NovelToon NovelToon

Kau Khianati Aku, Ku Ambil Paman Mu

Awal

" Del,kamu kemarin habis jalan-jalan kemana? Aku lihat suamimu di bandara tapi kok sama anak kecil ya, kemarin aku mau tegur dia, tapi aku udah keburu check in" ujar Bella Sahabat baik Adel dari seberang sana

Mas Haikal di bandara? Sama anak kecil?

"Aku tidak pergi kemana-mana, Bel, Mungkin kamu salah lihat. Kan kamu tahu sendiri, kita belum ada anak,Mas Haikal ke Surabaya ada proyek kantor" jawab Adel

" Tapi, itu benar suami kamu deh Del. Dia sama anak kecil laki-laki kira-kira umurnya hampir tahunan lah. Di sama wanita pake kaca mata item. Aku kira itu kamu, karena aku lihatnya dari kejauhan gitu"

" Kamu salah lihat kali Bel,aku nggak kemana-mana, mungkin Sekretaris mas Haikal kali yang bawa anak mereka kan pergi rame-rame ke Surabaya nya" jawab Adelia berusaha menenangkan hati nya karena sejauh ini Haikal tak pernah berubah pada nya perlakuan nya tetap manis dan Haikal juga tak pernah lagi membahas soal anak karena dia tau Adelia dalam masa pengobatan kista nya

" Mungkin juga Del" jawab Bella menutup panggilan mereka

Perasaan Adelia mendadak tidak tenang apakah Haikal benar selingkuh dari nya?

"Aku harus mencari tau apa yang terjadi karena sudah ada dua orang yang melihat Suaminya jalan dengan perempuan lain membawa anak" batin Adel,Yang pertama Damian paman Haikal sendiri dan sekarang Bella sahabat nya

"Tahan Del.jangan emosi! Selidiki secara cantik. Jika benar, ambil semua aset yang sudah susah payah kamu bangun bersama lelaki itu" batin Adel mengsugesti dirinya sendiri

Adel menapakan kaki di dekat sofa.Haikal menyadari keberadaannya. Ia menyambut dengan tersenyum manis.

"Mas, besok kamu ada pekerjaan?" tanya Adel manja

" Aku mana pernah nggak ada kerjaan sayang, Perusahaan kita keuangan nya sedang merosot saat ini jadi suamimu ini harus gencar bekerja" jawab Haikal

" Aku mau kamu temani aku ke dokter mas, untuk pemeriksaan Kista ku ini"

" Sayang,aku minta maaf kamu tau sendiri kan keuangan perusahaan kita lagi sulit aku tidak bisa meninggalkan kantor, lagi pula aku sudah ada janji besok, Minggu depan ya aku temani kamu" bujuk Haikal

" Kemarin kamu bisa ke Surabaya"

" Itu urusan pekerjaan sayang,mau tak mau aku pergi!"

Adel menghela nafas panjang dia harus memulai dari mana mencari tau pengkhianatan suaminya ini

****

Haikal tersenyum sambil melambaikan tangan pada Abel saat dia hendak berangkat kekantor, Tadi Haikal mengatakan ada urusan penting hari ini

Tak lama, punggung lelaki itu sudah tak terlihat dari pandangan mata Abel

Abel menghela nafas panjang tiba-tiba dia teringat Damian paman Haikal,Damian lelaki yang tau akan pekerjaan Haikal di kantor karena mereka sedang menjalin kerjasama, Damian juga pasti tau kalau Haikal berselingkuh secara mereka sering bersama.Damian seorang duda tanpa anak, istri nya selingkuh dengan lelaki kaya saat Damian pergi keluar negeri untuk bisnis nya, Hingga saat ini Damian tak memutuskan untuk menikah lagi dia terlalu trauma dengan pernikahan

" tut.....tut...." bunyi sambungan telpon

" Hallo Del,kenapa?" tanya Damian tanpa basa-basi, lelaki ini memang sangat cuek ini yang membuat Sarah istri nya lari dari pelukan Damian

