NovelToon NovelToon

Lolipop

Prolog

Kekuasaan Duke Seager amatlah besar, wilayah Duchy sangatlah makmur.
Tanaman tumbuh subur menghasilkan sayur-sayuran dan buah-buahan yang melimpah.
Wilayah dimana semua orang impikan.
Minimnya kriminalitas dan keadilan bagi semua rakyatnya membuat Sang Duke dicintai oleh semua orang.
Namun sesuatu yang baik belum tentu bagus untuk didengar oleh setiap orang.
Terutama para Bangsawan lainnya yang merasa iri dengan ketentraman itu.
Mereka tak ingin jika wilayah itu begitu didambakan.
Itu pun berdampak bagi Sang Kaisar, pemimpin tertinggi di Benua.
Deluxe Damian Rerazta
Sang Matahari Kekaisaran, dipuja dan dihormati oleh rakyatnya, semua itu beralih kepada kedudukan dibawahnya.
Duke Seager telah merenggut semua citra yang seharusnya hanya dimiliki oleh Kaisar.
Kedengkian yang kian membesar dan merambat menjadi kesempatan emas bagi seseorang yang ingin memantik api diantara mereka.
Dan semua orang tau apa yang akan terjadi selanjutnya.
Benar saja. Perang saudara pun pecah, Debu mengepal dimana-mana.
Banyak orang berteriak, menjerit, berlarian menyelamatkan diri dari serangan monster secara tiba-tiba.
Rumah-rumah penduduk berkobar, api mengepul menjulang ke langit.
tangis rintihan terdengar menyayat hati.
Tak jauh dari sana, para kesatria berlapis baju besi mengangkat pedang mereka untuk bertahan menjaga wilayah mereka agar tidak rusak.
Namun sayang, itu sudah terlambat.
Sang Duke, turut andil dalam pemusnahan Monster itu.
Ia memerintahkan sebagian prajuritnya untuk mengevaluasi penduduk kedalam kastel agar tetap aman.
Penyerangan mendadak itu benar-benar diluar perkiraan.
Sebelum masuk musim dingin mereka sudah menekan dan mengontrol perkembangan Monster-monster itu.
anehnya yang sebelumnya tidak ada pertanda bahaya apapun, seketika malah membludak menyerang Duchy.
Duke Gerald la Seager
Duke Gerald la Seager
(Berjalan keluar gerbang bersama pasukan khusus dibelakangnya)
Duchess Saya La Seager
Duchess Saya La Seager
Yang Mulia! (Berlari sembari membawa sapu tangan, memberikannya kepada suaminya)
Duchess Saya La Seager
Duchess Saya La Seager
Semoga anda dilindungi dan membawa kemenangan.
Duke Gerald la Seager
Duke Gerald la Seager
(Mengambil sapu tangan dari istrinya, matanya melirik para pelayang agar mereka menjaga sang istri yang sedang hamil tua)
Duke Seager Memacu kudanya, Teriakan semangat terdengar dari mereka berjuang mempertaruhkan nyawa untuk ketentraman seperti dahulu.
Sementara didalam kastil, semua orang sibuk mengatur para rakyat yang terluka dan kelaparan.
Duchess sedang Mengandung anak pertama mereka.
Terpaan salju musim dingin menyentuh rambut merah mudanya, angin kencang meniup membawa jubah tipis yang diberikan pelayannya.
Kepala Pelayan Lordi
Kepala Pelayan Lordi
Nyonya, Mari kita masuk ke Kastil, Hawa dingin tidak bagus untuk bayi anda.
Duchess Saya La Seager
Duchess Saya La Seager
(Mengangguk menuruti kepala pelayan)
Mereka semua pun masuk ke dalam kastil berharap Sang Duke mendapatkan kemenangan.
###
###
###
Beberapa hari sudah berlalu.
Dentingan itu masih saja mengiring seperti lagu pengantar.
Tak seperti hari biasanya, Hari ini terjadi hujan badai yang sangat kuat, pondasi kastil bagian utara roboh, penjagaan pasukan yang tersisa tak banyak, membuat mereka kesulitan untuk mengevakuasi korban yang tertimpa.
Duchess Saya La Seager
Duchess Saya La Seager
Apa yang terjadi?
Duchess berada di puncak kastil tidak mengetahui apapun, karena Sang Duke yang memerintahkan agar istrinya itu tidak terlalu banyak pikiran sebab ia sedang mengandung.
