Mutiara Ayu Azalia Putri Benata, yang biasa di panggil Ara gadis berusi 18 tahun ini tumbuh menjadi gadis yang cantik, tapi memiliki sifat dingin, cuek dan kejam, tiga sifat ini hanya berlaku untuk orang asing, tidak untuk keluarganya.
Dan dia akan menunjukan sifat kejam yang tak banyak di ketahui, jika ada yang menyakiti keluarganya.
Banyak yang bilang jika dia gadis yang sombong, karna dia terlalu cuek dan dingin pada orang asing, tapi tidak untuk dengan keluarga nya dia tetap menjadi Ara yang lucu, dan menggemaskan bagi siapapun, dan tentunya dia sangat menyayangi triple D.
Dari sifat dingin, dan cueknya banyak yang mengira jika dia bukan dari bagian keluarga BENATA yang terkenal dengan keluarga yang harmonis, tapi faktanya dia bagian dari keluarga Benata, walau tidak ada darah yang mengalir di tubuhnya.
Siapa sangka yang dari kecilnya selalu memainkan pistol mainan sekarang sudah menjadi makanan sehari-hari nya, walau dia tidak memiliki keturunan darah dari keluarga Benata tapi sifat yang dia turun adalah sifat grandma indah yang seorang lady Queen.
Di mansion utama Benata, semenjak hadirnya triple D membuat mansion semangkin bewarna apa lagi putri bungsu yang bertingkah bar-bar dan tak ketinggalan si tampan juga dengan karakternya masing-masing.
Sedangkan cucu pertama keluarga Benata, siapa lagi jika bukan Salsabila putri Benata yang mengabdi menjadi dokter di sebuah rumah sakit ternama, tak hanya itu dia juga membangun klinik gratis untuk orang yang kurang mampu.
Dan dia memutuskan untuk tinggal di klinik yang dia bangun dengan jerih payahnya sendiri, setelah mengetahui jika dia bukan bagian dari keluarga Benata.
Mohon masukan nya jika masih banyak kata yang typo reader kesayangan author 🤗😍
Di mansion mewah, khusus nya di mansion BENATA wanita cantik yang masih berada di kasur king size miliknya, tiba-tiba terganggu dengan seseorang yang tiba-tiba ikut masuk dalam selimutnya.
"Vanya " ucap Ara, dengan mata ngantuk nya.
"Hehehehe, kakak Vanya tidak bisa tidur sendiri habis nonton film hantu tadi " ucap Vanya cengengesan.
"Lalu " ucap Ara singkat.
"Vanya tidur sama kakak ya malam ini, please " mohon Vanya .
"Sudah tau takut kenapa masih nonton " ucap Ara.
"Habis Vanya penasaran kakak, tapi Vanya takut habis nonton , jadi Vanya bolehkan tidur sama kakak malam ini saja " mohon Vanya dengan mengerjab lucu.
"Baiklah " ucap Ara .
"Kakak memang yang terbaik " ucap Vanya .
Cup
Ara tak merespon apa yang di ucapkan adik bar-bar nya, dia langsung melanjutkan tidur nya .
*****
Dua orang wanita yang masih tidur berpelukan di kasur king size miliknya, tanpa terusik dengan sinar matahari yang masuk melalui celah gorden kamar mereka, membuat Dinda menggeleng kepala.
"Sayang bangun ini sudah pagi " ucap Dinda sambil membuka gorden kamar putrinya.
"Vanya, Ara bangun sayang ini sudah pagi " ucap Dinda lagi.
"Ha,,,pagi aku kesiangan " ucap Ara langsung berlari menuju kamar mandi, tapi tidak dengan si gadis cantik yang masih betah dengan mimpi indahnya dan tak lupa dengan kebiasaan yang menghisap jari nya.
"Kenapa kau suka sekali menghisap jari mu saat tidur sayang " ucap Dinda.
"Vanya sayang, ini sudah pagi nak nanti kau telat sekolahnya " ucap Dinda.
"Vanya " ucap Dinda lagi, tapi putrinya masih pada posisi nya .
"Vanya sayang bangun nak, ini sudah pagi " ucap Dinda lagi.
"Emmmm, Vanya Ngantuk bunda " ucap Vanya dengan mata terpejam.
Setelah selesai mandi dengan kilat Ara memakai pakaian rapi nya, dan melihat adik nya yang masih betah dalam mimpinya.
"Dasar kebo " ucap Ara.
"Vanya masih belum bangun juga bunda " ucap Ara.
"Iya sayang, bisa tolong bunda " ucap Dinda.
"Tentu saja " ucap Ara tersenyum manis.
Setelah Dinda pergi dari kamarnya, baru Ara membangunkan adik bar-bar nya.
"Lihat saja aku akan mengerjai mu Vanya " ucap Ara.
"Vanya kebakaran " teriak Ara.
"Api api mana api " ucap Vanya, dan benar saja Vanya langsung bangun dari tidur nya.
"Tidak ada api, sudah mandi sana " ucap Ara langsung meninggalkan adik nya.
"Kakak " terik Vanya, Ara hanya melambaikan tangan pada adik nya.