Usia Damian dan Haikal hanya terpaut 5 tahun, Damian adik dari ayah Haikal paling bungsu

" Om,di mana?" tanya Adel

" Mau berangkat ke kantor" jawab Damian

" Bisa kita ketemu?" tanya nya

" Om hari ini ada meeting di luar Del,nanti setelah Om selesai kita bertemu" jawab Damian lagi

Damian awalnya dulu bukan lelaki kaya,tapi setelah di tinggalkan Sarah Damian bertekad untuk menjadi lelaki sukses,dia ingin menaklukkan dunia dengan kesuksesan nya agar tak ada lagi perempuan yang bisa meremehkan dirinya

" Oke" jawab Abel menutup ponselnya

Belajar bisnis

"Om,,ajari aku bisnis?" pinta Adelia tiba-tiba

"Kenapa?" tanya Damian heran

"Untuk jaga-jaga di saat Mas Haikal mulai berpaling" jawab Adel jujur

"Hahaha....Haikal mencintai mu Del, percaya itu"

"Om,kita tidak pernah tau takdir tuhan kedepannya bagaimana kali ini aku mohon om ajari aku bisnis" pinta Adel memohon membuat Damian tidak tega kepada istri keponakan nya ini, menurut Damian juga tidak masalah,jika memang Haikal yang berkhianat dia harus mendapatkan balasannya, Damian benci pengkhianat karena dulu dia juga di khianati

"Tapi aku minta jangan sampai Mas Haikal tau om"

"Baiklah mulai besok datang ke kantor om" jawab Damian tegas dan langsung pergi

Awalnya tadi Adel ingin bertanya pada Damian tapi tidak mungkin Damian tau karena Damian benci pengkhianat, akhirnya Adel memilih untuk belajar Bisnis jika memang Haikal terbukti berkhianat dia akan mengambil alih semua perusahaan,dan jika tidak tak ada salah nya untuk belajar toh ilmu yang dia dapat bisa dia berikan pada anak nya kelak

****

Seminggu sudah berlalu Adel masih sibuk belajar bisnis dengan Damian sehingga dia tak ada waktu untuk mencari tahu perbuatan Haikal di luar sana,Adel sendiri berpikir kalau setelah ini dia akan mencari bukti tapi siang ini tiba-tiba ponselnya berdering

"Bella" gumam Adel

"Hallo bel" sahut nya

" Lo udah isi Bel,, selamat ya!!!! kok lo jahat sih bel nggak ngasih tau gue sahabat lo" cerocos Bella

"Isi apaan,,isi nasi iya!" jawab Adelia bingung

"Bukan nya lo sama Haikal ke dokter kandungan tadi,gue udah panggil tapi lo nya malah pergi,gue bawa Fandi berobat,doi demam jadi nggak bisa di tinggal tadi" jelas Bella membuat tubuh Adel menegang dan mematikan ponsel nya cepat

Adel segera mencari nama Suaminya dan menghubungi Haikal

" Tut.....tut....."

" Tut.....tut....."

Taka ada jawaban dari Haikal

"Sial..." pekik Adelia kesal, Haikal benar-benar tidak bisa di diamkan,berapa kali Bella melihat nya dengan perempuan lain dan kali ini dokter kandungan

"Kenapa?" tanya Damian yang baru keluar dari kamar mandi melihat wajah Abel terlihat memerah menahan kesal

"Om,jika aku bercerai dari Haikal om masih mau mengajari ku?" tanya Adel tiba-tiba

"Del, bercerai bukan perkara mudah, Jika masih bisa di perbaiki kenapa harus bercerai" jawab Damian

"Om kenapa bercerai dan tidak memperbaiki hubungan om" ucap Adelia

"Pengkhianatan sulit di maaf kan,kalau hanya permasalahan biasa om rasa kalian saling instrospeksi diri saja, jika itu soal anak om akan bicarakan pada Haikal"

"Jangan om,jangan katakan apapun pada nya,aku tak ingin dia salah sangka dengan kita" jawab Adel cepat

Adel segera memutuskan pulang untuk hari ini cukup pelajaran yang di berikan om Damian untuk nya

Sesampainya Adel di rumah. Di hempaskan nya tubuh di ranjang. Tubuhku terasa lemas. Jangan tanya bagaimana keadaan hatinya sekarang, perasaan istri itu peka dan sekarang Adel tau sikap manis yang di tunjukkan Haikal pada nya semata-mata ingin menutupi kebusukan nya

Lelah rasanya mata ini. Hingga tak sadar Adel pun menyelam ke alam mimpi.

