NovelToon NovelToon

Cinta Gadis Bercadar

Latar belakang keluarga gadis

Namaku GADIS AYU AZHARI , Usiaku baru menginjak 23 tahun. hmm.. pasti pertanyaan pertama yang ingin sahabat tanyakan

"kenapa di usia 23 tahun saya belum menikah?

hahaha Alhamdulillah belum sahabat, saat ini aku masih fokus menikmati kesendirian ku dan kegiatan ku mengajar di sebuah yayasan tahfiz Al Qur'an di sekitar rumah ku.

sedikit menjelas kan , aku putri pertama dari ketiga bpk. Azhari ramadhan dan ibu zuriah Syafa yang tidak lain mereka ayah ibu ku 🤭 masyaallah.

inilah aku si pemalu dan pendiam

saudara kedua ku bernama HAFIZAH AZHARI

dia baru merusia 20 tahun sahabat, saat ini adikku juga sedang sibuk kuliah di sebuah universitas di kotaku.

Dia lebih cantik dari aku sahabat dan tinggi badan juga aku kalah dengan kedua adikku 🤭 menyedihkan tapi tidak masalah yang penting sehat 🤭

adik Hafizah ini baikk sangat penurut dan pendiam sama seperti ku.

teman curhat paling nyaman menurutku dan jangan salah sahabat dia lebih dewasa dari pada aku, selanjutnya

ini adik bontot kami namanya KHALIFAH NUR AZHARI

si periang sekali sekali marah tak main main tahan sampai bertahun tahun 😂🙏 hehehe

bercanda sahabat hanya butuh satu batang cokelat dan eskrim saja penawar adik ku satu nih kalo lagi merajuk (marah)

dia masih berumur 16 tahun tahun depan sudah 17 tahun yeee... tandanya sudah dewasa ya sayang.. dan sebentar lagi sudah punya KTP(kartu tanda penduduk ) sendiri.

kesayangan kami semua.

adik Khalifah saat ini sedang duduk di bangku MADRASAH ALIYAH (MAN)

dia sudah tahfiz Al Qur'an 3 kali masyaallah .

ini lah sekilas tentang adik adikku sahabat,

ini kisah hidupku ,

Kapan nikah ?"

pertanyaan itu slalu menyudutkan ku saat pertemuan keluarga maupun bertemu orang orang yang mengenali ku.

ya ya seharusnya memang diusiaku yang sudah kepala dua sudah matang untuk menikah 🤭

tapi aku blm dapat giliran dari Tuhan. apa mau di kata ya musti sabar bukan nya terlalu memilih tapi memang blm saatnya.

sebagian dari mereka mungkin paham dan ada juga yang tidak paham.

Tak sedikit dari mereka sampai hati langsung bertanya pada umiku apa alasan ku yang belum menikah ini. oh tuhan... jikalau aku bisa meminta kirimkan aku jodoh saat ini juga 💥🪂

Pagi itu,

Seperti biasanya , banyak ibu ibu berkumpul untuk membeli sayur di depan rumah ku umi juga tak mau ketinggalan, ia menghampiri ibu ibu tetangga rumah dan si tukang sayur.

memilih milih sayur yang akan ibu beli tiba² seorang ibu bertanya " belanja sayur Bu?"

"ia Bu gendis

buat makanan hari ini

"loh anak gadis ibu pada kemana?"

"oh gadis lagi di kamar Bu lagi ngajar dari laptop , Hafizah lagi kulyah Bu, Khalifah sekolah Bu". sahut umi sambil memilih sayur an

"Bu, maaf ya gadis kok blm menikah sih Bu ?"

ucap si ibu Yang satunya

"belum di kasih jodoh Bu sama Allah".

"aduuh si gadis nya aja mungkin Bu yang terlalu memilih, emangnya lelaki yang kayak gimana sih yang gadis cari?"

" aduh Bu kalo soal urusan pribadi anak saya , saya gak ikut campur Bu mau mereka kayak gimana, mereka yang lebih tau mana yang terbaik buat mereka."

"di suruh dong Bu nanti takutnya jadi perawan tua."

