.
Audie Ethelyne adalah seorang gadis berparas cantik, memiliki kulit putih bersih bak porselin, modis, dan selalu menjadi pusat perhatian kemana pun dia melangkah.
Bertolak belakang dengan Marissa Lashon.
Marissa Lashon adalah seorang gadis kutu buku, memakai kaca mata tebal, selalu mengepang satu rambutnya, lugu, dan tidak modis.
Marissa Lashon adalah karakter yang Audie ciptakan untuk menutupi jati dirinya.
Semenjak Audie berusia lima tahun. Audie harus tinggal bersama sang bibi saudara kandung dari mamanya.
*** Flashback On ***
Mama Marissa telah meninggal pada saat dia berusia lima tahun. Karena mendapati suaminya sedang beradegan panas dengan wanita lain di kamar nya. Dan mengetahui semua kejahatan sang suami.
Sydney Lashon adalah nama Mama Audie/Marissa. Seorang pengusaha wanita sukses di jamannya.
Sydney menikah dengan seorang pria bernama David Zaque yang merupakan assistent pribadinya. Pria yang telah mencuri hatinya dengan segala perhatiannya. Sydney menerima segala tentang suaminya sebagai pria dari kalangan biasa.
Pernikahan mereka sangat bahagia dan memiliki seorang putri cantik bernama Marissa.
Namun semuanya hancur berantakan ketika Marissa berusia lima tahun. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Mamanya telah berlumuran darah di dalam kamar. Yang sampai sekarang kematiannya masih sebuah misteri.
Dan tidak berselang dari dua hari dari kedukaan mendalam, seorang wanita hadir di rumah dan berlagak bak nyonya rumah.
Dan memperlakukan Marissa dengan sangat buruk.
Cathlyn Lashon, adik perempuan dari Sydney Lashon memutuskan untuk mengasuh keponakan satu-satunya dari saudaranya itu.
Karena sudah dari beberapa bulan sebelumnya. Sydney sudah berpesan kepada dirinya.
"Aku percayakan Marissa padamu Cath.." mohon Sydney ke Adiknya itu.
"Jagalah dia seperti anak kandungmu.." lanjut Sydney lagi.
"Tentu saja kak, Marissa itu ponakan ku satu-satunya, aku sangat menyayangi nya.." jawab Cathlyn.
"Syukurlah .. Tolong tepati janjimu Cath, Dan ini ku titipkan padamu, Berikan ke Marissa pada dia berusia 18 tahun" seru Sydney.
"Kenapa bukan kamu sendiri Syd??" tanya Cathlyn bingung.
"Tolong jangan tanyakan apapun untuk saat ini, dan tolong tepati janji mu sayang" hanya itu yang bisa Sydney ucapkan.
"Baiklah kak" jawab Cathlyn yang tidak ingin menanyakan rasa penasaran atas sikap Sydney.
*** Flashback Off***
Dan disini lah sekarang Marissa dan Cathlyn tinggal. Di kota kecil bernama Rotherham. Kota dengan populasi hanya lebih dari 100.000.
Cathlyn mengganti semua identitas mereka berdua. Yang di bantu oleh pengacara kepercayaan Sydney yang bernama James Osmont.
Ternyata Sydney sudah mengatur dan mempersiapkan semuanya. Aset dan ahli waris sudah dia pindah tangan kan untuk Marissa.
Cathlyn Lashon mengganti namanya menjadi Vivian Ethelyne. Janda yang memiliki seorang putri bernama Audie Ethelyne (Marissa Lashon).
Seorang bisnis woman yang memiliki industri terbesar di Kota Rotherham.
Pabrik industri milik Sydney yang tidak diketahui oleh David.
Vivian memperlakukan Audie seperti anaknya sendiri. Dia mengorbankan kebahagian nya untuk merawat Audie.
Semua kehidupannya dia hanya curahkan untuk Audie.
Sebelum usia 18 tahun. Vivian menutup rapat peristiwa kelam itu.
Dan sekarang usia Audie sudah genap 18 tahun.
Audie merayakan pesta 18 tahun nya dengan sangat meriah.
Gadis cantik, tinggi semampai, kulit putih bak porselin, contour wajah yang kecil dan imut. Begitu sempurna dengan Gaun bermotif bunga yang indah melekat pada tubuhnya.
"Happy birthday My little girl" ucap Vivian terharu melihat gadis cantiknya sudah menginjak usia dewasa. Dan mengecup kedua pipi Audie.