"Kakak menyebalkan " teriak Vanya.
"Untung sayang " lanjut Vanya lagi.
Dia langsung masuk ke kamar mandi yang ada di kamar Ara, dan setelah selesai menggunakan seragam sekolah nya baru dia turun ke bawah, dan tak lupa dengan wajah yang cemberut masam.
"Ada apa dengan wajah mu " ucap Demian kakak pertama nya.
"Sayang ayo sarapan " ucap Dinda.
"Sayang ada apa dengan wajah mu " ucap Dinda.
"Tanya saja dengan kakak " ucap Vanya kesal.
"Ara " ucap Dominic.
"Kenapa dengan ara Daddy " ucap Ara santai.
"Adikmu kenapa " ucap dominic.
"Vanya susah di bangun jika tidur ya Ara teriak kebakaran dan di langsung bangun " ucap Ara santai.
"Dasar kebo " ucap Domani putra ke dua Benata.
"Buahana " Demian langsung tertawa menggelar mendengar ucapan adiknya.
"Iya, iya, itu sangat cocok untuk nya " ucap Demian lagi.
Bughhhh
"Aaaauuuu " pekik Demian, karena tulang keringnya di tendang dengan keras oleh adik bar-bar nya.
"Syukurin " ucap Vanya .
"Demian ada apa dengan mu " ucap Dominic.
"Bunda, Vanya tendang kaki Demian " adu Demian.
" Ara sudah selesai " ucap Ara.
"Domani juga " ucap putra kedua Benata.
"Kakak tunggu " teriak Vanya, saat dia ingin mengejar Ara.
Bughhhh
"Huaaaaaaaaa " tangis Vanya pecah saat dia terjatuh.
"Ya ampun sayang, bagaiman bisa jatuh begini sini bunda bantu " ucap Dinda.
"Demian tidak baik begitu nak, minta maaf sama adik mu " ucap Dominic.
"Hiks,,,,, Hiks sakit Bunda " ucap Vanya sedih.
"Ternyata tidak hanya bar-bar dia juga cengeng " ucap Domani putra kedua.
"Vanya tidak cengeng kulkas " ucap Vanya tak terima di bilang cengeng oleh kakak kedua nya.
Ara hanya menggeleng saja, dia sudah terbiasa dengan drama setiap pagi di mansion .
Beginilah, setiap pagi di mansion utama BENATA akan banyak terjadi drama yang di perbuat triple D, jika tidak ada satu yang mengamuk maka satu akan menangis dan pasti Vanya.
...Visual : Vanya...
Gadis cantik, periang, dan bertingkah bar-bar, dan sangat manja dengan keluarganya terutama Ara.
Yang setuju dengan visual Ara tinggalkan jejak, dan jika tidak rekomendasi di kolom komentar 🙏🏻🙏🏻
Note : Sesuatu dengan keinginan para reader, maka part sebelumnya sudah author perbaiki dengan karakter Ara, dan sekarang dia menjadi wanita dingin, cuek hanya untuk orang asing tidak untuk keluarganya 🙏🏻🙏🏻
Setelah drama selesai mereka langsung berangkat dengan masing-masing kendaraan nya.
"Vanya mau sama kakak " ucap Vanya langsung naik di motor besar Ara.
"Sayang sama Daddy saja, kakak Ara harus ke kampus sayang " ucap Dominic.
"Iya benar sayang nanti kakak Ara nya bisa terlambat " ucap Dinda.
"Tidak mau " ucap Vanya.
"Sudah pakai helm mu " ucap Ara, langsung memasang helm pada adik bungsunya.
"Hati-hati bawa motor nya sayang " ucap Dinda.
"Siap bunda " ucap Ara.
"Kakak ayo kita balap siapa yang menang maka akan menjadi asisten nya selama 1 minggu " tangan Demian.
Domani yang mendengar itu hanya menggeleng kepala, adik dan saudara nya memang selalu buat ulah.
"Siapa takut " ucap Vanya.
"Sayang jangan coba-coba untuk ngebut di jalanan " ucap Dominic.
"Daddy maaf ini demi kepentingan negara, maka akan aku terima tantangan mu " ucap Ara.
"Horeeee " ucap Vanya bahagia.
Bukan nya takut di bawa di bawa balap, Vanya malah bahagia .
"Pegangan kuat-kuat " ucap Ara pada adiknya.
"Ibu, doakan kami menang " teriak Vanya.
"Sayang jangan ngebut nak " ucap Dinda.
"By ibu " teriak Vanya saat mereka sudah melakukan motor nya.
"Sayang hati-hati " teriak Dinda
"dad, bunda Domani berangkat dulu " ucap putra kedua nya.
"Hati-hati jangan ngebut, seperti kakak mu " ucap Dinda.
"Tidak bunda, tenang saja " ucap Domani.
Setelah semua putra dan putri mereka berangkat tinggal mereka.
"Ara dulunya yang ramah, lemah lembut sekarang menjadi wanita dingin dan kejam karna mommy selalu mendidiknya di dunia mafia " ucap Dominic, setelah kepergian putra putrinya.
