NovelToon NovelToon

My Husband Is My Enemy

Dijodohkan dengan musuh saat SMA

Renata memasuki ruang tamu yang sudah dihadiri oleh rombongan tamu yang akan melamarnya.

Matanya menatap sosok yang begitu familiar tapi berbeda. Seorang pria tampan yang duduk di antara tamu-tamu. Hatinya sempat ragu apakah dia benar benar sosok yang dikenalnya masa SMA ? Atau hanya sekedar mirip saja.

“ Renata, duduklah disini nak “ panggil ayahnya  sambil menepuk kursi di  sebelah ibunya.

Renata terjaga dari lamunannya, diapun mengangguk lalu duduk diantara ayah dan ibunya.

Sesekali matanya tertuju pada pria itu, kenapa pria itu ada dalam rombongan tamu ini ? Tampang pria itu terlihat begitu angkuh, mata elangnya menatapnya dengan tajam, seakan menyimpan banyak hal dalam benaknya. Dia sangat berubah.

“ Seperti yang sudah bapak ceritakan, kalau ayah dan ini om Danu, sahabat ayah, dan istrinya, tante Nita, sudah menjodohkanmu dengan anaknya “ ucap ayahnya sambil menunjuk pada om Danu dan tante Nita, seorang pria paruh baya yang mungkin usianya tidak beda jauh dengan ayahnya.

Renata menatap om Danu lalu menyapanya,” halo om “ lalu pada wanita disampingnya, “ tante “ ucapnya, tersenyum ramah.

Lalu matanya melirik pada pria itu, seakan begitu ingin tau kenapa laki laki itu ada disini.

“ Dan itu adalah Ricky, anaknya om Danu dengan istri pertamanya yang sudah meninggal “

Renata menatap pria itu, berarti dia memang bukan salah lihat, ternyata dia benar temannya waktu SMA, lebih tepatnya musuhnya masa SMA. Tapi sekarang penampilan Ricky sangatlah jauh berbeda. Kemana kacamata tebalnya, rambut kelimisnya, baju kampungannya ?

“ Ku dengar kalian satu SMA ya ? “ tanya om Danu pada Renata.

Renata mengangguk. Oh berarti om Danu sudah tahu soal itu.

“ Baguslah kalau kalian sudah saling kenal, jadi perjodohan ini  tidak akan sulit “ ucap ayahnya, mengagetkan Renata.

“ Ma maksud ayah ? “ tanya Renata gugup.

“ Ricky ini yang nanti akan menjadi suamimu “ jawaban ayahnya membuat  Renata seakan disambar petir.

Bagaimana bisa dia menikah dengan pria itu ? Lihat saja matanya itu menatapnya dengan tajam, seakan tersimpan banyak dendam disana.

“ Yah, aku …” Renata hendak protes tapi dipotong oleh ayahnya.

“ Pernikahannya akan berlangsung bulan depan, semua sudah ayah dan ibumu siapkan “

Renata terdiam,dia tidak bisa menolak saat ini, mungkin kalau nanti tamunya sudah pulang baru dia bisa bicara dengan ayahnya.

Pria yang bernama Ricky itu tampak acuh padanya, dan tidak berkata apa-apa.

“ Kau jangan khawatir, Ricky anak yang baik. Setelah lulus SMA,ibunya meninggal, jadi dia ikut om dan kuliah di luar negeri. Sekarang Ricky memimpin salah satu anak perusahaan om “ ujar om Danu.

“ Om juga yakin Ricky akan menjadi suami yang bertanggungjawab, jadi kau tidak akan kekurangan apapun “  lanjut om Danu, seakan membaca kesangsian dari ucapan Renata.

Bukan, bukan itu yang dikhawatirkan Renata. Bukan karena dia sangsi materi,tapi lebih dari itu, ada cerita buruk dia dengan Ricky, dan sepertinya pria itu masih membencinya, dia tidak mungkin hidup seatap dengannya.

Renata heran, kenapa Ricky tidak bicara penolakkan apapun. Dia sangat menyesal telah menyanggupi permintaan ayahnya, untuk bersedia dijodohkan dengan anak teman ayahnya. Semua dia lakukan karena ayahnya merasa berhutang budi dengan om Danu, dan Renata tidak mau mengecewakan ayahnya. Hanya saja dia tidak menyangka bahwa Ricky itu anaknya om Danu. Seorang pengusaha besar di kota ini. Yang dia tau di jaman SMA, Ricky itu sangat cupu, si kutu buku berkacamata tebal. Bahkan penampilannya sangat jadul, belum cara bicaranya yang seperti tergagap setiap bicara dengan orang lain.