"nauzubillahi min jalik , jangan dong bu, sabar aja Bu nanti juga dapat jodoh kok

ibu juga kan nanti di undang kalo anak saya udah ketemu jodohnya, doain aja ya Bu semoga di beri jodoh yang terbaik untuk anak anak saya". kata ibu lalu membayar sayuran nya dan pergi dengan perasaan kesal.

umi menghampiri ku di kamar dengan wajah cemberut nya.

"assalamualaikum nak". kata umi sembari mengetuk pintu kamar ku " tok tok tok"

"walaikumsalam umi, eh umi masuk umi".

"gadis lagi ngapain nak?".

"gadis lagi mau zoom umi sama murid gadis."

"ya udah deh kamu lanjut aja". kata ibu

"emang nya kenapa umi ?"

"lanjut aja nak gak ada apa apa kok".

"room nya masih lama kok umi, umi mau ngomong apa ? ada masalah apa umi?"

"umi sedih, umi kasihan liat kamu nak".

"Loh kenapa umi ? ada apa ?"

"kamu slalu jadi bahan omongan tetangga."

kata umi mengelus kepalaku.

dalam hatiku " ya Allah pasti soal nikah lagi".

Aku pun mencoba menenangkan umi,

"soal nikah lagi umi ?"

"ia nak semua tetangga pada tanya kapan kamu nikah bahkan salah satu dari mereka bilang kamu nanti jadi perawan tua kali terlalu memilih."

"umi kasihan lihat kamu nak." ucap umi sambil mengelus lembut kepala ku.

"udah umi jangan nangis lagi, umi jangan sedih lagi gadis gak papa kok umi slalu jadi bahan omongan tetangga soal pilihan gadis, umi gak usah dengerin omongan tetangga lagi ya umi

ini udah jalan dari Allah blm kasih gadis jodoh mungkin Allah mau gadis lebih lama lagi buat ngurus umi sama Abi."

"astaghfirullah, maaf kan umi nak udah kehasut omongan tetangga sama godaan setan 😥

maaf kan umi nak ."

"udah gak papa kok umi, biar in aja tetangga mau omong apa soal gadis yang penting mereka gak nyakitin fisik gadis secara langsung umi."

"masyaallah trimakasih ya Allah engkau karuniai aku seorang putri yang soleha."ucap umi mencium lembut keningku

"kalo begitu umi, tinggal dulu umi mau masak

nanti adik adik kamu pulang makanan blm terhidang kan kasihan..."

"ia umi".

"kamu lanjut in aja lagi room nya, umi tinggal dulu ya assalamualaikum sayang ."

"walaikumsalam umi."

cinta gadis bercadar

Semua kembali seperti biasa nya,sejak saat itu umi tak pernah permasalahkan lagi soal kesendirian ku.

Bahkan banyak dari mereka memberanikan diri datang untuk melamar ku

Pagi itu , seperti biasa nya aku melakukan rutinitas seperti biasa nya menyiram tanaman mama di depan rumah, kebetulan hari ini hari libur jadi aku gak ada room sama anak anak, Abi juga sedang cuti, Abi ku bukan seorang pejabat sahabat, bukan juga seorang pegawai negeri.Abi hanya seorang petani teh, jadi setiap hari Abi harus terjun langsung ke lahan teh untuk mencek kebun nya setelah itu Abi lanjut ke pabrik pengolahan nya untuk memilih daun teh yang berkualitas.

Kebetulan hari ini Abi libur jadi Abi ikut membantuku memotong rumput di taman.

Di rumah tidak ada yang membantu kami membereskan rumah, kebun dan dll. semua kami kerjakan bersama sama saat libur kerja menjadi kesempatan kami untuk membereskan rumah dan pekarangan.

" gimana kerjaan nya kak ?"

" Alhamdulillah lancar Abi,zoom juga lancar"

"Alhamdulillah"

Tiba- tiba suara seseorang terdengar dari luar pagar

"assalamualaikum pak haji"

"walaikumsalam" sahut ayah meletakkan peralatan kebunnya menghampiri suara di depan pagar.