Semua tugas diserahkan kepada Kepala Pelayan dan Kepala Dayang.
Kepala Dayang Eva
Kepala Dayang Eva
Tidak ada apa-apa Nyonya, hanya para rakyat yang mengamuk karena ketakutan.(mencoba tenang)
Duchess Saya La Seager
Duchess Saya La Seager
Tidakkah seharusnya aku pergi ke sana.
Kepala Dayang Eva
Kepala Dayang Eva
Anda tidak Perlu Khawatir, Lordi sudah menangani hal itu, Dia akan menenangkan para rakyat agar tidak terlalu khawatir.
Kepala Dayang Eva
Kepala Dayang Eva
Bukankah anda juga percaya Kepada Yang Mulia Duke, Kalau beliau akan kembali membawa kemenangan.
Duchess Saya La Seager
Duchess Saya La Seager
Tentu saja aku percaya padanya... (menunduk dengan wajah lesu, menatap tangannya yg memegang alat rajut)
Duchess Saya La Seager
Duchess Saya La Seager
Aku akan slalu percaya padanya. (Bergumam, tersenyum menatap baju yang tengah ia rajut untuk Calon anaknya).
###
Jangan Lupa Like😍😍😍

Kelulusan

15 tahun kemudian.
Akademi Gold, adalah Akademi ternama di Benua.
Banyak Orang-orang berprestasi disana, mulai dari kalangan bawah maupun atas seperti bangsawan.
Akademi itu mengedepankan Ilmu, karakteristik juga kekuatan para Muridnya.
Yang artinya mereka tidak menyangkut pautkan status sosial.
Setiap murid memiliki nama acak yang diberikan oleh pihak Akademi sebelum mereka masuk.
agar tidak adanya permusuhan antara pihak bangsawan dan rakyat jelata karena posisi mereka di luar Akademi.
Hal itu membuat siapapun dapat mencapai tingkat atas tanpa perlu terhalang batas sosial.
Begitu pun dengan seorang Pemuda, mereka mengenalnya dengan nama Daniel.
Pria berusia 15 tahun yang tak jauh berbeda dengan anak seumuran lainnya. Wajahnya yang lemah lembut dan tutur kata selalu sopan dan halus, siapapun tak akan mengira ia adalah Murid tingkat satu di Akademi ternama itu.
Bukan hanya karena kepandaiannya, Namun ia juga dikenal karena ilmu pedangnya yang slalu disebut....
"PEDANG NAGA"
orang2
orang2
hey apa kau tau pria itu?
orang2
orang2
Rumornya dia mengalahkan Seekor Naga saat latihan Saga.
orang2
orang2
Dia benar-benar pria idamanku😍😍😍
orang2
orang2
Apa maksudmu! dia milikku!❤️
orang2
orang2
Ya ampun..., dia hanya pria lemah yang beruntung!😒
orang2
orang2
Kau terlalu percaya diri!😏
orang2
orang2
Ototku jauh lebih besar darinya, hahahaha 😌
Daniel dan kedua temannya duduk di salah satu meja kantin.
Tangan mereka membawa nampan berisi makanan melewati kerumunan orang-orang yang berbisik tentangnya.
Berbeda dengan Daniel yang biasa saja, kedua temannya tebar pesona, tak menghilangkan kesempatan itu.
orang2
orang2
Ish menjijikkan (langsung beralih karena yang melihatnya bukanlah Daniel)
Jeffrey
Jeffrey
Haha! lihatlah itu, kau ditolak Zero🤣
Zero
Zero
Eyy... Apa maksudmu kawan, dia hanya tersipu malu karena aku melihatnya, Aku yakin hatinya sangat berdebar kencang😘
Jeffrey
Jeffrey
Kau terlalu percaya diri.😏
Zero
Zero
Tentu saja, aku adalah pemegang pedang Kristal, tentu saja harus terlihat menawan.😎
Jeffrey
Jeffrey
Haha pedang Kristal?! Mimpimu terlalu tinggi 🤣.
Mereka langsung terdiam saat melihat Daniel termenung memainkan makanannya dengan garpu.