"Ohh mom.. Thank you.." balas Audie dan memberikan kecupan sayang ke Mamanya itu.
Yahh.. Audie sudah menganggap Vivian adalah Mamanya. Bagaimana besarnya cinta dan kasih sayang yang diberikan Vivian terhadap dirinya.
"Nah sekarang tiup lilinnya, jangan lupa berdoa!" ucap Vivian.
Audie menutup mata dan memanjatkan doa. Lalu meniup lilin di Kue Tart didepannya.
Pesta berjalan dengan lancar dan meriah. Pancaran bahagia terlihat di wajah Audie.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Teman dan para tamu sudah pulang.
Sekarang Audie berada di kamar nya yang bernuansa putih pink soft.
Tokkk tokk tokk
"Audie.. Boleh mommy masuk?" sapa Vivian di balik pintu.
"Yess mom,, silahkan.." jawab Audie yang baru saja keluar dari kamar mandi habis membersihkan badannya dengan air hangat.
Vivian membuka pintu dan masuk ke kamar Audie. Duduk di atas sofa yang empuk. Sambil memegang erat kotak yang begitu indah ditangannya.
"Ada apa mom?" tanya Audie melihat raut muka Vivian yang begitu resah.
"Hmmm.. Hmmm.. Mommy mau memberikan sesuatu ke Audie. Ini adalah hadiah dari Mama Sydney sayang.." ujar Vivian sambil menyerahkan sebuah kotak yang begitu cantik ke tangan Audie.
Tanpa sadar bulir air mata jatuh dari pelupuk mata Audie. Sosok mama yang begitu dia rindukan.
"Dont Cry Honey" ujar Vivian memeluk erat tubuh kecil Audie dan mengusap lembut pipi basah Audie.
"Hikkss.. Hikss.." hanya isak tangin kecil yang dikeluarkan Audie.
Vivian mengendurkan pelukannya.
"Mommy keluar, silahkan Audie membuka kotak dari mama sydney" ujar Vivian.
"Tapiii mom.." Audie menahan lengan Vivian.
"Its ok sayang.. Ini adalah moment terpenting dalam hidup kamu, mommy tidak mau mengganggu waktu kamu bersama mama sydney.. Hmmm.." jawab Vivian dan mengusap lembut puncak kepala Audie.
"Thankyou mom.. I love you" jawab Audie dan melepaskan genggamannya di lengan Vivian.
"I love you too my little girl.." seru Vivian dan meninggalkan kamar Audie.
Audie menatap kosong kotak di depannya. Hatinya belum siap. Namun dalam hati kecilnya sangat ingin membuka kotak itu.
"Hhhammmmftttt" tarikan nafas Audie memberanikan diri.
"Kamuuu bisaaa Audie!!!!" seru Audie kepada dirinya sendiri.
Audie membuka kotak itu dengan perlahan. Ada sebuah amplop yang berisikan surat bertuliskan tangan, Black Card, dan berbagai surat yang tidak dia pahami.
Audie membuka amplop surat yang begitu cantik.
Dan membaca surat bertuliskan tangan..
"Hello my sweetheart...
Happy birthday.. Mama minta maaf tidak bisa mengucapkannya langsung. Mama tahu Marissa .. Hmm Audie ? Menjadi gadis yang begitu cantik. I love you sayang..
Mama harap kamu selalu berbahagia. Dan menjadi wanita yang kuat.
Apakah Audie sudah punya kekasih?? 😊😘
Tumbuhlah jadi Gadis yang kuat, pemberani, dan mandiri.
Sampaikan terima kasih mama ke Aunty Cathlyn / Vivian telah menjaga Audie dan menggantikan posisi mama.
Dan.. Sesuatu yang penting ingin mama sampaikan.
Mulai saat ini, Audie harus mempersiapkan diri. Akan sangat banyak rintangan yang akan kamu hadapi.
Jadilah wanita yang tangguh. Mama percaya Audie pasti bisa.
Ambillah kembali semua hak kamu. Uncle James dan Aunty Vivian akan menjelaskan semuanya kepada Audie.
I love you sayang...💋 "
Air mata Audie mengalir begitu derasnya. Isak pilu yang begitu merindu. Audie memeluk erat surat dari Sydney.
Malam ini Audie hanya menangis sampai kelelahan dan terlelap dengan berjuta rasa penasaran.
