Matahari mulai terbangun dari peraduannya, memancar kan sinar nya yang menghapus titik titik embun di dedaunan, menghangat kan tubuh dari udara dingin, dan membakar semangat baru di hari yang baru.
Kini di sebuah ruangan yang penuh dengan alat alat untuk membuat makanan atau kue dan semacam nya, ada seorang wanita yang sedang memasak untuk sarapan pagi nya dan keluarga nya.
" Lagi masak apa sayang ?"tanya seorang wanita paruh baya yang baru saja datang menghampiri wanita yang sedang asik masak.
" Ini aku lagi masak nasi goreng bii "jawab wanita itu.
Yang di panggil bibi pun hanya mengangguk kan kepala, tak lama kemudia seorang laki laki paruh baya baru saja turun dengan wajah cerah nya.
" Pagi din " Sapa laki laki paruh baya itu.
" Pagi juga paman. "Jawab nya.
Setelah membalas sapaan paman nya wanita itu pun meneruskan acara memasaknya.
setengah jam berkutat dengan alat dapur kini makanan sudah tersaji di meja makan semua.
" Paman, bibi sarapan sudah siap" teriak dinda di meja makan.
" Iya sayang jangan teriak teriak" Peringat bibi nya.
Yang di peringatinya hanya menyengir bak kuda.
" Hehee,suka lupa bi." sambil cengengesan.
" Kebiasaan" ucap pamannya dengan menggelengkan kepala.
Setelah berdebat sedikit, kini mereka bertiga makan dengan khidmat.
Kini wanita yang bernama dinda sudah rapi dengan setelan kerja, dan sekarang dia sudah turun untuk berangkat ke kantor nya.
" Paman, bibi aku berangkat dulu yah." pamit dinda kepada paman bibi nya.
" Iya sayang jangan ngebut bawa mobilnya." pesan bibi nya.
" Iya bibi ku sayang." ucap nya.
" Kalau begitu aku berangkat dulu." ucapnya sambil mengambil kedua tangan paman dan bibi nya untuk di cium.
" Hati hati nak." pesan pamannya.
" Iya paman."jawabnya sambil berjalan keluar rumah.
tiga puluh menit waktu yang di tempuh oleh wanita itu untuk sampai di kantor tempat bekerja nya, sesampai di lobby banyak karyawan yang menyapa nya.
Kalau kalian tanya apa pekerjaan dinda di sana sampai karyawan yang lain menyapa nya dengan sebutan bu dinda ?.
Maka jawaban nya adalah sekertaris, Ya dinda bekerja sebagai sekertaris boss nya, dan itu sebab nya para karyawan lain nya sangat sopan pada nya.
" Pagi bu dinda." sapa karyawan kantor yang kebetulan bertemu dengan nya.
" Pagi juga "
Setelah itu dinda pun pergi menuju ruangan nya yang ada di lantai atas sama seperti boss dan asisten nya.
Sesampai di sana di melihat asisten boss nya sudah ada di ruangan milik nya.
" Pagi pak raka." Sapa dinda kepada asisten ceo nya.
" Pagi juga dinda." Jawab asisten itu.
" Din semua berkas yang saya kirim lewat email udah di selesaikan?" Tanya raka.
" Sudah pak" Ucap dinda.
"Bagus kalau begitu nanti kamu kasih langsung sama tuan daniel." Perintah raka.
" Baik pak." Ucap dinda.
" Kalau begitu saya permisi pak" Lanjutnya.
"Hmm"
Tak lama kemudian pemimpin perusahaan nya pun datang, Daniel Pratama itu nama pemimpin perusahaan tempat dinda bekerja.
" Selamat pagi pak." Sapa dinda.
" Hmm Pagi "
Lalu dia pun berlalu begitu saja di hadapan dinda.
Dia pergi ke ruangan milik nya dan langsung fokus pada berkas berkas yang sudah bertumpukan rapi di meja nya.
Tok...tok...tok...
" Masuk'' Ucap daniel dari dalam.
Tak lama dinda pun masuk saat tuan nya sudah mengijinkan masuk.