Jeffrey
Jeffrey
Seperti nya ada yang sedang patah hati. (Melirik Daniel)
Zero
Zero
Hei kawan, aku tau kalau aku ini terkenal, dan kau tidak. (memeluk bahu Daniel)
Jeffrey
Jeffrey
(Menoyor kepala Zero yang tak mengerti keadaan)
Zero
Zero
Aww! Apa?! (Melotot ke arah Jefrey)
Jeffrey
Jeffrey
(Pura-pura tidak lihat)
Zero
Zero
(Menghela nafas, melepas pelukannya)
Zero
Zero
Baiklah kawan, katakan! siapa gadis itu? (Menatap tegas)
Daniel
Daniel
Apa maksudmu? (Mengerutkan dahi tak mengerti)
Zero
Zero
Yeah! kau tau kan..., itu lho...
Zero
Zero
Aduh bagaimana aku mengatakannya ya? (Menggaruk kepala tak terasa gatal)
Jeffrey
Jeffrey
Kau menyukai gadis mana?
Zero
Zero
Jeffrey! (terkejut)
Jeffrey
Jeffrey
Apa?
Zero
Zero
Dia pria polos (Tanpa suara)
Jeffrey
Jeffrey
(Mengerutkan dahi) Bagaimana pun dia adalah seorang pria, polos dari mananya? (menelisik Daniel dari atas ke bawah)
Zero
Zero
(Menetak dahi, ingin mencoba menjelaskan tapi tak bisa)
Daniel
Daniel
Tidak ada.
Zero
Zero
Apa!
Jeffrey
Jeffrey
Apa! (bersamaan)
Jeffrey
Jeffrey
Bagaimana bisa? (Tak percaya)
Zero
Zero
Bro! kau adalah pria terkenal, Kedua setelah aku. (kepedean) bagaimana mungkin tidak ada gadis yang kau sukai, di Akademi, sebesar ini. (membuka tangannya lebar-lebar)
Jeffrey
Jeffrey
(Memukul tangan Zero yang menghalangi wajahnya)
Jeffrey
Jeffrey
Walaupun aku kesal mengakuinya, tapi yang dia ucapkan benar.
Zero
Zero
Lihatlah! Si ketus ini saja setuju pada pendapat ku.
Zero
Zero
walau terpaksa... (bergumam, membuang muka)
Jeffrey
Jeffrey
(Menyipitkan mata kearah Zero karena mendengar gumamannya)
Daniel
Daniel
Bukan seperti itu, aku hanya... (Menggantung)
Jeffrey
Jeffrey
Hanya?
Daniel
Daniel
Hanya merindukan Orang tuaku.
Zero
Zero
Astaga! Sudah aku katakan dia adalah pria polos, Tak akan ada satupun gadis yang mempu membuatnya tidak nafsu makan seperti itu, selain ibunya. (bicara cepat kaya nge-rap)
Jeffrey
Jeffrey
Yah... seperti nya kali ini kau benar.
Daniel
Daniel
Maaf.
Jeffrey
Jeffrey
Tak apa kawan, kami pun merindukan orang tua kami, tentu itu terasa sangat menyakitkan bagimu yang lebih lama tinggal di Akademi ini.
Zero
Zero
Yah... baiklah! (Merangkul pundak kedua temannya) daripada bersedih dan berduka cita--
Daniel
Daniel
Apa maksudmu berduka cita, mereka masih hidup!
Jeffrey
Jeffrey
(menghela nafas)
Zero
Zero
Salah!
Daniel
Daniel
Apa yang salah, Orang tuaku benar-benar masih hidup.
Zero
Zero
Maksudku ucapan ku tadi salah, ya ampun...
Zero
Zero
Oke kita ulang.
Jeffrey
Jeffrey
Kau saja yang ulang😒
Zero
Zero
Memang aku mau, Siapa juga yang mau mengajakmu. (melepaskan rangkulannya)
Jeffrey
Jeffrey
(Berdecak kesal)
Zero
Zero
Baiklah kawan! Kita pergi bersenang-senang!!!
###
Wajah mereka yang tadinya bahagia dan berbinar seketika surut dan menjadi layu melihat tempat ajakan Zero.
Daniel
Daniel
Kau... yakin mengajak kami kesini?
Zero
Zero
Tentu saja, bagus kan untuk Otak.(mengacungkan jempol)
Daniel dan Jeffrey melihat kembali tempat itu, dua buah pilar besar berbentuk seperti pohon menjulang seperti gerbang, diatasnya ada papan bertulis.
"Pemandian air panas."
Zero
Zero
Benar kan ini tempat yang bagus untu meringankan lelah badan dan pikiran, percayalah!
Tak berselang lama seekor kucing keluar menyenggol papan yang tertutup rintangan daun.
