.. umur 5 tahun aku sudah masuk sekolah dasar ,dan aku masuk perguruan tinggi umur 16 thn.. aku lulus di umur 18 thn jangan heran karema aku sering mengambil semester pendek jadi cepat selesai.. dan aku mengambil S2 ku pada saat umur ku 20 tahun dan aku baru lulus beberapa bulan yg lalu" terang zeela sambil tersenyum

"Waahh gilaakk.. berapa nilai yg kau dapat??"

"Menurut mu berapa??" Tanya zeela sambil terkekeh

"Ahh sudahlah.. aku tak ingin membahasnya lagi, bisa-bisa jiwa iri ku meronta-ronta" ucap sela sambil tertawa

zeela terkekeh "oh iya.. apa kau sering melihat anak kecil disini? namanya Nadira.. "

"Nadira?? Tidak, aku tak pernah melihat nya.. kapan kau melihat nya?

"Pada saat hari interview karyawan baru"

"Karyawan wanita disini belum ada yang menikah dan kualifikasi nya memang harus yang belum menikah.. sedangkan karyawan laki-laki bebas tapi tak ada satupun yang membawa anaknya kemari, takut kena masalah" ucap sela

"Benarkah?... Tapi Dira bilang ayah nya kerja disini" gumamnya

 

Putri Pertama Tn Wijaya

¶Mobil

Di sisi lain pria berperawakan tinggi nan tampan berusia 31 tahun yang merupakan seorang duda beranak satu itu sedang mengomeli anak nya

"Harus beberapa kali Daddy bilang jika semua pelajaran mu di sekolah sudah selesai langsung hubungi supir dan pulang... Kenapa kau masih saja keras kepala dengan datang ke kantor Daddy " omel nya

"Maaf Daddy" ucap gadis kecil itu lirih

"Daddy bukan nya melarang mu datang ke kantor tapi Daddy jarang di kantor dira.. Daddy lebih sering bekerja di luar, bagaimana jika kau datang dan Daddy tidak ada di tempat?!"

"(Menghela nafas) Daddy akan mengantarmu pulang.. setelah sampai di rumah belajar lah, Daddy dengar ada lomba sains tingkat sekolah dasar nanti... Daddy mau kamu mengikuti lomba itu" Tegas nya

"Tapi Dira tidak suka pelajaran sains Daddy" gumamnya lirih

--------

W Group

Setelah mengantar putri kecil nya pulang, duda anak satu itu kini sudah berada di perusahaan W Group untuk menghadiri meeting

1 setengah jam berlalu meeting pun selesai..

"Apa lagi jadwal ku selanjutnya" tanya nya pada sang sekretaris

"Makan siang bersama Nyonya besar dan Tuan besar" Ucap sekretaris danu

"Apa? Sejak kapan mereka membuat janji dan kenapa kau tidak memberitahu ku?" Tanya nya dengan kening yang mengkerut

"M maaf tuan.. ini permintaan nyonya besar agar saya tidak memberitahu tuan terlebih dahulu krn pasti tuan akan menolak.. nyonya besar bilang jika makan siang nya di rumah anda tuan"

"(Menghela nafas) baiklah.." ucap nya lalu hendak beranjak

"Permisi Tn Zian"

Zian menoleh dan mendapati CEO W Group yang tak lain adalah Tn Wijaya, Zian tersenyum sambil membungkuk hormat

"Senang bertemu dengan anda dan menjalin kerjasama.. ahh dan apa anda sudah tau jika orang tua anda baru saja berkunjung di kediaman saya kemarin?" Tanya Tn Wijaya

"(Mengangguk) ayah saya sudah mengatakan nya kemarin" balas nya singkat sambil tersenyum

"(Tersenyum) ahh iya perkenalkan ini putri saya Asyila Wijaya"

"Senang bertemu dengan anda Tn Zian Aditama" Ucap syila lembut lalu membungkuk hormat pada zian

"Senang bertemu dengan anda nona.. maaf tuan wijaya saya undur diri masih ada pekerjaan yang harus saya urus" ucap Zian dengan memasang wajah merasa bersalah

"Oh tentu saja... hati-hati dijalan"

¶Mobil

"Yang tadi itu anak kedua Tn Wijaya, bagaimana pendapat anda tuan?" Tanya danu

"Terlihat terlalu di manjakan.. Aku tidak suka tipikal gadis seperti nya, bagaimana mungkin kedua orang tua ku mau menjodohkan ku dengan anak bau kencur seperti itu.. ck ck ck dira saja sulit ku atasi apalagi dia, bagaimana bisa dia akan merawat Dira nantinya" kesal nya

"Benar tuan.. nona syila masih terlalu muda, dan saya liat dia masih terlalu kekanakan dan belum saatnya utk menikah"

"Kalau pun sudah dewasa, aku pun sama sekali tak tertarik dengan nya.." - Zian

"Tapi tuan apa yg akan tuan lakukan selanjutnya.. saya yakin jika nyonya sudah menyebar luaskan berita jika tuan akan di jodohkan dengan nona syila" - Danu

"Aku tidak perduli... Oh iya bukan nya tn wijaya memiliki 2 putri?"

"Iya tuan.. tapi sepertinya anak pertama tn wijaya sangat tertutup tidak ada yang tau sama sekali tentang identitas nya.. selama ini hanya nona syila yang di perkenalkan ke publik" - Danu

"Cari tau tentangnya bagaimana pun caranya kau harus mendapat informasi tentang putri pertama Tn wijaya"

"Baik tuan..."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!