'' Permisi pak, Maaf mengganggu waktunya'' Ucap dinda yang tidak enak mengganggu boss nya yang sedang fokus pada pekerjaan nya.
''Hmm, ada apa?" Tanya daniel
'' Saya mau menyerahkan berkas yang kemarin malam pak raka kirimkan kepada saya.'' Ucap dinda.
'' Mana'' Tangannya mengadah untuk meminta dinda memberikan berkas nya.
'' Ini pak.'' Sambil memberikan berkas nya kepada daniel.
Lima belas menit memeriksa hasil kerja dinda, daniel pun menyudahi nya.
'' Baiklah semua nya bagus.tapi ada beberapa kesalahan.'' Ucap daniel.
'' Kalau boleh tau yang sebelah mana ya kesalahan saya? karena kalau saya sudah tau saya akan memperbaiki nya pak?'' Tanya dinda.
'' Dari bagian lokasi yang kamu tentukan dan ada angka yang salah. jadi saya harap kamu lebih teliti lagi, mengerti?'' Ucap daniel.
'' Iya pak saya mengerti'' Balas dinda.
'' Kalau begitu saya permisi dulu pak.'' Lanjut dinda.
''Hmm'' Balas daniel seadanya.
Setelah itu pun dinda keluar ruangan daniel.
' Huhh harus kerja lagi' gerutu dinda dalam hati.
'' Dinda apa kamu baik baik ?'' Tanya raka, saat melihat dinda yang melewati meja kerja nya.
'' Ah iya, saya baik baik saja pak.'' Balas dinda.
" Kalau begitu saya permisi pak.'' Pamit dinda.
'' Iya " Hanya jawaban itu yang keluar dari mulut asisten boss nya itu.
Begitulah dinda dia gadis yang sopan. bahkan memakai pakaian dia memilih yang tertutup, walaupun dinda tidak memiliki orang tua lagi, tapi dia di asuh oleh bibi dan paman nya dengan baik, karena paman dan bibi nya begitu menyayangi nya seperti anak mereka sendiri, apalagi bibi dan paman nya tidak di karunuai anak.
Saya minta maaf sebesar besar nya kalau ada tulisan yang salah, karna ini karya pertama saya jadi mohon di maklum🙏
jangan lupa!! kasih vote dan hadiah.
jangan lupakan juga like dan komen.
Matahari mulai meninggi pertanda hari beranjak siang.
Waktu nya semua karyawan perusahaan Pratama makan siang di kantin yang sudah di sedia kan di sana, begitu pun dengan dinda dan astri teman kerja nya.
'' Din kamu mau pesen apa ?" tanya astri teman nya.
'' Aku pesan teh anget aja tri " Jawab dinda.
'' okee '' Setelah mengatakan itu astri pun pergi untuk memesan makanan dan minuman.
Sepuluh menit astri kembali dengan membawa semangku baso dan satu botol air yang ada di kedapan nya dan tangan yang satu lagi untuk membawa teh hangat milik dinda.
'' Kenapa gak manggil aku buat bawain ?" Tanya dinda sambil mengambil makanan di tangan teman nya.
'' Hehee takut gak denger'' jawab nya sambil cengengesan.
'' Masa iya gak ke denger " Heran dinda.
'' Ya pasti gak kedengeran kan di sini rame banget'' Jawab astri sambil mengipas kan tangannya ke wajahnya karena gerah.
Malas berdebat dengan temannya dinda memilih untuk diam saja sambil menunggu teman nya selesai makan nya, tak lama kemudian astri pun sudah selesai dengan makannya dan kini mereka memutus kan untuk pergi ke ruangan mereka masing masing.
Sesampai di ruangan dinda sudah di panggil lagi oleh deniel, karena harus mengumpulkan data data.
Tok...tok...tok...
'' Masuk'' Ucap daniel.
'' Pak ini data data yang bapak minta.'' Ucap dinda sambil menyerahkan data data nya.
" Simpan aja di sana " Ucap nya sambil menujuk sisi meja kiri nya.
'' Baiklah, Kalau begitu saya permisi pak.'' Pamit dinda.
''Hmmm.'' Hanya itu yang keluar dari mulut daniel.
