Aksa Mahendra
Anak tunggal kaya raya dari pasangan Jeffrico Mahendra dan Asya Sasmita, ketua geng SAMUDRA, memiliki sifat cool dan cuek, wajah tampan bak dewa Yunani menjadi incaran kaum hawa di sekolahnya.
Namun sifat dinginnya membuat sulit di dekati apalagi disentuh, namun tidak sombong, akan menjadi berbeda saat bersama sama sahabatnya.
Memiliki perusahaan di usia muda, berladangkan uang membuat semua sahabatnya spot jantungan.
Rayana Putri
Gadis manis dan Imut, memiliki sifat ceria dan juga petakilan. Anak dari pasangan Adam Wijaya Dan Nina Dwina, serta memiliki kaka laki laki Niccolas Murid baru yang pertama kali tanpa rasa malu menembak kakak kelas dan ditolak mentah mentah.
Namun Raya adalah seorang gadis memiliki kekuatan absurd yang pantang malu, memiliki otak cerdas dan keluarga super humoris.
Doyan makan dan mageran dengan dunia pernovelan ya, menemukan Aksa adalah suatu tantangan meluluh lantahkan beruang kutub.
(Niccolas)
(Reynan Alexander)
(Aiden Pradana)
(Aldi Syaputra)
(Alam Bahari)
(Dea Ananda)
(Rania Syahila)
Hayy gaes semoga kalian menikmati cerita yang aku buat ya, kalo ada kritik dan saran langsung aja ngomong biar jadi perbaikan aku dalam menulis ceritanya.
Dan derita ini murni dari isi pikiran aku sendiri dan memasukkan beberapa kisah kehidupan nyata seseorang.
Happy Reading ❤️
Seorang gadis cantik dengan pakaian SMA lengkap berdiri didepan gerbang SMA BAKTI MERDEKA.
Gadis itu menatap gerbang yang menjulang tinggi didepannya "ya alloh tinggi banget gerbangnya, melebihi tingginya penderitaan umat per-PHP an"
Satpam yang berdiri disamping gerbang itu menatap curiga kearah gadis yang sejak tadi berdiri didepan gerbang.
"neng mau ngapain" tanya satpam itu menghampiri gadis itu.
"mau uji ardenalin pak"
"hah?" satpam itu tepelongo mendengar jawabannya.
"ya mau sekolah lah pak, ya kali mau pesugihan" sahutnya.
"ya udah masuk atuh neng, anak baru ya?" satpam itu mengarahkan agar gadis itu masuk.
Namun gadis tersebut bukan bergerak malah dia diam saja dengan tetap menatap gerbang itu.
Tak lama ia menarik celana hingga menjadi panjang, ia memundurkan langkahnya kemudian berlari dan...
Happ
Ia meloncat menggapai bagian sedikit tinggi gerbang itu, yaa ia memilih memanjat gerbang.
Satpam itu melotot tak percaya melihat seorang gadis memanjat gerbang.
"neng... Ngapain manjat atuh neng. Kan bisa lewat sini neng" menunjuk gerbang yang terbuka.
"kalo ada yang sulit, ngapain cari yang mudah pak" teriak gadis itu ketika sudah mencapai bagian tertinggi gerbang tersebut.
Sampai sebuah deru motor dan mobil sport menghentikan atensinya.
"WAWWWWW teleportasi mehong" pekik gadis itu melihat kendaraan mewah.
"transportasi neng bukan teleportasi atuh 😭"
"hehehe sorry pak, biasa kalo liat barang mahal suka lupa perkataan" ucapnya sambil cekikikan.
"WOYYYYY tarzan ngapain lo di atas gerbang" teriak Laki laki di motor sport berwarna merah.
Bukkk
Gadis itu melempar kotak pensilnya tepat mengenai kepala laki laki tersebut.
"enak bae lambe mu mass bilang gue tarzan, gue lagi pantengin jodoh gue" jawab gadis itu kemudian melompat dengan santai dari ketinggian gerbang yang bisa dibilang wow.