Pagi menyambut Audie dengan nyanyian merdu suara burung.
"Good morning sayang" sapa Vivian membuka kain penghalang jendela membiarkan sinar matahari pagi masuk ke dalam kamar Audie.
"Good morning mom.." balas Audie yang sudah terbangun dari tidurnya.
"Are you ready?" tanya Vivian dan mengecup lembut pipi kanannya.
".."
"Sudah baca surat dari Mama Sydney?" tanya Vivian lagi.
"Iyaa sudah mom"
"Ok.. Bersiaplah... Uncle James sudah ada di ruang tamu menunggumu" ujar Vivian dan berlalu meninggalkan Audie di kamar.
Audie yang belum paham hanya mengikuti perintah Mommy Vivian dan dengan segera bergegas mandi lalu berpakaian.
Audie turun ke lantai satu menuju ruang tamu. Disana sudah ada James dan Vivian yang sedang berbincang.
"Haii cantikk" sapa James, dan mengecup pipi Audie.
"Hai uncle James" balas Audie.
"Are you ok?" tanya James yang melihat mata sembap Audie.
"Hmm uncle.." jawab singkat Audie dan duduk di samping Vivian.
"Sarapan dulu sayang, ini sarapan kamu. Isi tenaga kamu.." ucap Vivian lembut sambil memberikan nampan yang berisi susu hangat dan roti panggang lengkap dengan isian dada ayam dan aneka sayuran organik yang mengunggah selera.
Setelah selesai sarapan. Audie mendengarkan cerita dan penjelasan dari James dan Vivian.
Bagaimana Mama Sydney di khianati oleh suaminya sendiri. Aset berharga perusahaan Sydney di ambil alih secara perlahan oleh suaminya.
Dan berakhir dengan kematian yang tragis.
Mulai saat itu kehidupan Audie berubah total. Hari-harinya diisi denga kesibukan, mulai dari kuliah di bagian bisnis, berlatih bela diri, dan masuk ke perusahaan pada saat usia 20 tahun menggantikan Vivian sebagai CEO.
Menjadi seorang wanita muda sukses yang terkenal..
💋💋💋💋💋💋
Love Kalian Banyak - banyak...
Bantu Support Mama dengan cara Like, Komentar, Dan kirimkan setangkai mawar ❤💋
Lanjut... ❤
🌧🌧🌧🌧
Cuaca di Rotherham begitu lembab dan dingin karena diguyur hujan semalaman.
Embun pagi pada kaca jendela dan rintik hujan yang masih terdengar begitu menyegarkan hati.
Sekarang usia Marissa atau Audie sudah genap menginjak 23 tahun.
Begitu banyak kisah yang dia lewati selama lima tahun ini.
Dan rencana yang sudah disusun dengan baik bersama Vivian dan James.
Mereka memutuskan untuk kembali ke Kota Berlin di Jerman. Karena di sana lah semua peristiwa ini terjadi.
Menurut informasi yang James dapatkan. Kalau selama lima tahun ini. David selalu mencari Marissa.
Karena di surat wasiat yang Sydney tinggalkan. Hak sah penerima perusahaan yang didirikan Sydney di Berlin adalah Marissa putri kandungnya. Namun entah bagaimana. Semua pengurusan dan hak waris sementara jatuh ke tangan David dan istri keduanya Kimberly Cole.
Dengan alasan Marissa masih sangat kecil pada saat itu.
Sejak usia Marisa delapan belas tahun, sudah lima tahun David mengerahkan detektif dan orang kercayaannya untuk mencari Marissa.
Tapi hasilnya nihil. Marissa bak hilang ditelan bumi. Maka dari itu David dan Kimberly berada di atas angin dengan posisi mereka.
"Jadi.. Sesuai rencana kita. Audie kembali menjadi Marissa dan Uncle James akan mengatur mereka menemukan keberadaan kamu" seru James sambil menyesap segelas capuccino.
"Ok uncle James" jawab Audie mengerti.
"Dan ini perlengkapan kamu sayang" ujar Vivian sambil memberikan sebuah paper bag.
"Ini apa mom?" tanya Audie sambil membuka isi tas tersebut.
Dilihatnya sebuah kacamata hitam model vintage yang kacanya lumayan tebal tanpa ukuran.
"Ini adalah identitas yang kita berikan untuk seorang Marissa" ujar James.
"Hmm? Maksud Uncle?" Audie belum mengerti. Memakai kacamata untuk seorang Audie yang begitu modis.
