M. Ferro Dion Albert adalah anak dari seorang pengusaha kaya raya yang sangat terkenal di Ibukota bahkan manca negara, saham perusahaan orang tuanya sangat banyak baik di dalam maupun luar negeri. Ferro merupakan keturunan Prancis Indonesia, papanya yamg merupakan orang Prancis dan mamanya yang merupakan orang Solo. Dia adalah anak tunggal dari keluarga Albert, sekarang dia adalah pewaris dari seluruh kekayaan orang tuanya. Namun Ferro tidak pernah sombong akan kekayaan yang orang tuanya miliki.
*Di kantor Ferro*
Ferro yang sedang sibuk dengan pekerjaanya, terkejut tiba-tiba handphone Ferro berdering dan tertera nama pemanggil adalah Papa. Ferro langsung menjawab telpon dari papanya itu.
"Halo pa" kata Ferro, dia menggunakan mode loudspeker, dan meletakkannya di atas meja kerjanya karna dia harus segera menyelesaikan pekerjaanya hari ini juga
"Halo Fer, kamu sudah selesai " ucap papanya di seberang sana.
"Sebentar lagi selesai pa, emang kenapa pa?" ujar Ferro menanyakan kenapa papanya menelpon dirinya.
"Papa mau ajak kamu ke pesta, kamu mau ikut?" ucap papanya
"Aku gak bisa pa, soalnya masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan" ucap Ferro menolak ajakan papanya
"Ayolah Ferro, kamu anak papa satu-satunya papa mau ajak siapa lagi kalau bukan kamu" ujar papanya memohon agar Ferro mau ikut ke pesta tersebut
Ferro terdiam sebentar memikirkan perkataan papanya barusan, dia memikirkan apakah dia mau ikut bersama papanya ke pesta itu.
"Pesta apa pa?" tanya Ferro
"Sebenarnya ini reuni sama temen-temen papa, dan semua bawa anakanya masing-masing" jelas papanya
"Kenapa tidak bawa istri aja sih pa?" tanya Ferro agar terhindar dari ajakan papanya
"Kalau ajak istri papa gak telpon kamu Fer" ucap papanya sedikit kesal
"Hehe baiklah pa aku ikut papa ke pesta itu" ohh iya pa, jam berapa pesta itu di mulai ? " akhirnya menyetujui ajakan papanya itu dan bertanya pada papanya
"Acaranya mulai jam 8 malam, sehabis isya" kamu jam berapa pulang ke rumah ?" ujar papanya
"Aku gak pulang pa, aku langsung ke sana aja nanti" terang Ferro pada papanya
"Ohh ya sudah nanti kita bertemu di Hotel X" ucap papanya memberi tahu Ferro dimana acara itu di selenggarakan
"Oke pa" setelah itu ia mengakhiri telpon dengan papanya
Setelah Ferro mengakhiri panggilan dengan papanya, ia langsung menyelesaikan pekerjaanya dan ia tidak lupa untuk sholat isya terlebih dahulu sebelum berangkat ke pesta tersebut.
Ferro adalah orang yang sangat taat terhadap agamanya, ia tak pernah lupa untuk sholat di manapun ia berada hal inilah yang diajarkan oleh orang tuanya sejak ia kecil.
Setelah ia selesai sholat isya, ia mandi terlebih dahulu karna sudah merasa gerah walaupun ruamg kerja Ferro menggunakan AC, setelah selesai mandi ia pun mengganti pakaian kerjanya yang dia pakai tadi dengan pakaian baru yang ia punya di ruang istirahat yang ada di dalam ruang kerjanya itu, ruang kerja Ferro sangat besar sehingga terdapat ruang khusus untuk dia istirahat. Di dalam ruang it terdapat 1 ranjang besar, 1 lemari pakaian dan juga kamar mandi.
Setelah dia siap, dia langsung turun dengan menggunakan lift khusus Presiden Direktur, kantornya sudah sepi karna karyawannya sudah pada pulang, Ferro mengambil mobilnya dan melajukan mobilnya itu ke lokasi hotel yang telah diberi tahu papanya tadi.
Saat di jalan, Ferro sempat terjebak macet beberapa kali karna itu adalah malam minggu, maka jalanan pun ramai dengan muda mudi yang sedang menghabiskan malam mereka dengan pasangan mereka masing-masing.
Bersambung
.
.
.
.
Ini adalah novel pertama author ya readers, jadi mohon di maklumkan kalau author typo dalam penulisan novel ini dan juga mohon maaf apabila penggunaan katanya tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan 🙏
Ketika Ferro sampai, papanya sudah menunggu dia di parkiran mobil. Setelah Ferro mencium tangan papanya, ia sangat menghormati dan sangat segan serta hormat terhadap orang tuanya.
Setelah itu mereka masuk ke dalam hotel tersebut, semua mata tertuju pada mereka saat memasuki Ballroom yang digunakan untuk acara tersebut. Semua orang kenal siapa tuan Firman Albert, iya itu adalah nama papa Ferro. Dan semua orang ingin menanamkan saham mereka ke perusahaan Albert Group itu.
