hai hai kenalin aku nazira....😁😁
ini tulisan pertamaku di dunia fiksii, aku minta komentar dari kalian dan juga dukungannya. Maaf bakalan banyak typo yang bertebaran di mana-mana
pertama-tama perkenalkan tokoh utama di cerita ini yaituuuu...
ALEX & KEYLA
Cerita ini mengisahkan dua insan yang memutuskan untuk menikah kontrak walaupun mereka tau ini adalah kisah konyol yang mereka sepakati.
Keyla adalah gadis cantik, manis yang masih berusia 22 tahun. Dia adalah anak yang berbakti, ia mengurus ibunya yang sedang sakit-sakitan. Ibu Keyla mengalami gagal ginjal dan tumor. Karena keadaan ibu Keyla sudah tidak sehat lagi, Keyla harus bekerja keras untuk mengumpulkan biaya pengobatan ibunya.
Keyla tumbuh menjadi sosok wanita yang pekerja keras, apalagi ia tidak memiliki sosok ayah yang bisa diharapkan. Ayahnya sudah pergi meninggalkan ibu dan dirinya sejak ia berusia 9 tahun.
Keyla bekerja sebagai pengantar minuman pada salah satu club di kota tempat dirinya tinggal, Keyla bekerja dari sore hingga larut malam. Semua hasil yang Keyla dapatkan hanya untuk biaya ibunya berobat.
"Hai Ibu, apakah hari ini ada jadwal chek up?" Keyla bertanya pada ibunya yg sedang duduk di kursi teras depan rumahnya
"Tidak nak. Kata dokter, Jadwal pemeriksaan ibu itu lusa." Ia menggenggam tangan Keyla, dan mengelusnya dengan penuh kasih sayang
"Keyla, maafkan Ibu harus sakit begini. Sehingga membuatmu harus meninggalkan dunia kuliahmu dan kamu harus mencari biaya untuk pengobatan Ibu." Ibunya mengecup jemari keyla dengan penuh kasih sayang.
"Ibu bicara apa? Sudah seharusnya aku sebagai anak, menjaga Ibu seperti almarhum ayah menjaga kita dulu, Key mohon jangan lagi ibu berbicara seperti itu. Keyla menyayangi Ibu..." lirih Keyla yang tidak bisa menahan air matanya keluar mendengar ucapan ibunya.
"Bu ayo masuk ke dalam. Ini sudah hampir sore Ibu istirahat ya, Keyla sebentar lagi mau berangkat kerja." Keyla bangun sambil membantu ibunya berdiri dan menggandeng tangan ibunya untuk masuk kedalam.
setelah Keyla mengantar Ibunya kekamar,
Keyla pergi menuju kamarnya sendiri untuk bersiap-siap berangkat kerja.
"Hufft... Aku akan bekerja lagi, sungguh sangat capek. Andai saja ada laki-laki kaya yang mau mengajakku untuk menikah, aku akan menerimanya, dan aku tidak perlu bekerja seperti ini. Kalau saja ibu tau aku kerja di tempat malam seperti ini, pasti ibu akan sedih." Keyla berkata pada pantulan dirinya di cermin.
Terkadang Keyla berpikir kenapa ia harus bekerja di tempat seperti itu. Namun karena dia tidak memiliki ijazah yang lebih tinggi, akhirnya ia hanya bisa bekerja seadanya saja. Tapi, Keyla berusaha untuk bersyukur, setiap apa yang telah ia dapati demi bisa membiayai pengobatan ibunya yang sakit sekarang.
"Bu, Keyla berangkat ya. Ibu jaga diri, kalau Ibu kenapa-kenapa Ibu bisa langsung hubungi Key."
"Iya nak ... kamu hati-hati ya, jaga diri baik-baik jangan lupa lusa temani Ibu ke dokter." Ibunya mengusap kepala Keyla dan Keyla mencium pipi ibunya.
Rasanya berat sekali harus meninggalkan ibu sampai malam. "Iya Bu, Key bakalan jaga diri baik-baik."
Sambil melangkah keluar dari kamar ibunya, ia menoleh lagi kebelakang dan melihat ibunya yang tersenyum, membuat Keyla semakin semangat bekerja walaupun pekerjaannya itu sangat lelah karena dia harus menanggung resiko jika tiba-tiba bos tempat ia bekerja memintanya untuk melayani pria-pria berhidung belang, namun sampai sekarang ia masih bersyukur setiap bos nya menyuruh begitu ada saja yang mau menggantikannya.
Walaupun Keyla tau, dia bisa mendapatkan banyak uang tambahan. Namun dia tidak mau membuat malu Ibunya, dan Keyla juga mau menjaga kehormatannya sebagai perempuan baik-baik demi mendapatkan suami yang baik juga.
.
.
.