Dinda pun keluar dari ruangan milim daniel dan menuju ruang milik nya lagi, tapi tiba tiba langkah kaki nya berhenti saat mengingat sesuatu, dinda pun memutus kan untuk ke ruangan milik daniel lagi.
Tok...tok...tok...
" Masuk" Seru daniel dari dalam.
" Maaf mengganggu lagi wak- " Belum juga melanjut kan ucapan nya tapi daniel lebih dulu memotong nya.
" Ada apa lagi ?" Tanya daniel sambil memperhati kan dinda yang masih berdiri di ambang pintu.
" Saya mau menawar kan makan siang pak, bapak mau gak? mumpung saya bawa makanan kesukaan bapak " ucap dinda menjelas kan.
" Kau membawa nya?" Tanya daniel.
" Iya pak saya membawanya pak." Ucap dinda
" Baik lah ambil kan untuk ku" Ucap daniel kepada dinda.
" Baik lah kalau begitu saya akan ambil kan dulu makanan nya." Setelah itu dinda pun keluar untuk mengambil makanan kesukaan boss nya.
Lima menit dinda kembali lagi ke ruangan daniel dengan membawa kotak makanan nya.
" Ini pak." Ucap dinda sambil memberikan makanan nya kepada daniel.
" Kamu gak liat saya lagi apa?" Tanya daniel.( Modus dikit 😅)
" Ya makanya berhenti dulu dong" Ucap dinda.
" Saya masih banyak pekerjaan, bagaimana kalau kamu yang nyuapin?" Tanya daniel.
" Apa !!" Teriak dinda dengan wajah terkejutnya.
" Jangan berteriak " Tegur daniel.
" Mau tidak ?" tanya daniel sekali lagi.
" Baik lah " Jawab dinda dengan pasrah.
Lima belas menit dinda menyuapi daniel dan akhir nya selesai juga.
" Ini minum dulu pak." Ucap dinda sambil menyerah kan botol minum pada daniel
'' Makasih'' Jawab nya sambil menerima minum dari dinda.
'' Iya sama sama.'' jawab dinda.
'' Besok mau di bawain lagi?'' Imbuh nya lagi.
'' Emang tidak merepotkan?'' Tanya daniel yang kini sedang menatap wajah dinda.
'' Tentu saja tidak pak, saya malah senang kalau bapak menyukai nya.'' Jawab dinda.
'' Siapa yang memasak nya?'' Tanya daniel.
'' Saya pak'' ucap dinda sambil menunjuk dirinya sendiri.
" Ouh kirain saya bibi kamu yang memasaknya''.Ucap daniel.
'' Memang nya kenapa pak, kalau bibi saya yang masak?'' Tanya dinda.
'' Saya cuma takut menyusah kan'' Ucap daniel.
'' Saya tidak merasa ke susahan pak.'' Ucap dinda.
'' Baiklah besok kau bawa lagi makanan.'' Ucap daniel.
'' Iya saya akan bawakan pak'' Ucap dinda.
'' Kalau begitu saya permisi pak'' Lanjut dinda.
'' Iya, saya berterima kasih kepada kamu dinda, dan saya juga minta maaf karena harus merepotkan lagi.'' Ucap daniel.
" Pak kau jangan berterima kasih dan meminta maaf kepada saya.'' Ucap dinda.
'' Kalau begitu saya permisi pak.'' Pamit dinda.
'' Iya sekali lagi saya ucap kan terima kasih'' Ucap daniel.
'' Iya sama sama pak.'' Ucap dinda
Setelah itu dinda pun pergi dari ruangan daniel.
Begitu lah daniel, dia akan makan siang jika dinda membawa makanan kesukaan nya, jika tidak maka daniel tidak akan makan makanan di kantor dan akan makan saat dia sudah sampai di rumah nya.
jangan lupa!! kasih vote dan hadiahnya.
dan jangan lupa juga like dan komen.
Kini dinda sudah ada di rumah nya dengan tubuh yang lelah.
' Huh capek banget hari ini' Gumam dinda.
'' Eh sayang, kamu udah pulang?'' Tanya bibi nya
'' Udah bi, maaf dinda pulang nya agak terlambat bi.'' Ucap dinda pada bibi nya.