Sekarang setelah bertahun tahun yang lalu, pria itu muncul dengan penampilan yang sangat berbeda. Dia sangat tampan, hampir saja Renata tidak mengenalinya, kalau bukan karena tatapan matanya itu, yang pernah begitu dekat saat mereka berciuman waktu SMA.

Sungguh mustahil bukan, Renata seorang idola di sekolahnya,  pernah berciuman dengan si cupu itu.

Setelah obrolan seputar persiapan pernikahan mereka, dua keluarga itu makan bersama. Lagi lagi Ricky tidak berbicara padanya, membuat Renata semakin tidak nyaman. Apakah pria itu masih membencinya ? Dari tatapannya itu sudah jelas terlihat pria itu mmbencinya. Terus kenapa Ricky tidak menolak perjodohan ini padahal dia sudah tau kalau dirinya adalah teman bukan teman tapi mantan, mantan pacar taruhannya Renata dulu.

Disaat ada kesempatan untuk berbicara dengan Ricky, Renata menghampirinya, karena pria itu sepertinya tidak berminat bicara dengannya.

“ Hai “ sapa Renata, saat Ricky duduk sendiri di sofanya sambil mengetik sesuatu di hpnya.

“ Kau memulai bicara denganku ? Tumben sekali “ ucap Ricky dingin tanpa menoleh.

“ Kita perlu bicara “ ujar Renata.

“ Aku tidak “ jawab Ricky acuh, tatapan dan tangannya tidak lepas dari Hpnya.

“ Kau masih marah padaku ? “ tanya Renata.

“ Tentu saja, aku tidak akan pernah lupa perbuatanmu padaku “ jawab Ricky,  masih tidak menoleh, membuat Renata kesal.

“ Kau tidak mau menatapku ? “ tanya Renata, menahan emosinya.

“ Siapa kamu sehingga aku harus  menatapmu ? “ kini pria itu menoleh pada Renata, matanya menatapnya begitu dalam penuh kebencian dan amarah disana, membuat hati Renata merasa ciut. Sejak kapan mata itu tampak begitu berani mengeluarkan sorot tajamnya padanya.

“ Kau, kenapa kau bicara begitu padaku ? “ tanya Renata, semakin tambah kesal.

“ Menurutmu ? “ Ricky balik bertanya.

“ Ada banyak wanita yang lebih cantik darimu menungguku di luar sana, jadi jangan harap aku akan menatapmu seperti dulu “ ucap Ricky.

Deg. Hati Renata seakan tertohok. Dia merasa terhina dengan ucapan Ricky. Pria itu yang dulu begitu mendambakannya, menuruti apapun permintaannya, begitu mencintainya, kini berubah menjadi kasar dan dingin.

“ Kalau begitu kenapa kau mau dijodohkan denganku ? “ tanya Renata.

“ Tentu saja supaya aku bebas membalas  apa yang kau lakukan dulu padaku “ jawab Ricky.

“ Kau masih benci padaku ? “

“ Tentu saja. Aku masih ingat cara kau mempermainkan aku, memanfaatkanku, merendahkanku, juga mempermalukanku “ jawab Ricky.

“ Bahkan kau tidak pernah minta maaf padaku “ lanjut Ricky, menatap tajam Renata.

“ Aku minta maaf soal itu. Aku tidak menyangka kau masih mengingatnya “

“ Bagaimana bisa aku melupakan apa yang telah melukaiku. Bahkan aku menunggu saat saat membalasmu “

Tapi tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Renata karena satu persatu keluarganya dan keluarga om Danu berdatangan, yang mulai menggoda mereka. Renata hanya tersenyum mendengar ocehan mereka, sedangkan Ricky tampak acuk tak acuh,bahkan lebih tepatnya tidak peduli.

**************

“ Aku tidak mau menikah dengan Ricky yah “ ujar Renata saat tamunya sudah pulang semua.

Ayah dan ibunya balik menatapnya dengan kaget.