Mampir ke cerita baru (Takdir Cinta Untuk Trisa)
Alex, pria tampan berusia 27 tahun yang memiliki tubuh yang begitu sempurna dan juga campuran blasteran yang membuat dirinya semakin sempurna setiap mata wanita. Dia adalah pewaris tunggal dalam keluarganya. Dibalik kesempurnaannya dia adalah sosok pria yang bersikap dingin dan datar kepada orang yang tidak di sukainya.
"Tolong panggil Marketing Maneger, saya mau bicara." Suara tegas Alex di pintu ruangan sekretarisnya
"Baik pak." Ana sekretarisnya menganguk.
"Apa susahnya menghubungi sendiri. Suka sekali merepotkan orang, bukankah dia punya mulut untuk bicara." Gumam Ana dihatinya sambil menelpon.
"Pak, dia sudah manunggu bapak di ruangan bapak." Ana berkata sambil meletakkan kembali teleponnya.
"Hei saya menyuruhmu untuk menelponnya di ruanganmu, berarti saya menunggunya disini. Mengapa kamu malah menyuruhnya untuk pergi keruangan saya?" Alex mulai kesal karena sekretarisnya.
"Maaf Pak, Bapak sendiri yang salah kenapa tidak mengatakannya tadi." Ana membuat pembelaan atas dirinya.
"Dasar nyebelin, awas besok aku aduin sama Auntie dan Uncle." Ana mulai memaki Alex dalam hatinya.
"Sekarang panggil dia kemari, saya tidak mau lama-lama menunggu. Masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan."
Ana bangkit dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Alex di ruangannya.
Sesampai Ana di ruang Alex dia langsung masuk dan menyuruh Marketing Maneger keruangannya.
Ana masuk terlebih dahulu dan langsung duduk di kursi sambil di ikuti oleh Pak Hendra.
"Maaf Pak ada masalah apa ya? Apa masalah laporan yang tadi?" tanya pak Hendra kepada Alex yang sedang duduk dengan begitu santai.
"Tidak saya hanya mau berbicara dengan kalian berdua. Terlebih dulu, saya mau mengucapkan terimakasih banyak atas kerja sama kalian sampai saat ini." Alex bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke sofa.
"Perminggu depan Ana akan menggantikan posisi anda, dan anda akan saya pindahkan kesalah satu kantor cabang menggantikan Manager Harun yang sedang kecelakaan."
"Baik Pak, dengan senang hati saya akan menjalankan tugas saya disana, dan satu lagi selamat untuk kamu Ana." Dengan penuh senyum pak hendra menjabat tangan Ana.
"Sebelum itu, Ana saya mau posisi kamu di gantikan oleh orang lain. Dan kamu yang urusi dengan HRD."
"Siap Pak, itu aman. Sebagai perayaannya saya mengundang Bapak dengan keluarga Bapak untuk makan malam di rumah saya." Dengan semangat Ana mengatakan itu pada boss nya
Ana tak lain adalah sepupunya, dia anak yang cerdas dan dia juga dekat dengan Alex. Karena mereka sudah sering bermain sejak kecil namun, harus berpisah karena Alex melanjutkan study nya di luar negeri agar bisa meneruskan perusahaan milik ayahnya.
***
Disisi lain, Keyla masih menunggu jemputan temannya di depan pintu pagar rumahnya.
Karena memang ia selalu di jemput untuk pergi kerja.
"Maaf ya agak sedikit lama, tadi aku harus ke apotik untuk beli obat biasa hehe..."
Keyla juga ikut ketawa karena dia tau obat yang di maksud temannya itu.
"Iya tidak apa-apa, ayo berangkat biar kita tidak telat karena harus ganti-ganti lagi natinya,kan?"
"Key... kapan ya aku menemukan jodoh, aku rasa sangat sulit untuk menemukan jodoh jika kita terus terusan kerja seperti ini, tapi aku beda sih dengan mu, kamu masih bisa menjaga kehormatanmu sedangkan aku sudah menjualnya demi aku bisa bayar cicilan mobil ini."
"sudahlah Sindy jalani saja dulu, siapa tahu nanti tuhan mengubah jalan takdir kita agar bisa mendapatkan jalan yang baik."
Ya, temannya ini Sindy memang yang selalu mau menggantikan posisi Keyla jika di minta untuk melayani para lelaki hidung belang.
Sindy adalah teman keyla saat bekerja di club, Sindy telah terjun kedunia malam saat masih kuliah dan sebetulnya dia selalu menikmatinya namun entah apa yang membuat sindy berkata seperti tadi. Apa mungkin karena dia sering bersama keyla dan sering mendengar cerita dari keyla?
Entahlah, mungkin Sindy adalah wanita yang baik. Hanya saja keadaan yang mengharuskan dirinya seperti itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!