NovelToon NovelToon

Rio & Ara

Episode 1

Jakarta***

Di kediamaan Rumah Rio Ananda Pratama

"Apa menikah ??" Rio terkejut mendengar ucapan orang tuanya.

Rio adalah anak sulung dari Papah Rendy dan Mamah Fani. Rio masih duduk di kelas 12 SMK di salah satu sekolah ternama di Jakarta. Postur tubuhnya sempurna, dada bidang, tinggi, cukup kekar, kulit putih, dan rambut potongan cepak tapi sedikit ikal . Idaman bagi kaum hawa. Penampilannya selalu rapih dan bersih. Pastinya cool dan maskulin. Watak yang tersembunyi adalah keras kepala dan egois. Tapi ia cerdas, mandiri, baik, sopan, murah senyum kepada yang lebih tua dan agak sedikit dingin, cuek dengan berbau wanita.

"Tolong kabulkan permintaan mamah dan papah yang pertama kali Rio. Ini untuk kebaikan kamu. Calon istrimu sangat baik dan pantas di sisimu, Nak. Mamah ingin kamu menjalankan bahtera rumah tangga yang harmonis dengannya" Mamah Fani berusaha membujuk putranya.

Mamah Fani masih terlihat mudah dan fresh. Mamah Fani berusia 38 tahun. Mamah yang bijaksana, Mamah yang sangat jeli, baik, aktif, sabar, penyayang, perduli akan kehidupan anaknya. Dan Anaknya selalu menjadikan Mamah sosok teman ketika anaknya sedang terpuruk. Mamah yang selalu mengajarkan budi perkerti kepada anaknya agar selalu menghormati yang lebih tua, dan mengajarkan selalu sisi religius agama kepada anak-anaknya. Pokoknya Super Mom deh. Penampilannya simple, Mamah Fani memakai baju yang menutupi auratnya dan berhijab.

"Ini buat masa depanmu Nak. Walau menikah pada usia muda. Insyaallah lama kelamaan akan keluar sisi dewasamu." Papah Rendy memberi penjelasan.

Papah Rendy berusia 45 tahun. Penampilannya persis seperti Rio. Selalu rapih dan bersih. Masih cool pastinya. Tampan jelas, anaknya saja lebih tampan. Papah Rendy sangat tegas dan serius kepada istri maupun anaknya. Pastinya mempunyai sisi lembut, baik hati dan murah senyum. Papah Rendy mempunyai beberapa perusahaan ternama di beberapa wilayah Indonesia dan luar negeri. Pusatnya di Jakarta. Dan tipe pekerja keras, pastilah orang yang sukses harus mempunya sifat kerja keras. Tak heran juga kalau keluaraga Papah Rendy sangat mapan dan sukses. Tapi mereka selalu merendahkan diri, dan tak suka berlebihan dengan status Kaya rayanya.

"Tapi Mah, Pah. Rio masih sekolah ? Dan usia Rio juga masih sangat muda. Rio belum bisa menanggung beban terlalu berat apalagi mengenai rumah tangga. Please, Rio belum siap Mah?" Jelas Rio kepada kedua orang tuanya.

"Mamah tahu kamu belum siap mental maupun fisik. Tapi kalau sudah berjalan nanti juga akan terbiasa nantinya. Dan kata Papah juga ada benarnya. Lama kelamaan juga akan keluara sisi kedewasaanmu. Ini demi kebaikanmu, mamah tak pernah minta macem-macem terhadapmu. Mamah selalu menuruti apa katamu Rio. Sekarang mamah hanya minta 1 permintaan. Kamu tak mau kabulkan !" Ucap Mamah Fani sembari menitikan air matanya di hadapan anak sulungnya.

"Bu... Bukan seperti itu Mah ! Ini permintaan yang sangat berat buat Rio. Pernikahan hanya terjadi 1 kali dalam hidup Rio. Rio hanya tak sanggup dengan tanggung jawab Rio sebagai suami atau ayah sekalipun. " Rio tertunduk lesu.

"Nak. Kamu cukup dewasa. Kamu juga punya penghasilan di masa usia mu sekarang ini. Karena kerja kerasmu. Dan rezeki itu tak akan tertukar. Kalau sudah menikah pun insyaallah akan di datangkan rezeki yang berkah." Tutur Nasihat Papah Rendy.

Episode 2

Pada malam hari.....

Di kamar Rio....