Banyak sekali orang yang di dalam Ballroom itu, akhirnya orang yang tuan Firman cari dari tadi ketemu juga. Pak Fadlan Alaydrus adalah sahabat Pak Firman, mereka bersahabat sejak mereka duduk di bangku SMA, mereka sudah menganggap satu sama lain sebagai keluarga.
Pak Firman menjabat tangan sahabatnya itu, kemudian Pak Firman memperkenalkan Ferro kepada Pak Fadlan dan Ferro menjabat serta menyalami tangan Pak Fadlan dengam sangat sopan.
"Jadi ini penerus Albert Group rupanya" sambil menepuk pundak Ferro. Ferro sambil menganggukkan kepalanya ia menjawab dengan sopan
"Alhamdulillah om, karna kepercayaan papa kepada saya dan ini juga berkat doa orang-orang yang sangat saya sayangi " melihat papanya yang berdiri di sebelahnya dan papanya hanya tersenyum mendengar jawaban Ferro barusan.
"Ohh iya, mari kita cari tempat duduk" ajak Pak Fadlan kepada Pak Firman dan Ferro dan ketiga orang itupun telah menemukan tempat duduk yang kosong.
Setelah duduk, Pak Fadlan mencari putrinya dari tempat duduk hanya matanya yang sibuk mencari keberadaan putrinya dan setelah menemukan putrinya Pak Fadlan memanggil putrinya untuk bergabung dengan mereka
Putrinya langsung menghampiri merka sambil tersenyum, dan dia langsung duduk di sebelah ayahnya.
Aisyah adalah keturunan dari Arab Indonesia, ayahnya yang merupakan orang arab yang sudah lama tinggal di Indonesia sedangkan ibunya adalah orang Bandung
"Perkenalkan ini Putri saya" ucap Pak Fadlan sambil tersenyum dan yang di perkenalkan juga tersenyum dengan senyum terbaiknya.
"Perkenalkan om saya Aisyah lengkapnya Aisya Alaydrus" sambil menyalami tangan Pak Firman dan tersenyum pada Ferro. Ferro hanya membalas dengan dingin dan senyuman yang terpaksa.
"Wah cantik sekali pewaris Alaydrus Group ini" puji Pak Firman kepada Aisyah dan Aisya hanya tersenyum malu mendengar perkataan sahabat ayahnya itu.
"Alhamdulillah, ini bonus dari Allah om" tersenyum kepada Pak Firman
Setelah mereka berbincang - bincang sebelum acara di mulai, akhirmya acara yang di tunggu - tunggu akhirnya mulai juga. Naiklah seorang pembawa acara keatas panggung dengan mic di tangannya
"Assalamualaikum, selamat malam, salam sejahtera untuk kita semua" kata pembawa cara itu, setelah itu pembawa acara membacakan susunan acara dan semua tamu undangan hidmat mendengarkan ucapan pembawa acara itu dan acara satu demi satu berlalu hingga jam menunjukkan pukul 10 malam, acara pun usai dan tamu satu per satu meninggalkan Ballroom tersebut.
Tidak dengan 4 orang tadi, mereka masih sibuk mengobrol satu sama lain, kecuali Ferro dan Aisyah, mereka hanya diam tidak ada yang berbicara. Orang tua mereka meninggalkan mereka sebentar karna oramg tua mereka sedang merencanakan sesuatu.
Akhirnya Ferro memberanikan diri untuk menyapa Aisya terlebih dahulu setelah beberapa menit saling diam satu sama lain
"Kamu sedang kuliah atau kerja" ucap Ferro tiba-tiba mengejutkan Aisyah yang dari tadi hanya diam dan menatap lurus kedepan
"Saya sedang kuliah mas, sekarang sudah semester 7" menjawab pertanyaan yang diucapkan oleh Ferro tadi
"Ambil jurusan apa ?" menanyakan lagi pada Aisyah
"Kedokteran mas" ucap Aisya sambil menundukkan kepalanya. "Masnya sekarang kuliah atau kerja ?" tanya Aisyah kepada Ferro
"Kerja, meneruskan bisnis papa" tanpa menatap Aisyah sama sekali
Mereka berbincang tanpa saling tatap, dan akhirnya pembicaraan mereka terhenti karena orang tua mereka sudah datang dan mengajak pulang.
.
.
.
Bersambung
.
.
.
Author mohon maaf bila ada kata yang salah ini adalah novel pertama author dan author juga meminta dukungan readers agar novel ini bisa dilanjutkan 🙏 Makasih readers
Saat melajukan mobilnya pulang Ferro hanya diam tanpa suara dan papanya yang ikut mobil Ferro saat pulang karena mobil papanya sudah di bawa supir untuk pulang ke rumah mereka setelah mengantarkan papanya ke hotel tadi. Karena suasana di dalam mobil sangat hening, maka Pak Firman memulai pembicaran terlebih dahulu.