"Iyah sayang, buatlah karakter Marissa adalah anak yang baik, yang tidak mengerti apapun, anak yang polos dan gila kerja. Seorang anak gadis polos yang tinggal di sebuah kota kecil." James menjelaskan dengan detail.
"Ahhh... I see!" seru Audie mengerti.
"Kayaknya kalau hanya dengan kacamata masih kurang Uncle dan Mommy!!" tiba - tiba Audie berdiri dan berlari menuju ke kamarnya.
"...." Vivian dan James saling bertatapan dengan wajah kebingungan.
"Mau ngapain tuh anak" tanya James.
"Entahlah James" balas Vivian sambil mengangkat bahunya yang tidak mendapatkan jawaban.
Lima belas menit berlalu. Audie keluar dari kamar dan kembali ke ruang tamu untuk memperlihatkan hasil make over barunya ke Vivian dan James.
"Bagaimana mom?? Uncle ??" tanya Audie sambil memutar kan badannya. Memamerkan hasil mahakaryanya terhadap dirinya sendiri.
"SEMPURNA!!!" seru Vivian dan James kompak sambil bertepuk tangan.
Audie mengenakan kaca mata hitam yang tadi diberikan oleh Vivian, rambut di kuncir satu, dipadukan dengan dress vintage dan sepatu flat tanpa riasan diwajahnya. Hanya dipoles pelembab bibir warna peach.
"Ok !! Im ready Mommy.. Uncle !!" seru Audie semangat dengan penampilan barunya ini.
Mereka bertiga saling bertos ria. Dan kembali menyusun rencana.
-----
Di kediaman David Zaque
Tok tok tok..
"Tuan.. Ada tamu"kata Kepala pelayan di kediaman David.
"Suruh masuk!"seru David.
Tiga orang pria berpakaian serba hitam masuk ke dalam ruangan David.
"Bagaimana?" tanya David tanpa basa - basi.
"Kami menemukan titik terang tuan. Sepertinya Nona Marissa masih hidup dan tinggal di sebuah kota kecil." ujar salah satu pria tersebut.
David shock mendapatkan kabar tersebut.
"Kenapa bisa anak yang sudah menghilang selama 18 tahun itu tiba - tiba muncul" gumam David.
"Temukan secepatnya dan bawa kesini hidup - hidup!!!" titah David penuh amarah.
"Siap Tuan!!!" jawab ketiga pria itu serempak.
Mereka bertiga pun keluar dari ruangan David.
"Ada apa sayang ?" Kimberly masuk dan melihat David tengah menahan emosi.
"Anak itu masih hidup!" ucap David.
"Benarkah ??" shock Kimberly. Karena dia tidak mau posisinya dan posisi kedua putrinya di lengserkan begitu saja.
"Yah..mereka akan segera menemukan Marissa, dan kita atur rencana berikutnya. Biar bagaimana pun, saya membutuhkan tanda tangan anak itu!" ucapan David lagi.
Karena dia sadar. Status dia saat ini masih abu - abu. Dan dia membutuhkan hak penuh atas perusahaan ini.
"Hmm baiklah sayang" ucap Kimberly dan mengecup bibir David.
David yang menerima perlakuan Kimberly, membalasnya dengan ******* panjang dan berakhir di ranjang.
**** Flashback On ****
Kimberly adalah pacar David. Mereka berdua berasal dari orang biasa - biasa saja. Kebetulan David bekerja di Perusahaan Sydney sebagai asistentnya karena David memiliki kepintaran.
Kimberly dan David merencanakan agar David bisa mengambil hati Sydney. Seorang pengusaha muda yang sukses, yang begitu polos dan baik.
David memperlakukan Sydney bak putri. Menjadi sosok pria yang sopan, lemah lembut, penyayang dan bertanggung jawab.
Sydney jatuh cinta terhadap David, dan mereka pun pacaran.
Kimberly adalah pendukung utama dalam rencana ini.
Dibelakang Sydney, mereka tinggal bersama dan Kimberly selalu melayani nafsu birahi David.
Semua rencana Kimberly dan David berjalan lancar. Akhirnya Sydney menerima lamaran David dan mereka pun menikah.
Pada saat David masuk ke kediaman keluarga Lashon. David membawa Kimberly yang diperkenalkan sebagai Adik angkatnya.
Dan akhirnya Sydney pun tahu rahasia besar yang David dan Kimberly rencanakan.