'' Gak apa apa sayang bibi tau kamu pasti sibuk di kantor kan?'' Tanya bibi nya.
'' Iya bi tadi ada sedikit kesalahan, jadi harus lembur deh'' Jawab dinda.
'' Ya udah sekarang bersih bersih dulu yah, kalau sudah bersih bersih langsung ke meja makan yah bibi sama paman nunggu di meja makan'' Ucap bibi nya sebelum pergi.
'' Iya bii " Setelah itu dinda pun pergi ke kamar nya untuk bersih bersih dan untuk menemui paman dan bibi nya yang sedang menunggu nya di bawah.
Di Meja Makan.
'' Paman tumben udah pulang jam segini?'' Tanya dinda.
Maklum dinda nanya begitu karena biasanya pamannya itu pulang jam sepuluh malam, tapi ini paman nya udah pulang walau pun ini baru jam delapan malam.
'' Iya tadi kerjaan cuma sedikit di bengkel'' Ucap paman nya.
Paman nya dinda punya bengkel sendiri ya walau pun penghasilannya tidak sebanyak dinda tapi masih bisa buat membeli makanan, dan keperluan sehari hari.
Sedang kan dinda hanya mengangguk kan kepala saja.
Kini mereka makan dengan khidmat, hanya ada suara deting sendok saja di meja makan.
selesai makan kini mereka berkumpul di ruang tengah.
'' Din kerjaan kamu lancar?'' Paman nya bertanya kepada keponakan nya itu.
'' Lancar kok paman.'' Jawab dinda.
" Kamu kapan mau nikah din?" Tanya paman nya lagi.
" Belum nemuin yang cocok paman" Jawab dinda dengan santai, karena dia sudah biasa di tanya kapan nikah oleh paman nya, kalau bisa di bilang itu udah jadi makanan setiap hari dia.
" Mau sampai kapan kamu melajang?" Tanya bibi nya .
Sedangkan dinda hanya bisa menghela napas saja.
" Belum ada jodohnya bi" Jawab dinda.
" Kata kamu belum ada jodohnya? itu bos kamu siapa?" Celetuk paman nya .
" Paman hubungan aku sama pak daniel cuma sebatas karyawan sama bos doang" Jawab dinda dengan santai.
" Bos sama karyawan doang tapi di jemput tiap hari, mau pulang juga di anterin." Cibir paman nya.
" Kan itu sebagian tanggung jawab pak daniel kali paman" Jawab dinda.
" Itu bukan tanggung jawab tapi emang bos kamu cinta sama kamu" Ucap paman nya .
" Udah ah aku mau ke kamar dulu" Ucap dinda.
" Selamat malam bibi ku sayang, selamat malam juga paman ku yang bawel" Ucap dinda sambil mencium pipi bibi nya, setelah itu dinda pun beranjak langsung pergi kekamar nya.
Sepeninggalan dinda kini hanya tersisa bibi dan paman nya saja.
" Anak itu keras kepalanya minta ampun" Ucap paman nya sambil menggelengkan kepala.
" Udah lah mas jangan maksa dia terus buat nikah, takut nya dia tertekan." Ucap bibi
" Tapi kita sudah tua, aku takut tidak bisa menyaksikan dinda menikah." Ucap nya dengan lirih.
" Aku tau tapi kita kasih waktu dulu, mungkin dia lagi bingung buat cari pendamping hidup nya." Ucap bibi.
paman nya pun hanya bisa menghela napas saja.
" Ya sudah kita kekamar yuk" Ajak bibi nya kepada suami nya itu.
Lalu mereka pun akhirnya memilih mengistirahatkan badan mereka.
Sedangkan di sebuah kamar tepat nya kamar dinda.
gadis itu sedang melamunkan sesuatu, gadis itu terlihat sedang bingung, dia juga ingin segera menikah tapi di sisi lain dia belum menemukan seorang yang pas buat diri nya.
setelah melamun cukup lama dinda pun akhirnya memutuskan untuk tidur.
jangan lupa vote dan like komen dan hadiah nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!