Confusing
Hadiah Sempro
Ira
Selamat, dan semangat!
Aska
Ah, kau mengejutkan ku.
Aska
Aku mau minta hadiah.
Ira
What? Hadiah? Coba sebutkan!
Aska
Hahaha... beneran nih?
Ira
Lantas? Apa aku terlihat berbohong?
Aska
Aku Ingin kenalan dengan saudara kembar mu. Dengar-dengar kamu kembar, kan?
Ira
Tidak. Aku hanya memiliki saudara yang mirip denganku.😂
Aska
Ayolah Ira. Aku sedang serius. 😌
Ira
Ok baiklah. Untuk apa? Kau mau mendekatinya?
Aska
Kalau tidak untuk apa aku memintanya 😌
Ira
Hem. Tetapi, oke deh. Semoga berhasil.
Ira
Nomor teleponnya. Kamu bisa mulai kenalan sama dia.
Aska
Ok. Thank you Ira... ☺️
Aska
Kira-kira dia bakal menerima teleponku, tidak?
Ira
🤭 Ya karena aku tahu, kembaranku tidak begitu merespon cowok. Apalagi cowok sepertimu.
Aska
Aku tidak sungguh-sungguh. Aku hanya ingin berkenalan saja.
Ira
Oh, tidak. Kami berbeda.
Ira
Sudahlah. Coba saja dulu. Untuk saat ini dia memang sedang fokus.
Ira
Sekolah dan les painting-nya.
Ira
Tidak. Dia hobi menulis.
Aska
Lantas, kenapa dia ikut les painting?
Ira
Tidak perlu. Kenali saja dulu. Baru kau bisa penasaran lebih jauh.
Ira
Aku hanya memberi klu supaya kamu berhasil mendekati dia.
Aska
Tidak. Kau hanya membuatku pusing dengan jawaban yang penuh teka-teki.
Ira
Eumm, apakah hadiah yang kau minta hanya itu?
Aska
Apa kau mau memberikan lebih?
Ira
Tidak. Aku hanya memastikan.
Ira
Kalau berhasil jangan lupa cerita. 🤭
Aska
Apa? Aku mengantuk. 😴
Ira
😏 Sebentar lagi Pak Risal masuk.
Aska
Bilang, aku sedang berada di alam mimpi.
Ira
Salah satu sikap yang tidak disukai kembaranku.
Perihal Hobi
Ira
Andai aku memiliki hobi seperti mu 😌
Ira
Bagaimana? Memegang kuas saja aku tak bisa.
Ara
Karena belum mencobanya.
Ira
Sudah. Alhasil malah merepotkan ku.
Ira
Ya kalau kuas itu patah, memang ada cari disini?
Ira
Itulah. Pasti harus pesan dulu ke luar kota.
Ira
Ada seseorang yang menghubungi mu?
Ara
Eum, sepertinya tidak. Ada apa?
Ara
Ada pun pasti aku membiarkannya.
Ara
Sudah siap. Boleh bantu aku?
Ara
Untuk angkat lukisan ini dan pindah di sana.
Mereka pun mengangkat lukisan yang terbilang cukup besar itu di ruangan khusus.
Ira
Banyak sekali lukisannya... (kagum)
Ara
Silakan pilih yang paling kau suka.
Ira
Ah Ara, baik sekali...
Ira
Eum, aku mau lukisan merpati ini.
Ira
Eh, aku boleh tanya lagi?
Ara
Bukankah dulu sudah ku beritahu?
Ara
He'em. (Menggantungkan beberapa lukisan yang lain).
Ira
Tapi, kok aku nggak pernah lihat kamu menulis?
Ara
Lalu, yang pernah kau lihat?
Ira
Aku pikir hobimu berubah.
Ara
Perlu kau tahu. Tidak semua yang kita lihat itu adalah sesuatu yang berkaitan dengan hakikat hidup kita.
Ara
Orang kaya belum tentu bahagia. Orang miskin juga belum tentu menderita.
Ara
Begitupun aku, terbiasa melukis bukan berarti aku hobi. Tapi sudah menjadi kebiasaan baruku.
Ara
Lalu, hal apa yang membuatmu mengerti?
Ira
Berarti, sikapmu yang dingin sebetulnya tidak begitu kan?
Ira
Jangan sering-sering membohongi hati. (Liriknya lalu pergi meninggalkan Ara)
Bertanya-tanya
Terlihat Ela tengah gugup karena ketangkap basah sedang mengambil foto Aska.
Ira
Kau mencuri foto Aska, ya? (ledeknya)
Ela
Tidak. Aku tidak bermaksud begitu.
Ira
Lalu, barusan kau sedang apa?
Ela
Iya Ira. Aku memang mengambil foto Aska. Itu pun nanti akan ku kirim padamu.
Ira
Hah? Untukku? Tidak butuh.
Ira
Lantas? Kenapa kau mengirimnya kepadaku? Ayo, Ela. Apakah kepalamu baik-baik saja?
Ela
Maksud aku untuk Ara, saudara kembarmu.
Ela
Terserah kamu deh. Intinya begitu.
Ira
Oke deh. Eh, besok jangan lupa temenin aku ya.
Ela
Tidak, tidak. Ke toilet juga aku harus ikut begitu?😴
Ira
Tidak, Ela. Aku juga masih waras kali.
Ira
Aku mau lihat Eza main basket 🤭
Ela
Sejak kapan kamu hobi nonton basket?
Ela
Kau hendak nonton basket atau Eza?🙄
Ira
🤔 (melihat Ela bingung)
Aska
Kau tadi mau menjawabnya.
Ira
Ngaco! Orang dia cuma berdeham.
Aska
Tunggu! (menarik tangan Ira dan membawanya agak jauh dari Ela)
Aska
Gue mau tanya sesuatu.
Aska
Huft, si Ara biasa pegang handphone-nya jam berapa aja?
Aska
Aduh, si Ara biasanya kalau pegang handphone itu jam berapa?
Aska
Lu pura-pura nggak paham atau gimana, sih! Gue serius tanyanya.
Ira
Kapan saja kalau dia mood.
Aska
Ayolah, Ira. Setelah sekian aku mengirim dia pesan. Pesanku hanya dibalas satu kali. Itu pun katanya kalau menghubungi dia di kala jam nya dia. Gue nggak ngerti maksudnya gimana.
Ira
Aska, Aska. Dia nggak tertarik sama lo.
Ira
Polos banget sih, lo. Lo nggak peka? Kalau dia sudah bilang begitu, artinya lo bukan tipe dia. 😂
Ira
Tanya saja dirimu sendiri 😂
Ira
Sudah, ah. Gue cabut dulu. Bye.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!