“ Apa maksudmu ? Kau kan sudah menyetujui perjodohan ini, ada apa lagi ? Ricky pria yang baik, dia tampan, sukses, bahkan dia itu kan temanmu, tidak akan sulit kau menyukainya “

“ Bukan begitu yah, aku dan Ricky tidak berteman baik waktu sekolah “ ujar Renata, memohon ayah dan ibunya berfihak padanya.

“ Itu kan masalalu, kalian masih belum dewasa, ayah yakin nanti kalian akan lebih cepat saling menyukai “ bujuk ayahnya.

“ Tapi yah …”

“ Tapi apalagi ? Usiamu sudah hampir kepala 3, belum seorang pun dari pacar pacarmu yang melamarmu. Kau terus saja bergonta ganti pacar. Apa kau akan begitu seumur hidupmu ? “ tanya ayahnya, yang terlihat mulai marah.

“ Ricky sudah bagus mau melamarmu, bahkan tidak mempersulit apapun. Dia akan memberikanmu mahar yang besar, bahkan biaya pernikahanpun semua dia yang menanggung “ ujar ibunya, merasa tidak mengerti dengan sikap Renata.

Akhirnya Renata terdiam. Apa yang dikatakan orangtuanya benar. Dia sudah bukan remaja lagi yang bisa gonta ganti pacar terus. Setiap pacarnya entah kenapa selalu mundur saat dirinya membicarakan keseriusan hubungan mereka.

Tapi menikah dengan Ricky pun bukan sesuatu yang bagus, karena pria itu membencinya.

 

**********

CH-2 Hari pernikahan

Sebulan telah berlalu, selama sebulan itu Ricky tidak pernah menghubungi Renata sekalipun, bahkan dia tidak tau berapa nomor hpnya Ricky. Untuk persiapan baju pengantin pun hanya pemilik butik yang datang ke rumahnya untuk fiting, benar benar tidak ada komunikasi.

Renata sempat ragu dengan pernikahan ini mengingat sepertinya tidak ada niat baik dari Ricky. Tapi melihat orangtuanya yang begitu sibuk mempersiapkan pernikahannya, Renata tidak sampai hati menolaknya. Bahkan orang tuanya terlihat sangat bahagia, putri satu satunya akan segera menikah, mereka juga jenuh dengan banyaknya pertanyaan dari tetangga dan kerabat kapan dirinya akan menikah sedangkan usianya sudah semakin tua.

Sebenarnya Renata bukannya tidak punya pacar, banyak yang menjadi pacarnya tapi selalu kandas jika membahas pernikahan. Itu juga yang menjadi pertimbangan orangtuanya untuk menjodohkannya dengan Ricky.

Hari ini adalah hari pernikahannya dengan Ricky, berarti sebulan penuh dia tidak melihat pria itu.

Renata tampak termangu saat memasuki gedung  bersama kedua orangtuanya.

Pria itu berdiri bersama orang tuanya, menatap kedatangannya tanpa senyum tanpa ekspresi apapun. Ricky benar benar berubah 180 derajat dibanding lebih 10 tahun yang lalu saat masih sekolah bersamanya. Tubuhnya

tinggi tegap berotot terlihat sangat atletis, sepertinya dia benar benar sangat merawat tubuhnya, apalagi dibalut dengan jas perngantinnya, terlihat aura ketampanannya begitu terpancar.

Apakah Ricky operasi plastic ? Tidak mungkin bukan ? Tapi lihatlah dia benar benar mengagumkan. Renata bahkan tidak percaya apa benar Ricky setampan itu beberapa tahun lalu ? Matanya yang dulu selalu berkacamata tebal terlihat sangat tajam, body languagenya sangat begitu percaya diri, bicaranya pun sangat tegas. Dia berubah total. Mungkin jika waktu SMA Ricky berpenampilan seperti ini, akan banyak wanita yang jatuh cinta padanya, termasuk dirinya. Dibandingkan dengan Aditya waktu itu sangat jauh dibawah Ricky. Padahal waktu itu Aditya adalah idola di sekolah, seorang pemain basket yang sangat digandrungi. Bahkan demi menjaga popularitasnya di sekolah, Renata rela berpacaran dengan aditya.

Berbeda dengan Renata yang begitu terpesona pada penampilan Ricky, pria itu justru bersikap sebaliknya, dia acuh tak acuh, benar benar tidak merespon penampilan Renata dengan baju pengantinnya.