Daniel dan Jeffrey yang mulai percaya seketika langsung putar balik saat membaca kata selanjutnya.
"Khusus Perempuan"
Jeffrey
Jeffrey
Sudah ku duga otaknya memang rusak. (Berjalan menjauhi pemandian)
Daniel
Daniel
Haruskah aku memukulnya dengan tongkat kayu?
Jeffrey
Jeffrey
Itu ide yang bagus juga!
Zero
Zero
Hei!!!!
Mereka berjalan menjauh tanpa mempedulikan panggilan dari Zero.
###
Kediaman Count Almond
Sudah sejak lama di hari itu ia tak melihat putranya.
Count Azmier Almond
Adalah orang terpandang pemilik usaha dagang aksesoris batu permata.
Ia dikenal sebagai pengrajin handal.
Keahlian yang dimilikinya itu tak seperti apa yang anaknya inginkan.
Berbeda dengan ya, sang putra lebih unggul dalam ilmu bela diri, keinginannya untuk jadi kesatria tak dapat ia bantah.
Sejak kejadian hari itu, dimana ia melihat sendiri perang saudara yang pecah dan monster dimana-mana membuatnya semakin tak bisa melarang sang anak untuk menjadi kesatria.
Banyak darah dimana-mana, suara tangis dan jeritan, Count tak bisa melupakan hal itu.
Terutama dengan wajah dan mata seperti kristal emerald yang berharap penuh padanya.
Wajahnya yang cantik dan penuh kharismatik hilang oleh luka sobek dan kotoran.
Duchess Saya La Seager
Duchess Saya La Seager
"Tolong jaga dia".
Suara kereta kuda terdengar, Count sadar dari lamunannya, tersenyum lebar saat seseorang yang di tunggu menjejakkan kaki di tanah.
Daniel
Daniel
Lama tidak berjumpa ayah. (Memberi salam)
Count Azmier Almond
Count Azmier Almond
Putraku, aku benar-benar merindukan mu, bagaimana keadaan mu nak? (memeluk)
Daniel
Daniel
Saya sangat baik.
Count Azmier Almond
Count Azmier Almond
Syukurlah aku benar-benar cemas.
Daniel
Daniel
Bagaimana keadaan Ibu?
Count Azmier Almond
Count Azmier Almond
Dia menunggumu di dalam, dia memasakkan makanan kesukaan mu.
Daniel
Daniel
Wah benarkah?! (berbinar)
Count Azmier Almond
Count Azmier Almond
Iya. Tapi saran ayah akan lebih baik jika kau tidak memakannya, cicipi saja sedikit lalu puji ia terus- menerus, karna itu akan sangat berbahaya. (berbisik)
Daniel
Daniel
Haha! baik akan saya ingat saran ayah.
Mereka pun masuk kedalam Mansion dengan suka ria.
###
###
Hola!!! Jangan lupa Tinggalkan jejak 😁

Peringatan

Saat diperjalanan sebelum ke County
Kelulusan Akademi tahun ini adalah yang terbesar
Sang Pemegang Pedang Naga menjadi sorotan banyak mata.
Para guru menyalami, ada pula yang menangis haru karena tak rela murid kesayangannya berpisah dengannya.
Zero
Zero
Ya ampun... kau begitu terkenal kawan!
Jeffrey
Jeffrey
Benar! aku sampai sulit berjalan karena banyaknya orang yang berdesakan.
Zero
Zero
Entah apa yang mereka lihat darimu.
orang2
orang2
Wah lihat itu Pedang Naga!
orang2
orang2
Kyaa dia tampan sekali
orang2
orang2
Sayang sekali dia telah lulus.
orang2
orang2
Benar, jika tidak aku akan mengajaknya bertarung pedang.
Ketika banyaknya orang yang membicarakannya. Kereta kuda dengan lambang keluarga Count Almond sampai didepan gerbang besar utama Akademi.
Seorang pria berjas hitam, turun dan menyambutnya.
Kepala pelayan John
Kepala pelayan John
Salam Tuan Muda, biar saya yang bawakan barang-barang anda.
Daniel
Daniel
Baiklah, terima kasih John. (Mengangguk)
Kepala pelayan John
Kepala pelayan John
Tidak masalah, Tuan. (Mengambil koper bawaan Daniel)
Daniel berhadapan dengan kedua temannya, waktu perpisahan pun tiba.