Dengan tidak sengaja, Sydney mendapati David tengah berhubungan intim bersama Kimberly. Dan mendengar percakapan mereka.
Sydney begitu terpukul dan shock. Bahwa orang yang dia cintai, hanya ingin harta dan melenyapkannya. Namun dia memilih untuk diam dan mengikuti permainan dari David dan Kimberly.
Sydney telah mengatur semua aset dan membeli sebuah pabrik industri besar atas nama Marissa di Rotherham.
Untung saja Sydney memiliki seorang sahabat yang bisa dia percayai yaitu James. Yang bertindak sebagai pengacara pribadinya. Yang bisa membantunya mengurus semua dokumen - dokumen yang dia perlukan tanpa dicurigai oleh David.
Dan tiba - tiba terjadilah kejadian naas yang menimpa Sydney. Hingga nyawa Sydney tak bisa di selamatkan.
**** Flashback Off ****
Rotherham...
"Sayang bersiaplah. Uncle James sudah menunggu kamu di mobil." ucap Vivian ke Audie.
James, Vivian dan Audie hari ini berangkat menuju kota Berlin.
Tapi sebelum semua itu.
James sudah meninggalkan jejak keberadaan Marissa di sebuah rumah sederhana di Rotherham.
Dan visa baru atas nama Marissa. Agar mempermudah orang - orang suruhan David menemukan Marissa.
"Ok mom.. Im ready!" seru Audie dan masuk ke dalam mobil dan disusul oleh Vivian.
"Perlengkapan kamu sudah siap sayang ?"
"Sudah semua mom" saat ini dia berpenampilan menjadi Marissa.
Sesuai rencana. Agar sosok Marissa tertangkap di kamera cctv bandara.
"Audie, selama di Berlin kamu akan masuk ke salah satu perusahaan sahabat Mama kamu" James berusaha menjelaskan secara padat dan jelas.
"Kamu akan menjadi sekretaris pribadi Alexavier Ferdinand. Anak laki - laki dari Ferdinand Gustav.
Ferdinand Gustav dan istrinya Lily adalah sahabat baik mama Sydney. Kami berempat sudah bersahabat semenjak SMA. Dan mereka berdua yang akan membantu kamu selama di sana.
Mommy Vivian akan balik ke Rotherham untuk mengurus perusahaan." lanjut James.
"Tapi kamu tenang saja, di Berlin yang mengetahui penyamaran kamu hanya Ferdinand dan Lily. Kami bertiga akan sangat berhati - hati tentang status kamu Audie"ujar James.
"Jadi Alexavier anak dari Ferdinand dan Lily tidak mengetahui jati diri kamu. Maka berhati - hati lah sayang" suara khawatir James.
"Baik uncle. Terimakasih banyak atas semua bantuan uncle ke Audie" ujar Audie dan merangkul ke lengan James. Lalu merangkal lengan Vivian dari belakang.
"Sudah tugas Uncle sayang untuk menjaga kamu" ucapan James dan menyapu lembut pipi Audie.
"Dan.. Thank you Mommy.. Audie berjanji akan membalas perbuatan mereka ke Mama Sydney." ucap Audie dan memeluk Vivian dari kursi penumpang.
"Iyah sayang, berhati - hatilah, ingat ada mommy dan uncle james bersamamu" suara isak Vivian yang tidak dapat menahan air mata yang jatuh.
"Ini informasi tentang Alexavier, bacalah sayang" ujar James dan memberikan sebuah map coklat ke Audie.
"Baik uncle!"
Mereka bertiga pun hanyut dalam diam.
Audie sibuk membuka isi map tersebut. Didalam map ada foto Alexavier, biodata , kebiasaan, dan bagaimana kehidupannya.
"Hmmm..." gumam Audie ketika melihat foto dan membaca profil Alexavier.
****
Hmmm yahh kok gak diliatin sih neng Audie foto nya Abang Alexavier 😫😫😅
Tenang aja.. Nanti Mama intipin buat kalian yaa 🤣🤣
Jangan lupa Tinggalkan jejak dengan Komentar, Like, dan Favorit kan novel ini. Biar daat notif.
Yang utama jangan Lupa kembang 7 rupa kirimin ke mama ya 🥰🌺🌼
Love youuuu ❤❤
"Hmmm..." gumam Audie ketika melihat foto dan membaca profil Alexavier.