"eh ada pak Sobri, ada perlu apa pak, mari masuk pak gak enak ngobrol di halangi pagar begini"

kata Abi mempersilakan keluarga pak Sobri masuk ke dalam rumah, pak Sobri ini tetangga rumah ku dia ayah dari Sabahat ku Anhar, pak Sobri seorang pejabat negara dia mempunyai dua orang anak laki laki yaitu Anhar dan anak perempuan Anita, lanjut ke cerita ya sahabat pak Sobri dan keluarga sudah duduk di ruang tamu ada aku Abi umi.

"begini pak maksud kedatangan kami ke sini mau mempererat tali silaturahmi kita pak" ucap pak Sobri sambil tersenyum

"kami bermaksud melamar nak gadis untuk anak kami Anhar , lagi pula gadis dan Anhar kan sudah kenal sejak kecil kami juga tau anak gadis"

Abi tersenyum ke arah ku sambil berkata " masyaallah , kalo soal itu saya serahkan sama anak saya pak"

"bagaimana nak silakan jawab pertanyaan pak Sobri"

"kasih waktu sama gadis Abi"

"baiklah nak gadis kami datang Minggu depan untuk dapat jawab dari nak gadis ya"

"iya pak Sobri, trimakasih udah kasih gadis waktu buat berpikir"

keluarga pak Sobri pun berpamitan, melihat aku gelisah umi menghampiri ku lalu berkata " bawa sholat istikharah sayang minta petunjuk sama Allah"

Malam harinya, seperti biasanya aku menyiapkan mata pelajaran untuk aktivitas room ku di hari Senin besok.

Tiba² Abi keluar dari kamar lalu berkata

" kira kira kalo malam ini Abi ajak makan di luar ada yang mau gak ya ?"

kata Abi berdiri di hadapan kami, satu sama lain kami saling melihat

"mauuuu baget Abi..."

sahut Khalifah yang sedang asyik menonton film bersama umi.

"asiiikkk mau dong Abi, kebetulan ini Hafizah laper baget hehehe "

"kalo begitu mari kita lest go!!!"

kamipun segera menuju mobil dan pergi berkeliling kota mencari tempat makan yang pas dan paling favorit bagi keluarga kami jatuhlah pilihan kami pada lesehan makan kesukaan Abi di pinggir jalan dekat taman kota.

"sudah sampai" ucap Abi memberhentikan mobilnya

"kok disini lagi sih bi ?" celoteh Khalifah yang duduk di sebelah ku

"jadi kita kemana lagi?"

"sesekali kita makan di resto Abi, jangan disini Mulu Khalifah pengen makan di resto"

"husst.. disini enak tau dek suasana nya enak" timpal Hafizah ikut mendukung pilihan Abi.

"besok besok kita ke resto kalo kamu ulangtahun Abi janji kali ini kita di sini dulu ya "

"ya udah deh, gak papa yang penting makan heheh" sahut nya lalu turun dari mobil.

kamipun memilih tempat duduk yang pas, Susana malam itu ramai pengunjung setiap meja sudah terisi hanya tinggal satu meja yang kosong tepat di dekat jalan orang orang melintas.

" kita duduk disini aja ya" kata umi

"iya umi " kamipun mengikuti saja.

Tak lama menunggu pesanan kami sudah terhidang di meja makan, ada ayam geprek kesukaan Abi ikan lele bakar dan berbagai macam makanan lainnya.

kamipun menikmati Susana malam itu, tapi sebuah musibah menimpa ku sebuah mangkuk bakso tumpah di jilbab dan gamis yang aku pakai.

"astaghfirullah" kata ku kaget dan langsung berdiri.

"maaf mbak maaf saya gak sengaja mohon maaf mbak" ucap nya yang ingin menolong membersihkan.

Aku sedikit panik hampir setengah dari gamis dan jilbab ku basah tersiram kuah, aku hanya diam dan terus membersihkan sisa kuah yang ada.