"Mas benar, tapi untung saja Ara tidak berubah sama kita dia tetap seperti Ara kecil yang menggemaskan, dan jiwa mommy memang melekat pada Ara ya mas " ucap Dinda.
"Iya sayang benar sekali, tapi yang penting Ara tidak berubah dengan kita semua " ucap Dinda.
"Mas benar " ucap Dinda.
"Oh iya mas, Dinda mau izin mau pegi ke klinik Sasa apa boleh " ucap Dinda.
"Tentu saja boleh, mas juga merindukan nya " ucap Dominic.
"Ayo sekalian mas antar ke klinik Sasa " ucap Dominic.
"Tunggu sebentar, Dinda ambil tas di atas " ucap Dinda.
"Mas tunggu di mobil " ucap dominic.
****
Sedangkan dua buah motor yang melaju kencang, dengan wanita di bonceng, bukanya takut malah berteriak bahagia.
"Aaaaaaaaaaaa " teriak Vanya.
"Kakak cepat dia mendekat " teriak Vanya.
Berhubung mereka mengambil jalan pintas, jadi tidak banyak kendaraan lain selain mereka.
"Pegangan " teriak Ara, Vanya langsung menurut memeluk Ara biar dia tidak ikut terbang terkena angin kencang.
"Mereka cepat sekali " ucap Demian, saat Ara semangkin melajukan motor nya.
"Kakak kita menang " teriak Vanya bahagia saat Ara sudah sampai di gerbang sekolah adiknya.
"Ah menyebalkan " kesal Demian.
"Selamat menikmati kekalahan adik ku " ucap ara.
"Demian tidak kalah, motor Demian saja yang tidak bersahabat kali ini " ucap Demian yg tak terima.
"Baiklah terserah kau saja " ucap Ara.
"Aduh asisten ku, bawa tas ku ke kelas " ucap Vanya.
"Sudah masuk sana, jangan nakal " ucap Ara sebelum pergi.
"By, kakak " ucap Vanya .
"Hati-hati kak " ucap Domani yang baru sampai, Ara hanya melambaikan tangan pada adiknya.
"Ayo masuk " ucap Domani, pada adik bungsunya.
"Hy Vanya tas mu " teriak Demian.
"Sudah tau tidak mampu kalahkan kakak masih di tantang, nikmati kekalahan mu saudara ku " ucap Domani langsung menjalankan mobilnya .
"Dasar kembaran menyebalkan " ucap Demian.
Sedangkan Vanya yang berada di dalam mobil, sudah terkekeh geli melihat kekesalan kembaran nya.
"Kau bahagia Vanya " ucap Domani.
"Tentu saja Vanya bahagia kakak, kan lumayan dapat asisten selama seminggu " ucap Vanya.
****
Sedangkan Dinda dan dominic setelah menghabiskan waktu 30 menit akhir mereka sudah sampai di " KLINIK NATASHA"
Kenapa Sasa memberi nama klinik yang dia bangun dengan nama mommy nya, dia berharap dengan ini dia bisa mengirim pahala untuk mommy nya tercinta.
"Selamat pagi putri bunda " ucap Dinda, Sasa langsung mendongak kearah suara yang sangat dia kenali.
"Bunda " ucap Sasa langsung memeluk Dinda.
"Bunda rindu sayang " ucap Dinda.
"Sasa juga bunda " ucap Sasa.
"Daddy " ucap Sasa, saat melihat Dominic yang baru saja memasuki kliniknya.
"Putri Daddy, Daddy sangat merindukan mu sayang " ucap Dominic memeluk erat tubuh putrinya.
"Sasa juga " ucap Sasa.
"Dad, bunda ayo kita masuk ke dalam " ucap Sasa.
"Ayo " ucap mereka bersamaan.
"Mba saya titip kliniknya, jika terjadi sesuatu langsung panggil saja saya di dalam " ucap Sasa.
"Baik mba " ucap pendamping Sasa.
"Sayang kenapa tidak tinggal di mansion saja nak, biar kita bisa kumpul bersama " ucap Dinda .
"Bunda, Sasa menggenggam tangan Dinda sebelum melanjutkan ucapannya, Sasa akan sering berkunjung ke mansion hanya bunda tau bukan jika jarak rumah sakit dengan mansion sangat jauh " ucap Sasa.
"Bunda tahu sayang, tapi di sini kau sendiri " ucap Dinda.
"Bunda mu benar sayang, apa kau tidak merindukan Mension dan adik-adik mu" ucap Dominic .
"Tentu saja Sasa sangat merindukan mereka dad, bunda tapi Sasa akhir akhir ini sangat sibuk, Sasa akan usahakan akan pulang Minggu depan " ucap Sasa.
"Benarkah " ucap Dinda bahagia.
"Akan Sasa usahakan bunda " ucap Sasa.
"Beritahu Daddy, maka Daddy akan menjemput mu " ucap Dominic.
"Siap Daddy " ucap Sasa.
...Visual : sasa...
Mungkin visual nya kurang sesuai, langsung rekomendasi nama nya di komentar akan author pertimbangkan 🙏🏻
Jangan lupa untuk mampir di karya author yang lain 🙏 dan jangan lupa untuk di jadikan favorit ♥️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!