Profil Alexavier Ferdinand
Seorang pengusaha muda yang terbilang di kagumi di kota Berlin
Di usianya yang baru beranjak 27 tahun, Sudah mendapatkan banyak prestasi di dunia bisnis.
Tidak pernah terlibat skandal, mau segala sesuatu yang dia hasilkan harus sempurna.
Tidak mengenal kata gagal.
Sangat tegas dalam urusan pekerjaan.
Memiliki karakter yang sangat tertutup.
Alexavier merupakan pria penggila kerja.
Memiliki asisten pribadi yang merupakan sahabatnya sejak di bangku SMA bernama Tommy.
(Hanya ini yang uncle dapatkan 😋 yang lainnya silahkan Audie cari sendiri..)
"Ihh.. Uncle.. Apaan ini yang di bawah hahahha" tawa Audie begitu selesai membaca profil Alexavier.
"Hehehehhe.. Peace !" jawab James dan mengangkat kedua jarinya.
"Gimana sayang ?" tanya Vivian.
"Hmm ganteng mom.." jawab spontan Audie yang masih menatap foto Alexavier.
"Hahahahahha..." spontan James dan Vivian tertawa mendengar jawaban Audie.
"Ehhh..hehhehe" malunya Audie sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Maksud mommy.. Bagaimana karakter Alexavier menurut kamu?? Bisa kamu hadapi ?" lanjut Vivian menjelaskan maksud pertanyaan nya.
"Hmmm harus bisa mom ! Tenang aja!" jawab Audie dengan pedenya.
"Ok.. Kamu duluan sayang masuk dan cek in, nanti uncle dan mommy kamu menyusul 15 menit kemudian" ujar James begitu mereka tiba di bandara.
"Ok uncle!" jawab Audie dan menjijing tas tangannya yang lumayan muat banyak dan satu buah koper berwarna silver.
Karna semua keperluannya yang lain sudah tiba duluan di apartment Audie di Berlin.
Mereka bertiga pun jalan terpisah. Melakukan cek in terpisah. Dan duduk terpisah di ruang tunggu menunggu keberangkatan.
----
Di Kediaman Ferdinand
"Alex.." panggil Ferdinand.
"Yes Daddy ?"
"Ini Sekretaris pribadi kamu,," ucap Ferdinand dan memberikan sebuah map coklat ke Alex.
"Ok Dad.." Alex pun membuka map coklat tersebut. Dan membaca profil sekretaris pribadi terbarunya nanti.
"Daddy tidak salah pilih?" ragu Alex dan menaikkan satu alisnya begitu melihat foto Marissa.
"Tidak!" jawab Ferdinand dengan tegas.
"Hmm baiklah. Profilnya juga sangat menjanjikan. Mari kita lihat hasil kerjanya..." putus Alex.
"Tapiii apabila dia melakukan kesalahan Alex berhak untuk memecatnya. Ok Dad??!" tawar Alex yang masih ragu dengan Sekretaris barunya.
Karena Alex tidak mau menilai hasil kinerja lewat penampilan.
"Ok Son! Lets see ! Dan daddy yakin.. Daddy tidak salah pilih!" jawab Ferdinand mantap penuh keyakinan.
"Baiklah.. Dad.. By the way Mommy dimana ?" ujar Alex sambil berjalan menuju kamarnya di lantai dua.
"Mommy disini sayang.." ujar Wanita paruh bayah yang masih begitu cantik keluar dari ruangan dapur.
"Hai mom.." balas Alex dan mengecup kedua pipi Lily.
"Bersihkan diri dan kita makan malam, mommy buat makanan kesukaan kamu" ucap Lily.
"Ok mom.. Thank you" Alex pun melanjutkan masuk ke dalam kamarnya sambil memegang map coklat tadi.
Begitu selesai mandi dengan air hangat.
Alex berpakaian dan kembali turun ke ruang makan untuk makan bersama ke dua orang tuanya.
"Masakan mommy yang terbaik " gombal Alex begitu menghabiskan semua makanan diatas piring nya.
"Makanya cari istri juga, biar ada yang bisa masakin" ucap iseng Ferdinand.
"Iyah sayang.. Kapan kamu kenalin menantu mama ?" sambung Lily.
"Jiahh.. Mau kenalin menantu.. Pacar aja gak punya momongan..!" ujar Alex santai.
"Fokus Alex saat ini tuh Karir Alex dan mengembangkan usaha papa sampai ke Negara Asia" seru Alex lagi.