****

"Bangun, Del, Udah mau maghrib." sayup-sayup suara terdengar memenuhi telinga. diiringi guncangan di bahu kanan Adel

Adel mengerjab beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya

Haikal tersenyum dengan posisi duduk di tepi ranjang.

Hampir setengah hari Adel tidur. Ini membuat kepalanya sedikit pusing.

"Udah pulang, Mas?" tanya Adel datar. Lalu merubah posisi menjadi duduk dan bersandar di kepala ranjang.

"Aku udah pulang dari tadi, Del, kamu nya tidur nyenyak sayang,kenapa?? ada yang sakit?" tanya Haikal sok perhatian

"Gimana Mas, urusannya? Lancar?" Tanya Adel balik tanpa menjawab pertanyaan Haikal

"Iya, Del, lancar." cetus lelaki ini singkat. Tapi wajahnya biasa saja. Tak merasa bersalah sama sekali.

" Syukur lah" jawab Adel bangkit dan menuju kamar mandi, seperti nya guyuran shower dapat mendinginkan hatinya saat in.

Bukti

Pagi ini Adel masih berusaha melayani Haikal,Adel menyiapkan segala keperluan suaminya itu hingga Haikal berangkat ke kantor.

Ponsel Adel berbunyi membuat nya sedikit tersentak

" Hallo om?"

" Kenapa kamu tidak datang? ap merasa sudah pintar?" tanya Damian dari seberang sana.Adel menghela nafas panjang

" Aku lelah!" jawab nya singkat

" Del tak ada kata lelah untuk berbisnis,baru beberapa hari kamu belajar sudah lelah, katanya mau pintar tapi susah mundur duluan!" cerocos Damian membuat Adel mematikan ponsel nya dan segera bersiap

Saat di lampu merah Adel justru melihat mobil suaminya Haikal,masih jam Sepuluh Haikal sudah keluar kantor kemana dia pikir Adel

Adel yang penasaran malah mengikuti mobil Suaminya ,dia ingin tau kemana saja Haikal pergi seharian.

Haikal berhenti di salah satu toko kue ternama, Adel sengaja menjaga jaga jarak mobilnya dengan Haikal biar tidak ketahuan.

Tak lama. Sosok lelaki yang sangat di kenalnya itu ke luar dari pintu kaca toko itu.

terlihat jelas Haikal menenteng kantong plastik besar bermerek toko kue tersebut

" Siapa yang mau di jenguk mas Haikal" batin Adel

Setelahnya ia kembali masuk ke dalam mobil. Dan melajukan mobilnya

Apa kah ini yang dinamakan urusan? Mau dibawa ke mana kue itu? Adel jadi semakin penasaran.

Adel Lanjut menginjak pedal gas pada mobil nya. Agar segera melesak membelah jalanan kota dan tak tertinggal oleh Haikal

Baru beberapa ratus meter dari toko kue. Haikal berhenti lagi disebuah toko mainan, untuk apa dia ke toko mainan?

Untuk anak siapa mainan nya?

Pikiran Adel sangat tak karuan. Pertanyaan demi pertanyaan dia lontarkan sendiri dan dijawab sendiri .Akan diberikan kepada siapa dua benda yang barusan yang di beli Haikal

Sabar Del, sabar. Tunggu semuanya berjalan. Jangan gegabah.

Berulang kali Adel menarik nafas. Berusaha mengusir pikiran yang mengganjal dalam hati.