"Gilaaaa,,, kerennn lu. Lain kali lompat dari atas gedung ye" kini yang berteriak laki laki yang menggunakan motor sport berwarna hijau.
"oke, tapi lu yang gue lempar duluan" gadis itu membersihkan tangannya yang terkena sedikit debu kemudian melenggang pergi.
"gila tu cewe, bisa bisa manjat gerbang" ucap laki laki didalam mobil menatap kagum kearah gadis tadi.
"berisik" sahut laki laki berwajah dingin.
Mereka memarkirkan dengan rapi kendaraan mereka di parkiran sekolah.
***
Suara misuh misuh terdengar dikelas XI Ipa, seperti biasa tiada hari tanpa kegaduhan.
Brakk
Dorongan kasar pintu membuat mereka dia, seorang laki laki paru baya dengan rotan di tangannya memasuki kelas itu.
"selamat pagi"
"pagi pak" sahut mereka semua.
"baiklah sebelum memulai pelajaran, kita kedatangan murid baru. Kemari kamu"
Gadis itu masuk dengan mengibaskan rambutnya.
"hallo Epribadi sambadi handbody umat korban per PHO an para buaya kelas kakap otak ketinggalan di neraka"
"astagfirullah, gue kira cewe pada umumnya ternyata" sahut seorang laki laki duduk didepan.
"ehhh dodot shutttt shutt, gue tau lu pada penasaran ama nama gue. Kenalin cewe tercantik tergemoy seantero perkampungan Rayana Putri. Gue gak buka lowongan pekerjaan buat buaya darat jadi jangan nanya nomor telepon gue" jelas Raya panjang lebar.
Teman teman di kelasnya melongo tak percaya dengan pede ya Raya berbicara seperti itu.
"gu-" ucapan Raya terpotong.
"duduk di sebelah Dea" titah guru laki laki itu dengan wajah sangar ya.
"ya elah bapak belom juga kelar malah disuruh duduk" decak Raya kemudian duduk menghampiri teman sebangku nya.
"Gue Dea dan dia Rania" Dea memperkenalkan diri sambil menunjuk sahabatnya yang duduk di belakang dirinya.
"best friend gak nih" tanya Raya.
"karena lu sefrekuensi ama kita, mulai detik ini kita sahabatan" Dea, Rania, dan Raya mengetuk meja seperti Hakim.
Membuat gurunya marah pada tiga gadis itu.
Kini ketiga gadis itu berdiri diluar kelas dengan kaki diangkat dan telinga menjewer telinga mereka sendiri.
"anj- kaki gue pegel" ucap Raya kesal.
"gue juga" Dea menghentakan kakinya kemudian kembali posisi semula.
"sama pegel banget nih" Rania langsung duduk tanpa peduli hukuman ya.
_
_
_
Nah gimana gaes, udah Liat kan tingkat absurdnya gadis ini? Gimana kelanjutannya jangan lupa like dan spam coment❤️
Happy Reading ❤️
Sungguh naas dihari pertama bukannya menikmati kekantin dan sebagainya, Raya malah disibukan dengan setumpuk buku di tangannya.
Sepanjang perjalanan ia menggerutu dengan kesal "gue sumpahin tu guru botak, botak, botak. Arghhh kesel gue" menghentak hentakan kakinya.
Tanpa melihat jalan Raya menabrak keras sesuatu seperti tembok.
Brukk
"anj- pantat bahenol gue sakit banget" Raya tersingkungkur dengan buku buku yang tergeletak mengenaskan dilantai.
"siapa sih naroh tembok gak tau tempat banget, gue rubuhin juga ni sekolahan" kesalnya sambil memungut buku yang berserakan.
Seorang laki laki menatap Raya dengan pandangan datar tanpa rasa bersalah atau niat membantunya.
"eh tapi kok aneh, masa tembok pake sepatu" gumam Raya sambil mendongak secara perlahan.
"jalan pake mata bukan mulut" sentak laki laki itu.
"cowo gue keluar dari dunia fiksi" pekik Raya sambil berdiri dan menjatuhkan kembali buku ditangannya.
"gila"
"akhirnya jodoh gue nongol juga" Raya berjingkrak jingkrak senang.