" sudah sudah tidak apa apa nak " kata umi

"maafkan saya Bu, saya gak sengaja maafkan saya pak saya gak sengaja, jalan nya sangat sempit pas saya lewat si mbak yang tadi nabrak tangan saya jadi kena mbak nya maafkan saya ya mbak"

"ia gak papa"

"gara gara saya gamis mbak jadi basah dan kotor tunggu sebentar ya mbak"

katanya lalu pergi menuju butik di sebrang jalan.

"kakak gak kenapa kenapa kan ?" kata Hafizah ikut panik

"gak papa kok, kakak cuma kaget aja"

"Alhamdulillah , dia mau kemana itu kak"

tanya Hafizah kembali

"kakak juga gak tau de"

tak berapa lama ia pun kembali dengan membawa sebuah tas putih di tangannya, datang menghampiri meja kami lagi.

"maaf mbak, saya tinggal tadi ini saya belikan gamis dan jilbab nya buat ganti baju mbak yang udah saya tumpahin sama kuah bakso maafkan saya mbak"

"aduuh gak usah repot repot nak lagi pula sebentar lagi kami pulang kok" sahut umi

"gak papa Bu, anggap aja sebagai permintaan maaf saya"

"masyaallah trimakasih ya nak " timpal umi

"kalo begitu saya pamit dulu ya Bu, mbak pak saya pamit dulu "ucap nya kemudian meletakkan plastik berisi baju itu di atas meja makan kami.

" ya Allah baik banget kak" kata Hafizah

" kita pulang aja yok Abi umi"

" ya udah Abi bayar dulu ya kalian masuk aja ke dalam mobil duluan "

Sesampainya dirumah

Aku membersih kan diri mengganti baju dan jilbab ku setelah selesai sholat aku melihat tas berisi pakaian itu di atas meja rias kamarku.

Rasa ingin tau ku begitu besar untuk memeriksa apa isi tas itu, aku terdiam saat melihat di dalam tas ada dompet hitam .

"bukan nya tadi dia bilang dia beli aku gamis sama jilbab kok ada dompet , dompet siapa ya?"

kata ku perlahan meraih dompet tsb. pelan pelan ku buka ternyata dugaan ku benar ini dompet pria tadi mungkin dia lupa karena panik ia memasukkan dompetnya di dalam tas ini.

di dalam dompet masih lengkap ada banyak lembaran uang kartu penting dan kartu nama

" ya Allah jangan jangan dia udah kehilangan sama dompetnya ini, apa aku kabari aja ya tapikan aduhh.. ya Allah aku harus gimana ?

apa aku kasih ke Abi aja ya tapi kan Abi udah tidur aduuuh... kok aku jadi grogi gini sih ya Allah , tapikan kasihan dia pasti nyariin dompetnya" aku menarik nafasku panjang "huuuh" perlahan aku meraih handphone ku lalu aku merasa ragu dan meletakkan nya kembali

dan ku raih lagi perlahan aku mengetik satu persatu nomor yang tertera di kartu namanya.

lalu aku kirim pesan singkat yang berisi

"assalamualaikum selamat malam, mohon maaf ini mas yang tadi beliin gadis gamis , mohon maaf mas dompetnya ketinggalan di dalam pelastik bajunya

besok di jemput saja mas

alamat rumah ku

jl.angsa putih nomor 2 trimakasih "

tak berapa lama " tiiiiing!!!" handphone ku berbunyi

" walaikumsalam , malam juga mbak trimaksih sudah kabari saya mbak, besok saya jmpt ya mbak trimaksih banyak ya mbak" balasnya dan tak ku hiraukan lagi.

Besok harinya, seperti biasa kembali sahabat hari ini tugas aku kembali menyiram tanaman ibu di samping rumah, Hafizah sudah berangkat ke kulyah kebetulan Hafizah kampusnya tidak meliburkan diri saat PPKM ini hanya saja jam belajarnya sedikit di kurangi, begitu juga khalifah yang masih duduk di bangku MADRASAH ALIYAH jadwal sekolahnya 3 kali pertemuan selama seminggu,mari sama sama kita doakan sahabat semoga apa yang menimpa negara kita segera berakhir dan kembali seperti semula . aamiin..

lanjut lagi ya ke cerita, tak berapa lama bel rumah berbunyi umipun buru buru membuka nya

umi terdiam saat umi lihat pria itu

" assalamualaikum Bu"

" waa..Alaikum salam"

"ibu masih ingat saya ?"