Di sudut kamar Rio hanya tertunduk dengan perasaan yang kalut. Perasaan sedih dan bingung atas kejadian tadi sore. Bagaimana Rio bisa membina rumah tangganya nanti tanpa ada ikatan cinta ? . Rio pun tak tahu persis seperti apa dan siapa sesosok wanita yang orang tuanya pilih. Bagaimana jika pernikahan dini harus kandas di tengah jalan karena tak bisa mencintai satu sama lain? Oh dilema besar buat Rio. Ia tak siap untuk harus menerima kenyataan bahwa ia menyetujui permintaan Mamah Fani.

Flashback

"Baiklah Rio bersedia menerima permintaan Mamah. Tapi dengan tiga syarat !" Rio memberi syarat kepada kedua orang tuanya.

"Alhmdulillah...!" Seru Mamah Fani tidak percaya akan jawaban anaknya.

"Apa itu Nak? Katakan saja apa persyarataan mu. Selama masih bisa kami penuhi.! ..." Tanya Papah Rendy penasaran...

"Pertama Rio harus menikah setelah Rio lulus SMK. Kedua Rio ingin setelah ijab kabul tidak ada resepsi. Ketiga......" Rio terhenti sejenak.

Mamah Fani dan Papah Rendy masih dalam wajah keseriusan mendengar persyarataan terakhir dari Rio.

"Ayo katakan!!" Ucap Mamah dan Papah Rio bersamaan.

"Ketiga Rio mau setelah menikah. Rio dan Istri Rio tidak tinggal serumah dengan Papah dan Mamah. Rio maunya tinggal di rumah baru atau apartemen." Rio mengatakan persyarataan yang terakhir dengan jantung bedegup, takut Mamah dan Ayah Rio tidak menyetujuinya.

"Tidak masalah nak. Itu cukup mudah bagi kami. Setelah persyaratan kesatu dan kedua kami penuhi. Persyarataan ketiga kami snaggupi" Ucap Mamah Fani tersenyum bahgia.

"3 bulan lagi kelulusanmu. Maka tak lama pula pernikahanmu akan diselenggarakan segera." Ucap Papah bahagia tapi sedikit ada nada penekanan.

Flashback end

Rio sudah pasrah. Yang terpenting Mamah dan Papah bahagia.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu dan terbuka siapa yang datang.

"Assalammualaikum, Bang..!!!" Salam Derry.

Derry Afriansyah adik kandung Rio, putra kedua dari Papah Rendy dan Mamah Fani. Derry duduk di kelas 10 SMK satu atap sekolah bersama Abangnya. Derry tampan, cool, cerdas, periang, humoris, dan postur tubuh lumayan bagus, hampir setinggi Abangnya, maskulin dan juga primadona di sekolahnya. Sifatnya tak jauh dari Abangnya. Mereka sangat akur, mereka saling merangkul, sama-sama senang susah di rasakan bersama.

Itulah hasil didikan kedua orang tuanya yang selalu mengajarkan hal-hal baik sedini mungkin. Hingga dewasa anak-anaknya selalu melakukan hal-hal baik.

"Waalaikumsalam. Masuklah Derry." Rio berdiri dan sekarang berubah posisi duduk di atas ranjangnya.

"Bang, yang sabar ya. Mungkin ini jalan terbaik yang Papah dan Mamah lakukan untuk lo Bang. Mungkin jodoh lo tuh emang dikirim lewat kedua orang tua kita. Gue udah tahu semuanya. Papah dan Mamah udah cerita. Gue tahu Bang, ini sulit buat lo. Tapi gue akan selalu suport lo dari belakang. Apa pun masalah lo cerita aja sama gue. Gue siap 24 jam buat Abang gue atu-atunya. Hehehhe " Derry memberi semngat untuk Abang Rio sembari melontarkan guyonan ringan. Ia mencoba menghibur Abang Rio.

"Lo tuh ya biangnya lawakan." Ucap Rio sembari menjewer telinga adiknya. Rio pun langsung memeluk Adiknya dan berkata....

"Makasih ya Derry. Lo dah nenangin gue, di saat gue butuh temen lo selalu ada buat gue. Thanks" ucap Rio dengan nada sedih.

"Ya Bang semangat ya . Gue janji, gue selalu ada buat lo." Kata Derry

Episode 3

Derry pun pamit untuk kembali lagi ke kamarnya. Rio pun merasa lega karena telah membagi ceritannya kepada Derry. Cukup lega buatnya. Rio pun tertidur terlelap.

Pada pagi hari tiba.....

"Bang lo dah siap belum. Mamah dah suruh kita ke bawah. Buat sarapan." Panggil Derry sembari mengetok pintu kamar Rio.