“ Dia begitu dingin padaku, apa aku tidak cantik dengan gaun ini ? “ batin Renata.

“ Aku tidak suka kau membuatku menungguku. Sudah cukup aku menunggumu waktu itu “ ucap Ricky. Renata terkesiap, dia jadi teringat saat dia sengaja mengerjai Ricky dengan menyuruhnya menunggu di taman, sampai berjam jam kehujanan sabar menunggunya karena dia meminta untuk menunggunya sampai dia kembali dan tidak boleh beranjak dari taman itu, padahal sebenarnya Renata pergi bersama Aditya dan gengnya.

Pada masa SMA, Ricky sangat begitu mencintai Renata, dia mau melakukan apapun untuk gadis itu. Teman teman gengnya sudah tau kalau Ricky yang cupu itu menyukai Renata.

Suatu saat Renata mengeluh menginginkan hp baru tapi tidak dibelikan oleh orangtuanya, hingga keluarlah ide dari teman temannya, saat Ricky lewat di halaman sekolah dengan berjalan kaki dengan gaya punggungnya yang sedikit membungkuk.

“ Aku ada ide ! “ seru Aditya, yang masih duduk di motornya yang mentereng.

“ Ide apa ? “ tanya Renata.

“ Aku akan membelikanmu Hp tapi ada syaratnya “ jawab aditya.

“ Syarat apa ? “ Renata menatap Aditya. Begitu juga teman-temannya yang lain, penasaran dengan jawaban Aditya.

“ Aku ingin kau pura pura jadi pacar  si cupu itu “

“ Apa ? Kau keterlaluan, aku ini pacarmu, kau suruh jadi pacarnya si cupu itu “ gerutu Renata.

“ Hanya pura pura. Kau hanya pura pura kalau kau menyukainya  “

“ Kenapa kau menyuruh Renata melakukan itu ? “ tanya Mery tidak suka.

“ Hanya untuk memberinya pelajaran. Kemarin pak Ridwan mengancamku akan di skors karena si cupu itu memberitahu pak Ridwan, kalau aku yang menusuk ban motornya menjadi kempes “ ujar Aditya, dengan tatapan penuh dendam.

Mendengar penjelasan Aditya membuat teman temannya simpatik dan menyetujui rencana Aditya.

“ Ayolah Renata, kita bersenang sennag sedikit, bagaimana ? “ tanya Edo.

“ Sudah lama juga kita gak ngerjain orang kan ? “ sahut Tony.

SAAAH !!!

Suara berisik orang dalam ruangan, membuyarkan lamunan Renata. Dia sudah sah jadi istrinya  Ricky. Kemudian mereka saling menyematkan cincin. Saat Ricky diberi isyarat untuk mencium Renata, dia hanya terdiam menatap gadis di depannya itu, begitu juga Renata. Mereka saling menatap lama.

Adegan yang sama saat dulu Renata akhirnya menyetujui permintaan Aditya demi sebuah handphone.

“ Aku menyukaimu “ ucap Renata membuat Ricky kaget, tidak percaya juga bahagia. Gadis yang selama ini di idam idamkannya itu menyatakan perasaannya.

Tapi Ricky tidak percaya begitu saja, dia menatap Renata dibalik kacamatanya.

“ Kau berbohong “ ucapnya kala itu.

“ Aku sungguh sungguh. Kau laki- laki yang sangat baik, polos dan jujur. Apa kau mau jadi pacarku ? “ ujar Renata menatap pria cupu itu, padahal dalam hatinya dia mau muntah mengeluarkan kata-kata itu.

“ Bukankah kau pacaran dengan Aditya ? “ tanya Ricky.

“ Tidak. Kita hanya teman “ Renata berbohong.

“ Sebenarnya diam diam aku sering memperhatikanmu, mau kan kau jadi pacarku ? “ pinta Renata. Tangan kanannya berada di saku rompinya, merekam percakapan mereka di hpnya.

“ Aa..aku ma..mau “ Ricky menjawab denga gugup sambil menganggukkan kepalanya.

“ Baik, berarti sekarang kita pacaran “  ujar Renata.

“ Iya kita pacaran “  seru Ricky kegirangan.