"ingat tapi ibu lupa tanya namanya jadi ibu gak tau namanya siapa"

"oh ia saya lupa waktu itu kasih tau nama saya Bu maaf"

"ia gak papa nak"

"perkenalkan Bu nama nya Riki "

"oh Riki "

"ia Bu"

"mari masuk nak gak enak kita ngobrol di luar begini "

"ia Bu "

umipun menggiringnya masuk ke dalam rumah,

" silakan duduk nak , ini rumah kami beginilah kondisi nya"

"trimakasih Bu"

"oh ia sebentar ibu siapkan minumnya dulu"

"gak usah Bu , gak usah repot repot"

"gak repot kok nak , mau teh apa jus ?"

"gak usah Bu saya cuma sebentar saya buru buru soalnya saya mau ada meeting lagi"

"kalo gitu tunggu sebentar ya"

kata umi pergi ke dapur menyiapkan teh untuk nya dan memanggil aku di samping rumah.

"gadis , gadis sayang"

"ada apa umi"

"hmmm.. itu di depan ada cowok yang gak sengaja numpahin kuah itu ke baju kamu nak

ibu bingung kok dia bisa tau rumah kita ya?"

"mmm.. maafin gadis umi gadis yang suruh dia datang"

" oh ya , ada apa nak ?"

"maaf umi, tadi malam gadis penasaran sama pelastik nya jadi gadis buka tau taunya ada dompet , ini dompetnya umi ada nomor hp nya jadi gadis SMS dan suruh jmpt hari ini maaf kan gadis umi"

"ya ampun sayang gak usah minta maaf perbuatan kamu itu udah betul sekali"

"makasih umi, ini dompet nya umi , umi saja yang kasih, gadis mau lanjut ke kamar mau zoom umi "

"ya udah nak "

Umipun memberikan dompet ke pria itu ,

"maaf nak lama, tadi ibu ngobrol dulu sama anak ibu, oh ia ini dia titip dompet nak riki

dia dapat di dalam pelastik bajunya nak"

"oh ia Bu tadi malam saya gak sengaja Bu masukin ke dalam pelastik sangking panik nya"

" ya Allah kalo gitu di minum dulu nak"

"trimakasih Bu"

tiba tiba handphone ku berbunyi " tiiing"

"trimakasih mbak "

pesan dari pria itu dan tak ku hiraukan lagi dia.

Dihadapi pilihan yang rumit

Tak sampai disitu, ternyata dia terus mencari tau soal aku pada teman dan tetangga ku.

dalam hati apa mau lelaki ini, sampai seluk beluk keluargaku di cari tau olehnya.

tak luput adik adik ku di dekati olehnya.

hari pun berlalu waktu untuk berpikir ku yang sudah di berikan oleh keluarga pak Sobri sudah tiba. ya Tuhan.. tolong aku ... Anhar sahabat ku dulu sewaktu masih kecil bahkan kami pernah mandi hujan bersama aku sudah anggap dia Abang ku sebab dia lebih tua dari aku.

malam harinya keluarga pak Sobri pun datang kembali kali ini anhar yang berbicara dengan ku secara langsung

"gadis, aku tau mungkin ini pilihan berat buat kamu kita udah kayak sahabat dari kecil tapi apa salahnya kamu buka hati kami buat aku gadis"

aku terdiam lama.... "a..ku.. blm bisa.. jawab har" kataku terbata bata

"kenapa gadis ?"

"kamu masih butuh waktu lagi ?"