"Ya gue dah siap. Turun duluan, nanti gue nyusul ." Jelasnya. Rio sedang memasukan buku seperlunya ke dalam tas. Dan beranjak turun kebawah. Rio berlari kecil melangkahi setiap anak tangga.

Dan menuju ruang makan. Derry telah melahap sarapannya di piring. Mamah Fani sedang menaruh nasi goreng di piring Rio.

"Morning Mom." Sapa Rio dan mencium pipi Mamah Fani. Dan duduk lalu menaruh tasnya di kursi sebelah Rio.

"Morning." Sapa balik Mamah Fani, sambil menyodorkan segelas susu hangat ke meja Rio.

"Thanks Mah" ucap Rio sambil makan sarapannya. Mamah Fani hanya mengangguk dan tersenyum.

"Gue duluan ya Bang. Gue ada piket kelas. Jadi buru-buru" kata Derry sambil menengguk susunya sampai habis.

"Iya duluan saja" ucap rio yang sedang makan sarapannya.

"Mah Derry berangkat ke sekolah dulu ya. Assalamualaikum." Pamit Derry kepada Mamah Fani dan mencium tangan Mamahnya.

"Iya hati-hati, jangan ngebut-ngebut di jalan. Waalaikumsalam" balas Mamah Fani.

"Papah udah berangkat Mah ?" Tanya Rio

"Udah tadi pagi-pagi sekali. Papah dinas ke kalimantan, mungkin 2 bulan di sana." Jawab Mamah Fina, yang sibuk membereskan piring dan gelas Derry.

Rio pun sudah menghabiskan sarapan dan susunya. Ia pun pamit kepada Mamahnya.

Di sekolah.. .. ..

Derry sampai ke sekolah dengan motor besar dan gagah warna hitam. Menambah kesempurnaan sisi ketampanannya. Belum sampai Derry melepas helmnya, ia sudah di kelilingi siswa-siswa cantik di sekitar motornya. Memanglah Derry cowok populer dan di kagumi oleh para kaum hawa. Dari ujung rambut sampai ujung kaki, di mata para kaum hawa sangatlah cowok idaman..

Tapi Derry biasa saja karena kelebihannya di mata wanita cantik sekalipun. Karena ia belum menemukan wanita yang menggoyahkan imannya.

Beda dengan Abangnya. Rio selalu sederhana, walau ia berpenampilan sangat sederhana pun. Ia tak bisa di tadingi oleh beberapa siswa cowok yang masih di bilang populer. Karena dari kesederhanaannya itu membuat sisi kedewasaan dan kharismanya terpancar tanpa harus berpenampilan berlebih. Pastinya membuat para kaum hawa menjerit histeris. (Cobaan kalau punya wajah lebih tampan dari lahir😅).

Di Kelas.. .. ..

"Hallo sayang kamu sendirian ya. Sini aku temanin." Nada centil dan murahan yang Rio tak suka mendengarnya karena jijik, siapa lagi kalau bukan Lina.

Lina adalah teman sekelasnya Rio. Lina cantik, tinggi, body aduhai tapi judes dan julid. Sikap centilnya yang Rio merasa ilfil terhadapnya. Pasalnya Lina sangat mencintai Rio sejak SMP. Lina terobsesi dengan Rio. Sangat menggilai Rio.

"Pergi Lin. Gue gak mood liat muka lo." Ucap Rio dengan ketus.

Rio sedang membaca-baca buku sendiri di kelas. Karena hampir kelulusan , jadi para siswa tidak belajar. Jam kosong di sekolah, dimanfaatkan para siswa untuk mengadakan lomba-lomba sehat agar waktu tidak terbuang.

"Kenapa sih yang? Aku kan cuma temanin kamu di sini." Genitnya Lina bikin Rio makin ilfil.

"Lin gue minta lo pergi dari sini !!" Ujar Rio dengan nada tinggi

"Kenapa sih..?" Lina masih saja merayu Rio. Lina tidak menghiraukan perintah Rio sama sekali.

"Kalo lo gak mau pergi, gue yang akan pergi." Tegas Rio.

Bukannya Lina menjauh, Lina semakin berani memegang lengan Rio.

Mata Rio merah padam, mengisyaratkan amarahnya yang terpendam.

Rio langsung melepaskan tangannya dari pelukan Lina. Hingga Lina jatuh duduk.

"Gue ingetin lo, gue gak suka di pegang sama tangan cewek murahan seperti lo. Paham...!!!" Tegas Rio sembari memegang dagu Lina kuat-kuat.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!