Daniel
Daniel
Baiklah, seperti nya aku harus pergi.
Jeffrey
Jeffrey
Yah pergi saja sana, lagi pula tidak akan ada yang merindukanmu.
Zero
Zero
Hei, kau jangan terlalu sering mengirim surat padaku ya, karna aku pria sibuk.
Zero
Zero
Kecuali jika kau memiliki saudara perempuan. Hahaha
Daniel
Daniel
Yah... akan aku usahakan.
Kepala pelayan John
Kepala pelayan John
Tuan. (Memberi kode kalau kereta sudah siap berangkat)
Daniel
Daniel
(Mengangguk) Baiklah, sudah waktunya.
Daniel
Daniel
Jaga diri kalian baik-baik ya, jangan sampai tiada saat aku diangkat jadi seorang kesatria.
Jeffrey
Jeffrey
Hei kau tidak boleh mati. Karna aku akan mengalahkan mu dan jadi ahli pedang ternama.
Zero
Zero
Jangan terlalu bersedih, kalau kau tak bisa jadi kesatria, aku yakin akan ada wanita yang mau menikah denganmu.
Zero
Zero
Walaupun terpaksa.
Daniel
Daniel
Yah... kau lihat saja, bukan hanya satu, tapi seluruh wanita akan mendambakan aku.
Mereka tertawa bersama, pada akhirnya perpisahan itu menjadi suatu hal yang berkesan.
###
Perjalanan ke County membutuhkan waktu 3 hari, persiapan untuk melewati perjalanan itu pun tidak cuma-cuma.
dari mulai makanan dan juga obat-obatan harus tersedia kalau terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan.
Dan itulah yang terjadi.
Bukan karena bandit meneror mengejar mereka dengan panahan atau pedang tajam.
Namun seorang wanita tua yang tergeletak ditengah jalan hutan saat hujan turun lebat.
Daniel menyuruh John, Sang pelayan untuk membawa Nenek itu kedalam keretanya.
Tentu saja dengan debat panjang, akhirnya John mengizinkan hal itu.
Bukan tanpa sebab John melarang.
Karena kebaikan hati Tuannya, Mereka pernah tertipu dan hampir dijual oleh para perampok.
Jika bukan karna keahlian pedang Daniel,mereka mungkin tak akan selamat.
Kepala pelayan John
Kepala pelayan John
Kita apakan Dia Tuan?
Daniel
Daniel
Pertanyaan mu itu seolah kita telah menculiknya.
Kepala pelayan John
Kepala pelayan John
Bukankah begitu.
Kepala pelayan John
Kepala pelayan John
Kita menculiknya dari malaikat maut.
Daniel
Daniel
Jangan begitu Jonh, Nenek ini memerlukan bantuan.
Daniel
Daniel
Dan sudah seharusnya kita menolongnya.
Kepala pelayan John
Kepala pelayan John
Anda selalu berfikir seperti itu.
Kepala pelayan John
Kepala pelayan John
Bagaimana jika nanti anda menjadi kesatria, apakah anda juga akan melepaskan musuh karena kasihan pada mereka.
Daniel diam saja tak menanggapi ocehan pria tua itu.
Lama Keheningan menyelimuti, Suara parau dari Nenek itu terdengar.
Ia bangun menahan sakit di sekujur tubuhnya.
Daniel
Daniel
Anda tak apa? (Khawatir membantu sang Nenek duduk)
Nenek
Nenek
(Mencoba memfokuskan pandangan)
Nenek
Nenek
Hah! Tuan tolonglah Saya!
Nenek
Nenek
Saya mohon Tuan, bantulah Saya.... (Menangis tersedu memegang tangan Daniel erat)
Kepala pelayan John
Kepala pelayan John
Hei tenanglah, kau sudah berlaku tidak sopan dihadapan Tuan Muda.
Daniel
Daniel
Tidak apa Jonh.
Daniel
Daniel
Apa yang bisa saya bantu Nyonya?
Nenek
Nenek
Tolong! Tolong bantu saya...
Nenek
Nenek
Cucu saya, dia...
Nenek
Nenek
Dia terluka parah....
Nenek
Nenek
Saya mohon bantulah kami, dia adalah satu-satunya keluarga saya....
Nenek itu terus menangis, bahkan sampai berlutut, Daniel mencoba menenangkannya.
Daniel
Daniel
Baiklah dimana cucu Anda sekarang.
Nenek
Nenek
Dia ada di rumah saya.