Lelaki itu turun dari kendaraannya dan melenggang masuk ke dalam toko Mainan

Cukup lama aku menunggu ia keluar. Sudah hampir lima belas menit.

Akhirnya ... Haikal ke luar juga. Ia membawa bingkisan di paper bag besar berwarna merah dan tak bisa ditebak oleh Adel karena toko ini menjual berbagai macam mainan

Haikal melanjutkan perjalanannya.Adel tetap mengikutinya dari jarak yang agak jauh.

Setelah berpacu dengan ramainya kendaraan. Mobil Haikal tengah berbelok dan memasuki sebuah perumahan elite

Tak jauh dari kelokan tadi. Mobilnya berhenti di sebuah rumah tanpa pagar dengan gaya arsitektur klasik, Rumah yang cukup mewah hanya tak sebesar rumah yang Adel dan Haikal tinggali saat ini

Rasa penasaran Adel semakin merasuk dalam. Sengaja dia tinggal kan mobil nya jauh dan dia berjalan kaki,tak lupa dia memakai masker dan kaca mata hitam nya agar tak ada yang mengenali nya

Lelaki berkulit putih itu memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah itu.

Perumahan ini cukup sepi mungkin sebagian pemilik nya sedang bekerja karena memang masih pagi

Adel memilih memepet kan tubuh nya ke tembok dan bersembunyi agar tak terlihat oleh Haikal

"Yey, papa datang ...," suara anak kecil itu membuat jantung Adel serasa berhenti berdetak. Ia menyebut Haikal papa nya

" Ya Allah, ujian hidup macam apa ini? Kuharap telingaku hanya salah dengar" gumam Adel dengan lutut yang sudah terasa lemas

Terlihat jelas Haikal menghambur memeluk bocah itu sambil tertawa riang. Mereka saling peluk di teras rumah

"Ma....mama, Papa pulang," lagi-lagi, bocah kecil itu bersuara dengan berteriak membuat Adel jadi makin penasaran. Siapa yang disebut Mama

Air mata Adel mencelos begitu saja dari pelupuk mata nya. Sepahit ini kah hidup? Apa status Haikal dengan bocah itu. Mengapa ia menyebutnya papa? Berbagai pertanyaan mengitari kepala Adel.

Mata Adel fokus menatap ke arah sana. Sosok wanita muncul dari pintu yang tengah terbuka lebar

"Mas, baru datang? Kenapa nggak masuk rumah dulu." ucap wanita itu ramah. Ia menyambar tangan Haikal dan mencium punggung tangan lelaki itu takzim. Semakin hancur rasa hati Adel menyaksikan semua kejadian ini di depan matanya

"Tunggu ya," ujar Haikal Lalu berjalan ke arah mobil. Tak lama, ia kembali membawa paper bag dan kue.

"Ternyata kue dan mainan untuk anak wanita jal*ng itu dan Awas kamu Mas! "

"Wah, papa bawa apa?"

"Hadiah untuk kamu, Sayang. Happy Birthday jagoan papa" dengan raut bahagia Haikal melontarkan kata-kata itu. Ia pun mencium anak lelaki yang masih ada di gendongan nya

Hati Adel hancur lebur menatap semua ini. Ingin dia mencabik wajah wanita dan lelaki yang tengah bahagia di atas tangis nya itu. Namun Adel berfikir. Tak perlu membalas dengan kekerasan. Cukup pelan dan menyakitkan. Sungguh, jika rumah yang ditempati wanita itu adalah hasil dari uang Haikal. Adel tak akan rela,dia harus mengambil kembali apa yang menjadi hak nya

" Kau harus membayar mahal atas pengkhianat yang kau berikan mas"

Adel menyeka pipi yang sedari tadi basah. Dia harus kuat, Dia harus tunjukkan kalau dia bukan wanita lemah.

Adel memilih untuk pulang,cukup sudah bukti yang dia lihat hari ini, berlama-lama di sini hanya akan membuat nya semakin cemburu

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!