"Fer, apa kamu sudah berkenalan lebih jauh dengan anaknya sahabat papa tadi ?" tanya Pak Firman kepada Ferro
"Tidak pa" jawab Ferro singkat
"Kamu kalau papa lihat sangat cocok dengan Aisyah, dia anaknya baik, sopan, ramah dan juga cerdas" ucap papanya
Ferro yang sudah tahu kemana arah pembicaraan papanya langsung menjawab
"Jadi papa mau menjodohkan aku dengan dia? " tanya Ferro curiga
"Iya kamu benar Fer, papa mau kamu berjodoh dengan Aisyah, diakan anaknya baik, sopan, baik, dan juga sholehah lagi" ucap papanya yang ingi meyakinkan Ferro
"Pa bukan aku tidak mau di jodohkan oleh papa dan juga mama, tapi aku mau menikmati hidupku dulu pa, dan membahagiakan mama dan papa" ucap Ferro
Belum sempat papanya menjawab mobil sudah memasuki pekarangan ruman keluarga Albert itu. Rumah yang begitu besar dan juga mewah
Papanya langsung keluar mobil dan di susul oleh Ferro di belakangnya setelah ia memarkirkan mobilnya itu kedalam garasi, saat papanya mau menyambung obrolan yang terputus tadi Ferro sudah naik ke lantai dua untuk masuk ke kamarnya untuk beristirahat. Pak Firman yang melihat Ferro sangat lelah mengurungkan niatnya untuk mengajak Ferro menyambung obrolan tadi.
Sesampainya di kamar Ferro langsung berganti pakaian dan hanya mengenakan piyama tidur saja, jam sudah menunjukkan pukul 12 tengah malam tapi Ferro belum juga bisa tidur karena dia membayangkan wajah Aisyah terus menerus, tadi saat mereka berbincang tak sengaja Ferro melihat wajah Aisyah dan begitu juga dengan Aisyah yang melihat wajah Ferro. Mata mereka saling beradu pandang dan hanya berlangsung beberapa detik saja, karena setelah itu Aisyah langsung menundukkan pandangannya
"Astagfirullah, kenapa aku terus terbayang wajahnya " gerutu Ferro
"Apa ini yang namanya cinta ?" pertanyaan ini muncul di benak Ferro tapi dia langsung menepis hal itu jauh jauh dari benaknya
Akhirnya jam 1 malam Ferro baru bisa tertidur karena matanya sudah sangat lelah dan mengantuk
Saat subuh Ferro terbangun mendengar suara adzan berkumandang, ia langsung bangun dan masuk ke kamar mandi untuk mandi dan mengambil air wudhu. Kebiasaan Ferro sebelum sholat shubuh adalah mandi terlebih dahulu dan ini juga yang diajarkan orang tuanya dari dia masih kecil
Selesai mandi dan berwudhu dia langsung menunaikan kewajibanny sebagi seorang muslim, usai melaksanakan sholat ia pun membuka Al Quran dan membacanya, suara Ferro memang terdengar merdu saat melantunkan Ayat Suci Al Quran.
Kemudian dia berganti pakaian dengan pakaian santainya, ia segera turun ke ruang keluarga untuk berkumpul dengan papa dan mamanya
"Halo sayang" sapa mama Ratih (mama Ferro)
"Halo ma, pa" balas Ferro sambil menuju ruang keluarga
Setelah ia duduk di sofa, pertanyaan dari papanya yang semalam sempat terhenti kini berlanjut lagi
"Fer, papa sudah membicarakan ini dengan mama dan mama kamu setuju kalau kamu berjodoh dengan Aisyah" ucap papanya
"Iya sayang, itu akan membuat mama dan papa juga bahagia nak" ucap mama Ratih kepada Ferro
"Ferro, papa mohon sama kamu untuk menerima perjodohan ini" mohon papanya kepada Ferro
Ferro hanya diam dan berfikir untuk menerima atau malah menolak permintaan orang tuannya itu
"Pa, ma Ferro tau perasaan papa dan mama...." perkataan Ferro terhenti sejenak, ia sedang menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan, lalu ia melanjutkan pembicaraannya tadi
"Ferro masih mau sendiri ma, pa jadi Ferro mohon sama papa sama mama untuk tidak memaksa Ferro cepat cepat untuk menikah, Ferro masih mau sendiri ma pa, jadi tolong jangan paksa Ferro untuk menikah sekarang" ucap Ferro yang membuat papany menjadi terkejut dan papanya merasa sesak di dadanya itu setelah mendengar ucapan anak semata wayangnya itu
Tiba tiba papanya tumbang dan tak sadarkan diri, Ferro yang melihat kondisi papanya begitu cepat cepat dia mengangkat tubuh papanya dan memasukkannya ke dalam mobil untuk dibawa ke rumah sakit ternama di Ibukota, kebetulan itu adalah rumah sakit milik keluarga Alberth
Tangis mamanya yang dari tadi tak kunjung usai hingga papa Ferro harus dilarikan ke ruang UGD, setelah 1 jam akhirnya Dokter keluar dari dalam ruang UGD tersebut.
.
.
**Bersambung
.
.
.
Apa yang akan terjadi kepada Pak Firman, apakah beliau akan selamat atau tidak?
Author mohon maaf apabila ada kata yang salah dalam penulisannya, sekali lagi author mohon dukungannya karena ini novel pertama author 🙏**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!