Sebuah ciuman lembut menempel di kening Renata. Ternyata Ricky akhirnya menciumnya setelah banyak perang batin di hati Ricky. Diikuti tepuk gemuruh hadirin di tempat itu.

Kini mereka berdiri di tempat resepsi bersalaman dengan tamu-tamu. Selama acara pria itu benar benar tidak bicara padanya, bahkan menolehpun tidak. Renata benar benar merasa seperti bukan sepasang pengantin.

Setelah acara selesei, Ricky membawa Renata ke apartemennya. Renata tidak menyangka kalau Ricky memiliki apartemen mewah. Penampilannya dulu yang cupu sama sekali tidak terlihat dia anak orangkaya, bahkan ke sekolahpun naik kendaraan umum.

“ Ini apartemenmu ? “ tanya Renata, saat mereka memasuki ruangan itu.

“ Kau fikir aku akan membawamu ke tempat yang kumuh ? “ sindir Ricky, tersenyum sinis, membuat Renata terdiam, dia dulu sangat begitu meremehkan Ricky, dia semakin merasa malu dengan kelakuannya yang dulu.

Sungguh semua itu sudah berubah, Renata tidak lagi seliar dulu, kesana kemari dengan gengnya aditya, sungguh pergaulan yang sangat tidak baik.

Ricky memasuki kamarnya, diikuti Renata, dia merasa sangat lelah sekali, Renata ingin segera merebahkan tubuhnya di tempat tidur yang empuk.

Hei ! Ini kan malam pengantinnya, apakah mereka akan….

Renata menggeleng gelengkan kepalanya. Dia merasa tidak siap, meskipun Ricky sudah berubah menjadi pria yang tampan.

Dilihatnya Ricky mengambil bantal di tempat tidur lalu di lemparkan ke sofa.

Buk ! Bantal itu jatuh ke sofa mengeluarkan bunyi gedebuk yang lumayan keras.

“ Kau tidur di sofa ! Aku tidak mau tidur denganmu ! “ ujar Ricky, juga melemparkan selimut ke sofa.

“ Aku ? Tidur di sofa ? “ tanya Renata, tidak percaya dengan apa yang dilakukan Ricky.

Ricky menoleh padanya, menatap Renata dengan tajam.

“ Kau fikir aku akan merasa senang tidur denganmu ? Jangan samakan aku dengan dulu yang mengemis ngemis cintamu. Sekarang kau sendiri yang akan mengemis padaku “ ucapnya.

“ Kau sangat membenciku ? “ tanya Renata, merasa sedih dan sakit hati atas sikap Ricky.

“ Cintaku padamu sudah sirna. Jadi jangan membayangkan aku akan memperlakukanmu seperti ratu. Aku tidak sebodoh itu ! “ ucap Ricky lagi, membuat Renata berkaca-kaca.

“ Kalau begitu untuk apa kau menikahiku ? “

“ Tentu saja untuk membuatmu menderita. Kau harus mengalami satu persatu perlakuanmu padaku. Jadi kau harus mengingat ingat apa saja yang telah kau lakukan padaku, dan kau bersiap siaplah kaupun akan mengalaminya.

Sebaiknya siapkan kertas dan pena biar kau mengingatnya “

Ricky bernajak berjalan menuju tempat tidur.

“ Aku benar benar minta maaf atas perlakuanku yang dulu. Aku sangat menyesal “ ucap Renata.

“ Sudah terlambat “ jawab Ricky, diapun naik ke tempat tidur berbaring terlentang. Kepalanya terasa pusing, memikirkan harus bersama sama wanita itu, yang selama ini  dibencinya. Dia benci karena Renata membohonginya, pura pura mencintainya, mengerjainya habis habisan bersama teman temannya itu. Rasa cintanya kina jadi benci yang amat sangat. Dulu dia benar benar jadi laki-laki yang sangat bodoh, si budak

cinta yang bodoh.

Mungkin dia dulu selalu membayangkan bisa bersama wanita cantik itu, setiap hari dia semangat ke sekolah hanya untuk melihat wajahnya yang cantik. Begitu banyak siswa yang menyukainya, entah berapa banyak bunga mawar yang diberikan untuk Renata. Ya dia diam diam selalu menguntit kemanapun Renata pergi, jadi dia tau betul kapan Renata mendapat bunga bunga dari pengagumnya.