"sepertinya.." kataku singkat

" ini bukan soal diri aku sendiri , ini soal masa depan aku ini ibadah terlama yang musti kita jalani, aku gak mau salah pilih"

Anhar terdiam mendengar jawab ku, ia menarik nafas panjang lalu berkata " baiklah gadis kalo kamu masih butuh waktu aku kasih waktu buat kamu sampai kapan pun aku tetap menunggu jawab kamu" kata nya lalu pergi

"maafkan gadis umi Abi"

"gak papa sayang umi tau posisi kamu saat ini apapun itu , itu yang terbaik buat kamu iya kan Abi"

"ia bener apa kata umi"

"makasih umi makasih Abi"

Sedikit legah, aku tak harus memeras otak lagi untuk memikirkan soal lamaran anhar sekarang aku fokus ke pekerjaan ku lagi.

ya mungkin menurut sahabat kenapa aku tidak trima saja lamaran anhar toh dia kan baik dan soleh.

aku tau, dia memang baik dan soleh hanya saja aku masih ragu sahabat doakan saja ya yang terbaik untuk ku 🤭

~Sebulan kemudian~

Setelah mendapat jawaban dariku Anhar tak tinggal diam, dia makin sering datang kerumah membawa makanan untuk umi dan Abi.

Anhar menurutku baik baget, dia pemuda mesjid sahabat dia yang slalu azan di masjid, keluarga nya juga baik ramah tamah kalo pun tak jodoh semoga Anhar di berikan jodoh yang terbaik.

malam itu Anhar datang kerumah sambil membawa rendang cumi kesukaan umi dan adik adikku kebetulan aku alergi cumi dan udang, tak berapa lama sebuah mobil putih parkir di depan pagar rumah kami dan keluar seorang pria yang tak asik bagiku ya benar sahabat dia pria itu, kebetulan malam itu aku memakai gamis dan jilbab yang ia belikan.

"assalamualaikum Bu pak , Hafizah Khalifah

assalamualaikum gadis " sambil tersenyum padaku buru buru aku masuk ke dalam rumah

"walaikumsalam" kataku dan masuk kedalam rumah

"dia siapa Bu ?" kata Anhar

"oh ini , ini nak riki, o.. nak riki ini nak Anhar sahabatnya gadis waktu kecil"

" hai bro"

"assalamualaikum "

"oh maaf walaikumsalam "

"ya udah Bu ini anhar bawakan rendang udang sama cumi buat ibu dan keluarga anhar mau pamit duluan Bu assalamualaikum"

"walaikumsalam , makasih ya nak"

"sama sama Bu, assalamualaikum"

"walaikumsalam, mari masuk nak riki "

"oh gak usah Bu, ini Riki bawain martabak buat ibu dan keluarga Riki mau pamit dulu ya Bu"

"loh kok buru buru nak "

"oh ada kerjaan Bu assalamualaikum "

"walaikumsalam"

kedua pria ini pun berpamitan, ternyata Anhar menunggu Riki tak jauh dari rumah gadis dan menghentikan mobilnya.

" kenapa tu orang bos ?" kata supir pribadi Riki

"itukan cowok yang tadi, berhenti dulu pak"

Riki membuka kaca mobilnya

" ada apa bro ? butuh tumpangan ?"

" makasih bro, gue mau ngobrol sebentar boleh?"

"oh boleh bro silakan masuk "

Anhar pun masuk kedalam mobil

"maaf bro, kita bisa ngobrol 4 mata?"

"mang bisa mamang keluar sebentar"

"bisa bisa tuan muda " sambil keluar dari dalam mobil

"mau ngobrol apa bro?"

"gua Anhar , gua calon suami gadis "

"oh cuma mau kenalin diri toh bro kan tadi kita udah saling kenal "

"gua serius"

"ok ok serius"

"gue tau maksud loh apa deketin gadis, Lo suka kan sama dia"

"bro,kita tadi baru pertama jumpa Lo kok udah nilai gue gitu"

"udah bro jujur aja "

"jujur sih ia , gua memang gak kenal muka dia gimana tapi gua nyakin dia baik dia soleha dia tipe gue baget , keluarga dia juga care sama gua"

" gua minta tolong Lo jauhi dia"

"kenapa bro"

"dia calon istri gua "

"masa sih, padahal mama nya gak cerita kalo gadis punya calon suami"

"gua peringatin sekali lagi, dia calon istri gua "

kata Anhar dengan nada tinggi lalu keluar dari dalam mobil

"ada apa tuan ?"

"gak gak ada apa apa jalan mang"

"siap tuan".

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!