"Hmm good job , semoga kamu dapat wanita yang baik seperti Momny kamu" ucap Ferdinand lagi.
"Amiiin" ucap Alex dan Lily bersamaan.
Mereka bertiga pun tertawa bersama.
Makan malam yang penuh keceriaan dan kasih sayang.
Alex di didik oleh Ferdinand dan Lily menjadi sosok yang bijaksana, menghargai kepada yang lebih tua.
Menjadi sosok yang perhatian dan penyayang. Tidak sombong, dan tidak melihat orang dari status.
****
Kembali ke Audie...
Sekarang Audie, Vivian, dan James duduk berdampingan di kelas bisnis.
Hanya mereka bertiga di dalam kelas bisnis dan empat orang pengawal.
James membeli semua kelas bisnis agar mereka bisa leluasa berbicara.
Dan James dengan sengaja membeli tiket atas nama Marissa di kelas ekonomi. Dan Audie di kelas bisnis. Agar mereka bertiga bisa tetap membicarakan strategi mereka untuk kedepannya.
Jadi pengawal Audie yang duduk di kelas ekonomi menggantikan Marissa.
Manfaatnya untuk mengecoh dan dengan sengaja memberikan informasi terbuka ke David. Marissa terbang ke Berlin menggunakan penerbangan ini.
"Pegal juga mom pake kacamata ini" ujar Audie sambil melepaskan kacamatanya dan merapikan rambutnya seperti semula.
"Sabar ya sayang..kamu tetap cantik walaupun menggunakan kacamata itu.. Hehehhe " ucap Vivian dan menyapu lembut pipi kanan Audie dan membantu Audie merapikan rambutnya.
Karena perjalanan ini membutuhkan waktu yang lumayan panjang. Audie bisa mengistirahatkan tubuhnya.
"Audie ini card untuk Apartment kamu selama di Berlin, semuanya sudah beres .. " Seru james sambil berjalan ke arah Audie memberikan amplop yang berisi card apartement dengan tingkat keamanan yang super canggih.
"Ok uncle.. Uncle duduk di tempat Audie. Audie mau pindah ke tempat mommy" Audie berdiri dan memutar menuju kursi Vivian lalu duduk di samping Vivian.
"Thank you sayang" ucap James dan duduk di kursi yang kosong.
"Dan ini denah apartement kamu"James melanjutkan penjelasannya.
"Wow.. Ini sungguh luar biasa Uncle!!!" seru Audie melihat denah 3D Apartement di layar macbook yang akan dia tinggali. Dia begitu takjub dengan gambar didepannya.
"Baru kali ini aku lihat apartment secanggih ini uncle!!" seru Audie.
"Iyah sayang, Uncle James sudah membangun Apartment khusus untuk kamu sejak dua tahun lalu" kata Vivian mengingat bagaimana James pulang balik Rotherham - Berlin untuk mengawasi langsung pembangunan ini.
"Uncle senang kalau kamu menyukainya.."ucap James tulus.
"Tentu saja Uncle, ini sungguh luar biasa!!" seru Audie begitu bahagia. Dikelilingi oleh orang - orang yang menyayangi nya dengan tulus.
"Thank you so much!!! I love uncle !! " Audie berdiri dan mengecup pipi kiri dan kanan James di seberang sana.
"Eh hmm eheemm.. " sela Vivian.
"Hahahhaa.. I love you too mommy" ucap Audie dan memberikan kecupan bertubi - tubi ke wajah Vivian.
"Astagaaaa... Hahhahaha... I love you too sayang" seru Vivian begitu bahagia melihat Audie yang tertawa bahagia dan menyayangi nya seperti Mama kandungnya.
James yang melihat dua wanita didepannya tertawa bahagia hanya bisa tersenyum ikut bahagia.
James dan Vivian melanjutkan penjelasan tentang Apartment yang begitu rumit untuk Audie.
Begitu Audie susah mengerti dengan cara kerja semua alat dan kode rahasia di apartement Audie.
James pun menjelaskan nanti pada saat keluar dari pesawat dan bandara.
Audie tidak perlu berganti pakaian menjadi Marissa. Karna akan di gantikan oleh Maria.
Setelah makan siang, Audie memilih untuk tidur mengisi energinya.
******
Terimakasih sudah membaca kisah Audie
Mohon bantuan Dengan Komentar, Like, dan jangan lupa klik Favorit 🥰
Gimana menurut kalian ? 😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!