Di sekolah Renata bagaikan primadona, dia cantik, pintar dan supel, dia tercantik di sekolah itu, auranya benar benar membuat banyak siswa jatuh hati padanya, termasuk dirinya.

Ricky tiba di sekolah sebelum Renata datang, semua karena supaya dia bisa melihatnya sebelum masuk ke kelas. Mereka berbeda kelas. Si cupu yang kasmaran, Ricky menyebutnya itu, bagaimana dia tergila gila pada gadis itu, dan semua itu hancur karena gadis itu bersikap buruk padanya.

Kejadian-kejadian yang lalu yang dicoba dilupakannya kembali muncul, saat melihat foto di tangan ayahnya ketika mengatakan akan menjodohkannya dengan anak temannya, dia tidak menyangka kalau itu adalah Renata, gadis yang mati matian dia lupakan.

Renata menatap Ricky yang tidur di tempat tidurnya yang luas, terlihat sudah mulai terlelap.

Pria tampan yang dulu cupu itu, terlihat begitu mempesona, melihat dari tubuhnya yang atletis, sepertinya Ricky rajin berolahraga, dia terlihat bugar dan berotot, perut sixpacknya terlihat dibalik kaos putihnya yang tipis.

Terlihat sekali begitu beratnya perjuangannya membangun tubuhnya menjadi atletis seperti itu.

Renata melirik ke sofa, lalu berjalan menuju sofa tempat tidurnya itu. Dilihatnya kembali Ricky yang tertidur pulas. Dia tega sekali menyuruhnya tidur di sofa.

Akhirnya Renata terpaksa tidur di sofa yang sempit.

************

CH-3 Kedatangan pacar suami sehari setelah menikah

“ Bangun bangun bangun! “ teriak suara seorang pria memekakkan telinga.

Renata yang tadi malam tidur larut malam, benar benar masih merasa mengantuk. Dilihatnya sumber suara, Ricky sudah berdiri disampingnya dengan raut muka yang masam.

“ Dasar anak manja ! Jam segini masih tidur. Bangun ! Buatkan aku sarapan ! “ bentak Ricky dengan kasar.

Renata tersentak kaget, mendengar bentakan dari Ricky.

“ Tidak bisakah kau berbicara lembut padaku ? “ ucap Renata, ditengah kantuknya.

“ Untuk apa bicara lembut pada wanita sepertimu ? “ balas Ricky.

Renata menatap Ricky yang sudah berpakaian rapih.

“ Kau mau berangkat kerja ? Baru kemarin kita menikah, apakah kau tidak mengambil cuti “ ucap Renata.

“ Aku ada janji dengan pacarku hari ini “

“ Ap..apa ? “ Renata benar benar kaget mendengarnya, mata yang tadi mengantuk terbelalak membulat.

“ Kenapa kau kaget ? Cepat buat kan aku sarapan ! “ seru Ricky, sambil keluar dari kamar.

Renata mematung masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Ricky, yang kini menjadi suaminya ternyata punya pacar ? Ya Tuhan, kenapa permikahannya seburuk ini ?

“ Renataaaa….Cepat ! “ terdengar lagi teriakan dari suaminya di ruang tengah.

Renata segera keluar kamarnya, dilihatnya Ricky sedang membaca Koran, sambil menyalakan tv nya.

“ Apa aku tidak salah dengar ? Kau sudah menjadi suamiku dan kau masih punya pacar ? “ tanya Renata, bukannya ke dapur malah menghampiri Ricky.

“ Apanya yang salah ? Kau juga jadi pacarku ternyata kau  pacaran dengan Aditya “ jawab Ricky, tersenyum sinis.

“ Itu..itu berbeda “ ucap Renata, sudah mulai merasa tidak nyaman.

“ Apa bedanya ? Kau menduakan aku, akupun menduakanmu “ balas Ricky dengan enteng.

“ Kita ini sudah menikah, tentu saja berbeda dengan pacaran “

“ Bedanya apa ? Karena dulu kita hanya pacaran jadi bebas menduakanku ? Dan sekarang kita menikah aku tidak boleh punya pacar ? Egois sekali “  cibir Ricky. " Oh aku lupa, pacar pura-pura " lanjut Ricky.

“ Sudahlah aku tidak mau berdebat, pacarku sudah menunggu, cepat  buatkan sarapan “ ucap Ricky,

kepalanya kembali tertunduk pada korannya.