Daniel
Daniel
Baiklah, John kita pergi ke sana.
Kepala pelayan John
Kepala pelayan John
Tapi Tuan--
Daniel menatap Jonh agar dia mau mengerti, Jonh pun menurut, dan menyuruh sang kusir pergi kearah tempat dimana sang nenek itu unjuk.
###
Mereka sampai disebuah gubuk kecil.
Nenek
Nenek
Mari masuklah Tuan.
Mereka masuk, dan melihat seorang anak laki-laki yang sedang berbaring diatas tempat tidur kecil.
Tubuhnya penuh dengan luka, mirip luka bakar Namun ada bintik Kemerahan seperti jerawat.
Daniel mendekati Cucu sang Nenek, mengambil tangannya dan memeriksanya.
Tubuh anak itu terlalu kurus, bahkan sampai terlihat tulang pipinya.
Daniel
Daniel
Sejak kapan dia mendapatkan luka seperti ini.
Nenek
Nenek
Sejak 2 minggu yang lalu Tuan.
Sang Nenek merasa cemas, bukannya segera larikan cucunya ke dokter terdekat, pria itu malah memeriksa cucunya. Ia takut salah membawa orang dan malah mencelakai mereka.
Melihat kecemasan itu, Jonh pun langsung memberi tahu sang nenek untuk tenang.
Daniel menaruh lengannya di dahi anak itu dan membacakan mentra, sebuah cahaya berwarna ungu kemerahan keluar membentuk lingkar sihir.
Cahaya itu merambat ke seluruh tubuh anak itu.
Kepala pelayan John
Kepala pelayan John
Kau tenang saja.
Kepala pelayan John
Kepala pelayan John
Tuan muda kami, bukan hanya keahliannya dalam ilmu pedang, dia juga adalah alkimia ternama di Akademi, jadi kau tak perlu khawatir. Cucumu akan baik-baik saja.
Nenek itu mengangguk merasa lega setelah mendengar ucapan sang pelatan.
Kepala pelayan John
Kepala pelayan John
aku harap anda tidak menyesali hal itu Tuan Muda. (Berbicara dalam hati)
Cahaya itu menghilang, seluruh tubuh yang dipenuhi oleh luka pun seketika sembuh, tak ada lagi luka dimanapun.
Anak itu tersadar, Sang Nenek langsung memeluk cucunya. Air mata kebahagiaan keluar membasahi pipinya.
Saatnya mereka melanjutkan perjalanan. Sang Nenek mengantarkan mereka keluar rumah.
Daniel
Daniel
Jaga dirimu baik-baik, Jangan sampai membuat Nenekmu menangis lagi. (Tersenyum mengusap kepala anak itu)
Anak itu tertawa senang dengan sentuhan dari Daniel.
Nenek
Nenek
Terima kasih, Kerena anda telah menolong kami, kami akan melakukan apapun dan tak akan melupakan jasa anda.
Daniel
Daniel
Tidak perlu, sudah kewajiban kami untuk saling membantu.
Daniel
Daniel
Kalau begitu saya permisi.
Daniel Berjalan menjauh.
Nenek
Nenek
Tunggu!
Daniel
Daniel
(Menoleh)
Nenek
Nenek
Sebagai tanda terima kasih, saya akan beritahu masa depan anda.
Nenek
Nenek
Tolong cam kan ini Tuan, Jangan samapi anda tertipu dengan warna cerah, karena anda akan mendapatkan petaka, jika anda mengikutinya.
Daniel
Daniel
Apa itu peringatan.
Nenek
Nenek
Benar, saya mendapatkan mimpi, kalau cucu saya akan mendapatkan masalah, dan di mimpi itu juga seseorang datang menyelamatkan kami.
Nenek
Nenek
Namun sayangnya orang itu terluka karena ia mengikuti warna cerah itu.
Nenek
Nenek
Saya tak tau itu apa, tapi saya mohon agar anda berhati-hati.
Daniel
Daniel
(Tersenyum) Baiklah saya akan mengingat hal itu. Terima kasih sarannya Nyonya. Kami permisi.
Daniel pergi dengan rasa lapang, Ia mengingat kalimat dari sang Nenek, Namun dari pada mempercayainya, ia lebih yakin jika itu hanya kecemasan sang nenek terhadapnya karena melihat dirinya sebagai cucunya yang terluka.
###
Jangan lupa tinggalkan jejak 😁

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!