Kemudian ia merapikan rambutnya yang berantakan, mengulurkan tangannya pada laki laki itu.
" Gue Raya calon istri masa depan lo"
"mimpi" laki laki itu melenggang pergi.
" EMANG IMPIAN GUE JADIIN LO CALON SUAMI MASA DEPAN GUE" teriak Raya mengundang perhatian semua anak sekolahan.
Amat memalukan dan jengah mendengar teriakan melingking dari gadis yang tak ia kenal sama sekali.
"gila berani banget tu cewe" bisik bisik para deterjen sekolahan.
"mana anak baru lagi"
"gue salut sama rasa malu nya"
Begitulah tanggapan orang orang yang melihat aksi Raya.
***
Dengan kesal Raya menyerobot es teh Rania dengan santai dan meminumnya hingga tandas.
"es teh gue 🥺" rengek Rania.
"gak usah pelit, berbagi itu indah kecuali jodoh orang" sahut Raya.
"udah selesai urusan lo?" tanya Dea.
"udah, gila tu guru ngasih tugas ama gue kayak kuli bangunan"
"emang lu pernah kerja kuli bangunan" tanya Dea kembali.
"pernah, kuli bangunan di kamar sendiri sama rumah gue"
"bwahahaha anjir... Itu mah lu jadi pembantu tanpa di gajih, jadi istri tanpa suami" ejek Rania.
"calon suami mah gue punya" sahut Raya dengan senyum liciknya.
"emang siapa suami lo" tanya Rania.
"Itu" menunjuk kearah laki laki yang ia tabrak tadi.
"kak Aksa" kompak Dea dan Rania.
"ohh namanya Aksa" batin Raya.
"halu lo gak usah tinggi Ray, entar jatoh kita ogah nolongin" Dea berucap sambil mengelengkan kepalanya.
"dih gak percayaan"
"buktiin dong sama kita" tantang teman temannya.
"oke"
Dengan membuang nafas dengan pelan Raya menampilkan senyum nya.
"SAYANGGGGG" teriak Raya sambil melambai kearah Aksa.
Aksa mendengar suara teriakan langsung menoleh karena penasaran dan tepat tatapan mata mereka bertemu.
Raya dengan centil nya mengedipkan mata pada Aksa.
"Wuuuuuuuuu" sorak seisi kantin bertepuk tangan pada tinggal Raya.
-Di kelompok Aksa
"gila sa, cewe tarzan tadi pagi manggil lo sayang" Aldi menepuk pundak Aksa.
"pelet Aksa gak pernah gagal uy" pekik Alam.
"yang nyangkut spesies baru lagi" Reynan terkekeh melihat tampang Aksa yang mulai kesal dengan ejekan teman temannya.
" yang biasa bedakan kiloan, sekarang ratu rimba yang ngejar ngejar. Gue salut Sa" tawa Aiden menggema di kantin.
"berisik lo pada" sahut Aksa dengan kesal.
"Aduhh Aduhh duhhh kayaknya ketu marah ni ye" Aldi mencolek dagu Aksa dengan gaya centil.
"najis setan" Aksa langsung pergi meninggalkan teman temannya.
Gelak tawa mereka pecah melihat wajah Aksa memerah bukan karena malu namun marah.
Di kursi Raya tampak dua temannya melongo dengan mulut terbuka.
"lo gak mabok baygon kan Ray" tanya Dea.
"kagaklah, tapi kalo mabok Aksa sih iya" Jawab Raya kemudian melangkah pergi menghalangi jalan Aksa.
"minggir" ucap Aksa dingin.
"kalo gue gak mau"
"gue bakalan kasar ama lo" menatap Raya dengan tajam.
Bukan takut Raya malah memegang dadanya "aduhhh jangan tatap kayak gitu jantung gue berasa mau kabor" jujur Raya.
"sinting"
"Jadi pacar gue ya" dengan santainya Raya menembak Aksa.
"najis" jawab Aksa kemudian menabrak bahu Raya dengan kasar meninggalkan gadis itu yang hampir terjatuh.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!