Mata Renata sudah mulai berkaca-kaca, tapi ditahannya, dia tau Ricky akan mencemoohnya lagi kalau terlihat menangis. Sikap pria itu benar-benar menyakitinya.

Renata memasak nasi goreng, dengan airmata yang perlahan  menitik di pelupuk matanya. Kenapa airmata

itu tidak bisa dibendungnya. Dia memang bersalah pada Ricky, tapi tidak bisakah semua itu dianggap tidak ada ? Dan memulai pernikahan ini dengan sesuatu yangbaik ?

“ Renata ! Kau memasak apa tidur ? Lama sekali ! “ teriak Ricky.

Indira memberengut kesal, kenapa pria itu selalu berteriak, padahal dulu dia pendiam, jarang bicara, melakukan apapun yang dia suruh, kini sebaliknya pria itu yang menyuruh nyuruhnya dengan kasar.

“ Iya ini juga sudah beres “ jawab Renata sambil menghapus airmatanya. Segera dipindahkannya nasi goreng di ketel ke dalam piring di atas meja makan.

Ricky segera menuju dapur dan duduk di meja makan. Dilihatnya menu di atas meja.

“ Kau memberiku makanan apa ini ? “ bentak Ricky.

“ Nasi goreng “ jawab Renata. “ Aku tidak tau kesukaanmu apa “ lanjutnya.

“ Tentu saja karena dulu kau Cuma pura pura jadi pacarku, mana peduli kau apa yang aku suka dan tidak suka “ gerutu Ricky. Sambil menyiduk nasi goreng dengan sendoknya, dimasukkan ke mulutnya.

Tiba-tiba Ricky memuntahkan nasi goreng ke lantai.

“ Puih !! Makanan apa ini ? Apa kau tidak bisa memasak ? “ tanya Ricky, mengelap mulutnya dengan tisu.

“ Apakah tidak enak ? Aku tidak pernah memasak “ ujar Renata merasa tidak enak.

“ Iya aku lupa, kau gadis manja yang urakan “ ucap Ricky lalu bangun dari duduknya, pergi meninggalkan dapur dan tidak berapa lama terdengar suara pintu apartemen dibuka lalu ditutup dengan keras. Brukkk!!

Sepeninggalnya Ricky, Renatapun tak bisa menahan tangisnya lagi, diapun menangis sesenggukan di ruang makan. Entah sampai kapan sikap Ricky kasar padanya, tapi dia harus bersabar, semua karena salahnya, dulu Ricky begitu baik dan perhatian apapun yang dimintanya semua diturutinya, si cupu itu tidak pernah membantah sekalipun.

Entah berapa lama Renata tertidur di sofa ruang tengah, saat terdengar suara pintu apartemen dibuka. Renata bangun dari tidurnya dan di lihatnya Ricky masuk bersama seorang wanita.

Wanita itu tampak begitu cantik, tubuhnya tinggi semampai dengan body yang langsing, memakai gaun yang begitu ketat di tubuhnya yang bodygoal. Renata saja yang rajin body building tidak sebagus itu.

Renata menatap kedatangan mereka, dengan tidak lepas dari menatap wanita itu. Entah kenapa hatinya terasa tidak enak melihat wanita itu bergelayut manja di lengan suaminya.

“ Kau kembali ? Dia siapa ? “ tanya Renata.

Ricky tidak menjawab, berjalan menuju dapur sambil menggulung lengan kemejanya sampai sesiku.

Wanita itu berbalik menatap Renata, tersenyum sinis, sambil duduk di sofa, menumpangkan kakinya sebelah.

“ Aku pacarnya Ricky “ kata kata yang tidak ingin didengar Renata keluar dari mulut wanita itu.

“ Apa ? Kau pacarnya ? Dengan entengnya kau bicara begitu pada istrinya ? “ bentak Renata, amarahnya tidak terbendung lagi melihat kelakuan wanita itu.

Diapun segera menyusul Ricky ke dapur, pria itu sedang menuang minuman ke gelas, lalu meminumnya.

“ Kau membawa pacarmu kesini ? Kau keterlaluan ! “ maki Renata.

Ricky mendekati Renata, tangan kanannya masih memegang gelas.

“ Apa masalahnya ? Sebelum kau kesini, dia yang lebih sering kesini “ ucapnya tanpa rasa bersalah, lalu berjalan menuju ruang tengah.

Renata mengikutinya dari belakang, mendekati wanita yang duduk bersandar di sofa itu. Ditariknya tangannya dengan keras.

“ Pergi ! keluar ! Aku tidak mau melihatmu disini ! “ teriaknya, menyeret wanita itu menuju pintu.

“ Hei apa yang kau lakukan ? Tanganku sakit ! Sayang, tolong aku ! “ Wanita itu menoleh kearah Ricky, sambil menarik tangannya dari cengkraman Renata. Pria itu langsung menarik tangan Renata, melepaskanya dari

tangan wanita itu.

“ Ternyata kau masih saja kasar seperti dulu “  ucap Ricky.

“ Aku tidak suka kau membawa pacarmu kesini ! “ teriak Renata, menatap pria itu dengan tajam.

Wanita itu memeluk lengan Ricky dengan sengaja, menempelkan wajahnya di bahu pria itu.

Ricky menoleh pada wanita disampingnya. “Sayang, kau tunggu di mobil, sebentar lagi aku turun “ ucapnya dengan lembut, membuat seluruh tubuh Renata terbakar. Pria itu bermanis manis dengan pacarnya di depan

matanya.

Wanita itu mengambil tasnya, melirik pada Ricky dan pada Renata.

“ Aku menunggu di mobil, “ ucapnya sambil menunjukkan kunci mobilnya Ricky ang berada di tangannya.

Ricky meraih pinggang wanita itu dan mencium bibirnya, mereka berciuman mesra di depan mata Renata.

“ Stop !  Kalian tidak tau malu berciuman di depanku ! “ Renata menarik tangan wanita itu sampai ciuman mereka terlepas. Dia benar benar merasa marah dan muak melihat kemesraan Ricky dengan pacarnya.

Kemudian mendorong wanita itu keluar pintu. “ keluar ! “ makinya, dan menutup pintu dengan keras. Terdengar umpatan wanita itu dari balik pintu.

Renata menatap Ricky dengan tajam, “ Kau keterlaluan ! “ bentaknya.

“ Jangan lupa, kaupun melakukan yang sama dengan aditya, bahkan bukan sekali, dua kali, tiga kali, entah berapa kali, kau melakukannya sengaja di depanku ! “ Ricky balik membentak Renata, membuat Renata terdiam.

“ Kau tau perasaanku waktu itu ? “ tanya Ricky lagi, berjalan mendekati Renata.

“ Hancur ! “ lanjut Ricky. “ Kau melecehkanku ! “ ucapnya lagi kemudian berbalik menuju kamarnya , mengambil hp nya yang tertinggal. Kembali ke ruang tengah, dilihatnya Renata sedang duduk menangis, meratapi pernikahannya yang buruk.

Tanpa bicara apa-apa, Ricky keluar meninggalkan apartemennya, tanpa memperdulikan Renata.

Tangis Renata belum reda sepeninggalnya Ricky, dia masuk ke kamarnya, mengambil koper disimpan di atas tempat tidur, dan mengemasi pakaiannya.

Duduk termenung di samping tempat tidur. Dia tidak bisa melanjutkan pernikahan seperti ini. Tapi apa nanti kata orangtuanya  kalau dia pulang ke rumah ? Di usia pernikahannya yang baru sehari ? Renata mendesah pelan.

Akhirnya dia memutuskan untuk mencari kos kosan saja. Di telponnya sahabatnya, Talita, yang satu kantor dengannya. Sahabatnya itu begitu kaget mendengar Renata memintanya mencarikan kos kosan.

“ Kau becanda ? Kau baru menikah kemarin ! “ ujar Talita terdengar kaget di telinganya.

“ Aku serius “ ucap Renata.

Talita melihat jam tangannya, sebentar lagi jam istirahat.

“ Baiklah, aku akan menjemputmu, sebentar lagi jam istirahat.  Dimana alamat apartemenmu ?

“ Di XXXX “

“ Wuih ! Itu sih apartemen elit. Si tampan itu sangat kaya rupanya. Sangat disayangkan kalau kau meninggalkannya “

“ Sudahlah, cepat jemput aku secepatnya “ Renata menutup telepon.

Dia segera berganti pakaian dan membereskan isi kopernya yang tadi belum selesei.

***********

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!